RAHASIA IBADAH
(THE MYSTERY OF GODLINESS)
Oleh Dr. W. A. Criswell
1 Timotius 3:16
07-20-58
Ini adalah Pendeta, yang membawakan warta pukul sebelas pagi yang diberi judul: Rahasia Ibadah. Di dalam pelajaran kita melalui Firman Tuhan, kita telah sampai kepada bagian yang terakhir dari pasal yang ketiga kitab 1 Timotius. Dan apabila saudara-saudara berharap untuk mengikuti warta ini dalam Alkitab milik saudara-saudara, dengan mudah saudara-saudara sekalian dapat melakukannya. Timotius yang pertama, pasal yang ketiga, dan saya memulai untuk membacanya dari ayatnya yang ke empatbelas, sampai dengan akhir dari pasal tersebut, yaitu ayat yang ke enambelas. 1 Timotius 3: 14-16, Demikianlah isinya:
“Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walau kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”
Perikop ini merupakan salah satu yang agung, perikop yang agung dari seluruh isi dari Alkitab. Rasul itu memulai dengan suatu ucapan yang menyangkut alasah dari penetapan itu, oleh Tuhan Allah, tentang gereja-Nya di dunia ini. Dia berkata bahwa gereja dari Allah yang hidup adalah kediaman Allah; tempat itu merupakan rumah Allah; tempat itu merupakan di mana Tuhan Allah berdiam; tempat itu merupakan tempat peristirahatan dari kasih-Nya; tempat itu merupakan perwujudan Allah di muka bumi ini.
Seperti yang telah telah dituliskan Paulus sebelumnya di dalam pasal yang keenam dari kitab surat 1 Korintus: bahwa kita dipisahkan, kita dipilih, kita dipanggil. Dan, ketika kita memberikan tanggapan terhadap pemilihan tersebut dan tanggapan terhadap panggilan tersebut, katanya, kita adalah putra-putra-Nya dan putri-putri-Nya yang Dia mungkin akan berdiam di dalam kita dan berjalan di dalam kita. Manifestasi Tuhan Allah di dalam dunia ini akan berada di dalam gereja-Nya. Dan tempat-Nya berdiam adalah di dalam gereja-Nya. Kediaman Tuhan Allah di dunia ini, di dalam bangsa-Nya.
Kebenaran yang murni adalah Alkitab yang sedang saya genggam di dalam tangan saya – Firman Tuhan. Akan tetapi, apabila tidak menjelma, jika tidak tinggal di dalam kita, apabila tidak bertumbuh – untuk perkembang-biakannya, untuk penyebarannya, untuk dibuat menjadi dikenal di muka bumi ini, maka kita ini dibutuhkan. Maka, rumah dari Tuhan Allah, tempat berdiamnya Tuhan Allah adalah berada di dalam bangsa-Nya. Berada di dalam gereja-Nya, rumah Tuhan Allah, tempat berdiamnya Allah, yang berada di dalam gereja-Nya.
Lalu kemudian Tuhan Allah memiliki alasan yang lain terhadap penetapan gereja-Nya di muka bumi ini. Tidak hanya menjadi tempat berdiam-Nya – dan saya dapat mengatakan diberkati dan dirahmatilah jemaat yang merasakan hadirat dan roh Tuhan Allah yang menggerakkan. Seorang manusia boleh mampu beribadah kepada Tuhan Allah oleh dirinya sendiri di sebuah lereng perbukitan yang hijau di mana saja, akan tetapi hal itu tidak berarti apapun jika dibandingkan kepadea hadirnya Tuhan Allah yang bergerak di dalam kekuasaan ketika bangsa Tuhan berkumpul di dalam gereja-Nya.
