RAJA YANG AKAN DATANG
(THE COMING KING)
Dr. W. A. Criswell
Yohanes18:33
11-19-72
Ini adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah yang berjudul: Raja Yang Akan Datang.
Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?"
Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"
—Ini adalah penegasan yang paling kuat di dalam bahasa Yunani
Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?"
Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
[Yohanes 18:33-37]
Dia adalah raja yang dijanjikan dan raja kovenan dari Israel.
Dengan sebuah janji yang tanpa syarat dari Allah Yehova, Dia telah memberikan janji kepada Abraham, Ishak, Yakub dan untuk keturunan mereka, bahwa tanah Palestina akan menjadi milik mereka sampai selama-lamanya. Dan Tuhan Allah yang sama menjanjikan kepada Daud bahwa dia akan memiliki putra yang akan duduk di atas takhtanya sampai selama-lamanya. Nabi Yesaya berbicara tentang janji mulia yang luar biasa itu,
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini. [Yesaya 9:5-6]
Tujuh ratus tahun kemudian malaikat Gabriel diutus ke sebuah kampung yang bernama Nazaret, kepada seorang perawan Yahudi yang bernama Maria dan memberitahukan kepadanya bahwa dia akan menjadi ibu dari Anak yang telah dijanjikan dan yang telah ditetapkan ini.
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
Dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. [Lukas 1:32-35]
Kemudian pada suatu malam ketika langit dipenuhi dengan keharmonian dari kemuliaan Allah dan angkasa dipenuhi dengan resonansi rhitim dari nyanyian bintang-bintang yang telah Allah ciptakan pada permulaan, Anak itu lahir. Seorang malaikat pembawa berita datang dari sorga dan mengumumkan kepada para gembala bahwa Anak itu telah lahir di Betlehem. Biarkan mereka pergi untuk melihatnya sendiri. Dan gulungan kemuliaan yang diatas digulung kembali dan paduan suara malaikat yang telah menunggu sejak fajar penciptaan menyanyikan himne pujian mereka, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi!” dan melepaskan ke bawah bumi doa sorgawi mereka, “Damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya!” Seorang anak telah lahir!
Di dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, Yesus berumur sekitar tiga puluh tahun dan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Kemudian Ia mulai memberitakan kerajaan yang akan datang dan memperkenalkan diriNya sebagai raja Kovenan. Dia membawa besertaNya mandat dari keabsahanNya dan otoritas rohaniNya. Melalui ibuNya Maria Dia adalah keturunan Daud melalui garis Natan. Dan melalui Yusuf, suami Maria melalui dia memiliki garis keturunan dari Salomo. Secara hukum resmi Dia adalah seorang raja. Bahkan orang Majus dari Timur datang ke Yerusalem dan bertanya, “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu?”
Dan Dia membawa mandat kepemimpinan rohani. Dia membawa mandat kehidupan yang tanpa dosa. Dia membawa mandat pemberitaan firman yang hebat dan menakjubkan. Dia membawa mandate untuk melakukan mujijat yang luar biasa. Tidak ada seorang pun yang ditempa sama seperti Dia.
Kemudian pada momen yang tepat, seperti yang telah disingkapkan oleh malaikat kepada Nabi Daniel, di dalam ketetapan seperti yang dinubuatkan oleh Nabi Zakharia, Tuhan Allah, Raja Yahudi, kovenan yang dijanjikan, Putra yang telah diberikan, Anak yang lahir, datang dengan mengendarai seekor keledai ke dalam kota yang kudus untuk memperkenalkan diriNya sebagai Raja yang dijanjikan dan membawa beserta dengan Dia kemuliaan dari kerajaaan yang dijanjikan. Di tengah-tengah seruan orang banyak dan pengakuan orang banyak, Tuhan naik di atas keledai sementara orang-orang berteriak, “Hosana di tempat yang mahatinggi! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hasona bagi Anak Daud! Diberkatilah kerajaan yang akan datang. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi!” Dan imam-imam kepala beserta dengan tua-tua berkata kepada murid-muridNya, “Hush, diamlah!” Tetapi Tuhan menjawab, “Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak.”
Itu merupakan peristiwa kovenan terbesar di dalam sejarah Israel. Raja mereka yang dijanjikan telah datang. Tetapi Dia juga adalah seorang raja yang ditolak. Imam besar, di hadapan Sanhedrin, mengangkat sumpah atas Dia, berkata, “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah yang hidup atau tidak.” Dan Tuhan menjawab dan berkata, “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia akan duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” Maka imam besar itu mengoyakkan pakaianNya dan berkata: “Ia menghujat Allah. Untuk apa kita mendengar saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujatNya. Bagaimana pendapat kamu?” Dan Sanhedrin menjawab dan berkata, “Ia harus dihukum mati.”
Pada masa masa itu, kuasa untuk menjatuhkan hukuman telah diambil dari bangsa Yahudi, dan hal itu terletak di dalam tangan prokurator Roma, Pontius Pilatus. Iman besar dan anggota Sanhedrin selanjutnya membawa Yesus ke hadapan gubernur Roma dan mendakwa Dia tentang penghinaan dan pengkhianatan dan berkata, “Dia menyebut diriNya seorang raja.”
