MENGINGAT FAKTA AGUNG DARI INJIL
(REMEMBER THE GREAT FACT OF THE GOSPEL)
Dr. W. A. Criswell
10-12-58A
2 Timotius 2:7-18
Ini adalah Pendeta yang membawakan warta pagi yang diberi judul: MENGINGAT FAKTA AGUNG DARI INJIL. Di dalam pelajaran kita melalui Firman Tuhan, kita sudah sampai pada pasal yang kedua kitab Dua Timotius, dan membaca bagian ayat kita yaitu Dua Timotius, 2:7-18. Demikianlah bunyinya:
“Perhatikanlah apa yang kukatakan: Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.
Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.
Karena itu aku sabar menanggung semua itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapatkan keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.
Benarlah perkataan ini: “Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia;
Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita;
Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.
Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh pada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya.
Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
Yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.
Sekarang, kita akan meletakkan kedua ayat ini, yaitu ayat yang terakhir yang telah saya bacakan serta ayat yang pertama yang telah kita baca barusan secara bersama-sama, dan teks bacaannya ialah:
Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci dan filosofi-filosofi yang hanya menambah kefasikan. Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
Yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.
Marilah kita beri judul dari khotbah tersebut dengan demikian: INGATLAH KENYATAAN INJIL YANG AGUNG. Ingatlah bahwa Yesus Kristus merupakan keturunan dari Daud yang telah bangkit dari antara orang mati. Hal itu merupakan suatu kenyataan yang sederhana, fakta yang tegas, funamental dan abadi. Hal itu merupakan fakta kepada mana kita memberikan kesaksian, dan untuk mana kita bawakan kesaksian. Pernyataan yang datar dan sederhana: Yesus telah bangkit dari antara orang mati.
Seandainya saudara-saudara membumbui fakta di dalam ayat yang mulia, hal itu tidak membawa saudara-saudara kemana-mana lagi. Andaikata saudara-saudara demikian – andaikata saudara-saudara menuliskannya seperti itu, sehingga anak-anak kecil dapat membacanya di dalam buku-buku ejaan mereka. nya. Tidak akan kurang dari pada itu.
Dia memang sungguh-sungguh bangkit, yang merupakan suatu fakta yang agung serta merupakan suatu pengumuman akan sebuah berita gembira dari Anak Allah. Dan bahwa fakta yang dipercayai dengan benar membawa jiwa kepada keselamatan dan kepada hidup yang kekal: Apabila engkau akan mengakui Tuhan Yesus dengan mulutmu, dan akan percaya di dalam hatimu bahwa Tuhan Allah telah membangkitkannya dari pada kematian, niscaya engkau akan diselamatkan.”
Itu merupakan sebuah fakta agung yang diberitakan oleh Injil. Kristus memang sungguh-sungguh telah bangkit. Nah, alasan Paulus menuliskan permohonan yang suingguh-sungguh ini kepada anaknya Timotius: “Perhatikanlah apa yang kukatakan: Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu. Ingatlah bahwa Yesus Kristus, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, telah bangkit dari antara orang mati.
Alasan untuk permohonan yang sungguh-sungguh ini ialah seperti hari ini, begitu juga di zaman rasul Paulus, di sana ada, di sana ada seperti sesuatu, sebuah kecenderungan untuk menerima fakta agung yang sederhana yang dimumkan akan Injil dari pada Anak Allah, untuk membuat mereka, untuk merubah mereka ke dalam spekulasi metafisika. Membuatnya menjadi sukar dan berliku-liku dan sulit untuk dimengerti.
Injil yang sederhana serta metode yang sederhana bahwa orang-orang awam mendengarkan dengan perasaan gembira tidak cukup karena kaum bijaksana di dalam zaman filosofis itu serta di dalam era yang sudah maju dan lebih berbudaya dan mendapatkan pencerahan ini.
Oleh sebab itu, kita harus memiliki spekulasi-spekulasi serta fakta-fakta agung akan Tuhan Allah dan Anak Allah sekarang harus diterjemahkan sebagai sebuah perumpamaan, sebagai sebuah simbolis, seperti sebuah teki-teki yang harus dipecahkan.
Injil dari pada Anak Allah adalah empat – tiga atau empat kebenaran yang sederhana, fakta-fakta yang sederhana. Sebagaimana Paulus menggambarkan hal tersebut di dalam kitab Satu Korintus 15:1 dan selanjutnya:
“Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri.
Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu – kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci.
Bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.
Injil dari Anak Allah adalah penjelmaan keilahian, kehidupan-Nya yang tanpa dosa, pengorbanan kematian-Nya, kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Kebenaran sederhana yang telah diberitakan ini merupakan Injil yang menyelamatkan yang telah dipersiapkan untuk kita dari sorga, dipersaksikan oleh murid-murid serta oleh para martir.
Akan tetapi, setelah seribu sembilan ratus tahun, kita telah sampai ke suatu tempat di mana hal tersebut sudah tua dan bau apak. Dan jiwa-jiwa kita terengah-engah mengikuti beberapa variasi, beberapa hal yang baru, pemikiran yang baru, sebuah ilmu agama yang baru, sebuah spekulasi yang baru. Kita sama seperti anak-anak Israel di padang gurun. Setelah diberi makan dengan manna, karunia roti dari surga, mereka berkata: Jiwa kami sudah kenyang menerima roti yang tipis ini. Kami sangat mengidamkan sesuatu yang lain lagi, suatu hal yang berbeda dan suatu hal disamping roti ini. Sesuatu yang diserukan ke dalam telinga kami yang gatal ini.
Tidaklah cukup bagi sangkakala untuk memancarkan suatu suara yang tertentu. Akan tetapi kami menginginkan khayalan, kami menginginkan variasi, Injil dengan nada-nada tambahan, Injil dengan variasi-variasi. Kami menginginkan hal-hal yang dalam. Hal-hal sederhana yang telah diperbuat oleh Tuhan Allah yang mencengangkan sorga serta seluruh pengisi kemuliaan, sudah cukup bagi kami.
Maka kita menerima kenyataan-kenyataan agung tersebut, dan kita mengubahnya menjadi spekulasi-spekulasi dan menjadi teka-teki, serta menjadi perumpamaan-perumpamaan. Sungguh suatu hal yang menakjubkan, bagaimana seorang pria mengucapkan perkataan-perkataan yang tidak dapat dimengerti oleh siapapun, dan menyampaikan pesan, bahwa ketika hal itu telah selesai diperbuat, tidak ada seorangpun mengetahui apa yang telah dikatakannya. Akan tetapi tampaknya menjadi dalam dan bersifat filosofis, menyelidiki pemahaman serta penjelasan dan penafsiran agung tentang kenyataan hidup serta kekekalan.
Ketika setiap waktu, saudara-saudara hanya mempertukarkan perisai-perisai emas Salomo untuk perisai-perisai kuningan dari Rehabeam. Saudara-saudara sekalian telah mempertukarkan fakta-fakta yang agung dan penyingkapan-penyingkapan Tuhan Allah yang sederhana untuk sebuah spekulasi metafisis.
Hal itu seperti seolah-olah seseorang akan membawa tubuh manusia dan mencabikkan hatinya keluar dan mengeluarkan seluruh isi perutnya, serta menjejalinya dengan spekulasi-spekulasi serta filosofi metafisis, dan tubuh mayat tersebut kembali kepada kita.
Diantara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung.
Bersifat metafisis, filosofis dan sekulatif. Peristiwa itu tidak terjadi. Ada sebuah khayalan di dalamnya, ada sebuah penyimpangan psikologis di dalamnya. Mereka telah terperosok ke dalam suatu jenis kebijaksanaan yang mendalam serta munculnya semacam hantu. Atau hal itu mengacu pada suatu kejadian rohaniah di mana gelapnya malam berubah menjadi terangnya siang.
Ingatlah akan kebenaran agung yang sederhana yang telah diberitakan bahwa Kristus Yesus, anak dari Daud telah bangkit dari antara orang mati dan bagaimanapun kita bisa meringankannya atau memikirkannya. Bagaimanapun dijelaskan, bagaimanapun ditafsirkan, hal itu tetap tangan-tangan agung yang teguh di dalam dasar iman akan penyingkapan Injil dari Anak Allah, bahwa Yesus Kristus itu hidup.
Bahwa Dia telah bangkit dari antara orang mati. Bahwa dia telah menampakkan diri kepada banyak orang, dan bahwa pada hari ini Dia sudah berkuasa di sorga. Kebenaran yang agung dari Injil itu ialah: Mengingat bahwa Yesus Kristus adalah keturunan Daud yang telah bangkit dari antara orang yang mati.