Sekarang, Dia memiliki alasan lain untuk manifestasi dari gereja-Nya, penetapan gereja-Nya di dunia ini: dan hal itu kemungkinan menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran. Kata itu telah diterjemahkan sebelumnya sebagai “dasar,” saudara-saudara dapat menterjemahkannya menjadi “penguat” atau “penyangga.” Gereja merupakan tiang penopang dan penyangga dari kebenaran. Tuhan Allah telah menetapkan kebenaran-Nya di dalam gereja tersebut. Beberapa darinya boleh berada di dalam sebuah atom; beberapa dari antaranya boleh berada di dalam alam semesta; beberapa dari antaranya boleh berada di dalam sebuah bunga atau curah hujan; beberapa dari antaranya boleh berada di dalam penemuan alat-alat elektronik, akan tetapi hal-hal ini adalah hal yang hampir tidak berhubungan dan tidak penting. Apakah para astronom itu mengetahui sangat banyak atau tidak sangat banyak tidak banyak membengaruhi. Dan pada akhirnya, apakah dia cerdas di dalam elektronika atau tidak adalah tidak berhubungan dan tidak penting.
Akan tetapi kebenaran yang agung daripada Tuhan Allah memiliki hubungan dengan hidup kita serta dengan jiwa kita; dan apa yang terjadi kepada kita sekarang, serta apa yang terjadi kepada kita di dalam dunia yang akan datang, kebenaran Allah itu telah ditempatkan di dalam gereja-Nya. Dan gereja merupakan tiang penopang dan penyangga dari kebenaran tersebut: hal itu melambangkannya, hal itu membenarkannya; hal itu melambangkannya; hal itu memanifestasikannya kepada dunia.
Di dalam Paulus, berbicara mengenai hal tersebut, kemudian dia mendefinisikan, dia menggambarkan, kebenaran yang agung dari Allah yang hidup, yang mana adalah untuk keselamatan jiwa kita. Dia menetapkannya, dia menggambarkannya di sini, di dunia ini – apa yang menjadi kebenaran dari Allah Yang hidup, mengenai yang mana dia berkata Gereja-Nya, gereja Tuhan Allah merupakan tiang penopang dan penyangga; lalu kemudian dia mendefinisikannya “sesungguhnya,” yaitu, orang-orang yang mengenal Tuhan Allah serta mengasihi Tuhan Allah. Dengan sesungguhnya, “sesungguhnya agunglah rahasia (kebenaran itu) ibadah kita.”
Saudara-saudara melihat peribadatan terhadap Tuhan Allah; kebenaran dari Tuhan Allah: apa yang membuat kita mengenal Tuhan Allah dan untuk menjadi seperti Tuhan Allah? Agunglah rahasia itu:
“Tuhan Allah yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”
Sekarang, ketika saya membaca ayat itu di dalam bahasa Inggris, saudara-saudara dapat mengetahui bahwa ayat itu lebih dari sebuah penulisan sebuah prosa. Ada sebuah bentuk kepada mana yang paling dinyatakan di dalam dirinya sendiri. Dan hampir semua sarjana Kitab Suci akan berkata bahwa di sana Paulus sedang mengutip dari sebuah himne kuno, yang mana telah dinyanyikan pada awal gereja. Dan sudah pasti iramanya, di dalam bahasa Yunani merupakan sejenis puisi. Ada bait yang sangat sederhana dan iramanya sangat tetap.
Sekarang, puisi kuno itu tidak dituliskan seperti puisi-puisi kita. Puisi kita memiliki sajak, dan pada akhirnya bersajak. Milton menyebutnya kata-kata yang dibelenggu. Akan tetapi puisi dari orang-orang zaman dahulu – dari orang-orang Yunani, dari orang-orang Yahudi – pusi itu terletak di dalam irama dan di dalam perasaan akan benda. Mereka menuliskan puisi-puisi mereka di dalam perbandingan, dan di dalam persamaan; di dalam pemikiran akan hal tersebut, meletakkan mereka bersama-sama secara serupa atau secara berbeda.
Sekarang, saya akan membaca himne kuno di dalam bahasa Yunani kepada saudara-saudara jadi saudara-saudara dapat melihatnya berjalan. Dimulai dengan:
Theos (Tuhan) ephanerothe en sarki
Ophthe aggelois
Ekeruchthe en ethnesin
Episteuthe en kosmo
Anelemphthe en doxe
Yang mana secara harfiah diterjemahkan demikian:
Dia telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia.
Dia telah dibenaran (dibersihkan) di dalam Roh (Tuhan Allah)
Dia telah terlihat (Dia menampakkan diri) kepada malaikat-malaikat.
(Dan kita akan melihat apa dimaksudkannya dengan hal itu sebentar lagi.)
