FIRMAN ALLAH YANG TIDAK AKAN GAGAL
(THE UNFAILING WORD OF GOD)
Oleh Dr. W. A. Criswell
DANIEL 2:45
05-17-70
Saya tidak pernah memiliki banyak waktu untuk berkhotbah di dalam hidup saya. Sehingga saudara mendapatkan sudut yang menyenangkan dari tempat duduk saudar dan mendengarkan firman Allah. Judul dari warta ini adalah: Firman Allah yang kekal dan pasti. Dan saya akan membacakan sebuah nats untuk sebuah latar belakang. Kita sedang berda dalam Kitab Daniel, dan ini merupakan bab yang kedua dari kitab Daniel. Setelah penjelasan mengenai yang dilihat oleh raja di malam hari, Daniel berkata: “Allah Yang Maha Besar …” Ini adalah ayat yang ke 45, Daniel, bab kedua, ayat ke 45. Nabi itu mengatakan setelah memberikan arti terhadap penglihatan itu kepada raja:
“Allah Yang Maha Besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya pasti.
Allah suka menggunakan kata ”pasti”. “mimpi itu adalah benar dan maknanya pasti dapat dipercayai.” Di dalam bagian dari Injil yang telah kita baca, dari bab yang pertama dalam Kitab 2 Petrus: “Kita memiliki suatu kata yang pasti atas nubuat.” Dan itu merupakan hal yang paling mengagumkan yang telah dituliskan oleh Simon Petrus di sini; karena di dalam bagian yang anda baca, ia sedang membicarakan keagungan dari Mesias, Tuhan kita, Yesus Kristus. Dan Simon Petrus berkata: “Kami sedang bersama-sama dengan Dia pada sebuah gunung yang suci, ketika kami melihat wajahNya berubah dan keilahian dari Tuhan ditunjukkan melalui selubung itu. Dan kami mendengar suara dari Allah Bapa yang berkata: “Inilah Anakku yang Kukasihi.”
Setelah Simon Petrus menggambarkan keagungan Tuhan Allah yang telah dilihatnya dengan mata kepalanya sendiri, kemudian ia menulis: “Tetapi kita memiliki suatu kata yang pasti atas nubuat.” Mengherankan!” Apa yang telah dilihat oleh Simon Petrus dengan matanya dan yang telah digambarkannya dengan kalimatnya sendiri, perkataannya bukan suatu pembuktian atas keilahian dari Kristus yang dapat diperbandingkan kepada nubuat di dalam Alkitab. Suatu penghormatan, bahwa lelaki sejati yang dipilih oleh Allah. Kata yang benar dari nubuat. - “mimpi itu benar, dan makna daripadanya pasti.”
Sekarang, mimpi itu menjadi akrab kepada kita semua: Nebukadnezar, di malam hri, melihat sebuah penglihatan tentang seorang laki-laki dengan perbedaan logam ketika anda menuruni batang tubuhnya – akhirnya, sampai kepada kaki dan jari-jarinya yang terbuat dari besi dan tanah liat. Akan tetapi, katanya – di dalam cerita itu, di dalam bab yang kedua dari Kitab Daniel – ia berkata bahwa ia lupa akan mimpi itu. Lalu ia memanggil para ahli nujum serta ahli sihirnya, beserta dengan para Kasdim. Secara teknis mereka digunakan untuk menunjukkan kepada para pendeta dari kuil Babel, Bel Merodach.
Ia memanggil orang-orang itu dan memberitahukan mereka: “Saya ingin engkau sekalian menerangkan arti dari mimpi itu kepada saya”.
Lalu para Kasdim dan ahli nujum itu serta para ahli sihir tersebut berkata: “Engkau beritahu mimpi itu dan kami akan memberitahukanmu makna daripadanya.”
Dan sang raja berkata: “Saya sudah melupakannya.”
Saya tidak tahu apakah ia benar-benar telah melupakannya atau ia berpura-pura telah lupa, hanya untuk menguji para ahli nujum dan ahli sihir apakah mereka berbicara mewakili Tuhan dalam penafsirannya. Sekarang, alasan yang dapat saya pikirkan untuk kepura-puraannya itu berasal dari ayat yang ke 36, ini dari sekitar selusin ayat yang mengatakan bahwa ia benar berpura-pura – injil juga – berulang-ulang menunjukkan kelupaan tersebut. Apa dia benar-benar telah melupakannya, ia cukup mengatakan bahwa ia sudah melupakannya; tetapi hal itu berlangsung terus, dan terus dan terus di sini – dari ayat ke ayat tentang raja yang mengatakan bahwa ia telah melupakan mimpi tersebut.
Dan ia berkata kepada para ahli nujum dan ahli sihir itu: “Engkau katakan padaku mimpi itu, kemudian saya akan mengetahui bahwa itu berasal dari dewa – penafsiranmu itu! Akan tetapi jika engkau tidak mampu memberitahukan saya mimpi itu, bagaimana saya tahu bahwa penafsiranmu itu berasal dari Tuhan?”
Hal tersebut tidaklah buruk: Kita mendapatkan dorongan di dalam firman Tuhan untuk menguji jiwa, kita harus membuktikan Tuhan; kita akan mencobai Tuhan, kita akan menguji Tuhan – untuk melihat sesuatu itu asli atau tidak. Saya memikirkan bahwa peringatan dari Tuhan berkenaan dengan perkataan kita di dalam bahasa. Mereka mendapatkan berkat dari Tuhan untuk dapat berbicara dalam berbagai bahasa. Itu merupakan suatu hal yang aneh bahwa mereka hanya mendapatkanya begitu saja. Ada tiga keajaiban yang terjadi di Pentakosta: Satu, suara dari berhembusnya angin yang kuat. Bukan angin yang berhembus – suara dari angin yang berhembus. Dan yang kedua, api yang menjilat-jilat dari langit, sebuah kobaran api yang menyala-nyala, dan api itu kemudian terpisah, api itu kemudian terbelah, dan api itu terbakar dengan hebat di atas kepala dari setiap orang yang menyaksikannya di Pentakosta. Keajaiban yang ketiga: Dan mereka berbicara dalam banyak bahasa, dalam banyak dialek. Dan orang-orang yang mendengar mereka masing-masing mendengar puji-pujian di dalam bahasa mereka sendiri, di dalam dialek mereka sendiri.
