Daftar isi

MANUSIA BARU

(The New Humanity)

 

1/19/70

Efesus  2:11-22

 

            Inilah Gembala Sidang kita yang sedang membawa Firman Tuhan, pagi ini  dengan tema:  MANUSIA BARU DAN SIFAT KEMANUSIAN YANG BARU. Ini adalah sebuah exposisi dari  Surat Efesus, pasal kedua.

Pagi ini saya akan berkhotbah dari Surat Paulus kepada jemaat di Efesus dan pada malam nanti saya akan berkhotbah  dari kehidupan Kristus. Malam-malam sebelumnya, seperti biasa pukul 19.30, saya telah mengkhotbahkan Injil Matius, Markus dan Lukas. Malam ini saya akan berkhotbah dari Injil Yohanes. Nanti kita akan mulai dengan Yohanes 1:1, yang mengatakan demikian, “Pada mulanya adalah Firman dan Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”

            Pagi ini kita akan memulai dengan Surat Efesus ke-dua, mulai ayat 11 dan menjelaskannya bagian ini sampai ayat 19. “Karena itu, ingatlah bahwa dahulu kamu—sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya, “bersunat,”yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia—bahwa waktu itu, kamu tanpa Kristus tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapatkan bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus, kamu yang dahulu “jauh” sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan. Sebab dengan matinya sebagai manusia, ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diriNya dan dengan itu mengadakan  damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang jauh dan damai sejahtera kepada kamu yang dekat. Karena oleh Dia, kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.”

            Anda akan menemukan dalam pasal ini bahwa dasar keyakinan dari semua Firman Allah adalah bahwa hanya ada dua kelas manusia, hanya dua. Kita hidup atau kita mati. Kita ada di dalam Kristus atau kita adalah milik dunia. Kita telah diselamatkan atau kita terhilang. Kita satu atau yang lainnya. Rasul Paulus sangat menghadirkan berita ini pada asumsi dasar yang sangat Alkitabiah. Pertama, dia menggambarkan kehidupan yang lama, manusia yang lama, pribadi yang masih terhilang, terkutuk di bawah hukuman Allah. Ingatlah, dia mengatakan bahwa pada masa yang lampau, anda hidup tanpa Kristus. Atau tiada sesuatu kemiskinan yang lebih melarat daripada hidup tanpa  Tuhan dan Juru selamat kita. Anda hidup tanpa Kristus. Tidak hanya kemiskinan seperti itu, tetapi kemelaratan yang dipenuhi dengan kekikiran dan tanpa pengharapan. Tidak ada sesuatu yang sdapat mengambil tempat dari Tuhan kita, yang akan dapat menggantikan Tuhan kita; kekayaan, kesuksesan, kemasyuran, keberuntungan, segala sesuatunya adalah hal yang tidak berarti, jika dibandingkan dengan kekayaan kemulian yang kita smiliki dalam Yesus Kristus. Sejkalipun saya dapat berbicara dengan semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak memiliki Kristus, maka saya ibaratkan gong yang berkumandang dan canang yang bergemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak memiliki Kristus, aku sama asekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan diriku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak memiliki Kristus, maka sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.     

            Kamu dahulu hidup tanpa Kristus, sebuah kemiskinan, kemelaratan yang tidak ada bandingnya dibalik diskripsi yang ada. Tidak hanya itu, tetapi anda juga adalah orang asing, bukan termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan. Ini menunjukkan penyembahan yang benar terhadap Allah yang mana Allah telah menyatakan kepada umat pilihanNya, bangsa Israel. Dan kita ada diluar perjanjian itu dan orang-orang asing, di luar dari keluarga orang-orang beriman.  

