KEUANGAN GEREJA
(Financing the Church)
Oleh Dr. W. A. Criswell
Alih bahasa oleh Wisma Pandia, Th.M.
Editor Dr. Eddy Peter Purwanto
Kebutuhan dalam Menyediakan Pembiayaan Keperluan Gereja
Setiap institusi yang didirikan di atas dunia memiliki masalah keuangan yang harus dipecahkan. Sumber pembiayaan harus ditemukan. Jika sebuah bank tidak mengatasi masalah keuangan maka ia pasti akan bangkrut. Jika sebuah toko tidak mengatasi masalah keuangannya maka ia akan gulung tikar. Jika sepasang pengantin tidak mengatasi masalah keuangan mereka, mereka akan menghadapi bencana, tidak peduli betapa mereka mengatakan sangat mengasihi satu sama lain. Banyak penasehat perkawinan berkata bahwa yang merupakan salah satu dari penyebab utama perceraian adalah masalah keuangan, bahkan sebuah pemerintahan (dan tidak terkecuali Negara-negara kaya didunia, termasuk Amerika Serikat) yang jika tidak dapat mengatasi masalah keuangan akan menghadapi kehancuran ekonomi. Jika sebuah institusi dunia, yang memiliki wilayah dibumi, memiliki masalah dengan keuangan, begitu juga dengan gereja. Suatu hari kita akan menjadi gereja yang jaya, kita akan berada di surga dimana setiap jalan yang kita jalani akan dilapisi dengan emas murni. Tetapi disini kita merupakan gereja yang militan yang berdiri diatas lempeng rumput, sama seperti setiap orang lain, kita memiliki masalah keuangan.
Bagaimana kita memecahkan hal itu? Bagaimana kita membiayai kebutuhan gereja?
Setiap hal yang dapat dipikirkan dan yang dimungkinkan, telah dibuat untuk mengatasi masalah keuangan gereja. Suatu kali saya mengkotbahkan sebuah kotbah tentang cara gereja memiliki pekerja melalui segala zaman untuk memenuhi segala keperluan mereka, termasuk membentuk gereja kedalam rumah judi permainan bingo. Kotbah saya tersebut disiarkan melalui televisi yang membuat manejer stasiun tersebut sangat geram. Saya menjawab suratnya yang membara tersebut dengan sebuah observasi bahwa adalah sulit untuk mengetahui tentang apa yang harus dilakukan dengan kebenaran dan merubah stasiun televise.
Sesungguhnya Allah memiliki beberapa cara untuk memelihara gerejaNya. Hal itu bukan spiritualitas yang layak bahwa dia akan meninggalkanya dengan sebuah kekuasaan , kebesaran, penginjilan terhadap dunia yang liar, disiplin, komisi pengajaran dan lupa untuk membuat sebuah rencana garis besar bagi kita untuk mengimplitasikannya.Apakah Allah lebih lanjut, menyatakan sesuatu tentang uang, keuangan dan membayar hutang-hutang, membayar biaya ongkos dan merawat rumah Allah?
Dia dapat! Dia berbicara lagi dan lagi. Yang maha besar berbicara secara empati, positif dan dengan jelas dan dengan sebuah perintah yang ditujukan terhadap setiap anggota dari keluarga gerejaNya. Allah memiliki sebuah jalan untuk menyediakan setiap kebutuhan dari orang-orangNya. Jika kita mengikuti jalan itu, kita memiliki berkah Allah yang tidak terbatas baik secara individu maupun secara kolektif. Jika kita berpaling dari jalan itu, kita pasti jatuh kedalam perselisihan, perpecahan dan kelemahan yang lesu.
Kita tidak akan pernah dapat melampaui kebijaksanaan Allah. Kita dapat berpikir, merenungkan, mempertimbangkan, dan menyusun hingga langit runtuh, tetapi kita tidak akan pernah dapat melampaui rencana Allah. Komite dapat bertemu selamanya, majelis gereja dapat mendiskusikan setiap kemungkinan yang positif, pendeta dapat membaca semua buku yang pernah ditulis yang menyakinkan bagaimana mengharapkan hal-hal yang tidak dapat dilaksanakan tetapi tidak akan ada diantara mereka yang datang dengan sebuah metode yang secara sederhana menggantikan, pekerjaan Allah yang bijaksana dalam membiayai pekerjaanNya diatas bumi.
Rencana Keuangan Allah-Persepuluhan dan Persembahan
Kita dapat mengajar jemaat kita tentang persepuluhan dan untuk memberikan Allah persembahan kasih secara lebih dan diatas semua itu mereka akan mendapat berkat dan kesuksesan dalam setiap pekerjaan mereka, atau kita dapat berpaling kepada sumberdaya manusia kita dan gagal dalam berkat rohani dan didalam keuangan gereja kita. Hal itu sederhana ;sangat jelas ;sangat pasti. Kita dapat merencanakan kesuksesan dengan Allah atau kita dapat merencanakan sebuah kegagalan dengan kemampuan manusia. Mengapa tidak dengan Allah? Dia tidak pernah gagal. Kita mungkin gagal tapi Dia tidak. Cara Allah selalu bekerja.
Seorang Pendeta-Pengkotbah harus mengikuti sebuah program dari penjelasan yang tidak dapat dibela dari dari dasar Alkitab tentang persembaha-persembahan. Sifat malu-malu tentang hal itu seperti sebuah kelemahan dalam setiap departeman dari kehidupan Kristen; ia memimpin kepada sebuah kompromi dan bahkan kegagalan. Jika Tuhan berkata tentang hal itu; kita harus percaya dan berdiam didalamnya. Seorang pendeta berkata,”Diawal pelayanan saya. Saya membuat kesalahan dalam menekankan persepuluhan-persembahan hanya untuk pada saat anggaran belanja. Sekarang saya melihat bahwa perkembangan anggota jemaat sebagai pelayan Kristen dalam masalah keuangan merupakan satu rentetan tugas tahunan, tidak hanya sewaktu-waktu untuk ditekankan yaitu pada saat pengeluaran anggaran belanja.” Persembahan dan persepuluhan datang dari pengajaran Alkitab. Roh Kudus mengendalikan kotbah kedalam hati ketika Firman Allah disampaikan dengan sungguh-sungguh.
Apa yang Allah Sampaikan Tentang Persepuluhan
Persepuluhan adalah milik Tuhan. Hal itu merupakan kepunyaanNya. Allah menyatakan didalam banyak tempat.
Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik Tuhan; itulah persembahan kudus bagi Tuhan.
Tetapi jikalu seseorang mau menebus juga sebagian dari persembahan persepuluhannya itu, maka ia harus menambah seperlima.
Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan yang kudus bagi Tuhan. (Imamat 27:30-32).
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumahKu dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. (Maleakhi 3:10).
Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup. (Ibrani 7:8).
Saya juga dapat memberikan hal itu kepadaNya dalam sebuah tindakan penyembahan yang dalam atau Dia dapat mengumpulkan hal itu, Allah mendapatkan milikNya sendiri. Seorang pendeta pernah ditanya,”Berapa jumlah anggota jemaat yang anda miliki ?” Dia menjawab,” Seratus lima puluh .”Dalam keheranannya penanya itu berseru,”Apa? Seratus lima puluh orang yang menjadi anggota gereja memberikan persepuluhan?” “Ya, semuanya, “jawab pendeta “Sekitar lima puluh dari mereka membawa persepuluhan ke rumah perbendaharaan dan Allah mengumpulkanya dari sisanya. “Kita tidak menipu Allah.
Ketika Allah memberikan milikNya
Dan aku memberikan milikku
Lalu semua
Akan baik-baik saja
Tetapi jika Aku memberikan milikku
Tetapi mempertahankan milik Allah juga
Apa yang kamu perhitungkan
Allah akan melakukannya?
Aku percaya Dia akan mengumpulkan
Bukankah begitu?
Syair pegunungan yang tidak tercatat itu telah berbicara tentang kebenaran Allah
Perencanaan Perjanjian Baru tentang Keuangan Gereja
Prinsip utama dari iman Kristen, kehidupan praktikal dan doktrin ditemukan didalam Alkitab dan secara nyata didalam Perjanjian Baru. Sebagai contoh, prinsip dari kehidupan orang Kristen ditemukan dalam bagian seperti I Korintus 8:13,” Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.” Seorang Kristen yang benar lebih baik untuk tidak minum, karena beberapa (atau sangat banyak, satu dari sembilan) dibawa kepada perpecahan karena mengkonsumsi minuman keras. Contoh kehidupan kita seharusnya memimpin kepada kehidupan dan bukan kepada kematian.Demikian juga dengan prinsip memberi perintah tersebut dikemukakan dalam 1 Korintus 16:1-2.
Kita harus membawa persembahan kita kepada gereja pada hari minggu, pada hari pertama dalam dalam seminggu. Kita menghadap Allah dengan sebuah persembahan ditangan kita. “berilah kepada Tuhan kemuliaan namaNya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataranNya! “(Mazmur 98:8), penyembahan rohani kita diekspresikan dengan nyata dan pujian yang penuh kasih.
Setiap orang dari kita memohon dihadapan Allah didalam jemaat yang telah ditebus dengan sebuah persembahan ditangannya. Apakah Kitab Suci sungguh-sungguh bermaksud seperti itu? “setiap orang?” Apakah Kitab suci berkata apa artinya? “setiap orang?” lalu apakah itu termasuk kita semua, setiap anggota keluarga. Apakah termasuk bocah laki-laki dari anggota keluarga? Apakah dia termasuk “Salah satunya”? Apakah gadis kecil dari anggota keluarga? Apakah dia termasuk “Salah satunya?” Apakah bayi dari anggota keluarga? Apakah bocah kecil itu termasuk”salah satunya”? Apakah Paulus bermaksud “setiap orang”? Ya, dia bermaksud seperti itu dan dia menulis dibawah inspirasi Ilahi dan kebijaksanaan.
Pekan raya di Negara bagian Texas di Dallas berlangsung setiap tahun pada musim gugur. Didalam Pekan Raya tersebut ada sebuah tempat hiburan yang luas. Di sabtu malam seorang ayah akan membawa putra-putrinya ke Pekan Raya tersebut dan ke tempat hiburan itu. Tarif untuk naik komedi putar adalah lima puluh sen. Roller Coster tujuh puluh lima sen. Popcorn lima puluh sen. Kacang seperempat dari harga itu. Pada malam yang penuh hiburan tersebut seorang anak laki-laki telah menghabiskan sepuluh dollar demikian juga dengan anak perempuan.
Pagi berikutnya adalah hari minggu dan saatnya untuk pergi ke gereja dan Sekolah Minggu. Sang Ayah merogoh kantongnya dan berkata kepada bocah laki-lakinya” Ini Nak, sedikit uang untuk Sekolah Minggu.” Dia juga melakukan hal yang sama bagi anak perempuanya. Sang Ayah tidak perlu mengatakan apa-apa lagi. Anak-anak telah mempelajari pengajaran lebih awal dan baik sekali. Popcorn merupakan bisnis besar. Ia seharaga lima puluh sen. Kacang merupakan bisnis besar. Harganya seperempat dari harga Pop corn. Tempat hiburan merupakan bisnis besar Ia seharga sepuluh Dollar. Tetapi bisnis Allah adalah bisnis kecil. Ia seharga sepuluh sen. Anak-anak telah belajar hal itu dengan baik.
Mengapa tidak melakukanya seperti yang Allah sampaikan, “Dari setiap orang dari kamu”? Tetapi seseorang menjawab :”Hanya nama Ayah yang terdapat pada cek gaji. Hanya dia seorang yang memiliki pendapatan.”Semua hal itu tergantung bagaimana anda melihatnya terhadap keluarga. Apakah istri tidak menjadi sebuah bagian? Apakah ia tidak bekerja dalam rumah tangga memangkas, memasak, membersihkan dan ribuan hal lainnya? Apakah anak-anak bukan bagian dari keluarga? Apakah mereka tidak berkontribusi? Keluarga adalah satu dan mereka semua adalah bagian keluarga, tidak peduli nama siapa yang ada di cek gaji. Jika kita mendasarkanya pada firman Allah, hal ini yang akan kita lakukan : “Nak, ini bagianmu,” dan Sang Ayah akan meletakkan di tangan anak laki-lakinya sebuah persembahan yang bernilai bagi Allah.”Gadis manis, ini bagian kamu,” dan orang tua akan meletakkan sebuah persembahan yang bernilai di tangan anak perempuanya. “Dan bayi kecil, kamu merupakan bagian dari keluarga. Rumah kita akan hampa tanpa kehadiranya,” Dan Sang Ayah menjepitkan pemberian yang bernilai dari Allah didalam bayinya untuk dibawa ke rumah Allah! Lalu Sang Ayah dan Ibu membagi rata perbedaan, dan masing-masing membawa kepada Allah sebuah bagian yang bernilai dari pendapatan mingguan. Cara Allah sungguh bekerja!
Tetapi apakah bagian ini yang Paulus sebutkan dalam I Korintus 16:2,”Sesuai dengan apa yang kamu peroleh ?” Bagian yang mana. Saya tahu hanya satu didalam Alkitab, disebutkan, suatu persepuluhan merupakan kepunyaan Tuhan (Ibrani 7:8) dan suatu persembahan kasih merupakan selebihnya. Jika seseorang mengkotbahkan Alkitab, maka hal itu yang akan dia kotbahkan.
