Daftar isi

DIMANA ORANG KRISTEN HIDUP

(WHERE THE CHRISTIAN LIVES)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Alih bahasa Santoso B. Teguh, S.Th., M.Th.

Editor Dr. Eddy Peter Purwanto

 

09-21-69

Efesus 1:1

 

            Anda yang sedang menyaksikan kebaktian ini lewat televisi dan Anda yang sedang mendengarkannya lewat radio, Anda semua sedang berbagi kebersamaan dengan kami dalam kebaktian First Baptist Church di Dallas. Ini adalah Gembala kami yang akan membawakan kotbah yang diberi judul: DIMANA ORANG KRISTEN HIDUP, LINGKUNGAN KEHIDUPAN ORANG KRISTEN. Ini adalah bagian pertama dan pesan pengantar dari seri khotbah yang akan dikotbahkan Gembala kita pada kebaktian pagi yang diambil dari Kitab Efesus. Kita tidak selamanya akan minum susu dari botol susu sebagaimana bayi-bayi dalam Kristus. Kita akan makan daging, daging keras di meja Tuhan. Jika Anda tertarik pada sesuatu yang tidak berhubungan dengannya dan tidak punya banyak waktu, Anda tidak akan suka untuk datang kebaktian. Tetapi jika Anda sangat tertarik hal-hal tentang Tuhan, Anda akan senang menghadiri kebaktian pada pagi ini. 

Anda akan menjadi sangat terkejut ketika membaca surat Paulus yang ditujukan kepada gereja di Efesus yang menjelaskan tentang petunjuk-petunjuk pribadi.  Paulus menghabiskan waktu lebih lama dalam pelayanannya di Efesus dibanding tempat lainnya. Dua kali selama ia melakukan pekerjaannya di Efesus sebagaimana yang ia lakukan di Korintus.              

Dalam perjalanan misi yang kedua, setelah dari Makedonia dan Yunani sampai Syria, ia berhenti di Efesus bersama Akwila dan Priskila.

Setelah berbicara di dalam sinagog di sana, ia meninggalkan Akwila dan Priskila dan pergi dengan janji bahwa di dalam anugerah Allah, ia akan kembali lagi.

            Dalam perjalanan misi yang ketiga, setelah mengunjungi gereja-gereja di bagian  Phrygia dan Galatia, ia pergi ke Efesus. Pada kenyataannya, pada perjalanan misi yang ketiga itu banyak dihabiskan untuk melayani jemaat di Efesus. 

            Ketika ia meninggalkan Efesus setelah tiga tahun, ia pergi keluar kota itu karena khotbahnya menimbulkan keributan di sana.

            Ia datang kembali ke Makedonia tetapi berhenti di Miletus yang berjarak sekitar delapan belas mil jauhnya, dan di sana duduk para tua-tua, gembala-gembala gereja di Efesus, dan dari sana ia mengirim surat tersebut, dan itu dapat anda baca di dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal keduapuluh.  

           

            Pelayanan yang telah Paulus lakukan di Efesus menyebar ke seluruh Asia. Tujuh gereja di Asia terorganisir dari kotbah agung Paulus di Efesus dan orang-orang yang ia kenal dan mengasihinya yang ada sana.

            Surat untuk gereja di Efesus adalah surat dari rasul kepada para pemimpin gereja. Surat ini adalah sebuah surat umum. Sebuah surat edaran. Paulus menuliskannya untuk gereja-gereja, semua gereja, untuk gereja-gereja sebelum kita dan untuk gereja-gereja pada masa kita. Injil ini dialamatkan kepada gereja-gereja dari segala zaman.

            Ketika Paul mendiktekan surat itu, ada salinan yang dibuat dari surat tersebut, dan ia mempercayakan penyalinan itu kepada Tikikus, seorang rekan sekerja dan seorang rekan sepelayanan. Tikikus mengambil surat-surat tersebut dan mengalamatkan kepada nama gereja yang mana surat-surat tersebut ia serahkan. 

