DISELAMATKAN UNTUK SELAMANYA

(SAVED FOREVER)

 

Dr. W. A. Criswell

 

03-04-79

 

Yohanes 19:30

 

Kami mengucapkan terima kasih bagi anda semua,  para paduan suara dan orkestra. Dan sekali lagi, selamat datang bagi ribuan orang dari anda, yang berasal dari Wyoming hingga Florida, sepanjang daerah Selatan dari negara bagian di daratan Amerika yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui radio KRLD. Dan juga kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang berada di Metropolex yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui radioKCBI.

Ini adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah yang berjudul: Keselamatan Kekal. Salah satu hal yang tidak biasa adalah pilihan dari divisi Junior bahwa khotbah ini akan menjadi sebuah khotbah yang berbicara tentang jaminan bagi orang Kristen.

Hal ini didasarkan atas seruan dari Salib: “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya.”

“Sudah selesai.” Apa yang sudah selesai? Penebusan. Dia datang ke dalam dunia untuk membuat penebusan bagi dosa-dosa kita, sehingga dosa-dosa kita dapat diampuni.

Tidak ada seorang pun yang pernah dapat berdiri di hadapan Allah dan tetap hidup di dalam dosa yang tidak diampuni. Dan bagaimana kita dapat mengampuni dosa-dosa kita? Bagaimana kita dapat membasuh noda agar keluar dari jiwa kita? 

Hanya Kristus yang dapat melakukannya. Dan ketika Dia berseru, “Sudah selesai,” Dia merujuk kepada penebusan yang sempurna, korban, ketetapan terhadap pengampunan dosa-dosa kita. Ketika Dia berseru, “Sudah selesai,” Dia mengacu kepada hidup dari anugerah dan jaminan yang kita miliki di dalam pengembaran kita di dunia ini.

Tidak ada orang di dalam dirinya sendiri, yang setara terhadap kecurangan dan kelicikan Setan. Dia membajak kita dibawahnya. Dia menaburnya di ladang Allah. Bahkan Mikhael, penghulu malaikat tidak berani menghardiknya. Tidak ada seorang pun dari kita yang setara dengan Setan.  Karena itu, bagaimana kita dapat menghasilkan sebuah prestasi di dalam sebuah kehidupan Kristen? Kita melakukannya sedemikian rupa di dalam kasih dan anugerah Tuhan kita.

“Sudah selesai—sudah selesai.” Hal itu merujuk kepada jaminan kita di dalam sorga. Bagaimana kita tahu bahwa antara sekarang dan hari penghakiman itu kita tidak akan jatuh ke dalam lubang yang dalam? Bagaimana saya tahu bahwa saya akan masuk gerbang permata itu dan berjalan di jalan emas itu? Semuanya itu berada di dalam janji dan jaminan dari Yesus Tuhan kita.

“Sudah selesai.” Kita tentu saja akan pasti masuk sorga. Yesus telah menyediakan jalan bagi kehadiran kita. Kita telah diselamatkan, selanjutnya, yang pertama adalah karena Dia telah menyempurnakan korban penebusan atas dosa-dosa kita. Dia telah melakukannya.

Kita tidak diselamatkan oleh apa yang telah dilakukan oleh Kristus dan kemudian oleh apa yang juga saya lakukan. Kita telah diselamatkan secara sempurna oleh apa yang telah Dia lakukan, bukan oleh darah Kristus dan pekerjaan baik saya, atau yang telah saya lakukan atau yang saya harapkan untuk dilakukan atau dengan apa yang dapat saya lakukan. Tetapi dosa-dosa kita diampuni sepenuhnya di dalam darah Tuhan kita.

1 Yohanes 1:7 membuat pengakuan: “Darah Yesus anakNya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.” Dan 1 Yohanes 2 ayat 2 mengakui: “Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.”

“Sudah selesai.” Tidak ada yang perlu ditambahkan terhadap karya yang sempurna dari Tuhan kita. Hal itu telah selesai dilakukan. Telah selesai sampai selama-lamanya, penuh dan sempurna. Dia yang melakukannya.

 

Yesus telah melunasi semuanya

Bagi Dia aku berhutang semuanya

Dosa telah meninggalkan sebuah noda merah tua,

Dan Dia telah membasuhnya

Menjadi seputih salju.

 

Semuanya berada di dalam tangan Tuhan kita, Dia telah memberikan kepada kita karunia yang agung dan mulia itu yaitu pengampunan dosa kita dan kehidupan kekal. Dia yang melakukannya.

