PENGHAKIMAN DENGAN AIR BAH
(Judgment of the Flood)
Oleh Dr. W. A. Criswell
Diedit oleh Dr. Eddy Purwanto
Khotbah ini dikhotbahkan di First Baptist Church in Dallas
5 Mei 1957
Kejadian 6:1-14
Anda sedang mendengarkan pelayanan dari First Baptist church di Dallas, Texas. Ini adalah pendeta, yang membawakan pesan pagi, pesan pukul 08.30 berjudul: “Penghakiman dengan Air Bah.”
Dalam pelayanan kami yang terakhir di sini, saya berbicara tentang fakta bahwa di dalam dunia ini terdapat dua hal. Ada sebuah konflik abadi. Ini tidak dimulai dengan Adam di dalam Taman Eden, tetapi bermula pada masa-masa kelam sebelum Allah meletakkan dasar bumi.
Kita menemukan konflik itu, dua macam hal di dalam dua ayat pertama dari permulaan Kitab Kejadian. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Dan bila Allah melakukannya, dan menurut pewahyuan-Nya di dalam Kitab Yesaya, Allah melakukannya dengan indah, sempurna, seperti halnya ketika Allah membuat semuanya berlalu. Lalu ada sesuatu yang aneh dan asing. Ada musuh yang menabur air mata. Ada sebuah prinsip dan elemen lain. Ada kepribadian lain yang mengancam, dan di dalam zaman yang tidak tercatat dan tidak diwahyukan itu, datanglah penciptaan Allah, kosong dan tidak berbentuk dan kegelapan dan kesia-siaan. Keduanya berada di dalam zaman-zaman kuno yang belum dikenal.
Kemudian di dalam kisah penciptaan manusia dan Taman Eden, kita menemukan dualitas yang sama dalam segala hal. Setelah Allah menciptakan dunia dan memolesnya dengan indah dan sempurna, dan Tuhan menciptakan manusia dan istrinya, dan menempatkan mereka di taman Eden; pada hari berikutnya, dalam pasal berikutnya masuklah kata-kata halus, pertanyaan yang licik dan pintar dan saran yang sederhana dari makhluk asing, seorang asing, seorang musuh.
Pasal itu dimulai dengan: “Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah.” Nah, ada dualitas lagi. Dualitas dalam segala hal; konflik abadi. Lalu, di dalam kutuk yang telah diberitahukan oleh Allah yang juga mengandung janji bagi manusia, Anda melihat pemisahan itu di dalam manusia. Ada benih-benih perempuan, dan ada benih-benih ular.
Dan ini akan terus berlangsung setelah terjadinya pemisahan ke dalam dua kategori. Mereka yang mengikuti janji Mesias dan mereka yang mengikuti ular, yang oleh Alkitab disebut sebagai naga, yang adalah musuh dan pendakwa; sang naga, Iblis, setan.
Dan Anda melihat bahwa kedua ras itu bekerja dengan lebih giat di dalam anak-anak yang dilahirkan oleh Adam dan Hawa. Ada Kain dan keturunannya. Dan ada Habel, hamba Allah yang benar. Dan kedua anak itu; dua anak pertama yang lahir ke dunia, kedua anak itu memiliki bakat dan ketaatan yang berlawanan dan hidup mereka memiliki arah yang berlawanan.
Anda akan melihat dualitas dan konflik abadi itu di mana-mana. Anda bisa melihatnya di dalam kedua anak pertama. Di dalam pasal keempat dari Kitab Kejadian dikatakan bahwa Kain mempersembahkan hasil-hasil bumi kepada Tuhan. Kemudian di dalam ayat berikutnya: Dan Habel mempersembahkan hasil pertama dari ternaknya kepada Tuhan. Sekarang, dengarkan bagaimana Allah melihat kedua orang itu. Dan Allah menyukai Habel dan kemudian persembahannya, tetapi Ia tidak menyukai Kain dan juga persembahannya.
