PENCIPTAAN MANUSIA DAN FAKTA-FAKTA FOSSILOLOGY
(The Creation of Man and the Facts of Fossilology)
Oleh Dr. W. A. Criswell
Diedit oleh Dr. Eddy Purwanto
Khotbah ini dikhotbahkan di First Baptist Church in Dallas
17 Pebruari 1957
Kejadian 1: 26-27
Ini adalah kebaktian First Baptist Church di Dallas, Texas. Pada kebaktian pukul 8:15 pagi ini Bapak Gembala Sidang memberikan khotbah pagi yang berjudul, “Penciptaan Manusia dan Fakta-fakta Fossilology” (ilmu tentang fosil) atau “Catatan dari Batu-batuan.”
Dalam kitab Kejadian pasalnya yang pertama dimana kami sudah berkhotbah mengenainya sejak awal September, kita sampai ke ayat 26 yang bunyinya demikian: Berfirmanlah Allah; ”Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakannNya mereka.
Dan dalam konteks penciptaan yang dikatakan Alkitab, Allah menciptakan mahluk-mahluk hidup yang bergerak, unggas-unggas yang terbang di cakrawala, dan mahluk-mahluk yang hidup di air.
Berfirmanlah Allah,” Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis mahluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.” Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik (Kejadian 1: 26-27).
Tentang penciptaan semua mahluk hidup dan bentuknya yang kita lihatdi bumi, Alkitab mengatakan Allah membuatnya dengan pola. Dan pola itu tetap. Allah katakan pola itu terikat. Tidak bisa dipecahkan. Alkitab mengatakan, Allah menciptakan semua bentuk kehidupan ini menurut jenisnya. Ia membuatnya berdasarkan kelompok keluarga. Berdasarkan spesiesnya. Itulah yang Alkitab katakan.
Pagi ini, kita beralih ke catatan batu-batuan. Dan kita akan lihat apakah yang Allah tuliskan di Alkitab sama dengan yang Allah tuliskan di batu-batuanNya. Ilmu paleontologi atau ilmu tentang fosil (fossilology) adalah ilmu tentang kehidupan jaman geologi dari masa lampau. Berbeda dari botani, zoologi dan biologi, dalam fosilologi kehidupan yang diobservasi maupun individu yang dipelajari adalah dalam bentuk fosil, yang hidup jauh di masa lampau.
Seandainya saya seorang ahli biologi, saya akan mempelajari tentang kehidupan yang sekarang, seandainya saya seorang ahli zoologi, saya akan mempelajari binatang. Bila saya seorang ahli botani, saya akan meneliti tumbuh-tumbuhan. Namun jika saya seorang ahli paleontologi atau ahli fosilologi, saya akan belajar tentang kehidupan di waktu yang lampau.
Kini ilmu geologi adalah ilmu tentang jaman geologi bumi. Ilmu tentang batu-batuan. Dan para ahli geologi membagi sejarah bumi ini ke dalam lima atau mungkin enam periode besar. Dan karena pagi ini kita akan membahas tentang fosilologi, kami ingin membiasakan diri kita dengan istilah-istilah yang biasa dipakai oleh paleontolog, istilah-istilah dalam masa geologi dan periode bumi kita.
Ahli Paleontologi menyebut pembagian pertama dengan sebutan era. Kemudian era dibagi ke dalam periode-periode. Era geologi yang pertama disebut Azoic. Kata Yunani untuk hidup adalah zoe. Jadi suku kata “zoic” berarti kehidupan. Kata “zoologi” dibentuk dari kata Yunani zoe,”hidup”; kehidupan binatang. Nah, era geologis pertama disebut Azoic. Ini kembali lagi ke masa lampau yang suram dan tak bertanggal nun jauh di sana, dimana tidak ada suatu kehidupan pun.
Era yang kedua disebut Archoezoic. Kata kuno dalam bahasa Yunani adalah archaois, sedangkan untuk kata permulaan adalah arche. Jadi Archeozoic adalah suatu masa permulaan atau awal kehidupan, dan bertanggal kira-kira miliaran tahun yang lalu.
Era geologis yang ketiga adalah Proterozoic. Kata sebelum dalam bahasa Yunani adalah proteros. Jadi protezoic adalah masa geologi yang bertanggal sekitar 650 juta tahun yang lalu.