Musim panas yang lalu, saya berdiri di pantai Teluk Manila di Philipina. Dan, sebelah kanannya, saya melihat ke Corregidor dan di sebelah kanan dari Peninsula Bataan. Dan saya mengenang kembali hari-hari pada Perang Dunia II ketika angkatan bersenjata kita dihancurkan di Philipinan di bawah pimpinan Jendral Douglas MacArthur. 

Dan sisa-sisanya ditemukan melarikan diri ke Corregidor, sebuah benteng yang berada di sisi teluk. Dan akhirnya mereka sendiri dipaksa ke dalam kepatuhan. Dan selama tahun-tahun yang mengikutinya, tentara Amerika dipenjarakan Jepang di Bataan—barisan kematian, semua ketakutan dari tahun-tahun pemenjaraan dan kurungan, hari-hari yang mengerikan dari pencobaan dan kekerasan yang ada di dalamnya membuat kebanyakan dari tentara Amerika itu meninggal.

Kemudian pada sebuah waktu yang mulia dan peuh kemenangan, Pasukan Amerika di bawah Jendral Douglas MacArthur kembali ke Philipina. Dan dengan para penembak jitu serta tang yang telah disipakan, mereka memotong pagar rintangan tersebut.

Ketika para prajurit mulai merusak gerbang tersebut, tahanan perang Amerika yang terpenjara di dalam berpikir bahwa orang Jepang datang untuk menghancurkan mereka, dan mereka panik. Dan tentara Amerika kita berkata, “Jangan takut. Orang Amerika berada di sini. Kita telah datang.” Mereka kemudian bebas.

Saya telah berbicara dengan beberapa orang yang berada di dalam kamp yang mengerikan itu? Apa yang mereka lakukan untuk membebaskan diri mereka? Mereka terkurung. Mereka dipenjarakan. Mereka berada dibalik pagar berduri. 

Mereka tidak berdaya. Dan menjadi tidak berdaya, kemerdekaan dan pembebasan harus datang dari luar.

Dan ketika tentara Amerika kita tiba, mereka menghancurkan belenggu itu. mereka mengoyakkan penghalang besi itu. Mereka membuka gerbang itu selebar-lebarnya. Mereka membebaskan para tawanan itu, yang tidak berdaya dan pertolongan telah datang dari luar.

Tetapi bayangkanlah biaya di dalam perang pembebasan itu. Bayangkanlah jumlah kapal-kapal kita yang tenggelam di lautan. Bayangkanlah jumlah pesawat kita yang ditembak jatuh dari udara. Pikirkanlah jumlah sungai-sungai yang berwarna merah dari darah mereka dan pantai pulau-pulau yang dicuci oleh pengorbanan mereka.

Betapa besar harganya! Tetapi orang Amerika kita melakukannya, dan secara sukarela dan bahagia mereka menyerahkan nyawa mereka bagi sahabat-sahabat mereka.

Itulah yang telah dilakukan Kristus bagi kita, kita yang tidak berdaya, terpenjara, menunduk di hadapan dosa, dan tidak mampu hidup di atasnya. Pada korban yang besar itu, Dia membayar harga Salib dan membawa kemerdekaan dan pelepasan bagi kita.

Kita telah diselamatkan selamanya, bukan karena kemampuan kita atau tambahan dari kita. Kita diselamatkan karena kesempurnaanNya, penebusan yang penuh. “Sudah selesai.”

Yang kedua: Kita diselamatkan selamanya karena Kristus telah memimpin kita ke dalamnya; yakni, keluarga Allah. Yohanes 1 ayat 12:

Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya.

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.

Kita dilahirkan—berdasarkan Yohanes 3 ayat 5, kita dilahirkan ke dalam keluarga Allah. Ketika kita menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, kita menjadi anggota dari rumah tangga Allah. 

Dan kita tidak dapat tidak melahirkan seorang anak. Dia adalah anak kita. Dia adalah anak kita sampai selama-lamanya. Apapun peristiwa yang terjadi selanjutnya, anda tidak dapat tidak melahirkan anak anda. 

Dan tidak seorang pun yang pernah di lahirkan ke dalam keluarga Allah akan tidak dilahirkan. Dia adalah seorang anak di dalam keluarga Allah sampai selama-lamanya.

Anak itu mungkin suka melawan. Anak itu mungkin jatuh ke dalam pemborosan dan berfoya-foya, tetapi dia tetap anak anda. Dan suatu hari dia akan kembali ke rumah.