            Tidak ada Bait Allah, jika tidak ditahbiskan oleh Tuhan. Tidak ada korban persembahan, tidak ada altar, kecuali di izinkan oleh Tuhan. Tidak ada imam dan tidak ada pengantara, kecuali dia dipilih oleh Tuhan. Tidak ada api yang turun dari surga, kecuali Tuhan sendiri yang mengirimkannya. Dengan kata lain bahwa seseorang tidak akan dapat menciptakan agama untuk dirinya sendiri. Itu adalah sebuah wahyu pribadi dari Allah dan itu ditahbiskan dan diizinkan oleh Allah atau tiada sesuatu yang lain, seperti  semua yang saya sebutkan di atas

             Di atas pesawat terbang, ketika saya pulang dari khotbah di Konfrensi Penginjilan Amerika serikat di kota Florida, saya melihat sebuah surat kabar yang ada di rak kursi pesawat itu. Dua dari hal yang paling terkenal di Amerika pada hari ini, ketika saya membacanya, keduanya memiliki artikel yang intensif  pada agama. Atau tidakkah saya surprise terhadap hal itu, karena hal itu hanya pendapat saya bahwa ada sebuah pekerjaan di dalam hati dan pikiran orang Amerika pada hari ini dalam hal iman dan agama dibandingkan waktu-waktu yang lalu dalam sejarah Amerika. Anda mungkin anda akan berpikir yang bukan-bukan terhadap saya yang menyuarakan sebuah pendaspat seperti itu, tetapi saya berpikir tentang perjuangan-perjuangan yang anda lihat dan pencapaian yang anda bisa lihat dan semua hal yang dapat anda lihat di kehidupan Amerika yang sangat moderen, pada dasarnya adalah sebuah manifestasi dari kehausan dan kerinduan orang-orang kita akan masalah rohani atau spiritual. 

             Pada waktu kita telah menjadi lebih makmur dan ketika kebutuhan-kebutuhan hidup tidak lagi menjadi tekanan terhadap kita, maka akan menjadi sadar bahwa jiwa kita adalah kosong adanya dan hidup kita tidak berarti. Kita hidup tanpa tujuan. Oleh karena itu, anda dapat melihat anak-anak muda lari kepada obat-obatan, mencari sesuatu untuk mengisi kekosongan mereka, seperti mengadakan perjalanan tamasya, mencari pengalaman-pengalaman dan jawaban atas kekosongan mereka itu. Oleh karena asitu, mereka mengerjakan sebagaimana apa yang mereka lakukan. Oleh karena itu,  mereka bertindak  sebagaimana mereka buat. Oleh karena itu, ada banyak isme-isme dan jauh dari pernyataan iman religi sebagaimana anda bisa  temukan dalam kehidupan di Amerika Serikat.

            Dua surat kabar yang menulis tentang jauhnya pernyataan iman itu, memang suatu pencapaian yang tidak biasa di luar standar Allah. Dan tentu itu mencakup di dalamnya pembangunan jemaat. Tetapi artikel yang saya baca, menambahkan apa yang   gambar-gambar itu lukiskan dan apa rencana sebelum gambar-gambar itu dilukis. Penulis artikel itu menimpulkan tulisannya dengan kalimat terakhir seperti ini: “Cobalah agama-agama ini !” Anda akan menemukan sesuatu di dalam  agama-agama itu, apa yang anda sukai. Sebagaimana agama adalah sebuah hal tentang sesuatu yang saya sukai, seperti demikian juga Allah yang benar adalah sebuah pribadi yang saya dapat batasi dalam kategori-kategori yang menyenangkan saya dan demikian juga  tentang iman dan agama itu sendiri, tiada sesuatu yang lain, tetapi itu adalah sebuah pencarian yang buta dan sebuah penemuan manusia, ketika manusia tidak menemukan dan mengetahui faktor-faktor yang dapat menjawab masalah dalam kehidupannya. Mereka berusaha untuk menciptakan sebuah agama. Demikianlah apa yang dikatakan dalam artikel-artikal yang saya baca itu.  