Sekarang yang keempat, yaitu era Paleozoic. Palaios berarti “tua dan kuno.” Paleozoic adalah suatu masa pada sekitar ratusan juta tahun yang lampau. Jaman Paleozoic terbagi ke dalam beberapa periode. Beberapa di antaranya sudah umum terdapat di buku-buku tentang paleontologi yang anda baca.
Inilah beberapa periode pada era Paleozoic. Ada yang dikenal dengan peroide Cambrian, berasal dari nama hiu Cambrian dimana mereka ditemukan di lapisan bumi yang menunjukkan jaman itu. Kemudian ada juga periode Sillurian, periode sub-Carboniferous atau Mississipian dan upper-Carboniferous atau Pennsylvanian dan periode Permian. Periode Permian berkenaan dengan daerah di sekitar Miland dimana ditemukan suatu timbunan minyak yang sangat luas. Periode-periode itu ada pada jaman Paleozoic.
Kini yang kelima, yaitu era Mesozoic. Mesos dalam bahasa Yunani berarti “tengah.” Jadi Mesozoic adalah masa geologis pada sekitar 70 juta tahun yang lalu. Dan terbagi ke menjadi periode Triassic, Jurassic, dan Cretaceous. Bahasa Latin untuk kapur adalah creta, jadi Cretaceous adalah jaman kapur.
Kemudian era geologi yang terakhir adalah Cenozoic. Kata sekarang, baru, yang belakangan dalam bahasa Yunani adalah kainos. Dari situlah didapatkan kata “Cenozoic.” Jaman Cenozoic atau jaman baru, dimulai sekitar 50 juta tahun yang lalu dan terbagi ke dalam beberapa periode yang namanya akan sering muncul dalam geologi atau paleontologi. Pertama adalah Eocene. Bahasa Yunani untuk permulaan adalah eos, sedangkan baru adalah kainos. Jadi Eocene berarti jaman permulaan baru. Kemudian Miocene. Meion berarti kurang. Kemudian Pliocene. Pleion berarti lebih, yang lebih baik. Lalu periode berikutnya adalah Pleistocene. Pleistos berarti paling banyak, paling hebat dan terakhir adalah jaman baru atau jaman manusia.
Itulah periode-periode besar. Jaman Azoic, Archeozoic, Proterozoic, Paleozoic, Mesozoic dan Cenozoic. Dan cara mengetahui tanggal atau usia jaman-jaman tersebut adalah demikian : di danau atau lautan luas mana saja pasti ada terdapat sedimen, pasir, batu kerikil, dan lumpur yang mengendap di dasar danau atau laut. Dan selama berabad-abad, endapan itu berubah menjadi batuan padat. Kemudian dalam pergolakan bumi di masa lampau, daratan kering yang anda lihat sekarang dulunya adalah perairan yang sangat luas. Ketika dasar dari beberapa lautan dan danau-danau itu terangkat ke atas menjadi gunung-gunung dan dataran tinggi, anda bisa saksikan di sana catatan sejarah bumi dari lapisan-lapisan tanah yang dulunya mengendap di dasar lautan atau danau.
Contohnya, bila anda pergi ke Grand Canyon, yang merupakan surga para ahli geologi, anda akan melihat lapsan-lapisan hebat yang berbeda-beda mulai dari ribuan kaki di atas sana sampai ke dasarnya, terus memanjang dan terpotong oleh sungai Colorado. Bagian dasarnya adalah lapisan asli bumi. Semua yang di atasnya telah mengendap dalam lapisan-lapisan yang terpisah sepanjang jaman geologi.
Sekarang anda baca buku batuan tersebut dari bawah ke atas. Usia tertua adalah yang paling bawah, kemudian jaman selanjutnya, kemudian jaman yang selanjutnya lagi sampai yang paling baru adalah yang paling atas. Kini dengan sedikit latar belakang mengenai hal ini, kita akan melihat tentang kehidupan, marilah kita mulai mempelajari tentang fosil.