            Ketika ia membawa naskah sampai di Efesus, ia menuliskannya, Paulus, seorang rasul dari Yesus Kristus oleh kehendak Allah, untuk orang-orang kudus di Efesus. Kemudian bila ia mengambil naskah, copy lainnya, untuk jemaatt Laodikia, ia menuliskannya di sana, kepada orang-orang kudus di Laodikia. Bila ia mengambil naskah, copy lainnya, untuk jemaat Hierapolis, ia menuliskannya di sana, kepada orang-orang kudus di Hierapolis.

            Dan itulah sebabnya mengapa Anda tidak mempunyai petunjuk-petunjuk pribadi dalam surat Efesus. Naskah yang turun kepada kita itu merupakan salah satu salinan yang ditujukan kepada gereja di Efesus.

            Jika Anda memperhatikan ayat-ayat bagian akhir di dalam surat Paulus kepada jemaat di Kolose, untuk orang-orang Kolose, ia mengatakan, sekarang aku ingin kalian membaca surat yang pernah aku tulis kepada jemaat di Kolose, Laodikia, dan aku ingin kalian membaca surat kepada jemaat di Laodikia.

Di mana surat kepada Laodikia? Surat kepada Laodikia adalah surat yang sama dengan surat Efesus. Jadi ini merupakan suatu surat umum yang dialamatkan kepada semua gereja.

            Sekarang, marilah kita mulai mengkhotbahkan surat ini. Dan khotbah pagi ini akan diambil dari ayat pertama. “Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus.”

 

            Ini adalah lingkungan kehidupan orang Kristen. Ia hidup di tiga tempat. Lingkungan yang melingkari di sekelilingnya. Kita dilingkari oleh tiga hal. Biarkan saya mengilustrasikannya terlebih dahulu.

             

            Sekarang seperti terlihat di sini. Kita adalah di dalam Kristus. Kehidupan Kristen kita adalah hidup di dalam Kristus. Kedua, kehidupan kita adalah hidup di dalam persekutuan orang-orang kudus. Ketiga, kehidupan kita adalah hidup di tengah-tengah masyarakat Efesus, atau dunia di sekitar kita.

Kita bukanlah orang-orang kudus yang ada di dalam surga. Kita adalah orang-orang kudus di Efesus. Kita berada di dunia dengan semua kejahatannya, pencobaan-pencobaan, tantangan-tantangannya, sekularisme dan penyembahan berhala. Dan kehidupan kita adalah hidup di dalam tiga kategori-kategori itu. Kita akan berbicara tentang mereka pada waktu kita.

 

PERTAMA, KITA HIDUP DI DALAM KRISTUS

 

Pertama, di dalam Kristus. Kehidupan Kristen adalah hidup di dalam Kristus. Mungkin Anda tidak menggunakan sebutan itu. Itu adalah asing bagi Anda. Kita sukar mengerti apa yang dimaksudkan. Karena kita bersifat materialistik dalam semua pandangan kita, dalam kehidupan kita.

            Jika saya mendekati seseorang dan bertanya kepada dia, “Apakah Anda di dalam bisnis?” Ia segera memahami apa yang saya maksudkan dan ia akan menjawabnya. “Apakah Anda di dalam bisnis?” Jika saya mendekati seseorang dan menanyakan dia, “Apakah Anda di dalam salah satu dari profesi-profesi?” Ia akan segera memahami  apa yang saya katakan. Apakah Anda di dalam hukum? Apakah anda di dalam pengobatan? Apakah anda di dalam salah satu dari profesi-profesi? Dengan seketika ia akan mengetahui maksudnya.

            Ketika saya mendekati Rich Liner, teman muda saya, dan bertanya kepadanya, “Apakah kamu sedang ada dalam cinta?” Wajahnya  menjadi kemerah-merahan, tetapi ia mengetahui dengan pasti apa yang saya maksudkan, dan ia akan menceritakan kepada saya tentang gadis manis yang bergabung menjadi anggota jemaat Minggu lalu yang akan ia nikahi. Dan saya telah mencatat di buku saya tanggal pernikahannya kemarin.