Bolehkah saya berbicara tentang kebenaran-kebenaran yang digabungkan, yang dihubungkan dengan kebenaran pusat kebenaran yang agung itu: Mengingat bahwa Yesus Kristus adalah keturunan Daud yang telah bangkit dari antara orang yang mati.
Tuhan memanggil Dia sebagai Anak dari Yang Mahatinggi, He calls him the Son of the highest; Milik Tuhan Yang Diurapi, Kristus. Kata dalam bahasa Yunani untuk menyebutkan Messias, keturunan dari Abraham, keturunan dari seorang wanita. Keturunan dari Daud, Sela yang dipercakapkan oleh Yakub, Kristus Tuhan. Tuhan menyebut Dia sebagai Yesus, Juru Selamat, satu-satunya Penebus umat manusia dan pengharapan kita di dunia ini serta di dalam dunia yang akan datang nanti.
Tuhan memanggil Dia Yesus Kristus dari keturunan Daud. Dia adalah Raja bangsa Israel. Dia adalah Raja dari segala bangsa dan manusia di seluruh bumi ini. Ketika Dia datang, bersama-sama dengan-Nya turut dibawa-Nya mandat akan takhta kerajaan-Nya. Di dalam ibu-Nya, dia menelusuri jejak silsilah-Nya dari Daud sampai kepada anaknya Nathan dan sampai kepada Yusuf, suami dari Maria.
Dia datang dari Raja Daud, melalui anak Daud yaitu Salomo. Dan dia menjelaskan kepercayaan akan sebuah hidup tanpa dosa, tentang dirman yang ajaib, serta perbuatan yang mengagumkan. Dia adalah seorang raja dari keturunan Daud.
Dan dia wafat. Dia tidak akan bisa bangkit dari antara orang mati, seandainya Dia tidak turun ke dalam maut itu sendiri, dan kematian-Nya bukanlah sebuah angan-angan, dan bukan pula sesuatu yang aneh, dan bukan juga merupakan sebuah khayalan.
Dia wafat, sungguh-sungguh, dengan sebenarnya, sesuai dengan Kitab Suci, yang tidak dapat diingkari. Yang tidak dapat dipatahkan. Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan, tetapi untuk menegaskan kematian-Nya, seorang dari antara prajurit mengambil sebilah tombak dan menikam lambung-Nya sampai ke jantung-Nya dan darah itupun mengucur, dan dengan segera tanahpun mereguk darah itu, dan layaknya tubuh dari orang yang telah mati, Dia diturunkan dari kayu salib, dibungkus dengan kain kafan, dan dikuburkan ke dalam makam Yusuf yang masih baru.
Batu penutup makam yang besar dan berat itu telah dimateraikan pada kuburan itu oleh otoritas Romawi, dan di sana mereka membaringkan mayat tersebut. Dia turun ke dunia di bawah di antara orang-orang yang mati, dan Dia telah wafat dan dikuburkan di dalam sebuah makam.
Tetapi segera. Pada hari yang ketiga, matahari memulai perputaran sinarnya. Dia telah bangkit oleh kuasa dari pada Tuhan dari antara orang mati. Dan Dia hidup untuk Tuhan Allah dan untuk kita selama-lamanya. Ini adalah pengajaran yang agung yang tetap akan diajarkan. Ini merupakan suatu kenyataan yang agung serta kebenaran yang agung kepada mana para rasul serta para martir memberikan saksi setia.
Dan ini merupakan sebuah dasar iman di dalam naungan Injil dari Anak Allah: Ingatlah bahwa Yesus Kristus telah bangkit dariantara orang mati.
Sekarang, ada beberapa fakta yang menyimpulkan – bukan hanya kenyataan-kenyataan yang digabungkan atau dihubungkan – di sana terdapat kecocokan. Di sana terdapat kesimpulan. Di sana terdapat kesimpulan-kesimpulan yang diambil dari fakta-fakta yang luar biasa tersebut.
Saya akan menyebutkan tiga kesimpulan. Yang pertama, berdasarkan kenyataan tersebut, saya telah mempelajari, saya mengetahui, saya telah diakinkan bahwa terdapat sebuah kehidupan yang lain, dan sebuah negeri yang lain, sebuah tempat yang lain dan terdapat waktu yang lain. Berapa banyak dari putra-putri pelajar-pelajar sekolah menengah yang telah diajarkan untuk mengulangi monolog Hamlet yang terkenal itu, yang dituliskan oleh Shakespeare untuk menguraikan tentang negeri antah-berantah tersebut, dari kelahiran siapa, tidak seorangpun pengelana yang pernah kembali.
