Daftar isi

CIPTAAN BARU

(The New Creation)

 

1-11-70B

Efesus  2:10

 

Inilah Gembala Sidang kita yang akan membawakan Firman Tuhan pagi ini, dengan tema, “CIPTAAN BARU atau MANUSIA BUATAN ALLAH.”

Pagi ini saya akan berkhotbah dari Kitab Efesus, surat Paulus kepada jemaat di Efesus. Pada malam hari nanti, saya akan berkhotbah tentang kehidupan Kristus. Tema khotbah pada malam hari nanti, dalam Persekutuan Doa malam, pada pukul 19.30,  adalah MENGENAKAN JUBAH ALLAH. Dan sebagaimana biasanya pada persekutuan doa malam,  Gembala Sidang membawakan Firman Tuhan dari kehidupan Tuhan kita, tetapi  pagi ini, ia akan berkhotbah dari Kitab Efesus. Teks kita pagi ini adalah Surat Efesus 2:10, “Karena kita buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau supaya kita hidup di dalamnya.”

            Ketika Paulus memulai ayatnya dengan kata, “Karena.” Kata, “Karena” itu menunjukkan  argumentasi-argumentasi yang  ada sebelumnya.  Dan kata-kata berikut ini adalah kesimpulan Paulus akan suratnya itu. Dan ia memulai ayat 10 ini  dengan kata, “Karena.” Karena kita adalah manusia buatan Allah, yang diciptakan dalam Yesus Kristus. Karena itu saya melihat apa yang Paulus katakan di atas dalam pasal 2 ini adalah bahwa keselamatan yang telah kita terima itu bukanlah karena hasil pekerjaan baik kita. Kita tidak mendapatkannya melalui jasa kita, tetapi itu adalah sebuah karinia Allah. Itu adalah sesuatu yang dilakukan Allah untuk kita.

Pada pasal 2 ini, Paulus memulai suratnya dengan mengakui bahwa kita telah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita dan kita yang memiliki natur sebagai orang-orang durhaka, orang-orang yang patut dihukum dan binasa. Tetapi Paulus berkata, “Karena kekayaan kasih karunia Allah, maka kita telah dibangkitkan dari kematian dan memberikan tempat bagi kita di surga di dalam Kristus Yesus.” Lalu dia juga mengakui hal yang sama, yakni “karena oleh iman kita telah diselamatkan, itu bukan hasil pekerjaan kita, tetapi itu adalah sebuah karunia Allah, itu bukan hasil pekerjaan kita dan tidak ada seorang pun yang boleh berkata, “ Lihatlah saya telah mendapatnya.” Itu adalah karunia Allah. Keselamatan yang telah kita peroleh bukan karena jasa-jasa atau perbuatan baik kita, tetapi karena anugrah Allah melalui iman kita kepadaNya. Lalu kemudian berikutnya Paulus mengatakan, “Karena.” Karena kita adalah manusia buatan Allah. Kita adalah ciptaan Allah di dalam Yesus Kristus, untuk melakukan pekerjaan yang baik yang memuliakan nama Tuhan.

            Sekarang kita tetap konsisten untuk meng-exegesis ayat di atas. “Karena kita adalah manusia buatan Allah di dalam Yesus Kristus. Dalam bahasa Grika, kata yang dipakai untuk “kita buatan Allah,” adalah “Puisi-puisi-Nya.” Karena kita adalah puisi-puisi-Nya. Keselamatan kita bukanlah hasil dari produk perkembangan evolusi. Kita tidak diselamatkan karena lingkungan sekitar kita, atau lingkungan pengawasan di sekitar kita dan providensi Allah yang menekan kita dalam hidup ini. Atau karena proses evolusi, pengembangan manusia. Jika kita diselamatkan karena hal-hal di atas, maka kita tidak akan menjadi orang Kristen yang rohani. Tetapi kita diselamatkan, kita diregenerasi, kita dilahirkan kembali, kita diciptakan menjadi ciptaan baru. Kita adalah buah dari manusia buatan Allah yang Maha Kuasa. Tidak pernah ada karena sifat atau karena pertumbuhan kita di sekitar lingkungan kita, sehingga membuat kita menjadi seorang Kristen. Karena sifat dan pembawaan kita sejak lahir adalah hina, keji dan jahat.                

