AGAMA BARU: KEDAMAIAN PIKIRAN

(THE NEW RELIGION: PEACE OF MIND)

 

Dr. W. A. Criswell

 

09/18/55a

2 Timotius 4:1-4

 

 

Malam hari ini merupakan salah satu dari beberapa warta yang telah saya singgung yang telah saya miliki di dalam hati saya sebelum kembali saya mulai di dalam kitab Surat 1 Korintus dan dari pasalnya yang ke 5, tempat kita yang mana kita telah masuki di dalam pelajaran kita melalui Alkitab.

 

            Akan tetapi sebelum kita mulai, saya telah berkata bahwa saya memiliki beberapa perkara di dalam hati saya yang ingin saya bicarakan dan pada malam hari ini adalah salah satunya.Malam hari ini kita akan berbicara tentang AGAMA BARU: KEDAMAIAN PIKIRAN.

 

Di dalam pasal yang ke 4 dari Surat yang kedua kepada Timotius, Paulus berkata kepada anaknya yang masih muda di dalam tugas pelayanan.

 

“Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi pernyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya.

Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran

Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

 

Demikianlah nats saya. Menurut kehendak serta kesukaan mereka sendiri, mendengarkan kepada hal-hal yang ingin mereka dengarkan, mereka akan mengumpulkan guru-guru untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka ingin mendengarkan apa yang ingin mereka dengarkan.

 

            Dan seperti di dalam setiap bidang kehidupan, selalu ada seseorang, demi sebuah hadiah, lebih dari gembira untuk memasok apa yang diinginkan oleh orang banyak.

 

Benda bari ini akan berakibat seperti ini. Di dalam Perang Dunia I, bangsa kita telah terlibat di dalam sebuah konflik untuk membuat dunia ini aman untuk demokrasi. Kita memperjuangkan sebuah peperangan untuk mengakhiri semua peperangan. Dan kita telah memenangkan konflik tersebut. Kita meraih kemenangan di dalam pertempuran tersebut.

 

Dan kita melihat jauh ke depan kepada hari yang sudah dekat itu, ketika seluruh dunia akan menjadi satu kerajaan seribu tahun yang agung.

Para pengkhotbah yang mengajarkan hal tersebut. Orang banyak mempercayainya. Kita memiliki “Raungan 20” itu. Dan pasar bursa menaik dan menaik lagi.

 

            Dan pada suatu hari ketika kita telah siap sedia untuk sumber keuntungan gemerlap itu, yang tidak pernah dialami oleh dunia ini, pada suatu hari, sebuah telegraf keluar dari Bursa Saham di kota New York City yang mengatakan bahwa seluruh uang orang-orang Amerika yang telah diinvestasikan di pasar saham telah disapu bersih dalam waktu semalam.

 

Suatu hari, seorang sahabat merupakan seorang multi miliuner, dan pada hari yang berikutnya dia berjalan di tepi jalan mencoba untuk menjual buah apel yang telah digosok hingga mengkilap atau mencoba untuk menjual pensil-pensil yang indah. Itu terjadi pada tahun 1929.

 

            Dan kemudian kita berjalan melalui tahun-tahun Depresi yang mengerikan itu. Dan kemudian persis ketika kita hendak keluar dari masa depresi tersebut, Hitler memutar gerombolannya melindas Polandia, dan kemudian berputar di sekelilingnya dan membuat jalan-jalan kematian dan penghancuran terhadap dataran rendah tersebut dan kemudian memasuki Perancis dan seluruh benua Eropa menjadi berputus asa.

 

Di zaman itu, Hitler, hampir mencoba untuk menambahkan dunia peradaban ke dalam penaklukannya di sebelah timur sampai menjangkau Uni Soviet. Dan kita, dengan bermurah hati dan hati yang lapang, kita datang untuk menyelamatkan sahabat-sahabat kita di Rusia.

 

            Marshall Stalin, contoh dan perlambang besar dari demokrasi rakyat, dan seluruh pemimpin kaum komunis yang mulia dan baik itu, para pemuda Amerika kita yang berbaris bahu membahu di samping mereka.

 

Kita membawa pesawat-pesawat terbang kita, mengirimkan mereka ke Rusia sana. Kita membawa kapal-kapal kita dan memberikannya kepada Rusia. Dan kita membawa bahan bakar kita dan menuangkannya ke dalam mesin-mesin perang Rusia yang besar tersebut. Dan kita mengirimkan senjata-senjata serta tank-tank perang kita kepada sahabat-sahabat angkatan darat kita.