Kemudian kedua hal yang berlawanan itu bekerja. Habel, tentu saja, dibunuh, dan Set muncul mengambil alih tempatnya. Kemudian, dualitas itu terus bekerja di dalam kisah keluarga manusia. Ada keturunan Kain, lalu ada keturunan Set; kedua ras yang berbeda itu terus bekerja di dalam kisah kemanusiaan. Dualitas itu, konflik abadi itu, mereka yang merupakan benih Allah dan mereka yang merupakan benih ular.
Perhatikan saat hal ini mulai. Di dalam pasal keempat, Anda akan menjumpai kisah tentang Kain; pada pasal keenambelas dikatakan bahwa Kain pergi dari hadapan Allah dan menetap di tanah Nod, bersama dengan istrinya, untuk mulai membangun keluarga sendiri. Berapa kali Anda mendengar: Dari mana Kain mendapatkan istri? Itu adalah pertanyaan tolol yang pernah saya dengar. Orang yang menanyakan hal itu tidak ingin memperoleh pengetahuan. Ia tidak menginginkan penjelasan. Ia menanyakan hal itu dengan mencibir, “Ha, ha, dari mana Kain mendapatkan istri? Karena tidak ada orang lain lagi di dunia kecuali Adam dan Hawa, dan kemudian Kain dan Habel, dan Habel telah terbunuh. Dari mana Kain mendapatkan istri?” Saya tidak mengerti jalan pikiran orang itu. Maksud saya, saya tidak paham mengapa orang itu tidak berpikir.
Pada pasal kelima dari Kitab Kejadian Anda akan menemukan tiga kata yang mungkin Anda harapkan. Dan Adam memperanakkan anak-anak laki-laki dan perempuan dan Adam hidup selama 930 tahun dan ia mati. Dan dapatkah Anda beritahu saya berapa banyak anak laki-laki dan perempuan yang dapat diperanakkan oleh orang yang hidup selama 930 tahun? Berapa anak laki-laki dan perempuan yang dimiliki oleh Raja Saud di Arab? Ia memiliki begitu banyak anak laki-laki dan perempuan sehingga mereka tidak tahu berapa banyak anak laki-laki dan perempuan yang ia miliki dan ia hidup sampai usia tidak lebih dari 60 tahun, mungkin 60 tahun.
Jika Raja Saud hidup selama 930 tahun, maka ia akan memiliki begitu banyak anak laki-laki dan perempuan sehingga mereka akan memenuhi seluruh negeri Arab dan mereka akan mengalami kelaparan saat mereka mencoba menghidupi semua keluarga yang ada di padang gurun Arab. Saya beritahu Anda apa yang saya baca. Jika Anda pernah membaca Penjelasan Clark, Dr. Dodd mengatakan di dalam Penjelasan Clark bahwa pada saat Kain siap menikahi istrinya, mungkin telah ada 30.000 orang keturunan, anak laki-laki dan perempuan dan cucu dan cicit Adam dan Hawa. Dan ia mungkin telah memiliki 30.000 orang keturunan. Lalu datanglah seorang bodoh yang berotak burung dan bertanya kepada saya, “Dari mana Kain mendapatkan istri?”
Anda memerlukan kesabaran yang besar untuk menghadapi kebodohan orang-orang yang ingin menjelekkan Alkitab. Saya tidak memahaminya. Mengapa, hal yang sangat jelas, mudah dan sederhana. Dari semua anak laki-laki dan perempuan dan cucu dan keponakan dan cucu keponakan, dan anak dan cucu dari cucu keponakan, mengapa Kain memilih seorang istri. Dan kemudian Anda memahami perkembangan keturunan Kain.
