PERPISAHAN BESAR
(The Great Separation)
Oleh: Dr. W. A. Criswell
Disadur: Dr. Eddy Peter Purwanto
Lukas 17:36
03-04-84
Kami ucapkan selamat bergabung bagi semua pendengar radio dan pemirsa televisi dalam siaran ibadah kami dan ini adalah gembala First Baptist Church di Dallas yang akan menyampai khotbah dengan tema: Perpisahan Besar: Dunia Tanpa Orang Kristen.
Ini adalah khotbah seri eskatologi, atau doktrin tentang akhir zaman. Dan ayat yang menjadi dasar Firman Tuhan, kita akan membuka Lukas 17:26- 30:
“Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya” (Lukas 17:26-30).
Ayat 34,
“Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.”
Perpisahan Besar: Dunia tanpa Orang Kristen. Ketika saya membuka Alkitab, Firman Allah, hal pertama yang saya catat adalah bahwa zaman dibagi ke dalam periode-periode waktu.
Sebagi contoh, ketika saya membuka Alkitab saya di sini pada masa antara kedua Perjanjian. Di satu sisi mereka menyebutnya Perjanjian Lama, dan di sisi lain mereka menyebutnya Perjanjian Baru. Itu dibagi dalam periode-periode waktu atau zaman.
Ketika Anda memperhatikan Firman Allah lebih dekat, Anda akan menemukan bahwa setiap zaman atau periode waktu itu ditutup dengan penghakiman. Dispensasi Edenik, periode waktu ini ditutup dengan kematian dan pengusiran dari Taman Eden.
Periode zaman Antediluvian ditutup dengan air bah yang menghancurkan dunia ini. Periode zaman bapa-bapa Patriakh ditutup dengan perbudakan di Mesir. Periode zaman Mosaik ditutup dengan penghancuran bangsa Yahudi.
Dalam Perjanjian Baru, juga dibagi dalam beberapa periode waktu atau dispensasi, atau administrasi. Zaman ini di mana kita hidup sekarang adalah zaman anugerah, zaman Roh Kudus, dispensasi Gereja, dispensasi pemberitaan Injil. Dan zaman atau dispensasi ini akan ditutup dengan penghakiman agung, pemisahan besar-besaran, dan kesusahan besar yang sangat tragis.
Periode ini di mana kita hidup sekarang, dispensasi anugerah ini dimulai dengan rahasia, ini bermula dari kandungan anak dara yang bernama Maria, yang hidup di Nazaret di Galelia. Dan itu mulai secara diam-diam, pada waktu kebangkitan Tuhan kita Yesus dari antara orang mati. Tak seorangpun melihat permulaan zaman ini. Ini adalah zaman yang dimulai secara rahasia.
Zaman ini akan ditutup secara rahasia juga yaitu pada saat rapture atau hari pengangkatan umat Allah. Tak seorangpun di bumi yang akan melihat atau mengetahui peristiwa ini. Peristiwa itu tidak diawali dengan pengumuman. Itu akan datang secara tiba-tiba seperti pencuri pada malam hari.
Hari itu akan ditutup secara rahasia. Itu juga akan ditutup dengan publikasi. Seperti permulaan dari zaman atau dispensasi ini bersifat rahasia dan kemudian dipublikasikan pada hari Pentakosa, dan pemberitaan Injil Kristus ke seluruh dunia, maka dispensasi ini juga akan diakhiri secara rahasia, yaitu pada waktu raptur. Dan kemudian setelah itu akan dipublikasikan.
Sebagaimana dikatakan dalam Matius 24:27, “Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.” Itu akan dipublikasikan. Itu akan diperlihatkan.
Ayat yang agung dalam Wahyu 1:7 adalah “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia.” Itu bukan awan dalam atmosfir, namun itu adalah Shekinah kemuliaan Allah. “Lihatlah, Ia datang dengan mengenakan jubah kemuliaan dari sorga. Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia.”
