DOA SYAFAAT

(INTERCESSORY PRAYER)

 

Dr. W. A. Criswell

 

11-13-88

Yohanes 17:9-20

 

Ini adalah Gereja First Baptist Dallas dan saya adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah yang berjudul: DOA SYAFAAT. Di dalam seri kotbah kita melalui bagian yang paling kudus, kita telah sampai ke dalam pasal tujuh belas dari Injil Yohanes.

Disebut dengan doa imam besar dari Tuhan kita. Dan di tengah-tengah doa itu di dalam ayat  itu ada kalimat ini:  "Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu

Kemudian di dalam ayat 20 dan 21, “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Ini adalah malam terakhir dari kehidupan Tuhan kita di dunia. Dan di dalam sentuhanNya dan perantaraanNya yang lemah lembut, Dia berdoa untuk empat hal.

Aku berdoa untuk mereka (untuk murid-muridKu). Aku berdoa untuk orang-orang yang akan percaya kepadaKu melalui perkataan merea (itu bagi kita). Aku berdoa supaya mereka semua menjadi satu. Dan yang keempat “Aku berdoa agar dunia menjadi percaya

Tuhan kita setelah berdoa tentang doa ini yang tercatat di dalam pasal 17 di ruangan atas. Tuhan kita kemudian melewati Lembah Kidron bersama dengan murid-muridNya.

Dan seperti yang menjadi kebiasaanNya, dia pergi ke Getsemani. Dan di Getsemani, Dia bersujud seperti sebuah korban di atas altar, dengan kayu api yang ada dibawahnya. 

Dan Dia mencurahkan selurih jiwaNya sama seperti yang disampaikan oleh Kitab Ibrani, “Dengan ratap tangis dan air mata.” Ini adalah refleksi dari seluruh doa pelayanan Tuhan kita.

Di dalam Markus pasal yang pertama, Dia memulai dengan Tuhan Yesus yang berdoa semalaman. Dia melanjutkannya dengan doa Tuhan Yesus sebelum memilih kedua belas rasul.

Kemudian dia berbicara tentang dia Tuhan kita sebelum memberi makan lima ribu orang, memecahkan roti dan menggandakan ikan. 

Dan selalu berdoa, berdoa sebelum mencelikkan mata orang buta. Berdoa sebelum membangkitkan Lazarus dari kematian. 

Berdoa sebelum pelaksanaan Perjamuan Tuhan. Berdoa dari atas kayu salib kepada Allah Bapa demi kita.

Dan akhirnya, ketika Dia naik ke sorga, tanganNya direntangkan di dalam doa berkat atas dunia, meninggalkan dunia yang fana ini. 

Setelah naik ke dalam kemuliaan ke sebelah kanan tangan Bapa, Dia berdoa, sebagai pengantara bagi kita.

Ibrani 7:25: “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah.” Kita semua yang datang kepada Allah Bapa melalui Dia melihat “Dia hidup selamanya untuk menjadi pengantara bagi kita.”

Betapa merupakan sebuah penekanan yang dalam atas doa. Tiga puluh tiga tahun hidup di dunia ini. Tiga tahun melayani, tindakan yang liar biasa dari Juruselamat kita. Dan sekarang selama dua ribu tahun Dia berperan sebagai pengantara.

Dan beta bermaknanya doa Tuhan kita di hadapan takhta anugerah. 

Di dalam Roma pasal 5 ayat 10, Paulus menulis, “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian AnakNya, lebih-lebih kita yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidupNya.” 

Di atas kayu salib, dia telah membayar hutang atas dosa-dosa kita. Tetapi bagaimana seandainya kita jatuh ke dalam neraka antara masa ketika kita telah menerima anugerah penebusanNya dan waktu kita hadir di pengadilan Allah Yang Mahatinggi?

Apakahan jaminan pokok bagi kita bahwa pada suatu hari kita akan berjalan di jalan emas itu dan terhitung di antara orang-orang kudus yang berada di sorga? Kita akan menemukan keamanan pengantaraan dari Tuhan kita, diselamatkan oleh hidupNya yang berada di sorga.