Dia telah diberitakan (dinyatakan, diberitahukan) pada segala bangsa.
Dia telah dipercayai di dunia ini.
Dia telah diangkat dalam doxe (ke dalam kemuliaan, doxologi, menyanyikan kemuliaan bagi Allah).
Sekarang, marilah kita melihat perikop-perikop ini. … Omong-omong, saya ingin mengatakan sesuatu tentang paralelisme akan hal tersebut. Dua bait yang pertama menyangkut manusia – dua yang pertama membedakan antara manusia dengan roh. “Dia telah menyatakan diri-Nya di dalam rupa manusia.” “Dia telah dibenarkan di dalam Roh.” Yang ketiga dan yang keempat – dua bait yang berikutnya – adalah perbandingan malaikat-malaikat yang berada di dekat Tuhan Allah, dengan bangsa-bangsa yang berada jauh dari Allah. Diperbandingkan juga sedemikian, antara dunia dengan kemuliaan … Kita tidak memiliki waktu yang cukup untuk keseluruhannya. (Pada hari Rabu malam, kita akan mendapatkan waktu selama satu jam serta melihat pada puisi dari bangsa Yunani, di dalam mana hal ini menjadi sebuah contoh.)
Saya ingin melanjutkan dengan warta ini sekarang. Dia berkata bahwa ini merupakan sebuah rahasia yang agung: “Dan sesungguhnya, agunglah rahasia” dari kebenaran yang telah didirikan oleh Tuhan Allah di tengah-tengah gereja-Nya. Sekarang, bagi saudara-saudara, bagi kita semua, pada saat saudara-saudara membaca sebuah surat kabar tentang sebuah misteri, atau sebuah kisah misteri, atau membaca sebuah novel misteri, kata “misteri” kepada kita telah menjadi sebuah arti dari suatu teka-teki yang tidak terukur. Saudara telah sampai pada akhir dari hal itu dan akhirnya ada di sana dan saudara-saudara telah mengetahui siapa yang membunuh demikian dan seperti itu. Atau sebuah misteri adalah sebuah masalah yang tidak terpecahkan; merupakan sesuatu hal gelap yang membingungkan dan hal itu merupakan sebuah rahasia.
Tidak ada pengertian dari hal tersebut di dalam kata yang dalam bahasa Yunani musterion yang mana secara jasmani telah diterjemahkan sebelumnya ke dalam bahasa Inggris dan saudara-saudara telah membacanya sebagai “mystery” – “rahasia”; suatu musterion. Sebuah musterion di dalam bahasa Yunani merupakan sesuatu benda, sebuah pengetahuan, sebuah permulaan yang hanya dinyatakan kepada mereka yang telah dimulai, kepada siapa hal itu telah disingkapkan, sebagai contoh, Misteri Eleusis. Hanya sekitar empatbelas mil jauhnya ke arah barat laut dari kota Athena berada kota kecil kuno yang bernama Eleusis. Dan di sana, terdapat misteri Eleusis yang terkenal itu. Dan mereka mempergunakan kata “rahasia” di dalam pengertian bahwa di sini ada sebuah pengetahuan, suatu penyingkapan seperti Pondok Kebatinan, yang mana hanya akan dinyatakan kepada mereka yang telah dilantik. Yang tidak dilantik tidak akan mengetahuinya.
Sekarang, kata “musterion” itu dipergunakan sehubungan dengan definisi bangsa Yunani pada keseluruhan isi Alkitab. Sebuah “rahasia ” adalah sesuatu yang mana alasan manusia tidak dapat menemukannya. Seseorang, dengan menggunakan karya ilmiahnya, dengan menggunakan kesarjanaannya, dengan menggunakan pembelajarannya, dengan menggunakan penelitiannya tidak akan pernah dapat menemukan hal tersebut. Tetapi hal itu harus disingkapkan! Dan sebuah rahasia adalah sebuah kebenaran yang agung, suatu hal yang agung yang diketahui Tuhan Allah dan akan tetapi selamanya sebagai sebuah rahasia sampai Tuhan Allah mengungkapkannya kepada bangsa-Nya.