 

Akan tetapi kita tidak berani masuk di daerah sekeliling Berlin. Orang-orang Rusia itu mengatakan mereka menginginkannya. Mengapa mereka tidak dapat mendapatkannya? Mereka adalah sahabat kita. Dan mereka berbaris maju masuk menuju Bulgaria dan mereka bergerak masuk ke Polandia dan mereka bergerak masuk ke Cekoslowakia dan mereka bergerak masuk ke dalam Yugoslavia, dan mereka masuk ke dalam Rumania dan mereka bergerak masuk menuju Yunani.

 

            Dan teman-teman sebangsa kita, sahabat-sahabat kita para pejuang yang berhati mulia dan saling berbagi di medan perang ini, kaum komunis itu, negara Uni Soviet.

Wah, ketika saudara-saudara melihat kembali pada hari itu, saudara-saudara kagum akan mudahnya para pemimpin pemerintahan Amerika dan seluruhnya kita tertipu, saya menduga, yang berotak lembut dan – bagaimanapun juga, hal itu merupakan suatu penyingkapan yang mengejutkan ketika kita disadarkan pada kenyataan bahwa para pemimpin dari pemerintahan Amerika telah menjual bangsa kita di sepanjang sungai Yalta itu, dan semua rahasia harta pribadi kita yang yang telah kita dapatkan.

 

Bukan dalam waktu yang lama sampai pemerintah kita menyaksikan pembelotan negeri China masuk ke dalam lingkaran Soviet. Dan satu setengah miliar jiwa dalam semalam saja, menjadi musuh kita yang ganas.

 

Dan kita telah memberikan seluruh wilayah Eropa Timur kepada mereka dan kita telah memberikan mereka kota Berlin dan kita telah membinasakan seluruh penduduk Jerman, yang bagaimanapun juga, kita tidak memerangi apapun juga di sebelah sana dan kita tidak pernah berada di pihak yang salah.

 

            Bangsa Jerman adalah bangsa yang terbaik di muka bumi ini seandainya saudara-saudara dapat membawa mereka kepada Tuhan. Dan karena jauh dari Tuhan, mereka adalah bangsa yang paling kejam dan paling kasar.

 

Oh, seandainya saja memungkinkan bagi bangsa Jerman dapat mengasihi Tuhan Allah – dan bangsa Jerman dan bangsa Amerika dapat bersahabat. Tetapi tidak, kita adalah sahabat dari Uni Soviet.

 

            Baiklah, andaikata saudara-saudara seperti saya dan seperti yang lainnya juga, saudara-saudara akan bangun dan melihat sebuah dunia yang putus asa dan menderita. Ini adalah sahabat-sahabat kita dengan siapa orang-orang kita menyerahkan nyawa mereka. Mereka adalah musuh kita yang kejam. Kita tidak mempunyai musuh yang bersumpah terhadap kematian kita seperti Uni Soviet itu.

 

Kita tidak memiliki musuh yang lebih kejam lagi menyerang kita, mempropagandakan untuk menentang kita, lebih dari China Merah di lautan Pasifik. Dan suatu hari nanti kita hanya terbangun dan menyadari suatu hari nanti diri kita sendiri hampir sendirian di muka bumi ini dan seluruh dunia berada di sekitar kita, sebuah tenda bersenjata yang melawan kita.

 

            Lalu sesuatu hal yang lain berkembang. Bom atom itu tidak tetap sebagai sebuah benda kecil saja di kota Hiroshima dan Nagasaki sana. Benda itu hanya sebesar seorang bayi. Dan benda itu semakin membesar dan menjadi lebih besar lagi seperti seorang Frankenstein. Sekarang benda itu sungguh membuat kita ketakutan setengah mati.

 

Benda itu bukanlah sebuah bom atom tua yang kecil lagi. Benda itu menjadi sebuah Bom hidrogen. Benda itu menjadi sebuah bom uranium. Hanya Tuhan sendiri yang tahu jenis bom apa benda itu gerangan.

 

            Dan bom itu menjadi semakin menakutkan setiap berlalunya hari. Setiap ahli fisika nuklir yang mempelajari tentang benda tersebut menambahkan sesuatu terhadap kengerian benda tersebut dan kekejamannya.