Baiklah. Mengapa memilih yang ketiga? Mengapa saudara tidak memilih suara dari hembusan angin yang perkasa itu? Karena Tuhan dapat melakukan salah satu sebagaimana ia dapat melakukan yang lainnya jika ia benar-benar Tuhan. Mengapa saudara tidak memilih suara itu dan mari kita dengar suaranya itu? Atau mengapa saudara tidak memilih kobaran api yang menyala-nyala dan membiarkannya terbakar? Mengapa anda tidak memilihnya? Mengapa anda memilih keajaiban dari berbicara dalam dialek? Saya tahu mengapa anda melakukannya? Karena saudara pikir saya bodoh dan saudara dapat menipu saya ke dalam sebuah keyakinan bahwa anda sedang berbicara dalam berbagai bahasa!
Sekarang kita berhak mendapat ujian terhadap keaslian daripada apa yang disebut dengan berkat yang sesat itu. Satu dari pemuda di seminari kita mengikuti sebuah kelompok bicara dalam bahasa. Dan ia berbicara dalam berbagai bahasa. Ia bangun dan mengutip ayat-ayat pertama dari Kitab Kejadian seperti semua kita waktu menjadi murid-murid sekolah lakukan ketika kita memasuki sebuah seminari: b’ rȇ’shȋyth bȃrȃ ‘ělȏhȋym ha shȃmayim… dan ia turun, berbicara dalam sebuah bahasa. Lalu mereka terdiam dan mereka menunggu seorang penterjemah dan kemudian penterjemah itu berdiri dan bercerita tentang sesuatu yang gila yang terjadi jutaan mil jauhnya lalu ia mengatakan bahwa ia sedang berbicara dalam bahasa Ibrani.
Paulus berkata: “Carilah hadiah yang terbaik!” Dan saya sedang berada di bawah suatu peringatan untuk mencari hadiah yang terbaik – dan itu bukan salah satu darinya! Dimanapun muncul, sebagaimana dilakukannya di Korintus – dan itu adalah satu-satunya gereja yang kita ketahui dimana hal itu pernah terjadi – dimanapun ia muncul, hal itu bersifat memecah belah serta tidak menghormati Kristus. Jika saudara ingin membawa puji-pujian ke dalam celaan, dan jika saudara ingin merendahkan gereja, serta jika saudara ingin mengikat seluruh jiwa yang dikuasai kuasa kegelapan di dalam suatu persekutuan, mari kita berbicara dalam berbagai bahasa. Tak dapat diterima! Paulus berkata: “Lebih baik saya mengucapkan lima kata dengan pemahaman saya dimana mungkin saya dapat mengoreksi saudara, daripada sepuluh ribu kata di dalam bahasa yang tidak dikenal.”
Inilah yang dilakukan raja ini dengn para ahli tenungnya dan beserta ahli-ahli nujumnya, juga dengan kaum Kasdim, ia menguji mereka: “Engkau beritahukan kepada saya mengenai mimpi itu dan kemudian saya akan mengetahui bahwa penafsiran anda berasal dari Tuhan, karena Tuhan dapat memberitahukan engkau mimpi itu sebagaimana Ia dapat memberitahukan penafsirannya. Jadi mereka mengetahui bahwa kamu berkata benar yang daripada Tuhan, maka anda beritahukan saya mimpi itu.”
Begitulah ceritanya; dan tentu saja mereka tidak mampu – karena tidak datang daripada Tuhan. Ahli-ahli nujum, ahli-ahli tenung atau para Kasdim – mereka tidak berasal dari Tuhan! Akan tetapi dengan perantaraan Daniel, dan kerendahan hati Daniel di dalam meminta dan berdoa, ada Tuhan. Dan Tuhan menunjukkan kepada Daniel arti dari mimpi tersebut. Lalu ia mengatakannya dan membentangkannya di hadapan sang raja. Dan ketika ia selesai, ia mengakhirinya dengan kata-kata dari teks saya: “Tuhan yang Agung telah memberitahukan kepada raja apa yang akan terjadi kemudian: dan mimpi itu benar, dan makna daripadanya adalah pasti.”
Apa yang akan kita lakukan pagi ini adalah untuk menjawab pertanyaan: Mengapa bernubuat? Mengapa melalui penglihatan? Mengapa Tuhan menuliskan nubuat-nubuat nabi dalam halaman-halaman suci untuk kita baca? Jawaban nomor satu: Tuhan memberikan kita nubuat-nubuat ini, ramalan-ramalan ini – skema masa depan, kehendak Tuhan yang agung di dunia ini – pertama Tuhan melakukan itu dalam rangka bahwa kepada kita mungkin telah disampaikan penilaian yang salah. Karena seperti yang saudara lihat, penglihatan kita sangat terbatas; kita dapat mencari dan mengerti hal-hal yang sangat kecil, tidak berhubungan dari suatu bagian dari apa yang dilakukan Tuhan di dalam zaman dan sejarah. Waktu kita juga terbatas – hanya berupa tempat yang kecil saja.
Saya pernah membaca di mana seorang geolog berkata jika anda dapat meniru pembuatan dari gedung Empire State Building; dan gedung itu dimulai dari dasarnya – itulah tahun pertama pembuatannya – dan selanjutnya naik ke atas. Setelah saudara sampai ke bagian atas dari gedung Empire State Building itu, seribu dua ratus lima-puluh lima meter tingginya, letakkanlah sekeping uang logam di atasnya. Dan ketebalan dari uang logam tersebut mewakili seluruh era manusia. Waktu kita terbatas – waktu kita begitu singkat – dan dimengerti.