Itu merupakan sebuah jaminan yang luar biasa bagi kita bahwa sementara kita berada di dalam dunia yang jahat ini dimana hari-hari kita dibentuk, Tuhan kita berada di dalam sorga menjadi pengantara bagi kita, berdoa bagi kita untuk sebuah jaminan bahwa suatu hari kita akan berada di rumah yang mulia itu, tempat yang telah disediakan bagi kita di atas sana.

  Oh, Allah!  kehidupan doa dari Tuhan Yesus. Dan ke dalam hidup itu, kita tidak hanya diberkati dengan menjadi objek bagi kasihNya sebagai pengantara, tetapi juga kita dapat berbagi di dalamnya. Kita menjadi sebuah bagian dari Tuhan kita.  

Minggu yang lalu, saya telah berkhotbah tentang perumpamaan yang luar biasa dari Yohanes pasal lima belas. Pokok Anggur dan ranting-rantingnya. Kita menjadi sebuah bagian dari Tuhan kita. 

Dan tangan tidak perlu berkata kepada kaki, “Aku tidak membutuhkan kamu.” 

Dan mata tidak dapat berkata kepada telinga, “Aku tidak membutuhkan kamu.” 

Tetapi seluruh tubuh memiliki peranan penting di dalam kehiduapan dan pelayanannya. Lalu, kita sebagai sebuah bagian dari keseluruhan Dia dan semua hal yang Dia lakukan.

Dan jika Tuhan kita sedang berdoa dan kita merupakan sebuah bagian dari Dia, kita adalah tubuhNya. Kemudian, kita juga berpartisipasi di dalam pelayanan pengantara itu. Kita juga merupakan seorang pendoa pengantara bagi orang-orang.

Sekarang saya berbicara tentang kuasa dari doa pengantara itu. 

Tuhan kita berkata kepada Simon Petrus, “Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau.

“Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.”

Betapa merupakan sebuah perbedaan yang dapat dibuat ketika Tuhan kita membuat sebuah pengakuan bagi kepala rasulNya: “Aku telah berdoa untuk engkau.” Oh, Allah, bagaimanakah karakter dan takdir dari seluruh dunia ini diwarnai dan diubah serta berpaling oleh doa pengantara yang dibuat oleh umat Allah.   

Ketika Yosua sedang bertempur melawan orang Amalek, di lembah, Musa pelayan Yehova sedang berada di atas bukit dengan tangan yang diangkat untuk menaikkan doa pengantara. 

Dan selama Musa mengangkat tangannya, Yosua akan menang. Tetapi ketika tangannya menjadi letih dan menurunkannya, maka orang Amalek akan menang. Dan ituah sebabnya mengapa Hur berada di sampingnya dan Harun berdiri di bagian lainnya.

Dan mereka menahan tangan Musa agar tetap terangkat. Dan Allah memberikan kemenangan bagi umat Tuhan.

Jika anda datang ke ruang studi saya di seberang jalan itu, di atas meja saya dan di depan sofa tempat anda duduk. Anda akan menemukan sebuah patung perunggu yang sangat indah yang dihasilkan oleh salah satu seniman Isreal yang terbaik pada masa ini. Dan patung itu adalah patung Musa dengan tangan yang diangkat, sebagai doa perantara bagi umatNya. Dan Hur berada di sampingnya serta Harun yang berada di sisi lainnya yang sedang menopang tangannya di hadapan Tuhan.

Kuasa dari pengantara. Itu membuat sebuah dampak di dalam hidup manusia yang tidak dapat kita sangkal. Itu merupakan sebuah alat yang kuat di bawah Allah. Pernahkah anda membayangkannya ketika anda membaca tentang Saulus dari Tarsus yang menjadi seorang rasul?

Di dalam Kisah Rasul pasal tujuh anda memiliki kisah dari martirnya Stefanus, martir orang Kristen yang pertama. Dan ketika mereka merajam dia dengan batu, hingga jatuh ke tanah, dia mengangkat wajah dan tangannya ke sorga. 

Dan berdoa bagi orang-orang yang sedang merengut nyawanya. Kemudian di dalam pasal selanjutnya, terjadi pertobatan yang memimpin eksekusi dari Stefanus itu.