Bersyukurlah kepada Tuhan Allah, pujilah Tuhan karena kejadiannya tidak seperti demikian. Pernah ada satu orang pengelana yang kembali, dikekalkan, dipermuliakan, tidak disadarkan, seperti ketika pemadam kebakaran yang membawa kembali seseorang yang telah tenggelam.
Atau seperti seseorang yang telah dikuburkan, oleh tulang belulang Elisa, yang menyentuh tulang-belulang tersebut, bangkit dan hidup kembali. Tidak disadarkan, akan tetapi seorang Manusia yang telah wafat yang mana Roh-Nya naik ke atas kepada Tuhan Allah, dan yang datang kembali untuk memberitahukan kita akan hal-hal yang ajaib yang telah dipersiapkan oleh Tuhan Allah kepada mereka yang mengasihi-Nya.
Karena pengungkapanlah yang telah diberikan oleh Tuhan Allah kepada Yesus Kristus – yang telah ditulis dengan jelas di lembaran-lembaran Kitab Suci itu, bahwa kita boleh mengetahui bulu domba emasnya. Bahwa kita boleh mengetahui pintu-pintu gerbang yang terbuat dari mutiara itu. Bahwa kita boleh mengetahui Pohon Kehidupan yang mekar dan dan berbunga serta berbuah di taman Surgawi Tuhan Allah.
Bahwa kita boleh meminum air kehidupan dan menjadi hidup untuk selamanya. Hal-hal inilah, yang membuat Dia datang kembali untuk menggambarkannya bagi kita, Dia yang telah wafat dan masuk ke dalam sorga, dan kembali untuk memberitahukan kita hal-hal ajaib yang telah dipersiapkan oleh Tuhan Allah bagi mereka yang mengasihi-Nya.
Demikianlah satu kesimpulan. Kemudian oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati saya jadi mengetahui bahwa ada tanah yang lain, ada negeri yang lain, ada tempat yang lain, dan waktu yang lain. Saya jadi mengetahui hal ini, sebuah kesimpulan, bahwa tubuh ini akan dibangkitkan dan akan menjadi hidup kembali. Kebangkitan dari orang-orang mati.
Tubuh Tuhan kita bukanlah hantu. Tubuh Tuhan kita juga bukan roh. Ktika Dia berdiri di tengah-tengah murid-murid-Nya, dan mereka menjadi ketakutan, menduga bahwa meraka telah melihat sebuah roh, Dia berkata kepada murid-murid-Nya: “Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.”
Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya, berkatalah Ia, “Anak-Ku, adakah padamu makanan di sini? Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia memakannya di depan mata mereka.
Itu adalah Tuhan sendiri. Itulah Tuhan yang telah dipermuliakan. Itu adalah Tuhan yang telah bangkit dan menjadi kekal. Itu adalah Tuhan sendiri: “Taruhlah jarimu di sini, Thomas, dan lihatlah bekas luka di tangan-Ku dan taruhlah tanganmu dan masukkanlah ke dalam bekas luka di lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”
Sudah pasti Dia adalah Tuhan. Dia hidup. Dia telah bangkit. Itu adalah penyataan Injil yang agung dari Anak Allah. Dan bahkan kemudian, ketika Dia muncul di hadapan murid-murid yang pertama-tama itu, Dia tidak menampakkan Diri di dalam seluruh kemuliaan.
Karena ketika Yohannes melihat Dia di dalam penglihatan ketika berada di kepulauan Patmos, dia tersungkur di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; mata kita tidak dapat melihat kepada-Nya di dalam kebesaran yang penuh dari apa yang dimaksud dengan dipermuliakan, dibangkitkan, dikekalkan. Hal itu terlalu berat untuk Yohannes. Hal itu sudah menjadi terlalu berat untuk para murid yang pertama-tama dulu.
Hal itu terlalu berat untuk kita. mata kita telah disembunyikan. Kita hampir tidak dapat masuk ke dalam kemuliaan dari janji-janji yang tiada bandingannya itu – dan dengan – dan dengan pemikiran-pemikiran surgawi itu. Seperti yang dibicarakan oleh Paulus di dalam bahasa yang paling luar biasa yang dapat diterima oleh kesusasteraan, berbicara tentang kebangkitan kita – kebangkitan kita – kebangkitan tubuh ini, ditaburkan dibangkitkan dalam keadaan tidak bercacat.