Sekarang, saya ingin menunjukkan hal itu kepada saudara-saudara sekalian. Saya telah memilih tujuh buah rahasia yang terbesar dari kitab Perjanjian Baru, dari iman kepercayaan umat Kristen. Rahasia yang pertama adalah satu yang disebutkan di sini: “Dia telah menyatakan diri-Nya sebagai rupa manusia.” Hal itu merupakan Misteri Penjelmaan.
Sekarang adalah misteri agung yang kedua, yang berada di dalam Kolose 1 ayatnya yang ke 26 dan sesudahnya:
Yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. (kepada mereka yang telah dilantik).
Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!”
Rahasia dari lahir baru: Nikodemus, guru yang terpelajar di Israel berkata: “Bagaimana semua hal ini dapat terjadi? Saya tidak paham!”
Saya juga tidak mengerti. Semua yang saya ketahui adalah, ketika manusia lahir kembali, ketika mereka dibangkitkan kembali, dia menjadi seorang manusia baru: semua hal-hal yang lama telah ditinggalkan dan pengabdian-pengabdian yang baru ini akan bersinar dan berkilauan du dalam Terang Allah yang luar biasa. Rahasia dari perubahan hidup dari seorang manusia: dia ada di sini di duni ini, dia ada di sini di dalam dosa. Dia ada di sini diberikan pada sifat materialisme, atau agnotisme, atau atheisme; dan dia ada di sana menyebarkan Injil dari kekayaan Kristus yang tidak tercari. Itulah sebuah rahasia! Paulus ada di jalan itu. Baiklah, saya tidak memiliki waktu untuk menyinggung para gembala itu sejak, yang telah mengejutkan dunia oleh perubahan di dalam hati serta kehidupan mereka. Rahasia dari lahir baru, bahwa seseorang dapat dilahirkan kembali, dan kita telah mengalaminya; jamahan kekuasaan Tuhan Allah.
Rahasia lain: hal ini yang telah dirahasiakan sejak dari awal dunia ini, diuraikan di dalam kitab Efesus pasal yang ketiga, bahwa Tuhan Allah akan mendirikan sebuah benda yang baru di bumi ini. Dan di dalam benda baru itu terdapat bangsa-bangsa lain, bangsa Yahudi, orang-orang Scyth, orang-orang Barbar, bangsa Yunani, pemerintahan kedaerahan – semua jenis orang – dari segala jenis bangsa, suku bangsa dan dialek serta bahasa, akan menjadi berada di dalam rumah Tuhan Allah. Dan di dalam pasal yang ketiga kitab Efesus, Paulus menggambarkannya sebagai rahasia Kristus:
“yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,
Yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.”
Rahasia itu, yang mana dari awal dunia ini telah disembunyikan di dalam Tuhan Allah; akan tetapi sekarang, terhadap yang di atas surga dan yang di bawah bumi, diberitahukan oleh gereja Tuhan Allah.
Hal itu merupakan sebuah rahasia yang tidak pernah dilihat oleh nabi-nabi yang terdahulu itu – bahwa Tuhan Allah akan membuat sebuah zaman yang baru, sebuah “Zaman Gereja,” di dalam mana bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa lain selain bangsa Yahudi, dan setiap manusia, yang mau datang di dalam iman kepada Kristus akan menjadi bagian yang utuh.
Sekarang, rahasia yang lain lagi: rahasia yang ketiga di sini adalah bersatunya Kristus dan gereja-Nya.
Tidak seorang manusiapun akan membenci dirinya sendiri (tubuh); akan tetapi memeliharanya, dan menghargainya, bahkan Tuhan gereja sekalipun;
Karena kita adalah anggota-anggota tubuhnya, dari dagingnya serta dari tulang-tulangnya …
Ini merupakan sebuah rahasia besar: akan tetapi aku berbicara mengenai Kristus dan gereja-Nya.
“Hal itu merupakan sebuah rahasia yang besar,” demikian kata Paulus, “bahwa kita adalah tubuh-Nya,” tulang dari tulang-Nya dan daging dari daging-Nya.
Rahasia bersatunya Kristus dengan gereja-Nya: kemudian rahasia itu, gelap dan diramalkan, sebagai pekerjaan dari kejahatan. Di dalam kitab 2 Tesalonika 2:7:
“Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
Rahasia dari penjelmaan adalah Tuhan Allah di dalam rupa manusia. Rahasia kejahatan adalah Iblis menjelma di dalam seorang antiKristus yang terakhir dan penghabisan. “Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja.”
