TUBUH: BAIT ALLAH

(THE BODY: THE TEMPLE OF GOD)

 

Dr. W. A. Criswell

 

I Korintus 6:19

22-05-77

 

Orang muda, sehubungan dengan hari yang indah dan penuh makna ini, ini adalah sebuah eksposisi bagian yang terakhir dari surat 1 Korintus pasal enam: 

Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?

Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.

 Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.

Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.

Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya.

Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!

Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging."

Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.

Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.

 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!  [1 Korintus 6:9-20]. 

 

Sekarang, yang menjadi eksposisi kita. Yang pertama adalah subjek. Apa yang sedang dia bicarakan? Dia sedang berbicara tentang satu hal. Dan dia menekankannya dengan sebuah cara efektif yang luar biasa. Dia sedang berbicara tentang tubuh manusia. Dia sedang berbicara tentang bingkai fisik yang mana tubuh kita menetap. Lalu, seorang penulis naskah, seorang penyalin Alkitab, ketika dia membaca hal itu, dia berpikir hal itu tidak bisa menjadi bagian yang bermartabat dari rasul Paulus. Jadi dia menambahkan ke dalam kalimat ini: “Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu” [1 Korintus 6:20].  Kemudian dia menambahkan, “Dan di dalam rohmu yang merupakan milik Allah.”  Tidak! Tidak! Sang penyalin yang menambahkan “dan di dalam rohmu.” Paulus sedang berbicara tentang tubuh, dan itu adalah salah satu pidato yang hebat di dalam iman Kristen. Dengarkanlah ini. Di dalam Roma pasal dua belas “Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu—dia tidak sedang berbicara tentang satu jiwa atau satu hati atau satu pikiran—supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia” [Roma 12:1].  Subjeknya adalah tubuh manusia. 

Maukah anda memperhatikan hal yang kedua? Ada sebuah pengakuan dasar fundamental yang besar di dalam teks ini: “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah” [1 Korintus 6:20].  Di sana ada sesuatu yang lebih dari apa yang anda pikirkan. Sebab ketika anda membacanya seperti itu—“tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah”—itu adalah sebuah rujukan terhadap perbedaan yang dilakukan oleh Pentakosta.

Perbedaan apakah yang dilakukan oleh hari Pentakosta ketika Allah mencurahkan Roh Kudus atas dunia ini? Perbedaannya adalah hal ini. Pada masa lampau, Roh Kudus Allah diam di dalam Kemah Suci dan di dalam Bait Allah. Dia berdiam dalam sebuah bentuk yang kelihatan. Talmud menyebutnya Shechinah Allah. Kehadiran Allah terlihat di dalam sebuah cahaya yang berpijar dengan terang benderang, bersinar di atas Tabut Perjanjian. Tetapi setelah Pentakosta, tempat tinggal Allah berubah, tidak lagi di dalam sebuah kemah suci atau di dalam sebuah bait. Tetapi Roh Allah berdiam di dalam bingkai manusia, di dalam tubuh manusia. Bait Allah sekarang adalah anda secara individu dan kita secara kolektif. Tempat tinggal Allah sekarang adalah di dalam rumah ini, kemah ini, bingkai manusia ini.

Maukah anda memperhatikan kembali bagaimana dia secara terang-terangan dan tanpa rasa takut dan dengan berani menyerang dan menantang penyalahgunaan tubuh yang menjadi karakteristik budaya pada zamannya? Salah satu hal yang luar biasa yang and abaca di dalam sejarah amnesia adalah hal ini. Bahwa kesaksian orang Kristen dengan berani dan tanpa rasa takut menyerang budaya penyembahan berhala, budaya moral pada masa di mana mereka mulai memberitakan injil Anak Allah. Sekarang anda lihatlah hal itu: dia sedang menggambarkan budaya pada masa itu. Dan ketika saya membacanya dari Alkitab, anda akan berpikir bahwa dia sedang berbicara tentang budaya penyembah berhala dari masa kita. 