            Tetapi jika saya mendekati seseorang dan bertanya kepadanya, “Apakah Anda di dalam Kristus?” Ia akan menjadi bingung dan bahkan mungkin malu. Itulah yang menjadi perbedaan antara kita dengan orang-orang Kristen pada abad pertama, karena mereka hidup dalam bahasa tersebut dan bagi mereka itu adalah bahasa paling umum dikenal -- “Di dalam Kristus,” “yang berakar dan didasarkan di dalam Dia,” “di dalam kesetiaanNya.” Sebagaimana sebuah pohon anggur yang akarnya tertanam kuat di jantung bumi dimana ia menerima hidup dan kekuatannya, demikian juga orang-orang Kristen pada abad permulaan dimana mereka menjadi terbiasa dengan ungkapan “di dalam Kristus.”  

            Paulus menggunakan ungkapan itu sebanyak 164 kali: Di dalam Kristus untuk pengampunan, di dalam Kristus untuk keselamatan, di dalam Kristus untuk jaminan, di dalam Kristus untuk kekudusan, di dalam Kristus untuk tujuan, di dalam Kristus untuk pelayanan, di dalam Kristus selamanya. Itu adalah sebuah ungkapan yang sangat umum dikenal sebagaimana Paulus menggunakannya dan sebagaimana juga orang-orang Kristen menggunakannya.

            Sebagai contoh, ayat yang sangat bagus di dalam II Korintus 5:17, jika seseorang berada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Semuanya telah berlalu. Semuanya menjadi baru.

            Jika seseorang berada di dalam Kristus, ada sebuah kasih yang baru. Ada sebuah visi yang baru, sebuah impian yang baru, sebuah hidup yang baru, sebuah harapan yang baru, sebuah dedikasi yang baru. Segalanya menjadi berbeda jika seseorang berada di dalam Kristus.   

Lalu Paulus menunjuk orang-orang kudus di dalam Kristus, dan ia katakan bahwa kita adalah di dalam Kristus. Ia menggunakannya untuk memperkenalkan dirinya senidri, “dari Paulus, seorang rasul Yesus Kristus, di dalam Kristus, oleh kehendak Tuhan.”

            Tempatnya, kerasulannya, pelayanaannya, adalah bukan di dalam dirinya, tetapi di dalam Tuhan. Itu bukan sebagian dari pilihannya atau sebagian dari pekerjaannya atau pun sebagian dari dedikasinya, tetapi itu ada di dalam kedaulatan dan tujuan pilihan Tuhan.

            Sekarang, -- jika kita dapat melihatnya -- ini adalah sumber kekuatan  yang tak terkira, tak terhingga bagi mereka yang berbuat baik untuk Tuhan. Paulus mengatakan: oleh kehendak Tuhan. Dan di dalam ayat yang pertama dari suratnya kepada gereja-gereja di Galatia ia juga menekankan itu, bukan oleh kehendak manusia, tetapi oleh kehendak Tuhan.

            Di dalam pasal yang kelimabelas dari I Korintus ia mengatakan, aku adalah seorang rasul, tetapi aku adalah yang paling akhir dari semua rasul. Aku tidak pantas untuk disebut sebagai seorang rasul. Di dalam I Timotius 1:15 ia mengatakannya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.”

            Kata-katanya penuh kutukan dan penyangkalan terhadap diri sendiri. Tetapi di mana ia dan apa yang ia katakan adalah bahwa oleh pilihan kedaulatan dan kehendak Tuhan. Ia tidak menempatkan dirinya sendiri di dalam Kristus dan di dalam pelayanan pekerjaan apostolik dari Tuhan, tetapi itu adalah karena satu tindakan Tuhan. Tuhan yang melakukannya.            