Kemudian dia menyebut rahasia ini terjemahan kita dan kebangkitan daripada kematian. Di dalam kitab 1 Korintus, pasal yang kelima belas, dari ayatnya yang ke lima puluh satu:
“Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu sebuah rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
Dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.”
Tidakkah saudara-saudara lihat, oleh semua hal ini, apa yang dimaksudkannya dengan kata “rahasia” itu? Saudara-saudara tidak akan pernah mengetahuinya! Tidak seorangpun, dengan pemikiran dan penelitian secara filosofi, secara metafisis akan pernah menemukan hal tersebut: mereka telah dinyatakan oleh Roh Allah; mereka adalah sebuah rahasia - musterion.
“Aku memperlihatkan sebuah rahasia – sebuah musterion – kepadamu, semua kita tidak akan tertidur, akan tetapi kita akan …” Diterjemahkan di sini sebagai “diubah” (terangkat bersama-sama dengan Tuhan kita). “Sebentar lagi, di dalam sekedip mata, … ketika orang-orang mati kita akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.”
Sekarang, rahasia yang terakhir ini: rahasia yang satu ini berkenaan dengan keselamatan serta pemulihan Israel. Di dalam Kitab Roma 11:25 dan seterusnya:
“Sebab saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: “dari Sion datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.
Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka
Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah karena nenek moyang.
Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. (tanpa perubahan)
Rahasia dari Israel selama ribuan tahun ini, terkubur bersama dengan bangsa- bangsa. Akan tetapi bangsa Yahudi masih tetap berada di tengah-tengah kita; bangsa Israel masih berada di sini. Dan rahasia Allah yang agung, di dalam penyelamatan yang terakhir untuk bangsa-Nya, tidak diberitahukan, walaupun bagi kita. Rahasia itu disembunyikan di dalam pilihan serta kehendap memilih dari Tuhan Yang Mahakuasa yang tidak dapat dimengerti. Apa yang harus saya lakukan di zaman sekarang ini adalah untuk melihatnya, untuk mengawasinya. Entah bagaimanapun juga, seluruh sejarah sepertinya berpindah-pindah, dan berbalik, menghadapi peperangan besar Armagedon yang terakhir dimana Tuhan Allah berkata Dia akan menyatakan diri-Nya dan yang mana Allah akan menyelamatkan orang-orang pilihan-Nya.
Saya tidak bisa melihatnya. Saya tidak memahaminya. Saya hanya memperhatikannya. Dan disana dimana bangsa Ibrani dengan beribu-ribu tahun masih berada bersama dengan kita. Dan disana, sesuai dengan nubuat dari Firman Tuhan, semua sejarah sepertinya berkumpul dan bergerak dengan prajurit-prajurit mereka dan diplomat-diplomat mereka. Dan segala sesuatu yang membuat atau memecah – untuk mendirikan negara-negara atau memecah negara-negara yang ada di dunia – berkumpul ditempat itu kearah mana nabi zaman dahulu mengangkat tangannya dan kearah mana murid-murid ini berkata, bernubuat. Saya tidak bisa memahami mereka. Semua itu merupakan rahasia-rahasia dari Allah.
Sekarang kita kembali ke yang satu ini, dimana dikatakan oleh Paulus sebagai yang paling agung, yang dibenarkan oleh semuanya, “dengan sesungguhnya, agung…” Dan hanya inilah satu-satunya misteri yang dinamakan mega, terkenal, berat, dahsyat. “…agunglah - musterion - rahasia dari perngungkapan Tuhan Allah.”
Demikianlah dia menguraikannya. Kemudian kita akan mengikutinya sampai jam itu berkata kita harus berhenti. “Dia telah menampakkan diri-Nya dalam rupa manusia.” –sebuah misteri dari rahasia-rahasia, yang tidak diperhitungkan, tidak berbatas, yang sangat luas, tidak dapat dicari, yang diketahui oleh masa lalu, yang tidak dikenal yang agung - “Dia telah menampakkan diri-Nya dalam rupa manusia.” Menjadi daging, daging yang layu seperti rumput di halaman, seperti bunga-bunga di padang, Daging, yang intinya merupakan debu. “Dia telah menampakkan diri-Nya dalam rupa manusia.” Di dalam daging!
