KEMENANGAN KRISTUS ATAS DUNIA
(THE TRIUMPH OF CHRIST OVER THE WORLD)
Dr. W. A. Criswell
I Korintus 15:23-24
12-04-90
Kita telah mengadakan ibadah siang ini cukup lama dan ini adalah tahun ke empat puluh enam di mana saya telah memimpin ibadah ini. Tema tahun ini adalah: Kemenangan Kristus; pada hari Senin, Atas Setan; Selasa, Atas Dosa dan Neraka; kemarin, Atas Maut; besok, Kemenangan Kristus Dari Salib; dan hari ini: Kemenangan Kristus Atas Dunia. Dan saya berdoa agar anda akan mendengarkannya pada hari ini, tidak hanya dengan hati anda tetapi juga dengan pikiran anda.
Surat 1 Korintus pasal lima belas dimulai dengan perkataan ini:
Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu … yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan …
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci.
Bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan (untuk pembenaran kita).
Kemudian sisa dari pasal yang panjang itu berkenaan dengan kedatangan Tuhan kita dan kebangkitan dari antara orang mati.
Kedatangan Kristus untuk menjadi raja dan penguasa atas seluruh ciptaan Allah, yang pertama dari semua adalah secara rahasia dan sembunyi-sembunyi yang berlangsung di tengah-tengah kita. Dia berkata, kedatanganNya sama seperti pencuri di malam hari, tanpa pengumuman, setiap saat, bahkan ketika saya berbicara, ketika anda makan siang, sebelum anda pergi tidur saat malam. Setiap saat, setiap waktu, Tuhan kita berkata, Dia mungkin datang: “Ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.”
Tiba-tiba tanpa pengumuman, Tuhan kita datang secara rahasia pada saat pengangkatan untuk mengambil mutiaraNya yang berharga, hartaNya yang tersembunyi di dalam tanah. Garis besar dari kedatangan Tuhan kita secara rahasia terdapat di dalam 1 Korintus pasal lima belas. Paulus berbicara tentang itu sebagai sebuah tagma. “Tagma” diterjemahkan di sini sebagai “sebuah urutan.” Kata itu merujuk kepada pasukan, ketika mereka lewat—sebuah kumpulan, sebuah batalion, sebuah urutan. Ada sebuah urutan yang akan diikuti ketika Tuhan kita datang secara rahasia untuk mengangkat kepunyaanNya.
Paulus melukiskannya di sini:
Kristus sebagai buah sulung (Dia adalah orang pertama yang bangkit dari kematian); sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya (pengangkatan orang-orang kudus).
Kemudian yang terakhir: pengumpulan pada akhir kesusahan besar, ketika Dia datang untuk memerintah atas seluruh bumi.
Jadi, dalam dalam sebuah bagian di dalam 1 Tesalonika, dia menggambarkan urutan itu:
Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Ada sebuah urutan di dalam pengangkatan kita: yang pertama, Paulus berkata, akan ada orang-orang yang dibangkitkan dari kematian:
Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, alam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Mereka yang telah dikuburkan akan terlebih dahulu bangkit untuk melihat Tuhan, untuk bertemu dengan Tuhan kita. Kemudian kita yang masih hidup, pada saat kedatangan Juruselamat kita akan diubah dalam sekejap mata.
Suatu kali saya membaca di mana Spurgeon berkata:
Jika saya memiliki sebuah pilihan antara diangkat dan meninggal serta dikuburkan, saya lebih baik meninggal dan dikuburkan. Tuhanku telah mati. Dia telah dikuburkan. Dan Dia telah bangkit dari kematian. Saya lebih suka untuk berada di jalan Tuhan. Saya lebih suka mati sebagaimana Dia telah mati. Dikuburkan dan dibangkitkan dari kematian sama seperti Dia.
Jadi ketika Tuhan kita datang secara rahasia, secara diam-diam, secara sembunyi-sembunyi, yang pertama Dia akan memanggil dari kedalaman bumi, mereka yang telah meninggal di dalam Yesus. Bukanlah itu merupakan sebuah cara yang indah untuk merujuk kematian? Mereka yang telah meninggal di dalam Tuhan. Merekalah yang pertama yang akan dibangkitkan dari kuburan.
“Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.” Dan di dalam pertemuan yang besar, kita akan menemukan akhir dari zaman bangsa-bangsa lain. Kita akan mendapati akhir dari masa jemaat.