Mengajarkan Persepuluhan
1. Dunia tanpa akhir, Saya mendengar bahwa kita dibawah Anugrah, dan bukan di bawah hokum Taurat. Lalu mengikuti kesimpulan yang tak dapat dielakkan, persepuluhan merupakan hukum, bukan anugrah, lebih lagi kita tidak di bawah keharusan atau tekanan untuk memberikan perpuluhan. (Lupakan bahwa Abraham dan Yakub memberikan perpuluhan dibawah anugrah rahmat Tuhan sebelum hukum Musa diberikan). Perbandingan ini tidak dimaafkan dan sangat tidak konsisten. Paulus menulis dalam Galatia 5:13,”Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakanya kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih,”bagian itu berhubungan dengan antinomian masa lalu.
Paulus telah memberi peringatan hingga pada hari ini oleh falsafah dan pengajaran yang melihat doktrin kebebasan dan menjaga hal terhadap hal-hal yang memalukan. Rasul bagi orang non Yahui mengalami bahwa kebenaran orang Kristen tidak dibawah hukum akan tetapi sudah dibebaskan dari perhambaan Sinai dan dipanggil untuk sebuah kebebasan yang penuh didalam Kristus.”Baik dan bagus,” Kata orang yang mengajar antinomian masa lampau,”Kita telah melakukanya dengan hukum, kita akan hidup dalam kebebasan terhadap kesenangan nafsu yang kita miliki.”Mereka menciptakan kerusakan dengan moral mereka tetapi mereka memiliki satu kebajikan – mereka konsisten. Mereka membuang hukum sebagai sebuah pakaian yang usang dan bersiap-siap memberikan diri mereka sendiri sebuah izin.
Pengajaran Alkitab yang benar dikonfrontasikan hari ini dengan antinomian zaman baru. Dia ditandai dengan penafsiran Alkitab yang menyusun antimoni mereka dalam sebuah bentuk yang ditambahi. Mereka membaca Perjanjian Lama dan menemukan hal-hal yang hebat seperti hari sabat, lalu sama seperti orang Kristen mereka langsung setuju bahwa kita harus memiliki satu dari tujuh hari yang secara khusus didedikasikan untuk penyembahan. “Sangat baik sekali! Mari kita menjaga hari Tuhan dan membuatnya Kudus.”Mereka membaca kejadian dan menemukan didalamnya tentang perkawinan dan dengan keinginan besar dan mendeklarasikan monogami yang dimulai sejak awal.”Menakjubkan! Mari kita hidup dengan etika dari hokum moral yang pertama.”Lalu mereka membaca Perjanjian Lama dan menemukan banyak hal tentang persepuluhan, teriakan yang mengerikan dikumandangkan,”Jangan kita kembali ke hukum Persepuluhan berarti kembali ke Sinai, ke perhambaan, keselamatan melalui perbuatan.” Dimana pelayanan dengan uang termasukke dalam antinomi mereka; bagaimanapun mereka puas untuk berkotbah tentang moral hokum Yehovah.”Konsistensi, kamu adalah sebuah permata.”
Bagaimana tentang anugrah dari Yesus Kristus dan doktrin dari antinomian (pembatalan Hukum)
Antinomian tidak memiliki tempat dari setiap aturan tingkah laku dan setidaknya dalam seluruh pengajaran Yesus. Apakah Yesus pernah mengambil sepotong dari undang-undang Perjanjian Lama dan menurunkan taraf moralitasnya untuk dijalankan? “Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hokum taurat dan kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakan tapi untuk menggenapinya” (Matius 5:17) Yesus beranjakmelampaui dan melebihi setiap hokum yang pernah dibuat. Jika persepuluhan menjadi sebuah kekecualian dalm hal ini merupakan yang pertama dan hanya contoh dimana Yesus jatuh dibawah StandarPerjanjian Lama.
Yesus tidak menghapus apa yang telah Dia lakukan. Yesus datang untuk membangkitkan moral kita untuk tinggal dalam kekuatan untuk sebuah hokum tertentu kepada kasih yang tak terhingga terhadap seorang Juruslamat Pribadi. Yesus memperlihatkan kepada kita bahwa jika doa dapat diambil dari orang yang berpura-pura, jika hari Sabat dapat diambil dari sebuah pelanggaran, jika persepuluhan dapat diambil dari permulaan, jika semua pohon dapat dilahirkan kembali kedalam kerohanian dan sorga, lalu mereka dapat memberkati kita semua hingga akhir waktu. Jika Yesus tidak melakukan hal ini kepada orang-orangnya, dia sesungguhnya telah gagal.
Ketika Paulus meminta kepada orang-orang untuk memberikan “Sebagaimana Allah telah berikan kepada mereka,”bagian apa yang mereka ketahui? Tidak ada bagian yang disebutkan dalam Perjanjian Lama, hanya Alkitab yang mereka miliki, bagian dari perintah Yesus dan diterima oleh setiap jiwa yang mengetahui jalan Allah. Hanya sebuah antinomian yang tidak konsisten untuk jatuh dalam melakukan hal seperti itu.
2. Bagaimanapun dibawah anugrah Allah yang dikenal terhadap patriakh awal (Seperti Abraham, Ishak, dan Yakub) atau dibawah hokum Musa atau dibawah berkat dari injil Kristus, persepuluhan tidak pernah berubah sepanjang zaman.
Persepuluhan seumur dengan ras manusia. Sejauh catatan yang kita miliki, disan ada bukti-bukti bahwa manusia diperintahkan untuk memberi kepada Allah, sebagai sebuah persembahan, setidaknya sepersepuluh dari pendapatannya.
Abraham, ketika hidup dibawah anugrah, tidak dibawah hokum memberikan kepada Kristus (sebagai multi sedekah, yang sangat mungkin adalah penampakan pra inkarnasi Kristus) sepuluh dari semua, sebagai kelimpahan yang ditunjukkan dalam Ibrani 7:1-17. Disini dari Bapa orang yang beriman dari segala bangsa, yang hidup secara langsung dibawah anugrah tidak pernah dibawah hukum dalam sepanjang waktu, memberikan kepada Tuhan Yesus, tipe lain dari pribadiNya, sepersepuluh dari semuanya.
Yakub membuat respon pertamanya terhadap Allah, sejauh yang dicatat, dengan menjanjikan kepada Allah sebuah persepuluhan dari semua yang mungkin untuk diwujudkan dalam perjalananya ke Mesopotamia. Tercatat dalam Kejadian 28:22,”Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepadaMu.”