           Satu kali pengkhotbah besar George Whitefield berkata dalam salah satu khotbahnya bahwa manusia itu adalah setengah binatang buas dan setengah iblis. Hari ini saya pikir tidak ada orang yang seperti beliau yang berani mengatakan hal itu dalam khotbah mereka, sebab meningkatnya kepekaan kita terhadap fakta bahwa perkembangan manusia ada di dalam sebuah pembualan dari kekerasan, kejahatan dan kefasikan. Sekarang mari kita lihat dari sisi waktu yang sedang berjalan – pada sebuah arus kejahatan yang sedang mengalir di tengah-tengah bangsa kita sendiri. Dan kita  tidak akan percaya apa yang kita dengar dan apa yang kita lihat dan  sebagaimana yang kita baca tentang record kekejaman yang telah mengakar pada generasi yang kita miliki sekarang ini, di dalam dunia peperangan yang mengerikan ini dan kita sedang berada pada peperangan ini.

            Ketakutan penganut sebuah agama di Negara Nigeria pada saat ini adalah kehilangan kekuatan untuk melawan musuh mereka. Karena akan ada pembunuhan secara besar-besaran terhadap beribu-ribu orang penganut agama tersebut di Negara Nigeria itu.   Tidak ada satu hari pun di Vietnam, dimana dewi VietCong yang memiliki tangan yang kuat, wanita dengan baju robek, meng-ekpos keseluruhan tubuhnya di lapangan terbuka. Inilah perkembangan manusia. Ini sama dengan tubuh kita. Sebagaimana anggota tubuh kita terus bekerja, yang pada akhirnya akan runtuh, hancur dan berserakan. Inilah cerita tentang jiwa manusia. Kita sedang bergerak masuk ke dalam liang kubur, dan di dalam jurang yang tidak terhingga dalamnya, sebuah tempat yang hina dan keji, tidak ada sesuatu yang lebih keji dan hina daripada orang-orang yang ada di tempat itu.   Dengan perkembangan seperti itu, tidak pernah ada kehidupan rohani di sana. Anak yang hilang di tempat kandang babi mungkin masih bisa diperbaiki keadaannya, tetapi selama ia berada di luar rumah bapanya dan ada di tempat kandang babi itu, maka ia ada dalam sebuah kodrat illahi. Dan tanpa sebuah pengalaman pertobatan di dalam jiwa dan hati kita, mengidentifikasikan sifat kegelapan yang tak terhingga dalam hidup kita. Tidak ada terang yang dilahirkan dari kegelapan. Tidak ada kesucian  lahir dari kecemaran. Tidak ada anugrah lahir dari degenarasi dan depravisi. Semua itu datang dari seorang manusia buatan Allah Yang Maha Kuasa. Dia harus berbicara tentang kebangkitan dari kematian, karena kematian tidak dapat membangkitkan diri mereka sendiri.

            Keselamatan kita, kehidupan kekeristenan kita berasal dari buatan tangan Allah yang penuh kasih karunia. Dia datang dari sisi gunung dan Dia memberi tanda-tanda pada batu dan Dia melubangi gunung-gunung itu. Dengan keagungan-Nya mempertajam kita dan menempatkan kita di dalam BaitNya yang Kudus.              