Dan Pilatus berpaling kepada Tuhan Yesus dan berkata, “Apakah Engkau seorang raja?”
Dan Tuhan menjawab, “Engkau sendiri yang mengatakannya.”
Kemudian Pilatus berpaling kepada orang Yahudi dan berkata, “Haruskah aku menyalibkan rajamu?”
Dan mereka menyahut dengan sebuah jawaban, “Kami tidak mempunyai raja selain dari pada kaisar! Lenyapkanlah Dia! Salibkanlah Dia!” [Yohanes 19]
Dan Tuhan Yesus disalibkan sebagai seorang raja, dia mati sebagai seorang raja. Tulisan di atas salibNya menjelaskan tentang pengakuan itu, yang ditulis untuk dilihat oleh dunia, di dalam bahasa Ibrani dan bahasa Latin serta bahasa Yunani, “Inilah Yesus, Raja Yahudi.” “Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya.” Dia adalah seorang raja yang sedang bepergian seperti yang diajarkanNya kepada murid-muridNya di dalam Kitab Lukas pasal sembilan belas, “Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ setelah itu baru kembali…dan dia berkata, ‘Pakailah ini untuk berdagang sampai Aku datang kembali.” Dia adalah seorang raja yang sedang bepergian. Dia sedang pergi ke negeri yang lain.
Sekarang bagaimana? Bagaimana selanjutnya? Kejadian selanjutnya diikuti oleh sebuah mustērion, sebuah jeda dan selingan yang luas. Bagaimana pun Setan bersukaria dan menang di hari penyaliban. Israel telah menyalibkan Putranya sendiri, dia telah membunuh rajanya sendiri. Umat Allah tidak percaya, dan Setan akan berkuasa selamanya, kematian akan berada di sini selamanya. Setiap janji Allah dan setiap nubuatan telah terhempas jatuh ke tanah. Kegelapan dan kematian telah menang, sebab raja yang datang telah terbunuh; Dia telah disalibkan dan dikuburkan.
Tetapi Setan tidak tahu, bahkan hal itu tidak disingkapkan kepada nabi-nabi, bahwa ada sebuah mustērion, sebuah rahasia di dalam hati Allah. Tidak ada nabi yang pernah melihatnya atau firman yang menyebutkan tentang hal itu. Itu merupakan yang berada di dalam tujuan dan rencana Allah sejak permulaan zaman bahwa akan ada sebuah jeda yang besar dan selingan yang kita sebuat sebagai zaman anugerah, semuanya ini secara indah digambarkan oleh rasul Paulus, tentang masa zaman ini, zaman Roh Kudus, masa gereja, semuanya digambarkan dengan indah di dalam surat kepada jemaat Efesus pasal tiga. Dan di dalam periode masa ini, akan ada orang-orang yang dipanggil keluar ek kaleo, dan membentuk ekklēsia, umat Allah yang dipanggil keluar, bahwa bangsa Yahudi dan non Yahudi akan menjadi sama di dalam rumah tangga iman, bahwa kemuliaan dari injil anugerah dan pengampunan dan penebusan akan diberikan kepada semua orang, dan setiap orang yang percaya dapat menjadi anggota yang terilih dari keluarga pilihan.
Ini adalah masa dimana Allah sedang membangun, sebuah tubuh yang baru yang disebut jemaat, di dalam nama AnakNya. Dan kita semua yang memandang dengan iman kepada Yesus untuk menerimaNya, kita telah dipilih, kita dimasukkan ke dalam keluarga Yang Mahatinggi. Di dalam jeda ini, di dalam masa anugerah ini ada sebuah pemberitahuan bahwa setiap jiwa yang berada di mana saja dapat menjadi rumah tangga keluarga Allah, dipilih ke dalam keluarga Yang mahatinggi.
Tetapi bagiamana dengan kerajaan: Apakah Allah telah melupakannya? Bagaimana dengan Raja; apakah Dia tidak pernah berkuasa? Tuhan Yesus Kristus adalah kepala gereja. Tidak ada tata nama yang menyebutkan bahwa Dia adalah Raja gereja. Bagaimana dengan kerajaan dan bagaimana dengan Raja? Apakah hal itu tidak akan pernah datang? Apakah Dia tidak akan pernah bertakhta? Rasul-rasul berkata kepada Tuhan ketika Dia naik ke dalam kemuliaan, “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel? Bagaimana dengan kerajaan dan raja? Dan penyamun yang berada di atas salib, di dalam iman berpaling kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, ingatlah aku apabila Engkau datang sebagai Raja.”
Akankah di sana tidak ada kerajaan? Dan apakah di sana tidak akan ada raja? Apakah dunia ini akan jatuh ke dalam keputusasaan dan kegelapan dan dosa dan kematian sampai selama-lamanya? Apakah Setan akan bertakhta atas kerajaan kehancuran dan kegelapan sampai selamanya?