 

Dan sangatlah memungkinkan bagi bangsa Amerika pada saat ini juga ketika kita mengetahuinya telah benar-benar dimusnahkan.

 

Setiap orang dapat mengetahuinya. Setiap jenderal, setiap pemimpin akan memberitahukan kepada saudara-saudara sekalian bahwa dengan semua dari alat pertahanan Amerika beserta dengan radar kita dan bagaimanapun lagi kita boleh mencoba untuk mempertahankan negara kita, seandainya Uni Soviet mengirimkan sebanyak lima ratus rudal jarak jauhnya ke sini, kita mungkin saja merontokkan sebanyak empat ratus sembilan puluh dari antaranya di angkasa sana, akan tetapi sisanya yang sepuluh itu akan tetapi dapat menembusnya.

 

            Berapa banyak bom hidrogen yang diperlukan untuk membumihanguskan kota Dallas? Berapa banyak bom hidrogen yang diperlukan untuk membumihanguskan kota Chicago, New York, setiap pusat metropolitan yang besar ini?

 

Dan mereka akan memberitahukan saudara-saudara tidak akan mungkin merontokkan keseluruhan rudal itu di angkasa sana. Beberapa dari antaranya pasti akan dapat menembusnya. Pada saat ini, hal itu sangat memungkinkan untuk terjadi.

 

Nah, hal itu dan ribuan hal yang lain yang satu mungkin menyebut dengan tergesa-gesa malam hari ini menceburkan bangsa kita ke dalam penderitaan. Kita hampir saja kehilangan hati nurani, setelah melakukan pertempuran demi pertempuran yang lain. Dan kedua peperangan itu tidak berakhir dan tidak berpengaruh. Seluruhnya merupakan buah dari kemenangan yang telah berlalu.

 

            Dan mantan sekutu kita telah menjadi musuh kita yang bengis. Dan sejauh apa seseorang dapat melihat sepanjang sisa tahun-tahun tersebut, kita harus tetap seperti kemah yang bersenjata, peralatan perang yang dahsyat, tank-tank dan pesawat-pesawat perang dan prajurit-prajurit serta kewajiban dinas militer, sejauh apa yang dapat saudara-saudara lihat terbentang di depan.

 

Dan semuanya dapat memasangnya setiap saat. Dan semakin banyak mereka membual tentang perdamaian, semakin pasti mereka sedang berbuat untuk penghancuran negara dan bangsa kita.

 

            Saya katakan lawankah suatu latar belakang yang seperti itu, bangsa kita telah dilecehkan, dan mereka berada di dalam penderitaan serta keputus-asaan dan mereka tiak mengetahui mau berpaling kemana lagi. Dan kemudian seperti meteor di angkasa itu, hanya dengan tiba-tiba saja, hanya tidak ada orang yang mengetahui di sebelah mana, tiba-tiba sudah sampai kepada bangsa Amerika sebuah paket kecil yang tersusun.

Ini merupakan jawaban terhadap permasalahan kita. Ini merupakan solusi terhadap putusnya harapan kita. Dan kita seperti anak-anak ayam, dengan cepat menelan jagung ketika mereka merasa kelaparan setengah mati.

 

            Demikianlah orang-orang Amerika, dan hal tersebut terjadi pada tahun 1946.  Ada seorang rabi Yahudi di kota Boston yang bernama Joshua L. Liebman. Dan di dalam kebaktian pertengahan minggu dari sinagognya, dia telah berbincang-bincang dengan bangsanya tentang kemampuan yang luar biasa ketika saudara-saudara menghubungkan psikologi Freud bersama-sama dengan agama untuk meringankan ketegangan zaman modern ini.

 

Dan beberapa anjing penerbit disadari mendapatkan ide bahwa jika saudara-saudara dapat meletakkannya di dalam sebuah buku, maka buku itu akan terjual dengan laris manis. Maka mereka menggabungkannya bersama-sama.

 

            Dan pada tahun 1946 keluarlah buku yang dikarang oleh Joshua Liebman yang berjudul Peace of MindKedamaian Hati, dan dia menyerang minyak.

