KEMENANGAN KRISTUS ATAS DOSA DAN NERAKA

(THE TRIUMPH OF CHRIST OVER SIN AND HELL)

 

Dr. W. A. Criswell

 

10-04-90

 

1 Korintus 15

 

Sukar bagi saya untuk menyadari bahwa ini adalah tahun keempat puluh enam bagi saya untuk memimpin ibadah ini. Ingat, ini adalah jam makan siang anda yang sibuk. Ibadah yang terakhir berlangsung dari jam dua belas hingga dua belas tiga puluh. Jika anda harus pergi, kita semua dapat memakluminya. Jika hal itu berlangsung di tengah-tengah kalimat, hal itu tidak apa-apa. Datanglah sebagaimana anda bisa dan anda boleh pergi ketika anda harus pergi.. 

Saya sungguh-sungguh menandai perhatian yang penuh hormat dari penghormatan First Baptist Academy kita. Itu merupakan sebuah dorongan bagi saya, melampaui apa  yang pernah dapat anda ketahui, saat anda sedang mendengarkan Firman Allah. Tema tahun ini adalah “Kemenangan Kristus.” Kemarin khotbah kita berbicara tentang Kemenangan Kristus Atas Setan. Besok, Atas Kematian. Hari berikutnya, Atas  Dunia. Pada hari Jumat, Kemenangan Dari Salib. Dan hari ini: Kemenangan Kristus Atas Dosa dan Hukuman Kebinasaan.

Banyak dari pelajar Kitab Suci berkata bahwa tanda air tertinggi dari seluruh wahyu adalah surat 1 Korintus pasal lima belas. Dan lima khotbah dari seri ini akan diambil dari bagian Firman Allah yang sangat mulia itu.  

Dan pada pagi hari ini, dari ayat yang pertama: 

Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri.

Oleh Injil itu kamu diselamatkan … . 

Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah ku terima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci … . 

Ada dua jenis Kekristenan. Yang pertama adalah Kekristenan idealisme, dari inspirasi. Di dalam kekristenan itu, Yesus adalah seorang guru agung dan seorang nabi serta seorang martir. Ketika mereka menggunakan kata “keselamatan,” mereka merujuk kepada perubahan sosial. Di dalam bagian penggambaran dari iman Kristen, Yesus adalah salah satu ispirator ide terbesar dari dunia.

Sebagai contoh, Konfusius merupakan seorang guru agung, memberi kontribusi terhadap perubahan moral umat manusia. Sokrates merupakan seorang guru yang agung. Yustinus dan Markus Aurelius merupakan guru-guru yang agung. Dan Yesus juga meruakan salah satu dari guru-guru yang agung itu. Itu adalah salah satu gambaran iman Kristen.

Ada gambaran lain dari iman Kristen. Dan itu adalah bahwa Yesus “telah mati bagi dosa-dosa kita berdasarkan Kitab Suci.” Itu adalah sebuah injil penebusan, tentang keselamatan bagi dosa-dosa kita. Itu adalah sebuah pesan bahwa Allah di dalam sorga melihat ke bawah di dalam anugerah dan kasih karunia bagi umat manusia yang telah hilang, dan mengutus AnakNya sehingga kita dapat diselamatkan dari hukuman atas dosa-dosa kita. 

Di dalam Kekristenan jenis yang pertama, Salib Kristus adalah insidental. Di dalam jenis yang kedua, salib merupakan sentral iman. Di dalam jenis kekristenan yang pertama, salib Kristus itu, tidak menjadi masalah apakah anda menerimanya atau tidak. Bagi saya, merupakan sesuatu yang mengherankan bahwa ada orang-orang yang berusaha mengeluarkan nyanyian salib Kristus dari buku nyanyian pujian dan berusaha menghilangkan pengorbanan Juruselamat kita. Tetapi di dalam jenis Kekristenan yang kedua ini, itu adalah sebuah injil penebusan. Jantung dan pusat dari pesan injil adalah Salib Yesus Tuhan kita. 

Yang manakah dari kedua gambaran iman Kristen itu yang merupakan injil berdasarkan Kitab Suci, berdasarkan Anak Allah? Tanpa pengecualian itu adalah yang kedua.

Paulus berkata: “Allah melarang aku untuk memegahkan diri sebab keselamatan berada di dalam salib Kristus Yesus Tuhan kita.” Salib, di dalamnya semua ketelanjangan disembunyikan, seperti yang dimiliki oleh orang Roma. Salib di dalam semua filsafatnya yang irasional, seperti yang dimiliki oleh orang Yunani. Salib, di dalam semua penderitaan dan kehinaannya, seperti yang dimiliki oleh orang Yahudi. Tetapi salib, di dalamnya ada kuasa untuk menyelamatkan, seperti yang dikhotbahkan oleh Paulus.