Musa yang dipilih Allah unuk mengatur penyingkapan, rencana yang telah Allah siapkan bagi Israel, dan ketika hokum telah ditulis bagi manusia sebagai panduan bagi setiap materi ibadah dan Penyembahan dibawah Perjanjian Imamat, persepuluhan dimasukkan kedalam hokum, sebagaimana hal itu telah menjadi dasar bagi manusia dalam mengekspresikan pelayanan, sangat dipahami jauh sebelum anak-anak Israel pergi ke Mesir. Dalam hokum hal itu dicatat, karena hal itu dikenal dasar dari semua materi didalam hokum termasuk hal-hal moral.
Nabi terakhir dari Perjanjian Lama, sebagaimana yang disusun dalam kanon Kitab Suci, Maleaki, setelah berbicara tentang kedatangan Kristus sebagai “pesan dari perjanjian”(3:1), menempatkan sebuah penekanan terhadap persepuluhan dan persembahan tanpa keraguan dan pertanyaan berkata,” Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu kedalam rumah perbendaharaan, supaya ada persedian makanan dirumahKu dan ujilah Aku, Firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan”(Maleaki 3:10). Lalu jika anda membaca kedua belas ayat, anda akan menemukan berkat dan janji yang kuat yang dihubungkan dengan pelayanan yang penuh iman dalam persepuluhan dan persembahan.
Dan kemudian ada beberapa orang Kristen yang bersembunyi dibalik fakta bahwa termasuk persepuluhan, dan mereka lebih lanjut tidak dapat melakukan hal itu, yang pada akhirnya mereka tidak lebih menjadi seorang legalis. Pada saat yang sama, mereka sangat kuat untuk tidak mengikuti apa yang ingin tangan ketahui tentang apa yang tangan kiri lakukan, dan mungkin dengan hal itu mereka tidak membiarkan satu tangan mengetahui apa yang lain bawa kedalam rumah Allah Karena mereka sangat malu terhadap bagian itu. Jika kita merupakan orang Kristen yang hidup dibawah anugrah, bukan dibawah hokum, tidak dapat melakukannya dengan lebih baik daripada orang Yahudi lakukan dibawah Hukum, Hal itu selamanya merupakan satu hal yang memalukan terhadap pemahaman kita tentang kalvari.
Apakah persepuluhan sama dengan Hukum?
Tentu saja tidak. Bahkan tidak berakhir ketika hokum seremonial telah dipenuhi. Pembunuhan , perzinahan, bersumpah dan yang lainya termasuk kedalam hokum, karena hal-hal ini diluar dari keharmonian dengan karakter moral Allah dan tetap salah sampai selama-lamanya, sejak semula mereka salah dan menetapkan mereka sebagai sebuah dosa dibawah anugrah. Persepuluhan adalah benar dihadapan hukum, sebelum hokum dan lama setelah hokum sebagai kebiasaan Allah dari persetujuan dengan umat manusia didalm hubungan perjanjian, bertahan melampaui zaman anugrah sebagai sebuah alat untuk menolong umat manusia untuk mengetahui apa dasar dari pelayanan yang benar.
Apakah Perjanjian Baru memiliki sesuatu untuk diberitahukan tentang persepuluhan
Yesus menghargai orang Yahudi terhadap persepuluhan mereka yang sangat teliti (Matius 23:23).
Paulus menghargai orang-orang Korintus untuk ”menyisihkan sesuatu dan menyimpanya dirumah sesuai dengan apa yang Allah telah berikan “kepada mereka dan berarti dalam bagian sebagaimana yang telah mereka sisihkan (I Korintus 16:2) Abraham dan Melkisedek merupakan pengantara kedalam hubungan Perjanjian Baru, sebagaimana yang ditunjukkan dalam Ibrani 7 dan tidak ada pelarian dari fakta bahwa persepuluhan merupakan esensi dari bagian yang disingkapkan disini. Dan sejak Melkisedek yang juga prainkarnasi Kristus atau penampakan wahyu yang khusus dari Kristus sebagai tipe, hal itu tentunya menunjukkan bahwa Abraham memiliki beberapa pemahaman tentang siapa Dia, dan dengan pemahaman itu dia memberikan kepada Yesus sepersepuluh dari semua. Sekarang ingatlah hal itu bahwa Abraham hidup dibawah anugrah, tidak pernah dibawah hokum, Dia adalah orang Kristen, didalam Galatia 3 kita membaca,”Dan Kitab Suci yang sebelumnya telah mengetahui bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham! (Ayat 8). “Abraham percaya kepada Allah, dan hal itu dihitungkan kepadanya sebagai kebenaran”(Ayat 6). Lalu apa yang telah dia percayai? Tidak dapat dihindari dari fakta bahwa Abraham percaya terhadap pesan injil, Hal itu yang membuat orang Kristen tahu, dengan sebik-baiknya. Abraham bertindak sebagai seorang Kristen, bukan sebagai seorang legalis, dia memberikan persepuluhan.
Aspek lain dari kisah Abraham dan Melkisedek adalah fakta bahwa Abraham mampu dengan memberikan persepuluhan kepada Melkisedek mengikat keturunanya kepada sebuah program persepuluhan, “Maka dapatlah dikabarkan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan juga dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan”(Ibrani 7:9).
Sekarang jika benar bahwa Lewi dan semua keturunanya terlibat dalam rencana persepuluhan ketika Abraham memberikan persepuluhan, maka hal itu membuat persepuluhan sebagai sebuah bagian yang esensial dari kewajiban untuk semua keturunan Abraham, bagaimana tentang kerohanian keturunan Abraham? Apakah mereka kurang wajib? Catatan dari Apa yang firman sampaikan tentang kita didalam hubungan kita sebagai keturunan Abraham,”Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepalanya sebagai kebenaran. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham”(Galatia 3:6-7).
Tuhan kita Yesus Kristus berkata,”Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah”(Matius 22:21) Kami sering menggunakan bagian awal dari statemen ini untuk menunjukkan bahwa seorang Kristen memiliki sebuah kewajiban kepada Negara dan tanpa suatu keberatan; juga untuk menunjukkan sebuah kewajiban kepada Allah sebagaimana yang dilakukan kepada Kaisar. Persepuluhan merupakan kekudusan bagi Allah. Dia tidak pernah menjadi milik kita, termasuk yang awal atau akhir. Kita tidak dapat menerima persepuluhan. Dia selamanya menjadi milik Allah, dan hanya satu hal yang bisa kita lakukan terhadapnya yaitu membawanya kedalam rumah perbendaharaan untuk digunakan sebagaimana yang telah Allah perintahakan.
