MUJIJAT YANG BERLIMPAH

 (ABOUNDING MIRACLES)

 

Dr. W. A. Criswell

 

11-09-86

 

Yohanes 3:12

 

Ini adalah Gereja First Baptist Dallas. Dan saya adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah pada pagi hari ini. Khotbah ini adalah sebuah eksposisi dari Injil Yohanes pasal tiga. 

Mari kita membuka Alkitab kita di dalam Injil Yohanes dan kita akan membacanya secara bersama-sama dari Yohanes pasal 3 ayat 5 hingga ayat 12. Injil Yohanes, yaitu Injil yang Keempat dari pasal 3 ayat 5 sampai dengan ayat 12, mari kita baca secara bersama-sama:

Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.

Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"

Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.

Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?

 

Semuanya ini disampaikan kepada Nikodemus, seorang guru di Israel, yang keheranan di hadapan pengakuan Tuhan kita bahwa kita harus dilahirkan kembali untuk masuk ke dalam kerajaan Allah.

Nikodemus telah memjawab hal itu di ayat keempat: “Bagaimanakah mungkin seseorang dilahirkan kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?’

Dan Yesus menjawabnya sehubungan dengan kelahiran kembali dan berkata kepadanya, “Aku berkata kepadamu”—dan diterjemahkan dengan “hal-hal duniawi,” epigeiaGe, g‑e adalah kata Yunani untuk “dunia.”  Grapho adalah kata Yunani untuk “tulisan.” Jadi, geografi adalah tulisan tentang semua gambaran topografi dunia.

Lalu kata Yesus, “Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang epigeia, hal-hal yang terjadi di sekitar kita—hal-hal yang dapat dibuktikan dan diamati—“Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu, bahwa seseorang harus dilahirkan kembali—“Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu  tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau aku berkata-kata dengan kamu tentang ….”

Dan kemudian Dia menggunakan tatanama yang sama: epouranios.   Epigeia, adalah hal-hal duniawi; epouranios, hal-hal sorgawi, hal-hal yang berhubungan dengan kemuliaan hadirat Allah.

             “Hal-hal duniawi,” dan itulah yang akan kita diskusikan pada pagi hari ini.

Keajaiban, bukti, dan kehebatan tangan Allah di dalam kelahiran kembali, dan fakta dari hal itu tidak dapat disangkal. Setiap musim semi, kita memiliki sebuah epigeia—hal-hal duniawi, kelahiran kembali dan regenerasi. Pohon-pohon yang mati itu hidup kembali. Mereka mengeluarkan daun dan bunga—kuncup-kuncup merah, tanaman yang berdaun putih, bunga persik, dan pir serta apel. Itu adalah sebuah keajaiban. Dan benih-benih yang mati: bagi saya, benih itu seperti batu-batu yang mati, keras dan lembam.

Pada masa Perang Dunia Kedua, Presiden Amerika Serikat membuat sebuah seruan agar setiap orang membuat sebuah “Taman Kemenangan.” Sebagai seorang warga negara yang baik dan loyal, saya juga berusaha untuk membuat sebuah Taman Kemenangan. Ada sebuah tempat yang ada di depan pastori, dan saya menggalinya, dan mengolahnya. Dan di sepanjang galurnya saya menanam biji kacang, yang benihnya seperti batu-batu kecil, dan saya menanamnya di baris tanah itu.

Dan sebuah hal yang menakjubkan terjadi, biji itu tumbuh dan hidup. Dan biji semakin besar mulai dari atas hingga bawah.

Kemudian saya mengambil memasang kawat dan mengikat pohon kacang itu di kawat itu. Dan pohon kacang itu tumbuh besar di seputar kawat itu.

Selanjutnya saya mengambil kawat ayam dan di atas kawat yang telah saya pasang sebelumnya. Dan tumbuhan kacang itu bertambah besar dan semakin besar dan melampaui kawat itu. Saya bahkan hampir tidak mempercayai apa yang saya lihat.