Jika seseorang pernah dilahirkan kembali, diregenerasikan, dilahirkan ke dalam keluarga Allah, dia tidak pernah melampaui hal itu, pergi dari hal itu. Akan selalu berada di dalam hatinya. Benih Allah, seperti yang dikatakan oleh 1 Yohanes, tetap tinggal di dalam dia. Dia adalah anak Tuhan sampai selama-lamanya.

Dia sama seperti seorang pelaut. Dia mungkin dapat jatuh di atas dek, tetapi dia tidak akan jatuh melewati perahu.

Itu seperti sebuah merkuri di dalam sebuah thermometer. Ia akan naik turun tetapi tetap di dalam thermometer.

Jika seseorang telah menjadi seorang anggota dari keluarga Allah, ada sesuatu di dalam dia yang membuat dia tidak pernah dapat melarikan diri atau lupa atau jatuh. Dia adalah seorang anak Allah.

Saya ingat ketika saya sedang melakukan sebuah kebaktian kebangunan rohani di sebuah kota, kota kecil yang ada di Texas ini. Dan di atas pinggiran kota itu adalah sebuah kedai minuman—sebuah tempat murahan. Dan beberapa jemaat dari gereja itu meminta saya agar dapat berbicara kepada pria yang menjalankan kedai minuman itu.

Saya berkata, “Semua hal yang paling bodoh dan waktu yang sia-sia yang dapat dipikirkan oleh seseorang, saya tidak dapat membayangkan hal yang paling tidak menguntungkan selain dari pada pergi ke luar sana di pinggiran kota itu dan berbicara kepada orang yang menjalankan kedai minuman itu, penjual bir itu.”

            “Baiklah,” kata mereka, kami telah berdoa untuk dia. Dan beberapa orang dari antara kami memiliki hal itu di dalam hatinya. Maukah anda berbicara dengan dia?”

Kemudian, saya pergi ke luar sana dan berjalan ke dalam bar itu dan bertanya tentang pemiliknya dan dikenalkan kepada orang itu. Dan saya berbicara kepadanya, siapakah saya, bahwa saya sedang mengadakan kebaktian kebangunan rohani di gereja. Dan beberapa orang mengasihi dia dan berdoa kepadanya dan menginginkan saya untuk datang dan menemuinya.”

Dan saya berkata, “Saya ingin anda tahu, sebelum saya berbicara kepada anda, saya berpikir bahwa ini adalah misi yang paling canggung yang pernah saya lakukan di dalam hidup saya. Saya tidak mengharapkan suatu respon dari anda sama sekali, menjalankan sebuah tempat seperti ini.”

Lalu, anda tahu, saya berpikir bahwa dia akan terkejut atau syok.

Dan dia berkata, “Tidak, oh, tidak,” Dia berkata, “Jika anda tidak keberatan, maukah anda kembali dan berbicara kepada saya?”

Lalu, saya kembali ke ruangan belakang. Dan dia memiliki sebuah ruangan kecil seperti sebuah kantor di belakang sana, yang tertutup jauh dari orang-orang. Dan dia menutup pintu dan duduk bersama dengan saya. Dan anda tidak akan percaya terhadap apa yang dia katakan.

Dia berkata kepada saya, “Saya adalah seorang yang dididik dalam keluarga Kristen, dan saya memiliki seorang ayah dan seorang ibu yang saleh. Dan saya telah bertobat ketika saya masih muda dan saya telah dibaptis di dalam gereja Baptis di kampung saya.”

Dan dia berkata, “Saya telah tersesat jauh, dan telah turun dan turun hingga akhirnya, anda melihat saya seperti sekarang ini, menjalankan kedai minuman ini.”

“Tetapi,” dia berkata, “Tidak ada hal yang lebih sengsara dari pada seorang pria yang hidup di dunia ini seperti saya. Saya berada di tempat yang salah. Saya melakukan hal yang salah, dan saya tidak bahagia serta menderita sengsara di dalamnya.”

“Baiklah,” saya berkata, “Saudara, itu adalah sebuah tanpa yang pasti bahwa anda adalah anak Allah. Setiap orang yang hidup di dalam sebuah tempat uap, dunia yang buruk dan menikmatinya, tidak pernah mengenal Allah. Tetapi jika anda pernah menjadi keluarga Tuhan dan tinggal di dalam sebuah kehidupan seperti itu, anda menderita sengsara, tidak peduli siapa pun anda, karena anda telah lahir kembali.”

