KEADAAN AKHIR GEREJA
(FINAL STATE OF THE CHURCH)
Dr. W. A. Criswell
1Timotius 4:1
05/16/82
Kepada saudara-saudara sekalian yang sedang mendengarkan di radio dan yang sedang menyaksikan di televisi, ini adalah gembala dari gereja First Baptist Church di kota Dallas. Khotbah untuk hari ini merupakan yang terakhir dari rangkaian tentang Eklesiologi, mengenai doktrin gereja. Dan warta ini diberi judul dengan: Keadaan Akhir Gereja, atau Gereja dari Orang-Orang Yang Mengingkari.
Seperti sebuah bunyi sebuah peluit kabut yang berulang-ulang pada sebuah pelampung di tengah-tengah samudera, yang menandakan adanya sebuah beting atau sebuah karang, demikian diulang-ulang, kata-kata yang diulang-ulang di dalam Alkitab menyangkut pengingkaran terhadap gereja. Hanya sebagai sebuah contoh dari nubuat yang berulang-ulang, saya membacakan rangkaian ayat-ayat ini. Dalam kitab 1 Timotius pasal empat, ayat yang pertama, rasul itu menulis:
“Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa diwaktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran-ajaran setan.”
Pertama-tama, bukalah kitab 2 Timotius pasal yang ketiga, ayatnya yang pertama:
"Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.”
Lihatlah kembali di dalam pasal yang keempat dari kitab 2 Timotius, ayatnya yang ketiga:
“Karena akan datang waktunya orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.”
Izinkanlah saya beralih kepada kitab 2 Tessalonika pasal yang kedua, ayat yang ketiga:
“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa.”
Izinkanlah saya membacakan peringatan dari rasul Paulus kepada penatua-penatua – para gembala di Efesus. Di dalam Kitab Kisah Para Rasul 20:29 - 31:
“Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.
Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.”
Semua ini hanyalah beberapa dari ayat-ayat yang mengulangi dan menjalankan nubuat dari Tuhan Yesus kita dan apa yang dikatakan oleh-Nya mengenai gereja di zaman kita sekarang ini. Dua ribu tahun yang lalu, secara bernubuat membicarakan zaman kita sekarang ini, apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus kita hanyalah sebuah pengulangan dan dan dijalankan oleh Roh Kudus melalui suara dari murid-murid. Tuhan kita berkata bahwa pertumbuhan Umat Kristen, kerajaan dari gereja, akan menjadi seperti sebatang pohon yang dimulai dari sebuah biji sesawi yang kecil, dan pada akhirnya, sebatang pohon yang besar yang mana di semua cabang-cabangnya setiap burung yang kotor dan dekil akan menemukan sebuah tempat untuk bertengger. Dia mengatakan bahwa pertumbuhannya seperti ragi, yang mana di dalam Alkitab merupakan lambang dari iblis. Akhirnya, pertumbuhan dari iblis yang menggoda itu akan merembes kepada seluruh umat Kristen, kepada seluruh gereja-gereja.
Hal itu merupakan salah satu hal yang paling menyedihkan bahwa setiap orang yang secara sadar, peka terhadap zaman modern yang dapat mereka amati. Tidak akan ada penggolongan terhadap agama, tidak ada iman kepercayaan, tidak ada persekutuan yang tidak memiliki pekerjaan iblis di dalamnya; kepergian iman, penolakan terhadap kebenaran yang agung tentang penyingkapan Tuhan serta beralih kepada hal-hal metafisis buatan manusia.
Di dalam penyingkapan ini, di dalam Wahyu ini, Tuhan berbicara kepada ketujuh gereja di Asia yang merupakan perlambang dari ketujuh tahap agung yang berkembang di dalam sejarah Umat Kristen, di dalam sejarah gereja-gereja. Dan Dia memulainya dengan pesan-Nya kepada gereja di Efesus. Dia berkata kepada gereja yang pertama, kepada jemaat di Efesus: “Aku mendapatkan sedikit melawan engkau karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang pertama.”
Lalu kemudian, ketika kepergian dari kebenaran dan iman itu berlanjut, akhirnya Dia berbicara kepada gereja tersebut – ketujuhnya – di Laodikia, dan kita baru saja membaca pesan-Nya kepada gereja itu. Apakah saudara-saudara memperhatikan bahwa Tuhan Yesus – di Laodikia, di dalam masa yang ketujuh dari perkembangan gereja-gereja - Tuhan Yesus berada di luar, Dia sedang mengetuk pintu itu, mencari jalan untuk masuk.