Dan tempat kita juga terbatas: dari seluruh ciptaan Tuhan, dunia yang sedang kita naiki mengelilingi matahari, sebuah dunia yang kecil, hanya sekejapan mata saja.
Dan kita juga terbatas dalam kebenaran: Kebenaran seperti sebuah gunung yang sangat besar dan kita melihat hanya satu sisi kecil saja daripadanya. Dan di bagian atasnya, kepundannya berada di atas awan.
Dan kita mengalami keterbatasan dalam kehendak. Bagi kita, begitu banyak kehidupan dan perkembangan sejarah yang besar. Jalan yang berliku hampir di luar penandaan kita. Dan itu belum menjadi sebuah wahyu.
Tuhan mengungkapkan pembersihan yang luar biasa serta kehendak dari sejarah manusia kepada kita. Dan Ia melakukannya di dalam ungkapan-ungkapan yang bersifat ramalan ini. Dan saya katakan salah satu alasan mengapa Tuhan melakukannya kepada kita adalah untuk mengantarkan kita melewati kesalahan dan kekurangan yang tragis. Sekarang, saya akan mengilustrasikannya keada saudara-saudara sekalian. Yang pertama, Tuhan, mempersiapkan kita dan menantarkan kita. Siapa saja dari kita yang akan membaca wahyu dan nubuat dari Tuhan, kita akan dilewatkan dari jaminan keselamatan yang palsu serta keyakinan akan keamanan yang palsu. Tuhan mempunyai beberapa hal yang pasti untuk dikatakan mengenai kita, dan dunia kita serta masa depan kita. Dan jika kita mendengarkan mereka dan membacanya, serta mengindahkannya, kita akan diselamatkan dari, pertama, jaminan palsu akan keamanan.
Sahabat dari Daniel yang lebih tua adalah Yeremia. Dan Yeremia berkata: “Perang akan datang.”
Tetapi nabi-nabi palsu itu akan mengatakan: “Damai, damai.”
Dan Yeremia menjawab: “Mereka meneriakkan kedamaian, kedamaian. Akan tetapi tidak akan ada kedamaian. Kaum Babel akan datang dan Nebukadnezar akan datang. Perang akan datang, tetapi nabi-nabi palsu berkata: “Damai”.
Di dalam nubuat Tuhan mengatakan bahwa perang ditujukan untuk sebuah akhir. Marilah kita lihat bagaimana perang itu mempengaruhi Amerika, mempengaruhi kita. Ketika saya masih kecil, hampir semua pengkhotbah post-milenialis. Semua mereka percaya bahwa dunia akan menjadi lebih baik, lebih baik, lebih baik dan lebih baik. Da akhirnya, terbenamnya sebuah milenium akan datang menimpa seluruh usaha manusia, dan khotbah mengenai puji-pujian, serta peralihan dunia kepada Yesus Kristus. Itulah puji-pujian yang saya dengar sepanjang tahun pada masa kanak-kanak saya.
Kemudian, pada tahun 1920an dan tahun 1930an, para pecinta damai ini berkhotbah dari sisi yang satu ke sisi yang lain dari bangsa ini: “Kami berperang untuk mengakhiri sebuah perang. Sekarang, biarkanlah Amerika melucuti senjatanya sendiri.” Dan Amerika melakukannya! Mereka membuang seluruh pertempuran itu, dan kita membuang semua angkatan laut kita, dan kita juga membuang semua angkatan darat kita. Dan pada tahun 1939, ketika Hitler melepaskan anjing-anjing perangnya ke dunia ini, Saya melihat untuk beberapa tahun sepertinya kita sedang mengalami kekalahan. Secara harfiah kita telah digantung oleh suatu tali sepatu di atas jurang kehancuran. Dan saya pikir, kalau bukan karena campur tangan Tuhan Yang Maha Kuasa, Hitler pasti sudah memenangkan perang dan sudah memenangkan dunia, bumi termasuk Inggris dan Amerika Serikat, pasti sudak akan berada di bawah tumit besi dari diktator Nazi. Mengapa? Karena suara-suara palsu dari manusia yang tidak membaca firman Tuhan – tetapi membacanya, tidak mempercayainya! Itulah salah satu alasan Tuhan menuliskan nubuat ini: Bahwa kita mungkin akan dimasukkan ke dalam pendapat yang palsu. Dan salah satu dari pendapat palsu itu adalah kita akan memperoleh kedamaian. Tidak akan ada kedamaian, Tuhan berkata, sampai pada kedatangan Raja Damai. Peperangan ditetapkan untuk sebuah akhir! Dan kesimpulan akhir dari zaman ini datang di dalam pertepuran di Armageddon, ketika Kristus campur tangan di dalam pertempuran akbar yang terakhir dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Jika saudara mengenal kitab itu, dan jika saudara membaca nubuat itu dan jika saudara percaya akan firman Tuhan, maka saudara akan diselamatkan dari jaminan-jaminan keselamatan palsu itu semua.
Marilah kita melihat akan yang satu lagi – kita diselamatkan dari keputusan yang salah ketika kita membaca firman Tuhan dan semua nubuat ini – inilah yang lainnya: perihal sumber dari kekejaman dan kejahatan ini, para sosiolog telah berkata – dan ia telah berkata sudah hampir sampai dengan saat ini – sosiolog itu mengatakan: “kemiskinan, tempat tinggal yang kumuh, kehidupan yang di bawah garis kemiskinan dari kaum lemah dan tertekan ini yang telah membiakkan kekejaman dan kejahatan. Dari situlah ia berasal.”