 

            Selama seratus tujuh puluh tujuh minggu berturut-turut, buku Peace of Mind merupakan penjualan terlaris di seluruh dunia. Dan katakanlah, apakah kita akan melihat sebuah banjir besar sesudah itu. Saudara-saudara tidak akan memiliki waktu untuk mendata judul-judul buku yang terbit menyusul terbitnya buku Peace of Mind – kedamaian hati; The Magic of Believing – Sihir Percaya, Peace of Soul - Kedamaian Jiwa – yang ini ditulis oleh Uskup Sheen. The Way to Security beyond Anxiety – Jalan menuju Perlindungan di balik Keinginan, Man's Search for Himself – Pencarian Diri Sendiri, menggali sebuah kepalsuan. Dan ribuan judul buku-buku yang lainnya. Dunia ini telah banjiri oleh buku-buku seperti itu.

 

Dan di atas segalanya, contoh yang mulia itu dari seseorang yang tiada bandingannya, Norman Vincent Peale yang positif dan jelas. Buku yang dikarangnya, The Power of Positive Thinking – Kuasa Pikiran Yang Postif, sudah melewati jutaan jilid terlebih dahulu.

 

Bukunya yang berjudul A Guide to Confident Living – Sebuah Panduan untuk Hidup dalam Keyakinan, tetap dijual dengan rata-rata penjualan sekitar tiga ribu buku perminggunya.

 

Di samping bukunya yang berjudul The Art of Living – Seni Hidup, bukunya yang berjudul Guideposts – Tonggak Penunjuk Jalan, adalah sebuah buku yang sangat menarik.

 

Dan seperti seorang editor yang menerbitkan sebuah surat kabar untuk memberikan orang-orang sesuatu yang mereka ingin baca, mimbar khotbah dengan begitu saja telah berpaling kepada agama Kedamaian Hati tersebut.

“Saudara-saudara, di manakah ahli analisa jiwa itu? Saya harus menemuinya.” “Dimanakah pihak yang berwenang terhadap penggunaan pengobatan psikosomatis? Saya memiliki keluhan di dalam perut saya. Saya memiliki keluhan di kedua kaki saya. Saya memiliki keluhan di di sendi-sendi dan tulang-tulang saya.”

 

“Di manakah psikiater itu? Saya harus menemui dia. Saya harus melihatnya. Saya merasa baik-baik saja dengan diri saya.”

 

Dan dunia beserta dengan pengkhotbah-pengkhotbah ini telah berubah menjadi psikiater kelas satu.

 

Mereka mengambil pendidikan klinis. Mereka mengetahui segalanya tentang psikologi. Mereka telah di latih dalam hal-hal yang sukar dipahami oleh pemikiran, oleh semua cara berfikir yang berkaitan dengan diri kita. Dan kita semua berusaha mencari kedamaian pikiran.

 

Dan seperti yang saya katakan, tidak ada seorangpun yang bersusaha sekuat tenaga untuk itu seperti alumni gereja pualam di kota New York di mana Norman Vincent Peale memimpin semua stafnya.

 

Sekarang, engkau lihat pada yang satu ini, Billy. Lihatlah ini. ini adalah staf gerejanya. Dia mempunyai empat pelayan dengan pelatihan klisnis. Yaitu, mereka telah memeriksa masalah dalam kepala orang-orang sehingga mereka tahu apa yang terjadi kepada orang tersebut. Mereka ada empat orang. Mereka berempat.

 

            Dia memiliki seorang psikiater pekerja sosial. Dia memiliki sembilan orang pskiater yang bekerja untuknya. Ada sembilan orang. Dan dia memilik empat orang psikolog. Demikianlah para pekerja alumni pualam di kota New York.

 

Agama dari Norman Vincent Peale, penyebarannya, baiklah, marilah kita lihat padanya. Ini adalah khotbah pertama dari lima khotbah yang dimulainya tahun ini. Yang pertama ialah “Kunci untuk Rasa Percaya Diri.”

 

Warta yang kedua berjudul, “Bagaimana untuk merasa Hidup dan Sehat.”

Yang ketiga berjudul, “Cara Untuk Mengembangkan Situasi Anda.”

Yang keempat berjudul, “Hidup Dengan Kesenangan dan Vitalitas.”

Dan yang kelima berjudul, “Kosongkan Rasa Takut Dari Pikiran Anda.”

 

            Nah, bagaimana saudara-saudara melakukan semuanya itu? Baiklah, dia meletakkan sedikit rencana dan semuanya telah dikemas. Dan yang selalu digunakan adalah peraturan yang sepuluh itu.

