KRISTUS RAJA SELAMANYA

(CHRIST THE KING OF FOREVER)

 

Dr. W. A. Criswell

07-22-84

Yohanes 18:33-37

 

Khotbah kita berjudul: Yesus Raja Selamanya. Di dalam Kitab Yohanes pasal 18 dimulai dari ayat 33. Dan saya akan membaca hingga ayat 37.

Yohanes 18 ayat 33:

 

Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?"

Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"

Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?"

Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

 

Ini adalah sebuah kejadian dari keraguan di dalam hidup Pontius Pilatus, wali negeri dari Propinsi Roma yaitu Yudea. Anda pasti memiliki gambaran tentang Yesus di dalam pikiran anda, seperti apakah kondisi Yesus ketika Dia berdiri di hadapan gubernur itu. Sebelumnya, sepanjang malam Dia telah didakwa di hadapan Kayafas dan Sanhedrin.

Dan di dalam konfrontasi yang brutal itu, mereka meninju dan meludahi wajahNya. WajahNya pastilah memar. Dan Kitab Suci berkata bahwa mereka menarik janggutNya. Dan pastilah ada darah yang mengalir ketika mereka menarik janggut yang ada di wajahNya. Nabi Yesaya berkata bahwa rupaNya begitu buruk  sehingga bukan seperti manusia lagi. Dan tidak hanya  wajahNya yang memar dan penuh darah serta kusut tetapi nampak jelas bahwa pakaian yang dikenakan adalah pakaiana kalangan rendahan.

Dan ketika Pilatus bertanya kepadaNya, “Apakah Engkau seorang raja?” Tuhan menjawab dalam sebuah penegasan yang paling meyakinkan yang dapat diekspresikan dalam Bahasa Yunani—yaitu dengan mengulang apa yang disampaikan oleh yang menanyakannnya. Dan Tuhan menjawab Pontius Pilatus, “Engkau sendiri yang mengatakan bahwa Aku adalah seorang raja.”

Dan hal itu sangat meragukan gubernur ketika dia melihat Yesus—“Apakah Engkau seorang raja?” Merupakan dasar dari khotbah pagi ini. Raja Yesus: Bagaimana Dia membangun kerajaanNya? Bagaimana Dia mengumpulkan pengikutNya? Siapakah yang menjadi warga negara dalam kerajaanNya? Dan kapankah  penobatanNya? Dan bagaimanakah luas wilayah kerajaanNya?

Yang pertama, bagaimana Dia mengumpulkan umatNya dan bagaimana Dia membangun kerajaanNya? Dia melakukannya sepanjang abad—secara diam-diam, bersahaja, penuh kesabaran, perlahan-lahan dan menyeluruh. Di dalam Kitab Markus pasal empat, Tuhan kita berkata bahwa kerajaanNya bertumbuh sama seperti sebuah benih—secara rahasia dan diam-diam. Dan di dalam bagian perumpamaan yang sama itu, dia berkata hal itu sama seperti biji sesawi. Begitu kecil tetapi bertumbuh, bertumbuh dan menjadi lebih besar. Itulah cara Yesus membangun kerajaanNya.

Saya ingin mengilustrasikan hal itu di dalam hidup dan pekerjaan Tuhan kita. Dan ketika saya melakukannya di dalam hidup Nya, saya tidak bermaksud untuk menjadi kurang ajar atau tidak tahu adat. Tetapi saya tidak tahu cara yang lain untuk menggambarkan mujijat yang luar biasa—saya pikir, mujijat tersebar di dalam seluruh ciptaan.

Saya mengilustrasikan fakta bahwa kerajaan Tuhan kita tumbuh dengan diam-diam dan rahasia dan menyeluruh serta penuh kesabaran. Dan saya ingin mengilustrasikannya dengan kehidupanNya itu sendiri. Ketika Yesus berinkarnasi, ketika Tuhan Allah di sorga berinkarnasi, hal itu berada di bagian yang rahasia di dalam kandungan Perawan Maria.