Jadi mereka telah berkata kepada pemerintah Amerika Serikat dan seluruh perwakilan masyarakat dan kesejahteraan ekonomi, apa yang perlu kita lakukan – untuk memecahkan masalah kejahatan ini serta untuk memecahkan masalah kekerasan ini dan seluruh masalah yang berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat – apa yang perlu kita lakukan adalah membuat setiap orang berkecukupan. Dan jika semua orang sudah berkecukupan, kita tidak akan mendapati suatu kejahatan lagi; kita tidak akan mendapatkan kekerasan lagi..
Jadi, menghubungkan masalah kita terhadap faktor-faktor ekonomi, kita telah bekerja, bekerja dan bekerja untuk menyamakan standar kehidupan di Amerika. Mengapa, seorang yang miskin di Amerika lebih kaya dari yang di Kenya, atau di Malaysia atau setiap bangsa-bangsa yang tertekan lainnya. Akan tetapi mereka berkata: “Yang perlu kita lakukan adalah memecahkan masalah dari faktor-faktor ekonomi yang terbentang di belakang tempat-tempat kumuh ini, lalu kemudian kita tidak akan mendapatkan masalah kejahatan lagi, tidak akan mendapatkan masalah kekerasan lagi.”
Kita telah mengerjakannya. Dan standar Amerika telah meningkat lebih tinggi, lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Akan tetapi sesuatu juga meningkat semakin tinggi, semakin tinggi dn semakin tinggi lagi. Tebaklah apa itu? Kebetulan ketika saya menghidupkan televisi minggu yang lalu, pada sebuah saluran yang bahkan saya tidak tahu ada. Mungkin saluran 39. Tidak mengetahui di sana ada hal yang seperti itu; saya tidak sengaja menghidupkannya. Dan saya tidak sengaja menghidupkannya di tengah-tengah sebuah diskusi panel tentang kejahatan. Dan salah seorang dari panelis berkata: “Insiden kejahatan, grafik kejahatan, meningkat dengan sangat menakutkan di Amerika. Grafik tersebut meningkat di seluruh bangsa barat di dunia ini, tetapi yang terjadi di Amerika sangat menakutkan.”
Lalu panelis yang lain berkata: “Dan insiden dari kenaikan dalam kejahatan tidak hanya disebabkan oleh kaum miskin lebih kejam dan jahat. Tetapi insiden dari peningkatan kejahatan serta kekejaman itu berada diantara orang-orang yang berkecukupan.”
Mereka inilah orang-orang yang beralih ke perselingkuhan, dan kepada narkoba, dan kepada kekerasan, dan kepada apa saja yang kita lihat berkembang pada iklim di Amerika. Orang-orang yang berkecukupan. Bukan mereka yang berada di tempat-tempat kumuh ini, orang-orang yang makmur!
Maka para ahli sosial itu berubah. Dan inilah yang saya baca dalam minggu ini: satu dari angka terbaik mereka mengatakan – dan saya membacanya – apa yang harus dilakukan oleh Amerika adalah mengenyahkan kejahatan dan kekerasan itu, beserta dengan benda-benda yang menggoyang seluruh pondasi iman dari leluhur dari bangsa kita – katanya: “Apa yang kita butuhkan adalah suatu tekanan di masa lalu yang luar biasa dimana orang-orang menjadi miskin dan harus bekerja. Lalu mereka melenyapkan kejahatan dan kekerasan.”
Bukankah hal tersebut mengalahkan segala yang pernah saudara dengar di dalam hidup saudara? Mereka memberikah khotbah kepada kita selama bertahun-tahun, bertahun-tahun, bertahun-tahun, bertahun-tahun, bertahun-tahun dan bertahun-tahun, bahwa alasan untuk kejahatan adalah kemiskinan. Dan sekarang, mereka telah berbalik dan berkata, jika kita akan memecahkan masalah kejahatan ini, semua kita harus menjadi miskin lagi, sehingga kita akan kembali giat bekerja.
Itulah yang akan saya katakan kepada saudara sekalian ketika saudara katakan, jika saudara mendengarkan nubuat Tuhan serta firman Tuhan, anda akan diselamatkan dari keputusan yang salah; dan itu hanya satu diantara mereka. – kepercayaan yang salah perihal kejahatan. Apakah benih dari kejahatan? Buku Tuhan mengatakan kejahatan itu berada di dalam hati manusia, apakah manusia itu kaya, apakah manusia itu miskin; apakah manusia itu terpelajar atau apakah manusia itu tidak berpendidikan. Kejahatan itu ada di dalam hati. Ada di dalam hati! Nabi Yeremia berkata: “Hati sangat memperdayakan di atas segala hal dan degan putus asa menjadi jahat, siapa yang mengetahuinya?”
Dan Tuhan berkata: “Manusia harus dilahirkan kembali.” Kita harus dilahirkan kembali, begitulah yang dikatakanNya. Itulah yang menjadi sumber dari semua kejahatan! Dan mata air dari kejahatan dan perbuatan yang salah tidak berada pada keadaan ekonomi seseorang, tetapi dari dalam hati seseorang itu, pakah ia miskin ataupun kaya.
Secara tidak sengaja mungkin saya biasa berpikir jika perkiraan masyarakat itu terhadap bagaimana melenyapkan kejahatan, bagaimana melenyapkan kemiskinan, Saya pikir ini merupakan sebuah doktrin yang paling ganjil yang pernah saya pikirkan dalam hidup saya; karena saya miskin. Dulu saya miskin, tetapi kejahatn itu tidak pernah terjadi pada saya, ketika saya miskin, kemiskinan dan kriminalitas seperti itu. Kita dulu sama miskin dengan miskin yang pernah dipikir orang miskinnya kita. Kita sama miskin dengan apa yang bisa katakan. Tetapi di dalam rumah dimana saya tinggal dulu, ada ketuhanan dan kebaikan dan firman Tuhan serta ucapan-ucapan Tuhan serta percaya dalam Yesus. Dan saya bertumbuh di dalamnya!