Dan ketika Yesus kepadanya di jalan ke Damsyik, Tuhan berkata kepadanya, “Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.”

Apa maksud dari hal itu? Hal itu sangat jelas. Sedang melihat Stefanus mati tetapi tidak membenci mereka tetapi penuh kasih kepada mereka. Tidak mengutuk, tetapi berdoa untuk mereka.

Ketika Saulus dari Tarsus menyasikan dia meninggal, dan dia meninggal samabil berdoa untuknya. Dan bagi orang-orang yang merajam dia dan mereka yang merengut nyawanya. Bagaimana anda dapat melupakannya? Bagaimana anda dapat mengabaikan hal itu?

Apa yang kemudian terjadi kepada Saulus dari Tarsus? Hal itu memberikan sebuah dampak yang luas atas penganiayaannya terhadap umat Allah. Kuasa dari pengantara.

Hal itu sama seperti ketika sang Ibu, yaitu Hana membawa bocah itu ke hadapan Elia, sang iman dan berkata, “Untuk anak inilah aku telah berdoa.” Bukankah itu sebuah hal yang luar biasa? Untuk anak inilah aku berdoa.

Oh Allah yang di sorga. Betapa besar perbedaan yang dapat dibuat oleh doa kepada seseorang yang anda kasihi! Betapa merupakan sebuah perbedaan yang sangat besar.

Beberapa waktu yang lalu sekitar lebih dari empat puluh empat tahun yang lalu, saya mengikuti pola yang dibuat oleh Dr. Truett, berkhotbah setiap Paskah di Teater Palace. Selama teater yang besar itu berdiri di sana, kami mengadakan ibadah seminggu di sana setiap pra-Paskah.

Dan setelah saya selesai berkhotbah di sana, saya berjalan ke pintu depan, sesuatu yang jarang saya lakukan. Biasanya saya keluar melalui pintu samping. Saya berjalan keluar melalui pintu depan dan di sana di serambi teater itu, berdiri seorang wanita tua yang mungil dengan memakai pakaian hitam-hitam. Topinya, sepatunya, pakaiannya, semuanya berwarna hitam. Dia adalah seorang wanita yang sangat mungil.

            Dan dia datang kepada saya dan berkata, “Pendeta, ini adalah pertama kali saya melihat anda.” Dia berkata, bahwa dia benar-benar cacat dan dia hanya mendengarkan melalui radio. Tetapi telah menjadi anggota gereja itu.

            Dan dia memberitahukan jumlah tahun-tahun dia mendengar khotbah melalui radio. Dan dia berkata, “Hari ini adalah sebuah hari yang indah, seorang tetangga membawa saya ke sini, ke teater ini sehingga saya bisa melihat wajah anda dan bertemu anda.”

            “Sekarang,”  katanya, “Pendeta saya minta maaf. Tidak ada yang saya dapat lakukan untuk membantu anda dalam pelayanan. Saya miskin dan tidak memiliki uang dan saya sudah tua dan tidak dapat datang. Dan semua hal yang dapat lakukan hanyalah berdoa untuk anda.”  

Saya membalas perkataannya, “Oh, saya lebih menginginkan anda berdoa untuk saya dari pada hal lain yang ada di dalam dunia ini.” 

Bukankah sebuah hal yang aneh bagaimana keyakinan datang ke dalam hati anda? Itu terjadi empat puluh empat tahun yang lalu. Dan saya merasa memiliki salah satu alasan yang dinamis dari Allah atas pelayanan ini atas doa dari wanita yang mungil itu.

Kuasa dari hal itu. Itulah Allah di dalam hati dan hidup manusia.

Haddon Spurgeon dan saya melakukannya sepanjang waktu. Saya tidak pernah membayangkan sesutau yang lebih besar dan manis dari pengkhotbah besar itu selain dari pada sebuah perkataan yang dia sampaikan kepada seorang sahabat.   

Dia berkata, “Sahabat yang terkasih, suatu hari ketika engkau datang kepada telinga sanga Raja, maukah kamu menyebut namaku?”