Itulah zaman atau dispensasi di mana kita hidup sekarang ini. Itu dimulai secara rahasia dan kemudian diumumkan kepada publik pada Pentakosta, dan itu juga akan ditutup secara rahasia dan kemudian diumumkan kepada publik juga. Dan jika Anda memperhatikan lebih dalam lagi, Anda menemukan akan adanya suatu pemisahan umum baik pada waktu penutupan zaman ini secara rahasia maupun penutupan zaman ini secara terbuka.
Itu adalah: Akan ada pemisahan besar. Entah pada waktu penutupan zaman ini secara rahasia (pada waktu raptur) maupun penutupan zaman ini secara terbuka (pada waktu parosia). Keduanya dikarakteristik denga pemisahan besar. Secara rahasia semua orang percaya akan diangkat pada hari pengangkatan dan mereka semua akan berpisah dengan semua orang yang belum diselamatkan yang ditinggalkan dibumi ini.
Akan ada pemisahan besar antara orang-orang yang diangkat untuk berjumpa dengan Tuhan kita di angkasa dengan smeua orang yang ditinggalkan untuk mengalami penderitaan yang sangat mengerikan pada masa kesusahan besar, diuraikan dengan jelas dalam kitab Wahyu.
Dan kita juga akan melihat penutupan zaman ini secara terbuka yaitu pada waktu Tuhan datang bersama orang-orang kudus-Nya untuk dimuliakan di hadapan seluruh umat manusia di muka bumi ini, dan kemudian sekali lagi ada pemisahan besar terjadi. Ketika Tuhan datang, Ia akan datang untuk menghakimi Israel.
Akan ada pemisahan besar di Israel. Itu telah dijelaskan dalam Yehezkiel 20 dan Zakharia 13.
Seluruh Israel akan lewat dari bawah tongkat Gembala dan mereka yang dipilih Tuhan diselamatkan. Mereka akan masuk ke dalam kerajaan bersama dengan Juruselamat yang mulia. Dan mereka yang menolak akan ditolak dan dipisahkan.
Akan ada pemisahan besar. Akan terjadi pemisahan besar ketika Tuhan datang dalam kemuliaan dan dan ia akan berdiri di hadapan semua orang yang dikumpulkan dari dunia non Yahudi, seluruh bangsa di dunia. Dan Ia memisahkan mereka sama seperti gembala yang memisahkan kambing dari domba.
Dispensasi ini akan diakhiri dengan pemisahan. Entah itu kedatangan Tuhan secara rahasia pada waktu raptur, maupun epifani Tuhan (di akhir kesusuhan besar) kita pada hari penghakiman Allah yang mahakuasa.
Akan ada pemisahan umum di kedua peristiwa besar itu. Ketika saya memikirkan itu, saya ingat bahwa semua kehidupan akan diakhiri dengan perpisahan. Semua kehidupan akan berakhir dalam perpisahan. Tidak ada keluarga yang tidak akan dipisahkan dalam kematian.
Setiap ibu, setiap anak, setiap suami, setiap istri akan mengetahui apakah itu tangisan sebagai ucapan perpisahan kepada orang yang dikasihinya yang meninggal. Itu mengkharakteristik kehidupan ini, yang merupakan type dari perpisahan besar yang akan terjadi pada akhir zaman.
Ketika hari itu tiba, secara rahasia, seperti pencuri pada malam hari, Tuhan akan mengangkat umat-Nya secara diam-diam dari dunia ini, yaitu mutiara berharga yang Ia telah beli dengan menyerahkan hidup-Nya sendiri.
Ketika hari itu tiba dan gereja diangkat ke sorga, maka orang-orang yang ditinggalkan di bumi hidup tanpa orang Kristen. Tidak seorangpun orang Kristen yang telah diselamatkan ditinggalkan. Semua umat Allah yang telah diselamatkan pada dispensasi anugerah ini akan diangkat berjumpa dengan Tuhan di angkasa.
Pada zaman Sodom dan Gomora, Allah berfirman kepada Abraham: “Jika Aku dapat menemukan sepuluh orang benar di kota itu, Aku tidak akan memusnahkan kota itu oleh karena sepuluh orang benar itu” (Kejadian 18:32). Namun di dunia ini, di seluruh dunia ini, tidak akan ada satu orang Kristen pun yang akan ditinggalkan. Sehingga tidak akan ada satu orang benar pun di dunia ini.
