KERAJAAN KRISTUS

(THE KINGDOM OF CHRIST)

 

Dr. W. A. Criswell

Yohanes 18:36

2-5-89

 

Sekali lagi, kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang bergabung dalam ibadah ini baik melalui siaran radio dan televisi. Ini adalah Gereja First Baptist Dallas dan saya adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah yang berjudul, Kerajaan Tuhan Kita dan Juruselamat Kristus Yesus.

Di dalam khotbah kita menelusuri Injil Yohanes, Injil Keempat, kita telah sampai ke bagian yang paling akhir dan klimaks dan masa akhir hidupNya di dalam daging.

Dan di luar dari  pemandangan itu dan dakwaan itu, kita akan membaca Alkitab kita dari Yohanes 18, ayat 33 hingga 37, “Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?"

Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"

Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?"

Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa  Aku adalah raja.”

Itu adalah penekanan keyakinan yang paling empatik yang dalam diekspresikan dalam bahasa Yunani terhadap sebuah keyakinan, untuk mengulang apa yang ditanyakan.

Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

Pada waktu dakwaan dan akhirnya penyaliban Juruselamat kita ada sebuah rangkaian yang luar biasa dan sukar untuk dipercayai dan suksesi dari paradoks serta anomali.

Dia yang datang untuk membebaskan tawanan sekarang ditangkap, didakwa dan ditahan. Dia yang datang untuk memimpin kita ke dalam hidup sekarang dibelenggu dan diserahkan kepada kematian. Dia yang merupakan pusat penyembahan malikat sepanjang abad-abad sebelumnya, kekekalan masa lalu, sekarang sosok yang sendirian dan yang ditinggalkan itu sedang berdiri di halaman pengadilan. 

Dan Dia adalah Pribadi yang disebut nabi Yesaya, “NamaNya akan disebut sebagai Penasihat Ajaib,” sekarang berdiri di hadapan sebuah fanatisme dan hakim yang penuh keraguan. 

Orang Yahudi yang berteriak untuk darahNya menolak untuk masuk ke dalam halaman pengadilan bangsa non Yahudi yang membuat mereka merasa tercemar. Dan akhirnya Dia berdiri di hadapan mereka, Yang Kudus Allah Israel.

Dan hal yang paling ganjil serta paradoks dari semua: Dia berkat, “Aku adalah seorang raja.” Pilatus ragu dan melihat dengan keheranan. “Engkau, orang yang sederhana yang berasal dari sebuah kota yang tidak terkenal di Galilea, Engkau adalah seorang raja?” Dikhianati oleh salah satu muridNya, diserahkan hingga mati oleh orang senegaraNya. Bukannya malah diagungkan dan dihormati, Dia disangkal dan dicemohkan.

Apakah Dia berada di dalam garis Firaun, apakah Dia berada di dalam bagian keluarga Nimrod, apakah Dia bagian dari ras Kaisar, Pilatus setidaknya melihatNya dalam rasa penasaran jika bukan dalam sebuah rasa hormat. Tetapi orang ini dianggap hina, diludahi, dicemooh dan disangkal dan segera akan disalibkan dan dibunuh, Dia adalah seorang raja? 

Dan Dia tidak hanya berbicara tentang kebangsawananNya, dan dapat saya sampaikan tentang seluk beluk kerajaanNya. Dan bagaimana pun dia diludahi dan disangkal, zaman tidak dapat menyangkal kehormatan dari kebenaran yang diatasnya Dia berdiri dan berpijak.

Seorang raja. Dan Dia berkata, “Aku adalah  Penguasa atas sebuah kerajaan.” Dia berbicara tentang “kerajaanKu”—sesuatu yang realitasnya tidak kelihatan tetapi di dalam hal-hal yang tidak kelihatan. Dan Pilatus mencibirkan bibirnya di dalam sikap menghina. “KerajaanMu?”

Kerajaan satu-satunya yang pernah dikenal oleh Pilatus adalah kerjaan besi dari Kaisar Roma, sebuah kerajaan yang terdiri dari banyak pasukan dan pemungut pajak dan orang-orang yang berbaris, sebuah kerajaan yang ditaati dan dihormati dari taklukannya dan para budaknya. Dan orang ini adalah Raja dari sebuah kerajaan?

