KARUNIA-KARUNIA ANUGERAH DARI ALLAH ROH KUDUS

THE GRACE GIFTS OF GOD, THE HOLY SPIRIT

Dr. W. A. Criswell

1 Corinthians 12:4-11

12-27-81

 

            Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang bergabung bersama dengan kami di dalam hati dan roh di Gereja First Baptist Dallas. Ini adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah yang berjudul: Karunia-Karunia Anugerah Dari Allah Roh Kudus. Ini adalah seri yang terakhir dari peneumatologi, tentang doktrin Roh Kudus. Dalam tahun-tahun ini, pedeta sedang berkhotbah tentantang doktrin-doktrin utama dari Alkitab. Dan saya telah membaginya ke dalam lima belas bagian utama. Dan bagian ini adalah bagian dari pneumatologi yang akan ditutup oleh khotbah pada pagi hari ini.

            Minggu berikutnya kita akan memulai sebuah kelendar tahun yang baru. Pada Minggu yang pertama di calendar tahun baru, saya selalu mempersiapkan sebuah khotbah yang berjudul: Keadaan Jemaat. Dan tahun yang akan datang ini, akan menjadi sesuatu yang sangat luar biasa bagi tiap-tiap orang dari kita. Minggu pagi berikutnya kita akan membakar sebuah catatan dari $7.500.000 yang telah kita lunasi. Kita tidak lagi berhutang, kita telah membayarnya.

           Dan kita akan memotong catatan itu tepat di bagian tengahnya, dan kita akan mengambil sebuah panci yang lama (tempat kita memberi makan babi ketika saya berada di daerah peternakan) dan kita akan membakar setengah dari catatan itu dalam ibadah pukul 8.15, dan kita akan membakar setengahnya lagi dalam ibadah hari Minggu berikutnya.  

           Kemudian kita memulai tahun baru tanpa belenggu kita, tanpa rantai kita dan tanpa ikatan kita. Itu akan menjadi tahun terbaik, yang pernah kita kenal di dalam hidup kita. Jadi, anda akan berada di sini dan kita akan merayakannya dan bersukacita serta memuji Tuhan bersama-sama, hari Minggu berikutnya, Minggu yang pertama dari tahun yang baru.   

            Khotbah kita pada pagi hari ini, seperti yang telah saya sampaikan berjudul: Karunia-Karunia Dari Anugerah Allah Roh Kudus. Jika anda suka berpaling ke dalam Alkitab anda ke dalam 1 Korintus pasal dua belas—bagian tengah dari surat ini kepada jemaat di Korintus—pasal 12, 13, dan 14 diberikan atas sebuah diskusi dari karunia-karunia anugerah. Jadi dia mulai dengan pasal 12: “Sekarang tentang ton pneumatikon, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya.”

            Jadi Allah menghendaki kita untuk diberikan instruksi, dan untuk diajarkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ton pneumatikon.  Kata untuk roh adalah pneuma, dan pneumatikon (plural) merujuk kepada karunia-karunia Roh Kudus, ton pneumatikon (karunia-karunia rohani).

Di dalam ayat empat, dia menggunakan kata-kata deskriptif yang lain untuk mereka: “Ada rupa-rupa charismaton (karunia-karunia anugerah), yang diberikan kepada kita oleh Roh Kudus yang sama.” Kata untuk “anugerah” adalah charis Charin adalah sebuah bentuk akusatif dari kata itu, dan kita memberi nama seorang gadis yang cantik dengan nama “Karen.”

Charis (anugerah) dan bentuk plural dari hal itu, diaplikasikan kepada karunia-karunia, charismaton (karunia-karunia anugerah)— Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.  Ayat 11:

Tetapi semuanya ini (memuliakan, membangun) dikerjakan oleh Roh (Roh Kudus Allah, yang mengaruniakannya) yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

 

Setiap karunia anugerah yang saya miliki adalah sesuatu yang telah diberikan Allah. Saya tidak dapat menghasilkannya—itu adalah sesuatu yang telah diberikan dari sorga.

Apa yang harus anda lakukan untuk memilih apakah  anda adalah seorang wanita atau seorang perempuan? Allah telah melakukan hal itu! Apa yang telah anda lakukan untuk memilih apakah anda dilahirkan seratus tahun yang lalu, atau lima puluh tahun yang lalu, atau tiga puluh tahun yang lalu? Allah yang melakukannya! Apa yang telah anda lakukan dengan memilih orang tua anda? Allah yang telah melakukannya! Ketika anda mempelajari hal itu, anda akan menemukannya secara praktikal bahwa kita semua, di dalam hidup kita, diatur dan dibingkai oleh kedaulatan pilihan Allah.