Hal itu dijahitkan di dalam keadaan bernoda. Dibangkitkan di dalam kemuliaan. Dijahit dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Kita mampu menyadari makam, menjadi busuk dan terurainya tubuh ini. Dan dengan cara seperti itu, seringkali kita dipenuhi dengan rasa takut dan dengan kengerian dan dengan pertanda. Tidak. Tidak untuk kita.
Kebenaran yang agung dari Injil adalah bahwa kita akan bangkit kembali. Dan hati kita seharusnya akan diangkat, dan roh kita mendapatkan dorongan oleh pengharapan yang tidak ada bandingannya serta janji-janji yang luar biasa. Walaupun melalui kulit saya cacing-cacing akan membinasakan tubuh ini, meskipun demikian di dalam daging saya, saya akan melihat Tuhan.
Dibangkitkan dari kematian, berdasarkan pada Injil saya. Masih ada kesimpulan lainnya, kecocokan yang lain untuk kebenaran yang agung itu. Kenyataan bahwa Yesus Kristus telah bangkit dari antara orang yang mati, adalah sebuah pengesahan, sebuah penegasan, akan permintaan dari Yesus Kristus, setiap ucapan yang pernah diucapkan-Nya. Setiap janji yang pernah dibuat-Nya layaknya dari Tuhan Allah sendiri, yang tidak dapat dan tidak akan berdusta.
Ketika Tuhan kita berkata kepada orang yang lumpuh itu: “Dosamu telah diampuni. Angkatlah tilammu dan berjalanlah.”
Mereka yang mendengar, berbisik dan berkata: “Siapakah orang ini sehingga Dia dapat mengampuni dosa-dosa?”
Dan Dia, mengetahui rasa curiga mereka berkata: “Yang mana yang lebih mudah dikatakan? Kepada orang lumpuh ini dengan mengatakan Bangkitlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah. Atau dosamu telah diampuni?
Saudara-saudara sekalian harus mencobanya sendiri. Temukanlah seseorang yang telah menderita kelumpuhan selama hidupnya, dan seluruh ototnya telah berhenti tumbuh dan dia sudah tua, dan berbicaralah kepadanya. Buatlah dia merasa baik dan utuh kembali.
Saudara-saudara boleh mencobanya. Tuhan kita berkata: “Yang mana yang lebih mudah dilakukan? Mengatakan kepada orang itu untuk bangkit atau untuk mengatakan kepada orang itu, Dosa-dosamu telah diampuni, tetapi supaya dapat saudara-saudara ketahui bahwa di dunia ini Anak manusia berkuasa mengampuni dosa.
Dia berkata kepada orang yang menderita kelumpuhan itu, “Aku katakan kepadamu, bangkitlah. Angkatlah tilammu dan berjalanlah,” lalu orang yang menderita kelumpuhan itu bangkit, dalam keadaan utuh dan sehat di dalam tubuh dan anggota tubuhnya, lalu dia mengangkat tilamnya dan berjalan.
Penegasan yang besar bahwa Dia berkuasa di dunia ini untuk mengampuni dosa. Dia memiliki kuasa untuk melakukan apa yang dikatakan-Nya mampu dilakukan-Nya. Demikian juga di dalam kebenaran yang agung tentang kebangkitan dari antara orang mati ini. Dia berkata: Rubuhkanlah tubuh ini, Bait suci ini, dan di dalam tiga hari, Aku akan membangunnya kembali. Dan ketika mereka bertanya kepada-Nya: “Tanda apa yang dapat kau berikan bahwa engkau adalah Anak Allah, Anak dari Yang Diberkati?
Dia menjawab: Seperti Yunus yang tinggal di dalam perut ikan paus, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi - tetapi seperti Yunus yang dimuntahkan keluar ke daratan dan keluar dari tubuh ikan paus tersebut, demikian juga dengan Anak manusia yang akan bangkit dari kematian yang membinasakan.
Dan Dia telah bangkit. Kalau bukan karena kebangkitan dari Tuhan kita, Dia sudah pasti menjadi seorang nabi palsu. Dia mungkin saja memang orang yang berkelakuan baik. Dia mungkin saja merupakan seorang rabbi yang agung. Dia mungkin saja merupakan seorang guru yang tiada bandingannya, akan tetapi Dia tidak akan menjadi Tuhan kita.