KekuasaanNya untuk memerintah, dimanakah Dia? Berdiri di sana dengan mahkota duri, dengan sebuah jubah yang kotor di atas bahuNya dan sebuah buluh sebagai lambang tongkat kekuasaan, dimanakah kekuasaanNya untuk memerintah?

Dan di dalam ayat selanjutnya, Pilatus berkata kepadaNya sebagai seorang perwakilan dari pemerintahan Roma, “Aku memiliki kuasa untuk menyalibkan Engkau atau untuk melepaskan Engkau.”

Dan di dalam kuasa imperiam dan kemuliaannya, dia menerintahkan orang sederhana itu untuk disalibkan hingga mati.

Tetapi saya bertanya kepada anda, saudara yang terkasih, siapakah yang menang, dan siapakah yang berjaya, dan siapakah yang ditinggikan? Hari ini, di atas kening orang Galilea yang sederhana itu, bukanlah sebuah mahkota duri, tetapi sebuah mahkota yang dipenuhi dengan bintang-bintang kekal Allah di sorga yang berada di atas kita.

Dan kedaulatanNya melalaui Roh telah memegang  dan mengikat hati dan pikiran serta penyembahan dari pria dan wanita yang terhormat sepanjang zaman. Dan kerajaanNya telah bertumbuh di dalam kemuliaan dan kuasa yang melampaui semua kekuasaan dan kerajaan yang ada di dunia ini.

Tidak ada yang seperti Dia dan kekuasaan yang Dia perintah. Dan bagi Pilatus sendiri, kekuasaan yang dia genggam di dalam tangannya telah dibuang ke dalam kegelapan selama 2000 tahun. Dan kekuasaan di dalam imperium yang dia wakili telah hilang, dan dilupakan.

Dan bagi Pilatus sendiri, kenangan yang tertinggal tentang hal itu hanyalah pertemuan yang dia alami bersama dengan Yesus. Dan kini dia terbaring dalam sebuah kuburan yang sama sekali telah dilupakan.

Kerajaan Tuhan kita, membawa kekayaan yang tidak dapat binasa bagi orang-orang yang memanggil namaNya, yang berada jauh tinggi di atas semua penguasa dan bangsa-bangsa dan imperium-imperium dunia. Tidak ada yang seperti Dia, dan tidak ada kerajaan seperti yang Dia perintah.

Dia berbicara tentang kerajaanNya yang bukan berasal dari dunia ini. “KerajaanKu tidak berasal dari sini. Bukan di dunia ini. Tidak berkenaan dengan waktu. KerajaanKu berada di realm yang lain, dalam kemuliaan yang lain, dalam defenisi yang lain, dalam masa yang lain, dalam kehidupan yang lain. KerajaanKu tidak berasal dari sini, bukan di dalam dunia.” 

Dia dapat membangin kerajaanNya di dunia ini. Dia berkata kepada Pontius Pilatus, “Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, kami akan menyatakan perang. Kami akan menaklukkan dunia.” 

Saya ingin menunjukkan kepada anda, itu bukan pembicaraan yang kosong dan ucapan yang sia-sia. Apakah anda ingat kisah penutup setelah Dia memberi makan 5.000 orang? Ada 5.000 orang pria yang diberi makan. Dan ribuan orang wanita dan anak-anak yang tidak diberitahukan jumlahnya. Ada 5.000 laki-laki yang diberi makan dengan makanan yang jumlahnya sangat sedikit, yang menjadi makan siang seorang bocah laki-laki. 

Dan ketika mereka melihat mujijat itu, apakah anada mengingat ayat yang berikutnya? “Mereka berusaha untuk memaksa dia menjadi seorang raja.”