Dan saya berkata kepadanya, “Saudara,  mengapa anda tidak datang ke gereja. dan ketika saya memberikan undangan, berjalanlah melalui lorong dan berdiri di sana dan menghadap jemaat dan sampaikan apa yang anda lakukan. Dan mintalah mereka untuk berdiri di samping anda ketika anda menyerahkan hidup anda dan memulai sesuatu yang baru bersama Tuhan. Kemudian, juallah tempat ini—hancurkan tempat ini, serahkan saja—dan ikutilah kehendak Allah bagi anda di komunitas ini dan di dalam gereja ini.”

Dia berkata, “Saya akan melakukannya.”

Dan malam itu, ketika saya memberikan undangan, pemilik kedai minuman itu datang ke depan. Dan saya meminta dia untuk bersaksi kepada jemaat dan memberitahukan kepada mereka seperti  yang telah saya sampaikan kepada anda:

 “Saya telaj diselamatkan. Saya telah masuk ke dalam hidup yang sengsara ini. Saya tidak bahagia, saya tidak tahu apa yang harus saya sampaikan. Tetapi,” katanya, “Saya membuang hal itu. Dan saya mulai kembali bersama dengan Tuhan Yesus.”

Anda tidak akan pernah lari dari pertobatan yang membawa anda ke dalam keluarga Allah. Jika anda pernah diselamatkan, pernah bertobat, anda mungkin akan jatuh ke dalam dunia yang hura-hura yang jauh, tetapi anda akan kembali. Benih Tuhan tetap tinggal di dalam anda. Ketika anda diselamatkan, anda diselamatkan sampai selama-lamanya. “Sudah selesai.”

Yang ketiga: Kita diselamatkan selamanya karena apa yang telah dilakukan oleh Kristus bagi kita di dalam sorga. Dia tidak mati. Dia hidup. Dia lebih hidup sekarang dari pada saat Dia berada di dunia, ketika Dia berjalan di tepi pantai Galilea, ketika Dia mati di atas kayu salib. Yesus hidup. Paduan suara menyanyikan kemuliaan itu saat mereka membuka ibadah ini: “Dia hidup.” 

Rasul Yohanes berada di Pulau Patmos, melihat kemuliaanNya, maka tersungkurlah dia di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasnya, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Kita tidak memiliki kepercayaan di dalam sebuah kredo. Kita tidak memiliki kepercayaan di dalam sebuah institusi. Kita tidak memiliki kepercayaan di dalam sebuah sakramen. Kita percaya di dalam Kristus yang hidup.

Dan di dalam sorga, Dia berada di sana dan menjadi pengantara bagi kita:

Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan kita pada waktunya.

Kemudian, ayat yang paling terkemuka yang saya tahu di dalam bagian Alkitab ini: “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Dia hidup selamanya untuk menjadi pengantara bagi mereka.” Kita memiliki seorang Imam Besar dengan kedaulatan kuasa yang ada di dalam tanganNya dan Dia memegang kita dan dia menjaga kita: “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah.”  

Yang keempat: Kita diselamatkan selamanya karena janji dari Tuhan kita. “Sudah selesai.” Tanpa kondisi. Tidak ada kata “jika.”

Dia berkata: “Barangsiapa yang datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang.”

Dia berkata:

Seungguhnya, Aku berkata kepadamu, Barangsiapa yang mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak akan dihukum, tetapi telah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Dan Dia tidak akan berbohong. Dia tidak akan menipu saya. Dia tidak akan menyesatkan saya. 

Dia berkata, Jika saya percaya kepadaNya, Dia akan memberikan hidup yang kekal kepada saya. Dan saya percaya kepadaNya dan karunia itu adalah milik saya. Efesus 2:8-9:

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,  itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

—jangan pernah dia berkata, “Saya melakukannya.”

Itu adalah sebuah karunia dari Tuhan: Hidup yang kekal. Jika saya memiliki sebuah cincin yang bernilai ribuan dolar dan saya berkata, “Marilah, maka saya akan memberikannya kepada anda: sebuah hadiah, cincin seharga ribuan dolar ini.” Dan anda datang serta berkata, ‘Tidak, saya ingin mengambilnya. Saya memiliki lima puluh sen di dalam kantong saya. Dan saya akan memberikan lima puluh sen kepada anda.” Dan saya berkata, “Baiklah.” Dan anda mengambil cincin itu dan anda pulang ke rumah dan anda berkata, “Lihat, betapa merupakan sebuah harga yang murah sekali! Saya membawa cincin ini hanya dengan lima puluh sen—atau dengan uang picisan atau dengan apa pun yang dapat kita tawarkan”—itu bukan sebuah hadiah.