 

            Maka, ini adalah salah satu dari antaranya. Salah satu dari bagaimana untuk merencanakan adalah bagaimana untuk menanggulangi kebencian dari bagian dalam diri saudara-saudara ‑ bukan, kebencian terhadap sikap yang rendah saudara-saudara. Baiklah, dengarkanlah hal tersebut. Ini merupakan Injil tentang Kedamaian Pikiran.

 

Yang pertama, Bagaimana Anda Mengatasi Kebencian Terhadap Sikap Yang Rendah Anda. Pertama- tama, Tahanlah di dalam pikiran anda sebuah gambar tentang keberhasilan diri anda sendiri. Pikiran anda akan mencari cara untuk mengaktualisasikan pencitraan ini.

 

Yang kedua, ketika sebuah pemikiran yang negatif datang ke dalam benak saudara-saudara, dengan berhati-hati hapuskanlah pemikiran tersebut dengan sebuah pemikiran yang positif. Benar.

 

Yang ketiga, jangan tambahkan penghalang di dalam imajinasi saudara-saudara.

 

Yang keempat, jangan diserang dengan perasaan kagum oleh orang lain atau mencoba untuk menaklukkannya.

 

            Yang kelima, carilah seorang penasehat yang mampu membantu saudara-saudara untuk memahami asal dari perasaan sikap yang rendah saudara-saudara yang mana kerap dimulai sejak dari masa kanak-kanak.

 

Kedelapan orang psikiaternya, secara realistis memperkirakan kemampuan saudara-saudara, lalu kemudian menaikkan perkiraan tersebut sebanyak sepulu persen.

 

            Mengembangkan keseluruhan diri – menghormati diri sendiri. “Saudara-saudaraku, lihatlah padaku. Inilah aku datang dan saya lebih baik sepuluh persen dari pada yang saudara-saudara pikirkan tentang aku.”

 

Nah, psikiater yang kesembilan. Percaya bahwa Tuhan Allah bersama-sama dengan dirimu, karena tidak ada sesuatu apapun yang dapat mengalahkan persahabatan seperti itu.

 

Demikianlah agama Kedamaian Pikiran itu. Demikianlah agama itu.

 

Bagaimana tentang hal tersebut? Pendeta dari sebuah gereja historis Protestant. Dan dia hanya seorang diri. Ada ribuan suara gemuruh kecil yang sama dengan dia di seluruh negeri ini, di seluruh negeri ini. Bahkan seminari-seminari sekarang telah mengajarkan para pengkhotbah itu segala macam prosedur klinis serta pendekatan-pendekatan secara psikiatris dan pemahaman-pemahaman tentang psikoanalisis. Demikianlah hari yang baru itu. Demukianlah agama yang baru itu.

 

Bagaimana tentang hal tersebut? Saya memiliki empat atau lima komentar untuk saya kemukakan. Dan yang pertama adalah begini, hal itu sungguh dekat dan sangat membahayakan, adalah menjadi berbahaya untuk berada dekat untuk menjadi tidak ada yang lain selain dari sebuah tipu muslihat. Hal itu hampir sampai untuk merubah agama menjadi semacam sihir. Ini adalah caranya untuk mendapatkan apa yang saudara-saudara inginkan. Menggunakan Tuhan.

 

Baiklah, untuk membuat Tuhan tidak lain dari pada sebuah instrumen oleh mana saya menaikkan penghargaan diri saya, saya telah mengatasi kebencian saya. Saya bangkit kepada kemuliaan yang berhasil di dunia ini.

 

Itu bukan penyajian Alkitab Tuhan, karena kehendak Tuhan mungkin berupa sesuatu yang berbeda secara keseluruhan daripada yang mungkin saya inginkan. Karena saya ingat yang saya baca di dalam Kitab ini bahwa para nabi yang ada di dalam kitab Perjanjian Lama, kadang kala mereka berakhir dengan mendapatkan malapetaka.

 

Saya juga ingat telah membaca di dalam Kitab ini bahwa Yesus Kristus sendiri telah dipakukan pada sebuah kayu salib.

 

Hal itu mungkin tentang sebuah keberhasilan akan sesuatu hal. Mungkin merupakan suatu pencapaian dalam beberapa kategori, akan tetapi sudah pasti bukan pencapaian seperti yang itu.