Alasannya sangat jelas. Di sini ada seseorang yang dapat memberi makan sebuah pasukan dengan makanan yang sedikit. Dan seperti yang anda dengar sepanjang hidup anda, sebuah pasukan berbaris dengan perutnya. Jika sebah pasukan kelaparan, maka mereka akan kalah dalam pertempuran. Di sini ada seseorang yang dapat memberi makan sebuah pasukan dengan sedikit makanan. Dan tidak hanya itu, tetapi ini adalah seseorang yang dapat membangkitkan orang mati. Jika seorang prajurit terbunuh, Dia dapat berbicara dan membangkitkannya kembali.

Bagaimana ada dapat sebuah kekuatan seperti itu? Dia dapat menjadi sebuah pemimpin pasukan yang sangat besar dan hebat yang dapat menaklukkan seluruh dunia. Malahan sebaliknya Dia berkata kepada Petrus, “Sarungkan pedangmu itu.”  

Apakah anda mengingat lagi ketika Dia ditangkap dan didakwa, dan Petrus menyarungkan pedangnya, dan Tuhan berkata, “Jika Aku mau, Aku dapat berseru kepada BapaKu, supaya ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat.”

Sebuah pasukan terdiri dari 6.000 prajurit. Dua belas pasukan berarti terdiri dari 72.000 malaikat.  

Apakah anda mengingat di dalam Kitab Yesaya pasal tiga puluh pada masa Hizkia ketika raja Yehuda dikepung di Yerusalem oleh pasukan Asyur? Pada malam itu satu orang malaikat melintasi perkemahan tentara Asyur dan pagi berikutnya mereka menghitung ada 185. 000 tentara yang mati. 

Dan Tuhan berkata, “Jika Aku mau, Aku dapat berseru kepada BapaKu, supaya ia segera mengirim 72.000 malaikat.”

Dia menolak untuk menaklukkan dunia gelap yang sekarang ini. 

Maukah anda melihat lagi? Akankah Dia membangun kerajaanNya di duni ini, jika kerajaanNya adalah dunia yang sekarang ini, bagiamanakah Dia dapat berbagi dengan Setan dan dengan kegelapan dan dengan dosa serta kematian.

Betapa sebuah harga murah bagi Setan, untuk menjadi setara dengan Pangeran Kemuliaan! Dan bagaimanakah jadinya Allah di dalam defenisiNya dan karakternya yang mengkompromikan dunia dengan Setan? Tuhan menolak hal itu. 

Di dalam pencobaan yang ketiga, ketika Setan membawa seluruh kerajaan dunia dan kemuliaannya di hadapan Tuhan Yesus, Setan berkata, ‘Semuanya ini akan kuberikan kepadaMu jika Engkau sujud dan menyembahku.”

Dan Tuhan kita berkata, “Enyahlah Setan. Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya kepadaNya saja engkau berbakti.”

Akankah Tuhan kita setuju untuk membangun kerajaanNya di dunia ini, dan dasarnya adalah sebuah kekuatan pasukan bersenjata. Ada sebuah Pax Romana, dunia yang damai karena pasukan Roma telah menaklukkan seluruh peradaban dunia.

Di sana akan mungkin ada sebuah Pax Christiana, kekuatan dari barisan pasukan Kritus, pedang Allah yang menaklukkan dan menundukkan seluruh populasi dan bangsa-bangsa dan peradaban dari dunia ini. Tuhan menolak hal itu, “Simon Petrus, sarungkanlah pedangmu itu.”

Seluruh kekuasaan dan kerajaan dunia yang dapat dipikirkan oleh manusia, yang dapat diakui, diwakili oleh tirai besi Roma.

Tetapi Tuhan kita melihat melalui penglihatan Nabi Daniel, Tuhan kita menolak semua itu. Kepala yang terbuat dari emas mewakili kerajaan Babel yang telah hilang. Bahu dan lengannya mewakili sebuah kerajaan Media-Persia yang telah lenyap. Bagian tengah dan paha mewakili kerajaan Yunani, yang lenyap, binasa di dalam debu tanah.

Dan kaki besi itu mewakili kerajaan Roma, diwakili oleh Pilatus dan selama 700 tahun sejarahnya dan lenyap.  