Fosil adalah tumbuhan atau hewan yang hidup bertahun-tahun yang lampau, dan anda temukan jejaknya, catatan kehidupannya pada sisa-sisa fosil. Ada beragam macam jenis fosil. Salah satunya adalah seperti ini, sehelai daun yang tumbuh pada salah satu masa geologi jatuh ke lumpur yang lembek dan berkapur. Daun itu terbungkus oleh lumpur lembek dan berkapur tersebut dan daun itu lama-kelamaan hancur. Tetapi pada saat daun itu menjadi hancur, ia digantikan oleh limpur tadi. Dan selama bertahun-tahun geologi kemudian, lumpur itu berubah menjadi batu yang keras.
Kemudian pada masa sekarang, pada waktu anda memecahkan batu itu, terdapat cetakan daun yang sempurna. Figur daun yang tertanam pada permukaan lembut batu yang terpecah itulah yang disebut dengan fosil.
Di masa yang lalu, pada salah satu jaman geologi, seekor binatang berjalan di atas lumpur yang lembek. Kemudian setelah jejak kakinya tercetak di atas lumpur, terjadi sapuan air ke atas jejak kaki tersebut, sangat pelan sehingga jejak itu tidak terganggu. Setelah berabad-abad kemudian, lapisan lumpur berubah menjadi batuan padat, tertekan dan terhimpit sekian lamanya dan mengeras menjadi batu. Dan di sanalah jejak-jejak kaki dari binatang purba jeman geologi tercetak di batu untuk selamanya. Itulah fosil.
Jenis fosil lainnya adalah yang bisa dilihat di tepi sungai Red. Saya sudah mengelilingi Danau Texoma, di sana sini dapat dilihat jutaan fosil. Beberapa di antaranya sangat besar, dapat dilihat di beberapa bagian tepi sungai Red. Fosil-fosil yang saya lihat di sana adalah kerang-kerang dan bagian yang keras dari binatang-binatang yang telah terkubur di batu-batuan. Dan mereka ada di sana, di tempat mereka dulu mati pada jaman geologi. Semua itu fosil.
Fosil lainnya adalah tulang yang membeku. Tulang-tulang hewan itu jatuh ke danau dan tenggelam di dasar danau. Tulang-tulang itu tertutup lumpur danau atau lumpur dari air danau. Setelah berabad-abad, airnya perlahan-lahan surut dan materi tulang-tulang itu hancur, partikel demi partikel dan mengendap di sana. Akhirnya, keseluruhan tulang hancur namun di tempat bekas tulang itu tercetaklah replika tulang pada batu yang keras. Itulah fosil.
Jenis lain lagi adalah ketika suatu zat menyelubungi tubuh seekor binatang dan melindunginya dari kerusakan. Sebagai contoh, pada periode Carboniferous ratusan juta tahun yang lampau. Pada jaman ini, pohon yang termasuk ke dalam jenis pohon jarum meneteskan getah dan damar yang jatuh ke sisi batang pohon dan akhirnya jatuh ke tanah. Serangga-serangga kecil dan semut-semut akan terperangkap dalam damar tersebut. Getah pohon itu akan terkubur di dalam tanah. Dan bertahun-tahun, berabad-abad kemudian getah itu berubah menjadi apa yang kita sebut dengan batu amber. Dan di dalam amber tersebut dapat dilihat seluruh tubuh semut atau serangga kecil yang terperangkap, terlindungi dengan sempurna. Itulah fosil.
Yang lain lagi adalah binatang yang terperangkap dalam es gasial, dan setelah lewat berabad-abad dari jaman Pleistocene (jaman es) kurang-lebih sekitar 50 juta tahun lalu, anda dapat lihat di es yang membeku seluruh tubuh binatang yang hidup di masa lalu.
Fosil jenis lain adalah yang saya lihat sekitar seminggu yang lalu. Di wilayah La Brea Tar Pits, California bagian selatan, hewan-hewan terperangkap di dalam kolam ter (aspal). Setelah terjadi hujan yang sangat deras, kolam-kolam itu tertutup air dan hewan-hewan besar turun untuk minum tanpa menyadari adanya kolam ter di bawah air. Mereka terjatuh dan terpaerangkap di sana. Kolan-kolam itu menjadi perangkap kematian bagi hewan besar seperti mastodon, dinosaurus, sloth (kungkang), dan yang lainnya. Dan mereka kini menjadi fosil setelah berabad-abad kemudian.