Yang pertama, dia menyerang institusi pelacuran. Itu adalah sebuah cara hidup yang diterima pada masa Kekaisaran Yunani-Roma. Itu adalah profesi yang tertua. Dan mereka menyembah dewa-dewa asmara apakah itu namanya adalah Aphrodite atau Astarte atau Venus. Setiap bangsa memiliki dewa asmaranya sendiri-sendiri. Dan mereka menyembah dewa-dewa asmara dengan hidup bersama-sama dengan kuil pelacuran. Itu adalah sebuah cara hidup. Hal itu berada di dalam budaya dunia Yunani-Roma.  Dan dia berkata: “Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak” [1 Korintus 6:15].  Itu adalah sebuah budaya Kristen dan dalam sebuah kehidupan Kristen. “Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging” [1 Korintus 6:16].  Dan akankah itu berada di dalam bingkai orang Kristen dan di dalam pengakuan Kristen bahwa seseorang mengambil anggota tubuh Kristus dan menyerahkannya ke dalam pelacuran? Itu adalah sebuah hal yang tidak dapat dibayangkan, kata sang rasul. 

Hal kedua yang saya ambil dari hal-hal yang dia sebutkan adalah “banci, orang pemburit” [1 Korintus 6:9].  Saya telah membaca bagian itu sejak saya masih kecil. Saya tidak memiliki ide apa yang dia bicarakan. Saya tidak tahu hingga saya besar dan diperkenalkan terhadap apakah homoseksualitas itu. Dan saya tidak tahu hingga saya datang ke kota besar sehingga saya mampu untuk mempelajari defenisi tentang homoseksualitas. Di sini diterjemahkan dengan “banci, orang pemburit.” Semuanya itu, “banci, orang pemburit”  itu adalah sebuah terjemahan dari katab Yunani. 

Sekarang, biar saya menerjemahkannya sehingga saya dapat memahami hal itu. Banci, lesbian, pemburit, sodomi. lesbian dan sodomi. Bukanlah itu merupakan sebuah hal yang aneh bahwa budaya penyembahan berhala yang dikecam oleh Paulus tanpa rasa takut sekarang dapat diterima di dalam budaaya kehidupan Amerika yang modern ini? Jika anda tidak mempercayai hal itu, anda lihat pidato atau tulisan-tulisan yang mengecam yang merupakan cercaan harian dari  Anita Bryant. Di wilayahnya di Dade, dan di kotanya Miami dan di negara bagiannya, Florida, mereka sedang bersiap-siap untuk menerima secara resmi  penyimpangan lesbian, homoseksualitas wanita, sodomi dan seksualitas pria. Dan karena pendirian kekristenannya melawan hal itu, dia mengambil televise dan radio yang merupakan salah satu jaringan yang terbesar di Amerika sehingga dia mempertunjukkan dan mengiklankanya dan itu  merupakan bahaya kehilangan yang lainnya. Semakin banyak dan semakin banyak pemburit yang telah menjadi karakteristik dunia kuno dan lesbian yang menjadi karakteristik dunia kuno daatang dan menjadi karakteristik dari kehidupan budaya Amerika yang modern.

Ketika saya berada di Virginia sekitar tiga minggu yang lalu, saya menghabiskan waktu satu jam dengan reporter surat kabar. Setelah saya kembali, mereka mengirimkan kepada saya sebuah suraat kabar harian dan setengah halaman dari surat kabar itu merupakan presentasi dari wawancara itu. Dan salah satu di antaranya adalah hal ini. Apa Allah, sodomi dan homoseksulaitas adalah sebuah hal yang memalukan dan sebuaah cela terhadap suatu bangsa dan  suatu masyarakat.” Ini merupakan sebuah penghinaan yang nyata kepada Allah dan seperti yang telah ditentang oleh rasul-rasul yang kudus.   

Maukah anda melihatnya kembali? Dan saya masih memiliki waktu untuk contoh lainnya. Maukah anda melihatnya kembali, obat-obat terlarang. Obat-obat terlarang.  Obat terlarang merupakan sebuah jenis kimia atau sebuah substansi yang mengubah tubuh dan pikiran. Alkohol adalah suatu obat terlarang. Itu adalah cairan yang memabukkan. Rumput adalah suatu obat terlarang—mariyuana. LSD adalah suatu obat terlarang. Heroin adalah suatu obat terlarang. Segala sesuatu yang mengubah pikiran atau tubuh adalah suatu obat terlarang. Dan kita mulai membayar sebuah harga yang menakutkan di Amerika karena penerimaaan kita terhadap masyarakat dan budaya penyembah berhala. Obat-obat terlarang, peningkatan penggunaan bahan kimia addiktif yang menghancurkan pikiran kita dan membinasakan tubuh kita. Itu adalah sebuah kebenaran yang mutlak. Kematian berada di dalam obat-obaatan terlarang itu, yang akan selalu terjadi. Itulah sebabnya sang rasul menentang hal itu dengan tanpa rasa takut. 