Jangan pernah biarkan seorang sosiolog atau sosiolog palsu membujuk anda dengan dosa dan kejahatan itu, serta kekerasan yang ditemukan di tempat mana saja kecuali di dalam hati seorang manusia yang sudah demikian rusak, apakah ia orang kaya atau miskin. Itulah yang diajarkan Tuhan kepada kita.
Kita tidak dapat tetap pada hal tersebut di sini satu harian. Mari kita lihat pada yang satu lagi. Apa yang saudara pelajari ketika saudara membaca nubuat-nubuat itu, dan apa yang saudara pelajari ketika saudara mempelajari Kitab Tuhan dan bagaimana kitab tersebut menyelamatkan saudara dari kesalahan yang tragis dan menyedihkan – ini satu – Tuhan berkata kepada Abraham: “Berkat, Aku akan memberkati engkau. Dan di dalam keturunanmu seluruh bangsa di muka bumi ini akan mendapat berkat.” Kemudian di pertengahan janji terhadap Abraham, Ia berkata: “Aku akan memberkati mereka yang memberkatimu. Aku akan mengutuk orang yang mengutukmu.”
Belum pernah ada bangsa di seluruh horison dari sejarah umat manusia yang menyiksa anak-anak Abraham yang tidak mendapatkan suatu akhir yang tragis dan menyedihkan. Dan di bawah mata kepala saya sendiri, saya telah melihat apa yang terjadi kepada bangsa Jerman – miskin, terbuang, Jerman yanng terbagi -. Tidak dalam masa depan yang dapat diduga bangsa itu akan menjadi bersama lagi. – seperti saudara membagi Amerika Serikat di Sungai Mississippi dan orang tua kita, ayah dan ibu kita tinggal di sebelah yang satu sementara kita tinggal di sisi yang lainnya. Sesuatu yang menyakitkan hati! Meremukkan hati! Tetapi begitulah keputusan Tuhan atas Jerman.
Saya pikir salah satu alasan Tuhan telah memberikan berkat kepada Amerika karena cinta kasih kita, serta persahabatan kita kepada keturunan Abraham. “Berdoalah untuk kedamaian di Yerusalem,” demikian berkata para pemazmur dari Mazmur 112, “berdoalah untuk kedamaian di Yerusalem: mereka akan memberikan kemakmuran kepada mereka yang mencintai engkau.” Ini merupakan hal yang kita pelajari dari Kitab Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan memberikan nubuatan tersebut sehingga kita boleh mengerti.
Baiklah. Mari kita lihat lagi: Mengapa Tuhan memberikan nubuat itu? Mengapa Ia menuliskannya di sana agar supaya kita dapat melihatnya? Kedua, nubuat mengagungkan serta menghormati Tuhan Allah nubuat tersebut menunjuk kepadaNya; nubuat itu mengangkatNya. Tidak ada yang menyerupai keagungan dari Allah Yang Maha Kuasa! Karena Allah sendiri yang mengetahui misteri masa depan dan Ia mengungkapkannya kepada hamba-hambaNya. Tuhan melakukannya!
Mengapa saudara tidak dapat menemukan nubuat itu di dalam buku-buku keagamaan lainnya di dunia ini? Tidak ada agama di muka bumi ini yang memiliki nubuat di dalamnya kecuali keyakinan ini – agama Kristen - Judea! Mengapa anda tidak menemukan nubuat pada agama lainnya? Hanya karena: Jika nabi-nabi yang ada pada agama lain itu seharusnya menulis ramalan-ramalan mengenai masa depan, ramalan-ramalan palsu mereka sudah akan menghukum dan menyalahkan mereka pada setiap halaman yang mereka tuliskan. Mereka tidak berani meramalkannya; mereka tidak berani bernubuat, karena ramalan palsu segera akan ketahuan. Tihan tidak takut akan hal itu! Tuhan berkata: “Percayalah kepadaKu dan cobailah Aku dan engkau akan melihat.”
Dan Tuhan akan meramalkan, bukan pada apa yang akan terjadi seratus tahun sari sekarang, - dan Ia akan melakukannya – atau apa yang akan terjadi lima ratus tahun dari sekarang – Ia akan melakukannya – Tuhan akan meramalkan apa yang akan terjadi ribuan tahun dari sekarang.
Bagi saya, salah satu dari ramalan yang paling tidak biasa di dunia ini adalah apa yang saudara sebut dengan “protevangelium,” Janji Allah, kepada Adam dan Hawa, bahwa di dalam keturunannya – keturunannya! – Iblis akan menganggapnya sebagai pembinasaan terakhir “di dalam benih seorang perempuan.”
“Baiklah, apakah artinya di dalam kata-kata?” kata rabbi yang tua itu “Karena janji itu – “benih dari seorang perempuan” karena perempuan tidak memiliki benih. Laki-lakilah yang memiliki benih. Seorang perempuan tidak memiliki benih.”
Akan tetapi Tuhan berkata kepada Hawa: “Benih dari seorang perempuan, benih dari seorang perempuan akan meremukkan kepala iblis.”
Kita tidak tahu apa yang dimaksud oleh nubuat itu; dan itu diucapkan ribuan, dan ribuan, dan ribuan, dan ribuan, dan ribuan, tahun yang lalu! Kita tidak mengetahui apa artinya sampai Tuhan lahir dariseorang Perawan. Ia tidak mempunyai ayah manusia, tidak ada benih dari manusia laki-laki. Ia terlahir dari seorang perawan, dikandung daripada Roh Kudus. Tuhan tidak takut melakukan hal seperti itu: Ribuan tahun di depan, Tuhan akan menubuatkan apa yang akan datang, karena Ia mengetahuinya, Ia melihatnya akhir dari sebuah permulaan.