            Sekarang, bila kita menerapkannya untuk diri kita sendiri, kita temukan suatu sumber yang tak terhingga, yang tak terduga, yang tak terkira dari kekuatan di dalam hidup kita untuk apa yang kita lakukan dan apa yang kita sedang mencoba untuk lakukan adalah bukan karena kita sudah dipilih, tetapi tempat kita, pesan kita, pekerjaan kita dan tugas kita adalah dari surga. Kita berada di dalamnya dan kita berada adalah karena kehendak Tuhan.

            Dan saya katakan bahwa suatu sumber dari dorongan yang tak terkira, tak terhingga untuk -- jika Anda seperti saya dan Anda adalah manusia, seperti Anda menghadapi tugas-tugas dan penugasan dari Tuhan, semua perasaan kurang yang meliputi Anda dan merasa tidak sesuai yang menangkap Anda dan yang mematahkan semangat Anda karena Anda tidak kuat menghadapi sebagaimana Anda senang atau bukan mampu sebagaimana Anda memilih menjadi diri Anda.   Tetapi pekerjaan kita untuk Tuhan adalah bukan di dalam kelemahan kita dan itu bukan pilihan dalam diri kita, tetapi karena Tuhan yang menaruh kita di dalamnya

            Dan hasil dari doktrin seperti itu di dalam Alkitab adalah ini, bahwa di dalam pekerjaan kita dan di dalam tempat kita, kita mengambil pikiran kita dan mata kita dari diri kita sendiri. Kita tidak mengandalkan diri kita sendiri, tetapi kita mengandalkan Tuhan. Dan itu yang memberi kita kekuatan dan yang membuat kita cukup. Itu yang membuat kita sepadan dengan apa yang Tuhan sudah tugaskan kepada kita untuk melakukannya. Itu adalah pekerjaan Tuhan dan kita adalah umat Tuhan dan Tuhanlah yang memperhatikan kita sampai selesai. Ini merupakan sesuatu yang sangat indah. Dari Paulus, di dalam Kristus, seorang rasul oleh kehendak Tuhan.   

            Mungkin kita bukanlah rasul-rasul. Mungkin kita bukanlah pengkotbah atau gembala. Tetapi kita semua mempunyai satu tugas. Kita mempunyai satu panggilan. Ada suatu pola ilahi untuk tiap-tiap kehidupan. Di dalam panggilan, Tuhanlah yang membuat kita mampu dan sama, dan itu adalah karena Tuhan yang memberkati kita. 

            Dan jika tugas dan penugasan saya adalah untuk menjadi seorang penjaga pintu di dalam rumah Tuhan, itu adalah pekerjaan yang indah. Tuhan, membantu saya untuk menjadi penjaga pintu Tuhan atau seorang guru atau seorang penyanyi atau seorang penjaga anak-anak atau apapun juga yang Tuhan sudah panggil kita dalam kehidupan ini. Kita di dalam Kristus dan kita seperti rusa yang rindu sungainya.

 

KEDUA, KITA HIDUP DI TENGAH ORANG-ORANG KUDUS

 

Selanjutnya dikatakan bahwa Paulus, seorang rasul dari Yesus Kristus, di dalam Kristus oleh kehendak Tuhan, untuk orang-orang kudus.

Hoi hagioi, orang-orang kudus. Kata qādôš dalam bahasa Ibrani di dalam Perjanjian Lama dan kata hagios dalam bahasa Yunani di dalam Perjanjian Baru adalah sangat mirip dan mengacu pada hal yang sama.  Bentuk kata kerjanya adalah kata hagiazō dan itu mengacu pada sesuatu yang Tuhan berikan yang berarti menyucikannya, kesucian untuk Tuhan. Hagiazō, untuk dikuduskan bagi Tuhan, untuk disisihkan bagi Tuhan. 