Lalu Anda akan mengetahui cerita mereka. Salah seorang keturunannya adalah Lamekh, dan ia adalah orang pertama yang berpoligami. Dan Lamekh membunuh seseorang dan menyombongkan hal ini kepada istri-istrinya, “Aku telah membunuh seseorang. Ia melukaiku.” Jika Kain bisa menuntut balas kepada Lamekh, maka ia akan membalasnya 70 dan 7 kali lipat. Kemudian, lihatlah para keturunan Kain ketika mereka mulai memenuhi bumi. Yubal, bapa dari semua pemain kecapi dan seruling. Dan Tubal, bapa dari semua tukang besi dan tembaga. Anda akan mengetahui para keturunan Kain yang menemukan semua jenis alat. Alat untuk bekerja, alat untuk membangun, alat untuk membuat musik dan harmoni dan mereka membangun dunia dan menjadikannya tempat tinggal yang menyenangkan tanpa Allah. Itu adalah gambaran yang nyata tentang keturunan Kain di dunia ini. Mereka menemukan segala hal untuk membuat dunia menjadi tempat tinggal yang menyenangkan tanpa Allah. Mereka membuat segala jenis minuman keras dan membuat dunia ini menadi tempat yang menyenangkan, menghilangkan kesedihannya, dan menikmati hidup. Mereka memboroskan uang mereka. Cara tercepat untuk keluar dari Dallas, cara tercepat untuk keluar dari Manhattan, cara tercepat untuk keluar dari Birmingham, adalah dengan menghabiskan uang Anda di sana; tanpa Allah. Anda dapat menemukan semua jenis hiburan, setiap alat yang dapat Anda gunakan untuk membuat dunia menjadi tempat tinggal yang menyenangkan, tanpa Allah. Anda dapat menjalankan semua jenis perlombaan. Anda dapat menemukan segala sesuatu yang dapat dibayangkan oleh pikiran manusia, tanpa Allah. Itulah dunia ini. Itulah benih-benih keturunan Kain. Itu adalah benih dari ular dan itu sendiri bekerja di sepanjang kisah tentang manusia.
Sekarang, ada ras lainnya. Ada jenis orang lainnya di dunia ini. Dan mereka adalah keturunan Set. Dan di dalam pasal kelima dari Kitab Kejadian Anda dapat menemukan keturunan Set dan kisah tentang mereka. Set adalah orang yang dibangkitkan oleh Allah untuk menggantikan tempat Habel, orang yang benar. Salah seorang cucunya, pada ayat 22 adalah Henokh. Dan Henokh bergaul dengan Allah. Dan pada ayat 24 dikatakan, “Dan Henokh bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Lalu, pada ayat 28 dan 29 dikatakan, “Setelah Lamekh hidup seratus delapan puluh dua tahun, ia memperanakkan seorang anak laki-laki, dan memberi nama Nuh kepadanya, katanya: ’Anak ini akan memberi kepada kita penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah di tanah yang telah terkutuk oleh TUHAN.’“
Ketika keturunan Kain bertambah banyak di bumi ini dan ketika mereka membangun kota-kota besar dan ketika menghasilkan berbagai penemuan yang jenius, keturunan Set mengalami masa sulit. Jadi, sang ayah, Lamekh, yang merupakan keturunan Set, memiliki putra dan karena adanya masa-masa sulit dan mengerikan, memberinya nama Nuh, yang berasal dari kata Noach, yang berarti “menghibur“ . Nuh, “menghibur“, akan memberikan penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah di tanah yang telah dikutuk oleh TUHAN. Dan kemudian, datanglah bencana yang melanda seluruh dunia. Dan bencana itu datang karena sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita. Dan pada masa kita sekarang pun tidak ada bedanya. Dan Allah yang sama yang dahulu menghakimi dunia sekarang menghakimi dunia. Dan, Allah yang sama yang dahulu mengendalikan dunia, adalah Allah yang sama yang mengendalikan dunia sekarang.