 

Saudara-saudara tahu, orang-orang suka mendengar apa yang dapat menyenangkan mereka. Kita sudah diciptakan dengan cara yang seperti itu. Saya dapat menjadi … - menjadi apakah keinginan anda? Saya dapat menjadi indah, maka saya akan melihat diri saya sendiri ganteng. Saya dapat menjadi, oh, sebuah kepribadian yang gemerlapan, maka saya akan mewarnai diri saya sendiri untuk menjadi suatu kepribadian yang gemerlapan tersebut.

 

Saya ingin menjadi sukses, dan saya dapat memikirkan diri saya untuk menjadi sukses. Itulah pemikiran yang positif. Hal itu akan berhasil. Itu akan berhasil. Dan cara untuk mencapai keberhasilan-keberhasilan itu adalah dengan berpegang kepada Tuhan, dengan menggunakan Tuhan.

 

Saya menduga, bahwa ada sesuatu hal bahwa Dia adalah Tuhan. Akan tetapi saya mengatakan bahwa hal tersebut seperti sebuah tipu muslihat untuk mendapatkan apa yang saudara-saudara inginkan. Menggunakn Tuhan untuk tujuan pribadi dan alasan pribadi. Membuat Tuhan sebagai sumber keberhasilan yang ingin saudara-saudara capai.

 

Akan tetapi tidak selalu apa yang menjadi kehendak Tuhan, apa yang dikatakan oleh Tuhan adalah apa yang kita inginkan. Dan kita suka akan apa yang dapat menyenangkan hati kita. Maka ketika para pelayan itu berbicara tentang semua hal tersebut, kita pergi menjauh, oh, entah bagaimana diangkat, ditinggikan. “Saya dapat melakukannya. Mengapa, karena Tuhan akan bersama-sama dengan saya di dalamnya.”

 

Dan kita menyukainya.

 

Saya ingin mengambil sebuah kisah dari kitab Perjanjian Lama untuk mengilustrasikan hal ini. Apakah anda ingat tentang raja Ahab yang menikahi Jezebel?  Dia adalah seorang raja yang luar biasa. Dia memiliki nabi-nabi yang berada di sekelilingnya. Dia memiliki Norman Vincent Peale di sebelahnya. Dia memiliki Joshua Liebman di sampingnya, dan dia memiliki semua peniru-peniru kecil itu di sekelilingnya. Alkitab mengatakan dia memiliki sebanyak empat ratus orang di sekelilingnya.

 

Raja Ahab telah memutuskan untuk memiliki sesuatu yang lain. Di sana, di seberang sungai Yordan, Ramoth Gilead merupakan kota yang berada di dalam genggaman Damaskus, raja dari kerajaan Syria, dan Ahab menginginkannya.

 

Maka, cara untuk mendapatkan apa yang anda inginkan adalah dengan menggunakan kekuatan akan pemikiran yang positif.

 

            Jadi raja Ahab berkata, "Wilayah itu milikku. Sekarang, jika saya ingin mendapatkannya, saya harus mendapatkan Tuhan bersama-sama denganku." Mengapa, karena pasti anda melakukannya. Jika anda ingin menyamakannya sebagai sebuah kepribadian, jika anda ingin mencapai sebuah kesuksesan di salam bisnis, tempatkanlah Tuhan Allah di samping anda.

 

            Demikianlah apa yang dikatakan olehnya.

 

            Maka raja Ahab berkata, “Tuhan harus ada di sampingku.”

 

            Pada saat itu, dia sedang kedatangan seorang tamu. Dia sedang menerima Yosafat, raja dari suku Yehuda sebagai tamu.

 

            Lalu dia berkata, “Yosafat, lihatlah kemari.”

 

            Dan dia memanggil sebanyak empat ratus nabi itu untuk datang ke hadapannya dan dia berkata kepada setiap orang dari keempat ratus nabi tersebut, dia berkata, “Beritahukan kepada saya, jika saya pergi ke sana dan bertempur melawan Ramoth Gilead, maukah Tuhan memberikan Ramoth Gilead kedalam tanganku?”

 

            Dan setiap orang dari keempat ratus nabi itu berkata, “Pemikiran yang positif akan melakukannya. Apa yang harus anda lakukan ialah pergi ke sana dan Tuhan akan bersama-sama dengan dirimu, dan engkau akan mendapatkan Ramoth Gilead.”

 

            Yosafat, berpendapat agak lebih skeptis. Dia merasa agak sinis. Ibarat seekor lalat di atas minyak gosok. Dan Yosafat berkata kepada raja Ahab, dia berkata, “Ahab, apakah masih ada satu orang nabi lain di sini supaya dengan perantaraannya saya dapat meminta petunjuk?”