Jika anda memberikan sebuah uang kecil terhadap hal itu, itu bukanlah sebuah hadiah. Sebuah hadiah adalah tanpa uang dan tanpa harga. Sebuah hadiah bukanlah sesuatu yang saya kerjakan terhadap hal itu atau melakukan sesuatu yang pantas untuk hal itu. Sebuah hadiah adalah milik anda yang berasal dari hati saya.

Itu adalah karunia hidup yang kekal di dalam Kristus Yesus. Saya tidak membelinya. Saya tidak berusaha terhadap hal itu. Saya tidak layak menerimanya. Itu adalah sebuah karunia dari anugerah dan kasihNya.

Dan segala sesuatu yang saya lakukan untuk Yesus sekarang adalah karena saya memuji Dia atas kebaikanNya yang luar biasa bagi saya. Bukan sebuah hidup yang dikerjakan untuk memperoleh hidup yang kekal, tetapi sebuah hidup yang penuh pujian dan kemuliaan terhadap apa yang telah Dia lakukan untuk saya: hidup yang kekal—sebuah karunia, sebuah janji. Dan Dia tidak akan berdusta.

Yang terakhir, itu adalah sebuah hidup yang kekal karena Dia berada di sorga untuk mempersiapkan kedatangan kita. Tidak ada air mata yang lebih banyak jatuh di dalam Injil Yohanes pasal empat belas dibanding dengan lembaran-lembaran lainnya di dalam Alkitab:

Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.

—Dia sedang membangun kota yang indah itu bagi kita.

Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.

Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

Dia telah menjanjikan sorga bagi kita. Dia telah membuat janji itu, dan Dia akan membuka pintu. Tidak ada orang lain—Dia sendiri yang melakukannya. Ketika saatnya kematian datang untuk saya, maka tanganNya yang mulia yang telah terpaku yang akan membuka pintu.

Ada begitu banyak peristiwa di dalam hidup ini, tetapi saya tidak akan meninggal hingga Dia menyatakannya demikian. Hidup kita fana hingga kerja kita telah selesai. Dan ketika waktu itu datang, maka bukanlah sesuatu yang jahat atau iblis atau sesuatu yang kejam yang akan membuka pintu itu.

Itu mungkin cara yang dilihat dunia. Mereka mungkin berkata, “Itu adalah kanker.’ Atau mungkin mereka berkata, “Itu adalah pembunuhan.” Atau mereka mungkin berkata, “Itu adalah sebuah kecelakaan.”

Tidak demikian dengan Allah. Semua kejadian di dalam hidup ini berada di dalam tanganNya. Dan ketika waktu itu datang, maka tanganNya yang akan membuka pintu bagi saya. Dan ini adalah janjiNya untuk sorga.

Selama saya berada di dalam tubuh tanah liat ini, saya tidak dapat melihat wajah Allah dan tetap hidup. Saya terlalu berdosa. “darah dan daging tidak dapat bertahan di dalam kerajaan Allah.”

Kematian adalah pintu yang melaluinya kita masuk ke dalam sorga. Dan Yesus adalah Kristus, bahwa di dalam pengorbanan dan di dalam dagingNya yang terkoyak, Dia membuka sebuah jalan bagi kita melalui kematian ke dalam kemuliaan.

Dan ketika saya meninggal, maka suaraNya yang manis yang akan menyambut saya pulang.TanganNya yang mulia yang direntangkan dalam kasih dan kelembutan yang akan menyambut saya. Itu adalah sebuah rumah yang telah Dia bangun untuk menjadi alamat saya sampai selama-lamanya.

Itu adalah seluruh doktrin pemilihan: Allah telah berjanji kepada Anak, jika Engkau mati bagi dosa-dosa dunia, Engkau akan memiliki sebuah umat.

KematianNya tidak akan sia-sia. Allah telah menjanjikan kepada Yesus suatu umat. Dan orang-orang itu di dalam kematian Kristus, memperoleh pengampunan atas dosa-dosa mereka dan janji tentang sorga merupakan panggilan bagi orang yang telah dipilih.