Tetapi jika pemberian kita tidak pernah melewati sebuah sikap yang dingin, legalistik, ketundukan materialistik terhadap hokum, maka sebuah arti dari berkat pekerjaan penatalayanan dibawah Allah menjadi hilang, demikian juga berkat yang dihubungkan denganya tidak pernah dilaksanakan. Dengan kata lain jika kita tinggal dalam segala hal yang Allah lakukan sebagaimana dia lakukan untukNya, menikmati sukacita yang istimewa untuk berpartisipasi dalam rencanaNya terhadap pelayan firman atas dunia, lalu kita akan menjadi mitra dengan semua anugrah ilahi yang Dia singkapkan. Dapatkah anak-anak dari Anugrah mengelak untuk berbagi didalam berkat pelayanan dari Injil? Tentu saja tidak, kecuali mereka mengeraskan hati kepada kehendakNya. Semua orang yang bergerak dengan sikap bahwa persepuluhan sebagai sebuah kewajiban dan memberikan persembahan hasil kepada Tuhan dan penyelamat yang telah menebus kita akan berbahagia dan berguna dalam semua hubungan.
Kita sering melihat sisi lain dari kepentingan bisnis dengan Tuhan. Maleakhi memberitahu orang-orang hari ini,”Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa.” Kita telah diingatkan bahwa Allah tidak hanya memberkati mereka yang menghormati Dia dengan hasil pertama mereka, tetapi Dia telah membuat hal yang berlawanan terhadap mereka yang tidak menghormati Dia dengan hasil mereka ”dikutuk dengan sebuah kutukan.” Ini merupakan kata-kata yang mengerikan tetapi siapa diantara kita yang pernah menyaksikan seseorang yang kelihatan yang memiliki banyak hal, tetapi apa yang dimilikinya itu tidak pernah digunakan untuk sesuatu tetapi hanya memahitkan hidup dan menaklukan jiwanya. Jika kita merampok Tuhan, berkat kita akan menjadi sebuah kutukan. Kekayaan materi membinasakan kita. Emas dan perak akan menggerogoti kita. Cahaya kita menjadi kegelapan khususnya dalam hal kerohanian. Allah sangat mengahargai dalam kepemilikan materi kita, penghargaan kedalam hati kita dengan cara yang tulus dari seluruh hidup dan penghargaan dengan kesaksian yang tanpa cela, dan semua penghasilan dari hidup akan diberkati. Kita tidak berkata bahwa semua perjalanan hidup akan dilalui tanpa ujian, dukacita, dan penderitaan, hal itu mungkin tidak benar: tetapi kita berkata bahwa penghasilan kita akan diberkati, baik sekarang maupun akan datang. Tetapi kita memiliki pikiran yang selalu sama dengan Allah yang membawa berkat-berkat ketika hati kita penuh dengan kebenaran dan juga akan memberikan kutukan ketika kita salah, dan hal itu juga diterapakan kedalam hal materi. Mari kita menetapkan hati dihadapan Allah untuk menghormati dia dalam seluruh keberadaan kita dan hasil pertama dari penghasilan kita.
3. Hadiah rohani dari persepuluhan bagi jiwa individu dan bagi gereja sangat besar sekali. Allah telah memiliki tujuan Surgawi untuk semua hal ini.
Persepuluhan bukan merupakan sebuah skema peningkatan uang. Ia merupakan suatu pertumbuhan jiwa, program pembangunan karakter. Tujuan dari persepuluhan adalah untuk menjamin bukan untuk persepuluhannya tetapi untuk orangnya, bukan untuk kepemilikan tetapi untuk yang memiliki, bukan uang tetapi tetapi Anda, bagi Tuhan. Ketika seorang pengkotbah gagal untuk membangun jemaatnya dalam hal memberi, maka dia merupakan cahaya yang suram terhadap jemaatnya. Ketika saya mengunjungi seorang pendeta dalam pelayananya dan melihat pendekatannya terhadap pertanyaan tentang uang secara apologetika dan dengan takut-takut, maka saya tahu dia tidak pernah memahami program Allah dan rencana Allah yang besar dan hebat.
Jika persepuluhan hanya sebuah skema untuk memperoleh uang, mengapa tidak mengambil skema peningkatan uang yang sesungguhnya? Biarkan orang-orang berspekulasi dan menggambarkan angka-angka mengalami peningkatan uang dengan segera. Persepuluhan bukan sebuah skema dari pengkotbah, nabi-nabi atau pelihat tetapi sebuah rencana dan program dari Allah untuk mempertajam karakter, membangun jiwa dan memperluas visi. Ada hal-hal yang tidak normal atau suatu peningkatan hal rohani didalam membeli sop tiram seharga satu dollar dalam perintah untuk membantu sebuah gereja. Tetapi untuk membawa suatu persepuluhan kedalam rumah perbendaharaan dan meletakkannya dalam altar Tuhan, sebagai penghormatan terhadap Allah dengan semua substansi kita, adalah ibadah, ekspresi yang sungguh-sungguh dalam kasih kepada Allah. Hal itu membangkitkan perasaan keharuan yang mendalam dan mempertahankan kebajikan yang utama yang mengalir dari hati. Ini adalah makna yang sesungguhnya dan tujuan akhir dari jiwa, sebuah kekayaan karakter dan berkat yang melimpah dari Allah. Allah memginginkan kita untuk menjadi sama seperti diriNya- pemberi yang luar biasa. Hal ini merupakan tujuan yang tertinggi.
J.L.Kraff, kepala dari perusahaan keju Kraff, yang telah memberikan kurang lebih 25 persen dari pendapatan utamanya kepada tujuan Kristus selama bertahun-tahun berkata,” satu-satunya investasi yang pernah saya buat dalam peningkatan keuntungan adalah dengan memberikan uang yang saya berikan kepada Tuhan. Pendeta akan melakukan pelayanan mereka yang hebat dalam memimpin jemaatnya untuk mengerti kebenaran Allah termasuk pelayanan dalam waktu dan uang.”
John D. Rockefeller menjelaskan sebuah prinsip besar ketika ia berkata.”Saya tidak pernah mampu untuk memberikan persepuluhan dari satu juta dollar yang pernah saya dapat jika saya tidak memberikan persepuluhan dari gaji pertama saya, yang hanya 150 dollar seminggu.”
Uang merupakan pelayan yang baik tetapi menjadi tuan yang buruk. Daya tarik terhadap emas jauh lebih kuat dari kehendak manusia, dan dengan seseorang yang berdiri diantara jiwanya dan Tuhan. Suatu hari akan ditemukan di bar-bar yang dilempar keluar dari Kerajaan Sorga akan lupa terhadap emas dan perak. Tidak ada pengecualian. Fritz Kreisler, seorang Violis dunia yang terkenal berkata, “Saya tidak pernah menggunakan uang yang saya belanjakan sebagai milik saya sendiri. Itu merupakan uang orang banyak. Dia hanya sebuah kesenangan yang dipercayakan untuk saya pegang sebagai tujuan pembayaran. Saya secara tetap melakukan usaha untuk mengurangi kebutuhan saya ketingkat minimum …….Dalam tahun-tahun belakangan dari kesuksesan saya dalam musik, kami tidak pernah membangun sebuah rumah untuk diri kami. Diantara hal itu dan kami, berdiri keseluruhan tunawisma yang ada didunia.