            Itu adalah salah satu doktrin utama dari Alkitab yang akan kita khotbahkan ketika masanya tiba—doktrin dari pemilihan berdasarkan kedaulatan Allah. Kita tidak suka untuk berpikir tentang hal itu, karena kita suka memikirkan apa yang kita lakukan. Kita melakukan hal itu dengan sedikit sekali, secara prkatis hampir tidak ada. Satu-satunya hal yang dilakukan oleh seseorang adalah memberi dirinya sendiri kepada tujuan kedaulatan Allah bagi hidupnya.

           Sekarang, dia menyatakan hal-hal yang berkaitan dengan karunia-karunia anugerah ini: semuanya berasal dari sorga—semuanya berasal dari Allah—mereka dikaruniakan berdasarkan kedaulatan Allah. Dan karunia-karunia itu beraneka ragam—mereka beraneka ragam dari  charismaton.  Anda memiliki satu! Anda mungkin memiliki beberapa karunia! Setiap orang dari kita memiliki sebuah karunia anugerah yang berbeda. Allah memilihnya dan menempatkannya bagi kita. Sekarang, saya berdoa semoga Allah menolong saya pada pagi hari ini ketika saya mengambil bagian kitab suci dari surat Korintus ini dan berusaha untuk melukiskan roh dan hati dan maksud dari rasul Paulus ketika dia berbicara tentang ton pneumatikon ini dan charismaton di dalam surat kepada jemaat Korintus.

            Itu merupakan sebuah kesedihan dan sebuah tragedy bagi saya bahwa ton pneumatikon dan charismaton, karunia-karunia anugerah, karunia-karunia rohani dari Allah, bahwa mereka ditunjukkan dan dinaungi oleh ekstrimisme dan fanatisme radikal—oleh kekerasan dan berlebihan. Itu adalah sebuah pekerjaan Setan: untuk menunjukkan dan menaunginya dengan sikap fanatic yang nerlebihan, hal yang paling mulia yang telah dilakukan Allah bagi kita. Anda melihat hal itu dalam fakta sekarang ini bahwa jika seseorang berdiri untuk berbicara tentang  charismaton, karunia-karunia anugerah, karunia-karunia karismatik dari Roh Kudus, segera saja anda mengingat satu hal. Anda akan mengingat bualan yang telah lewat, yang disebut berbicara dalam sebuah lidah yang tidak dikenal. Betapa merupakan sebuah kesedihan bahwa karunia-karunia kharismatik dari Roh Kudus Allah diidentifikasikan secara sempurna dengan fanatisme yang ekstrim, dengan bualan kosong, hingga kita telah kehilangan kemuliaan dan kekayaan dan kepenuhan dari apa tang telah Roh Kudus lakukan bagi kita. Hal yang ekstrim itu, tentang bulan kosong dalam bahasa lidah itu justru sangat berbeda dari Kitab Suci—hal itu bergerak dan terletak dalam sebuah dunia yang berbeda.

            Ambil Alkitab anda dan lihatlah untuk waktu yang sejenak. Dimulai dalam Perjanjian Baru dengan keempat Injil: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Keempat Injil ini mencatat tentang pelayanan Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus. Anda tidak akan pernah menemukan bahkan mengisyaratkan atau menyebutkan sebuah hal seperti sebuah bualan yang meracau, seperti sebuah bahasa lidah yang tidak dikenal, baik di dalam kehidupan Yohanes atau pun di dalam kehidupan Yesus. Saya tidak dapat membayangkan Yohanes Pembaptis berdiri di tepi Sungai Yordan, mengumumkan kerajaan Mesias dan melakukannya dalam sebuah bahasa lidah yang tidak dikenal. Merupakan sesuatu yang sulit dipikirkan bagi saya bahwa Yesus pernah berdiri di atas bukit dan menyampaikan Khotbah Di Bukit, atau suatu pesan lain yang pernah Dia sampaikan dan disampaikan dalam sebuah bahasa lidah yang tidak dikenal.