Ada dua puluh tiga kromosom yang berasal darinya, sebuah manusia perawan. Dan ada 23 kromosom yang berasal dari ilahi, dari Tuhan yang berada di sorga. Dan mereka membentuk sel yang pertama. Dan dari atas dan bawah ada 46 kromosom dan seluruh ribuan gen itu dibuat menjadi anak yang lahir dengan sangat luar biasa, dan sel yang satu itu, dengan proses mitosis berubah menjadi dua. Dan dua menjadi empat, kemudian menjadi delapan, dan yang kedelapan itu menjadi 16, 32, dan yang 32 menjadi 64, hingga akhirnya, Inkarnasi Anak Allah lahir dalam seorang  bayi.

Dan Dia tumbuh menjadi seorang anak dan menjadi pemuda. Dan pemuda berubah menjadi orang dewasa, Anak Allah, Yesus Raja. PekerjaanNya persis sama seperti itu, perlahan-lahan, secara menyeluruh, tanpa halangan. Saya tidak tahu cara yang lebih baik untuk menggambarkannya selain mengkontraskannya. 

Pikirkanlah pelayanan yang sederhana dari Tuhan kita: Memanggil Simon—yang Dia namai sebuah batu,  Petros, Petrus dan dipanggil anak-anak Zebedeus, dan memanggil seorang pemungut cukai—hanya orang-orang yang sederhana, orang yang tidak dikenal, orang-orang yang rendahan. Dan kontras dengan orang-orang terkemuka pada masa itu. Betapa tidak dikenalnya, betapa tidak menarik, dibandingkan dengan barisan penguasa legion Roma, Cato dan Scipio dan Pompey dan Caesar yang menaklukkan Karthage dan Gaul serta Partia—dan pelayan yang sederhana dari Galilea ini.

Atau bandingkanlah itu dengan Universitas Athena, akademi Plato yang terkemuka atau Lyceum Aristoteles atau Stoa dari Zeno—dan Yesus, sangat tidak dikenal dan sederhana. Ini adalah cara yang dipilih Allah untuk membangun kerajaanNya: menyeluruh, perlahan-lahan, selama berabad-abad dan selama bertahun-tahun. 

Yang kedua, siapakah yang menjadi warga negara dari kerajaanNya? Orang-orang ini, yaitu orang-orang yang telah menemukan perlindungan di dalam Yesus, dan yang telah memandangNya dalam iman dan menerimaNya sebagai Juruselamat pribadinya. Mereka adalah warga negara dari kerajaan sorga—bapa-bapa leluhur kita, bapa-bapa kita dan ibu-ibu kita dan akhirnya kita.

Pernahkah anda memikirkan ketika bapa-bapa leluhur anda datang untuk mengenal Yesus—beberasa dari anda berasal dari latar belakang Germanic, Teutonic,; beberapa dari anda memiliki latar belakang Latin; dan beberapa orang anda  berasal dari latar belakang  Anglo-Saxon? 

Kaang-kadang saya berpikir, “Dimanakah bapa-bapa leluhur saya pertama kali menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka? Ketika kami berada di London beberapa hari yang lalu—ketika berada di sana, saya selalu melihat buku telepon melalui nama Criswells.

Beberapa dari mereka tidak tahu bagaimana untuk mengeja nama mereka. Mereka mengejanya dengan C-R-E-S.  Kami perlu mengajar orang-orang Inggris di sana untuk melakukannya. Dan beberapa orang dari mereka meletakkan S’s di dalamnya. Yah, mereka membutuhkan kami untuk pergi ke sana, bukan datang kemari.

Dan saya melihat serta berpikir, “Saya berharap, siapakah yang pada generasi sebelumnya menjadi orang Kristen di dalam keluarga saya. Apakah itu pada masa misonaris  Agustin, yang datang ke Canterbury pada tahun 500-an? Atau apakah pada masa Paulinus, yang datang ke Northumbria dan memenangkan Raja Edward kepada Tuhan pada tahun 600-an? Atau apakah pada masa Patrick, yang memenangkan Inggris barat dan seluruh Irlandia pada tahun 400-an? 

Bukankah merupakan sebuah tragedi bahwa seseorang telah mencuri Santo Patrick kita. Ia adalah seorang pengkhotbah Baptis. Tidakkah anda tahu hal itu? Dia adalah seorang pengkhotbah baptis. Dia memberitakan injil dan dia membaptiskan para petobatnya persis seperti yang kita lakukan. Patrick melakukannya.