Dan Tuhan kita akan mengambil orang-orang kudusNya, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, ke dalam sorga. Untuk periode kesusahan besar, selama tujuh tahun, kita akan berada di sana bersama dengan Tuhan kita dan melakukan dua hal: yang pertama, kita akan menerima upah atas pekerjaan kita. Akan ada sebuah penghakiman bagi seluruh anak-anak Allah. Yang kedua, kita akan duduk bersama dengan Tuhan kita pada perjamuan kawin Anak Domba.
Lalu, di dalam periode itu, di dalam periode waktu ketika kita bersama dengan Tuhan kita di sorga, tujuh tahun dari keberadaan kita ada di hadapan Juruselamat kita yang mulia, yaitu di dalam sorga. Di dalam periode waktu itu, di dalam bumi ada suatu peristiwa yang disebut dengan kesusahan besar. Di dalam periode tujuh tahun itu yang digambarkan di dalam Kitab Wahyu, dari pasal 4 hingga pasal 19, di dalam periode tujuh tahun itu, jam dimulai kembali bagi Israel. Tuhan sekali lagi memalingkan kasihNya dan anugerahNya terhadap umatNya.
Paulus menulis:
Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui musterion ini (sebuah rahasia yang disimpan di dalam hatiNya hingga Dia menyingkapkannya kepada rasul-rasulNya)…
Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai pleroma (hingga tujuan Allah penuh), jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. Dan ketika jumlah dari bangsa-bangsa lain telah, penuh, maka kemudian seluruh Israel akan diselamatkan.
Akan datang sebuah masa di mana kita diangkat dan bersama dengan Tuhan kita di sorga, ketika Tuhan kita akan berurusan kembali bersama dengan umatNya, Israel. Daniel menggambarkan hal itu di dalam pasal sembilan, dari nubuatannya dan merujuknya sebagai minggu yang ketujuh. Ada enam puluh sembilan minggu di dalam sejarah tawarikh. Kemudian ada satu minggu yang terpisah. Dan itu merupakan minggu yang final dan klimaks berkaitan dengan Israel.
Yang pertama dari semua, Israel akan kembali ke tanah kelahiran mereka yang kudus. Saya pikir kita telah tiba kepada waktu penutupan sejarah dunia ini karena beberapa hal. Salah satu diantaranya adalah Israel telah kembali pulang.
Saya telah berada di Israel, seperti yang anda tahu, sekitar dua atau tiga bulan yang lalu. Dan ketika saya berada di sana, bangsa itu sedang bersiap-siap untuk menerima tiga ratus ribu orang imigran dari Rusia saja. Di dalam masa hidup saya, dan di dalam masa hidup anda, anda telah melihat Israel menjadi sebuah bangsa. Setelah selama 1900 tahun dihancurkan, Allah berkata, “Israel akan kembali pulang. Mereka akan membangun bait suci mereka; mereka akan membangun kembali mezbah mereka. Israel akan kembali ke tanah suci.” Mereka telah bersiap-siap untuk kembali.
Lalu dalam periode waktu yang disebut kesusahan besar, ada perang di sorga. Mikhael dan para malaikatnya, bertarung melawan iblis dan para malaikatnya. Dan Setan, iblis akan dilemparkan. Dan dia datang ke dalam dunia dengan murka yang besar. Dan dia menginkarnasikan dirinya ke dalam apa yang disebut Wahyu sebagai binatang, penguasa terakhir dari kejahatan dan kegelapan di dunia ini dan di dalam nabi palsu.
Dan pada waktu itu, tiga setengah tahun yang pertama, binatang itu membuat sebuah perjanjian dengan Israel. Tetapi di tengah-tengah tujuh tahun—setelah tiga setengah tahun—dia mengingkari perjanjian itu. Dan itulah yang disebut Alkitab sebagai: he thlipsis, he megale (“kesukaran besar, yang sangat hebat”). Ada sebuah penganiayaan yang besar terhadap umat Allah.
Dan salah satu hal yang paling aneh yang disingkapkan dalam Alkitab terdapat di dalam Kitab Wahyu pasal tujuh. Pada masa itu, ada 144.000 penginjil Yahudi—yang bertobat kepada iman di dalam Yesus Kristus—yang akan memberitakan injil hingga ke ujung bumi. Dan ada ribuan orang yang tidak terhitung jumlahnya yang akan dimenangkan kepada Tuhan, bahkan di dalam masa penganiayaan yang sangat hebat.
Seperti yang anda tahu, hal itu berakhir di perang Harmagedon—dalam Kitab Wahyu pasal sembilan belas—ketika Yesus datang bersama dengan orang-orang kudusNya.