            Ketika saya berpaling ke dalam Firman Allah dan melihat kitab-kitab ini, kitab-kitab yang ada di dalam Alkitab—salah satu yang baru saja and abaca dalah Kitab Roma. Kitab Roma adalah sebuah risalat yang formal dan sistematik tentang doktrin iman Kristen. Dan saya telah meminta anda untuk membaca sebuah bagian dari kitab itu. Dan di sana Paulus menyebutkan beberapa karunia-karunia anugerah dari Roh Kudus Allah: yang pertama melayani; yang kedua, mengajar; mendorong; memberi; mengasihi. Tidak ada di dalam risalat teologi ini akan anda menemukan sebuah referensi, sebuah hal seperti bahasa lidah yang tidak diketahui.

            Di dalam hal-hal yang luar biasa yang telah dilakukan oleh Roh Allah kepada kita, di sini Dia menyebutkan tentang mengajar. Paulus akan berkata bahwa seorang Guru Sekolah Minggu yang sederhana dengan sekelompok anak-anak kecil melakukan sebuah ibadah yang lebih besar untuk kerajaan dari pada suatu jenis naluri, luapan kegembiraan yang dapat dia nikmati dalam sebuah daya tarik tersendiri.

Dia tidak pernah menyebutkan sebuah hal yang seperti itu di dalam risalah teologi yang besar yang disebut dengan Kitab Roma. Ketika saya berpaling ke dalam 2 Korintus, hal itu tidak pernah disebutkan. Ketika saya berpaling ke dalam Kitab Galatia, hal itu tidak pernah disebutkan. Ketika saya berpaling ke dalam Kitab Efesus—yang merupakan sebuah ensiklik, sebuah surat kepada jemaat-jemaat sepanjang masa—hal itu tidak pernah disebutkan. Ketika saya berpaling ke Filipi, hal itu tidak pernah disebutkan. Jika saya berpaling ke dalam 1 dan 2 Tesalonika, hal itu tidak pernah disebutkan.

Jika saya membaca Surat-Surat Pastoral—yang merupakan sebuah petunjuk kepada pelayan-pelayan jemaat—1 dan 2 Timotius, Titus dan Filemon, hal itu tidak pernah disebutkan. Ketika saya tiba ke dalam studi doktrinal dari Kitab Ibrani, hal itu tidak pernah disebuatkan. Ketika saya membaca Kitab Yakobus—gembala dari jemaat Yerusalem dan saudara Tuhan—hal itu tidak pernah disebutkan. Ketika saya mebaca 1 dan 2 Petrus, rasul utama dari para rasul, dia tidak pernah merujuk kepada hal itu. Ketika saya membaca surat-surat Yohanes (Yohanes 1, 2 dan 3)—rasul yang dikasihi Tuhan yang bersandar kepada Tuhan pada Perjamuan Tuhan—dia tidak pernah merujuk hal itu. Ketika saya melihat Yudas, hal itu tidak pernah disebutkan. Dan akhirnya, saya membaca seluruh Kitab Wahyu yang merupakan kitab penutup dari Alkitab. Hal itu bahkan tidak pernah  diisyaratkan sama sekali! Merupakan sesuatu yang aneh bagaimana Alkitab sangat berbanding terbalik dan bergerak dalam arah yang lain, dari fanatisme yang aneh yang menyebutkan karunia berbicara dalam sebuah bahasa lidah yang tidak dikenal?

Dan kemudian, mari kita melihat apa yang Paulus sampaikan tentang sebuah fenomena seperti itu. Ini bukanlah perkataan saya. Hal ini tidak berasal dari saya. Ini berasal dari Firman Allah! 1 Korintus 14:8 dan 9:

Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang?

Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara…(ayat 19) Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.

 

Sekarang, anda pikirkanlah tentang bagian yang berada di sana: “Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga….dari pada ribuan kata dalam lidah yang tidak diketahui.”  

            Sekarang anda lihat ke dalam ayat 23—bukan saya yang menyampaikannya. Ini adalah tulisan dari Rasul Paulus:

Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu mainia (diterjemahkan di sini dengan kata “gila”)?

 

Mainia—kita mengambil kata itu dan membuat kata “maniak” dari kata itu—tidak waras, sinting, gila.  “Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila—bahwa kamu sinting—bahwa kamu tidak waras—kamu mainia?”  Ini adalah putusan dari Rasul Paulus, dan ini adalah isi dan makna dan pernyataan dari seluruh firman Allah, dari seluruh Alkitab.

            Lalu di sana ada sebuah jangkauan yang luas dan besar dan tugas yang signifikan bagi Roh Kudus, dan Tuhan sangat jelas melukiskannya di dalam Yohanes 16, ayat 13 dan 14. Ini adalah pekerjaan Roh Kudus:

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri….

Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.