Yesus tidak akan pernah dikenal sebagai raja yang menggilas semua kebesaran atau menaklukkan para petobat dengan pedang atau dengan memberikan daya tarik kenikmatan yang hanya berlangsung sementara saja di dunia ini. 

KerajaanNya berada di kategori yang lain dan kemuliaanNya bukan pada masa ini. Kemuliaan dari dunia ini dapat ditemukan dalam istana marmer dan ruangan yang megah serta makhota permata. Dan Tuhan menolak semua hal itu.

Saudaraku yang terkasih, ada makna yang lebih di dalang palungan Kristus yang sederhana di dalam sebuah kandang dan di dalam hal yang paling sederhana, salib tua di Gunung Kalvari dari pada di dalam semua istana dan ruangan yang penuh dengan batu pualam di dunia ini.

Dan pintu masuk ke dalam kerajaan itu bukan dengan kemampuan dan bukan dengan kuasa, bukan dengan kekayaan dan bukan dengan kekuatan. Ketika mereka berkata, “Siapakah yang terbesar?” Dia mengambil sebuah anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka dan berkata, “Barangsiapa yang ingin menjadi terbesar di antara kamu, ia harus sama seperti anak kecil ini.”

Dan ketika murid-murid berselisih tentang siapakah yang menepati posisi selanjutnya setelah Kristus di dalam kerajaan, Tuhan kita menanggalkan jubahNya dan mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggangNya dan mulai membasuh kaki mereka.

Inilah kerajaan Tuhan kita.

Bolehkah saya menggambarkannya dalam beberapa menit yang tersisa? Kerajaan Yesus. 

Yang pertama, hanya Dialah yang menjadi Tuhan. Tidak akan membaginya dengan Setan atau dengan kegelapan atau dengan kematian atau dengan dosa. Hanya Dia yang akan menjadi raja, Raja Yesus. 

Di dalam Yesaya pasal lima puluh sembilan dan enam puluh tiga, dua kali diulang, “Allah mencari seseorang untuk menjadi pembebas, dan tidak menemukan satu orang pun.”

Kemudian Dia berkata, “TanganKu akan membawa kelepasan dan keselamatan.” 

Tangan yang melepaskan dan yang menyelamatkan itu adalah Yesus Tuhan kita, hanya Dia dan tidak ada yang lain.

 

Semua menyambut kuasa dari nama Yesus!

Biarkan para malaikat bersujud

Membawa mahkota kerajaan

Dan memahkotaiNya sebagai Tuhan atas semua.

 

Itu akan menjadi raja Yesus dan hanya Dia saja.

Sekali lagi, Kerajaan Tuhan kita adalah salah satu kebenaran. “Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran.” 

Kebenaran yang berinkarnasi. Kebenaran di dalam daging dan darah. Kebenaran bukan di dalam sebuah buku, di dalam sebuah kredo, di dalam sebuah filsafat, di dalam sebuah percakapan, tetapi kebenaran yang hidup dan aktif, kebenaran Allah.

Di dalam Yohanes 14;16, Dia berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.”

Dan kebenaran Allah di dalam Kristus Yesus selamanya berada di depan kita. Dia transparan dari kepala hingga kaki. Seluruh hidupnya berada di depan umum. Dan bahkan di dalam kesepian, murid-muridnya dapat mengamati dan menggambarkannya.

Kebenaran. Anda dapat mengatasinya. Anda dapat menyentuhnya. Anda dapat merasakannya. Anda dapat melihatnya. Anda dapat mendengarnya, kebenaran Allah yang hidup dan berjalan di tengah-tengah kita, kebenaran yang berinkarnasi.

Betapa kita sungguh-sungguh membutuhkan seseorang yang sama seperti kita yang dapat memahami kita dan yang bersimpati dengan kekurangan kita dan kelemahan kita dan pergumulan kita dan pencoban kita serta dosa-dosa kita.

Akankah seorang malaikat akan turun, kerajaan bagaimanakah yang akan Dia pimpin? Dia tidak mengetahui apa pun terhadap kita. Tetapi seseorang yang berada di dalam natur kita dan dibuat sama seperti kita!   