            Bentuk kata kerja tersebut adalah sangat banyak.  To hagion adalah -- dalam Alkitab Anda diterjemahkan – bait suci, bait suci Tuhan.  To hagion, satu dari bentuk-bentuk dari hagiazō, -- dikuduskan bagi Tuhan, kepunyaan Tuhan, bukan untuk penggunaan umum, tetapi untuk penggunaan Tuhan .  To hagion, kata bahasa Yunani untuk bait suci. 

Ta hagia. Ta hagia, tempat kudus. Hagia hagiōn, Ruang maha kudus.  Bahasa Latinnya, sanctum sanctorum. Pneuma hagion, Roh Kudus. Gagasannya, apakah qādôš dalam Perjanjian Lama atau hagios dalam Perjanjian Baru, bahwa ini adalah sesuatu yang Tuhan telah sisihkan. Tuhan yang telah menetapkannya terpisah untuk dia.     

            Sekarang, mari kita memperhatikan walau hanya untuk sebentar. Misalnya untuk sebuah bangunan. Tidak ada orangpun yang bisa membangun sebuah bangunan  dan berkata, “Ini adalah ta hagia, bait suci Tuhan.” Tuhan yang harus melakukan itu. Tuhan yang harus menyisihkan dan menyucikan membangun. Tuhan memilih dimana namanya berada. Ta hagia, kepunyaan Tuhan. Tuhan yang melakukan itu.

Hal yang sama adalah tentang seorang imam. Di dalam Alkitab, tidak ada seorangpun yang bisa menetapkan orang lain dan mentahbiskannya untuk menjadi imam. Tuhan memilih orang untuk menjadi imam. Dan ia adalah seorang qādôš. Ia adalah seorang orang kudus. Tuhan memilih dia untuk menjadi imam. Dan, seperti Anda mengetahui, di dalam Perjanjian Lama, itu adalah keluarga Harun. Tuhan yang melakukan itu.

Altar adalah hagios, qādôš.  Kepunyaan Allah. Pengorbanan adalah hagios.  Itu adalah qādôš.  Itu kepunyaan Allah.  Persembahan adalah kudus bagi Tuhan. Persembahan adalah qādôš.  Itu adalah hagios. Itu kepunyaan Tuhan. Itu adalah agar tidak digunakan oleh saya atau oleh kita. Itu kepunyaan Tuhan. Persembahan adalah kudus bagi Tuhan. Dan di dalam Alkitab bangsa Israel disisihkan, disucikan, kudus, qādôš.

            Pasal kesembilanbelas dari Keluaran mendahului pasal keduapuluh dari Keluaran. Bukankah itu serasi? Pasal kesembilanbelas dan kemudian pasal keduapuluh. Sekarang, di dalam pasal keduapuluh, Tuhan memberikan kepada Israel Sepuluh Perintah. Tetapi di dalam pasal kesembilanbelas dari Keluaran Tuhan berkata kepada orang-orang, kamu haruslah menjadi bagiKu satu kerajaan para imam dan satu bangsa yang  kudus.

            Disisihkan untuk apa? Mereka diharapkan menjadi berkat untuk semua bangsa-bangsa di bumi. Tuhan memberikan wahyu-wahyu kepada mereka bahwa mereka boleh menjadi pengajar kepada semua orang bukan Yahudi di bumi. Itu adalah tujuan Tuhan bagi Israel. Yang disisihkan, qādôš, hagios.

            Sekarang, bila Anda melihat Perjanjian Baru, Anda akan menemukan bahwa istilah itu sangat tepat dan itu adalah wahyu-wahyu yang sangat tepat dari surga bagi Tuhan yang adalah sama dengan kemarin sebagaimana Ia hari ini sebagaimana juga Ia melewati semua kekekalan. Dan ini adalah bagaimana Tuhan mengerjakan. Tuhan memilih dan menetapkan berbagai hal tertentu untuk dirinya sendiri.