 

Dan raja Ahab berkata, “Ya, masih ada seorang lagi, tapi aku membenci dia karena dia selalu menubuatkan suatu kejahatan dan malapetaka.”

 

Yosafat berkata, “Siapakah dia?”

Dan Ahab berkata, “Dia Mikha. Namanya adalah Mikha, dan dia adalah seorang nabi Tuhan Allah Yahwe, akan tetapi dia selalu mengatakan sesuatu yang buruk kepadaku. Dia tidak pernah menubuatkan yang baik.”

“Baiklah,” kata Yosafat, “marilah kita dengar dia. Mari kita dengarkan dia.”

Maka mereka menjemput Mikha, dan kemudian nabi Mikha berdiri di hadapan raja Ahab dan raja Ahab berkata, “Saya menyingkirkan hal-hal yang bersifat negatif dan saya mengutamakan hal-hal yang bersifat positif. Saya akan merebut wilayah Ramoth Gilead. Apakah Tuhan Allah akan menyertai langkah kami? Semua orang yang berjumlah ratusan itu berkata, “Ya, tuan, Tuhan besertamu.”

 

Dan Mikha berkata, dia berkata, “Eangkau pergi ke wilayah Ramoth Gilead itu dan engkau tidak akan kembali dalam keadaan hidup-hidup, Karena Tuhan Allah berkata bahwa Dia akan mencerai-beraikan bangsa itu di seluruh negeri tersebut dan mereka akan menjadi tidak mempunyai tuan dan tidak memiliki gembala. Engkau tidak akan kembali dalam keadaan hidup-hidup.”

 

Dan raja Ahab berpaling kepada raja Yosafat dan berkata, “Bukankah itu yang telah kukatakan kepadamu? Demikianlah persisnya yang telah kukatakan kepadamu. Dia tidak menubuatkan sesuatu yang baik. Dia mengatakan bahwa Tuahan menentang saya.”

 

Tampillah Zedekia dan menampar pipi nabi Mikha. Dan nabi Mikha berkata, “Ketika Ahab pulang kembali dalam keadaan terbunuh dan engkau akan merayap masuk ke dalam kamar bagian dalam dengan rasa malu dan bingung, engkau akan melihat kebenaran Firman dari Tuhan Allah yang Hidup.”

 

Maka mereka mengikat tangan Mikha dengan belenggu dan memasukkannya ke dalam penjara, dan memberikan air untuk diminum serba sedikit dan memberinya roti yang serba sedikit untuk dimakan “sampai”, kata Ahab, “Aku akan pulang kembali di dalam kejayaan serta kemenangan.”

 

Maka mereka maju ke wilayah Ramoth Gilead.

Ahab, dalam rangka melindungi dirinya sendiri, berpakaian seperti prajurit biasa. Dia melepaskan baju kebesarannya sebagai raja. Dan Alkitab mengatakan bahwa di tengah-tengah pertempuran, salah seorang dari pasukan Damaskus Syria itu menarik busurnya untuk berspekulasi – hanya berspekulasi dan hanya melepaskan anak panah tersebut, hanya membiarkan anak panah tersebut terbang. Dia tidak pernah membidik sasarannya. Dia hanya membiarkan anak panah tersebut berlalu dengan cepat.

 

Dan Alkitab berkata bahwa anak panah tersebut menemukan sebuah celah di dalam sambungan baju zirah raja Ahab. Dan anak panah itu masuk di antara sambungan baju zirahnya itu dan menembus jantungnya.

 

Dan raja Ahab terjatuh di dalam kereta kudanya dan dia meninggal di dalam kereta kuda itu dan darahnya mangalir ke dalam kereta kuda tersebut.

 

Dan ketika mereka membawa kereta itu kembali ke Samaria, mereka mencuci kereta itu dan anjing-anjing menjilati darahnya, berdasarkan kepada apa yang telah diucapkan oleh Elia, hamba Tuhan itu, serta berdasarkan pada apa yang telah diucapkan oleh Mikha, nabi Tuhan itu.

Tuhan allah tidak selalu mengatakan apa yang ingin dikatakan-Nya. Dan Dia tidak dipakai oleh kita. Dan nabi-nabi palsu itu selalu berada di sekeliling kita, selalu mengatakan hal-hal yang manis, menubuatkan hal-hal yang indah, mendorong semangat kita di dalam hal-hal yang ingin kita lakukan.