Suatu hari, saya diberi sebuah kartu nama oleh seseorang. Dan setelah melihat namanya dan alamatnya dan usahanya, saya melihat bagian belakang kartu nama itu. Dan saya membaca sesuatu yang tidak pernah terpikirkan dalam hidup saya.
Inilah apa yang tercetak di bagian belakang kartu nama orang itu: “Apakah Anda terganggu? Apakah Anda terganggu oleh orang-orang yang dengan tulus hati selamanya ingin menyelamatkan jiwa Anda, memberikan traktat kepada Anda, mengundang Anda ke gereja, mengundang Anda untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat Anda, berbicara tentang keselamatan kepada Anda?”
Apakah selamanya Anda terganggu oleh kebaikan orang-orang itu? Seperti kita yang ada di sini yang akan keluar dari sini untuk mengetuk pintu dan memberikan Injil Yohanes dan mengundang mereka datang kepada Tuhan dan mengasihi Yesus serta melayani Yesus?
Apakah Anda terganggu dengan orang-orang ini?
Baiklah. Dalam kartu nama itu selanjutnya tertulis: “Tidak lama lagi orang-orang baik ini tidak akan diijinkan untuk mengganggu Anda lebih lama lagi. Karena Tuhan akan segera mengangkat mereka dari dunia ini. Ada tempat khusus bagi mereka. Dan tak ada satupun dari antara mereka yang diijinkan masuk ke Neraka; tak satupun, tak seorangpun.”
Saya sungguh tercengang dengan itu ketika membacanya. Saya tidak pernah memikirkan itu sebelumnya. Tidak akan ada lagi undangan untuk Anda melayani Tuhan atau mengasihi Yesus atau memberikan hati Anda dan keluarga dan hidup Anda kepada Juruselamat pada hari pemisahan itu. Tidak akan ada satupun orang Kristen yang telah diselamatkan akan ditinggalkan. Semua umat Allah akan diangkat untuk berjumpa dan hidup bersama dengan Dia di Sorga. Pada zaman ini, sekarang ini kita masih dapat hidup bersama, namun akan datang harinya, kata Tuhan kita, ketika akan terjadi suatu pemisahan antara gandum dan ilalang, dan ilalang akan dilemparkan ke dalam api yang takan pernah padam.
Akan datang waktunya pemisahan antara ikan yang baik dan yang tidak baik. Akan datang waktunya suatu hari penghakiman yang agung, ketika domba dipisahkan dari kambing-kambing; suatu pemisahan besar. Allah berkata kita akan menghadapi hari yang tidak dapat dihindari itu.
Akan datang malam yang menakutkan,
Tak seorangpun akan tahu
Ketika langit bergetar
Dan seluruh dunia bergoncang
Datangnya hari kemalangan yang mendalam
O, orang tersesat, dengarkanlah
Ketika umat Allah mendekat
Tangan Alah akan membuat pemisahan
Sejauh neraka yang paling dalam dari sorga
Suatu pemisahan besar. Dunia tanpa orang Kristen. Ketika saya membuka kitab Wahyu dan membaca tentang hari penghakiman yang sangat mengerikan itu yang menimpa orang-orang yang ditinggalkan pada hari pengangkatan, saya tidak dapat menggambarkan betapa dramatis dan tragisnya zaman itu.
Sebagai contoh, dalam Wahyu 9:6, “Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.”
Sungguh begitu tragisnya hari-hari pada masa kesusahan besar itu dan di sana akan banyak orang berseru kepada Allah agar mereka mati saja. Penderitaan mereka akan sama seperti seorang wanita yang diperkosa dan kemudian diperkosa lagi dan kemudian diperkosa lagi dan kemudian diperkosa lagi dan kemudian diperkosa lagi. Dan akhirnya, oleh karena kesedihan dan luka yang mendalam karena perkosaan itu, ia berdoa kepada Allah untuk mati saja sebelum yang lain memperkosanya lagi.
Itu akan persis seperti itu ketika masa kesusahan besar itu tiba; mereka akan menghadapi penghakiman yang sangat mengerikan dari pembukaan meterai-mererai itu, ketika ketujuh sangkakala ditiup.
