Daftar Isi

KETEPATAN DAN KETANPASALAHAN FIRMAN TUHAN

(The Infallible, Inerrant Word of God)

 

Oleh Dr. W.A. Criswell

Diadaptasi oleh Dr. Eddy Peter Purwanto

 

Dalam bab ini saya akan berbicara tentang Ketepatan dan Ketanpasalahan Firman Tuhan. Seluruh Alkitab adalah theopneustos, nafas Allah dan diterjemahkan menjadi “diinspirasikan.” “Aku berpesan dengan sungguh-sungguh.” Ekmarturomai, yang mana kata yang di tengahnya merupakan asal kata dari mana kata “martir” berasal. “Aku berpesan dengan sungguh-sungguh.” Kita menyerahkan hidup kita untuk ini, yaitu menjadi martir,   “Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya.” “Beritakanlah firman” (kerusso)

 Apakah Anda ingat bagaimana permulaan dari Matius 3:1? Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis memberitakan (kerusso).  Anda dapat mendengarnya dengan jelas di Yerusalem. Itu lah apa yang kita sedang lakukan sekarang, yaitu memberitakan Ketepatan dan Ketanpasalahan Firman Tuhan yang diinspirasikan.

  Saya tinggal dan melayani di kota besar yang dipenuhi dengan sekolah tinggi dan universitas; ada Baptist University, Methodist University. Disciples of Christ University, Catholic University, semua ini adalah bagian dari Universitas di Texas, ada ribuan mahasiswa di sana, dan mereka datang kepada saya serta berkata,

Pak Pendeta, Alkitab ini adalah buku cerita fable (dongeng), alegori dan mitos. Saya datang dari Green Scum, professor saya yang mengajar saya demikian. Saya memiliki nenek moyang yaitu amuba, dan paramecium; mereka adalah ikan dan kecebong; mereka adalah marsupial dan monyet; dan akhirnya menjadi saya. Itulah apa yang diajarkan di universitas itu. 

Mula-mula saya adalah kecebong

Kemudian menjadi katak dengan memiliki ekor

Kemudian menjadi monyet di pohon

Dan sekarang saya adalah professor dengan gelar PhD

 

Saya tidak tahu bagaimana dengan hukum di negara Anda, tetapi di Texas, sesuai dengan undang-undang! Anda harus mengajar anak-anak bahwa mereka berasal dari monyet; Anda harus mengajar mereka tentang evolusi. Dan menurut undang-undang, Anda tidak boleh mengajar mereka bahwa mereka diciptakan oleh Tuhan; inilah undang-undang di negara bagian Texas. Itu lah salah satu alasan mengapa gereja kita harus memiliki sekolah yang bermutu; kita mengajar Alkitab di sekolah kita, kita berdoa di sekolah kita. Menurut undang-undang, Anda tidak dapat berdoa, mengadakan chapel, mengadakan kebaktian kebangunan rohani di negara kita sendiri. Saya mendorong setiap gembala untuk mendirikan sekolah sendiri-sendiri untuk mengajar anak-anak kita dengan Firman Tuhan. Buang segala sesuatu yang pernah Anda dengar atau pikirkan dalam hidupmu untuk mengajar anak-anak ini bahwa mereka berasal dari monyet. Itu benar-benar tidak dapat dipercaya!

Saya pernah mendengar seseorang berkata tentang anaknya yang sedang bertumbuh dan sangat cerdas, dan ia berkata, “Anakku akan menjadi seorang ilmuwan naturalis, ia akan menjadi seorang professor tentang binatang-binatang ketika ia menjadi dewasa nanti.” Dan ia berkata, “Saya ingin menunjukkannya kepadamu.” Jadi ia membawa anaknya yang masih berumur sekitar dua tahun, meletakkan di atas pangkuannya; duduk di sana dan sambil membawa buku sejarah alam dan menunjukkan kepada anak kecil itu gambar jerapah. Dan sang ayah itu bertanya kepada anaknya, “Apa ini?” dan ia menjawab, “Kuda.” Kemudian ia membuka halaman lain dan menunjukkan kepada anaknya gambar harimau dan berkata, “Sonny, gambar apa ini?”  Dan anak itu menjawab, “Kucing.” Ia membuka halaman lain dan menunjukkan kepada anaknya gambar singa dan berkata, “Apa ini, nak?” Dan anak itu menjawab “Anjing.”  Ia membuka lagi halaman lain dan menunjukkan gambar simpase dan berkata, “Sonny, apa ini?” Dan anak itu menjawab, “Ayah.”  