Sebenarnya masih ada lagi macam fosil yang lainnya, tetapi itu sudah cukup untuk memberi gambaran kepada anda tentang apa itu fosil. Kini, di dunia ini, ada terdapat berjuta-juta fosil. Saya pernah membaca tentang suatu langkan (tepian tebing) di California yang terletak di kedalaman sekitar 600 kaki dan panjangnya sekitar setengah mil. Diperkirakan terdapat lebih dari 10 juta fosil dalam satu langkan, dan tidak ada disebutkan berapa banyak fosil lagi yang ada di sana karena kami tidak tahu berapa kedalaman gunung tempat langkan itu berada. Jadi fosil ada dimana saja dan bertumpuk-tumpuk, dan siapa saja yang ingin mempelajarinya dapat menemukannya tanpa akan pernah habis.
Teori evolusi adalah demikian, bahwa seluruh bentuk kehidupan yang kita lihat sekarang berasal dari satu protozoa purba. Ada satu nenek moyang yang rendah pada awalnya dulu yang kemudian berkembang menjadi kehidupan yang sekarang. Nun jauh di masa lalu, ada satu protoplasma kecil semacam amoeba yang terus berkembang melalui jaman demi jaman yang akhirnya menjadi hewan tertinggi yaitu homo sapiens. Begitulah teorinya.
Nah, selama masa perkembangan protoplasma kecil seperti amoeba itu menjadi anda, menjadi manusia yang anda lihat sekarang, berkembang jugalah sekitar 125 juta spesies. Semua itu hanyalah kebetulan saja. Seiring sejalan dengan perkembangan protoplasma itu menjadi manusia.
Sekarang, anda pasti berharap untuk menemukan catatan geologis bumi ini, anda berharap untuk menemukan bukti bahwa kita ini berkembang dari satu spesies ke spesies lainnya. Bila ikan berubah menjadi amfibi berkaki empat, dan amfibi berkaki empat berkembang secara bertahap menjadi burung, jika sisik berubah menjadi bulu, dan bulu menjadi sayap, dan jika pada ular-ular muncul kaki dan bulu, andaikan seluruh reptil menjadi mamalia dan marsupial ini berubah menjadi kera dan pada akhirnya menjadi manusia, anda pasti berharap untuk mendapatkan keterangan yang sederhana dan jelas mengenainya bukan?
Anda memiliki catatan tentang kehidupan dari sejak awalnya. Dan para evolusionis berkata, dan seluruh spesies ini berubah dari yang satu ke satunya pada saat mereka berkembang dari noktah kecil protoplasma menjadi manusia yang sekarang. Jadi dengan antisipasi yang besar, dengan pidato yang hebat, kita akan mengarahkan pandangan kita ke batuan dan melihat catatan tentang sejarah evolusioner, jika dapat kita temukan di sana, yang menurut para evolusionis terlihat sangat jelas. Apa yang dikatakan batu-batuan itu?
Batuan mengungkapkan tiga hal. Pertama, catatan di bebatuan sama persis dengan yang ada di Alkitab. Catatan batuan mengatakan bahwa kehidupan muncul secara tiba-tiba. Kelihatannya muncul di dunia ini dengan berbagai kerumitan dan perbedaan. Batuan mengatakan bahwa ketika suatu jenis tertentu muncul, ia muncul secara utuh dan komplit dan siap untuk lingkungannya dimana ia akan tinggal. Ia muncul tanpa pendahuluan, tanpa perkembangan sebelumnya, tetapi ketika suatu kehidupan muncul, ia timbul begitu saja dan komplit.
Sebagai contohnya, pada saat ikan muncul, ia punya sirip, insang dan sisik dan juga mempunyai segala perlengkapan untuk hidup di air. Dan ketika burung muncul, mereka punya sayap dan bulu-bulu dan kelengkapan lainnya yang biasa terdapat pada burung. Dan sewaktu armadillo muncul, ia memiliki tameng/pelindung yang tebal yang sama dengan yang dipunyai anak cucunya.