Jadi, dia memberikan pengakuan di sini. Dia berkata: “Sebab yang sangat penting telah ku sampaikan kepadamu—yang pertama dari semua,” hal itu menekankan kepada penekanan dan kepentingan, sama seperti perintah yang pertama dari hukum Taurat.   

Jadi, di sana ada doktrin yang pertama dari iman Kristen. Itu bukan kebapaan Allah atau kerajaan Tuhan kita atau inkarnasi Juruselamat kita. Tetapi itu adalah pesan bahwa Yesus, “telah mati untuk dosa-dosa kita berdasarkan Kitab Suci.” Itu adalah injil penebusan. Ini adalah jantung dan kunci dari iman Kristen. 

Suatu hari, seseorang berkata kepada pengkhotbah London yang terkemuka yaitu, Charles Spurgeon, "Khotbah anda sepertinya semuanya sama.” 

Dan dia menjawab, “Itu benar. Tidak masalah dari mana saya mengambil teksnya, saya akan membuat sebuah garis yang terhubung kepada salib.”

Tidak ada penebusan yang terpisah dari pencurahan darah. Tidak ada keselamatan yang terpisah dari pengorbanan. Tidak ada rekonsiliasi yang terpisah dari pembayaran hutang dosa kita. Bukan oleh kekudusanNya atau keindahan hidupNya, tetapi oleh bilur-bilurNya kita telah disembuhkan.

Anda melihat hal itu di dalam injil itu sendiri. Merupakan sesuatu yang luar biasa bahwa satu atau injil yang lain akan mengabaikan, katakanlah kelahiran Tuhan kita atau Khotbah di Bukit atau transfigurasi Kristus atau Perjamuan Tuhan, atau bahkan kenaikanNya ke sorga. Tetapi keempat injil itu dalam rincian yang besar, mencatat penderitaan dan kematian Tuhan kita yang luar biasa.

Itu adalah pesan keselamatan dan pengharapan bagi dunia. Dan itu adalah perbedaan iman Kristen dari semua agama-agama lain yang ada di dunia. Iman Kristen bukanlah di dalam tempat yang pertama, sebuah etika sekalipun ia memiliki nilai etika yang tinggi. Ia bukanlah berada di tempat yang pertama di dalam teologi, sekalipun ia memiliki implikasi teologi. Ia bukanlah tempat yang pertama dari perubahan moral—sebuah reformasi masyarakat atau umat manusia, sekalipun ia menggemakan reformasi perubahan moral. Tetapi injil Kristus adalah yag pertama dan di atas dari semuanya, sebuah injil penebusan, dari keselamatan jiwa-jiwa kita dari penghukuman dosa. 

Anda melihat hal ini di dalam tanda dan perlindungan dari Injil Kristen. Tanda dari iman Kristen bukanlah sebuah semak yang menyala. Bukan dual batu. Bukan tujuh lampu dian. Bukan sebuah lingkaran halo di atas kepala. Bahkan bukan sebuah mahkota kemenangan. 

Tetapi itu adalah salib. Ketika saya membayangkan sebuah tanda dari injil Kristus, saya membayangkan sebuah salib, sebuah salib yang berdarah, yang di atasnya Juruselamat dari jiwa kita telah mati. “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah ku terima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci.” 

Berdasarkan Kitab Suci. Saya ingin tahu seberapa banyak dari anda yang hadir pada suatu Minggu malam, sebuah malam Tahun Baru, saya mengumumkan bahwa saya akan berkhotbah hingga tengah malam. Apakah anda mengingat hal itu? 

Dan saya memberinya judul “The Scarlet Thread through the Bible.”  Saya mulai dari pukul tujuh tiga puluh malam, di atas mimbar ini, mengikuti seluruh Kitab Suci, kisah tentang persiapan dunia kita ini untuk anugerah penebusan Yesus, Tuhan kita. 

Berdasarkan Kitab Suci, Kristus telah mati untuk dosa-dosa kita. Seluruh Alkitab berisi tentang hal itu. Pada permulaan, ketika orang tua kita yang pertama jatuh ke dalam dosa, mereka menutupi diri mereka dengan daun pohon ara. Tetapi, Tuhan kita berkata: Tidak cukup. Dan dia menumpahkan darah—darah yang pertama dicurahkan—Dia menumpahkan darah untuk menutupi ketelanjangan orang tua kita yang pertama. Ketika anak-anak itu datang ke hadapan Tuhan dengan sebuah minchah—dengan sebuah persembahan—Habel mempersembahkan darah, sebuah korban anak domba. 