Jadi mahasiswa-mahasiswa yang datang kepada saya tadi berkata, “Kami benar-benar tidak dapat menerima Alkitab sebagai kebenaran yang otentik, atau data historikal yang akurat, atau ilmu pengetahuan yang benar. Itu adalah catatan sejarah dan sainstifik orang mabuk.” Benarkah ini adalah catatan sejarah yang tidak otentik dan tidak benar? Sungguh mengherankan, karena beratus-ratus tahun, mereka telah dan masih melakukan penggalian  arkeologia di Asia Kecil dan Timur Dekat dan setelah beratus-ratus tahun penemuan arkeologia, namun hasil temuan itu belum pernah mengingkari apa yang ada dalam Alkitab yang hidup ini, tak satu pun.

Setiap fakta dan penemuan arkeologia justru menunjukkan keotentikan dan membenarkan serta membuktikan ketepatan Firman Tuhan.  Pada waktu mereka berkata, “Musa tidak dapat menulis,” pada hal Alkitab telah berkata bahwa musa menulis, mereka menemukan tablet-tablet di Ugarit, dan kemudian di Ras Shamra, dan kemudian di Tel El Amarna, dan kita telah pelajari bahwa penemuan-penemuan itu ditulis ribuan tahun sebelum musa. Kemudian mereka berkata tentang suku Het bahwa tidak pernah ada suku yang disebut sebagai suku “Het”, seperti yang sebelumnya ditulis di dalam Alkitab beberapa kali tentang orang “Het.” Kemudian tidaklah demikian apa yang saya ketahui, seperti apa yang ditulis dalam LIFE Magazine beberapa tahun lalu yang mempresentasikan banyak hal berhubungan dengan kerajaan Het. Kemudian mereka berkata bahwa tidak pernah ada nama raja yang bernama Belsyasar. Namun kemudian mereka menggali dan menemukan banyak tulisan-tulisan cuneiform tentang Babilon, dan sekarang bahkan saya dapat menulis untuk Anda biografi tentang Belsyasar. Kemudian orang-orang yang mengkritik Alkitab ini berkata bahwa Injil Yohanes ditulis baru 350 M dan ketika mereka masih bicara, yaitu para pengritik tinggi (higher criticism) Alkitab ini, mereka menemukan papyrus di Mesir yang menunjukkan kutipan dari Injil Yohanes, dan ini menunjukkan bahwa Injil Yohanes mestinya sudah ditulis sebelum tahun 100 M. Segala sesuatu yang pernah kita temukan dalam arkeologia justru menguatkan dan membenarkan ketepatan Firman Tuhan.