Semua jenis spesies ini, ketika mereka muncul, mereka ada begitu saja dan penampilan mereka demikian adanya mereka, komplit dan diperlengkapi untuk menjalani kehidupan. Mereka yang semestinya punya gigi, maka akan punya gigi. Suatu ketika saya melihat sorang ibu yang sangat khawatir kaena bayinya tidak mampunyai gigi. Yah, Bu, tunggulah beberapa waktu lagi, Allah memiliki gigi-gigi yang cocok untuk bayi kecil itu dan mereka akan segera tumbuh. Mereka yang membutuhkan gigi, maka akan punya gigi. Mereka yang harus punya tembolok, maka akan punya tembolok. Semuanya diperlengkapi sama seperti yang telah diciptakan Allah dan ia muncul begitu saja.
Nah, bukankah itu suatu hal yang menakjubkan? Sama sekali tidak ada bukti kalau setiap bentuk kehidupan yang kita lihat pada jaman geologi pernah mengalami perkembangan dan bahwa mereka pernah berkembang dari pendahulunya. Bagaimana anda menjelaskan hal itu?
Yah, Charles Darwin mencoba suatu penjelasan yang lemah, yaitu (saya mengutip dari darwin) : “Geologi sudah tentu tidak mengungkapkan rantai organic bertingkat secara baik. Dan kemungkinan ini karena keberatan yang paling nyata dan hebat yang dapat didesak untuk melawan teori tersebut. Penjelasannya hanya berdasarkan catatan geologis yang tidak lengkap.”
Bukankah itu suatu hal yang aneh? Catatan itu menjadi tidak sempurna pada saat kita berada pada titik ingin tahu. Ketika catatan itu menjadi jembatan penghubung atas jenis-jenis hewan ini, sewaktu catatan itu menjadi suatu pembuktian dari perkembangan satu spesies yang berasal dari spesies lainnya. Dia katakan kalau catatan geologi mengalami ketidaksempurnaan yang hebat sekali. Namun catatan geologi dilengkapi dengan data yang sangat berlimpah, ketika diperlukan untuk memberi petunjuk tentang masing-masing jenis dan spesies yang berbeda.
Terdapat ribuan juta individu yang dapat anda lihat pada fosil. Dan mereka semua berada dalam unit-unit tertentu dan tak dapat dipecahkan yang kita sebut dengan kelompok (famili) atau spesies. Tidak ada contoh apapun dalam geologi, fosilologi atau paleontologi bahwa satu spesies pernah berkembang dari satu jenis ke yang lainnya. Dia bilang kalau alasan mereka tidak dapat membuktikannya adalah karena ketidaksempurnaan catatan geologi. Kebenaran dari permasalah ini, terletak pada: bahwa dalam jaman geologi seperti juga pada jaman modern, perubahan atau perkembangan spesies-spesies itu dari yang satu ke jenis yang lainnya tidak pernah terjadi.
Itulah salah satu tiupan kencang bagi hipotesa evolusioner. Sejauh yang bisa kita katakan, kehidupan dimulai pada lapisan Cambrian. Ingat, saya pernah katakan pada anda kalau beberapa istilah ini akan sering digunakan. Lapisan Cambrian, diduga sekitar seratus juta tahun yang lampau; menurut mereka pada lapisan inilah kehidupan dimulai. Bila anda lihat, pada lapisan ini dipenuhi dengan beribu-ribu fosil, dan semua mahluk itu berbeda-beda dan sangat kompleks. Tiba-tiba saja kehidupan muncul pada lapisan pre-Cambrian. Pada lapisan era Protozoic tidak ada kehidupan sama sekali. Kemudian langsung ke lapisan Cambrian dan di sana ada kehidupan. Timbul begitu saja ke dunia ini, tanpa perkembangan, tanpa evolusi, tau-tau ada di sana.
Jadi kemunculan kehidupan famili-famili (kelompok-kelompok) bila anda lihat di lapisan geologi, terjadi secara tiba-tiba dan sudah lengkap. Kelelawar pertama, bentuknya ya seperti kelelawar, ikan paus pertama adalah ikan paus seperti yang sekarang, begitu juga dengan ikan hiu. Semua yang muncul pertama adalah bentuk yang sesungguhnya apapun jenisnya dan sama sekali tidak menunjukkan adanya perkembangan, tidak ada perubahan saecara bertahap dari spesies sebelumnya. Apapun yang anda lihat di catatan geologi, semuanya sama seperti yang anda lihat sekarang.