Selanjutnya apa yang membuat saya terheran-heran dan terkejut ketika membaca tentang hari kesusahan besar itu? Mereka tidak pernah mau bertobat. Mereka justru menghujat Tuhan. Mereka mengutuki Allah. Mereka tidak bertobat.
Saya tidak dapat memahami itu. Penghakiman Allah yang mahakuasa begitu mengerikan, namun orang-orang itu masih mengeraskan hatinya, dan tetap menentang Allah walaupun penghakiman Tuhan mulai dijatuhkan.
Saya berpikir tentang ayat yang menutup Injil Lukas 16 yang menjelaskan tentang orang dimasukkan ke dalam Neraka.
Ia berseru kepada bapa Abraham.
Dan ia berkata, “Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini” (Lukas 16:27-28).
Dana Bapa Abraham menjawab, “Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu” (Lukas 16:29). Dengan kata lain, Abraham mau berkata, “Mereka memiliki Alkitab dan para pengkhotbah. Mereka memiliki kasih karunia dan kesempatan. Biarlah mereka mendengarkannya dan diselamatkan.”
Namun yang mengejutkan saya adalah, Firman Tuhan mengatakan, “Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati” (Lukas 16:31).
Namun lihatlah di sekeliling saya; ada beribu-ribu orang di kota Dallas ini, berjuta-juta orang di negara kita, bermilyar-milyar orang yang ada di dunia kita ini, mereka sedang menghadapi penghakiman maut yang tak dapat dielakan dan akan mengalami pemisahan besar di hadapan Tuhan.
Dan mereka tidak akan berubah. Mereka tidak akan bertobat. Mereka tidak akan tersungkur di hadapan Tuhan untuk memohon rahmat dan pengampunan serta keselamatan dari Tuhan.
Saya tidak mengerti itu. Satu-satunya penjelasan yang saya dapat baca tentang itu di dalam Alkitab adalah dalam 2 Petrus 3:3:
“Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan” (2 Petrus 3:3-4)
Itulah satu-satunya penjelasan yang saya tahu.
Para pengejek itu akan memandang ke langit dan berkata, “Saya tidak percaya Allah itu ada atau, jika Allah itu ada, saya menantang Engkau untuk turun ke sini dan mengintervensi hidup saya.”
Mereka hidup tanpa Allah. Mereka tidak percaya kepada Allah dan mereka pasti tidak siap untuk menyambut hari penghakiman yang agung dari Allah yang Mahakuasa. Mereka hidup seakan tidak ada Allah dan yang pasti mereka tidak mau mengenal Allah yang mengintervensi hidup mereka.
Selanjutnya, Simon Petrus berkata bahwa walupun mereka mengejek dan mereka mengatakan itu, Allah pasti akan intervensi. Dan Ia memberikan hari yang teramat dramatis. Ia mengirim banjir besar, pada zaman air bah, ketika Allah mengintervensi masyarakat zaman antediluvian (kata Latin ante yang berarti sebelum atau pra dan diluvium yang berarti air bah). Simon Petrus juga dapat memberikan ilustrasi tentang Sodom. Allah mengintervensi kehidupan orang-orang Sodom dan kota-kotanya.
Ia juga dapat menggunakan ilustrasi tentang Israel pada tahun 722 S.M., ketika Allah menghancurkan bangsa Israel, dan mereka dibawa ke dalam pembuangan karena mereka tidak bertobat dari dosa-dosa mereka.
Simon Petrus dapat menggambarkan dengan Yehuda yang pada tahun 587 S.M. dibawa ke pembuangan di Babel. Ia juga dapat memberikan ilustrasi tentang bangsa Israel pada tahun 62 S.M., ketika Pompey, bersama dengan legium Romawi-nya menaklukkan para pangeran Makabe dan menjadikan kerajaan Israel sebagai provinsi Imperium Romawi. Atau ia dapat berbicara tentang apa yang Tuhan lakukan ketika Ia membiarkan Bait Suci yang pernah membuat murid-murid kagum terhadap kemegahan arsitektur bangunan yang luar biasanya itu tidak ada lagi.