Ketika Abraham diuji Allah, berkenaan dengan mempersembahkan hidup anaknya Ishak. Ketika Paskah dilaksanakan, Allah berkata: “Ketika Aku melihat darah itu, Aku akan melewati engkau.” Jantung dari sistem ibadah dari Imamat adalah pencurahan darah.

Apakah anda mengingat Imamat 17:11:

Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa. 

Dan semua ibadah di dalam bait Allah berkaitan dengan persembahan kepada Allah: “Tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan dosa.”

Dan pemberitaan dari nabi-nabi adalah:

Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya—bilur-bilurNya, penderitaanNya—kita menjadi sembuh.

Inilah Kitab Suci. Dan Perjanjian Lama adalah sebuah pengantar bagi Kovenan yang Baru. 

Kovenan Baru dimulai dengan cara yang sama, Yohanes Pembaptis menggambarkan Tuhan kita sambil berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”: Pengorbanan darah sehingga kita dapat dibasuh dari seluruh kejahatan kita. 

Dan kehidupan Tuhan kita persis seperti itu. Ketika Dia memulai pelayananNya, Dia berkata: “Rubuhkan Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Mereka tidak tahu ide terhadap apa Dia merujuk hal itu. Yohanes berkata bahwa Dia sedang merujuk kepada kematianNya. 

Ketika Tuhan berbicara kepada Nikodemus, Dia berkata, “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan.”  Dia memulai pelayananNya di dalam kesadaran akan kematianNya bagi dosa-dosa kita, dan hal itu terus berlanjut sepanjang masa kehidupanNya dalam daging.

Di Kapernaum, di dalam KhotbahNya, Dia berkata:  sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.”  Ketika orang-orang Yunani datang untuk menemui Dia, Dia berkata: “Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepadaKu.” Dan ketika Maria dari Bethani mengurapi Dia, Dia berkata bahwa itu adalah untuk penguburanNya. 

Apakah anda mengetahui makna dari ordinansi? Di dalam ordinansi baptisan, Dia mati untuk dosa-dosa kita dan dikuburkan dan dibangkitkan untuk pembenaran kita.  Di dalam ordinansi Perjamuan Tuhan, “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian baru, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” 

Yesus melakukan banyak mujizat-mujizat yang luar biasa. Tetapi Dia tidak pernah berkata, “Mujizat-mujizat ini dilakukan untuk pengampunan dosa.” Yesus mengkhotbahkan khotbah-khotbah yang luar biasa, tetapi Dia tidak pernah berkata, “Khotbah-khotbah ini disampaikan untuk pengampunan dosa.” Yesus menyembuhkan banyak orang sakit. Dia tidak pernah berkata, “Penyembuhan orang sakit ini adalah untuk penebusan dosa.” Tetapi Dia berkata, “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian baru, darah Kovenan Baru, pengharapan yang baru, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” 

Dan jika memiliki waktu mengikuti khotbah rasul-rasul—oleh salib Kristus, di dalam bayangan salib, mereka mengambil tangan mereka. Dan setiap pesan yang mereka sampaikan, dan setiap kata yang mereka tuliskan diisnpirasikan oleh salib dan ditandai oleh darah Tuhan kita. 

Bolehkah saya menutup dengan pesan Salib untuk kita? Ketika anda berdiri dan melihat salib Yesus Tuhan kita, apa yang anda lihat? Para prajurit Roma melihatnya dan bagi mereka, di dalam kedudukan mereka, itu merupakan sebuah kesempatan untuk mengundi jubahNya. Pada hari ini, anda memiliki orang-orang yang berdiri di atas mimbar dan menyampaikan khotbah hanya demi kekayaan yang berlimpah yang datang kepada mereka. Mereka membaca cela atas iman Kekristenan melampaui segala sesuatu yang pernah dilihat oleh dunia kekristenan.

Itulah yang dilihat oleh beberapa orang di atas salib: sebuah kesempatan untuk kekayaan dan kebesaran, seperti para prajurit Roma itu. Mereka melihat salib dan melihat sebuah kesempatan untuk membuang undi atas jubahNya.             

Ada orang-orang seperti Sanhedrin dan orang Farisi, yang melihat salib dan melihatnya dalam sebuah cara untuk melenyapkan musuhnya. Suatu kali saya berdiri di Hyde Parkdi London. Dan seorang manusia Allah yang saleh sedang memberitakan injil.  