             Jika seseorang adalah  Kristen, itu adalah karena anugrah Allah yang memungkinkan dia menjadi ada sebagaimana ada dia sekarang ini. Kadang-kadang saya berpikir tentang pekerjaan Allah dalam kehidupan seorang anak kecil. Saya pergi ke kebun binatang sepanjang hari saya duduk di sana--- atau berdiri  di sana---untuk waktu yang lama. Dan saya memandangi induk seekor simpanse dengan bayinya yang baru lahir. Dan itu hal yang sangat mengejutkan saya, ketika saya melihat induk itu. Dia membelai anaknya, bermain dengannya, mengasihinya, dan mengusap bayinya dengan rambutnya yang panjang, dengan tangannya yang kurus. Dia memeluknya, dia mengangkatnya dan bermain dengannya. Oh, sungguh sebuah pemandangan yang menyenangkan dari seekor binatang yang mencurahkan kasihnya kepada bayi kecilnya. Dan ketika saya berdiri di sana, melihat, berpikir, dan memandanginya, saya berpikir, “Apa bedanya antara binatang kecil itu yang baru lahir itu  dengan  seorang bayi yang ada dipelukan ibunya dan yang di tempatkan di rumah  dan bertumbuh di rumah Anda? Perbedaannya hanya tergantung pada sebuah kreasi dari buatan Allah. Tuhan telah memhembuskan nafas kehidupan ke dalam hidungnya dan kemudian manusia menjadi mahluk hidup. Dan ketika anak itu dilahirkan ke dalam dunia dan diletakkan di tangan Anda, Allah menghembuskan kehidupan kepada anak itu sebuah kepekaan moral kepadanya. Tuhan memberi hidup kepada bayi kecil itu dan menumbuhkannya. Dan anak itu mulai peka dengan apa yang benar dan apa yang salah. Dan jika anak itu di bawah pengaruh Injil, maka ia akan meresponi kasih karunia Yesus Kristus Tuhan kita. Ini adalah karunia Allah, karena kita adalah manusia buatan Allah. Tuhan telah melakukannnya. Dan itu datang dari surga. Itu adalah  dari Diri Nya. Bukan kita tetapi Dia. Dan kontiniutas  terhadap kemuliaan kita yang terakhir ada di dalam Tuhan. Paulus menulis kepada jemaat di Filipi, “Akan hal ini, aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia yang telah memulai pekerjaan yang baik di dalam kamu, akan meneruskannya sampai hari Yesus Kristus.” Saya tidak turut campur tangan, atau melarang, atau intervensi. Tuhan memiliki sebuah program sebuah pekerjaan, sebuah rencana bagi setiap hidup kita. Dan jika saya membiarkan Tuhan bekerja seturut dengan jalan dan kehendakNya, maka saya akan datang pada tempat kehidupan saya di mana saya secara sempurna – jika saya taat kepadanya – secara sempurna saya akan ada di dalam pelayanan terhadap “Tuan” saya, melakukan apa yang Tuhan ingin saya lakukan. Melayani di tempat yang Tuhan ingin saya layani.     

            Oh, betapa berharga dan betapa ajaibnya untuk mengenal, merealisasikan, dan memiliki jaminan bahwa kita ada di dalam tangan Tuhan, bahwa kita adalah manusia buatan Allah, bahwa Allah telah memiliki sebuah program, sebuah rencana dan sebuah jalan bagi kita. Dan bagian kita adalah hanya berjalan di dalam jalanNya. Sebagaimana Allah akan katakan dan sebagaimana Allah kehendaki, dan sebagaimana Allah akan membuka pintu, sebagaimana Tuhan akan memimpin, saya adalah seorang pelayan Tuhan, saya harus ada di dalam ketaatan terhadap Raja Yang Agung. Itulah pekerjaan Tuhan, itu hari Tuhan dan itulah waktu Tuhan. Dan hidup ini adalah hidupnya Tuhan. dan kehendakku adalah kehendak Tuhan. Oh, saudara-saudari yang kekasih,  apakah ada sebuah cara yang ajaib? Karena kita adalah manusia buatanNya, diciptakan dalam Kristus Yesus.