 

Tugas yang penuh makna, tugas yang luar biasa dan tugas yang signifikan dari Roh Kudus Allah adalah hal ini: “Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri …”  Dia tidak akan menarik perhatian bagi diriNya sendiri, tetapi Ia akan mengagungkan Tuhan. Ia akan memuliakan Yesus. Dia akan memimpin kita kepada Juruselamat kita yang mulia! Dia akan menuntun kita untuk duduk di kakiNya dan belajar kepadaNya. Ini adalah pekerjaan yang luar biasa dari Roh Kudus Allah.

            Di dalam Kisah Rasul pasal dua, pada hari Pentakosta, karunia dari bahasa-bahasa—kata untuk “bahasa” dan “lidah” adalah sama, glossa.  Jadi di dalam beberpa tempat hal itu akan disebut “bahasa-bahasa”—karunia berbahasa-bahasa, mujizat dari bahasa-bahasa, pada hari Pentakosta iytu adalah untuk satu tujuan: yaitu, bahwa orang-orang yang mendengarnya dengan bahasa mereka sendiri dapat diberitahukan tentang Juruselamat yang mulia, Tuhan Yesus Kristus. Itu adalah tujuan dari karunia yang ajaib itu.

            Ketika hari Pentakosta tiba, muncullah kepada mereka tiga karunia: Suara seperti sebuah tiupan angina yang keras, (yang kedua) lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing; (dan yang ketiga) karunia berbahasa lidah.

Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata  dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan Roh Kudus kepada mereka untuk mengatakannya.

Dan mereka tercengang-cengang, orang-orang yang berada di sana, pada musim Paskah, pada musim Pentakosta itu, karena setiap orang mendengarnya di bahasanya sendiri, kata-kata yang luar biasa tentang Yesus.

 

Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?

Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:

kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah (Kemuliaan dari anugerahNya di dalam Tuhan Yesus)."

 

Tujuan dari karunia, karunia ajaib dari bahasa-bahasa, pada saat Pentakosta sehingga seluruh dunia menjadi sadar tentang kemuliaan Tuhan Yesus. Dan seluruh gerakan Roh Allah tidak pernah gagal di dalam tugas yang sama itu. Dia memuliaan Tuhan.

            Di dalam Kisah Rasul pasal delapan, kita memiliki sebuah kisah tentang seorang sida-sida Etopia yang telah pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Dan di sana dia menemukan  sebuah gulungan kitab Yesaya. Dan dia duduk di atas keretanya, dalam perjalanan pulang ke ibukota Etopia, dia sedang membaca Kitab Yesaya dan tiba di pasal lima puluh tiga. Dan Roh Tuhan (Roh Allah) berkata kepada Filipus, “Pergilah ke situ dan dekati kereta itu.” Lalu Filipus mengambil Kitab Yesaya pasal lima puluh tiga itu dan mulai dari kitab suci yang sama, dan berkhotbah kepada sida-sida itu tentang Yesus. Roh Kudus selalu menuntun kita kepada Tuhan Yesus. Dia memuliakan Tuhan Yesus!

            Di dalam kitab yang sama, yaitu Kisah Rasul pasal enam, para diaken dipilih dan ditahbiskan. Dan Alkitab berkata bahwa orang-orang itu penuh dengan Roh. Bagaimana anda mengetahui bahwa mereka penuh dengan Roh? Karena mereka memuliakan Tuhan Yesus: Segera saja setelah pentahbisan mereka, anda memiliki kisah Stefanus yang memuliakan Tuhan. Kemudian anda memiliki kisah tentang Filipus sang diaken, yang akhirnya dipanggil dengan seorang penginjil, karena dia bersaksi tentang Tuhan Yesus.

Ketika seseorang dipenuhi dengan Roh Allah, itulah yang dia lakukan—dia memuliakan Tuhan Yesus; dia bersaksi tentang anugerah Allah di dalam Kristus Yesus; dia bersukacita di dalam Juruselamat dunia. Itu adalah pekerjaan Roh Kudus Allah—mengagungkan Yesus, memuliakan Yesus.

Minggu ini saya membaca tentang seorang anak kecil yang lumpuh dan timpang pada kakinya. Dan mereka membawa anak laki-laki itu ke seorang dokter yang hebat dan luar biasa, seorang ahli bedah. Dan ahli bedah itu menyembuhkan bocah itu dengan anugerah Allah—membuat bocah kecil itu sembuh dan pulih oleh anugerah Allah. Dan ketika anak kecil itu pulang ke rumah, seluruh orang yang berada di sekitarnya bersukacita bahwa dokter itu mampu untuk menyembuhkan anak kecil itu. Dia sungguh-sungguh gembira dan sembuh kembali.