Dapatkah anda membayangkan hal yang terjadi dari batu-batu kecil yang mati itu, biji kacang yang keras seperti sebuah batu koral? Itu adalah kuasa Allah,hal-hal yang dapat dibuktikan di dunia ini: kelahiran, kelahiran kembali dan hidup. 

Ada sesuatu di dalam alam ini. Dan kita menjadi bagian dari alam. Ada sesuatu di dalam ciptaan Allah, yang di dalamnya memiliki gaya dorong ke atas, sebuah tarikan ke arah atas. Dan hal itu terjadi di dalam seluruh kehidupan.

Di Louisiana, ada seorang petani menangkap seekor bebek liar yang besar. Dan dia menempatkan sebuah tali, sebuah benang di kakinya. Dan mengikatnya pada sebuah pancang di atas kolam tempat bebek-bebek lokal di pertanian itu berenang. Dan bebek-bebek liar yang berasal dari utara akan berenang di sekitar danau itu. Mereka menghabiskan musim dingin bersama bebek-bebek lokal. 

Akan tetapi, ketika musim semi mereka terbang kembali ke tempat asal mereka di utara, bebek-bebek liar itu naik dan terbang dari terusan yang berada di Lousiana selatan. Dan saat mereka melihat ke bawah, mereka melihat bebek liar itu, yang satu jenis dengan mereka yang sedang berenang dengan bebek lokal di pertanian itu.  Dan dari langit mereka memanggil bebek liar yang besar itu, dan bebek liar itu mengangkat kepalanya dan mendengarkan teriakan yang berasal dari atas dan kemudian dia mengembangkan sayapnya yang besar dan berusaha untuk terbang ke atas. Tetapi tali dan pancang itu menariknya kembali.

Bebek-bebek liar yang terbang diatasnya membentuk lingkaran dan berteriak kepadanya dari langit. Dan dia berusaha kembali untuk membebaskan dirinya. Dengan sebuah sentakan besar, bebek liar yang besar itu mengembangkan sayapnya. Dan dengan usaha yang terakhir, dia memutuskan tali itu dan terbang ke atas langit bergabung dengan bebek-bebek yang memanggil dari atas. Dan itulah Allah.

Itulah yang dikatakan oleh Tuhan, “Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang epigeia—hal-hal duniawi, hal-hal yang dapat dibuktikan—bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata denganmu tentang epouranios—hal-hal sorgawi?”

Sekarang, kita akan mengaplikasikan hal itu di dalam diri kita. Kita semua melihat sebuah bagian dari pekerjaan tangan Allah: kemungkinan dan fakta kelahiran dan kelahiran kembali, secara fisik, intelektual dan spiritual.

Saya memiliki guru genetika yang sangat pintar. Dan suatu kali, saya mengingat perkataannya bahwa kita semua mewarisi kromosom dan gen dari leluhur kita di dalam kelahiran dan di dalam kelahiran kembali. Hal itu terdapat di dalam pembelahan kromosom dan gen yang kita warisi dan lanjutkan.

Dia berkata bahwa di seluruh dunia, seluruh keluarga manusia, memiliki sebuah persamaan dengan Adam dan Hawa.

Dan hal itu bermula di dalam proses penciptaan Allah terhadap adam dan Hawa, orang tua kita yang pertama. Dan sel-sel itu, kromosom-kromosom itu, membelah, membelah dan terus membelah diri. Dan anda memilikinya di dalam diri anda, sama seperti yang dimiliki oleh Adam dan Hawa.

Dan dia berkata, “Pegunungan Sierra Nevada, turun sebanyak empat inci dalam seribu tahun. Pegunungan itu mengalami penurunan. Tetapi manusia terus berlanjut dengan kelahiran dan kelahiran kembali.