            Sekarang, jika kita masih mempunyai waktu, kita akan memperhatikan sebagian dari berbagai hal tersebut. Salah satu dari mereka adalah sebagaimana Anda. Tetapi Anda, seperti yang Simon Petrus katakan, satu generasi yang dipilih, satu imamat rajani, satu bangsa yang kudus. Anda adalah seorang yang istimewa dimana Anda harus terus menerus memuji Dia yang telah memanggil Anda ke luar dari kegelapan masuk ke dalam terangNya yang ajaib.   

            Rumah yang saya tinggali di dalamnya adalah kudus bagi Tuhan. Adalah bait suci. Adalah hagion oleh Roh Kudus. Tuhan tinggal di  bait suci ini, rumah ini. Dan diri Anda adalah bukan milik Anda sendiri. Anda telah dibeli dengan satu harga. Oleh karena itu, muliakanlah Tuhan di dalam tubuhmu. Karena seorang yang mabuk adalah mengotori tubuh Kristus, karena seorang yang mengambil badannya untuk berbagai hal yang menghancurkan kesehatannya merupakan suatu dosa.    

            Mengapa? Bukan karena sebuah dosa untuk seorang untuk mabuk. Bukan karena sebuah dosa untuk seorang orang untuk merokok. Bukan karena sebuah dosa dengan sendirinya untuk seorang yang mengusir hidupnya oleh kebiasaan-kebiasaan yang hanya membinaskan dan melemahkan. Apa yang Tuhan katakan itu adalah bahwa tubuhku adalah bait suci Roh Kudus. Itu adalah qādôš.  Itu adalah  hagios. Itu bukan kepunyaan saya. Tuhan memberikannya kepada saya untuk memuliakan Dia dan itu adalah rumah di mana Dia hidup.    

            Sekarang, hal yang sama berhubungan dengan orang-orang kudus seperti itu, bila kata itu digunakan mengacu kepada kita, itu adalah selalu di dalam bentuk jamak. Hoi hagioi. Orang-orang kudus, jamak. Di dalam Alkitab itu selalu nenggunakan bentuk jamak, orang-orang kudus.   Selalu jamak, orang-orang kudus, dan Alkitab mengatakan bahwa mereka saling mengasihi satu sama lain. Mereka disebut ekklēsia; yang diterjemahkan dalam Perjanjian Baru “gereja.”  Mereka adalah orang-orang yang dipanggil keluar oleh Allah. Mereka adalah masyarakat kepunyaan Allah. Dan mereka adalah koinonia, ekklēsia itu.  Mereka adalah orang-orang yang dipanggil keluar oleh Tuhan dan mereka adalah koinonia; yang diterjemahkan “persekutuan,” “komunitas.”  Mereka bersatu dalam kasih.

Dan jika Anda berada di dalam Kristus, itu adalah sebuah bagian dari dandanan Anda. Anda bahagia berada bersama dengan orang-orang kepunyaan Allah. Dan ketika datang waktunya untuk perkumpulan itu, Anda berada di sana.

Minggu lalu, ada seorang pria dan istrinya yang datang dari Atlanta, Georgia, hadir dalam kebaktian minggu malam. Setelah kebaktian selesai dan saya mendatanginya. Ia mempunyai dua karcis Cotton Bowl dalam dompetnya. Mereka akan menyaksikan permainan sepakbola minggu malam yang lalu, itulah sebabnya ia mempunyai dua karcis.

Lalu ia berkata kepada saya, “Saya dari Atlanta. Saya sama sekali tidak mempunyai tempat untuk bergereja di sini. Bahkan saya bukan seorang Baptis.” Kemudian ia berkata, “Ketika tiba waktunya untuk menyaksikan pertandingan Cotton Bowl tersebut, saya telah mendengar tentang Anda yang mengkotbahkan doktrin dasar dalam gereja tersebut.” Lalu ia berkata, “Saya tidak jadi pergi menonton.” Lalu ia datang kemari dan menghadiri kebaktian. Sebagaimana yang Anda ketahui, kita melaksanakan sebuah kebaktian Pentakosta yang amat menarik dan ia berkata, “Ini adalah sesuatu yang sangat luar biasa saya dapat menghadiri kebaktian ini.”