Allah telah berbicara. Tuhan telah menyentuh hati mereka. Roh Kudus telah menginsafkan mereka kepada iman, kepada pengakuan, untuk memberikan hidup mereka kepada Yesus.

Dan mereka menjadi anggota keluarga Allah. Dan pada suatu hari, mereka akan bersama dengan Tuhan kita di dalam kemuliaan. “Sudah selesai.”

Semua yang dibutuhkan adalah Kristus—tiada apa pun di dalam saya, semuanya adalah Dia. Dan seluruh hidup kita adalah seperti itu. Seadainya saya semakain berkurang dan semakin berkurang hingga akhirnya tidak ada apa pun di dalam hidup kita dan segala sesuatu adalah Yesus Tuhan, yaitu hidup yang indah dan mulia.

Dan itu adalah undangan kami bagi anda malam ini: Untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat anda, tidak menelusuri lorong itu dengan berpikir karena saya adalam manusia terbaik di dalam dunia; tidak menelusuri lorong itu karena saya memiliki uang untuk membeli keselamatan saya; tidak menelusuri lorong itu karena saya dapat berdiri di hadapan Allah dan membela diri saya sendiri.

Tidak. Telusurilah lorong itu karena Yesus telah menjanjikan saya karunia hidup yang kekal. “Jika saya percaya kepadaNya dan yakin di dalam Dia, Dia akan datang ke dalam hati saya. Dia akan menulis nama saya di dalam kitab kehidupan. Dia akan membuat saya menjadi sebuah bagian dari keluarga Allah. Dan saya menerima janjiNya, dan inilah saya.”

Anda, orang muda, apa yang anda lakukan untuk dilahirkan ke dalam rumah anda? Anda tidak melakukan apa pun. Anda hanya lahir ke dalam rumah dan ke dalam kelurga yang di dalamnya anda hidup.

Siapa yang melakukan hal itu? Allah yang melakukannya, melalui ayah dan ibu anda. Hidup anda adalah sebuah karunia dari sorga. Nafas yang anda hembuskan, segala sesuatu yang anda alami, adalah sebuah karunia dari Allah.

Tepat seperti ketika kita dilahirkan ke dalam keluarga Allah. Hidup kekal kita adalah sebuah karunia dari Dia. Dan Dia menggunakan kami di dalam gereja untuk membawa kepada anda pesan keselamatan yang mulia ini.

Itu adalah bagi kita untuk menerimanya: “Tuhan, saya percaya. Saya yakin. Saya bersujud. Saya membuka hati saya. Saya menerima. Saya datang dan di sini saya berdiri. Yesus yang mulia, ingatlah saya, selamatkan saya.” Dan Dia akan melakukannya. Dia tidak akan menipu kita. Pintu telah terbuka, dan Dia yang membukanya.

Dalam sebuah kesempatan, kita akan berdiri untuk menyanyikan himne seruan kita. Dan ketika kita menyanyikan lagu itu, seorang bocah Junior, yang ingin menerima Yesus sebagai Juruselamatnya—marilah dan berdiri bersama dengan saya; seorang gadis Junior yang ingin memberikan hatinya kepada Tuhan Yesus, pada malam hari ini—marilah dan berdiri di samping saya.

Mungkin ayah dan ibu, mungkin sebuah pasangan tanpa anak, mungkin sebuah pasangan secara bersama-sama, atau mungkin hanya seseorang dari anda, yang berada di atas balkon atau di lantai bawah, berjalanlah melalui salah satu lorong ini dan majulah ke depan dan katakan: “Pendeta, malam ini saya telah memutuskan kepada Allah dan di sini saya berdiri.”

Turunlah melalui salah satu tangga itu dan berjalan melalui salah satu lorong bangku itu dan tekadkanlah: “ Saya ingin menerima Kristus sebagai Juruselamat saya,” atau “Saya ingin dibaptis seperti yang Allah katakan di dalam Alkitab”; atau, “Saya ingin bergabung dengan gereja ini. Saya ingin menjadi bagian dari jemaat Allah ini. Dan di sini saya berdiri. Dan inilah saya.” Buatlah hal itu sekarang.

Pada baris pertama dari stansa yang pertama, ketika anda berdiri, berjalanlah melalui salah satu tangga itu, telusurilah lorong itu, dan katakan: “Inilah saya Pendeta. Saya sedang berada di jalan saya.”

Allah memberkati anda! Dan malaikat hadir bersama anda ketika anda datang, saat kita berdiri dan menyanyikan lagu kita.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, ThM