            Dan mereka berkata kepada anak kecil itu, ketika mereka berkata kepadanya, sesuatu tentang rumah sakit. Dan dia akan menjawab dan bercerita tentang segala sesuatu di rumah sakit itu, tetapi dia selalu menambahkan: “Tetapi kamu harus melihat dokter yang luar biasa itu.”

            Kemudian seseoraang yang lain akan berbicara kepadanya tentang perawat-perawat yang baik. Dan dia akan berbicara sesuatu tentang kebaikan para perawat. Kemudian dia selalu berkata: “Tetapi kamu harus melihat dokter yang luar biasa itu.”

            Dan kemudian seseorang yang lain akan berkata kepadanya tentang bunga-bunga dan tentang kartu-kartu. Dan dia mengakui hal itu. Kemudian dia selalu menambahkan: “Tetapi kamu harus mengenal dokter yang luar biasa itu.”  

            Kemudian seseorang akan berbicara kepadanya tentang para pengunjung yang menemuinya. Dan dia akan memberi komentar tentang semua pengunjung yang menemuinya. Kemudian bocah kecil itu akan menambahkan: “Tetapi kamu harus mengetahui dokter yang luar biasa itu.”

            Itu adalah cara bagaimana Roh Kudus Allah berada di dalam hidup kita. SEllau, Dia berkata: “Tetapi engkau harus mengetahui Juruselamat yang luar biasa. Engkau harus melihat wajah dari Tuhan yang mulia itu.” Dia mengagungkan Tuhan Yesus. Dia menghormati dan memuliakan Kristus Juruselamat kita. Itu adalah pekerjaan Roh Kudus Allah!

           Lalu, itu adalah sesuatu yang tidak dipikirkan—hal itu tidaklah beralasan—bahwa Roh Kudus Allah harus melakukan satu hal, yaitu memuliakan Tuhan Yesus dan karunia-karunia dari Roh Kudus Allah harus melakukan sesiatu yang lain. Mereka harus sama.  

            Jika tugas utama dari Roh Kudus Allah adalah untuk memuliakan Tuhan Yesus, maka kemudian karunia-karunia anugerah dari Roh Kudus di dalam kita harus melakukan hal yang sama. Mereka juga harus memuliakan Tuhan Yesus, bersaksi kepada Tuhan Yesus, untuk membawa pria dan wanita kepada Tuhan Yesus. 

            Lalu, itu adalah alasan yang anda temukan di dalam tulisan rasul ini berdasarkan seruan yang dia sampaikan kepada kita tentang apa yang harus kita usahakan, dan yang kita doakan, hal terbesar dan yang terbaik dari seluruh charismaton, karunia-karunia anugerah. Sekarang dengarkanlah apa yang dia sampaikan, dalam menutup pasal dua belas, dia berkata: “Usahakanlah dirimu memperoleh karunia yang terbaik.’ Ingatlah, katanya; karunia-karunia itu diberikan menurut kedaulatan Allah. Saya tidak dapat menciptakannya untuk diri saya sendiri. Allah telah memberikannya kepada saya. Lalu, dia berkata, “Di dalam hatimu dan hidupmu, berusahalah sungguh-sungguh untuk memperoleh karunia-karunia yang terbaik.” 

           Lalu, seperti apakah itu? Dia memulai pasal empat belas dengan menyebutkan karunia-karunia itu:  

Kejarlah kasih itu (agape) [yang merupakan pasal tiga belas] dan usahakanlah dirimu memperoleh ton pneumatikon (karunia-karunia Roh), terutama karunia untuk bernubuat.

 

Itu adalah yang pertama dan yang sangat luar biasa dan murni dan yang paling utama dari seluruh karunia-karunia Roh. Bukankah itu yang pertama anda baca dalam Roma 12?

Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat …

 

Itulah yang pertama! Kejarlah kasih dan usahakan untuk memperoleh  ton pneumatikon.  Minta kepada Allah untuk karunia-karunia anugerah, tetapi yang terutama supaya kamu bernubuat—hal itu melampui segala sesuatu.

            Bukankah itu merupakan sesuatu yang tidak berharga bahwa bahasa dapat berubah dan tidak memiliki arti ketika anda membacanya? Nubuat bagi kita telah memiliki arti tentang pemberitahuan tentang masa depan. “Orang-orang bernubuat demikian dan demikian….” Bukankah itu tidak berguna? Kata yang terdapat di dalam Alkitab ini, dan digunakan pada masa itu, tidak hanya memiliki makna yang seperti itu, bahkan bukan merupakan sebuah nada tambahan atau konotasi dari hal itu. 