Nah, mengapa kaum evolusionis itu tidak mau mengakui apa yang mereka lihat dengan mata kepalanya sendiri? Bahkan evolusionis besar LeCompte du Nuoy, seorang ilmuwan Perancis yang terkenal, dalam bukunya Human Destiny yang diterbitkan pada tahun 1947 yang dianggap sebagai kontiribusi yang brilian terhadap teori evolusi, mau mengakuinya. Saya mengutipnya demikian: “ Setiap grup, order atau famili tampaknya terlahir dengan secara tiba-tiba dan kita tidak pernah menemukan bentuk yang menghubungkan mereka dengan keturunan yang sebelumnya. Pada saat kita menemukan mereka, mereka semua sudah benar-benar berbeda. Bukan saja kita tidak menemukan adanya bentuk transisi, namun secara umum sangatlah tidak mungkin untuk menghubung-hubungkan suatu grup yang baru dari yang kuno.”
Beliau mengakui kalau reptil muncul secara tiba-tiba, bahwa mereka tidak bisa dihubungkan dengan jenis hewan lainnya. Dan dia membuat pengakuan yang sama tentang mamalia dan burung. Katanya,” Mereka memiliki semua karakteristik yang tidak memuaskan dari ciptaan yang sesungguhnya” (absolute creation).
Sekarang apa yang kita ketahui dan kita tanyakan adalah ini : mengapa LeCompte mengatakan ciptaan sesungguhnya sesungguhnya sebagai “ tidak memuaskan?” Inilah jawabannya : kaum evolusionis mengaggap ciptaan yang hubungannya renggang ini, sebagaimana yang dicatat oleh tangan Allah di Kitab Kejadian, ia menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak untuk dilihat, tidak untuk didengar dan tidak untuk diperbincangkan. Ia berprasangka terhadap penciptaan Allah dan ia memandangnya sebagai suatu kejahatan bila ia mengakuinya.
Sebagai contoh, Sir Arthur Keith mengatakan,” Evolusi itu tidak terbukti dan tidak bisa dibuktikan. Kita mempercayainya hanya semata-mata karena satu-satunya alternatif adalah penciptaan yang hubungannya renggang (spatial creation) tersebut, dan hal itu tidak dapat dipikirkan.” Saya mengutip dari yang lainnya, Profesor D.M.S. Watson dari University of London: ” Evolusi itu sendiri diterima oleh ahli zoologi, bukan karena telah diobservasi atau dapat dibuktikan dengan bukti-bukti yang logis yang saling berkaitan, namun karena satu-satunya alternatif, yaitu spatial creation, sangatlah luar biasa.
Para evolusionis memulainya dengan praduga bahwa penciptaan Allah itu tidak ada. Karenanya, segala sesuatu yang membuktikan spatial creation, langsung dikesampingkan, dicemooh dan ditertawakan. Dan setiap hal yang dapat mereka susun bersama-sama, apakah benar atau tidak, apapun yang mereka tulis, yang mereka simpulkan, mereka menggunakan imajinasi mereka dan kapur gips untuk diberikan kepada publik dan dimasukkan ke dalam buku-buku teks untuk mengubah dan menyesatkan pikiran kaum muda kita.
Bukti pertama yang kita lihat dari catatan batu karang adalah : Bahwa kehidupan muncul secara tiba-tiba, dan pada saat itu ia muncul dalam spesies dan famili yang sudah ditentukan, seperti yang dikatakan Alkitab. Pertama, kehidupan tumbuhan dalam masa geologi. Kedua, kehidupan binatang di jaman geologi dan terakhir kemunculan manusia yang diciptakan Allah. Inilah hal pertama yang kita pelajari dari rekaman batuan.
Baiklah. Hal yang kedua, yaitu : tidak adanya bukti dari evolusi. Bila anda membaca koran beberapa hari yang lalu, mereka mengadakan pertemuan para ilmuwan di University of California, dan mereka mengirim nota yang disiarkan dan dipublikasikan di koran. Mereka menyatakan kalau saat ini mereka sedang mengembangkan teori bahwa evolusi telah berhenti, dengan umat manusia dianggap sebagai yang terakhir. Yah, itu merupakan pengakuan yang hebat bukan? Seakan-akan orang yang buta tidak bisa melihat itu. Ya. Evolusi telah berhenti, kata mereka, kitalah yang terakhir.