             Saya hanya ingin memberitahukan kepada anda  bahwa bait Allah, penyembahan kepada Allah, mezbah Allah, korban persembahan kepada Allah, pengantara Allah, Juruselamat Allah dan agama dari Allah yang benar adalah berasal dari Dia dan sebuah wahyu itu berasal dari Dia bukan berasal dari spekulasi manusia. Tanpa seizin Allah semua bentuk agama kita merupakan rantai perbudakan yang mengikat kita, dan semua perkumpulan dan pertemuan kita diepnuhi dengan beban berat dan semua  kepercayaan kita hanyalah kata-kata  kosong yang tak berguna, dan semua usaha kita tidak berarti sama sekali, tetapi usaha dari kedagingan dan hawa nafsu kita belaka. Itulah yang Paulus maksudkan ketika ia berkata bahwa kita adalah orang-orang asing yang terhilang, orang asing yang tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan. Karena Allah telah membuka diriNya sendiri bagi Israel dan Allah memenuhi FirmanNya terhadap Israel dan kita adalah orang-orang asing dari perjanjian itu. Kita berada di luar kerajaan Allah. Kita bukan milik kepunyaan keluarga Allah yang terpilih. Kita adalah orang-orang kafir sejak dari nenek moyang kita yang pertama, Adam dan Hawa. Dari nenek moyang kita dahulu, kita adalah penyembah-penyembah berhala. Mereka menyembah dewa Thot dan dewa Wotan dan sujud kepada semua berhala-berhala yang tidak bernama dan tidak bisa disebutkan itu, yang mana semua itu adalah buatan tangan manusia. Tidak hanya situ, di waktu yang lalu, kita hidup tanpa pengharapan dan tidak memiliki pengharapan.

            Jika kita membaca Dante’s Divine Comedy, di dalamnya terdapat tiga bagian: Neraka, Tempat Penyucian, dan Surga. Neraka itu digambarkan seperti ini: ada seorang raksasa besar yang sedang berjaga-jaga di pintu masuk ke dalam lubang dan ke dalam jurang yang dalamnya tak terhingga. Dante berkata bahwa di atas pintu itu bertuliskan kata-kata seperti ini: “Tidak ada pengharapan semua orang yang masuk ke dalam sini.” Dan inilah sebuah gambaran bagi kita yang ada di luar Tuhan, yakni tanpa pengharapan. Kehidupan kita di luar Tuhan seperti sebuah korp mariner yang mengalami kecelaan kapal, yang haus akan kematian di tengah-tengah lautan, memandang kepada matahari yang terik, masuk ke dalam jurang maut yang dalam, memandang di sekitar orang-orang mati, yang telah rusak. Seperti demikianlah kehidupan kita.

            Ketika anda masih muda, anda akan melihat bayangan monster kematian itu jauh di belakang kita, tetapi hari demi hari terus berlalu dan bayangan itu terus mendekat, mendekat dan mendekat, dan pada akhirnya, jika anda melihat disekitar bahumu, anda dapat melihat nya bernafas di bawah lehermu, demikianlah bayangan kematian itu. Saya tidak perlu berspekulasi siapakah yang menang dalam hal ini. Karena dia selalu menang dalam hal ini, seperti seekor anjing, yang menyeret rusa buruannya. 

            Demikianlah akhirnya kematian yang tak dapat dielakkan , yang menyeret kita mati tanpa pengharapan. Anda tidak akan pernah bisa menang dari bayang kematian itu. Dan anda tidak akan dapat menang. Pada suatu hari bayangan kematian itu akan menghampirimu, seperti orang-orang yang telah mendahului kita. Ketika saya masih seorang pengkhotbah muda, saya belum menguburkan semua  kematian ku,  hari ini saya telah menguburkan kematian saya bersama dengan Kristus.Tanpa Allah dan tanpa Kristus, kita hidup akan tanpa pengharapan. Inilah akhir dari seluruh kehidupan kita dan semua keberadaan kita akan jatuh ke dalam jurang yang dalamnya tidak terhingga itu, lalu kemudian hancur, musnah, berserakan dan menyatu dengan tanah.  Dan jika anda hidup tanpa Allah, oh, kita akan terisolasi, terpisah, terhukum, tanpa Allah, terpisah dari dia. Inilah gambaran Paulus tentang manusia yang hidup tanpa Kristus, di luar dari iman kepada Kristus. Lalu ia kembali dengan kata-kata seperti ini, “Tetapi sekarang di dalam Yesus Kristus, engkau yang dulunya jauh sudah menjauh dekat, karena darah Kristus. Kita jauh, jauh dari Allah, seperti ada se-gunung hutang yang tidak dapat kita bayar, yang tepisah antara kita dengan Allah. Kita berada pada sisi yang satu, sedangkan Allah pada sisi yang lain. Kita jauh dari Allah. Ada sebuah batas gunung dosa antara kita dengan Allah. Kita berbuat dosa setiap hari. Kita berdosa sepanjang hidup kita. ada se-gunung dosa yang memisahkan antara kita dengan Allah. Tuhan berada pada sisi yang satu, sedangkan kita berada pada sisi yang lainnya., Tuhan jauh dari kita. sejauh antara tingginya surga dengan bumi. Sejauh dari timur ke barat.