Apakah pada masa itu leluhur saya menjadi orang Kristen? Saya tidak pernah tahu. Saya hanya tahu banyak mengenai hal ini. Ketika saya masih seorang bocah—saya lahir pada tahun 1908—ketika saya masih seorang bocah, saya para pengkhotbah pioneer itu di daratan wilayah barat, tempat saya bertumbuh. Dan pada masa itu, ayah saya merupakan seorang peternak—ayah saya ketika dia berusia 27 tahun, ayah saya dimenangkan kepada Tuhan oleh para pengkhotbah pioneer itu.

Kemudian masanya datang kepada generasi saya, ketika saya mendengar pemberitaan injil. Dan pada suatu pagi, di dalam sebuah pertemuan kebangunan rohani, saya memberikan hati saya kepada Tuhan Yesus. Mereka adalah warga negara dari kerajaan sorga—leluhur anda, ayah anda, ibu anda dan akhirnya anda. 

Selanjutnya, kapankah Dia akan dimahkotai menjadi Raja dari alam semesta ini? Kapankan Tuhan kita akan diterima sebagai Allah dan Juruselamat dari semua umat manusia? Kapankah hari besar penobatanNya?

Alkitab memberitahukan kita dengan sangat eksplisit. Kapankah hari penobatanNya? Hal aitu akan terjadi ketika orang non Yahudi yang terakhir menelusuri lorong itu dan menerima Yesus sebagai Juruselamat. Di dalam Kitab Roma pasal sebelas ayat 25: “Sampai, jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.” “penuh,” pleroma, jika kita menerjemahkannya secara literal: “Sampai, jumlah yang terakhir dari orang-orang yang diselamatkan dari bangsa non Yahudi telah diselamatkan—ketika orang yang terakhir itu menelusuri lorong itu.” Itu adalah yang pertama.  

Kapankah Yesus akan dimahkotai menjadi Raja dunia? Yang pertama ketika seseorang itu namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba, ketika orang yang terakhir itu menelusuri lorong, ketika seseorang itu diselamatkan.

Yang selanjutnya, ayat yang selanjutnya berkata ketika seluruh Israel menerima Mesias Tuhan sebagai Allah dan Juruselamat. Berdasarkan Yesaya 59, berdasarkan Yesaya 37, Berdasarkan Zakharia pasal 12 dan 13, ketika Tuhan Yesus diterima oleh umatNya Israel sebagi Tuhan dan Juruselamat mereka.

Baiklah, kapankah waktu penobatan Yesus? Berdasarkan 1 Tesalonika 4 ayat 13 hingga 18, ketika orang-orang yang telah meninggal bangkit dari kuburan mereka dan generasi terakhir yang masih hidup pada masa itu diangkat untuk bertemu dengan Tuhan di angkasa dan pada akhirnya ketika masa penganiayaan besar telah lewat. 

Dan anda membaca penobatan yang mulia itu di dalam Kitab suci anda beberapa waktu yang lalu dalam Wahyu 19:

 

Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri.

Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."

 

—Hari besar penobatan Yesus!

Yang pertama ketika orang non Yahudi terakhir yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba maju ke depan dan menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka, yang kedua ketika Israel menerima Mesias mereka dan Tuhan; yang ketiga ketika orang-orang yang telah meninggal bangkit dari kuburan mereka dan generasi terakhir pada masa itu diangkat untuk menyongsong Tuhan di angkasa dan ketika hari penghakiman telah genap, maka Yesus akan datang secara terbuka dan dilihat oleh banyak orang.

Seperti yang disampaikan Yudas 14, “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudusNya.”

Dan seperti yang disampaikan dalam kitab Wahyu 1:7: “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.”

—ketika Raja Yesus datang untuk dimahkotai Penguasa dan Yang Berdaulat dan Pantokrator, Tuhan Alah yang berdaulat atas seluruh alam semesta, hari penobatanNya.

Di dalam permulaan abad kita—di dalam masa hidup anda—tentara Jepang menduduki Korea—kejam dan brutal. Dan di negara Korea itu, pada masa itu ada sekitar 5.000 orang baptis di dalam 40 gereja kecil, yang dipimpin dan digembalakan oleh 40 pelayan Baptis yang sedang mengadakan pertemuan.