Dia memakai kata yang lain untuk menggambarkan hal yang identik, “Kita adalah manusia buatanNya.” Dan Ia memakai kata lainnya. “Kita adalah ciptaanNya.” Kata, “Mencipta” di sini adalah menjadikan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Oleh karena itu, sesungguhnya dan biasanya, kata Pencipta hanya dapat diterapkan pada Allah Yehovah yang Agung. Kita tidak dapat mencipta sesuatu, kita hanya membuat ada yang sudah ada. Sebab ciptaan  adalah sebuah hak prerogatif Ilahi dari Allah yang Maha Kuasa. Mengapa semua orang genius, setiap kemajuan yang dicapai oleh ilmuwan, yang kita ketahui. Semua orang genius tidak dapat menciptakan seekor nyamuk kecil, atau sinar matahari atau mata yang dapat melihat atau suara yang membuat kita bisa berbicara. Semua itu dari Allah. Dengan sifat yang baru itu, kadang-kadang manusia berpikir bahwa itu adalah karunia Allah yang telah membuang sifat yang lama dari seorang manusia, lalu mereformasinya, mengembangkannya, mempertajamkannya dan membuatnya kembali. Bukan. Tidak menurut Firman Tuhan atau pengalaman hidup manusia. Kita yang adalah orang-orang Kristen, kita bukan hanya memiliki sebuah sifat yang lama, yang Allah sedang perbaiki, dandani, bentuk, dan perindah. Tidak. Ia memberi kita sifat yang lain, yakni sebuah sifat yang baru. Jika anda adalah seorang Kristen, maka ada dua manusia yang ada di dalam anda. Ada dua sifat yang ada di dalam anda. Sifat yang lama seringkali berjuang melawan sifat yang baru. Tetapi sifat yang lama itu akan terus menyeret anda sampai mati. Demikianlah hati yang lama dan hidup yang lama itu. Tetapi Tuhan memberi kita sebuah hati yang baru, hidup yang baru dan sifat yang baru. Dan sifat yang baru itu disebut ciptaan baru di dalam Yesus Kristus. Itulah sesuatu yang telah dilakukan oleh Allah. Orang-orang Kristen adalah sebuah ciptaan dari tangan Allah kita yang penuh kasih karunia. Dan Dia telah melakukannya dengan dan melalui FirmanNya. Tuhan telah mencipta ulang kita, membuat ulang kita, dan meregenarasi kita melalui firmanNya. Pada mulanya Allah menciptakan dunia ini dengan bintang-bintang di langit. Dia melakukannya dengan kuasaNya. Dia melakukanNya dengan kuasaNya. II Petrus 3, Rasul Petrus menuliskan demikian, “ Dengan Firman Allah, langit telah ada sejak dahulu dan juga dengan bumi…” dan dalam salah satu pasal Mazmur, Pemazmur berkata, “Karena Ia berfirman, maka itu akan terjadi dan ketika Ia memerintahkannya, maka itu akan terbangun.!” Karena dengan sifat yang baru ini, maka Allah  memberi kepada kita. Itu diciptakan di dalam kita melalui FirmanNya. I Petrus 1:23-25, mengatakan, “Karena kamu telah dilahirkan bukan dari benih yang fana atau tetapi dari benih yang tidak fana, yakni Firman Allah yang hidup dan yang kekal.”dan ini adalah firman Allah, yang olehnya Injil diberitakan kepada mu. Yakobus 1:18, “Atas kehendakNya sendiri, Ia telah menjadikan kita oleh Firman kebenaranNya…” Yohanes 15:3, mengatakan, “Kamu memang sudah bersih, karena firman yang telah kukatakan kepadamu.” Efesus 5:26, mengatakan, “Kita dikuduskan, dan disucikan dengan memandikan kita dengan air dan firman..” Yohanes 5:24, mengatakan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya barang siapa yang mendengar perkataanKu dan  percaya kepada Dia ayang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal.” Kitab Roma 10:17, mengatakan, “Iman itu datang dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.” Kita diregenerasi. Kita dicipta ulang, kita dijadikan orang-orang Kristen dengan firman Allah. Karena kita adalah manusia buatanNya. Kita adalah manusia buatan Allah yang diciptakan dalam yesus Kristus untuk melakukan pekerjaan baik.