Anda lihat di sini di dalam pasal keenam dari Kitab Kejadian, “Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. Berfirmanlah TUHAN: ’Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.’“ Dan kemudian Ia menggambarkan keturunan dari perkawinan silang di antara kedua keluarga itu. Ada Nephiyl, Anda menerjemahkannya sebagai “raksasa“. Naphal adalah kata Ibrani yang berarti “jatuh“. Naphal, Nephiyl, bentuk jamak dari pengganti kata kerja itu berarti “orang yang jatuh”. Mereka adalah orang-orang yang jatuh, keturunan dari perkawinan silang ini. Dan ketika anak-anak Allah mendatangi anak-anak manusia dan melahirkan anak-anak dan Allah melihat bahwa kejahatan manusia di bumi sangatlah besar, segala yang mereka pikirkan selalu jahat, dan ini membuat Allah menyesal karena telah menciptakan manusia di bumi dan ini mendukakan hati-Nya. Dan Allah berkata, “Aku akan menghancurkan manusia yang telah Aku ciptakan di bumi. Manusia dan binatang, karena mereka telah membuat Aku menyesal karena telah menciptakan mereka.“
Apa yang terjadi pada waktu itu? Anda akan menemukan banyak hal yang berbeda yang dikatakan oleh para sarjana tentang anak-anak laki-laki Allah yang kawin dengan anak-anak perempuan manusia. Saya sangat kagum pada sarjana dan komentator besar Yahudi, Dielitch, salah seorang sarjana dan komentator besar Yahudi. Dielitch mengatakan bahwa anak-anak Allah adalah para malaikat yang jatuh, dan bahwa para malaikat yang jatuh ini mendatangi anak-anak manusia, dan bahwa mereka melahirkan keturunan-keturunan yang saya sebut Nephyil.
Ada banyak sekali sarjana yang berpikir bahwa mereka adalah setan dan bahwa satu-satunya cara setan menyatakan dirinya adalah mewujudkan dirinya. Dan, seperti halnya seorang musisi, seorang musisi tidak berdaya tanpa adanya sebuah alat musik. Ia harus memiliki alat musik yang dimainkan, oleh karenanya setan harus mewujudkan dirinya untuk mengekspresikan dirinya. Dan anak-anak manusia ini, anak-anak Allah yang mendatangi anak-anak laki-laki Allah yang mendatangi anak-anak perempuan manusia, mewujudkan diri dalam bentuk manusia, setan mewujudkan diri dalam bentuk manusia.
Dan, ada banyak hal seperti itu. Saya mungkin memiliki pikiran yang sederhana, tetapi, saya beritahu, menurut pendapat saya, ketika Anda membaca kitab suci, Anda harus membiarkan kitab suci memberikan artinya yang paling sederhana, paling sederhana dan mudah, bukannya yang paling sulit dipahami atau paling halus (sulit dipahami dengan kata-kata biasa) atau tidak bisa dilihat atau hanya bisa dipahami oleh sedikit orang atau mistis, tetapi Anda harus membiarkan kitab suci memberikan arti yang mudah dan sederhana, kalau memang bisa. Biarkan kitab suci mengatakan apa yang dikatakannya.
Menurut saya, semua yang dikatakan oleh kitab suci adalah, putra-putra Allah atau anak-anak laki-laki Set atau anak-anak Tuhan; mereka adalah orang-orang Allah di bumi. Dan ada juga suku lain, dan benih lain, dan ras lain di bumi ini, dunia telah menelan mereka. Menelan mereka. Dan orang-orang Allah kehilangan kesaksian mereka, semuanya, semuanya.
Marilah kita lihat apabila hal itu terjadi sekarang. Marilah kita tetapkan sebuah aturan, katakanlah bahwa apa pun yang Allah tuliskan di dalam Kitab-Nya tidak lucu atau aneh. Ini bukan berarti tidak benar karena ini tertulis di dalam Kitab. Ini tertulis di dalam Kitab karena ini benar. Jadi apa yang Allah katakan di sana, marilah kita lihat apakah memang seperti adanya. Lihatlah sekeliling Anda. Anda membiarkan orang-orang Allah menikah dengan orang-orang dunia dan orang-orang dunia akan menelan saksi dan kesaksian tentang Allah. Anda membiarkannya terjadi, Anda membiarkannya terjadi.