 

Akan tetapi hal tersebut bukan berarti bahwa Tuhan Allah yang Hidup itu selalu seperti itu. Penilaian Tuhan mungkin merupakan kebalikan akan apa yang kita inginkan. Dan kehendak Tuahn mungkin mengarah kepada hal-hal yang bertentangan terhadap sesuatu yang akan membuat kita terperanjat. Penghakiman oleh Tuhan Yang Mahakuasa.

 

Agama bukanlah sebuah tpu muslihat dan bukan pula sebuah sihir. “Buatlah Tuhan berada di pihakmu untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan bagi kita.”

 

Demikianlah salah satu pengamatan yang ada.

 

Pengamatan yang kedua adalah demikian, berdasarkan pada agama dari Perjanjian baru, kita ini lahir di dalam dosa. Kita telah menjauhkan diri dari kehendak Tuhan Allah. Dan supaya kita dapat kembali lagi ke dalam kerajaan Allah, kita harus mengalami sebuah hubungan pribadi dengan Yesus Kristus sehingga kita disebut dengan
“lahir baru”.

 

Kita harus dilahirkan kembali. Kita harus menjadi orang Kristen. Menurut kepada agama Kedamaian Pikiran, setiap orang, setia orang dapat mengikuti sepuluh peraturan-peraturan ini dan sepuluh peraturan lain tentang bagaimana untuk berkuasa dan dia mencapai semua kesuksesan ini dengan sama sekali tidak adanya referensi terhadap pengalaman pribadi dengan Yesus. Dan itu bukanlah agama yang dimaksudkan oleh Kitab Suci tersebut.

           

Agama menurut Kitab Suci tersebut ialah, yang pertama, saya harus mengakui bahwasanya saya itu orang-orang yang berdosa. Satu-satunya cara agar supaya dosa-dosa saya diampuni adalah melalui tindakan penebusan Tuhan Yang Mahakuasa dalam Yesus Kristus. Dan di dalam Kristus, saya dapat menemukan seorang Juru Selamat pribadi dan pengampunan atas dosa-dosa dan kesalahan saya, dan saya dapat diangkat menjadi anggota keluarga Tuhan. Tetapi semuanya itu kita sebut dengan sebuah lahir baru.

 

Dan agama ini tidak membuat adanya sebuah referensi atau apapun juga. Saya dapat menjadi orang fasik. Saya dapat menjadi seorang penyembah berhala. Saya dapat menjadi penganut agama Buddha. Saya dapast menjadi penganut ajaran-ajaran dari Kong Fu Tse. Saya tidak akan menjadi apapun dan mengikuti seluruh peraturan yang sepuluh itu. Sama sekali tidak ada referensi kepada Yesus Kristus.

 

Hal yang ketiga. Apakah saudara-saudara pernah memperhatikan berapa banyak Alkitab ini bersifat negatif, berapa banyak di dalamnya yang bersifat negatif? Kesepuluh Titah Allah, bagi saya kelihatannya, sesekali semacam permulaan pembicaraan pada sisi negatif. Apakah saudara-saudara ingat pada mereka? Bukankah itu menjadi hal yang ganjil bagaimana Tuhan berdusta besar terhadap hal-hal tersebut, “Jangan pernah,” semua bersifat negatif.

 

Apakah saudara-saudara pernah memperhatikan bagaimana dimulainya agama dari Yesus Kristus. Bukan dengan kasih yang tabah, bukan dengan meningkatkan perkiraan akan diri anda sendiri sebesar sepuluh persen setelah saudara-saudara menghantamnya ke atas sama tinggi dengan ketinggian egotisme yang diperbolehkan. Tetapi agama dari Perjanjian Baru dimulai dengan begini, “Tinggalkan aku, ya Tuhan. Karena aku penuh dengan dosa.”

 

Atau seperti anak yang durhaka itu, “Bapa, aku telah berdosa terhadapmu dan terhadap langit, dan aku tidak layak untuk menjadi anakmu. Jadikanlah aku menjadi orang upahanmu.”

 

Agama itu dimulai seperti begini, “Diberkatilah orang-orang yang miskin di dalam roh, karena bagi merekalah kerajaan Allah itu.”

 

Kasih diri merupakan perilaku yang bertentangan dengan iman orang Kristen. Hal itu merupakan penurunan nilai pribadi di dalam penghinaan.