Di dalam Yesus Kristus. Allah melakukannya di dalam kasih karunia penebusan Tuhan. FirmanNya mengagungkanNya, menghadirkanNya, menggambarkanNya dan memberitakanNya. Inilah Firman dari Allah. Ketika seseorang dibebaskan Firman Allah, Dia sedang menawarkan kemuliaan, keagungan dan kemampuan serta segala kecukupan dari kasih karunia dan penebusan Kristus. Inlah yang dikatakan oleh Injil yang menyelamatkan kita. inilah yang dipakai oleh allah untuk meregenerasi kita di dalam Yesus Kristus, Adam yang kedua. Di dalam Adam yang pertama, adam yang lama, kita menerima sifat tubuh ini dan kecendrungan sifat ini menyatukan kita dengan yang jahat. Inilah Adam yang pertama.            

             Kejatuhan dari leluhur kita yang pertama, yang adalah kepala suku kita. Dalam kejatuhannya membuat kita semua menderita, sehingga kita semua juga telah jatuh ke dalam dosa. Dosa-dosa dari ayah saya, dosa-dosa dari ayahnya, dosa-dosa dari generasi-generasi yang lalu adalah dosa-dosa yang saya tahu. Semuanya menyeret kehidupan kita. dan tidak ada manifestasi-manifestasi kehidupan yang tidak kita miliki, yang  menyeret, yang kekurangan, yang salah dalam dosa dan kegagalan. Itulah sebuah keberadaan yang muncul dengan setiap hal yang kita lakukan. ketika saya kembali ke bapa moralis yang agung, seperti Plato atau Seneca, atau Markus Aurelius,  saya mendapatkan bahwa mereka adalah saudara-saudara saya dalam kesengsaraan dan kutukan. Semua kita seperti demikian, kemarin, hari ini dan sampai Tuhan melepaskan kita dari tubuh yang jahat dan mati ini. Sekalipun ketika saya menggapai puncak gunung yang paling tinggi dari moral saya yang paling baik, yang pernah saya capai, saya tetap tidak bisa menggapai bintang-bintang atau memiliki sayap untuk terbang ke gunung untuk menggapai langit. Kaki ku akan tetap menginjak bumi. Dan saya adalah seorang saudara   yang akan masuk ke dalm liang kubur  dan seorang saudari yang akan musnah dan hancur berserakan menyatu dengan tanah. Saya tidak dapat melarikan dari dari hal ini. Dalam diriku, saya adalah orang yang tak tertolong lagi. Sama seperti kematian tidak dapat membangkitkan dirinya sendiri, demikian juga saya tidak dapat memberi diriku sebuah sifat yang baru, sebuah tempat di surga. Saya adalah orang berdosa yang terhilang. Tetapi ada Adam yang lain, yakni Adam yang kedua, dan di dalam Dia ada sebuah ciptaan ras yang baru, sebuah ras rohani yang mulia, tanpa noda atau cela, yang mengenal dan yang mengasihi Allah.

            Dan ketika diregenerasi dan dilahirkan kembali, maka sifat yang baru, benih Allah ada di dalam kita. Sifat  baru itu adalah pribadi yang berkeinginan ke surga, yang mengasihi Tuhan dan yang mencari kehendakNya. Dan kita di-identifikasikan dengan Dia selama-lamanya. Di dalam Adam kedua kita, kepala suku bangsa yang baru, kita mati bersama dengan Dia dan mati terhadap dosa-dosa kita. kita telah dikuburkan bersama dengan Dia dan pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati. Kita yang telah mati karena pelanggaran-pelanggaran  dan dosa-dosa kita, akan bangkit untuk sebuah kepekaan rohani dan hidup baru di dalam Yesus Kristus. Kita di naikkan dengan Dia masuk ke dalam kerajaan surga dan kita akan bersama dengan Dia disebelah kanan Allah. Tidak ada keter-pisahan antara kepala dan anggota-anggota tubuh. Kita adalah satu. Kita yang ada di dalam dunia hanya untuk semnetara waktu, tetapi dalam sifat kita yang baru, di dalam semangat kekeristenan kita, kita selamanya satu di dalam Kristus Yesus.   