Perkembangan dari gereja-gereja lebih dan lebih lagi – jauh, semakin jauh dan menjauh dari pondasi pengajaran yang telah kita baca sebelumnya di dalam Alkitab serta di dalam penyingkapan kebenaran Tuhan. “Engkau telah meninggalkan kasih pertamamu.” Ketika cinta kasih mati, iman kepercayaan mati – ketika cinta kasih mati, kepatuhan juga mati. “Jika engkau mengasihi-Ku, turutilah perintah-perintahKu.” Ketika cinta kasih mati, kerinduan serta pengharapan tentang kedatangan kembali Tuhan kita akan mati juga bersamanya.
Paulus menulis di dalam suratnya yang terakhir: “Sebuah mahkota untukku sebagaimana juga untuk semua orang yang mencintai kedatangan-Nya …” Rasul Petrus menuliskannya di dalam pasal yang ketiga dari suratnya yang kedua:
“Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
Kata mereka: “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.
“Matahari terbit di pagi hari dan terbenam di senja hari, dan saya tidak melihat adanya suatu penempatan atau campur tangan dari langit!”
Sebagai akibatnya, kehilangan segala harapan tentang kedatangan kembali Tuhan kita, gereja-gereja melihat dirinya sendiri berada di tempat asalnya – dan gereja membuat dirinya sendiri berada di tempatnya, di dalam dunia ini. Gereja menyenangi belaian serta pujian dari dunia ini; dan gereja tidak lagi mengharapkan kedatangan kembali Tuhan kita. Gereja menempatkan makan malam bersama dari Anak Domba itu di dalam zaman yang jauh terpisah. Dan tidak ada relevansinya di dalam kehidupan atau di dalam doa atau di dalam perhatian untuk kedatangan Tuhan kita yang Mulia Kristus Yesus. Konsekuensi daripadanya ialah adanya perkembangan di dalam Umat Kristen, adanya sebuah agama baru – sebuah agama baru dengan konsep metafisis Tuhan – sebuah gereja baru dengan konsep filosofi Kristus – serta sebuah penafsiran baru dari semesta alam dengan konsep materi ahli-ahli ilmu pengetahuan palsu.
Sekarang, dengan pendahuluan tersebut, kita akan melihat kepada penggenapan dari nubuat tentang Kristus serta nubuat dari murid-murid menyangkut gereja-gereja di zaman sekarang ini, di dalam generasi kita sekarang ini – gereja dari orang-orang yang telah murtad. Ada beberapa karakteristik nya yang sangat, sangat mencolok. Yang pertama adalah: Gereja dari orang-orang yang telah murtad adalah sebuah gereja yang berdasar pada serta didirikan di atas hukum alam, bukan kepada pernyataan keTuhanan. Hal-hal gaib itu terbaca daripadanya, dan hal itu berdasar pada fenomena yang telah diamati. Di dalam gereja dari orang-orang yang telah murtad zaman modern, tidak ada pribadi Allah. Dia diinterpretasikan sebagai Kausa Prima, atau Penggerak Prima, atau sebagai suatu kekuatan energi yang hebat, akan tetapi Dia bukan seseorang yang bernama Yahwe, Yesus. Akibatnya, tidak ada hal yang dinamakan dengan mujizat, dan tidak ada yang namanya dengan doa. Semua yang terkandung di dalamnya adalah hukum yang bersifat tidak dapat diganti dan tidak perseorangan. Dan gereja dari orang-orang murtad tersebut didirikan di atas hukum kebanyakan, kelihatan serta secara fisik.
Gereja itu juga ditandai dengan terpisahnya dari wewenang serta dari kesempurnaan dan inspirasi dari Kitab Suci. Mereka melihat kepada kitab ini sebagai salah satu dari sekian banyak dukungan keilahian dalam bagian dari manusia untuk mendefinisikan Tuhan. Hal ini bukanlah sebuah penyingkapan dari Tuhan yang turun kebawah untuk mencari orang, akan tetapi ini adalah sebuah pencarian, dan sebuah usaha dari seorang manusia yang berusaha untuk menjangkau ke atas untuk menemukan kekuatan yang tidak terkalahkan yang barsandar pada fisik dari alam semesta ini.