Kemudian mereka berkata, “Alkitab tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan.” Saya ingin membuat suatu observasi: Anda harus yakin tentang fakta-fakta yang tertulis dalam Alkitab Anda, dan Anda harus yakin fakta-fakta sainstifik Anda, sebelum Anda mengatakan bahwa Alkitab tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan. Apakah Anda pernah mendengar Harry Rimmer. Anda terlalu muda untuk mendengar Harry Rimmer. Harry Rimmer telah pergi ke segala tempat dan ia mengajarkan infalibel Alkitab. Dan kemanapun ia pergi, ia selalu menuliskan sedikit pernyataan tambahan dalam makalahnya, yaitu “Saya akan memberikan seribu  dollar kepada siapa saja yang dapat menunjukkan kepada saya bahwa Alkitab tidak memiliki keakuratan di bidang sainstifik;” Wah seribu dollar. Akhirnya ada seorang wanita datang dan mengklaim seribu dollar itu dan ia berkata, “Apa dasarnya?” Wanita itu menjawab, “Dikatakan dalam Alkitab bahwa Adam dan Hawa makan apel. Dan ilmu pengetahuan membuktikan bahwa lembah Mesopotamia itu terlalu panas untuk apel dan apel tidak mungkin bertumbuh di lembah Mesopotamia, tetapi Alkitab mengatakan bahwa Adam dan Hawa memakan apel.” Dan ia menjawab, “Tunjukkan kepada saya di mana dalam Alkitab dikatakan bahwa Adam dan Hawa makan apel. Dapatkah Anda menunjukkannya?” Tidak. Pastikanlah dahulu bahwa Anda telah menyelidiki fakta-fakta dalam Alkitab sebelum Anda berkata bahwa Alkitab tidak benar ketika berbicara tentang fakta-fakta sainstifik.

Sains itu seperti ayam goreng: ini terus berubah di sepanjang zaman. Apakah Anda tahu bahwa di musium Louvre di Paris ada tiga dan satu setengah mil buku sains yang ditulis sekitar lima puluh tahun lalu dan sekarang sudah ketinggalan zaman, semuanya sudah kadaluwarsa. Saya berpikir tentang seorang wanita yang pergi kepada dokternya dan berkata kepadanya, “Dokter, saya  menderita isomnia, saya tidak dapat tidur.” Dan dokter itu berkata kepadanya, “Baiklah, Anda harus makan sesuatu sebelum tidur.” Dan ia berkata, “Tapi dokter, Anda telah memberitahu saya minggu lalu bahwa saya tidak boleh makan sebelum tidur.” Dan ia menjawab wanita itu, “Tut, tut, Nyonya, sains telah mengalami kemajuan pesat dalam minggu-minggu ini.” Oh, lihatlah itu saudara terkasih!

Saudara yang terkasih, inilah mujizat, Alkitab yang saya pegang di tangan saya ini tidak terbatas atau tidak akan berakhir dan ini bukan merupakan fantasi dari pikiran dan hati Tuhan. Alkitab ini ditulis oleh empat puluh orang yang berbeda, ditulis selama seribu lima ratus tahun, yang berbeda dengan kemungkinan latar belakang yang dibuat oleh imaginasi sekuler. Sebagai contoh, mereka telah membahas masalah cosmogony, bidang ilmu pengetahuan paling awal dan Alkitab ini mengatakan bahwa Musa telah mempelajari semua bidang seni dan sains di Mesir. Pernah diajarkan sejak awal dalam bidang sains di Mesir bahwa ada telur bersayap yang terbang berputar-putar dan akhirnya bumi ditetaskan dari telor terbang itu.   Namun saya membaca dalam Alkitab saya dan Musa yang telah diajar tentang kultur dan sains di Mesir pada waktu itu saya pikir akan menceritakan tentang telor bersayap yang terbang itu dan kemudian menetaskan bumi kita ini, namun ternyata tidak demikian. Saya membaca supuluh kata yang luar biasa dalam literatur ini,  “In the beginning God created the heavens and the earth” [Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi]. Di dalam Kitab ini!

Pikirkan lagi, begitu banyak catatan Alkitab yang bertentangan dengan latar belakang kultur dan sains orang-orang Kasdim di Babel: misalnya Ezra, Nehemia, Ester, Yeremia, Yehezkiel, Daniel, II Raja-Raja dan II Tawarikh, semua kitab-kitab ini ditulis bertentangan dengan latar belakang sains dan kultur orang-orang Kasdim walaupun ditulis di Babel. Babel telah memiliki ilmu cosmogony dan anthropology yang luar biasa. Menurut sains yang paling menarik dari orang-orang Kasdim adalah  bahwa ada monster jahat yang bernama Tiamat, dan raja yang baik yaitu Marduk dan mereka berperang sampai mati. Marduk membunuh Tiamat.  Ini adalah sains yang berasal dari Babel. Dan ketika Marduk membunuh Tiamat, ia memotong tubuhnya menjadi dua dan itulah asal-usul bumi ini. Kemudian Marduk meludah dan setiap ia meludah maka di situ akan muncullah manusia [laki-laki]. Dan kemudian orang-orang itu meludah; dan ketika mereka meludah maka muncullah wanita-wanita. Dan ketika wanita-wanita itu meludah maka muncullah binatang-binatang. Ketika saya membaca ini sebagai sains paling awal di antara orang-orang Kasdim, saya berpikir tentang peringatan, “Jangan merokok! Ingat kebakaran di Chicago.” Dan banyak orang menulis demikian, “Jangan meludah, ingat banjir di Johnstown.”