Di awal karir bisnisnya, John Wanamaker, pangeran perdagangan dari Philadelphia, berkata untuk mendedikasikan satu dari sepuluh penghasilannya terhadap Tuhan. Sebagaimana Wiliam Colgate, pemilik perusahaan sabun dan parfum, bangkit kepada kepopuleran dan kemasyuran ketika secara tetap membayar persepuluhan dari penghasilnya kedalam harta Injil. Ini yang dia tekankan sebagai syarat dalam mengangkat pegawainya oleh kebijakan Ilahi, dan tahun demi tahun sebagaimana Allah meningkatakan usaha-usahanya dan menggunakan kemashuranya, Tuan Colgate secara sukacita memberi lebih dari sepersepuluh. Hari ini sebuah Universitas Kristen yang masyur didirikan sebagai sebuah monument terhadap ketaatan dan kemurahan hati.
Melalui hidupnya, Robert Hamilton seorang jutawan karet secara loyal memberikan sebuah persepuluhan kepada penciptaNya; dan dalam kehendaknya dan janji terakhirnya, dia menasehatkan selurih ahli warisnya untuk mendedikasikan setidaknya satu dari sepuluh dari total pendapatan mereka setiap tahun diberikan kepada Tuhan.
Ribuan orang lainya yang secara konstan mendedikasikan satu persepuluhan kepada Tuhan, ditemukan kaya dengan hadiah baik dari kekayaan temporal maupun kekayaan rohani. Tetapi jangan sampai salah paham. Jika seseorang membayar persepuluhan karena dia berharap hal itu akan menambah pendapatannya, jika dia melakukanya untuk memperoleh pujian, jika dia melakukanya dengan segan karena rasa takut terhadap ketidaksukaan Allah, atau jika dia melakukanya dari motif-motif lain yang tersembunyi, maka dia tidak akan memperoleh berkat rohani atau peningkatan kerohanian.
Membayar persepuluhan bukan sebuah hadiah buat pencipta kita ini adalah sebuah hutang. Ini bukan sebuah upeti yang diminta Allah melintasi jalan raya Kekristenan, juga bukan pembayaran untuk dapat masuk ke kota Allah, untuk memiliki kursi di Kerajaan Allah tidak dengan pembayaran tunai. Semua keuntungan dan hal-hal dari Bapa surga untuk hal diatas merupakan hadiah gratis dalam kasihnya yang tidak terbatas.
Memiliki hal-hal yang baik dan bermutu bukanlah sebuah dosa hanya “ mencintai uang” merupakan “akar dari kejahatan” . Dengan penyeerahan hidup yang penuh, uang bukanlah raja. Kristus berkata,”Kamu tidak dapat melayani Tuhan dan mammon”, tetapi orang Kristen melayani dengan mammon.
Hal yang baik untuk diingat adalah di dalam injil Matius, Markua, dan Lukas, satu dari setiap enam ayat berhubungan dengan pertanyaan mengenai uang :dimana dua puluh sembilan dari perumpamaan dijelaskan oleh Kristus dan enam, berbicara tentang orang Kristen dan hartanya. Tuhan tidak bertanya, “Berapa banyak uang yang kamu miliki ?” tetapi “apa yang kamu perbuat dengannya,” Dia datang untuk mengangkat kita keluar dari keegoisan kita yang buruk dan memandu langkah kita sepanjang jalan iman menuju ke gunung berkat rohani.
“Saya tidak memperhatikan milikmu tetapi kamu,”bunyi dari seruan surga”. Jika kamu telah lalai dalam tugasmu bayarlah tunggakanmu atau dalam kata lain: “semakin banyak kamu memberi, semakin banyak kamu memiliki dan harinya akan datang ketika semua yang kamu miliki hanya apa yang kamu telah beri”
Tidak ada kantong dalam sebuah kafan
Gunakanlah uangmu selagi kamu masih tinggal
Jangan menimbunnya untuk sebuah kebanggaan
Kamu tidak akan pernah membawanya bersamamu
Tidak ada kantong dalam sebuah kain kafan
Emas dapat membantumu untuk masa yang pendek
Dampak makan tempat kami berbaring
Dan kamu akan kaya selagi masih hidup
Dan menjadi melarat saat mati
Gunakan itu selagi hidup masih bersinar
Melewati hidup mereka berjalan dengan emas
Tempatkan simpanan baikmu di dalam surga
Dan bertambah kaya di dalam Tuhanmu
4. Jangan memberikan perpuluhan kecuali anda ingin memperoleh berkat. Persepuluhan membawanya dengan sebuah pesan dari surga. Semangat yang memberikan persepuluhan merupakan semangat yang membangun sebuah kehidupan yang indah dan kerja yang maksimal. Hanya berdasarkan berkat yang kamu lihat, maka berikanlah untuk maksimal kerajaan surga dari Allah kita.
Seorang pria muda yang penuh ambisi memanggil pendetanya dan berjanji untuk memberikan persepuluhan, lalu sama-sama mereka berlutut dalam doa untuk membuat janji dan meminta Allah untuk memberkati karir pemuda itu. Dia memperoleh empat puluh dolar dalam seminggu dan memberikan empat dolar sebagai persepuluhan. Tetapi sebelum mencapai beberapa tahun pendapatannya meningkat menjadi 500 dolar seminggu!Dia memutuskan untuk memiliki panggilan yang lebih baik dalam pelayanan dan melihat jika dia dapat memiliki sesuatu yang dapat dihubungkan dari janjinya tentang persepuluhan, dia melihat terlalu banyak nilainya. Dia memberitahukan pendetanya, “Bukan suatu masalah ketika saya hanya memberikan persepuluhan dari empat puluh dolar seminggu, tetapi sekarang mencapai 500 dolar seminggu, dan saya tidak memenuhi hal itu,” Pendeta tua itu menjawab, “Saya tidak dapat mengerti bagaimana kamu menghubungkannya dengan janji itu, tetapi saya dapat memberitahukan apa yang dapat kamu lakukan. Kita dapat berlutut sekarang dan meminta Allah untuk memotong pendapatanmu kembali ke empat puluh dolar, lalu hal itu akan membuat kamu lebih mudah untuk memberikan persepuluhanmu sebanyak empat dolar,”
Sebuah Kebangunan Penatalayanan Tahunan dalam Gereja
Musim gugur di dalam gereja kami merupakan saat kebangunan untuk penatalayanan. Kami mencurahkan seluruh energi jemaat ke dalam semua masalah keuangan dan Allah memberkati dengan sukacita yang luar biasa tahun demi tahun. Kami tidak pernah jatuh ke dalam anggaran yang lebih dalam pengeluaran kami. Program pemberian dari gereja telah bertambah dari seratus ribu dolar setahun menjadi delapan juta dolar setahun dan hal itu terus meningkat. Allah memberkati orang-orang yang berdoa, bekerja dan memberi.