Dan nubuat memuliakan Tuhan; dan nubuat itu begitu jelas, dan saya tidak memiliki waktu; walaupun saya mendapatkan hampir satu jam di pagi hari ini – nubuat itu dengan jelas dibentangkan di hadapan kita bahwa Tuhan Allah memerintah di dalam kerajaan dunia dan hidup diantara manusia. Misalnya, Daniel memulianya dengan begini: “Dan Tuhan memberi Yoyakim, raja kaum Yehuda, ke dalam tangan Nebukadnezar.” Tuhan melakukannya! Tuhan melakukannya! Tuhan Allah memberikan Yoyakim…Hal tersebut merupakan hukuman, dan Tuhan melakukannya.
Dan apa yang terjadi kepada bangsa-bangsa di bumi ini hanya kekurang hati-hatian saja; hanya penantian saja, hanya kejadian yang sangat cepat terjadi saja. Tidak, tidak ada suatu apapun yang dapat dikatakan begitu cepat terjadi! Hal-hal seperti itu berasal dari Tuhan. Hanya saja kita tidak mengerti mereka. Dan penglihatan kecil dan sempit kita tidak dapat memahaminya; dan pemikiran kecil yang terbatas kita tidak dapat merasuki mereka. Akan tetapi nubuat adalah bertujuan untuk menunjukkan kepada kita bhwa pembersihan kehidupan yang luar biasa itu dengan aliran dari gelombang manusia yang besar di dalam sejarah di bawah pengawasan Tuhan Yang Maha Kuasa. Ia memerintah dan untuk selama-lamanya!
Baiklah, alasan yang ketiga dari nubuat itu. Yang pertama, bahwa kita dapat diselamatkan dari keputusan yang salah dan gagal. Yang kedua, bahwa Tuhan boleh dihormati dan dimuliakan. Yang ketiga, nubuat itu dituliskan untuk kenyamanan serta jaminan kita. Lihatlah ini: Ketika sebuah hukuman daripada Tuhan – dan hukuman itu tidak pernah gagal – jika Tuhan tidak salah menghukum dan berbuat salah, lalu Ia bukan Tuhan, untuk kekudusan dan kebajikan di dalam karakterNya. Dan tidak seorangpun tanpa kekudusan yang akan melihat wajah dari Tuhan. Penghakiman berasal dariTuhan. “Jiwa yang berdosa akan mati.” Itulah Tuhan. Tuhan mengumpulkannya bersama-sama dan tak seorangpun yang mampu membuka patrian dari rantai itu.
Sekarang setelah hukuman itu dijatuhkan, hukuman itu jatuh di atas yang baik sebagaimana dengan yang jahat; di atas orang-orang beriman sebagaimana juga dengan yang tidak. Lihatlah pada empat anak Jahudi itu, Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya – keempat anak laki-laki itu. Pernahkah saudara melihat empat orang pemuda yang takut akan Tuhan yang lebih baik lagi? Pernahkah saudara membaca tentang mereka – kembali ke belakang sekitar dua ribu enam ratus tahun dalam sejarah hanya untuk menemukan empat orang pemuda seperti itu. Akan tetapi mereka adalah para tawanan dan mereka adalah budak di hadapan pengadilan kaum penyembah berhala. Mengapa? Karena hukuman dari Tuhan jatuh menimpa Yehuda, dan hukuman dari Tuhan jatuh menimpa Yerusalem. Dan keempat pemuda ini jatuh beserta dengan yang lainnya. Ketika mereka dibawa untuk kemudian ditawan, keempat pemuda yang luar biasa itu dihela keluar kedalam penahanan juga.
Itulah alasannya mengapa bangsa Tuhan kadang kala mengeraskan suaranya dan melihat ke langit serta menangis di dalam keputus asaan dan kefrustrasian, serta di dalam hati yang sakit: “Oh, Tuhan, mengapa? mengapa? mengapa? Kami yakin Tuhan sudah melupakan JanjiNya. Mungkinkah? Kami yakin Tuhan tidak tahu. Mungkinkah? Kami yakin Tuhan tidak perduli . Mungkinkah?”
Dan jeritan yang sepantasnya sebelum adanya hukuman dari Yang Maha Kuasa! Lihatlah di keseluruhan sejarah dari bangsa Israel: Tuhan mengurapi Abraham dan memberikannya sebuah janji; Tuhan mengurapi Ishak dan memberikannya sebuah janji; Tuhan mengurapi Yakub dan memberikannya sebuah janji; Tuhan mengurapi Daud dan memberikannya sebuah janji bahwa ia tidak akan pernah gagal mendapatkan seorang putra untuk duduk pada sebuah takhta. Dan kerajaannya – kerajaan Daud – akan kekal selama-lamanya. Tuhanlah yang menagatakannya!
Dan ketika pada tahun 722 SM datang, dan kaum Asyur – membawa keluar kesepuluh suku dari bagian utara. Pada tahun 587 SM, bersama dengan Nebukadnezar – membawa suku Yehuda dan Benyamin, dua suku yang lain. Dan kemudian, pada tahun 70 M – setelah mereka kembali, sekelompok orang yang tersisa membangun kembali bangsa itu – pada tahun 70 M, seluruh bangsa itu telah dihancurkan selama berabad abad.
Dan saudara datang ke hadapan Tuhan dan berkata: “Tuhan Allah, di manakah semua janji-janji itu? Dimanakah janji yang mengatakan bahwa Israel akan memiliki negeri selamanya? Dimanakah janji-janji itu? Dan di manakah janji itu bahwa Daud akan memiliki seorang Putra yang akan menduduki takhtanya selamanya? Tuhan, apakah Engkau sudah lupa? Tuhan, apakah janji-janjiMu terjatuh ke atas tanah? Tuhan, apakah kami seharusnya tidak usah percaya dalam firman Tuhan?”