            “Oh, Pak Pendeta yang kekasih, apakah Tuhan bisa menjadikan saya seperti demikian. Saya senang menjadi orang Kristen, saya senang ke surga, kalau saya mati nanti. Saya senang, bisa diselamatkan. Tetapi bagaimana saya dapat?” mengapa anda diselamatkan. Anda dapat menjadi seorang Kristen dengan dilahirkan kembali, dengan diciptakan kembali melalui Yesus Kristus. Anda dapat meraihinya.”  “Oh, Pak Pendeta, bagaimana saya dapat mencipta ulang saya sendiri? Bagaimana saya dapat memberi diri saya sendiri sebuah sifat yang baru? Apakah saya harus masuk lagi di dalam rahim ibu ku dan dilahirkan kembali?” Oh, Itulah Injil. Jika anda melihat  dan  anda tahu, lalu datang ke tempat kehidupanmu, maka anda akan mengatakan, “Saya tidak dapat menyelamatkan saya sendiri. Saya tidak dapat dilahirkan kembali melalui diri saya sendiri. Saya tidak dapat meregenerasi atau mencipta ulang diri saya sendiri. Saya tidak tertolong lagi.”  

            Biarlah kita membawa diri kita masing0masing kepada Yesus, kepada Allah dan biarkan Dia melakukannya untk kita. Itulah yang dimaksud, “diselamatkan.” Itulah yang disebut, “dilahirkan kembali, diciptakan kembali.” Kita membawa diri kita yang tidak tertolong lagi kepada Tuhan dan kita menyerahkan diri kita ke dalam tanganNya yang penuh dengan kemurahan. Kita sangat tergantung pada kemurahanNya, anugrahNya dan inilah sesuatu yang telah lakukan bagi kita bahwa kita tidak dapat melakukannya bagi diri kita sendiri. Apa yang Kitab Yesaya katakan dalam pasal 45:22, “Berpalingah kepadaKu dan biarkanlah dirimu diselamatkan hai ujung-ujung bumi. Sebab akulah Allah dan tidak ada yang lain kecuali aku.”   

            Tetapi, Pak Pendeta, seperti ada sesuatu yang menyeret saya. Seperti sesuatu yang menarik saya. Saya kehilangan banyak kesempatan. Ada banyak dosa dan kejahatan di dalam sifat saya. Saya hanya seperti seekor burung yang sedang belajar untuk terbang.” Oh, itulah yang Allah lakukan bagi kita. Anda tidak akan mengerti. Sepertinya saya membuthkan sebuah pertolongan. Tetapi sebuah pertolongan apa akan anda dapatkan, ketika Yesus menawarkan kepada kita.” Namun Pak Pendeta, tidak ada seorang pun yang membawa saya ke kolam itu ketika airnya mulai bergoncang.” Tetapi apa yang terjadi, ketika Yesus dari Nazaret jalan itu dan berkata, “Angkatlah tilammu dan berjalanlah? Jadilah sembuh, hai si lumpuh. Sembuhlah dan berjalanlah!” Tetapi saya hanya mengharapkan sebuah sedekah. Namun apa itu sebuah kemah atau suatu sedekah, ketika  rasul Petrus berkata, “Di dalam nama Yesus Kristus, bangkitlah dan berjalanlah!”  Kakinya dan mata kakinya segera mnerima kekuatan dan dia mulai berjalan. Inilah yang Allah telah lakukan bagi kita.

            Roh kita telah melumpuhkan lengan dan tangan kita. roh kita telah menyeret kita dan menghancurkan tulang-tulang kita dan melemahkansendi-sendi kita. Itu tidak berarti apa-apa ketika Allah berbicara tentang perbaikan, kesembuhan, kesehatan, kekuatan dan panjangnya kehidupan ini dan untuk selama-lamamnya. Tidak ada sesuatunyang sulit bagi Allah untuk dilakukan. Itu akan menjadi sesuatu yang sulit bagi kita, kaena kita tidak dapat melakukannya. Namun tidak demikian dengan Allah kita, yang memiliki kesanggupan dan kemampuan untuk menyelamatkan kita dan memlihara kita selama-lamanya. Karena kita adalah manusia buatanNya, yang diciptakan dalam Yesus Kristus untuk melakukan perbuatan baik, yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya----proetoimazo---yang dipersiapkan Allah sebelumnya, ia mau supaya kita hidup di dalamnya.