Program penatalayanan berlangsung seperti ini:
1. Para diaken bekerja dalam anggaran untuk tahun yang akan datang dari awal juni hingga akhir agustus. Mereka secara hati-hati mempertimbangkan dan menyeleksi semua maksud Kristus yang direpresentasikan oleh organisasi yang bekerja dari gereja.
2. Di bulan September, anggaran diberikan kepada gereja untuk diadopsi.
3. Dalam beberapa minggu berturut-turut dalam pelayanan ibadah gereja dipilih seorang pelayan keuangan yang dinominasikan oleh para diaken, memilih sebuah tema, memilih waktu yang khusus (minggu-minggu sebelum hari pengucapan syukur) dan mempersiapkan orang-orang untuk sebuah hari yang khusus.
4. Beberapa tema yang kami gunakan selama tahun-tahun tersebut adalah:
Persepuluhan-jaminan investasi hidup
Persepuluhan- Mengukur Kasih Anda
Gerejaku-Hati dari Pemberianku
Persepuluhan adalah Tindakan Kasih
Persepuluhan adalah Memberi Syukur kepada Allah
Persepuluhan adalah cetak biru dari Pemberiaan
Persepuluhan membagi kebebasan dalam Kristus
Persepuluhan Setiap Orang
Persepuluhan setiap Orang dan Lebih
Persepuluhan setiap Orang dan Lalu beberapa
5. Sekolah minggu merupakan organisasi yang kita gunakan untuk mendapatkan respon setiap orang terhadap semua persembahan. Saya berpikir bahwa sekolah minggu merupakan karunia dari Allah untuk membantu gereja untuk menghadapi gerakan dunia yang sangat cepat dengan tuntutan Kristus. Ia merupakan organisasi terbaik yang dikenal oleh orang-orang percaya. Tidak ada kelompok pria atau wanita, tidak ada banyak konflik, tidak ada pendeta dalam pembelajarannya, dapat berpikir maju tentang organisasi yang seimbang daripada sekolah minggu, gunakan hal itu. Sekolah minggu dapat menjangkau setiap orang.
6. Sebuah sekolah minggu mengendalikan sebuah tujuan dan 100% janji dengan setiap orang yang mengambil bagian dalam sebuah kartu janji iman. Tujuan keuangan akan terjaga dengan sendirinya melalui janji iman setiap orang.
7. Kartu janji harus menjadi sebuah kartu persepuluhan. Jika seseorang tidak melahirkan persepuluhan, mereka dapat meletakkan jumlah uang setiap minggu, bulan atau tahunan. Tetapi kartu yang sesuai dengan Alkitab adalah melahirkan persepuluhan tiap minggu (I Korintus 16:2). “Pada hari pertama tiap-tiap minggu”
Kadang-kadang sebuah kartu komitmen dapat dibaca seperti ini
Gerejaku membutuhkan bantuanku, saya akan membantu
Alkitab menunjukkan sebuah cara. Saya akan mengikutinya
“Persepuluhan …..adalah kudus bagi Tuhan (Imamat 27:30). Saya akan memberi
Nilai dari persepuluhan saya Rp…..setiap minggu
Kadang-kadang kartu komitmen dapat dibaca seperti ini
Saya sekarang berjanji dengan Allah untuk memulai persepuluhan
Saya siap memberi persepuluhan dan akan berkontribusi
Saya akan memberi secara regular dan sistematis
Saya memberi kontribusi mingguan saya sebanyak..
Dalam pikiran saya yang sederhana, pendeta dan para diaken harus membuat kartu yang jelas dan cocok dalam meletakkannya. Kartu dapat diubah sedikit formatnya setiap waktu, termasuk warna dan tipe.
Bagaimana dengan Ikrar?
Pada saat penatalayanan banyak anggota gereja memberikan alasan yang timpang bahwa mereka tidak percaya akan ikrar, dalam menandai sebuah kartu komitmen mereka sendiri.
“Saya berpikir setia kepada bendera….”, “dengan penuh hormat saya …..”, “saya bersedia” untuk menyatakan kebenaran, sebuah kebenaran dan….. “setiap paragraph ini menegaskan sebuah komitmen, sebuah dedikasi, sebuah ikrar untuk sebuah maksud yang baik.
Orang yang menolak untuk berikrar adalah seseorang yang tanpa Tuhan, Negara, istri, nilai pertukaran, kebutuhan, pekerjaan, hak pilih, SIM. Kemudian beberapa laki-laki dan perempuan menemukan hal itu bersama hatinya untuk menolak dalam memberikan dukungan positif kepada gereja mereka dan pelayanan mereka ke seluruh dunia. Dukungan penuh menurun dengan pernyataan sederhana seperti ini, “Saya tidak percaya dalam berikrar” menolak untuk berikrar adalah menolak janji Allah yang tercatat dalam Masmur dan Amsal.
Menolak untuk berikrar adalah seperti ketika sedang berpergian tanpa sebuah telepon (anda harus berjanji untuk membayar perusahan telepon sebanyak satu bulan untuk telepon), pergi tanpa air dan listrik (anda harus berjanji untuk membayar perusahan air dan listrik, berapa yang anda gunakan tiap bulan), dan dalam banyak kebutuhan lain untuk terlebih dahulumembeli sebuah rumah dan mobil karena banyak sekali jaminan melalui pembayaran setoiap bulan. Keberanian, keterusterangan dan ketelanjangan kebenaran adalah seperti ini, “orang yang berkata bahwa dia tidak percaya ikrar adalah orang yang tidak etia.
Suatu ketika saya melihat sebuah kartu yang digambar dalam empat seri bingkai. Bingkai pertama tergambar seperti ini :: seorang penjual mobil berkata :” Anda akan mendapatkan pembelian sesungguhnya disini. Tanpa uang muka, tiga puluh enam bukan untuk pembayaran dan hampir tanpa bunga, hanya 12 persen,”Pembeli merespon dalam kalimat seperti ini,”Dimana harus saya tandatangani? Dimana kuncinya?”
Bingkai yang kedua : Seorang penjual ketika berkata,” Kami akan memberikan waktu sampai lima tahun untuk membayarnya, apa yang dapat lebih adil dari itu?” Pembeli yang sama merespon ,”Tidak ada! Dimana harus saya tanda tangani?”
Bingkai ketiga : Seorang penjual berkata : Bukanlah sangat indah? Dan hanya berpikir, tanpa pembayaran uang muka – tiga puluh tahun untuk membayar! Jadi sekalipun meletakkan harga yang tertutup dan jaminan dalam pembayaran anda.” Orang yang sama merespon “semua yang kami tanyakan adalah, dimana kami harus tanda tangani?!”