Dan ketika dia sedang berkhotbah, seorang pria berdiri dan mengutuk Allah, dan berkata, “Jika aku dapat menjatuhkan tanganku atas Yesus Kristus, aku akan meninjuNya hingga mati.” Ada orang-orang yang melihatNya seperti Sanhedrin, melihatNya sebagai seorang musuh.

                                                                                                                 

Ada orang-orang yang melihat salib dan melihat seseorang yang sama seperti mereka. Dia sedang sekarat. Dia sedang sekarat. Dia tidak berbeda dengan sebagain dari kita.

Ada beberapa orang yang memandang salib dan melihat seperti petugas pemimpin Paskah, yang melihat salib sebagai sebuah pencemaran yang harus segera dibersihkan dari tanah. 

Apa yang anda lihat ketika anda memandang salib Yesus Kristus? Apa yang anda lihat? Yang pertama: Saya melihat diri saya di dalam dosa-dosa saya, dan penghukuman Allah atas kejahatan saya dan pemberontakan saya serta perbuatan-perbuatan saya yang salah. 

Saya membaca tentang seorang pria, dalam sebuah mimpi, melihat Kristus dipukuli. Dan sang pemukul itu memiliki tali kulit dan di ujungnya terdapat potongan-potongan kawat yang tajam. Dan dengan sekuat tenaga dia memukuli punggung Tuhan kita. Dan PunggungNya robek dan berdarah. 

Dan orang yang di dalam mimpinya berusaha meraih dan memegang tangan orang yang memukuli Tuhan kita. Dan orang yang memukuli Tuhan itu berpaling dan melihatnya dalam keterkejutan. Dan orang yang bermimpi itu mengenalinya sebagai dirinya sendiri. Kita sama seperti itu.

Apa yang anda lihat ketika anda memandang salib? Saya melihat saya, di dalam semua dosa-dosa dan pemberontakan saya. Saya yang melakukannya. Kita yang melakukannya. Kita memakaikan mahkota duri di atas keningNya. Kita yang memakuNya ke atas salib. Kitalah yang menikam tombak ke lambungNya. Kita yang melakukannya. Dosa-dosa kita telah menyalibkan Tuhan kita.

Kemudian, saya melihat sesuatu yang lain. Saya melihat sebuah kasih dan sebuah kemurahan melampaui apa yang dapat dipikirkan atau dibayangkan oleh hati manusia; Anugerah yang menebus dan pencurahan kasih Juruselamat untuk kita.

Sebuah perikop kecil dari sejarah: Dikran II merupakan seorang musuh dari Kaisar Roma. Dia adalah Raja Armenia. Dan pada abad pertama sebelum Krsitus,  Pompey, jenderal Roma menaklukkan Armenia dan menaklukkan  Dikran II, dan membawa Dikran II, Raja Armenia, beserta dengan istrinya dan anak-anaknya—Dikran II bersujud di hadapan Kaisar Roma dan berkata kepadanya, “Ambillah hidupku. Anda boleh melakukan apapun terhadapku yang menyenangkan anda. Tetapi, istriku dan anak-anakku, dapatkah anda membebaskan mereka dan membiarkan mereka tetap hidup?” 

Lalu, permohonan raja itu sangat menggerakkan hati Kaisar sehingga dia tidak hanya melepaskan istri dan anak-anak Raja Dikran II, tetapi dia juga melepaskan Raja Dikran II dan membiarkan mereka kembali ke Armenia. Ketika mereka pulang kembali, Raja Dikran II berkata kepada istrinya, “Apa yang kamu pikirkan tentang Kaisar Roma? Apakah kamu melihat dia yang memimpin persidangan itu?”

Dan dia membalas, “Tidak. Aku tidak melihat dia. Aku sama sekali tidak melihat dia.”      

Dan raja berkata kepada istrinya yang dia kasihi, “Kamu tidak pernah melihat dia. Dia yang memimpin pengadilan terhadap kita. Dan kamu tidak pernah melihat dia?”

Dan istrinya menjawab, “Tidak. Aku tidak pernah melihat dia. Aku tidak pernah melihat seorang pun kecuali kamu. Mataku tertuju kepadamu, yang berlutut di atas kakimu, memohon untukku dan anak-anak kita dan mempersembahkan hidupmu untuk kami. Aku tidak pernah melihat seorang pun kecuali kamu.” 

Itulah yang kita lihat ketika kita memandang salib: AnugerahNya dan kasihNya dan kemurahanNya yang memenuhi jiwa kita dengan kasih dan ucapan syukur dan hati kita takjub selamanya terhadap kasih dan anugerah Allah di dalam Krsitus Yesus Tuhan kita.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.