Saya melihat bukti-bukti dari kepergian dari wewenang Firman Tuhan tersebut di mana-mana. Di Israel, di Yerusalem, saya melihat kepada cap dari Universitas Ibrani. Alkitab membacanya seperti ini: di dalam kitab Yesaya pasalnya yang kesebelas: “Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan seperti air laut yang menutupi dasarnya.” Demikianlah otoritas dari wahyu dari Kitab Suci. Akan tetapi ketika saudara-saudara sekalian membacanya di dalam cap dari Universitas Ibrani itu, yang mengatakan: “Bumi akan dipenuhi dengan ilmu pengetahuan.” Kata-kata Tuhan tidak termasuk di dalamnya! Dan menjadi keterkaguman saya, banyak orang di sana yang merupakan penganut paham atheisme – perkembangan yang paling mengejutkan di dalam hidup – selama generasi demi generasi.
Di depan dari apa yang kita sebut dengan “balai kota” Glasgow, Skotlandia, ada telah diukirkan kalimat ini: “Semoga Glasgow tumbuh dengan subur oleh pengajaran Firman.” Setelah Perang Dunai II, balai kota itu dipugar kembali. Dan, ketika mereka mengganti slogan tentang pengajaran kekristenan yang luar biasa itu serta pernyataan Injil di bagian depan dari gedung tersebut – saat ini tulisan itu akan terbaca seperti ini: “Semoga Glasgow tumbuh dengan subur.” Mereka meninggalkan kata-kata “……oleh pengajaran dari Firman.” Ada suatu permulaan kebiasaan yang menyeluruh dari penerimaan otoritas dan kesempurnaan dan kedalaman serta inspirasi dari Kitab Suci ini.
Ada juga suatu pengertian dari kekristenan sebagai hal yang hanya satu saja dari sekian banyak agama. Hal itu bukanlah satu iman yang sejati. Saya berbicara dengan seorang gembala dan pekabar Injil yang termashyur di New England. Dan, dalam menggambarkan pesan mimbarnya serta gerejanya, dia berkata: “Kami berada di atas agama Kristen. Kami mengambil apa yang benar dari kaum Kristen dan – secara kependetaan – kami mengambil apa yang menjadi kebenaran di dalam seluruh agama-agama lainnya di dunia ini, dan kami mencampurkan kebenaran-kebenaran dengan gereja kami; di dalam pesan-pesannya yang menjadi di atas dari agama Kristen. Gereja itu menerima serta mencampurkan seluruh kebenaran-kebenaran agung dari agama-agama besar dari dunia ini.”
Gereja ini merupakan gereja dari orang-orang yang murtad. Bukan hanya sebagai gereja yang dibangun diatas hukum alami, fenomena alami, perkembangan yang dapat diamati, namun gereja itu juga merupakan sebuah gereja dari orang-orang yang murtad zaman modern – gereja itu merupakan sebuah gereja yang menentang orang. Gereja itu memuliakan manusia dan menurunkan Kristus dari takhta-Nya. Hal itu merupakan ajaran dasar bahwa Tuhan menjelma di dalam diri kita semua. Satu-satunya perbedaan antara kita dengan Kristus adalah perbedaan antara derajat dari ketidakbaikan. Kita juga merupakan penjelmaan daripada Tuhan. Semua yang perlu kita lakukan, demikian dikatakan oleh doktrin tersebut, adalah bagi kita untuk mengobarkan semangat keTuhanan yang berada di dalam diri kita. Dan ketika kita memberikan diri kita terhadap realisasi progresif dari keilahian kita, dan pada akhirnya kita akan sampai pada keTuhanan kepada mana Yesus menjelma. Bukan hanya itu saja, akan tetapi doktrin itu juga mengatakan bahwa kemanusiaan, umat manusia berada di dalam sebuah hukm evolusi yang dinamis – yang semakin tidak dapat ditawar-tawar lagi dan semakin dibutuhkan, hukum dari universitas yang kita kembangkan ke atas, dan keatas dan mengarah ke atas.
Tidak ada hal di dalam doktrin ini mengenai sebuah kesempurnaan dan kegagalan di masa lalu, dan kebutuhan dari seorang Penebus di zaman sekarang ini, akan tetapi kita sebenarnya menjangkau ke arah atas, serta bangkit ke atas serta ke arah atas dan kearah atah; dan pada hari ini kita akan menjadi malaikat-malaikat dan mungkin boleh menjadi Malaikat Utama.