            Tetapi sekarang, kita ada di dalam Yesus Kristus, kita yang jauh telah menjadi dekat oleh karena darah Yesus Kristus. Dia telah membayar semua hutang dosa itu dan membuangnya. Dia telah mengampuni semua dosa-dosa kita dan membuang nya. Dia telah mengangkat kita dari Lumpur dosa dan jurang yang dalam dan memberi tempat bagi kita di surga, dekat dengan Allah. Dia telah menebus kita dan menyelamatkan dan menderita dan mati bagi kita dan membawa kita hidup dekat dengan Allah.

            Ketika saya menjadi Pendeta di Oklahoma, salah seorang Indian tua berdiri dan bertanya kepada saya, “Bagaimana Kristus menyelamatkan anda?” Bagaimana ia melakukannya? Apa yang terjadi dengan anda, ketika anda diselamatkan? Anda berkata, anda telah diselamatkan dan Dia telah menyelamatkan anda? Bagiamana Dia melakukannya? Dan orang Indian tua itu mengambil beberapa daun yang sudah kering dan meletakkannya di dalam sebuah lingkaran, dan menimbunya dalam lingkaran kecil itu. Dan ia mengambil seekor cacing dan meletakkannya di dalam lingkaran itu dan ia kemudian menyalahkan api di seluruh lingkaran itu dan ketika api itu dinyalakan, maka cacing mulai merayap keluar untuk mencari jalan keluar, dan kemudian kembali agi ke tempat asalnya, kembali lagi tempat nya itu dan terus berputar-putar. Dan akhirnya ia menemukan dirinya dikelilingi api yang sedang menyala, lalu cacing itu menarik diri sejauh mungkin dari nyala api itu, kalau tidak ia akan terpanggang oleh nyala api itu.

            Lalu Indian tua itu mengambil cacing itu dan membawanya keluar dari nyalaapi itu. Dan Indian tua itu berkata, “Itulah yang Yesus telah lakukan untuk saya.” Saya seharusnya binasa dan mati dan Dia mengangkat saya dan menyelamatkan saya. Saudara-suadari mengapa kita menyanyikan pujian seperti ini: “Dari Lumpur dosa Dia mengangkat aku, dengan tangan yang lembut Dia mengangkat aku. Dari tempat yang gelap ke tempat yang terang. Oh, terpujilah NamaNya. Demikianlah apa yang telah Allah lakukan untuk kita.” ketika Kristus mati, kita juga mati bersama dengan Dia dan semua kehidupan kita ang lama juga turut mati. Kehidupan yang akan menemui kematian yang tak terelakkan akan terjadi pada suatu hari nanti. Ketika Yesus Kristus dikuburkan dalam kematiannay, maka dosa-dosa kita juga turut dikuburkannya. Salah satu grafik dari pemandangan yang dapat anda temukan dalam perjalanan musafir adalah ketika musafir dengan buatan dosa yang berat di belakang punggungnya, dan datang  dibalik sebuah pintu kecil dan pada salib Kristus itu beban-bebannya itu akan dilepaskan, karena kematian Kristus telah mengambil beban berat yang dipikulnya itu. Dosa kita telah dikuburkan, ketika Dia terkubur. Dan ketika Tuhan kita bangkit dari kematian, kita juga dibangkitkan dalam kebenaran dan keadilan, dalam kesucian, dan pengampunan, karena Dia adalah saudara kita yang sulung dan kita menjadi ahli waris bersama dengan Dia. Dan suatu hari nanti, dalam Kitab Kehidupan berkata, “ Kita akan seperti Dia.”