Ketika murid-murid bertanya tentang kemegahan Bait Suci itu, Tuhan menjawab, “Kaulihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan.” (Markus 13:1). Tuhan membiarkan Bait Suci itu tidak ada lagi. Ia membiarkan umat pilihan-Nya, dan mereka tidak pernah mendengar dari mulut Tuhan undangan untuk bertobat lagi.
O, Tuhan, apakah Allah mengintervensi? Sekitar tiga puluh tahun setelah Tuhan mengatakan nubuatn ini, Vespasianus, dan kemudian anaknya, Titus, datang bersama dengan legium Romawi mereka dan membinasakan bangsa itu dan menghancurkan kota-kotanya.
Dan jika Anda pernah ke Yerusalam, Anda tidak akan menemukan satu batupun terletak di atas batu yang lain di Bait Suci itu. Allah mengintervensi! Allah mengintervensi!
Hanya sesaat kita memiliki kesempatan untuk tersungkur di hadapan Tuhan dan memohonkan rahmat dan anugerah-Nya. Intervensi Allah atas sejarah manusia sangat mengerikan bagi saya. Tidak ada seorangpun, tak ada satu organisasipun, tidak ada yang terkecuali, yang dapat melepaskan tanggung jawab, atau dapat menghindari penghakiman Allah yang Mahakuasa.
Tidak ada seorangpun. Tidak ada satu gerejapun. Tidak ada satu institusipun. Kita semua akan berhadapan dengan intervensi Allah. Saya berpikir tentang para bapa gereja yang agung.
Jika Anda membaca sejarah gereja, gereja-gereja besar zaman dulu yang ada di Afrika Utara. Mereka yang berada di Mesir. Mereka yang ada di Palestina. Mereka yang berada di Asyria. Mereka yang berada di Anatole. Mereka yang berada di Asia Kecil.
Dan bapa-bapa gereja agung seperti Eusebius, Augustinus, hamba Tuhan besar seperti, Origen, Athanasius, mereka ini adalah para pengkhotbah besar dari gereja-gereja timur. Saksi-saksi Kristus yang begitu luar biasa di seluruh gereja di dunia Timur dan Timur Dekat. Pernahkah Anda ke sana?
Apakah yang telah Allah dengar tentang gereja-gereja tersebut? Allah telah mendengar bahwa mereka mulai mengajarkan keselamatan melalui sakramen. Dan Ia telah mendengar bahwa perantara manusia dengan Allah adalah para imam. Dan Ia telah mendengar bahwa mereka mengajarkan akses kepada Allah melalui orang-orang yang terberkati.
Dan akhirnya Allah berkata, “Aku telah mendengarnya untuk yang terakhir kalinya.” Dan kemudian di sana datanglah gelombang besar dari pengikut Muhamad dan pedang para Saracen (orang Arab); dan akhirnya, datang penaklukan yang sangat mengerikan dari Ottoman dari Turki. Dan akhirnya tidak ada satupun gereja Yesus Kristus yang tersisa di Timur.
Sudahkah Anda melihat tujuh gereja di Asia? Anda tidak dapat menemukan satu kerikilpun, Anda tidak dapat menemukan satu tanda kecilpun, dari gereja-gereja besar di masa lampu itu.
Itu adalah intervensi Allah. Intervensi Allah dalam kehidupan manusia. Allah mengintervensi semua institusi manusia.
Selanjutnya, mengapa Allah tidak mengintervensi saat ini, dalam bangsa ini, dalam kehidupan kita? Mengapa Allah tidak mengirimkan penghakiman dengan lengan-Nya yang perkasa dan mendatangkan murka-Nya atas manusia pada hari ini?
Rasul Petrus berkata, “Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (II Petrus 3:9). Itulah sebabnya mengapa penghakiman belum dijatuhkan atas Amerika sekarang.
Mengapa penghakiman tidak juga dijatuhkan kepada bangsa-bangsa di duni sekarang? “Tetapi hari Tuhan akan tiba,” kata Rasul ini dalam ayat berikutnya, “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap” (II Petrus 3:10)
Harinya akan tiba ketika Allah akan memandang ke bawah ke atas bumi ini dan membakar kota-kota besar di dunia ini.