Itulah sebabnya ada nubuat: Tuhan membentangkannya di depan kita supaya kita boleh melihat riak-riak kecil ini, hal-hal remeh yang terjadi secara kebetulan ini, dan perkembangan dalam sejarah ini hanya merupakan sebagian saja dari hukuman Tuhan atas dosa dan kesalahan di dalam ras manusia? “Tetapi bersoraklah, kerumunan yang kecil, adalah merupakan keinginan Bapa untuk memberikan sebuah kerajaan kepadamu”. Dan diluar daripada huru-hara tersebut, dan kekerasan, dan peperangan, dan pertumpahan darah, dan kerusuhan dan hukuman daripada Tuhan atas dunia ini, dari semuanya itu, Tuhan akan memelihara milikNya dan memberikan kerajaan itu kepada mereka.
Nubuat itu merupakan sebuah jaminan kepada mereka. Saudara lihat, ketika Tuhan menggariskan suatu nubuat akan masa depan yang luar biasa, jika sebagian daripadanya terpenuhi, maka itu adalah yang paling menghasilkan, dan sebuah pertanda dan sebuah janji atas kesetiaan terhadap Tuhan untuk memenuhi sebagian lagi. Misalnya, penglihatan luar biasa yang dilihat oleh Daniel ini, saudara tahu, diterjemahkan kepada Nebukadnezar. Dan Tuhan menunjukkannya kepada Daniel. Mimpi itu menggambarkan seorang raksasa, sebuah patung dari seseorang yang sangat sangat besar. Dan kepalanya di sana terbuat dari emas dan Daniel berkata: “Tuhan berkata itulah kerajaanmu, kerajaan Babel.”
Dan kemudian bagian dada dan lengan yang terbuat dari perak. Dan Tuhan mengatakan itu melambangkan kerajaan yang memiliki dua pasukan, Medo dan Persia. Lalu kemudian Tuhan berkata bahwa paha yang terbuat dari tembaga yang melambangkan kerajaan Yunani, kerajaan dari Alexander yang agung. Dan Ia berkata bahwa kaki-kakinya terbuat dari besi, dan itu melambangkan kerajaan Romawi, kerajaan Romawi timur dan barat. Kemudian, Tuhan mengatakan jari-jari kakinya yang terbuat dari tanah liat dan besi yang tidak bercampur – kedua-duanya. Dan itu melambangkan bagaimana dunia ini nantinya ketika Yesus datang kembali; ketika batu yang besar itu terungkit lepas dari gunung dan menimpa patung itu di bagian kakinya.
Itulah yang dikatakan oleh Tuhan pada tahun 605 SM, selamat malam! Kita mendapatkan dua – seharusnya saya tidak mengatakannya – kita memiliki dua ribu enam ratus tahun untuk menilainya. Mari kita lihat. Apakah ada kerajaan perak Medo dan Persia? Ada. Persis seperti yang dikatakan Tuhan. Apakah ada kerajaan Yunani? Ada, persis seperti yang dikatakan oleh Tuhan. Apakah ada kerajaan Romawi? Ada, persis seperti yang dikatakan oleh Tuhan.
Lalu Tuhan berkata: “Tidak akan ada lagi kerajaan dunia yang lain. Tidak akan pernah lagi ada yang lain karena bangsa-bangsa di dunia akan terpecah-pecah menjadi seperti besi dan tanah liat, dan mereka akan terbagi menjadi dua kelompok.” Apakah benar demikian? Saya mempunyai dua ribu enam ratus tahun sejarah untuk mengujinya. Apakah benar demikian? Tidak pernah ada sebuah kerajaan yang meliputi bumi ini sejak kekaisaran Romawi persis seperti yang dikatakan Tuhan. Kaum Barbar kemudian datang serta merampok Roma, mereka mencoba membangun sebuah kerajaan dan gagal dengan hebatnya. Charlemagne mencobanya; Napoleon mencobanya; Kaiser Wilhelm mencobanya; Adolf Hitler mencobanya. Dunia Komunis sedang mencobanya sekarang ini. Tidak akan pernah melewatinya karena Tuhan telah mengatakan tidak akan ada yang berhasil. Dan saudara dapat mengujinya di dalam sejarah.
Jika hal-hal ini, yang telah dinubuatkan oleh Tuhan, jika saya melihatnya terpenuhi, bukankah aku yang mendapatkan yang paling menguntungkan, dan pertanda dan sebuah janji bahwa Tuhan akan memenuhi sisanya? Misalnya, Tuhan berkata keluar dari gunung, dipotong tanpa perbuatan tangan manusia, akan datang sebuah batu yang besar dan akan menimpa patung itu pada kedua kakinya, di sini, pada akhir zaman ketika seluruh kerajaan, dua kelompok dari mereka, totaliter dan demokratis, persis seperti yang dikatakan Tuhan. Dan bahwa batu itu akan datang dan membinasakan seluruh kerajaan daripada kejahatan, dan batu itu akan tumbuh memenuhi seluruh bumi ini. Dan Daniel berkata bahwa yang dimaksud oleh Kerajaan Allah yang akan datang di dalam kemulian dengan kemunculan Mesias dan kita akan memiliki sebuah kerajaan damai yang universal, suatu kerajaan kesukaan milenia dan akan kekal sampai selama-lamanya.
Setelah melihat yang pertama terpenuhi, tidak dapatkah saya percaya kepada Tuhan akan yang lain? Bukankah itu sebuah pertanda dari apa yang belum Ia lakukan? Di dalam bab yang ke tujuh dari Kitab Daniel, Daniel berkata ia melihat pada zaman dahulu dan seseorang datang ke hadapanNya yang disebut Anak manusia. Dan telah diberikan kepadaNya sebuah kerajaan yang kekal. Dan Ia akan memerintah atasnya selama-lamanya. Tidak dapatkah saya mempercayainya? Itu merupakan nubuat dan apa yang telah dipenuhi merupakan sebuah jaminan terhadap sisa yang akan dipenuhi kemudian.