            Kata itu adalah prophamai—akar katanya adalah—prophamai, “untuk berbicara.” Kemudian mereka menggunakan prophamai untuk berpaling ke dalam, untuk membuat propheteuo, yang berarti “memuliakan Allah,” “untuk berbicara tentang hal-hal ilahi.” jadi kata “bernubuat” dan “karunia bernubuat” tidak berkaitan dengan pemberitahuan tentang ramalan. Kata bernubuat berhubungan dengan bersaksi kepada Tuhan Yesus—berbicara tentang anugerah dari Yesus yang mulia, memuliakan Tuhan Yesus.

            Dan sang rasul berkata: “Ketika kamu meminta Allah atas karunia-karunia itu, karunia-karunia anugerah di dalam hidupmu, usahakanlah yang terbaik; yaitu karunia bernubuat, karunia berbicara untuk Tuhan kita—dengan berani, kesaksian yang memberikan dorongan kepada anugerah dari Juruselamat kita yang mulia dan yang lura biasa.

            Lalu anda lihat bagaimana dia mengagungkan hal itu—dia berkata:

Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.

 

(Kemudian dia menguraikannya di dalam ayat 24 dan 25)

Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua; segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu.”

 

(Lihat lagi dalam ayat 31)

Sebab kamu semua boleh bernubuat …. sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.

(Dan kemudian ayat 39) Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat …

 

Ini adalah hal yang sangat hebat dan luar biasa, karunia pertama dari Allah, sebuah karunia anugerah, bahwa kita memuliakan Tuhan secara terbuka, dengan berani, dengan indah, secara rohani dan penuh penghargaan. Bukan dalam sebuah cara yang membuat orang-orang waspada dalam ketumpulannya, tetapi dalam pencurahan Roh Allah, yang menyaksikan anugerah dari Tuhan kita yang luar biasa. “Oh, Tuhan, seandainya kami semua memiliki karunia anugerah untuk bernubuat!”

Saya membayangkan tentang kisah Musa di dalam Kitab Bilangan pasal sebelas. Allah berfirman kepada Musa:

Musa, kamu tidak dapat mengembalakan seluruh umat ini. Kamu harus memiliki orang-orang yang menolong kamu. Mereka harus berada di sekelilingmu untuk memikul beban dan tanggung-jawab dari jemaah yang besar itu, dari orang yang banyak itu.

 

Lalu Allah berkata kepada Musa:

 

Kumpulkanlah di hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui menjadi tua-tua bangsa, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka.

 

Lalu Musa melakukannya berdasarkan firman Allah, dan dia memilih tujuh puluh tua-tua dari antara umat Israel dan mereka dikumpulkan di dalam kemah suci, di dalam jemaat, di rumah Allah—dan mereka bernubuat.

Kitab Bilangan pasal sebelas: Lalu turunlah Tuhan dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi. Mereka mengagungkan dan memuliakan Allah. Dan sementara mereka berada di dalam “jemaat,” seseorang berlari menemui Musa di kemah suci dan berkata kepadanya: “Eldad dan Medad kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan.”

           Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: "Tuanku Musa, cegahlah mereka!  Sebab roh bernubuat hanya untuk engkau dan para tua-tua yang ke atas mereka Allah telah pilih untuk mengaruniakan RohNya.”

            Dan Musa berkata kepada Yosua: “Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat Tuhan menjadi nabi, oleh karena Tuhan memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka! Sekiranya mereka semua memuliakan Tuhan!”  

            Itulah yang seharusnya terjadi dengan kita: Tuhan, berikanlah jaminan, bahwa bukan hanya di mimbar ini Kristus diagungkan dan dimuliakan; dan bukan hanya pada staf yang berada di sekeliling pendeta—Tuhan, berikanlah jaminan, supaya seluruh umatNya bernubuat—bahwa mereka berbicara tentang Yesus dan mengagungkan Tuhan—bahwa mereka bersaksi bagi Juruselamat kami yang mulia.

            Dan betapa menakjubkan hal itu dan betapa hebatnya hal itu, ketika kita bersaksi untuk Tuhan kita. Itu adalah hal terhebat yang dapat terjadi dalam sebuah keluarga, atau di dalam sebuah hati, atau di dalam sebuah rumah, atau di dalam sebuah rumah tangga, atau di antara anak-anak.