Sekarang, ia berada dalam Kristus. Sebagaimana adanya Anda. Mengapa? Saya akan menjadi begitu menderita duduk dalam pertunjukan bioskop. Saya akan menjadi begitu menderita dalam pertandingan Cotton Bowl, menyaksikan pertandingan ketika gereja saya sedang mengadakan kebaktian. Saya tak dapat melakukannya. Saya hanya akan menjadi sangat menderita. Itulah jalan yang Anda ambil. Jika seseorang dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Yang lama sudah berlalu. Perhatikan, semuanya menjadi baru. Sebuah kehidupan yang baru, sebuah mimpi yang baru, sebuah perkumpulan yang baru, segala sesuatunya berbeda.

Pada waktu pelayanan penggembalaan di masa muda saya ketika saya masih studi seminari di Kentucky, dekat perkampungan dimana saya menjadi gembala ada sebuah keluarga yang telah membeli sebuah ladang yang sangat luas, dengan segala keindahan Kentucky yang ada dalam rumahnya. Ia mempunyai keluarga besar. Mereka datang dan segera bergabung di gereja kami dan saya melihat dia di sana setiap saat dimana pintu terbuka 

Dia seperti seorang laki-laki yang lapar ketika ia mendengarkan dan haus ketika ia mendengarkan Firman Tuhan. Dan ketika saya selesai berkotbah, air matanya jatuh membasahi mukanya.  Dan ketika orang-orang sedang bernyanyi, ia begitu bersemangat. Suatu hari saya diundang menjadi tamunya untuk makan malam, dan ketika mengunjunginya, saya berkata, “Saya melihat Anda di kebaktian dan Anda begitu bersemangat, seperti seorang yang rindu duduk makan di meja Tuhan, seperti seorang yang haus akan air kehidupan, dan Anda menangis.” Lalu saya berkata, “Mengapa Anda melakukan hal seperti itu?”

Lalu ia berkata, “Pendeta muda, beberapa tahun lalu saya tinggal di jalan menuju pegunungan di Kentucky bagian timur, dimana di sana sangat sedikit, itu pun jika ada, orang-orang Kristen dan gereja tidak ada sama sekali.” Ia melanjutkan, “Di atas sana, di tempat yang jauh dan sepi itu, hati saya begitu lapar dan jiwa saya begitu haus.” Kemudian ia melanjutkan lagi, “Sekarang setelah kami pindah di sini dan kami datang ke gereja.” Oh, dia berkata kepada saya, “Itu seperti halnya surga dan saya tidak dapat berbuat apa-apa kecuali menangis sebagaimana saya duduk di gereja dan mengucap syukur kepada Tuhan untuk umat kepunyaan Allah tersebut.”

Begitulah keadaan Anda ketika Anda berada di dalam Kristus. Sementara di sana ada ribuan country club, hati saya masih kosong dan steril ketika sedang meletakkan kehidupan saya di sebuah country club. Ada ribuan perkumpulan lainnya, banyak  diantaranya sangat bagus, tetapi jiwa saya akan masuk ke dalam kematian jika hanya menjadi baik dalam sebuah perkumpulan yang sangat bagus. Saya ingin diberi makan roti kehidupan.         

Sebenarnya nyanyian Break Thou the Bread of Life, Dear Lord, to Me tidak berhubungan dengan Perjamuan Tuhan [terjemahan lagu itu dalam buku Nyanyian Pujian “B’ritakanlah Firman Hidup”]. Itu berhubungan dengan kitab ini. Melewati halaman yang telah disucikan, saya melihat Tuhan. Itulah tentang buku ini. Saya ingin diberi makan. Saya ingin setiap orang membuka Alkitab dan berbicara kepada saya tentang firmanNya.      