Militer jepang menjadi curiga terhadap pertemuan itu. Kemudian mereka memanggil pendeta dari gereja Baptis di Korea yang terpilih sebagai presiden dari Asosiasi Gereja-Gereja Baptis Korea untuk diinterogasi selama beberapa menit. Dan mereka memeriksanya secara terus menerus selama berjam-jam. 

Dan akhirnya sampai kepada kedatangan Tuhan kita yang kedua, pemeriksa militer berkata kepada pendeta Baptis Korea itu, “Ketika kamu berkata bahwa Yesus ini dibunuh, disalibkan, dikuburkan dan bangkit kembali, dan ketika kamu berkata bahwa Dia kembali ke sorga, kemudian bagaimana?”

Dan pendeta itu menjawab, “Dia akan datang kembali. Dia akan datang kembali.”

Dan pemeriksa militer Jepang itu berkata, “Kemudian bagaimana selanjutnya?”

Dan pendeta itu berkata, “Dan ketika Dia kembali, Dia akan dimahkotai menjadi Raja dari seluruh ciptaan dan Tuhan atas umat manusia.”  

Dan pemeriksa itu berkata, “Bagaimana dengan penguasa kami di Jepang?”

Dan pendeta Baptis berkata, “Dia akan berlutut di hadapan Tuhan kami. Sebab Kitab Suci berkata semuanya akan berlutut—‘Setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah akan mengaku bahwa Dialah Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa.”’

Dan pemeriksa itu berkata, “Apakah maksud kamu termasuk penguasa ilahi kami?”

Dan pendeta itu berkata, “Termasuk penguasa anda. “Setiap lutut akan berlutut dan setiap lidah akan mengaku Yesus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa.”’

Dan pemeriksa itu berkata, “Apakah kamu percaya hal ini secara pribadi? Tidakkah ini aneh atau unik bagi kamu dan apakah kamu percaya akan semua hal itu?”

Dan pendeta Baptis Korea itu berkata, “Tuan, kami semua percaya akan hal itu.” 

Dan militer Jepang memenjarakan semua pelayan Baptis itu. Dan mereka tetap berada di dalam kurungan yang kejam hingga pemimpin itu mati dan para pelayan pengikutnya. Dan yang tersisa ketika pasukan Amerika datang dan membebaskan Korea yang tersisa dari mereka hanyalah hidup yang telah diberikan dan kemerdekaan.

Saudara, kita semua percaya akan hal itu. Setiap orang dari kita percaya akan hal itu. 

Yesus akan datang kembali. Dan ketika dia datang dalam kejayaan dan kemuliaan, itu akan menjadi penobatan Tuhan kita yang dihadiri oleh bala tentara malaikat, oleh seluruh umat manusia dan oleh ciptaan itu sendiri. Yesus, raja selamanya!

Dan saya memiliki satu hal lainnya. Bagaimanakah dengan kekuasaanNya? Atas apakah Tuhan kita akan menjadi raja selamanya? Dia tentu saja—berdasarkan Firman Allah, Dia tentu saja akan menjadi Raja atas hati kita dan jiwa kita. Dia akan menjadi raja di dalam batin.

Sebagai contoh, di dalam Kitab Lukas pasal tujuh belas:

 

Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa parateresis;

Juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di entos.”

 

Sekarang, itu hanya sebuah kata umum: “Kerajaan Allah datang tanpa parateresis”—dengan pengamatan, dengan  penyelidikan, secara tampak luar.  

             “Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di entos.” Itu adalah sebuah kata kerja Yunani untuk “batiniah.”  

Kerajaan Allah berada di dalam diri anda. Berada di dalam jiwa anda. Berada di dalam roh anda. Berada di dalam batin. Tidak ada keraguan terhadap hal itu. Tuhan secara jelas berkata bahwa Yesus adalah Raja atas hati kita dan jiwa kita, kesalehan kita, visi kita, mimpi kita dan doa kita, Dia adalah Raja di dalam batin kita. 

Bahkan Paulus sang Rasul  menulis di dalam 1 Korintus 15 ayat 50: saudara-saudara inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa darah dan daging tidak mendapat bagian di dalam kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian di dalam yang tidak binasa.” 