Lihatlah di Amerika. Lebih banyak orang yang terbunuh di jalan raya Amerika dibandingkan dengan semua perang yang pernah dihadapi bangsa kita, sejak awal hingga masa sekarang ini. Dan setengah dari pembunuhan yang tragis di jalan raya itu akibat obat terlarang, akibat alkohol. Di samping jumlah yang tidak terhitung yang menjadi lumpuh dan buta dan cacat, akan tetapi itu adalah salah satu hal yang sangaat diterima di dalam budaya modern. Obat-obat terlarang. 

Tidak hanya alkohol, tetapi dengan peningkatan dan penyebaran yang sangat pesat kita melihat penggunaan obat-obat terlarang lainnya dan bahan kimia lainnya di dalam kehidupan orang muda Amerika. Sebuah survei telah dibuat di Inggris Raya. Dan mereka menemukan bahwa di sekolah dasar, obat-obat terlarang itu ditawarkan dengan rasa takut-takut. Sebuah survei yang sama telah dibuat di Amerika dengan nasehat bagi kita bahwa di Amerika sekolah umum sudah terlambat. Sekolah menengah pertama sudah trlambat. Kita harus menghadapi masalah kematian ini dan kecanduan narkoba ini di tongkat dasar di antara anak laki-laki dan anak perempuan yang masih kecil. Apa yang tidak disadari anak kecil bahwa alasan seseorang menawarkannya adalah karena menghasilkan uang baginya. Dan jika dia tidak sukses menggoda anda, kemudian dia akan merusakkannya. Dia tidak peduli terhadap tubuh anda atau hidup anda atau pikiran anda atau masa depan anda. Semua hal yang membuat dia tertarik adalah untuk menjual barang-barang dagangannya dan ada kematian di dalam mariyuana itu. Dia sukses menggantungkan pelacurannya dari anda.   

Saya telah menyalin kisah ini dari sebuah surat kabar harian. Itu adalah sebuah laporan Asosiasi Pers yang dicetak di halaman depan sebuah surat kabar harian. Dan saya menyalinnya kata demi kata. Judulnya adalah: “Perjalanan Panjannya Yang Terakhir.” Itu adalah data dari Takoma dan laporan Asosiasi Pers. Kisahnya seperti ini:

Seorang pekerja kereta api menemukan sebuah tubuh pemuda dengan pakaian yang rapi di sebuah pojok gerbong barang yang kosong di samping depot  Union Pacific. Di dalam kantong jaketnya terdapat sebuah kotak pil yang kosong dan  sebuah dompet yang mengidentifikasikan pemuda itu sebagai …(dan kemudian namanya dipublikasikan). 

Ketika tubuh pemuda itu dipindahkan, sebuah catatan bunuh diri ditemukan. Kertas itu berbunyi:

Ayah yang terkasih, morfin telah menghancurkan hidupku dan mengambil kebahagiaanku selamanya. Aku berpikir aku mengalami kehidupan. Darinya aku menemukan kematian. Aku berharap kepada umat Allah yang memakai morfin menemukan apa yang aku temukan di dalamnya lebih cepat dari pada apa yang telah aku lakukan. Selamat tinggal, Ayah. Putramu, yang terkasih, Ricky. 

 

Itu adalah sebuah hal yang sukar untuk dibayangkan di dalam sebuah kebudayaan Kristen, di dalam sebuah bangsa Kristen. Tetapi kita semakin meningkat tajam menjadi penyembah berhala di dalam seluruh definisi kita tentang moralitas. Semakin besar kita menerimanya ke dalam cara hidup kita, yaitu budaya dari obat-obat terlarang.