Anda tidak akan pernah mendengar tentang air mata dan sakit hati dan ratapan di dalam hidup Anda seperti halnya ketika salah seorang dari gadis Kristen Allah menikah dengan, maaf, tidak ada maksud apa pun, seorang pemabuk, seorang suami duniawi. Anda tidak akan pernah melihat air mata dan ratapan seperti itu. Jika ada salah seorang gadis yang ingin masuk ke neraka, maka saya bisa memberitahu Anda dengan tepat cara untuk masuk ke neraka. Menikahlah dengan seorang laki-laki yang bukan anak Allah, dan bila Anda adalah seorang gadis Kristen, Anda telah masuk. Anda telah masuk. Anda telah masuk.
Anda berkata, “Oh, saya menikah dengan laki-laki ini untuk mengubah dia.” Dengarkanlah saya, jika laki-laki itu tidak berubah sebelum Anda menikahinya, ketika ia jatuh cinta pada Anda dalam keadaan seperti itu, maka sudah pasti ia tidak akan berubah setelah Anda menikahinya. Ia tidak akan melakukannya. Tidak akan.
Apa yang terjadi pada waktu itu yang mendatangkan hukuman yang mengerikan dari Allah adalah ketika orang-orang Allah menikah dengan keturunan Kain, orang-orang dunia, dan mereka kehilangan kesaksian mereka. Dan Allah melihat ke bumi dan tidak mendapati sebuah keluarga yang benar, tidak ada satu pun di bumi. Hanya satu keluarga yang benar, tidak ada tetapi hanya satu keluarga yang benar.
Anda tahu, itulah alasannya sehingga saya berpikir tentang kasih karunia Allah, siang dan malam, kita harus bekerja untuk menciptakan sebuah kelompok sosial Kristen di mana anak-anak muda Allah bisa menemukan teman dan dapat jatuh cinta dan mereka dapat membangun rumah tangga. Apa pun caranya sehingga kita bisa mengumpulkan anak-anak muda Kristen dan mengumpulkan mereka untuk berdoa bersama, pergi ke sekolah bersama, bekerja bersama, bersama-sama, supaya mereka mungkin bisa membangun hidup mereka bersama, apa pun yang bisa kita lakukan, saya pikir kita harus melakukannya. Itulah yang saya bicarakan.
Putra-putra Allah ini, yang menikah dengan anak-anak dunia, anak-anak perempuan manusia, keturunan Set yang bercampur baur dan kawin dengan keturunan Kain, dan seluruh dunia menjadi jahat. Tetapi Allah melihat ke bawah dan Ia melihat Nuh. Allah tidak menghancurkan kebaikan tetapi kejahatan. Allah melihat ke bawah dan melihat Nuh, dan Tuhan berkata kepada Nuh, “Nuh, Aku akan menghancurkan dunia ini dan Aku akan melakukannya dengan banjir. Aku akan melakukannya dengan air. Dan Nuh, buatlah sebuah bahtera.”
Dan kemudian datanglah pesan ini hari Minggu pagi berikutnya, saat ini, kita akan berbicara tentang bahtera dan tentang banjir. Saya tidak mempunyai waktu sedikitpun pada pelayanan saat ini. Kita akan melakukannya Minggu pada berikutnya, tetapi kita akan berbicara tentang bagaimana Allah menyelamatkan Nuh dan bagaimana air menutupi permukaan bumi.