            Tetapi sekarang, kita yang jauh dari Kristus telah menjadi dekat karena anugrah penebusanNya. Bukan hanya demikian, tetapi Dia telah menjadikan kita seorang manusia baru. Sekarang ada dua cara yang akan saya interpretasikannya kepada anda. Pertama, adalah secara pribadi, anda adalah manusia baru di dalam Yesus Krsitus. Dan yang kedua adalah mansuia baru secara kolektif, yakni sifat kemanusian yang baru. Yang pertama, anda adalah manusia baru di dalam Yesus Kristus. Tuhan tidak memiliki kewajiban bagi orang-orang yang akan menerima keselamatan dariNya. Dia tidak hanya berusaha untuk menjamah kita dan mereformasi kita atau mengubah kita. Tuhan tidak mengambil kematian itu, lalu meletakkannya pada sebuah tanda merah di atasnya atau Dia menyisir rambutnya atau Dia memakaikan pakaiannya di sana. Tuhan berkata, seorang tua yang sudah mati, tetap mati dan dikuburkan. Dan apa yang allah lakukan bagi kita? Dia menciptakan manusia baru di dalam kita. Jika seseorang ada di dalam Yesus Kristus, dia adalah ciptaan baru.  Anda memiliki hati yang baru, hidup yang baru, visi yang baru, kasih yang baru, mimpi yang baru, ambisi yang baru, tujuan yang baru dan komitment yang baru. Itulah yang Allah lakukan untuk kita. Dia membuat kita manusia yang baru.

            Jika saya tidak salah mengeksegesis pasal ini, ketika Paulus mengatakan hal ini, dia sedang menunjuk kepada sifat kemanusian yang baru. Sebab dia berkata, “Membuat dalam dirinya sendiri menjadi dua; yakni Orang Yahudi dan Bukan Yahudi.” Tidakkah itu juga mencakup anda dan saya, bukan? “membuat kita semua, baik orang Yahudi maupun orang non Yahudi, dua-duanya menjadi satu manusia yang baru, satu keluarga baru yang beriman, satu tubuh Kristus yang baru, satu jemaat baru yang menyembah kepada Tuhan yang Hidup.             

              Karena di sini ia berkata bahwa di dalam Tuhan Yesus, Dia telah merobohkan benteng pemisah diantara kita. Pernahkah anda pergi ke kota suci (Yerusalem) untuk menyembah Allah ketika orang-orang Ethopia berbondong-bondong pergi menyembah? Sudahkah anda pergi ke kota suci untuk menyembah Allah yang benar, anda telah  menemukan Tuhan ketika anda masuk ke kota itu dan mendekati Bait  suci itu, anda akan menmukan sebuah tembok partisi yang sangat besar dan luar biasa agungnya. Dan sudahkah anda masuk ke dalam pelataran untuk orang-orang yang bukan Yahudi pada tembok itu, jika anda memasukinya, maka anda akan menemukan sebuah tembok partisi yang sangat besar lain di sana. Dan sudahkah anda memasuki tembok di belakang pelataran orang non Yahudi, yakni pelataran khusus untuk orang-orang Yahudi, anda juga akan menemukan tembok partisi yang lainya. Demikian juga ketika anda memasuki tembok dibelakang palataran orang Yahudi, maka anda akan sampai pada palataran khusus untuk wanita dan di sana juga ada sebuah tembok partisi yang lain. Dan dibelakang tembok partisi itu ada sebuah pelataran khusus untuk para imam, dan di dalam nya anda juga akan menemukan tembok partisi  yang lain. Dan dibelakang tembok partisi yang dirancang khusus untuk para imam itu, ada tempat penyucian, dan di sana juga ada sebuah tembok lagi. Dan jika anda masuk ke tempat penyucian itu, yang hanya diperuntukkan bagi para imam, maka anda juga akan menemukan sebuah tabir yang memisahkan partisi itu. Namun di dalam Yesus Krsitus semua tembok-tembok partisi telah dirubuhkan. Tidak ada lagi batas-batas dibelakang tembok-tembok tersebut, semuanya telah rirubuhkan. Di dalam Kristus kita semuanya sama. Tidak ada perbedaan. Kita dapat masuk ke dalam hadirat Allah, dan berdiri di dalam hadiratNya, berkata-kata kepadnya mukadengan muka, sebagaimana seseorang dengan teman baiknya. Apakah yang Yesus telah lakukan bagi kita? Dia telah merubuhkan tembok pemisah itu bagi kita semua  

            Oh, Terlalu banyak dalam surat-surat Paulus menyebutkan hal tersebut, seperti Galatia 3:28, mengatakan, “Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Yesus Kristus.” Tuhan Yesus berkata dalam Matius 23, “Tidak ad seorang tuan pun, selain Kristus yang adalah tuan kita semua, dan kita semua adalah saudara-saudara di dalam Kristus. Tidak ada besar atau kecil di dalam Kristus. Tidak ada kaya atau miskin. Tidak yang terpelajar dan yang tak terpelajar. Kita semua sama deihadapan Tuhan.