Saya tidak mengingkari hal itu. Itu adalah pengajaran yang jelas dari Tuhan kita. Kerajaan Tuhan kita berada di dalam batin kita. Dia adalah raja atas hati kita dan roh kita, kasih kita, kesalehan kita, doa kita, pengharapan kita dan visi kita. Dia adalah raja atas jiwa kita dan roh kita.

Tetapi saya juga menyatakan berdasarkan Firman Tuhan, kerajaan itu juga berhubungan dengan ruang dan tempat. Itu bersifat material, bersifat fisik, actual, terlihat dan dialami. Yang berada di dalam ciptaan Allah ini. Ini adalah sebuah kerajaan yang nyata dan sebuah tempat yang luas.

Sebagai contoh, tidak ada sebuah bagian di dalam Alkitab yang paling indah atau yang paling nyaman, selain dari pada Yohanes pasal empat belas, ketika Tuhan berusaha melegaan perasaan murid-muridNya. Dia membuat sebuah pemberitahuan, “Aku akan pergi.” Lalu, Dia berkata:

 

Janganlah gelisah hatimu …

Sebab Aku pergi … Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada. 

 

Dan apabila Aku pergi ke situ dan telah menyediakan topos—t-o-p-o-s—Aku pergi dan menyiapkan sebuah topos, sebuah tempat bagimu, dan jika Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada.”  

Apakah topos?  Apakah topos: “Aku pergi untuk menyiapkan sebuah topos bagimu?” Alkitab Versi King James menerjemahkannya dengan indah dan sempurna dan tepat serta benar.  Topos adalah kata yang umum, kata Yunani yang biasa untuk “tempat”—dimana anda tinggal, area dimana anda bertempat tinggal. Rumah anda, keluarga anda, di mana anda tinggal, itu adalah topos anda.  Itu adalah sebuah tempat. Itu adalah sebuah tempat yang memiliki ruang dan tempat yang luas. 

Sebuah tubuh memiliki sebuah tempat. Dimana pun anda berada, di sana ada sebuah tempat bagi anda. Jadi, ketika kita diberikan tubuh yang baru, jika itu adalah sebuah tubuh, sebuah tubuh pastilah memiliki sebuah tempat. Ketika Alkitab berkata Dia membuat sebuah langit yang baru, itu adalah sebuah langit yang baru—tetap sebuah langit. Ketika Alkitab berkata Dia menciptakan sebuah bumi yang baru, itu adalah sebuah bumi yang baru. Itu mungkin sesuatu yang baru, sebuah regenerasi, sesuatu yang dibaharui tetapi itu tetap sebuah bumi. Dan Alkitab berkata bahwa kita akan sebuah tubuh yang baru. Itu tetap sebuah tubuh yang baru. Itu mungkin ditransfigurasikan dan ditransformasi dan kekal tetapi tetap sebuah tubuh.

Anda tidak memiliki sebuah ilustrasi yang paling hidup selain dari pada yang terdapat di dalam Lukas pasal dua puluh empat, di dalam kebangkitan dan penampakan dari Tuhan kita kepada murid-muridNya. Dan inilah yang disampaikan ketika mereka melihat Dia, dibangkitkan dari kematian: 

 

… Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.

Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."

Dan akhirnya Dia berkata:

…Adakah padamu makanan di sini?

Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.

Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.

 

Dia memiliki sebuah tubuh.

Bag saya, penyingkapan yang paling hebat sepanjang waktu dan kekekalan adalah hal ini: Tuhan Allah yang duduk di atas tahkta alam semesta adalah seorang Manusia. Dia adalah seorang Manusia. Dia adalah Yesus Kristus, manusia inkarnasi.

Dan Tuhan Allah pasti seperti materi. Itu adalah bidat filsafat Yunani—dikotomi ini bahwa materi adalah jahat dan hanya roh yang baik, itu adalah bidat falsafah Yunani. Berdasarkan Firman Allah, semua yang diciptakan disebutkan, “baik—semua baik.” Dan kemudian, akhirnya Dia berkata, “Semuanya sungguh amat baik.”