Pada pagi ini, dengan sedikit waktu, kita akan berbicara tentang penghakiman itu, penghakiman itu. Itu adalah penghakiman yang mengerikan, sebuah penghakiman yang mengagumkan. Bencana yang kita ketahui di dunia sangatlah kecil ukurannya dibandingkan dengan bencana tersebut. Ketika gunung Vesuvius meletus sekitar tahun 70 atau 65, dan di sana di Pompeii, ketika Pliny sang Kakak menguburkan Drusilla, istri Felix dan putra mereka; itu hal yang kecil dibandingkan dengan bencana air bah itu. Penghakiman Allah terhadap Sodom dan Gomora lebih kecil dibandingkan dengan bencana air bah itu. Ini adalah bencana universal. Ini menghancurkan setiap orang. Ini menghancurka setiap binatang yang bernyawa. Ini menghancurkan seluruh dunia. Semua, kecuali satu keluarga. Dan Nuh mendapatkan kasih karunia Allah.
Saya bisa menyebutkan hal itu karena itu semua tertulis di dalam Kitab Allah, tidak hanya karena kita melihat itu semua sebagai sejarah atau sebagai rentetan kejadian, tetapi ini semua tertulis di dalam Kitab Allah sehingga menjadi revolusi atau peringatan bagi kita bahwa akhir dunia telah tiba. Dengarkanlah Firman Tuhan. Dan Yesus berkata, “Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.”
salah satu revolusi besar dan abadi dari mulut Yesus dan dari setiap halaman di dalam Alkitab adalah: Bahwa ada penghakiman akhir yang besar atas dunia ini. Penghakiman itu sedang datang. Itu mungkin ditunda, tetapi sedang datang. Allah akan menghakimi dunia ini dan Allah akan menghakimi setiap manusia yang ada di dalamnya. Dan Kitab itu berkata bahwa penghakiman itu akan datang dengan cepat dan tiba-tiba dan pasti dan segera, dan ini akan datang seperti halnya pada zaman Nuh.
Akan ada kemenangan yang tampak oleh orang-orang yang tidak berada di dalam Allah dan materialisme dan sekularisme. Dan akan ada penurunan yang besar di dalam dunia yang penuh dengan Kristus, orang-orang Allah yang dipanggil ke sorga, yang menunduk di dalam doa, yang hidupnya ditujukan kepada Juruselamat, Kristus Yesus. Dunia dengan segala kesenangan dan penemuan dan berada di luar Allah, dengan materialisme dan sekularismenya, akan memenuhi dunia ini seperti pada zaman Nuh. Dan manusia berpikir bahwa Tuhan telah pergi selamanya. Anda tidak akan pernah melihatnya lagi, dan manusia akan berpikir bahwa Allah telah melupakan kita. Tidak ada Allah, hanya kekuatan yang imaterial dan impersonal.
Dan mereka akan meninggalkan Allah dari dunia. Tidak memerlukan-Nya. Kita memiliki ilmu pengetahuan kita memiliki manusia. Dan kita memiliki pikiran dan kita bukanlah alat manusia sehingga kita mampu melihat sendiri. Dan manusia akan berpaling dari Allah dan berpaling kepada pikiran-pikiran mereka sendiri. Dan para filsuf dan para guru akan bangkit dan para ilmuwan akan bangkit dan mengajar orang-orang bahwa tidak ada Allah yang berpribadi; hanya ada hukum alam dan kekuatan-kekuatan impersonal, dan orang-orang akan berpaling dari Tuhan.
Dan penghakiman Allah akan datang. Tuhan sendiri yang akan datang. Dan dunia ini akan dihakimi di hadapan hadirat Allah yang besar dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Dan penghakiman itu terjadi dengan cepat dan pasti, seperti halnya pada zaman Nuh. “Dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua.” Itu jugalah yang akan terjadi pada hari yang mengagumkan dan dahsyat itu, dua orang berada di ladang, dua orang berada di penggilingan, dua orang berada di tempat tidur, satu diambil dan yang lainnya ditinggal.