Dia tidak akan menjadi Penebus kita. Dia tidak akan menjadi Juru Selamat kita. Dia tidak akan mungkin menjadi Raja kita nantinya. Dia akan dihukum. Dan tubuhnya akan berubah menjadi rusak seperti tubuh orang-orang yang berdosa lainnya siapapun yang meninggal di dunia ini.
Kebenaran yang agung dari Injil Anak Allah adalah: Ingatlah bahwa Yesus Kristus telah bangkit dari antara orang mati.
Hal itu merupakan penegasan dari tuntutan-Nya yang agung untuk menjadi Anak Allah dan menjadi Juru Selamat dunia ini. Penegasan itu mendatangi kita di dalam dua hal. Yang pertama, penerimaan akan pengorbanan diri-Nya.
Ketika Yesus wafat, Dia memasuki jauh di belakang yang terselubung, dan di sana melakukan perdamaian, penebusan, kepuasan terhadap semua dosa dari bangsa-Nya. Dan membawa darah-Nya sendiri sebagai kurban di hadapan Tuhan Allah, yang menghendaki pembayaran dari kita semua.
Dan pengorbanan-Nya adalah sebagai pengganti untuk kita. Dia mati atas nama kita, untuk kita. Sebagai pengganti diri kita. Dan Tuhan Allah tidak mengharapkan adanya pembayaran sebanyak dua kali. Ketika hutang itu sudah dilunasi, tidak perlu untuk dibayarkan kembali.
Dan hutang untuk segala dosa-dosa saya telah dibayarkan oleh darah penebusan serta pengorbanan dari Yesus Kristus. Di kayu salib Kristus, aku dimuliakan. Tuhan Allah melarang saya untuk menyombongkan diri, diselamatkan dalam Kayu Salib Tuhan kita Yesus Kristus.
Ini adalah darah dari Perjanjian Baru, yang ditumpahkan untuk pengampunan dosa. Hal itu merupakan sebuah tanda untuk pembenaran kita. Hal itu merupakan pertanda akan penerimaan dari pengorbanan-Nya. Kita telah merdeka. Kita adalah anak-anak dari Kebangkitan.
Tidak lagi berbuat dosa – tidak lagi, memiliki suatu belenggu apapun, memiliki hambatan apapun. Kita bebas. Kita adalah yang ditebus, bangsa yang dibeli dengan darah.
Hal yang kedua. Kebangkitan dari Tuhan kita ini meyakinkan bahwa selain dari janji-janji besar yang telah diperbuat-Nya, bahwa Dia akan kembali lagi. Dia berkata “dan pada hari yang ketiga Aku akan kembali lagi. Aku akan hidup kembali. Aku akan bangkit kembali.
Dan pada hari yang ketiga, Dia benar-benar melakukannya. Setelah berdiam selama empat puluh hari di dunia ini, sebuah awan menerima Dia menghilang dari penglihatan mereka, dan Dia diangkat naik masuk ke dalam kemuliaan, tetapi Dia berkata: “Aku akan kembali lagi.”
Dan Dia, yang mampu bangkit dari kebinasaan maut dan kuburan, akan berkuasa untuk memelihara kasih karunia-Nya bersama dengan firman agung-Nya. Kita akan melihat Tuhan kita lagi.
Jika aku pergi, aku akan datang kembali dan menerima engkau kepada diri-Ku sendiri, bahwa dimanapun aku berada, disitu jugalah engkau akan berada, ditegaskan oleh kebangkitan dari pada antara orang yang mati.
Ingatlah Yesus Kristus telah bangkit dari antara orang mati berdasarkan Injil saya.
Dan di dalam waktu singkat yang tersisa, bolehkah saya berbicara tentang Injil tersebut? Ingatlah Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati berdasarkan Injilku. Ingatlah. Ingatlah.
Hari Sabat telah diadakan sebagai sebuah pertanda, sebagai sebuah peringatan antara Tuhan Allah dengan bangsa Israel. Hari itu merupakan sebuah tanda perjanjian dari Hukum Musa. Ingatlah untuk menguduskan hari Sabat. Itu merupakan tanda dari perjanjian kita di seluruh generasi saudara-saudara sekalian.