Rekaman batu karang, yaitu : Kedua, bahwa apa yang anda lihat sekarang ini adalah sama dengan yang anda lihat di masa lampau. Tidak ada evolusi, dulu dan sekarang. Tidak ada proses transfer dari spesies ke spesies, dulu dan sekarang. Tidak ada perkembangan sekarang. Tidak ada perubahan sekarang. Anda tidak menyaksikan ada kucing yang berubah menjadi anjing, anjing menjadi sapi, sapi menjadi kuda, kuda menjadi kera dan kera menjadi manusia. Anda tidak melihatnya sekarang, tidak juga dulu. Spesies yang anda lihat sekarang, persis sama dengan spesies yang anda lihat di jaman geologi dulu. Tidak ada perbedaan. Cara Allah menjalankan duniaNya pada hari ini sama dengan cara Allah menjalankan dunia-Nya dulu.
Saya harap kita punya waktu satu jam untuk hal ini, sebagai contoh, lapisan Cambrian, yang merupakan strata pertama dari era Paleozoic, sekitar seratus juta tahun lalu. Nun jauh di masa permulaan dulu, terbentuklah dunia ini apa yang disebut sebagai moss agate. Naiknya air dari bagian bumi yang rendah membawa beraneka ragam chalcedonies dan melewati garam-garam mineral. Dimana air itu naik dengan berbagai muatannya pada saat air menguap, zat-zat kimia yang berbeda-beda itu membuat suatu lapisan endapan. Dan kadangkala air tersebut mengandung oksida, oksida besi, oksida seng, timbal (timah hitam) yang tidak bercampur dengan chalcedony. Nah, partikel-partikel yang tidak tercampur itu tetap terpisah, dan membentuk suatu pola yang luar biasa indahnya yang disebut moss agate.
Pada salah satu moss agate, berdasarkan yang pernah saya baca, terdapat nyamuk kecil yang terperangkap di dalamnya, tepat di tengah. Nyamuk kecil yang terperangkap itu menurut perhitungan berusia sekitar 100 juta tahun yang lalu. Dan nyamuk tersebut sama persis dengan keturunannya yang sekarang. Tidakkah anda senang ia tidak berubah?
Evolusi, katanya, bermula dari yang sederhana hingga ke yang kompleks, dari yang kecil ke yang besar. Wow, dalam jangka waktu jutaan tahun, bila nyamuk-nyamuk itu terus mengalami perkembangan, anda akan melihat nyamuk sekarang beterbangan di bumi ini dengan tubuh sebesar elang. Jadi, apa anda tidak senang? Ia tetap saja sama.
Pada masa Silurian dulu, sekitar kurang dari seratus juta tahun lampau, terdapat coral polyp (sejenis mahluk karang yang bentuknya seperti tabung) dan juga tanaman ganggang di dasar lautan. Coral dan ganggang yang sekarang ini persis sama dengan coral dan ganggang seratus tahun yang lalu. Sama sekali tidak berubah sedikit pun.
Kaum evolusionis selalu bersembunyi di belakang fakta yang tidak bisa diobservasi. Anda tidak bisa melihatnya. Seperti kata Li’l Abner, “ Anda tahu anda tidak dapat melihatnya. Ia telah memasukkannya ke kandang, tetapi anda tidak bisa melihatnya.” Nah, begitulah cara kerjanya para evolusionis ini. Katanya anda tidak bisa melihatnya karena butuh jutaan tahun untuk dapat terjadi.
Baiklah. Inilah coral. Inilah ganggang kecil; hewan-hewan rendah yang tidak dapat anda teliti karena mereka berada pada masa seratus juta tahun lalu. Dan mereka itu sama dengan coral polyp ataupun ganggang yang hidup sekarang. Tidak mengalami perubahan sama sekali.