Dan doktrin itu membawa suatu penafsiran yang ganjil tentang Kristus bersamanya: Doktrin itu mengakui bahwa Kristus Yesus dari Nazareth tidak akan berdiri untuk selamanya sebagai manusia yang sempurna, akan tetapi tidak dapat dielakkan lagi, dengan melwati beberapa generasi, kemajuan demi kemajuan sampai akhirnya kita akan mendapatkan seorang Kristus yang lebih baik lagi. Mungkin banyak – teori tentang manusia yang sempurna – lebih baik daripada Yesus dari Nazareth: Doktrin seperti itu, tentu saja, harus segera dimusnahkan, dibuat menggelikan, dengan pengakuan terhadap kesempurnaan di masa lalu. Sebagai akibatnya, tidak ada yang namanya penciptaan seperti Adam dan Hawa – yang diciptakan dengan sempurnanya. Doktrin tersebut menuntut bahwa kita berevolusi dari manusia purba, dari manusia kera yang besar, dari sejenis monyet yang besar. Hal itu akan memusnahkan doktrin untuk mengakui bahwa adanya suatu hal yang sempurna di masa yang lalu. Semua yang telah kita ketahui di maa yang silam hanyalah sifat kebinatangan kita, keturunan dari binatang, dan kita bangkit dan bangkit dan tak terelakkan lagi terus bangkit, bangkit secara revolusioner sampai pada akhirnya kita akan memiliki banyak Kristus, banyak orang yang sempurna.
Lalu kemudian doktrin tentang dosa mereka merupakan sesuatu yang wajar, sesuatu yang bersamaan. Ajaran mereka mengenai dosa bukanlah bahwa sekali kita telah diciptakan dengan begitu sempurnanya oleh tangan dari Allah yang Mahakuasa, dan kita kemudian terjatuh dan kita membutuhkan untuk ditebus kembali – doktrin mereka itu adalah bahwa dosa itu tidak ada apa-apanya kecuali suatu ketidak-jelasan matahari yang temporer belaka, ketidak-jelasan matahari yang sebentar saja. Dosa itu tida ada apa-apanya kecuali hanya berupa debu di atas gambar di dalam sekeping uang logam. Dosa itu tidak lebih hanya merupakan sebuah tarikan dari keturunan binatang kita. Berikanlah waktu kepada diri kita, dan kita akan berkembang daripadanya. Dosa itu tidak ada apa-apanya kecuali tergulingnya kita mengarah ke atas, dan kedepan, dan mengarah ke surga menuju kepada suatu kesempurnaan. Ini adalah kemurtadan dari gereja modern. Hal tersebut mendewakan manusia serta memuliakan pembenaran perkembangannya.
Seolah-olah hal tersebut sudah cukup, gereja dari orang-orang yang murtad di bentuk dan berdasar dari keselamatan sosial. Di sana tidak ada lagi kebutuhan akan Injil tentang penebusan dari seorang manusia secara individu, jiwa yang individual; akan tetapi Injil di dalam gereja dari orang-orang yang murtad menyangkut kesempurnaan, tentang penebusan dari masyarakat oleh usaha manusia dan pengertian manusia. Kemanusiaan yang penuh dengan kebaikan merupakan sebuah Injil yang baru. Kita akan mencapainya serta mendapatkannya ketika kita merekonstruksi kembali masyarakat. Sosialisme orang Kristen merupakan kerajaan Allah. Kerajaan manusia lebih ditempatkan daripada kerajaan Surgawi. Dan tujuan kita – di dalam gereja, di dalam berkhotbah, di dalam usaha, serta di dalam semua tujuan akhir yang mengarah kepada apa yang kita raih – tujuan itu adalah untuk membuat masyarakat kembali dalam tatanan sosial.
Mereka akan berkata bahwa ada tahapan-tahapan yang besar di dalam kemajuan kemanusiaan. Tahapan yang pertama akan disebut dengan secara ilmu agama, ketika manusia berbicara tentang, serta berfikir tentang dan menulis tentang Tuhan. Tahapan yang kedua akan menjadi antropomorfis – secara antrophologi: tahapan yang kedua, ketika manusia mulai untuk mempelajari manusia dan menuli tentang manusia. Yang ketiga, dan yang merupakan tahapan yang terakhir, merupakan tahapan emas. Tahapan itu merupakan tahapan pelajaran sosiologis (berhubungan dengan kemasyarakatan) tentang struktur kemasyarakatan, struktur pemerintahan, dan struktur kebudayaan, tentang segala hal yang menyangkut kehidupan manusia. Dan, di dalam tahapan yang ketiga ini – tahapan kemasyarakatan – ketika kita merestrukturasi masyarakat di dalam zaman tersebut – bahwa kita akan mendapatkan kesempurnaan kejahatan yang bersifat seribu tahun dan kegelapan yang penuh dengan dosa serta kekeliruan yang akan dibenarkan.