Sekarang kita berbicara tentang apa yang dirujuk Alkitab sebagai Kedatangan Kristus Yang Kedua ketika Tuhan datang dari sorga bersama dengan umatNya di tengah-tengah perang Harmagedon. Ketika Tuhan kita datang dari sorga, yang pertama, bangsa-bangsa lain—seluruh bangsa-bangsa lain—akan dikumpulkan bersama-sama di lembah Yosafat; dan disanalah mereka dihakimi.
Injil Matius pasal dua puluh lima menjelaskan penghakiman itu:
Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Jika saya berada di dalam kebaikan tribulasi itu—bangsa-bangsa lain—jika kita baik terhadap umatNya, Allah akan baik terhadap kita.
Yang lainnya adalah Israel akan merespon kedatangan raja mereka. Kitab Zakharia menggambarkan tentang respon mereka:
Mereka akan memandang dia yang telah mereka tikam …
Dan akan ada sebuah ratapan besar…akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon (atas kematian Raja Yosia).
Dan Israel menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka, dan Tuhan mereka, Raja mereka. Dan seperti yang disampaikan Alkitab: “Sebuah bangsa akan lahir dalam sehari.” Betapa merupakan sebuah janji yang indah dari Allah bahwa bangsa Yahudi pada suatu hari akan menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka. Dan mereka akan menyembah Dia sebagi Tuhan dan Raja mereka.
Era itu berakhir dalam sebuah tragedi besar dan sebuah janji yang besar dan sebuah millennium yang luar biasa. Dan Tuhan kita menangkap binatang dan nabi palsu dan Dia melemparkan mereka ke dalam lautan api, ke dalam neraka. Dan Tuhan kita menangkap Setan dan melemparkannya ke jurang maut. Kemudian diikuti oleh milenium yang luar biasa. Selama seribu tahun, Setan dibelenggu. Dan akan ada damai dan sukacita dan kegembiraan dan kebahagiaan di bumi—milenium yang gemerlap.
Sekarang, kita tiba di kesudahan zaman, kesudahan dari seluruh waktu dan sejarah—hal-hal akhir yang terbentang. Akhir dari millennium, akhir dari seribu tahun, Setan dilepaskan untuk sementara. Dan dia pergi untuk menyesatkan bangsa-bangsa di dunia. Mengapakah dia harus dilepaskan? Jawabannya sangat jelas. Di dalam periode seribu tahun itu, banyak orang yang tidak terhitung jumlahnya telah lahir. Dan setiap orang yang pernah hidup harus diuji. Dan jika dia selamat, Dia harus menerima Tuhan sebagai Pengampun dari dosa-dosa. Tidak seorang pun yang dapat masuk ke sorga tanpa diuji. Anda, saya, mereka—semuanya harus diuji.
Dan tidak seorang pun yang masuk sorga yang tidak sadar menerima Yesus secara terbuka dan di hadapan umum, sebagai Juruselamatnya. Dan Setan dilepaskan supaya dia dapat mencobai mereka yang lahir pada masa millennium. Tentu saja, orang-orang yang telah bertobat dan yang telah menerima Yesus diselamatkan dan mereka yang menolak panggilan anugerah terhilang. Jadi Setan mengelilingi dunia ini sekali lagi, setelah millennium. Dan dia menipu bangsa-bangsa di dunia.
Itu merupakan hal yang paling mengherankan. Bagaimana Setan dapat menemukan korban yang dapat ditipu di antara manusia di bumi ini. Bagaimana dengan anda? Apakah dia membujuk anda dan menipu anda? Dan tidakkah kita kadang-kadang memilih Setan di atas apa yang kudus dan benar dan mulia dan baik di dalam pemandangan Tuhan? Itulah yang dia lakukan. Dia pergi ke seluruh bumi ini sesudah millennium dan dia menipu bangsa-bangsa di dunia.
Dan kemudian tibalah konfrontasi terakhir dan yang paling puncak antara iblis dan Tuhan kita—antara Setan dan Yesus. Dan Tuhan Yesus menangkap Setan dan melemparkannya ke dalam lautan api, di mana binatang dan nabi palsu itu telah dilemparkan sebelumnya. Dan di sanalah mereka berada, di neraka, sampai selama-lamanya.
Dan di akhir masa itu merupakan kebangkitan dari orang-orang yang telah menolak kasih karunia dan anugerah Allah. Dan mereka di dakwa di depan apa yang disebut Alkitab sebagai takhta putih. Dan orang-orang yang telah menolak untuk menerima kasih dari Tuhan Yesus dilemparkan ke dalam lautan api, di mana binatang dan nabi palsu dan Setan berada; di sana mereka menderita sengsara sampai selama-lamanya.