Seorang mungkin memberi kuliah dengan indahnya. Yang disebut khotbah etis bisa penuh dengan peringatan yang terbaik, tetapi Socrates sudah berkata hal yang sama. Buddha, yakin pasti telah berkata dengan lebih baik. Dan Zoroaster pasti telah yakin menempatkannya di dalam bahasa yang lebih indah.

Tetapi itu bukanlah soal keindahan bahasa dan bukan soal isinya yang etis. Apa yang ingin saya ketahui adalah, apakah Allah mengatakan sesuatu? Dan hati saya ingin mendengar dan jiwaku haus untuk mengetahui. Jika Anda berada di dalam Kristus, seperti itulah Anda dan Anda akan cinta berada dengan umat Tuhan di dalam rumah Tuhan untuk mendengarkan Firman Tuhan. Hoi hagioi, orang-orang kudus kepunyaan Tuhan. 

 

 

KETIGA, KITA HIDUP DI DALAM DUNIA

 

            Orang-orang kudus di dalam Kristus di Efesus.  Bukan di atas sana. Di bawah sini. Di Efesus. Seperti ilustrasi tentang kapal itu, kita berada pada laut kehidupan. Seperti kata Tuhan kepada jemaat di Pergamus, Aku tahu dimana kamu berada, dimana kamu hidup, dimana iblis berada, dimana iblis mempunyai tahtanya. Kita berada di dalam dunia seperti itu. 

Tetapi Anda jangan menjadi takut atau khawatir. Kapal itu mungkin berada di samudra Pasifik yang luas di bumi ini, dan air boleh menutupi berjuta-juta meter persegi lautan. Tetapi semua air di samudra Pasifik tidak dapat menenggelamkan kapal itu selama air itu berada di luar kapal tersebut, walaupun kapal itu berada di tengah-tengah lautan. Dan begitulah kita.

Hanya  jika air itu masuk ke dalam kapal yang dapat menyebabkan kapal itu tenggelam ke dasar laut, dan mungkin kita hidup di atas gelombang ketidakadilan, kutukan, ketidakpercayaan, cemoohan rohani dan ejekan, dan mungkin kita hidup di atas gelombang sekularisme, materialisme dan kegelapan.

Itu tidak akan pernah mengganggu kita selama itu tidak masuk ke dalam diri kita. Dan jika Anda berada di dalam Kristus, Roh Kudus ada dalam diri Anda. Tidak ada ruangan di sana untuk gelombang kejahatan, kekerasan, kegelapan, dosa dan ketidakpercayaan di sekeliling Anda. Seperti cahaya yang bersinar dalam tempat yang gelap, seperti sebuah kapal yang laju berlayar walaupun dalam air yang bergejolak, tetap dalam Kristus seperti di Efesus.

Baiklah, saya harus undur diri. Walaupun saya tak ingin. Satu saat dalam hari-hari kemulian, saya akan meminta Allah memberikan sebuah planet kepada saya. Setiap orang akan menjadi bagian dari alam semesta kepunyaan Allah, kita hanya akan melayani  siang dan malam, sepanjang tahun, selama-lamanya.

Baiklah, Anda berkata, “Tidakkah Anda kehabisan sesuatu untuk mengatakannya?” Tidak selama saya memiliki kitab itu dalam tangan saya. Anda tidak pernah akan menduga betapa dalamnya firman Allah. Tidak pernah. Bila Anda berpikir, “Saya telah mendalaminya,” Anda hanya baru saja menemukan sumber lainnya, lapisan emas lainnya, banyak mutiara untuk diangkat ke atas dari dalamnya samudra.

Saudara-saudara yang terkasih. Maukah Anda menyanyikan sebuah lagu yang indah untuk kita nyanyikan?

Sementara kita bernyanyi, keluarga Anda dipersilahkan untuk maju ke dapan, suami-istri dipersilahkan untuk maju ke dapan, siapapun Anda dipersilahkan untuk maju ke dapan, lakukanlah pada pagi ini. Ambil keputusan sekarang. Dan sebentar ketika Anda berdiri, maju dan berdirilah di dapan sini.