Doktrin jenis apa yang diarahkan sehingga di sana tidak dibutuhkannya lagi Yesus zaman sekarang ini. Dia hanyalah seorang guru dari suatu suksesi para guru yang agung, dan kita akan memiliki seorang guru yang lebih baik di dalam zaman yang akan datang nanti. Dia adalah seorang anak dari zaman-Nya, dan dibatasi oleh keadaan sekitar dan kebudayaan-Nya sendiri. Dia dipenuhi dengan khayalan-khayalan palsu tentang Messias, yang mana sekarang kita ketahui bahwa hal tersebut adalah palsu dan keliru. Dan gereja modern tersebut – jadi, gereja dari orang-orang yang murtad itu berkata – berangsur-angsur akan bergerak menjauh dari khayalan-khayalan palsu tentang Messias tersebut. Tidak diperlukan lagi adanya pengajaran mengenai pesan-pesan penebusan dari Kristus. Darah-Nya akan menjadi seperti darah dari hewan-hewan lainnya atau manusia-manusia lainnya. Tidak adanya sebuah kebangkitan dari antara orang mati. Tidak adanya campur tangan dari Kristus di dalam surga. Dia tidak memiliki pelayanan di hadirat Bapa. Dia adalah seorang manusia seperti halnya lanusia-manusia lainnya, dan ketida Dia meninggal, hal-hal yang telah diperjuangkan-Nya akan turut mati bersama-sama dengan Dia. Dan kita akan bertumbuh dibalik seluruh khayalan-khayalan yang telah dijamu-Nya. Demikianlag gereja dari orang-orang yang murtad.
Saya telah menuliskannya di sini tentang apa yang telah saya coba untuk saya rangkumkan. Saya telah mencari cara untuk merangkumkannya. Hal itu berada di dalam enam pengakuan, enam bagian yang singkat: Perbedaan antara Firman Tuhan (Wahyu Tuhan) dengan gereja modern. Yang pertama adalah: Alkitab mengatakan adanya Tuhan Pribadi, Pencipta dari langit dan bumi. Gereja dari orang-orang yang murtad mengatakan bahwa tidak adanya Tuhan pribadi kecuali adanya sebuah energi yang kekal, atau kekuatan yang kekal atau kausa prima; tidak pernah ada suatu tindakan mengenai penciptaan, zat telah selalu ada.
Yang kedua: Kitab Suci mengakui bahwa, disamping manusia, yang lain juga turut diciptakan yaitu kecerdasan, malaikat-malaikat, malaikat yang terjatuh, setan, Iblis. Adanya kerajaan kegelapan dibawah kekuasaan dari malaikat yang terjatuh itu, sang Iblis, musuh dari Tuhan dan musuh dari umat manusia, raja di dunia ini. Alkitab mengatakan bahwa gereja dari orang-orang yang murtad mengatakan bahwa tidak adanya malaikat, tidak adanya perbuatan baik dan jahat – tidak adanya setan dan Iblis, dan tidak adanya kerejaan kegelapan. Saya pernah mendengarkan kepada seorang professor yang termasyhur di dalam salah satu perguruan tinggi Baptist kita yang menguraikan secara lebih terperinci tentang kenyataan tentang tidak adanya sosok seperti Setan dan tidak adanya diciptakan makhluk yang terjatuh yang disebuit dengan iblis.