Oh, betapa merupakan sebuah tragedi, tragedi yang sukar untuk dilukiskan, untuk mati dan terhilang, tanpa pengharapan, tanpa anugerah, tanda pengampunan dosa. Hanya untuk menghadapi sebuah kekekalan dalam penghukuman—Ya Allah selamatkanlah jiwa-jiwa kami yang malang!
Itu adalah penyucian dari seluruh alam semesta: tidak ada lagi Setan; tidak ada lagi nabi palsu; tidak ada lagi binatang; tidak ada lagi dosa. Seluruh ciptaan dimurnikan oleh api.
Dan dalam kesudahan yang mulia itu, turun dari sorga Allah datanglah Yerusalem Baru, kota Allah. Ada sebuah langit yang baru dan sebuah bumi yang baru, sebuah ciptaan yang baru, dimurnikan dari semua kegelapan dan dosa. Dan dari sorga turunlah kota Tuhan yang sangat indah. Dan itu adalah rumah kita: “Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu….” kata Yesus, “Supaya di tempatku berada kamu pun berada.” Sebuah rumah besar di langit—dan di kota itu, di kota yang indah itu, kita memiliki rumah kita yang kekal, sebuah rumah besar. Apa pun jenis rumah yang anda tinggali, di bumi ini tidak dapat dibandingkan dengan rumah mulia yang telah disiapkan Yesus bagi kita di sorga. Itulah rumah kita, itu adalah alamat kita sampai selama-lamanya di kota Allah yang indah.
Dan di dalam pikiran saya yang sederhana, dari rumah besar di kota besar itu, kita akan memerintah seluruh alam semesta. “Bagi mereka yang telah setia, dapat memerintah atas sepuluh kota, “seperti yang disampaikan Yesus. “Bagi mereka yang telah setia, memerintah atas lima kota,” kata Yesus.
Seluruh alam semesta akan diciptakan kembali. Dan saya pikir kita mampu untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain sama seperti dalam pikiran saya. Saya dapat—di dalam momen ini, di dalam pikiran saya, di dalam memori—saya dapat berada di Rio De Janeiro. Di dalam pikiran dan memori saya, sekarang saya dapat berada di Hongkong. Di dalam memori dan pikiran saya, sekarang saya dapat berada di Istambul. Saya pikir kita dapat bergerak di alam semesta Allah, di dalam tubuh rohani kita. Saya pikir kita dapat bergerak seperti itu.
Dan kita akan mendiami seluruh ciptaan Allah. Tuhan telah menciptakannya untuk kita. Dan Tuhan menghendakinya untuk kita. Dan pada hari terakhir yang penuh kemenangan, Allah akan memberikannya kepada kita. Dia dan kita (pelayan-pelayan Kristus), dan Dia (Raja kita) bersukacita—saling memiliki satu sama lain sampai selama-lamanya.
Oh, betapa merupakan prospek yang mulia! Betapa merupakan sebuah janji yang luar biasa! Sekarang ini, kita sedang menunggu Tuhan—sambil melayani dan berdoa—menunggu pada hari itu ketika Dia datang untuk kepunyaanNya. Hal itu mungkin terjadi pada siang hari. Mungkin saat senja. Mungkin secara kebetulan, dalam kegelapan malam akan membuncah ke dalam terang, di dalam cahaya kemuliaanNya ketika Yesus datang untuk milik kepunyaanNya.
O sukacita! O, kesenangan! Haruskah kita pergi tanpa kematian,
Tanpa sakit, tanpa kesedihan, tanpa ketakutan tanpa tangisan,
Diangkat bersama dengan Tuhan kita melalui awan-awan
Ke dalam kemuliaan
Ketika Yesus menerima milik kepunyaanNya.
Oh, Tuhan Yesus,
Berapa lama?
Berapa lama, hingga kita menyerukan lagu sukacita?
Kristus datang kembali, Haleluya! Haleluya!
Amin. Haleluya. Amin!
Ini adalah injil kemenangan dari Tuhan, Juruselamat kita. Di dalam iman itu, semoga kita tidak pernah kecewa. Di dalam tangan kemampuan kita dan Tuhan yang Mahakuasa berada seluruh isu dan takdir hidup. Dan kita berada di dalam kasih dan anugerahNya—Tuhan yang mulia! Dan semoga kita hidup di dalam kemenangan dan kemuliaan, di dalam kasih dan anugerah Tuhan kita Yesus.
Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.