            Kita tidak pernah melihat buah menghasilkan sebuah pohon. Tetapi kita sering melihat sebtang pohon menghasilkan buah. Oleh karena itu, pekerjaan-pekerjaan dalam hidup kita tidak akan bisa meregenerasi kita. Pekerjaan-pekerjaan atau usaha-usaha kita tidak bisa memberi sebuah sifat yang baru di dalam diri kita. Hanya Tuhan yang dapat meberi kita sifat yang baru itu dan sifat-sifat ang baru itu menghasilkan buah bagi hormat dan kemuliaan Allah. Buah-buah yang baik itu ada di dalam pikiran Allah dan pekerjan-pekerjaan baik ada di dalam pikiran Allah sebelum kita diselamatkan.           

             Dia menyelamatkan kita masuk ke dalam pelayanannya yang penuh berkat. Ketika Allah membuat Adam pertama dan menempatkannya di Taman Eden, Dia memberinya sebuah tanggung jawab untuk mengerjakan dans memelihar taman itu. Karena aitu, di dalam Adam yang baru, di dalam eden yang baru, kita juga memiliki pekerjaan untuk dikerjakan. Tuhan berkata, “Pergilah ke kebun anggurKu. Ladang-ladang sudah menguning untuk dituai. Berdoalah supaya Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaianNya. Sebagaimana Tuhan menyelamatkan anda dan saya, maka ada sebuah tugas dan tanggung jawab bagi hidup kita. Mungkin Tuhan ingin anda melayani sebgai pemimpin pujian, mungkin Tuhan ingin anda melayani sebagai pendoa syafaat atau Tuhan ingin anda menjadi pengajar atau pengkhorbah. Kiranya Tuhan memberkati anda. Mungkin Tuhan ingin anda menjadi penyambut tamu, membersihkan jendela-jendela gereja atau menyapu dan mengepel lantai gereja. Tidak masalah !. Apa pun yang Allah ingin anda dan saya lakukan dalam hidup ini, itu adalah sukacita kita yang paling mulia. Kalau kita melakukannya, karena Tuhan menginginkan kita untuk kita lakukan. Sebab kita diselamatkan untuk maksud itu, yakni melakukan pekerjaan baik untuk hormat dan kemuliaan Tuhan, dalam hidup kita. Oleh karena itu adalah permintaan dan undangan dari Allah yang telah menyelamatkan kita. Berikan dirimu kepada Yesus dan satukan hati dan tangan kita  dalam pelayanan kepadaNya.

             Saat ini, kita akan bangkit berdiri dan menaikkan sebuah pujian. Dan ketika kita menyanyikan pujian ini, anda yang ada di sekitar balkon, di lantai bawah, dan di mana pun anda, keluarga anda, pasangan anda, dan orang-orang yang ada didekat anda, buatlah keputusan sekarang dan serahkan dirimu kepada Tuhan, dan katakanlah, “Saya akan memberikan hatiku kepada Yesus. Saya akan meminta Dia menyelamatkan dan memelihara saya. Saya akan membiarkan Dia memperbaharui hidup saya. Karena saya tahu saya tidak dapat melakukannya sendiri. Saya akan menyerahkan diri dalam anugrah Allah. Saya akan memandang dengan iman bahwa Allah sanggup melakukan semua itu bagi saya, saya akan datang kepadaNya sekarang juga.” Katakan, “Saya datang dan menyerahkan hidup saya untuk pekerjaan Tuhan bersama-sama dengan orang-orang kudusNya. “ Pak Pendeta, hari ini kami telah mengambil keputusan dan kami sekarang ada di sini.” Ketika Roh Kudus berbicara dalam hatimu, datanglah sekarang, buatlah keputusan itu, dan lakukan sekarang juga. Saat ini juga datanglah anda yang ada di sekitar mimbar, di sekitar tangga datanglah ke depan dan katakan, “Pak Pendeta, di sini saya, dan saya telah datang.” Lakukan itu sekarang, sementara kita berdiri dan menyanyikan pujian kepada Tuhan.   

             

           

Alih bahasa: Bong Sak Tet, S.Th.