Tidak ada hal yang lebih bermakna yang dapat kita lakukan kepada orang lain selain dari pada berdoa untuk berkat Alla dan ingatan Allah dan pengudusan Allah dan kemudian menyebutkan nama anda.

Oh, Tuhan, betapa merupakan sebuah pengudusan yang tidak terbatas yang berasal dari sorga. 

Bolehkah saya berbicara hal yang terakhir tentang permohonan dari doa pengantara? Hal itu merupakan keagungan yang tidak egois, pencurahan yang murni terhadap sikap sorga yang dapat dibayangkan oleh hati dan pikiran. Yaitu berdoa bagi orang lain.

Kecemaran dunia dan kutukannya ada doa dari orang-orang Kristen. Dendam dunia yang membalas kejahatan dengan kejahatan harus ada kasih dari orang-orang Kristen. 

Dunia menjadi keras oleh pengalaman hidup. Dibutuhkan orang-orang Kristen sebagai pengantara. Dunia dilalui oleh orang-orang terhilang di sisi yang lain. Orang-orang Kristen menghentikannya untuk melayani dan berdoa. 

Tuhan Allah, betapa merupakan sebuah perbedaan di dalam kehidupan anak-anak Allah, yang berdoa untuk hal ini, menjadi pengantara bagi hal ini. Saya pikir tidak ada hal yang lebih indah atau kisah yang mengesankan di dalam seluruh Firman Allah selain dari pada doa pengantara Musa yang berdoa bagi seluruh bangsa, seluruh umat Israel.

Anda lihat, Di bawah pimpinan Harun, seluruh bangsa Israel membuat sebuah anak lembu emas, sama seperti yang mereka sembah di Mesir. Dan mereka telanjang dan masuk ke dalam pesta seks yang gila-gilaan. 

Dan ketika Musa turun dari puncak gunung dengan dua loh batu yang berisi sepuluh hukum, dan itulah yang dia lihat. Dan setelah konfrontasi antara manusia Allah itu dengan orang-orang yang menyembah berhala itu, Musa kembali dan berdiri di hadapan Allah.

Dan Tuhan berkata kepada Musa, “Musa, kamu minggirlah. Berdirilah kamu ke samping dan biarkan murkaKu bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka dari muka bumi ini, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar yang akan mengasihi Tuhan.”

Kemudian Alkitab berkata, “Lalu kembalilah Musa menghadap Tuhan dan berkata: ‘Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu.”’

Dan di dalam Alkitab ada sebuah garis hitam yang panjang. Dia tidak pernah menyelesaikan kalimat itu.

" Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu,” kemudian dia menambahkan. “Dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari kitab yang telah Engkau tulis.” Jika mereka binasa maka biarkan aku binasa. Jika mereka dihukum di neraka, maka biarkan aku juga dihukum dalam neraka

Dan demi Musa, Allah mengampuni orang-orang itu. Allah mengampuni bangsa Israel karena Musa. 

Betapa mulia, gambaran sorgawi di dalam firman Allah tentang kuasa dari doa pengantara.

Samuel berkata kepada umatnya, “Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada Tuhan dengan berhenti mendoakan kamu.”

Kita dapat menghabiskan siang dan malam dan minggu-minggu kita untuk melakukan hal-hal yang didorong oleh Alkitab kepada kita sehubungan dengan hal ini. Berdoa untuk perdamaian di Yerusalem. Berdoa untuk konfrontasi Yahudi dan Arab di timur tengah. Perdoa untuk orang-orang yang terhilang.

Roma 10:1:  "Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah supaya mereka diselamatkan.” Berdoa untuk jemaat. 

Di dalam Kitab Efesus pasal 3, surat Paulus kepada jemaat Efesus. 

Di dalam pasal 3 itu, dia berbicara kepad jemaat kemudian, “Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa dan Tuhan kita Yesus Kristus.” Dan setelah itu diikuti oleh salah satu doa yang luar biasa di dalam dunia ini. Doa pengantara bagi kita yang menjadi umat Allah. 