            Lalu Paulus menyimpulkan kalimat terakhir demikian: “Demikianlah kamu bukan lagi orang dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.” Memang kamu dahulu jauh dari Allah, tetapi sekarang telah menjadi dekat, sedekat bahasa allah yang bisa kita gambarkan. Kadang-kadang Tuhan ingin berkata dalam Kitab KehidupanNya bahwa kita adalah baitNya, kita adalah batu-batu dalam BaitNya, yang membuat rumah bangun keluarga Allah itu menjadi kokoh. Kadang-kadang Tuhan ingin berkata, kita adalah anggota tubuhNya. Dia adalah kepala dan kita adalah anggota tubuhNya. Betapa dekatnya tangan ku dengan aku? Betapa dekatnya kakiku dengan aku? Betapa dekatnya nafasku dengan aku? Sebuah bagian dari diri saya. Dahulu kita yang jauh, sekarang telah menjadi dekat. Dekat dengan Allah sekarang. Tidak ada tembok partisi yang memisahkan antara kita dengan Allah. Di manakah anda sekarang? Jika anda adalah anak Tuhan, Tuhan ada di sini.

             “Oh, tetapi pak Pendeta saya ada di dalam sebuah ruangan ang tertutup dan semua pintu terkunci.” Anda ada di dalam ruangan itu, karena dirimu sendiri. Anda ada disana karena diri anda sendiri dan di sana ada Tuhan.“ Tetapi saya sedang mengendarai mobil ini sendiri dalam waktu yang sdh cukup lama.?” Itu karena anda ada di sana karena dirimu sendiri dan Tuhan ada di sana. “ Tetapi saya sendiri di sini Tuhan!” Ya anda sendiri di sana bersama dengan Tuhan. saya tidak pernah kecewa, karena Tuhan ada di sana. Saya tidak pernah takut dan cemas, karena Tuhan ada di sana. Saya tidak pernah kehilangan hikmat, karena Dia adalah hikmat saya. Saya tidak pernah menjadi lemah, karena Dia yang selalu memberi kekuatan kepada saya. Saya tidak pernah hidup dalam kemiskinan, karena Yesus ada bersama saya dan memberi kekuatan, hikmat, pertolongan, kebaikan, kemurahan, pengampuan dan motivasi kepada saya. Dia mengundang saya untuk datang ke tahta anugrahNya, hanya berjalan menuju ke arahNya dan berkataNya, apa yang ada di dalam jiwa dan hati saya. Tidakkah ini adalah sebuah iman yang menakjubkan? Sebuah keyakinan ilahi  dan sebuah hadiah dan sebuah berkat disediakan bagi kita yang mengenal Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat kita.

Sementara  kita menyanyikan pujian untuk masuk dalam doa, maka saya mengundang anda yang ada di balkon, di tangga, di depan, di bawah tangga atau dimana pun anda, berilah hatimu kepada Tuhan. keluargamu, pasanganmu, dan seseorang dari antara anda, berilah hatimu kepada Tuhan, datang lah ke depan saya, dan katakana, “ Hari ini saya telah mengambil keputusan untuk menyerahkan diri saya kepada Tuhan dan saya ada di sini sekarang. Saya mau membuka hari saya untuk diberkati Yesus. ” Buatlah keputusan sekarang juga. Anda yang amsih duduk di sana! Buatlah keputusan sekarang!.” Katakan, “Pak Pendeta, inilah istriku dan anak-anakku. Kami semua telah datang sekarang juga.” Lakukan lah itu sekarang juga.! Apakah hanya anda dan istri dan anak-anak anda sajakah yang datang!” anda yang ada di sekitar mimbar, turunlah ke depan dan Tuhan akan menyelamatkan dan memberi damai sejahtera kepadamu. Sementara kita berdiri dan menyanyikan lagu pujian ini, datanglah kepada Tuhan !”   

           

Alih bahasa: Bong Sak Tet, S.Th.