Kemudian sang rasul berpaling di dalam tantangannya di dalam nama Kristus dari hal-hal ini yang membantai dan menghancurkan tubuh manusia. Dan hal itu bermakna juga terhadap pikiran dan roh serta jiwa. Kemudian dia berbicara tentang iman Kristen dan penebusan orang Kristen: “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar” [1 Korintus 6:19].  Orang Kriten adalah seseorang yang telah dibayar dan ditebus oleh harga, darah dari Pribadi yang tersalib.

Maukah anda memperhatikan bagaimana rasul mengakui kepemilikan kita kepada Allah? Kita adalah milik Allah dengan penciptaan. Dia yang menciptakan kita sekalipun Dia tidak menyebutkannya. Kita adalah milik Allah dengan pemeliharaan. Alasan saya berada di sini adalah karena seorang malaikat penjaga yang mengawasi saya sekalipun Dia tidak pernah menyebutkannya. Kita adalah milik Allah dengan hak yang menopang kita. Udara yang kita hirup, cahaya matahari yang menghangatkan kita, lapisan tanah yang memberi kita makan—semuanya berasal dari tangan Allah. Tetapi dia tidak menyebutkan hal itu. Dia berkata: kita telah dibeli. Kita telah ditebus. Kita telah ditebus oleh harga yang mahal, yaitu oleh darah Yesus Tuhan kita. Ini adalah sebuah harga, sebuah tebusan oleh darah, dengan penebusan, dengan pengorbanan, dengan kasih dan bukan dengan kuasa. Apa maksud anda bahwa kita ditebus oleh darah, oleh kasih, oleh harga dan bukan oleh kuasa?

Oleh kuasa, anda memiliki ilustrasi hal itu di dalam Abraham. Ketika raja-raja itu datang dan membawa Lot, dan keluarga Lot. Abraham mengorganisasikan pelayannya menjadi sebuah pasukan muda. Dan mereka menaklukkan dan membunuh raja-raja itu dan menebus serta membawa kembali Lot dan keluarganya. Anda memiliki ilustarasi ditebus dengan kuasa di dalam kehidupan Daud. Ketika Daud dan pasukannya pergi, orang Amelek datang dan membakar perkampungan mereka Ziklag, dan menawan istri-istri mereka dan anak-anak mereka. Dan Daud berseru kepada Allah untuk kemurahan dan pertolongan, lalu dia membawa orang-orangnya dan mengalahkan orang Amalek dan menghancurkan mereka dan membawa kembali, menebus kembali istri-istri mereka itu dan anak-anak mereka, baik kepadanya maupun bagi pasukannya. Itu adalah sebuah penebusan oleh kuasa, oleh kekuatan.   

Tetapi penebusan kita bukan oleh kuasa atau oleh pemaksaan atau oleh kekuatan. Penebusan kita adalah oleh darah dari Pribadi yang tersalib, sesuatu yang lebih berharga dari emas dan perak, sesuatu yang lebih dikasihi dari hidup dan nafas. Kita bukanlah milik kita sendiri. Kita telah dibeli dengan sebuah harga. Kemudian, tujuan yang terbesar: “Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! ” [1 Korintus 6:20].  Muliakanlah Allah di dalam tubuhmu. Kita bukanlah milik kita, kita adalah milikNya. Untuk sebuah tujuan sorgawi yang kudus dan mulia. The Westminster Catechism memiliki sebuah pertanyaan di dalamnya—yang pertama: “Apakah tujuan utama dari manusia? Jawabannya. Untuk memuliakan Allah.” Itulah sebabnya mengapa Allah membuat kita dan menebus kita dan membeli kita—sehingga kita dapat memulikan kekudusanNya dan nama sorgawiNya. 