Tidak, sebab dibalik jeda ini dan dibalik dari masa penantian ini, kita harus memandang kepada kesudahan zaman. Sebab pada suatu hari, suatu waktu, sorga akan terbuka dan melalui pemandangan kemuliaan itu, akan muncul raja yang akan datang dan kerajaan yang akan datang.
Di dalam pemeliharaan Allah, di dalam rencana Allah, ketika plērōma dari bangsa-bangsa non-Yahudi, ketika orang terakhir dipilih dan ditambahkan ke dalam rumah tangga iman, ketika jiwa yang terakhir telah berjalan lorong itu, maka masa akhir akan datang, dan kita akan mencapai kesudahan zaman, dan Kristus akan menampakkan diri kepada umatNya.
KedatanganNya berada di bawah dua fase: Dia akan datang seperti seorang pencuri pada waktu malam, dan Dia akan datang seperti kilat yang memancar di atas langit. Dan cahaya yang mulia itu akan bersinar dari barat ke timur, demikianlah Tuhan akan dilihat secara jelas oleh seluruh manusia.
Kedatangan yang pertama akan seperti pencuri, dengan sembunyi-sembunyi, dengan pendekatan rahasia. Dia datang untuk mengambil permataNya, mutiaraNya yang berharga, hartaNya di atas dunia. Dia datang untuk mengangkat orang kudusNya ke dalam kemuliaan, untuk menangkap mereka secara cepat. Sebagaimana Allah mengambil Nuh dan menempatkannya dalam perahu, kemudian hukuman dijatuhkan; seperti Allah melepaskan Lot dari Sodom dan Gomora kemudian api penghukuman dijatuhkan, demikian juga di dalam kedatangan Anak manusia: Dia datang secara rahasia, secara sembunyi-sembunyi, seperti seorang pencuri yang mengambill milikNya, mempelai wanitaNya, jemaatNya—diangkat oleh Tuhan ke dalam sorga.
Dan kita semua akan berbagi di dalam kemenangan itu. Orang-orang yang telah meninggal di dalam Yesus akan bangkit terebih dahulu. Kemudian kita yang masih hidup akan diangkat untuk bertemu dengan Tuhan di angkasa; dan kemudian kita akan bersama dengan Tuhan selamanya.” “Sebab kita semua akan diubah dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir,” ketika orang-orang yang telah mati bangkit dan tinggal di dalam kemuliaan—secara rahasia, secara sembunyi-sembunyi dengan diam-diam, pada suatu hari ketika Tuhan akan datang bagi milik kepunyaanNya.
Dia juga akan kembali dalam sebuah gambaran dan cahaya yang akan membawa penghukuman atas dunia. Dia datang bersama dengan orang kudusNya, Dia datang bersama dengan umatNya. Teks dari penyingkapan itu ada di dalam Wahyu 1:7, “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.” Seperti yang disampaikan Yudas, “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudusNya.”
Dia datang dalam kemuliaan Allah: Allah Anak dan Anak Allah. Dia datang dalam kemuliaan malaikat; panglima balatentara sorga. Dia datang dalam kemuliaan jemaat: mempelai wanita dengan mempelai pria. Dan Dia datang dengan kemuliaanNya sendiri: sebagai Anak Allah, sebagai Anak Abraham, Sebagai Anak Daud dan sebagai Anak Manusia, yang dilahirkan dari seorang dara, yang tersalib, yang bangkit, yang naik ke sorga, Manusia Allah yang hebat: Kristus Yesus.
Dan Dia datang sebagai Raja Israel dan sebagai Raja Yahudi dan sebagai Raja non Yahudi dan sebagai Raja dari bangsa-bangsa dan sebagai Raja segala Raja dan Tuhan di atas sehala Tuhan. Dia datang sebagai Tuhan Allah Pantokratōr—Yang Mahatinggi. Dia datang sebagai seorang pembaharu dan pencipta kembali dari dunia ini. Dan akan menggenapkan nubuatan yang luar biasa ini:
Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi bangak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi belajar perang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.[Yesaya 2:4]
Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing…. Sedang singa akan makan jerami seperti lembu… Tidak akan ada lagi yang berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunungKu yang kudus, sebab seluruh bumi akan penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya. [Yesaya 11:6-9]
Dan dari sorga turunlah Yerusalem baru, rumah kita, kediaman kita, persekutuan kita dengan Kristus dan umat tebusanNya sampai selama-lamanya.
Lihat! Dia datang bersama awan-awan yang turun
Sekali dan selamanya bagi kemurahan orang-orang berdosa
yang telah mati
Dan ribuan orang kudus yang menyertai
Menambah besar kejayaan dari keretaNya
Haleluya, haleluya
Allah menampakkan diri ke dunia untuk berkuasa
Ya, Amin,
Terpujilah Engkau,
Tinggi di atas takhtaMu yang kekal,
Menuntut takhta bagi milikMu;
Oh, datanglah segera,
Oh, datanglah segera!
Allah yang kekal, turunlah.
“Lihat, Dia datang”; Thomas Olivers
“Ia yang memberikan kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: Ya, Aku datang segera” Amin, datanglah, Tuhan Yesus”—Raja yang akan datang dan kerajaan yang akan datang!
Alih bahasa: Wisma Pandia, ThM