            Bayangkanlah tentang kuasa Kristus untuk mengubahkan, untuk menyelamatkan, untuk mempertobatkan, dan untuk menciptakan kembali. Kita tidak dapat melakukannya. Satu-satunya harapan kita adalah melemparkan diri kita ke atas kemurahan Allah. Tuhan, anak-anak yang kami miliki. Tuhan, Tuhan masalah yang kami hadapi. Tuhan, jiwaku dan hidupku. Tuhan, agungkanlah namaMu melalui aku.

            Dan itu merupakan hal yang paling luar biasa yang dapat terjadi. manusia adalah ciptaan yang baru. Itu adalah sebuah rumah yang baru. Itu adalah sebuah rumah yang baru. Itu adalah seseorang yang baru. Tidak ada sesuatu yang dapat melampaui seseorang yang dibawa kepada Tuhan Yesus; dan Tuhan menyembuhkannya, atau menolongnya atau mengobatinya atau menciptakannya kembali, atau mengampuninya atau memberkatinya. Tidak ada sesuatu yang dapat dibandingkan terhadap hal itu di dalam kehidupan manusia. Oh, Tuhan, itulah sebabnya mengapa injil disebut “Kabar Baik.” Injil dari sebuah Anglo-Saxon lama: kabar baik—itu adalah kabar yang terbaik di dunia. Tidak kabar yang seperti itu—tidak ada yang seperti itu.

            Saya ingat ketika Dr. Salk mengumumkan kepada dunia bahwa dia telah menemukan  sebuah vaksin melawan penyakit polio—penyakit yang menyeramkan itu. Dan saya telah melihat hal itu, semenjak saya telah menjadi seorang pendeta muda, kengerian dari penyakit yang mematikan itu. “Lalu, berita baik,” ketika dia mengumumkan kepada dunia, “Saya telah menemukan imunisasi terhadap penyakit itu.” Dan saya menduga anda pasti sama seperti saya. Saya pergi ke kantor dokter dan dia memberikan saya sebuah kue yang kecil, sepotong kue kecil yang manis. Dan dia atas kue itu ia menuangkan sedikit vaksin itu. Seluruhnya terasa enak. Dan saya telah diimunisasi selamanya terhadap penyakit itu. Saudara, itu adalah kabar baik. Itu adalah kabar baik. Kabar yang sangat indah.

            Alkitab dan pesannya, Yesus dan Juruselamat kita, dan apa yang dapat kita lakukan, bukanlah sesuatu yang bodoh, yang biasa dan yang menjemukan. Itu adalah hal yang paling agung di dunia. Jika Yesus, entah bagaimana membawa hidup kepada seseorang, atau kepada sebuah keluarga, atau seorang anak, atau seorang manusia, itu adalah sebuah ciptaan yang baru. Kabar baik! 

           Dalam minggu ini saya membawa sebuah hal yang paling menggelikan. [Setiap orang di dunia memiliki sebuah lilin, atau sebuah lampu minyak, atau sebuah lampu minyak jarak, atau apapun itu. Saya telah belajar di bawah sebuah lampu minyak jarak. Ketika saya pergi berkhotbah, seluruh orang membawa lentera dan kami menggantungnya di sekeliling kami—untuk melawan serangga—dan di antara mereka, dan ketika serangga itu masuk ke dalam mantel, anda tahu—orang akan berdiri dan mereka akan sibuk di tengah-tengah khotbah saya, membenahi lampu mereka dan berusaha agar lampu itu tetap menyala dan seterusnya].   

            Lalu, di dalam pembacaan saya minggu ini, saya memiliki sebuah gambar di sini dari sebuah tanda yang ditempatkan di sebuah ruangan hotel di Cleveland, Ohio.  Dan ada sesuatu yang baru di ruangan itu. dan inilah yang ada di dalam pengumuman itu, kata-kata yang terdapat dalam sebuah kartu kecil. Di kartu itu tertulis: “Ruangan ini dilengkapi dengan cahaya listrik Edison.”

            Kemudian di situ disebutkan, “Jangan menyalakan lampu dengan korek api.”  Jangan berusaha kepada lampu listrik itu dan berusaha menyalakannya dengan sebuah korek api—“Jangan nyalakan lampu dengan korek api.” Itu adalah satu-satunya jenis lampu yang pernah dilihat oleh dunia sebelumnya.