Dan di dalam pembacaan saya melalui sejarah, saya melintasi sebuah gembala yang hebat yang bernama Gregory.  Dia menggembalakan kawanan domba Tuhan di Roma pada tahun 500-an AD.  Seperti yang anda semua ketahui, Imperium Roma, jika saya dapat menggambarkannya sebuah sebuah hal di atas hal lainnya, saya akan menggambarkannya sebagai sebuah mesin perbudakan. Seluruh propinsi itu, dan merekaa telah menaklukkan seluruh peradaban dunia. Seluruh propinsi yang telah ditaklukkan oleh legion Roma ditempatkan  di bawah tangan besi dari seorang kaisar Roma. Dan orang-orang menjadi budak di dalam penaklukan. Jika anda telah berjalan di sepanjang jalan Roma, berjalan di jalanan Efesus, berjalan di jalanan Korintus atau Atena atau Antiokhia atau di Aleksandria pada masa rasul Paulus, tiga dari setiap lima orang yang anda temui adalah budak, harta yang bergerak. Di dalam sebuah populasi dari seratus juta orang, enam puluh jutaa orang di dalam Kekaisaran Roma adalah budak. Dan itu merupakan sebuah institusi yang sukar dibayangkan bagi kita, karena jika seseorang menjadi budak, dia tidak memiliki kepemilikan, tidak memiliki hak, tidak memiliki permohonan, tidak memiliki segala sesuatu,  tidak dapat melakukan sesuatu yang menyenangkan dia, dan tidak memiliki pilihan.

Lalu, seperti yang anda tahu apa yang kita sebut hari ini sebagai Inggris Raya, Inggris secara khusus, apa yang kita kenal pada hari ini sebagai Inggris, telah ditaklukkan oleh pasukan Roma. Dan budak-budak dibawa ke Roma berjumlah ribuan orang dan dijual di sana di atas blok pelelangan. Dan mereka sangat terlihat jelas karena seluruh masyarakat Imperium Roma memiliki mata yang gelap dan rambut hitam serta kulit yang gelap. Dan budak-budak ini berasal dari negeri Inggris kuno, mereka memiliki rambut yang  pirang dan kulit coklat serta bermata biru. Dan gembala ini, Gregory, yang mengembalakan jemaaat di Roma pergi ke pelelangan budak di Roma. Dan ketika salah satu orang Inggris kuno itu, dengan rambut pirang, mata biru dan kulit coklat di tempatkan di pelelangan budak itu dan masih muda, dia membeli budak itu. Dan setiap kali ada orang Inggris kuno yang di tawarkan di pelelangan budak itu, gembala akan membeli orang muda itu. Dan setelah membelinya, dia berkata kepada orang muda itu, “Kamu bebas. Aku telah membeli engkau bukan untuk menyakiti kamu. Ataupun telah membeli kamu untuk sebuah tugas khusus atau pekerjaan khusus. Aku tidak membeli kaamu untuik menjadi seorang pelayan atau menjadi seorang hamba di rumah. Aku telah membeli kamu supaya kamu menjadi bebas.” 

Kemudian sang gembala akan berkata, “Aku mengundang engkau untuk ikut bersamaku. Dan dari ketulusan hatimu, maukan engkau mempelajari firman Allah? Dapatkah aku memperkenalkan kepadamu Yesus yang mulia? Dan maukah kamu mengikuti aku di dalam pemuridan dari iman Kristen?” Dan sang gembala yaitu Gregory, yang hidup sekitar tahun 500-an di Roma, membawa orang-orang Inggrs kuno itu dan mengajarkan firman Allah kepada mereka. Dan dia memimpin mereka ke dalam iman Kristen. Dan dia mengirim mereka kembali pulang, ke negeri Inggris. Dari sanalah asal dari bahasa Inggris modern kita. Dan dia mengirimkan mereka kembali ke Inggris sehingga mereka dapat mengkristenkan dan menginjili dan memenangkan Inggris kepada Tuhan. Dari sanalah kita berasal. Bapa-bapa leluhur kita yang merupakan penyembah berhala, kepada merekalah orang-orang muda Inggris kuno itu dikirim dengan injil yang merupakan pesan dari Anak Allah.   