Allah sama seperti materi. Dia menciptakannya. Dan Tuhan Allah yang ilahi berinkarnasi, berinkarnasi di dalam materi. Dia memiliki sebuah tubuh. Dan ketika Dia bangkit dari kematian dan dimuliakan, Dia masih tetap memiliki sebuah tubuh yang terbuat dari darah dan tulang.

Dan saudara yang terkasih, bolehkah saya membuat pengakuan yang kedua? Bagi saya, tidak hanya merupakan misteri terbesar di alam semesta, mujijat terbesar dari seluruh ciptaan, bahwa Tuhan Allah Yang Mahatinggi, Tuhan Allah semesta alam adalah seorang Manusia. Tidak hanya itu, tetapi bagi saya, penegasan keyakinan lain dari iman Kristen adalah hal ini: Tuhan Allah yang sama, di dalam kuasaNya, akan membangkitkan kita dari kematian dan kita akan memiliki sebuah kebangkitan, tubuh yang dimuliakan sama seperti Dia.  Itu adalah pertunjukan yang paling besar di dalam iman Kristen: kebangkitan dari kematian.

Bolehkan saya menyampaikan sebuah akibat terhadap hal itu? Tuhan Allah yang akan meninggalkan umatNya yang terakhir di dalam debu tanah bukanlah Tuhan Allah dari Perjanjian Baru.

Tidak seorang pun yang akan ditinggalkan, tidak ada sepotong tulang yang akan ditinggalkan untuk menyenangkan Setan, tidak ada sebuah  sisa bagi dia supaya dia merasa menang, untuk berkata bahwa Dia sanggup untuk membangkitkan yang ini dan yang ini serta yang ini, tetapi yang satu ini, Dia tidak mampu untuk membangkitkannya, tetapi tidak demikian.

Setiap orang dari kita akan dibangkitkan—setiap orang dari kita. Dan kita akan hidup di dalam pandanganNya dan kita akan memiliki sebuah tubuh. Dan kita akan hidup di dalam sebuah tempat yang nyata.

Kadang-kadang saya berpikir ketika saya membaca tentang Musa. Dan Allah membawa Musa ke puncak gunung Nebo dan dia melihat di seberang sungai Yordan dan melihat tanah perjanjian. Yordan adalah di dalam bayangan kita, sebuah tanda, sebuah simbol dari kematian. Dan Musa melihat di seberang Yordan dan Dia melihat tanah perjanjian Allah.

Dan saya berpikir tentang kita, melihat di seberang Yordan—kita melihat di seberang kuburan. Dan kita melihat di seberang makam. Dan kita melihat melampaui di seberang kerusakan dan kematian. Kita melihat di seberang zaman dan usia tua, rasa sakit, penderitaan, air mata, perpisahan dan kematian.

Kita sedang melihat di seberang Yordan dan apa yang kita lihat? Apa yang kita lihat? Di sana ada sebuah bumi yang baru dan langit yang baru. Di sana ada sebuah kota yang baru: Yerusalem baru.

Dan di sana adalah rumah kita yang baru. Di sana ada kediaman yang telah Dia siapkan bagi kedatangan kita. Dan di sana ada persekutuan dengan Tuhan kita dan Abraham dan Ishak dan Yakub dan mereka yang telah mendahului kita ke dalam kerajaan Yesus.

Dan di sana, di tengah-tengah kota itu adalah Tuhan kita, Juruselamat kita. Dan kita akan berkuasa dengan Dia sampai selama-lamanya. 

Itulah yang Allah sampaikan. Dan itu cukup. 

Oh, betapa sebuah  hal yang menjanjikan! Seperti yang Paulus tulis di dalam 1 Tesalonika pasal empat: “Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.”

Tujuan kita yang paling besar yang akan terbuka. “Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita.”

O Tuhan, bagaimanakah kami selayaknya memuji Engkau dan mengasihi Engkau, dan meninggikan Engkau serta mengajar tentang Engkau? Tuhan, Tuhan betapa merupakan sebuah kemenangan yang telah Engkau menangkan bagi kami di dalam kasih dan anugerahMu!

Dan itu disampaikan kepada anda. Tuhan Allah yang sepanjang tahun-tahun dan abad-abad, memanggil warga negara yang percaya dan yakin di dalam Dia—dan itu adalah panggilan bagi hati kita pada hari ini.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, ThM