Yang ketiga: Kitab Suci mengatakan bahwa Orang itu jatuh dari kesempurnaan serta kebaikan aslinya dan menjadi berada di dalam hukum dosa dan kematian; dan oleh karena itu dibutuhkan, sebagai penebus, dibutuhkan seseorang untuk menyelamatkan kita dari penghakiman atas dosa-dosa kita. Yaitu Alkitab. Gereja dari orang-orang yang murtad modern mengatakan Manusia harus berkembang ke arah atas dan tidak akan pernah terjatuh. Kisah-kisah di masa lalu itu yang ada di dalam kesebelas pasal yang pertama dari kitab Kejadian merupakan sebuah mitos, mereka adalah sebuah legenda. Saya akan mengatakan bahwa hampir semua guru-guru besar ilmu-ilmu agama di seluruh permukaan bumi ini percaya bahwa – kesebelas pasal yang pertama dari Kitab Kejadian itu adalah sebuah legenda, mereka hanya sebuah kisah belaka, mereka hanyalah dongeng; tidak ada kebenaran di dalamnya sama sekali. Demikianlah apa yang mereka katakan, bahwa manusia harus berkembang ke atas. Dia tidak akan pernah terjatuh. Dia tidak pernah tinggal di dalam Taman Eden mana saja. Oleh sebab itu dia tidak membutuhkan adanya penebusan, akan tetapi di dalam proses perkembangan terhadap suatu keadaan kebaikan dan kebijaksanaan yang paling tinggi. Hanya dengan memberikan waktu kepadanya, dan dia akan berkembang ke atas untuk menjadi Tuhan itu sendiri.
Yang keempat: Kitab Suci mengatakan bahwa satu-satunya Putra yang diperanakkan Allah menjadi manusia untuk menebus manusia dari dosa dan kematian, dan Dia melakukannya di atas Kayu Salib itu. Dan sekarang Dia berada di atas surga, Imam Tinggi kita, melakukan campur tangan kepada kita dan mempersiapkan hari dimana kita akan datang. Bertentangan dengan hal itu, gereja dari orang-orang yang murtad mengatakan Yesus hanyalah salah satu putra dari Allah, Karena Allah menjelma, mirip, di dalam semua diri kita. Dia sekarang bukan – Yesus bukan sekarang – menjadi Imam Tinggi kita, karena keajaiban-Nya sebagai seorang guru telah diselesaikan dengan memberikan kita suati opini tentang moral. Dia merupakan sebuah ide kepada kita, sebuah contoh teladan untuk kita, dan hanya itu. Seorang manusia dari zamannya dan ketika dia meninggal, dia meninggal seperti meninggalnya orang-orang yang lain.
Yang kelima: Kitab Suci berkata bahwa akan ada sebuah kerajaan Kristus ditetapkan pada saat kedatangan kembali Tuhan kita yang telah bangkit, pada saat mana gereja-Nya, dibuat seperti Dia di dalam kehidupan kebangkitan, akan memerintah; dan seluruh bangsa-bangsa akan berdiam di dalam damai bersama-sama – Kerajaan seribu tahun. Bertentangan terhadap hal tersebut, gereja dari orang-orang yang murtad mengatakan tidak akan ada kedatangan Kristus kembali ke bumi ini dan tidak ada kebangkitan dari antara orang-orang mati. Melalui proses evolusi, dunia akan melihat sebuah kemanusiaan yang disempurnakan, sebuah tatanan sosial yang baru, di dalam mana semua iblis akan pergi dan kerajaan manusia akan datang.
Dan yang terakhir, Kitab Suci berkata pertentangan antara yang baik dan yang jahat – antara Kristus dan Iblis – akan berlanjut kepada keputusan akhirnya di dalam kejayaan pribadi Kristus terhadap Iblis, ketika Iblis dilemparkan ke dalam sebuah lubang tanpa dasar bersama-sama dengan mereka yang mengikutinya. Bertentangan dengan hal tersebut, gereja dari orang-orang yang murtad mengajarkan bahwa tidak ada yang dinamakan dengan lubang tanpa dasar; tidak ada yang bernama neraka; tidak ada yang namanya penghakiman – tidak ada yang namanya persaingan antara Kristus dengan Iblis, karena selruh kejahatan merupakan kebaikan yang tidak sempurna, terguling ke depan, dan akan menghilang ketika perkembangan manusia tidak dapat dielakkan lagi.
Adanya perbedaan antara malam dan siang, antara surga dan neraka, antara gereja sejati dengan gereja dari orang-orang yang murtad – gereja modern itu. Saya telah melihat contoh-contoh daripadanya sepanjang masa. Saya membaca akan hal tersebut di setiap waktu. Hampir semua Dewan Gereja-Gereja sedunia merupakan penganut paham Komunis Marxis; dan mereka memberikan uang – uangnya Tuhan! – kepada kaum teroris dan gerilyawan yang menghancurkan keluarga-keluarga serta menghancurkan kehidupan, melindas perkampungan-perkampungan – mereka mendukung semua itu! Dan mereka melakukan semua itu di dalam nama kerajaan manusia yang akan datang itu.