Dan ketika saya membaca hal itu, saya membayangkan dalam hati saya, sepeti itulah panggilan Allah bagi pria muda dan wanita muda pada hari ini. Dia telah membeli kita dan telah menebus kita oleh darahNya sendiri sehingga kita dapat menjadi milikNya dan menjadi utusan-utusan dan murid-murid dan misionaris-misionaris dan guru-guru dan dokter-dokter dan pengacara-pengacara dan penulis-penulis dan pedagang-pedagang yang mewakili Kristus di bumi dan bagi masyarakat kita. Ketika orang muda merasakan di dalam hatinya, Allah telah memanggil saya untuk menjadi seorang dokter. Itu berarti dia harus menjadi seorang dokter Kristen. Allah telah memanggil saya, kata seorang gadis, untuk menjadi seorang perawat. Itu berarti menjadi seorang perawat Kristen. Allah telah memanggil saya menjadi seorang pengacara. Itu berarti menjadi seorang pengacara Kristen. Allah telah memanggil saya menjadi seorang ibu rumah tangga. Itu berarti menjadi ibu rumah tangga Kristen yang mendidik  anak-anaknya dalam kasih Tuhan. Allah telah memanggil saya menjadi seorang pekerja. Itu berarti menjadi seorang pekerja Kristen. Allah telah memanggil saya menjadi seorang petani. Itu berarti menjadi seorang petani Kristen. Itulah tujuan Allah yang telah menebus kita, sehingga kita dapat memulikan namaNya. Dan memberikan diri kita kepada panggilan sorgawi itu yang merupakan komitmen termanis yang dapat dibuat oleh orang muda.   


Aku telah menyusuri jalan kehidupan, dengan sebuah langkah yang ringan

Yang telah diikuti, dimana kesenangan dan kebahagiaan memimpin

Hingga suatu hari dalam sebuah tempat yang hening

Aku bertemu Tuhan muka dengan muka

Dengan pancaran dan kemewahan serta kekayaan

Bagi tujuanku yang banyak dipikirkan hanya untuk tubuhku

Dan bukan untuk jiwaku

Aku telah masuk untuk menang

Dalam perlombaan hidup yang gila

Ketika aku bertemu Tuhan

Muka dengan muka

Aku telah membangun kastilku

Dan menempatkannya dengan tinggi

Hingga menembus

Birunya langit

Aku telah bersumpah terhadap aturan

Dalam perlombaan hidup yang gila

Ketika aku bertemu dengan Tuhan

Muka dengan muka

Aku bertemu denganNya dan mengenalNya

Dan sekilas melihatNya

Bahwa mataNya penuh dengan kedukaan

Yang tertuju kearahku

Aku terhuyung-huyung dan terjatuh

Di kakiNya pada hari itu

Sementara kastilku

Menghilang dan lenyap

Menghilang dan lenyap

Dan diatas tempat mereka

Tampak sia-sia olehku

Tetapi pada wajah Tuhan

Aku menangis dengan keras

Oh, buatlah aku bertemu

Untuk mengikuti jejak-jejak

Dari langkahMu yang terluka

Pikiranku dan doaku

Serta hidupku yang sekarang

Untuk jiwa-jiwa manusia

Aku telah terhilang

Untuk ditemukan kembali

Hingga suatu hari nanti

Dalam sebuah tempat yang hening

Aku bertemu Tuhan muka dengan muka

 [Penulis dan judul tidak diketahui]

 

Kamu bukan milik kamu sendiri. Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu, dengan hidupmu, dengan komitmenmu, dengan dedikasimu, dengan kewajiban dan kelayakanmu dan ibadah rohani. Ini adalah jalan hidup yang kekal. Ini adalah kepenuhan dari hidup yang berkelimpahan—berjalan di jalan Tuhan. Dan itu adalah undangan kami bagi anda pada pagi hari ini, untuk menyerahkan hati anda kepada Kristus, untuk meletakkan hidup anda di dalam persekutuan jemaatNya. Kami juga, mengundang sebuah keluarga dari anda. 

“Pendeta, ini istri saya dan ini anak-anak saya. Kami semua datang pada hari ini.” Sebuah pasangan dari anda, atau hanya seseorang dari anda. Di atas balkon, turunlag melalui salah satu tangga itu, di dalam kerumunan orang banyak di lantai bawah ini. Datanglah melalui salah satu lorong bangku itu. “Pendeta, saya telah membuat keputusan bagi Allah. Inilah saya dan saya datang sekarang.” Dalam baris yang pertama dan bait yang pertama, lakukanlah. Buatlah sekarang. Buatllah  keputusan itu di dalam hati anda sekarang. Dan ketika anda berdiri untuk sesaat, berjalan turun melalui tangga itu, berjalan melaalui lorong bangku itu. Buatlah malaikat mengunjungi anda di dalam jalan ketika anda datang, saat kita berdiri dan saat kita bernyanyi.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, ThM