Misteri dari rahasia-rahasia: bahwa Tuhan Allah akan menjadi seorang bayi, lahir seperti saudara-saudara sekalian; bahwa Tuhan Allah, Yang memberi makan dunia ini, harus membuat diri-Nya menjadi kelaparan; bahwa Tuhan Allah, Yang mengendalikan takdir dari alam semesta ini, harus menderita dan mati seperti seorang manusia. Rahasia itu – siapa yang telah memikirkannya? Siapa yang telah menduganya? Siapa yang telah mengiranya – rahasia dari ibadah itu. “Dia telah menampakkan diri-Nya dalam rupa manusia.”
Betapa dekatnya hal itu membawa Tuhan Allah kepada kita: bintang dari Bethlehem adalah bintang dari pengharapan setiap orang – antara Tuhan Allah, Yang tak terbatas dan Yang hidup dan sebagai manusia, yang terbatas dan mati. Disana, terdapat sebuah ikatan dari jenis yang paling menyenangkan. Saudara kita yang agung, Tuhan Yesus – kita sama-sama sebagai ahli waris bersama-sama dengan Dia, terikat di dalam kasih, persaudaraan serta persekutuan yang sama.
“Dia telah menampakkan diri-Nya dalam rupa manusia.” “Dia yang telah melihat Aku telah melihat Bapa.” Jangan pernah meminta untuk melihat Tuhan Allah di dalam semak yang terbakar atau di dalam kilat dari gunung Sinai. Di sinilah Tuhan itu! Maukah saudara-saudara mengenal-Nya? Lihatlah dalam-dalam ke wajah Yesus! Maukah saudara-saudara berbicara kepada-Nya? Bicaralah kepada Yesus! Maukah saudara-saudara berjalan bersama dengan Dia? Berjalanlah dengan Yesus! Maukah saudara-saudara menaruh pengharapan di dalam Dia? Berharaplah di dalam Yesus! Maukah saudara-saudara mengasihi-Nya? Kasihilah Yesus! Maukah saudara-saudara mengasihi-Nya? Kasihilah Yesus! Maukah saudara-saudara mempercayai-Nya? Percayalah kepada Yesus!
“Dia telah menampakkan diri-Nya dalam rupa manusia.” Dari palungan sampai kepada kayu salib itu; dari kayu salib sampai kepada pemakaman itu; dari pemakaman itu sampai pada kemuliaan itu - “Dia telah menampakkan diri-Nya dalam rupa manusia.” (Firman itu menjadi daging dan berdiam di antara kita), menjadi benar di dalam Roh.” Di dalam kemanusiaan-Nya, lemah dan miskin, merasa lapar dan dicaci-maki, disalibkan dan ditolak, dibunuh dan mati, akan tetapi di dalam Roh, dibersihkan oleh kuasa Roh Allah yang berdiam di atas-Nya – di dalam ucapan-Nya, di dalam mujizat-Nya, di dalam perbuatan-Nya, kuasa dari Roh Tuhan Allah menggerakkan di dalam jiwa-Nya.
Bahkan sebagai anak kecil, sebagai remaja, dia membuat rabbi-rabbi yang terpelajar dari sekolah-sekolah di Shammai dan Gamaliel dan Hillel, tercengang serta terkejut. Sebagai seorang manusia: “Tidak seorang manusiapun yang berbicara seperti orang itu. Dia berbicara seperti seorang yang memiliki wewenang.” Mungkin Musa akan berkata – dan perjanjian baru mungkin telah berkata: “Akan tetapi aku berkata kepadamu, di atas wewenang dari Firman Tuhan yang telah dinyatakan di dalam Perjanjian Lama …”
“Dibersihkan oleh Roh …” Bukan hanya di dalam perkataan-perkataan yang telah diucapkan-Nya, akan tetapi di dala perbuatan yang telah Dia lakukan. Dia berkata, dan hal itu telah dilaksanakan, oleh kekuasaan: ombak itu tertidur, ombak itu; kesehatan tersenyum; pederitaan dingkapkan, kekuatan menjadi datang;yang mati dihidupkan – di mana terdapat Roh daripada Tuhan Allah, di atas Yang telah dibenarkan; yang telah dibersihkan oleh Roh dari Tuhan Allah.