Ketika saya membaca Alkitab, ada kitab Wahyu di sana. Tuhan mengetahui moiré tersebut dan Dia menggambarkannya seperti Dia menggambarkan gereja modern itu. Ketika saya membaca Alkitab, Tuhan Allah memiliki sesuatu untuk dikatakan tentang takdir dari gereja tersebut – gereja dari orang-orang yang murtad tersebut, Di dalam pasal yang ke tujuh belas dari penyingkapan, dari kitab Wahyu itu, perempuan itu disebut dengan perempuan yang berpakaian ungu dan dia mengendarai seekor binatang, dia menunggangi seekor harimau. Dan hal tersebut merupakan sebuah penyingkapan yang mengagumkan untuk saya, ketika saya membaca Kitab Suci tersebut, siapa yang membinaakan binatang itu – Tuhanlah yang melakukannya! Siapa yang membinasakan Babel, sistem iblis di dunia ini? Tuhan Allah yang melakukannya! Siapa yang memusnahkan Anti Kristus itu? Tuhan Allah yang melakukannya! Siapa yang menghancurkan perempuan yang berbaju ungu, gereja dari orang-orang yang murtad itu??? Binatang itu yang melakukannya!!! Merasa jenuh dengan keinginan-keinginan perempuan itu, dia berpaling dan menghancurkan gereja-gereja dari orang-orang yang murtad tersebut. Di dalam kehidupannya sendiri, perempuan itu membawa benihnya, pondasi dari pengahncuran dirinya sendiri. Dia tidak dapat hidup; hukuman mati itu telah tertulis di dalamnya. Dan dimanapun di muka bumi ini saudara-saudara sekalian melihat sebuah gereja dari orang-orang yang murtad, maka gereja itu akan menjadi saksi yang sekarat: nafasnya telah dibelenggu, merupakan suatu nafas atmosfir dari kecurangan serta tulangbelulang orang mati. Gereja itu tidak memiliki kehidupan dan kekuatan, dan begitu juga gereja tersebut tidak dapat diselamatkan.Gereja itu tidak memiliki pesan kecuali satu kemajuan sosial yang pasti, yang mana dunia akan menyangkalnya di dalam setiap halaman depan setiap surat kabar, dan setiap pasal dari seluruh buku sejarah di dunia ini.
Kitab Suci yang sama juga menyatakan kepada kita takdir dari gereja Kristus yang sejati – gereja daripada Iman, gereja daripada Kitab Suci itu, gereja daripada kasih penebusan. Takdir dari perempuan itu, demikian firman Tuhan, harus ditangkap, haryus dibelenggu untuk bertemu dengan Tuhannya di angkasa, dan duduk dalam perjamuan gabungan terakhir dari Anak Domba, dan memecah-mecah roti serta berbagi piala dengan Juru Selamat kita yang Hidup dan Hadir.
Untuk ditangkap, dua akan berada di lapangan, yang satu akan diambil dan yang satu akan ditinggalkan. Dua akan diratakan di dalam penggilingan, yang satu akan ditinggalkan dan yang satu akan dibawa pergi. Dua akan tertidur di tempat tidur, yang satu akan diambil dan yang satunya lagi akan ditinggalkan. Takdir dari gereja sejati Kristus adalah untuk dibawa untuk menemui Tuhan Allah di udara, untuk mencari sebuah rumah dengan Tuhan kita di surga.
Oh, Tuhan, demikianlah yang dinamakan dengan sebuah ekklçsia, sebuah keluarga yang terpanggil oelh penebusan Tuhan. Suatu ekklçsia, orang-orang yang terpanggil, orang-orang yang terpisah, orang-orang yang diselamatkan, orang-orang yang telah ditebus, orang-orang yang terpilih - ekklçsia, gereja dari Tuhan kita. Pada saat permulaan, Adam dan Hawa telah terpilih di atas semua penciptaan terdahulu di dunia ini. Nuh juga terpilih, dia terpanggil dari semua kaum yang sudah tua. Abraham juga terpilih. Dia terpanggil dari seluruh keluarga-keluarga pemuja berhala di dunia ini. Israel, Yakub, Jacob terpilih atas Esau dan suku Edom lainnya. Yehuda terpilih, dipilih atas semua saudara-saudara kandungnya, Daud terpilih lebih dari semua raja-raja dari suku Yehuda. Betlehem terpilihdi atas semua kota di Israel. Maria terpilih di atas semua putri Sion. Rasul Paulus terpilih di atas semua rabbi dari Diaspora, dipilih sebagai duta besar Kristus kepada bangsa-bangsa lain. Dan dari bangsa-bangsa selain bangsa Israel, saudara-saudara sekalian telah terpilih untuk menjadi anggota keluarga Tuhan.