Oh, Tuhan semoga kami dapat seperti itu! Sebuah umat pengantara. Dapatkah saya membuat sebuah sampingan di sini sebagaimana saya membaca Alkitab? Itu merupakan sebuah hal yang luar biasa bagi saya, pernyataan yang datang bagi mereka di dalam doa mereka.

Di dalam Kitab Yeremia pasal 29, ketika dia berdoa untuk bagi para buangan yang  telah dia lihat bahwa mereka akan dibawa ke Babel, ada sebuah penyingkapan di dalam doa permohonan Yeremia ketika dia berdoa, bahwa Allah telah menetapkan pembuangan itu selama tujuh puluh tahun.

  Dan setelah tujuh puluh tahun, Allah berfirman, “Mereka akan pulang kembali.”

Apakah anda mengingat di dalan kitab Daniel pasal 9, ketika Daniel sedang membaca nubuatan Yeremia itu, bahwa setelah tujuh puluh tahun, umatnya akan dapat pulang kembali.

Kemudian Daniel di hadapan Tuhan, tujuh puluh tahun akan segera tiba dan dia berdoa bagi orang-orang buangan ketika mereka kembali pulang. Dan di tengah-tengah doa itu, disingkapkan nubuatan yang paling bermakna di Perjanjian Lama. 

Penyingkapan tentang tujuh puluh minggu yang akan membawa kita kepada kesudahan zaman, yang dia lihat ketika dia sedang berdoa sebagai pengantara.

Di dalam Kitab Wahyu pasal pertama dicatat, "Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Pada hari Tuhan (pada hari minggu dia sedang berdoa, hanya sendiri sebagai seorang tahanan yang dibuang ke pulau Patmos) aku dikuasai oleh Roh (ketika dia sedang berdoa) dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia." Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

“Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.”

Oh, Tuhan, di dalam doa pengantara kami begitu banyak hal yang luar biasa yang disingkapkan Allah kepada umatNya?

Biarkan saya menutup khotbah ini. Saya menyalinnya dari Perjanjian Baru. Saya menyalin beberapa nasihat bagi kita di dalam doa kita.

Matius 5:44:  "Kasihilah musuhmu,” dan “berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”

Roma 10:1:  " Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah supaya mereka diselamatkan." 

Efesus 1:16:  "Aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku.”

6:18:  "Berdoalah dalam segal doa dan permohonan.” 

Filipi 1:  "Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.”

Kolose 1:9:  "Kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu.”

Kolose 4:12:  Yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu.” 

I Tesalonika 5:17:  "Tetaplah berdoa.”

II Tesalonika 1:11:  "Karena itu kami juga senantiasa berdoa untuk kamu.” 

I Timotius 2:1:  "Pertama-tama aku menasihatkan kamu: naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang.”

Ibrani 13:  "Berdoalah terus untuk kami, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik.” 

Yakobus 5:14:  "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit? Biarlah dia berdoa, dan doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya.” 

Bilangan 12:  Musa berdoa untuk saudari perempuannya, Maryam agar dia sembuh dari penyakit kusta. 

II Raja-raja 4:  Elisha berdoa untuk anak laki-laki perempuan Sunem. 

Di dalam Yesaya 38: Hizkia sakit dan hampir meninggal. Allah mengirim Yesaya kepada yang berkata, “Tuhan telah melihat air matamu dan mendengar doa-doamu.” 

Petrus di dalam Kisah Rasul 9:  Menyembuhkan Ananias. 

Dan di dalam Kisah Rasul 9 ayat 40: Menyembuhkan Dorkas. 

Di dalam wahyu 8: “Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala. Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.”

Siapa yang memiliki pedupaan emas? Saya pikir Dia adalah Yesus Kristus di dalam sorga. dan ketika dupa itu naik ke hadapan takhta anugerah, Yesus memegangnya di dalam tangannya. Dan Allah menjawab doa pengantaraNya bagi kita.

Oh, Allah yang di sorga, betapa merupakan sebuah jaminan dan keamanan serta sebuah dorongan untuk mengetahui bahwa Yesus hidup selamanya untuk menjadi pengantara bagi kita.

Mulialah namaNya dan terpujilah Dia sampai selama-lamanya.

Bolehkan kita berdoa?

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.