Terlalu berat rasanya untuk mempercayai bahwa Alkitab ditulis berabad-abad yang lalu namun di dalamnya sudah memberikan pengajaran sains. Sepertinya ini hampir tidak dapat dipercaya atau tak terbayangkan. Sebagai contoh dalam Ayub 26 mengatakan, “Tuhan membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.” Ini ditulis ribuan tahun sebelum mereka menemukan bahwa Tuhan menempatkan bumi berada dalam ruang angkasa yang hampa. Ilmu pengetahuan percaya bahwa bumi berada dalam kehampaan ruang angkasa. Tidak ada anak di sekolah yang tahu bahwa menurut orang Yunani bumi ditempatkan di atas punggung raksasa yang sangat besar yang disebut Atlas. Semua kultur dan pendidikan di dunia mengetahui hal ini, yaitu bahwa: sebelumnya Tuhan telah berfirman, ribuan tahun sebelum kita menemukannya bahwa planet kita ini ditempatkan dalam ruang angkasa yang hampa. “Tuhan menggantungkan bumi pada kehampaan.” Atau lihat kembali dalam Ayub 28 bahwa Ia berbicara tentang kekuatan udara. Alkitab sudah menulis sebelum pada tahun 1647 Torrecelli menemukan barometer: alat pengukur kekuatan udara. Yesaya 40 telah berbicara bahwa bumi ini bulat. Ini telah dikatakan ribuan tahun sebelum kita belajar bahwa bumi kita ini tidak datar.  Dan saudara yang terkasih, kalimat yang paling menarik untuk kita baca adalah kalimat yang menjelaskan tentang substansi struktur molekul atom yaitu dalam Ibrani 11:3. Tidak ada yang seperti Kitab Suci. Tetapi sebelumnya saya tegaskan bahwa Alkitab ini tidak ditulis sebagai buku sains, atau ditulis untuk buku sejarah, tetapi Alkitab ditulis agar saya mengenal Tuhan, agar saya tahu kapan saja mati pasti masuk sorga.