Tidak ada pasal-pasal di dalam seluruh Firman Allah yang sangat indah selain dari pada yang tercatat dalam Ibrani , “Ia telah dibuat menjadi sama seperti saudara-saudaraNya.”

“Ia telah dicobai hanya tidak berbuat dosa.” 

“Yang dapat turut merasakan kelemahan kita.” 

“Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita tepat pada waktunya.”

Tidak ada pencobaan. Tidak ada rasa sakit. Tidak ada penderitaan. Tidak ada air mata dan kedukaan yang tidak Dia alami. Dia mengetahui segala sesuatu tentang kita—itulah sifat seorang Tuhan.

Kita tidak membutuhkan gema yang lain dari seorang Seneka atau dari seorang markus Aurelius atau bahkan seorang Sokrates atau seorang Plato dan seorang Aristoteles.

Kita membutuhkan seorang Juruselamat, Seseorang yang dapat berjalan bersama dengan kita, Seseorang yang mengasihi kita, Seseorang yang mengerti kita, Seseorang yang bersimpati dengan kita, Seseorang yang dapat mengampuni dosa-dosa kita, Seseorang yang dapat membawa kita bersamaNya ke dalam sorga.

Dan Seseorang itu adalah Raja Yesus, Tuhan Yesus. Tidak ada seorang pun yang sama seperti Dia baik di bumi maupun di sorga.

Kerajaan Juruselamat kita terbuka untuk setiap orang, siapa saja, orang kaya atau orang miskin, yang terpelajar atau yang tidak terpelajar. Kerajaan itu, parameter dan batas pinggirnya tidak terbatas. Tidak ada tindakan pelarangan. Tidak ada jatah imigrasi. Tidak ada perbedaan warna. Setiap orang!

Kesetiaan dan kesederhaan anda, semakin anda merasa di rumah bersama dengan Tuhan Yesus. Anda tidak membutuhkan sebuah Lentera Diagoneses untuk menemukan siapa yang akan membawa anda ke dalam hadiratNya dan ke dalam kerajaanNya. Itu adalah sebuah keajaiban dan menakjubkan! Kerajaan Yesus, terbuka untuk setiap orang.

Saya telah berkhotbah di Gereja Inggris. Itu adalah kunjungan yang terbesar di kepulauan Britis di kota London. Berada di mimbar yang elegan, seremonial dan para pejabat Imperium Inggris duduk di sana.

Dan saya telah berkhotbah di sebuah koloni para penderita kusta di Afrika Barat dan seluruh gereja terbuat dari lumpur. Gedung gereja terbuat dari lumpur. Mimbarnya terbuat dari lumpur. Seluruh gereja terbuat dari lumpur. 

Dan saat saya berada di atas mimbar, yang sedang bersiap untuk berkhotbah, saya mendengar para penderita kusta itu berkata, “Tabib Agung sekarang telah dekat.” Yesus yang penuh simpati. 

Dan saudara yang terkasih, sekalipun itu berada di mimbar elegan yang berada di kota London atau di dalam gereja Lumpur yang berada di Nigeria, Afrika Barat, khotbahnya tetap sama. Juruselamatnya tetap sama. Tuhan Yesus yang sama.

Setiap orang dipersilahkan untuk datang. Anda, saya, orang-orang yang hebat, orang kaya, orang miskin, yang tertinggi, yang terendah, dipersilahkan datang. Itu adalah sebuah kerajaan yang kemuliaannya akan memenuhi bumi pada saat kedatanganNya.

O Tuhan Yesus, Engkau tidak hanya bagiku, berdarah bagiku, ditinggikan bagiku, menjadi pengantara bagiku, tetapi, Tuhan, suatu hari Engkau akan datang untukku. Tidak akan ada orang kudusNya yang akan ditinggalkanNya di dalam debu tanah yang tersembunyi di dunia ini.

Yesus datang bagi saya. Dan di dalam hari mulia yang penuh kemenangan itu, kita akan memerintah bersama dengan Dia sebagai raja dan imam atas dunia ini: Kerajaan Tuhan kita Yesus.