Kehidupan dari Tuhan kita adalah seperti itu. Oh, betapa banyak menit nubuat yang mengenai kedatangan Kristus di sini, dalam Kitab Perjanjian Lama. Oh, begitu banyak mereka, begitu banyak. Dan mereka digenapi dalam semua detilnya, satu setelah yang lainnya – detil lamanya yang kecil yang telah dinubuatkan mengenai Kristus. Baiklah. Saya dapat mengujinya dan melihatnya. Oleh karena itu tidakkah dapat saya percaya perinciannya ketika Tuhan berbicara mengenai kedatangannya yang kedua? Tidak dapatkah saya? Ketika Ia datang untuk yang pertama sekali, menurut Kitab itu, semua perincian di dalam nubuat telah digenapi di dalam Tuhan Yesus ketika Ia datang pertama kali. Sekarang, saya memiliki alasan dan hak untuk percaya bahwa Tuhan akan menggenapi nubuat yang dibuat pada kali yang kedua; ketika Ia datang kembali, itu akan menjadi seperti yang di dalam Kitab ini: “Lihatlah, Ia yang datang dengan awan-awan dan semua orang akan melihat padaNya.” Dapatkah saya mempercayainya? Tidak dapatkah bumi tua yang pendiam ini pernah dipindahkan ke suatu perubahan bentuk dengan sebuah penglihatan ketika Tuhan akan datang kembali? Saya berhak mempercayainya. Ini merupakan firman Tuhan. Itu sebabnya dituliskan di sana, untuk jaminan dan kenyamanan kita, sehingga kita dapat mempercayainya.
Ketika saya sedang mempersiapkan khotbah ini minggu yang lalu, saya menerima telepon jarak jauh dari seorang pemuda di Chicago. Dia pasti seorang pemuda yang baik dan terpelajar karena bahasa Inggris yang dipergunakannya, tata bahasa yang dipergunakannya pada saat berbicara kepada saya sangat, sangat sangat baik. Inilah yang terjadi. Ia berkata bahwa ketika ia berusia sebelas tahun, ia telah memberikan hatinya kepada Tuhan, yang ia percayai dalam Tuhan sang Juru Selamat, dean ia telah menerima pembabtisan ketika ia berusia sebelas tahun. Ia berkata: "Sekarang, saya berada dalam sebuah kelompok. Dan mereka menemukan kesalahan dalam peralihan saya. Dan mereka pikir bahwa saya tidak benar-benar diselamatkan." Dan ia berkata: "Saya sungguh terganggu. Dan saya menghubung anda. Saya ingin anda memberitahu saya bagaimana saya bisa tahu apakah saya telah diselamatkan atau saya tidak diselamatkan. Tolonglah," katanya, "dapatkah anda memberitahu saya?"
Saya berkata: "Nak, tentu saya dapat. Engkau tidak akan diselamatkan oleh setiap jenis pengalaman apapun, seolah-olah sudah menyelamatkan engkau; engkau diselamatkan dengan cara mempercayai Yesus. Ia yang akan menyelamatkanmu! Kami sendiri tidak mampu menyelamatkan diri kami sendiri. Tidak menjadi masalah apapun pengalaman yang kita cari atau boleh kita dapatkan, Ia menyelamatkan kita!”
Sama seperti dalam ayat ke sebelas dan ke dua belas dari bab yang pertama Kitab Yohanes:
Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya.
Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya.
Aku berkata, “Nak, jangan percaya dalam pengalaman, apapun itu – besar, kecil, buruk, tidak sama, tawa, tangis, atau sedih – apapun. Jangan percaya akan pengalaman! Dan jangan percaya apapun yang lain selain Yesus. Percaya hanya pada Yesus!"
Dan saya berkata: "Nak, jika engkau mulai mencari di dalam dirimu sendiri dan memeriksa dirimu sendiri, engkau akan sengsara karena engkau akan mencari semua jenis barang yang salah terhadap dirimu, terhadapku, terhadap kita. Jangan lihat akan dirimu; merupakan prospek yang paling menakutkan di dunia ini ketika engkau melihat dirimu sendiri.”
Aku berkata: "Nak, buka matamu dan lihatlah kepada Yesus, semua dariNya benar – mungkin tidak semua kita benar – tetapi semua daripadaNya benar. Kita boleh lemah, tetapi Ia kuat. Kita mungkin saja tidak memiliki jawaban, akan tetapi Ia memilikinya semua.”
Saya berkata: "Engkau lihat kepada Yesus!" Dan saya berkata: "Letakkan iman kepercayaanmu dalam Tuhan dan di dalamnya dijanjikan berkat “sebanyak engkau mempercayaiNya, memberikan kepadaNya hak untuk menjadi Anak Tuhan.”
Saya berkata: "Nak, engkau dapat bangun pada pukul dua di pagi hari dan janji itu tetap berada di sana; dan engkau dapat menjadi tua, dan janji itu tetap di sana; dan ketika engkau akan mati, janji itu tetap ada di sana – karena firman Tuhan tidak berubah! Engkau mempercyai Tuhan dan janji-janjiNya!"
Sedu sedan pemuda itu meledak di ujung telepon, di sana di Chicago. Saya dapat mendengarnya menangis. Ia berkata: "Oh, terima kasih! Itulah yang akan saya lakukan." Ia berkata: "Saya akan percaya akan janji-janji Tuhan dan saya akan melihat pada Yesus."
Itulah yang kita butuhkan. Jika saya akan melihat seorang malaikat dari langit, saya akan berterimakasih kepada Tuhan akan penglihatan itu; tetapi saya tidak akan pernah berpikir untuk membuatnya menjadi tanda dari peralihan saya. Jika saya akan melihat sebuah cahaya dari kemuliaan atau sebuah bola api seperti di Pentakosta, tidak akan pernah terjadi pada diri saya bahwa itu merupakan sebuah konfirmasi bahwa saya telah diselamatkan. Karena saya tidak diselamatkan oleh malaikat, dan saya tidak diselamatkan oleh cahaya dan saya tidak diselamatkan oleh bola-bola api. Saya diselamatkan oleh darah penebusan dari Yesus Kristus dan janji-janjinya jika saya percaya.