Izinkan saya mengucapkan sepatah kata, lalu saya akan pergi dengan kepastian akan penghakiman Allah. Ann dari Austria berkata kepada Kardinal Richileu, “Allah tidak akan membayar di akhir setiap hari, Tuan Kardinal, tetapi pada akhirnya, Allah akan membayar.” Ada sebuah penghakiman yang pasti.
Suatu ketika ada seorang petani kafir yang menghina Tuhan yang menulis surat kepada sebuah surat kabar setempat dan berkata, “Editor yang terhormat, saya membajak tanah saya pada hari Minggu. Saya menanan jagung pada hari Minggu. Saya memanen pada hari Minggu dan saya mendapatkan hasil terbaik di kota dan saya mendapatkan harga terbaik.” Pada alinea terakhir ia menulis, “Saya menantang Anda untuk memuat surat ini di dalam surat kabar Anda.” Dan ia membubuhkan tanda tangannya.
Pada surat kabar terbitan berikutnya, suratnya dimuat kata demi kata, seperti yang ia tuliskan. Pada akhir surat, sang editor memberikan catatan kecil yang bunyinya: “Catatan editor: Allah tidak selalu membuat perhitungan pada minggu pertama di bulan Oktober.”
Ada penghakiman yang pasti. Akan ada perhitungan di hadapan Allah dan tidak ada manusia yang bisa lolos. Seperti halnya pada zaman Nuh, demikian juga halnya dengan datangnya Anak Manusia. Dan mereka tidak tahu sesuatu sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka. Demikian juga halnya dengan Anak Manusia. Dua orang berada di ladang, yang seorang diambil, yang lainnya ditinggalkan. Dua orang berada di penggilingan, yang seorang diambil dan yang lainnya ditinggalkan. Dua orang berada di tempat tidur, yang seorang diambil, yang lainnya ditinggalkan. “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.”
Oh, benar-benar saat yang mengagumkan. Perhitungan besar ini, penghakiman Allah. Ketika saya membaca ini semua dan mengatakannya, betapa berat beban dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh orang-orang Allah yang bersaksi. Kita yang mengajarkan firman dan menjadi bagian dari gereja, kita yang mempercayai Alkitab, yang memperingatkan manusia akan datangnya penghakiman dan menyampaikan kabar baik tentang harapan dan keselamatan abadi di dalam Kristus Yesus.
Saudara, jika Anda belum berpaling kepada Tuhan, maka maukah Anda berpaling hari ini? Jika Anda belum menemukan Juruselamat di dalam Yesus, maka maukah Anda melihat-Nya sekarang? Jika Anda belum membuka hati Anda pada kemurahan Allah yang besar, maka maukah Anda membukanya sekarang?
Kita memerlukan seorang pembela. Kita memerlukan seorang pemenang. Kita memerlukan seorang Juruselamat. Kita memerlukan seseorang untuk mendampingi kita pada hari-hari dahsyat yang akan tiba. Ya, Allah berilah kami kemurahan-Mu dan selamatkanlah kami sekarang dan selamanya.
Sementara kita menyanyikan lagu ini, sementara kita menyanyikan lagu ini, saat-saat mengajukan permohonan ini; siapa pun Anda yang memberikan hati dan iman kepada Kristus atau siapa pun Anda, yang menaruh hidupnya di dalam persekutuan gereja. Sebuah keluarga, atau hanya satu orang, siapa pun Anda, sementara kita menyanyikan lagu tersebut dan mengajukan permohonan.
Maukah Anda datang ke sini ke depan dan berdiri di samping saya? Pak Pendeta, saya berikan tangan saya. Saya telah memberikan hati saya, di dalam iman dan kepercayaan kepada Allah. Pak Pendeta, di sini saya menyerahkan hidup saya di dalam persekutuan gereja. Adakah seseorang siapa pun Anda, atau sebuah keluarga, di dalam jemaat yang besar ini, pada pagi hari ini, sementara kita berdiam diri, cukup lama untuk mengajukan permohonan. Maukah Anda datang, sementara kita berdiri dan sementara kita bernyanyi?