Marilah kita lihat mahluk-mahluk kecil dari jaman Carboniferous, juga dari era Paleozoic, yang terperangkap dalam amber. Ia semut kecil yang sama dengan yang sekarang. Sama sekali tidak berkembang. Atau ambillah udang karang dari era Carboniferous, dulu dan sekarang tetap sama. Pada masa Eocene, terdapat tumpukan fosil yang sangat banyak di wilayah pantai Pacific. Dulunya merupakan bagian dari Lautan Pacific. Sekarang telah naik sampai sekitar 7 atau 8 ribu kaki. Di sana anda bisa menemukan ikan hiu yang sangat besar. Anda juga bisa menemukan ikan paus besar, juga segala jenis ikan. Dan mereka semua yang dapat anda temukan di lautan Pacific sekarang adalah sama dengan yang dari jaman Eocene sekitar 50 juta tahun yang lalu.
Dan pada era Pleistocene, sekitar 50 juta tahun yang lalu, ada sungai es (gletser) belalang di Montana. Pada waktu periode glasial, belalang-belalang itu tepat berada di depan, menyongsong dingin, lalu jatuh berjuta-juta ekor ke danau. Mereka membeku di dalam danau dan menjadi bagian dari gletser. Dan anda dapat melihat belalang-belalang itu pada gletser belalang sekarang, sama seperti halnya 50 juta tahun yang lalu. Dan mereka adalah jenis yang sama dengan yang ada sekarang.
Wah, waktu saya habis. Saya punya satu hal lagi tentang catatan batu karang. Bolehkah saya menyampaikannya sebentar saja secara singkat? Catatan yang pertama adalah, bahwa kehidupan terjadi begitu saja, dan tiap-tiap famili muncul sebagai unit yang utuh, menyeluruh dan komplit. Pernyataan kedua adalah, bahwa tidak ada perubahan dari satu spesies ke spesies lainnya, namun spesies-spesies telah ditetapkan di jaman geologi seperti halnya jaman sekarang.
Baiklah. Pernyataan ketiga, seandainya anda melihat ada perubahan geologi atau fosilologi, perubahan itu tidak naik, itu bukan suatu perkembangan, bukan pula evolusi. Itu merupakan suatu devolusi (devolusion), degenerasi, dan sama sekali tidak ada pengecualian atas apa yang dapat kita temukan.
Sebagai contoh, ketika saya pergi ke museum, saya melihat fosil kerangka seekor gajah yang sangat besar. Astaga, andaikan ada hewan semacam itu berkeliaran, taringnya yang besar itu ukurannya mulai dari sini sampai ke bangku depan sana. “Elephas Imperator.” Gajah terbesar yang pernah kita punyai ada di hutan bernama Jumbo. Dan semua orang membayar untuk bisa melihat Jumbo. Yah, dia itu pygmy kalau dibandingkan dengan gajah raksasa tadi. Bukannya berkembang naik, mereka malah turun. Kungkang terbesar yang kita miliki adalah seekor binatang tua yang kecil, yang terbesar pun tidak lebih dari beberapa pon. Tetapi sewaktu saya ke museum, mereka menunjukkan kungkang yang beratnya mencapai empat, lima dan enam ton.
Tyrannosaurus yang ditakuti itu, sekarang adalah buaya kecil. Dan Stegosaurus yang seram itu, sekarang adalah katak bertanduk yang kecil. Sedangkan macan bergigi pedang (saber-toothed tiger), kemungkinan keturunannya yang sekarang adalah kucing liar atau hewan sejenis kucing yang tidak berbahaya. Saya belum pernah melihat seekor binatang dalam bentuk kerangka yang menatap saya dengan begitu buasnya, seakan-akan mampu untuk menguasai dunia. Dan saya berharap, saya punya waktu untuk menjelaskan bagaimana Allah menciptakan macan ini.
Apabilia sesuatu itu berubah, berkembang, turun, bukan yang itu tapi yang ini. Ia tidak naik tapi turun. Itulah yang dicatat oleh batuan karang. Dan catatan itu persis sama dengan yang ada di dalam Alkitab.
Sekarang, kita menyanyikan lagu pujian kita. Satu bait saja. Dan sewaktu kita bernyanyi pada not yang pertama, apabila ada seseorang di sini pada hari ini memberikan hatinya dalam keyakinan kepada Tuhan, untuk percaya kepada Allah dan PutraNya, Yesus Kristus, bersediakah anda maju dan berdiri di sebelah saya? Sementara kita semua berdiri dan bernyanyi.