Dan pembaptisan-Nya datang kepadanya di dalam kuasa. Di dalam perubahan bentuk ini, di sana, di dalam seluruh kemuliaan yang dimiliki-Nya sebelum adanya dunia. Dan ketika Dia dibaringkan di dalam kuburan itu, dinyatakan sebagai Anak Allah, oleh Roh, di dalam kebangkitan dari antara orang mati, Roh Kudus daripada Tuhan Allah berkata: “Inilah Anak Allah!”
Dan semua yang telah dilakukan-Nya, semua yang telah diucapkan-Nya, dan setiap janji yang telah diperbuat-Nya, Roh dari Tuhan Allah membersihkan dengan membangkitkannya dari antara orang yang mati. Dan sejak saat itu, pembersihan, pembenaran oleh Roh dari Tuhan Allah itu telah berlanjut di sepanjang abad yang tidak berujung. Di Pentakosta, Roh dari Tuhan Allah datang di atas mereka yang percaya dalam Kristus dengan cepat menyambar, dengan suara yang menggelegar dan kegaduhan; dan dengan nyala api yang turun, membakar dengan sejadi-jadinya serta megah. Janji yang terbesar oleh Anak Allah – ketika Dia akan memasuki kemuliaan, membawa tawanan yang terbuang serta menyebarkan berkat kepada manusia, menyebarkan Roh Kudus daripada Tuhan Allah kemana-mana – dan sejak saat itu sampai dengan sekarang, Roh Kudus dari Tuhan Allah telah menyertai penyebaran iman ajaran dari Yesus Kristus.
Saudara-saudaraku, saya dapat berdiri di sini, atau di tempat manapun, serta berbicara mengenai politik, atau ekonomi, atau peperangan, atau perdamaian, atau sosialisme, atau komunisme, dan di dalam lima tempat yang seharusnya saya kelilingi, dan jemaat saya menghilang. Saya telah berdiri di tempat ini selama 14 tahun sekarang, sekarang untuk tiga kali dalam sehari, berbicara tentang Injil dari Anak Allah. Dan kerumunan orang semakin besar dan membesar, dan berkembang dan berkembang lagi melalui tahun-tahun yang melewatinya – pembersihan oleh Roh terhadap penyebaran pengajaran dari Anak Allah.
Seperti dikatakan oleh Stefanus: “Dan mereka tidak mampu menahan … Roh dengan mana mereka berbicara” – dibenarkan di dalam Roh. Pembersihan dari tuntutan serta janji-janji Yesus Kristus dapat ditemukan di dalam Roh Kudus daripada Tuhan Allah, bergerak di sepanjang abad, sejak saat itu.
“Terlihat oleh malaikat-malaikat …” Baiklah, apa yang terjadi? “Terlihat oleh malaikat-malaikat:” seolah-olah hal itu merupakan sebuah misteri. Akan tetapi inilah maksudnya – apa yang dimaksudkannya ialah: malaikat-malaikat tidak perbah berfikiran seperti itu sebelumnya. Malaikat-malaikat di surga tidak pernah melihat KeTuhanan, keIlahian yang seperti itu sebelumnya. “Terlihat oleh malaikat-malaikat:” yaitu, mereka telah melihat Tuhan Allah di dalam kekudusan, kekudusan – sanctus – mereka yang kekal. “Kudus, Kudus, Kudus!” Mereka telah melihat keagungan serta kekuasaan kedaulatan Tuhan Allah menerbangkan alam semesta mereka ke luar angkasa. Mereka telah melihat Tuhan Allah di dalam hikmat, dan di dalam keadilan, di dalam penilaian, akan tetapi mereka tidak pernah memikirkan Tuhan Allah di dalam sosok seorang manusia, yang menangis atas orang-orang yang kehilangan, turut menderita bersama orang yang menderita sakit, sekarat karena orang-orang yang sesat. Para malaikat tidak pernah melihat hal tersebut dengan gaya yang seperti itu. Dan hal tersebut merupakan sebuah rahasia: mereka tidak pernah menduganya; mereka tidak pernah memikirkannya – kasih yang seperti itu, simpati yang seperti itu, —perendahan diri yang seperti itu, pemahaman yang seperti itu.