Dan yang terakhir, itu adalah sebuah kerajaan yang akan tetap teguh sampai selama-lamanya. Kematian telah ditaklukkan, dan dosa telah ditundukkan. Tidak akan ada lagi yang akan menunduk di pintu sorga dan ratapan di dalam hati kita akan berlalu. Tidak akan lama lagi waktu akan menghabiskan hidup kita dan kita terbenam di dalam hukuman kematian. 

Di dalam beberapa minggu belakangan ini, selama beberapa hari, saya memimpin empat ibadah pemakaman, satu demi satu. Ratapan dan tangisan, dan ucapan selamat tinggal. Kematian tidak akan lama lagi. “Tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”

Ini adalah kerajaan kekal dari Tuhan kita. Kita adalah orang-orang asing dan pengambara di sini. Rumah kita yang kekal adalah di dalam kota Allah yang akan segera turun.

O Juruselamat yang mulia, Tuhan yang ajaib, raja dari hati saya dan rumah saya dan keluarga saya dan hidup saya dan jemaat ini dan dari pemberitaan injil pengharapan yang disingkapkan bagi kita di dalam Kitab Suci dan di dalam Roh Kristus bergerak ditengah-tengah kita. Yesus yang mulia.

Dan sekarang, bagi anda yang telah mendengarkannya melalui siaran radio atau siaran televisi, bolehkan saya membuat permohonan yang sederhana? Jika anda berdoa di dalam doa yang sederhana ini, Allah akan membuka bagi anda pintu kerajaanNya, gerbang sorga, kebenaran dan hidup yang kekal, sukacita dan kebahagiaan yang sukar untuk diungkapkan.

Sebuah doa yang sederhana, “Tuhan, Engkau tahu, seperti yang aku tahu, bahwa aku adalah orang yang berdosa, dan aku menghadapai hukuman kematian. Kematian menungguku karena aku adalah seorang yang berdosa. Aku mengakui hal itu Tuhan. Engkau mengetahuinya dan aku menghadapi hukuman kematian.”

Yang kedua, “Tuhan, Engkau telah mati bagiku. Engkau telah membayar hukuman atas dosaku sehingga aku dapat hidup. Dan Tuhan Yesus, aku mengasihi Engkau untuk hal itu. Dan aku mengundang Engkau untuk masuk ke dalam hatiku dan ke dalam rumahku dan ke dalam keluargaku serta ke dalam hidupku.” 

Dan hal lainnya: Di atas layar televisi ini anda akan menemukan sebuah nomor telepon. Hubungi kami dan beritahukan kepada kami bahwa anda telah membuka hati anda untuk menerima Yesus sebagai Tuhan anda dan Juruselamat anda. 

Allah berkata di dalam Kitab SuciNya, Roma 10:9 dan 10, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari orang mati maka kamu akan diselamatkan.

Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan”

Hubungi kami dan beritahukan kami bahwa anda telah menerima Tuhan di dalam hati anda dan itu akan menjadi hari yang baru dan itu akan menjadi sebuah hidup yang baru dan sebuah berkat yang baru. Yang berada di dalam tanganNya dan kemampuanNya sebagai Raja kemuliaan yang membawa sebuah karunia bagi anda.

Dan bagi anda yang berada di ruangan ini pada jam yang kudus ini, ketika kita menyanyikan lagu permohonan kita, pada baris yang pertama dari stansa yang pertama, katakanlah, “Pendeta ini adalah hari Allah bagi saya, dan saya menelusuri lorong itu, turun melalui salah satu tangga itu.” 

Sebuah keluarga dari anda, untuk meletakkan hidup anda di dalam jemaat yang terkasih ini, sebuah pasangan dari anda yang ingin mendedikasikan rumah anda dan keluarga anda kepada Tuhan atau hanya seseorang dari anda, katakanlah, “Pendeta, saya telah menerima Tuhan Yesus di dalam hati saya untuk semua yang telah Dia janjikan, dan di sini saya berdiri.”

Allah memberkati anda. 

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, ThM