“Jangan menyalakan lampu dengan sebuah korek api.” Dengan sederhana hanya menekan tombol yang ada di dinding sebelah pintu. Itu adalah sebuah mujizat. Dan kemudian di bawahnya terdapat kata-kata ini: “Penggunaan listrik sama sekali tidak membahayakan kesehatan atau menghasilkan suara saat tidur.” 

            Itu merupakan sebuah hal yang sangat indah—cahaya listrik. Bayangkanlah hal itu! Dan seseorang meletakkannya di rungan hotelnya dan hal itu bersinar dan bekerja. Oh, betapa merupakan sebuah hal yang luar biasa bagi seluruh dunia—lampu itu bercahaya.

Tetapi, saudara, itu bukan kabar baik yang dapat dibandingkan dengan terang  yang bersinar di dalam Yesus Tuhan kita! Itu adalah kabar yang terbaik di seluruh dunia! Anak kecil itu, bocah kecil itu dan gadis kecil itu; hal terbaik yang dapat terjadi kepada anak kecil itu adalah bahwa anak kecil itu datang untuk mengenal Yesus. Itu adalah kabar terbaik yang pernah didengar.

            Ada seorang pria muda di dalam kekuatan hidupnya, atau seorang wanita muda, dan mereka berada di dekat masa kedewasaan muda mereka, hal terbaik di dunia bagi anda di dalam keputusan anda untuk menikah; di dalam keputusan anda untuk pekerjaan; di dalam keputusan anda dalam warna hidup anda, buatlah itu seperti Kristus, seperti Yesus. Bukalah hati anda terhadap kehendak Allah dan kehendak sorga, dan biarkan Dia memberkati anda. Itu adalah pengumuman yang terbaik, kabar terbaik, di dalam dunia! Tidak sesuatu yang seperti itu! Dan itu adalah karunia anugerah yang mulia yang Paulus sampaikan dan saya berharap seluruh orang dapat memilikinya. Saya berharap mereka semua bersaksi dan memuliakan Tuhan.

             Saudara yang terkasih, saya telah selesai. Bukankah itu dunia yang berbeda dari apa yang sering anda pikirkan ketika kita berbicara tentang karunia-karunia anugerah—karunia-karunia karismatik? Karunia yang paling karismatik dari semua adalah: agar kita memuliakan Tuhan; agar kita mengasihi dan melayani Juruselamat kita yang mulia; agar kita bersujud di hadapanNya; agar kita memanggil namaNya; agar kita mengundang Dia ke dalam hati kita dan rumah kita. Agar dia berjalan di sisi anda sebagai rekan pengembaraan. Agar Dia membuka pintu sorga bagi kita. Dan agar kita memandang ke depan, ke hari yang penuh kejayaan ketika kita bersama dengan Dia dan dengan yang lain. Dunia tanpa akhir, bahwa Roh Allah di dalam karunia-karunia anugerahNya berada di dalam hati kita.

            Sekarang, bolehkah kita berdiri berdiri bersama-sama? Juruselamat yang luar biasa, yang namaNya sungguh ajaib, oh Tuhan, semoga kami memiliki kata-kata, dan suku kata dan kalimat-kalimat untuk lebih mengagungkan Engkau, untuk memberitahukan kemuliaanMu dan kebaikan dan kebesaran serta anugerahMu yang luar biasa.

            Dan Tuhan kami, semoga Engkau memberkati seruan ini kepada setiap hati yang mendengarkan khotbah pada pagi hari ini. Dan Juruselamat yang mulia, di dalam kebaikan dan anugerahMu, serukanlah panggilanMu kepada keluarga-keluarga, pasangan-pasangan dan jiwa-jiwa. Semoga ini akan menjadi hari yang besar bagi sebuah keputusan dan komitmen. Dan tanpa rasa malu dan penuh keberanian, dan sukacita serta penuh kemenangan dan keyakinan, semoga mereka datang dan berdiri bersama dengan kami.

            Di dalam momen ketika kita menyampaikan undangan ini, jangan seorang pun yang pergi. Kita berdiri di hadapan Allah dan berdoa, hanya untuk saat ini, dan saya kemudian saya akan memberikan kesempatan bagi anda untuk pergi. Tetapi pada saat ini, jika seseorang bergerak, dia bergerak menuju mezbah ini.

            “Pendeta, seluruh keluarga saya datang pada hari ini. Istri saya dan anak-anak saya, kami semua datang pada hari ini. Kami segera datang.”

            Atau hanya sebuah pasangan dari anda: “Kami telah memutuskan untuk datang kepada Allah, dan di sini kami berdiri.”

 

Alih Bahasa: Wisma Pandia, Th.M.