Ada yang hadir ketika saya khotbah di mimbar gereja saya di Dallas di kebaktian Minggu pagi beberapa minggu yang lalu. Mereka adalah delapan mahasiswa dari Baylor University. Dan mereka menemui saya di akhir kebaktian. Mereka datang dan mengelilingi saya. Dan seperti Anda ketahui bahwa kita setengah mati mengarahkan universitas senior kita di Texas ini. Jadi delapan mahasiswa ini datang dan berdiri di sana di depan saya dan saya bertanya kepada mereka, “Apakah kalian mengambil kelas di fakultas theologi Baylor University?” Ya, mereka semua mengambil program yang sama. Kemudian saya bertanya, “Apakah professor kalian mengajar Anda bahwa Alkitab inerrant (tidak ada salah) dan infalibel dan diinspirasikan?” Dan mereka menjawab, “Tidak begitu, para professor kami di universitas mengajarkan kami bahwa Alkitab penuh dengan kontradiksi dan tidak konsisten serta banyak kesalahan.” Akhirnya saya berkata, “Ijinkan saya bertanya  sekali lagi kepada kalian, apakah para professor kalian mengajarkan kepada kalian bahwa Alkitab benar-benar otentik, ini adalah catatan sejarah yang riil?” Dan mereka menjawab saya, “Tidak, tidak begitu. Kami diajar bahwa Alkitab penuh dengan fabel, penuh dengan alegori, penuh dengan legenda, penuh dengan mitos dan juga penuh dengan cerita-cerita yang tidak dapat dipercaya misalnya cerita tentang Yunus dan ikan paus.” Jadi, Alkitab yang saya pegang di tangan ini penuh dengan kesalahan, mitos; dan selama saya menjadi gembala di gereja ini, saya telah berdiri di mimbar ini dan mengkhotbahkan kebenaran Allah yang hidup dan Alkitab yang saya jadikan dasar khotbah-khotbah saya adalah kitab yang penuh dengan kesalahan dan mitos? Di manakah saya dapat menemukan guru atau professor yang dengan tepat dapat menjelaskan kepada saya, mana bagian Alkitab yang benar dan yang tidak benar, mana yang hanya mitologi dan mana yang wahyu Allah?   Haruskah kita mengkhotbahkan kisah Jason dan bulu domba emas seperti mengkhotbahkan kisah Adam dan Hawa di taman Eden. Haruskah kita mengkhotbahkan Hercules dengan dua belas pembantunya, sama seperti mengkhotbahkan Musa dengan dua belas suku Israel. Haruskah kita mengkhotbahkan cerita fabel Aesop seperti mengkhotbahkan Yesus yang memberi makan kepada lima ribu orang. Haruskah kita mengkhotbahkan Homer, Hesiod dan Virgil seperti mengkhotbahkan tentang Musa, Paulus dan Yohanes.

Jika Alkitab saya penuh dengan kesalahan dan mitos, apa yang harus saya lakukan? Buang saja, ya, buang saja. Dan saya berdiri di mimbar saya untuk berkhotbah sudah empat puluh delapan tahun lamanya. Apa yang harus saya katakan? Tuhan yang mahabesar, apa yang harus saya katakan? Di manakah dasar untuk membangun keluarga dan untuk mengajar anak-anak kami? Tuhan yang Mahabesar, apa yang harus saya katakan? Oh, Tuhan, dan masih banyak lagi, saudaraku yang terkasih, dalam beberapa minggu saya melayani tiga atau empat atau lima kebaktian penguburan. Dan saya berdiri di sana juga di gereja itu atau berdiri di kebaktian penguburan yang di adakan di rumah, dan saya tidak memiliki khotbah, jika Alkitab saya penuh dengan kesalahan dan mitos.  Seperti pada hari Sabtu yang lalu, di gereja kami ada acara penguburan seorang hakim muda di kota kami dan bagaimana jika saya tidak memiliki Alkitab. Saya tidak memiliki firman Allah.

Satu biografi terbaik yang pernah ditulis oleh seorang muda yang bernama Lockhart adalah tulisan tentang Sir Walter Scott. Ketika Sir Walter Scott meninggal, ia memanggil menantu lelakinya  Lockhart dan berkata, “Anakku, ambilkan buku itu kepadaku.” Dan Lockhart berkata kepada ayah mertuanya, “Ayah, ada ribuan buku di perpustakaan ayah. Lalu buku yang mana?” Dan Sir Walter Scott berkata, “Anakku, buku yang satu itu. “Dan ia pergi ke perpustakaan dan mengambil Alkitab dan ia membawanya kepada Sir Walter Scott dan meletakkan di tangannya. Dan Sir Walter Scott meninggal dengan Alkitab ditangannya

 

“Hanya ada satu Buku,” seruan orang bijak sebelum meninggal,

“Bacakan aku kisah lama.”

Dan lantunkan kata yang tidak dapat pernah usang,

Membawa jiwanya kepada kemuliaan.

 

 “Hanya ada satu Kitab.” Saya telah mengatakan secara terbuka kepada jemaat saya dan istri saya yang tercinta, “Ketika saya mati, saya ingin kalian meletakkan Alkitab di tangan saya, dan saya ingin dikubur dengan Alkitab di tangan saya.”