Dan bagi orang Yahudi, hari Sabat merupakan suatu peringatan tentang perjanjian akan Hukum Tuhan yang diperbuat melalui Musa. Pada hari pertama setiap minggunya, anak-anak Kristus dari iman berkumpul bersama-sama di tempat-tempat memanjatkan doa, menyanyikan lagu-lagu pengharapan dan Sion di dalam kenangan akan kebangkitan Yesus Kristus.
Bukan hanya pada perayaan Paskah, setiap Hari Tuhan merupakan hari Paskah bagi anak-anak sang Raja, mengenang bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati berdasarkan Injil.
Sekarang, Injil itu. Itu merupakan Injil Pembenaran, suatu pembenaran yang sempurna. Sekali dia telah mati untuk dosa-dosa, tetapi sekarang mereka telah beroleh kehidupan – Dia hidup untuk selama-lamanya.
Dosa diselesaikan dengan dan kematian. Dia telah dibawa ke dalam keadilan yang kekal. Dia telah diserahkan untuk pelanggaran yang telah kita perbuat. Dia telah dibangkitkan karena pembenaran kita. Seperti yang dikatakan dalam kitab Roma 4 : 25: Dibangkitkan karena pembenaran kita.
Kita tidak diselamatkan oleh ketekunan kita menjaga keteguhan hati, oleh menjalankan penebusan dosa yang panjang, oleh pengharapan, akan kemungkinan di dalam perbuatan baik Tuhan Allah mau membenarkan kita di dalam diri kita sendiri. Tetapi kita telah diselamatkan, kita telah dibenarkan, nama kita telah dicatatkan di dalam Kitab Kehidupan. Suatu hari kita akan dibebaskan tanpa noda dan cacat di hadapan kemuliaan-Nya, karena kita telah menjadi percaya kepada kehidupan yang kekal.
Hal itu merupakan pekerjaan yang telah diselesaikan. Dia telah mati seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci, dan Dia telah dibangkitkan untuk kebenaran kita, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci. Saya telah diselamatkan hanya karena melihat kepada-Nya, hanya dengan percaya dalam Dia.
Dan apa yang tidak dapat dibenarkan oleh Hukum Taurat, Kristus, di dalam kasih karunia penebusan-Nya, telah lebih banyak menyempurnakan semua yang tidak dapat lakukan dalam kelemahan saya dan di dalam ketidak berdayaan saya, di dalam tubuh berdosa yang malang ini serta di dalam kejahatan dan kematian.
Ini merupakan Injil tentang pembenaran yang sempurna untuk kepentingan Anak, untuk kepentingan Yesus, Tuhan Allah mengampuni: Ketika Aku melihat darah itu, Aku akan melewati kamu.
Ini adalah Injil akan dorongan keberaniah yang agung.
Juru Selamat kita melalui pembaptisan yang menyedihkan, turun jauh ke bawah, sampai Dia telah dihitung dengan orang-orang yang telah mati: Dia yang saat ini duduk di atas takhta adalah Imam Besar yang mampu untuk turut merasakan duka cita dengan bangsa-Nya.
Dicobai dari segala penjuru seperti kita, Dia telah merasakan kematian bagi semua orang. Tidak ada kesengsaraan yang belum dipikul-Nya. Tidak ada dukacita yang belum dibebankan di atas jiwa-Nya.
Tidak ada kehancuran serta kekecewaan dan pencobaan yang belum dilalui-Nya. Dan Dia telah dibangkitkan untuk kebenaran kita, sehingga kita boleh memiliki seorang Imam Besar yang setia, yang berkuasa menyelamatkan seluruhnya mereka yang datang kepada Tuhan Allah melalui Dia, alasan untuk datang dengan berani, datang dengan tegas, kepada takhta akan kasih karunia, sehingga saudara-saudara boleh mendapatkan kasih karunia itu sebagai pertolongan di waktu pergumulan.
Katakanlah kepada Yesus. Buatlah hal itu menjadi pokok doa. Letakkanlah itu semua di depan taktha-Nya yang diurapi. Dia turun jauh ke bawah sampai pada akhirnya dia terhityung bersama-sama dengan orang mati, sehingga Dia boleh dibangkitkan untuk keselamatan kita, untuk pembenaran kita, serta untuk keberanian kita.
Dan pemikiran singkat yang terakhir ini untuk waktu mana telah diberikan. Ini merupakan sebuah pertanda. Ini adalah sebuah perjanjian. Ini adalah lapangan dari penyempurnaan kejayaan serta kemenangan kita yang terakhir dan penghabisan: Ingatlah Yesus Kristus telah bangkit dari antara orang mati berdasarkan Injilku.