Dan ketika para malaikat melihat kepada-Nya, di sana terdapat kehormatan serta kemuliaan. “Terlihat oleh malaikat-malaikat,” yang terkagum-kagum. Tuhan Allah yang menampakkan diri-Nya dalam rupa manusia: di palungan, para malaikat melayang-layang dalam rasa takjub, mengarahkan Yusuf, menguatkan Dia di dalam pencobaan di padang gurun; menahan di taman Getsemani, menggulingkan batu yang besar itu; duduk di dekat kepala dan dekat kaki; dan kebanyakan, seperti yang dimaksudkan oleh teks tersebut, ketika dia kembali di dalam kemuliaan.
Saya berfikir bahwa pasal yang kelima dari kitab Wahyu merupakan gambaran dari jalan masuk bagi kemenangan Yesus ke dalam surga setelah Dia menyelesaikan penebusan dosa-dosa kita di kayu salib. Dan suatu hari nanti mata kita serta mata dari para malaikat itu; dan suatu hari nanti suara kita dengan suara dari para malaikat itu akan membaur, akan membungkukkan badan, sambil melihat pada Yesus Kristus, Anak Allah, Raja mereka dan Juru Selamat kita.
“Terlihat oleh malaikat-malaikat, disebarkan (kepada bangsa-bangsa) kepada bangsa-bangsa lain.” Baiklah, pertama sekali ketika saudara-saudara melihat akan hal tersebut, hal itu kelihatan seperti hal yang biasa saja dan membosankan. Bagaimana? “Diajarkan kepada bangsa-bangsa.” Wah, yang ini: tidak pernah ada yang diajarkan kepada bangsa-bangsa sebelumnya, tidak ada! Mereka melihat seperti seekor anjing. Hal itu diterima sebagai suatu persoalan yang biasa bahwa orang-orang Tuhan Allah yang terpilih akan diselamatkan. Hal itu juga diterima seperti sebuah persoalan yang biasa bahwa bangsa-bangsa lain selain bangsa Yahudi akan mendapatkan hukuman. “Diberitakan kepada bangsa-bangsa lain,” kepada bangsa-bangsa sebagai harapan kepada mereka.
Markus, engkau mengajarkan: “Sungguh menyenangkan Tuhan Allah karena kebodohan dari pengajaran untuk menyelamatkan mereka yang percaya.”
Iman kepercayaan datang oleh pendengaran, dan mendengarkan Firman Tuhan … Bagaimana mereka akan memanggil Dia di dalam siapa yang tidak mereka percaya? Bagaimana mereka akan percaya di dalam Dia dari siapa yang belum pernah mereka dengarkan? Dan bagaimana mereka mendengar tanpa adanya seorang gembala?
Menara yang besar itu, kubu pertahanan dan penyerangan dari dinding Sion, merupakan mimbar dari Anak Allah. Demikianlah alasannya saya berfikir bahwa hal itu merupakan sebuah tagedi melihat gereja-gereja diambil, dikesampingkan atau diletakkan di sana – apa saja untuk mengenyahkannya.
Ketika Tuhan Allah berkata: adalah karena kebodohan pengajaran bahwa manusia telah diselamatkan – tempat peribadatan kita boleh saja indah, dan jampi-jampi serta rangkaian doa-doa kita boleh saja berkesan, dan lagu puji-pujian kita boleh saja megah; dan seluruh persembahan dari apa yang disebut dengan ibadat kita boleh saja sangan sensual di dalam kepuasan kita, akan tetapi “hal itu memuaskan Tuhan Allah oleh karena kebodohan pengajaran untuk menyelamatkan mereka yang percaya.”
Saya tidak akan pernah melupakan Duta Besar Cowan dengan tangannya – di kota Manila – memberikan isyarat kepada kepulauan Filipina, yang termasuk ke dalam suatu gereja yang tetap dan taat kepada upacara-upacara ritual, berkata: “Kami membutuhkan misionaris-misionaris! Orang-orang ini butuh mendapatkan pengajaran. Mereka bahkan tidak mengerti akan liturgi dalam bahasa Latin. Mereka butuh mendapatkan pengajaran!”
Diberitakan kepada bangsa-bangsa!