Bingkai yang terakhir : Seorang pendeta berkata kepada orang yang sama.” Sekarang tentang pengembangan program gereja kita. Saya mengharapakan dukungan dari setiap kita. Bagaiamana dengan perminggu selama 52 minggu darimu? Jangan pak, jangan saya!”
Apa yang anda pikirkan tentang hal itu ? Mungkin dia membutuhkan pertobatan, untuk diregenerasiakan, untuk diselamatkan. Hatinya tidak memiliki kebenaran dengan Allah.
Pembukuan Gereja
Jika gereja berharap untuk menjaga kepercayaan dari pemberian setiap orang, hal itu sangat baik. Tetapi pemegang buku gereja harus selalu orang yang tanpa cela. Kejujuran sangat penting untuk menghindari sebuah kesalahan. Prosedur penghitungan yang akurat dan sungguh-sungguh merupakan dasar jika jemaat memiliki kepercayaan dalam program keuangan gereja. Setiap sen harus dihitung. Setiap penandaan disampaikan untuk kepentingan dari tujuan tersebut. Bendahara gereja membuat laporan yang detail kepada para diaken dan gereja dalam suatu konferensi yang tetap. Semua masalah keuangan yang terlibat dari gereja harus terbuka dan hati yang tulus. Biarkan kejujuran dimulai dari rumah Allah.
Perencanaan Kepemilikan dan Penatalayanan
Diberkatilah tanah yang menjadi milik kepunyaan selama-lamanya.
Dari satu abad pengalaman sebagaimana dibawah pengembalaan Gereja First Baptist Dallas, saya dapat menulis sebuah volume buku dalam berkat melimpah yang bertumbuh kepada sebuah jemaat yang mendedikasikan seluruhnya kepada Kristus, yang selalu mengingat Tuhan dalam kehendak mereka, didalam jaminan asuransi mereka, dan dalam semua cara yang mana denganya mereka dapat membawa sebuah pelayanan kepada Yesus dibumi ini dan sesudah mereka akan berpindah ke Surga.
Ketika anda datang ke gereja kami untuk sebuah kunjungan, Anda akan melihat sebuah bangunan yang luar biasa yang dibuat dengan mungkin oleh sebuah wasiat dari salah satu anggota jemaat kami yang terkasih. Sebagaimana anda melihat kedalam program gereja kami, anda akan menemukan seluruh area pelayanan yang berlanjut karena kenangan kasih dari anggota gereja kami yang mulia.
Dari seluruh gereja dan melalui banyak organisasi. Anda akan menemukan fasilitas dan sokongan yang memberkati dan membantu sebuah pekerjaan yang terlalu besar bagi kita untuk menanggungnya sendiri tetapi dengan pekerjaan yang lebih lanjut dan berkat dari kebaikan yang tak terbatas dari semuanya akan membuat suatu kemungkinan, dari dukungan yang mulia melalui kenangan akan kita dalam karunia property dan uang.
Kami menghadapi pembangunan yang hebat dari fasilitas gereja kami. Biaya dan pengembangan program dan pembangunan gedung akan datang hingga jutaan dollar. Apakah anggaran lokal kami memenuhi dana untuk sebuah operasi? Tdak, program tidak dapat ditanggung hanya dengan sebuah jawaban dalam membangun program yang dibutuhkan.
Harapan kami, secara penuh dan akhir dari peningkatan pengembangan pelayanan di dalam perencanaan kepemilikan hanya tergantung kepada jemaat kami. Ini merupakan doa kami bahwa jemaat kami dengan ribuan kehendak akan mengingat gereja kami dalam surat wasiat mereka, dalam jaminan asuransi dan dalam banyak cara lain yang dapat membuat kemungkinan sebuah pemberian untuk membantu kami dalam tugas yang besar ini.
Apa yang kami dapatkan dari jemaat kami di Gereja First Baptist dapat diduplikasikan oleh jemaat lain dimana saja di atas dunia ini. Semua dari kami memiliki pintu yang terbuka untuk mendukung pelayanan Tuhan selagi kami masih tinggal dan melanjutkan dukungan bahkan ketika sudah berpindah ke surga. Hal ini terus dapat dilakukan melalui kepemilikan penatalayanan.
Pendeta harus mendorong setiap orang untuk membuat sebuah surat wasiat. Tidak peduli seberapa kecil atau seberapa banyak yang kita miliki, setiap anggota jemaat gereja harus memiliki sebuah surat wasiat.
Institut Amerika dari Opini Publik melaporkan bahwa tujuh dari sepuluh orang diatas usia 50 bahwa tidak memiliki surat wasiat.
Sebuah universitas besar baru-baru ini mengirim enam ribu pertanyaan kepada alumni mereka. Dan jawaban yang diberikan menunjukkan bahwa 50% diantaranya tidak berkeinginan untuk membuat surat wasiat.
Surat Wasiat apa?
Surat wasiat adalah sebuah dokumen resmi yang akan memberi efek setelah anda meninggal dalam hal apa yang telah anda sampaikan sebagaimana anda menginginkan kekayaan anda didistribusikan. Sebuah surat wasiat merupakan salah satu dokumen penting yang pernah anda tulis dan mengurangi kesulitan untuk menempatkannya dari sebuah formulir pajak.
Mengapa Harus Membuat Sebuah Surat Wasiat?
1. Surat wasiat menjamin semua milik anda akan didistribusikan sesuai dengan keinginan anda. Dengan kata lain, milik anda akan didistribusikan berdasarkan hukum negara.
2. Surat wasiat menghindari kesalahpahaman diantara ahli waris.
3. Surat wasiat membolehkan anda untuk memberitahukan siapa yang akan mengatur dalam menangani pembagian milik anda.
4. Surat wasiat seringkali mengurangi pengeluaran dari pengesahan kepemilikan dan mengurangi pajak negara.
Dua langkah penting
1. Buatlah sebuah daftar dari segala milik kita
2. Temui pengacara anda
Apapun perlindungan dari wasiat anda, ia harus secara tepat digambar dan dilaksanakan dalam suatu perintah yang valid dan hanya pengacara yang mampu dalam melakukan pekerjaan ini untuk anda. Hindarilah sebuah usaha yang mengkopi frase yang legal keluar dari buku anda. Bayaran pengacara anda merupakan pembayaran yang paling ekonomis dari semua hal yang pernah anda bayar.
Allah memberkati anda sebagaimana anda telah membantu untuk menanggung pekerjaan dari Tuhan melalui gerejanya hingga kedatangan Yesus kembali, dimana kita akan bangkit untuk bertemu Dia di angkasa dan akan kembali ke bumi bersama-sama dengan Dia dari surga.