Akankah liberalisme menghancurkan iman kepercayaan orang Kristen dan semua yang tersisa akan menguburkannya sebagaimana menguburkan mayat? Akankah paham komunisme, seperti yang ada di negara China, pada akhirnya akan menumbangkan pesan agung orang Kristen, perbuatan dari orang-orang kudus dan para misionaris, dan ini akan menjadi peninggalan dari fase relijius yang telah berakhir beberapa generasi yang lalu? Akankah hal itu terjadi? Dapatkah terjadi? Mungkinkah hal itu terjadi?
Oh, saudaraku, ingatlah bahwa Yesus Kristus telah wafat dan turun jauh ke bawah dan telah dikebumikan. Dan murid-murid-Nya telah meninggalkan Dia dan melarikan diri, dan hal itu kelihatannya seakan-akan panggilan Tuhan telah dihancurkan.
Tidak, tidak, pada hari itu, di saat-saat kelam yang paling gelap, seandainya Dia tidak memenangkan sebuah kemenangan yang mengguncangkan pintu-pintu gerbang neraka, dan peristiwa itu mencengangkan para malaikat di atas bumi serta di dalam surga. Para kaisar telah pergi. Kita membaca tentang mereka di dalam buku-buku sejarah tua yang sudah kusam dan diliputi debu.
Tetapi Yesus Kristus adalah pemimpin dari pasukan bala tentara surga di atas sana, dan para pengikut-Nya yang telah dikuduskan adalah benar dan setia untuk kematian di dunia bawah sana.
Kita tidak akan pernah kehilangan harapan. Kebangkitan-Nya merupakan tanda serta perjanjian dari kemenangan kita yang terakhir dan penghabisan. Siapakah orang-orang kudus ini? Siapakah para martir ini? Siapakah para rasul ini?
Apakah kesaksian mereka telah terjatuh ke atas tanah? Tidak, tidak. Ketika Yohannes telah melihat telah digulung kembali seperti sebuah gulungan, di sana dia telah melihat semua orang-orang itu. Yang telah ditebus oleh darah, jubah mereka telah dicuci menjadi putih kembali di dalam darah Anak Domba, tidak seorang manusiapun dikalahkan – tida seorangpun.
Kita akan hidup di tengah-tengah jaminan akan kejayaan itu. Dan Dia boleh menjadi lebih dekat lagi daripada yang kita fikirkan. Akhir dari segalanya boleh datang sebelum kecocokan yang teakhir telah dilontarkan dari mulut-mulut para peragu terbaru yang terakhir.
Dia, yang telah wafat bagi kita, Dia, yang telah bangkit untuk pembenaran kita, Dia Juru Selamat kita yang telah menaklukkan segalanya. Jika kita turut mati bersama-sama dengan Dia, kita akan hidup bersama dengan Dia. Jika kita turut menderita bersama dengan Dia, maka kita akan memerintah bersama dengan Dia.
“Jika kita menyangkal Dia, Dia tidak dapat mengingkari diri-Nya sendiri. Dia tetap setia untuk selamanya!”
Ingatlah Yesus Kristus telah bangkit dari antara orang mati berdasarkan injil tersebut.
Sekarang, sembari kita menyanyikan lagu seruan kita. Seseorang, akan memberikan hatinya kepada Tuhan dalam iman kepercayaan. Seseorang akan memberikan hidupnya dengan kami di dalam gereja ini. Maukah saudara-saudara datang dan berdiri di samping saya?
Pada anak-anak tangga ini, pada kedua sisinya, dari depan sampai ke belakang, jika saudara-saudara berada di atas balkon, datang dan turunilah anak-anak tangga itu – turunilah anak-anak tangga itu dan kemarilah serta berdiri di samping saya. Di dalam desakan orang banyak ini, kerumunan orang banyak di lantai yang lebih rendah ini, masuklah ke dalam lorong ini dari sini sampai ke depan.
“Pak Pendeta. Aku memberikan tanganku. Aku telah memberikan hatiku di dalam iman kepada Yesus Kristus.”
Engkau dan keluargamu, atau seorang saja, seseorang dari antara saudara-saudara semua, sembari kita bernyanyi, lakukanlah sekarang juga. Sembari kita berdiri dan sembari kita bernyanyi.