Dan lihatlah, bahwa seluruh dunia akan dilalap dan dilenyapkan oleh api. Saya pikir itulah apa yang dinubuatkan oleh Alkitab bahwa “Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu” (Kisah 2:20).
Itu oleh karena kesabaran Allah sehingga Ia menunda untuk menjatuhkan hari penghakiman yang sangat mengerikan itu. Namun suatu hari nanti, kata Paulus, suatu hari nanti kata Simon Petrus, semuanya akan terjadi secara tiba-tiba. Akan ada pemisahan antara dunia ini dengan semua umat Allah, dan ketika hari itu datang, penghakiman itu datang, intervensi Allah itu tidak dapat dielakkan.
Oh Tuhan, sekarang manusia dapat meninju wajah Allah. Sekarang, manusia dapat menghujat nama Allah. Namun itu hanya bersifat sementara. Itu karena Allah masih bersabar dan belum mengintervensi dunia ini. Namun ketika Allah mengintervensi dunia ini tak satupun mereka yang akan luput dari penghukuman Allah.
Seperti ketika Elia berkata kepada Izebel dan ia malah mengutuki dan mentertawakan di depan wajah Elia. Namun pada hari penghakiman yang Elia telah umumkan itu datang sesuatu yang sangat tragis dan mengerikan menimpanya dan keluarganya.
Ibrani 10:31 berkata, “Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.”
Penghakiman itu akan datang. Akan tiba hari di mana semua manusia akan berdiri di hadapan Allah yang Mahakuasa. Dan itu adalah hari yang tak dapat dielakkan. Itu adalah hari yang pasti akan datang.
Kita akan menemukan diri kita sendiri telah memperoleh kasih dan anugerah dan pengampunan serta keselamatan atau kita akan menemukan diri kita sendiri berdiri telanjang dan dihakimi oleh dosa-dosa kita, dan binasa dalam penghukuman untuk selama-lamanya.
Tuhan kita berkata, “Erchomai tachu.” Ia mengatakan itu dalam Wahyu 22:7. Ia berkata hal yang sama – Erchomai tachu – dalam ayat 12. Ia mengatakan itu dalam penutupan Kitab Wahyu di ayat 20, “Erchomai tachu,” Sesungguhnya Aku datang segera. Sesungguhnya Aku datang segera. , “Erchomai tachu”.'
Kata tachu berhubungan dengan sekarang, sekarang juga. Aku akan datang tachu, berarti Aku akan datang sekarang juga. Aku akan datang segera, dan kemudian saya mengingat bahwa jam Tuhan tidak sama dengan jam tangan saya.
Allah berfirman dalam II Petrus 3:8, bahwa “di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.” Jam Allah tidak sama dengan jam saya. Dan mungkin satu menit atau menit kedua dari jam Allah sama dengan ribuan tahun.
Ia adalah pribadi yang kekal. Waktu adalah ciptaan. Ia tidak hidup di dalam waktu.
Erchomai berarti saya sedang datang. Tachu, juga berarti secara tiba-tiba. Berarti Tuhan akan datang secara tiba-tiba dan segera dan pasti datang.
Ketika saya berpikir tentang itu, Tuhan! Ketika dunia ini dihanguskan dengan api dan kota-kota besar lenyap terbakar oleh api, dan seluruh planet dihancurkan, saya berpikir, apa yang akan terjadi terhadap umat Tuhan? Apa yang akan terjadi dengan kita?
Kemudian saya mengingat, dalam Kitab Daniel pasal tiga, tiga pemuda Ibrani yang mengasihi Tuhan, yaitu Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, oleh karena menolak untuk sujud di depan berhala dunia ini, raja Nebokadnezar memasukkan mereka ke dalam api peleburan, mengikat mereka dan melemparkan mereka ke dalam perapian yang telah dipanaskan tujuh kali lipat, karena kebenciannya dan penolakannya terhadap berhala itu.
Dan Nebukadnezar melihat ke dalam perapian itu, kemudian ia berkata, “‘Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?… Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti Anak Allah.’ Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu. Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan para menteri raja datang berkumpul; mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang ini tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaranpun tidak ada pada mereka.” (Daniel 3:24-27)