Oh, Tuhan, terpujilah nama-Nya! Bagaimana saya dapat dengan cukup mengucapkan terima kasih kepada Allah bahwa saya bukanlah seorang penyembah berhala yang bertumbuh di dalam sebuah tempat di mana bapa, ibu, dan keluarga serta teman-teman tidak pernah mengenal nama Kristus? Mengapakah Allah harus telah memilih saya yang mana saya lahirdi dalam sebuah rumah dari penganut agama Kristen, bertumbuh di dalam sebuah gereja yang setia, dan sekarang gembala dari sebuah jemaat yang percaya terhadap Alkitab? Aku memuji nama-Nya! Saya berterima kasih kepada Tuhan Allah yang mana Dia telah menuliskan nama saya di dalam Kitab Kehidupan, sehingga ketika tiba waktunya panggilan dari Roh Kudus, saya akan menjawab: “Inilah saya, Tuhan! Inilah saya!”
Dan saya mendoakannya di mana pada pemilihan yang sama, panggilan tersebut, yang menjangkau sampai kepada saudara-saudara sekalian, akan mendapatkan reaksi dan jawaban di dalam hidup saudara-saudara sekalian dan di dalam hati saudara-saudara sekalian. Oh, Terpujilah Tuhan atas kasih dan karunia serta kasih penebusan yang sampai kepada saya. Tuhan, Tuhan, saya tidak mampu untuk cukup memuji Engkau, saya tidak mampu untuk cukup berterima kasih kepada-Mu, saya tidak mampu untuk cukup untuk melayani Engkau. Tuhan tolong saya untuk mencintai-Mu, mencintai-mu lebih banyak lagi dan mengikuti-Mu lebih baik dan lebih mengasihi lagi. Demikian merupakan hal yang paling indah untuk diingat – Tuhan Allah telah memilih kita.
Dapatkah kita berdiri bersama-sama: Indah, indah, berharga, berharga, mulia, mulialah Juru Selamat, pengharapan kita berada di dalam Engkau. Ketika kami berpaling dari Engkau serta melihat kepada kekuatan alam di muka bumi ini, Tuhan, Tuhan, kami berkecil hati. Umat manusia begitu buruk akhlaknya. Bahkan hukum-hukum alam telah tersesat dengan angin puyuhnya serta angin topannya serta banjir bandangnya. Hanya di dalam kasih karunia pribadi Tuhan kita mendapatkan rasa kasihan dan perlindungan serta pengharapan dan keselamatan.
Dan sementara orang-orang kita berdoa serta berdiri di hadapan Tuhan memohonkan kehadiran-Nya serta berkat-Nya di dalam hati kita, apakah Tuhan berbicara kepada saudara-saudara sekalian? Engkau dengan saudaramu, katakan: “Dan kami akan menjawab dengan hidup kami, kami datang:” Engkau bersama-sama dengan pasanganmu, atau hanya seseorang, engkau sendirian, katakan: “Ini merupakan harinya Tuhan bagiku, bagi kami. Dan Pak Pendeta, kami sedang berjalan.” Di dalam sekeliling balkon, turunilah anak tangga itu, di dalam desakan orang banyak pada lantai yang lebih rendah ini, turun dan masuklah kepada salah satu lorong ini seraya mengatakan: “Inilah aku berdiri, pak Pendeta.”
Dan Tuhan kita, pada saat Roh kudus melakukan pekerjaan jabatan-Nya, ketika Dia meminjamkan kuasa-Nya terhadap kebenaran dari warta yang disampaikan dari dalam Kitab Allah, Tuhan memateraikannya untuk tuaian yang mulia serta mengucapkan syukur kepada-Mu untuk mereka yang datang; di dalam pemeliharaan serta penjagaan-Mu, dan suatu hari bernama kejayaan. Amen! Selamat Datang. Sembari kita bernyanyi – datanglah.