Saya membayangkan tentang hal itu, saya sedang berdiri di pinggir Grand Canyon, satu mil di pinggir Sungai. Dan Sungai Colorado itu mengalir sepanjang dasar batuan yang keras, yang dalamnya sekitar 180 kaki.

Dan para geologis berkata bahwa dasar batu yang keras itu dahulunya adalah gunung yang tingginya sekitar 16.000 kaki. Tetapi mereka terus menurun hingga terbenam, sekitar satu mil dibawah bentuk dari Canyon itu sendiri. Tetapi kita tetap ada dan berdiri, kelahiran kembali secara fisik.

Suatu kali saya berdiri di atasa Forum Roma di ibukota kekaisaran; reruntuhan itu terdiri dari marmer, ruangan-ruangan, dan kuil-kuil yang dibangun berabad-abad yang lampau. Dan ketika saya melihat bebatuan itu, batu-batu itu telah runtuh dan berserakan, dan saya melihat anak-anak kecil bermain di atasnya. Tetapi kita tetap ada melampaui pegunungan serta batuan bumi: keajaiban dari kelahiran dan kelahiran kembali yang berlangsung secara kontinu. Hal-hal epigeia, hal-hal duniawi, hal-hal yang anda lihat sepanjang waktu.

Saya ingin mengambil waktu sejenak untuk berbicara tentang kelahiran kembali dari intelektual yang ada di dalam pikiran manusia. Dan saat ini, saya tidak memiliki waktu untuk berbicara tentang kelahiran kembali secara rohani yang mungkin di dalam kehidupan manusia. Bolehkah saya melanjutkan diskusi tentang seluruh kehidupan, yang dikondisikan oleh kelahiran, bukan oleh keadaan yang anda tempatkan di sekelilingnya. Tetapi yang ditentukan oleh kelahiran.

Kita tidak masuk ke dalam kerajaan Allah dengan instruksi atau pendidikan. Kita masuk ke dalam kerajaan Allah dengan kelahiran. Bukan dengan pemikiran ynag terus diperbaiki atau perubahan sosial sehingga kita menjadi sebuah bagian dari keluarga Allah. Kita dilahirkan untuk masuk ke dalam kerajaan Allah.

Hal itu tampak jelas ditunjukkan di dalam Nikodemus itu sendiri. Seandainya Nikodemus adalah seorang pembunuh atau seorang penjahat atau seorang perampok atau seorang teroris, saya dapat mengerti pikiran yang pendek, di dalam bahasa manusia mengapa Tuhan berkata kepadanya, “Kamu harus dilahirkan kembali.”

Tetapi Nikodemus adalah kebalikan dari hal itu. Nikodemus adalah orang Ibrani sejati. Dia adalah seorang doktor hukum. Sebagai pengajar kebenaran dan ritual kebaikan dia adalah orang Farisi sejati.

Akan tetapi, Tuhan berkata kepadanya, “Kamu tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah, kecuali kamu dilahirkan kembali.” Bukan dengan warisan. Bukan dengan latihan. Bukan dengan pendidikan. Bukan dengan memperbaiki diri. Anda harus dilahirkan kembali untuk dapat masuk ke dalam kerajaan Allah.

Ketika saya melihat  epigeia itu, hal-hal duniawi itu, itu adalah sesuatu yang dapat dibuktikan. Saya dapat melihatnya di sekeliling saya. Allah membuat hal-hal itu. Dan bagaimana mereka dilahirkan untuk menentukan takdir mereka.

Dan jika mereka berubah, mereka harus dilahirkan kembali, diregenerasi, dibuat kembali. Seekor tikus pondok tidak dapat mengangkat wajahnya untuk matahari sama seperti rajawali. Dia harus dilahirkan kembali, dia harus diciptakan kembali. Rajawali tidak dapat meraba-raba seperti tikus pondok. Dia harus dilahirkan kembali, diciptakan kembali. Seekor kura-kura darat, seekor penyu tidak dapat berlari seperti seekor kijang. Dia harus diciptakan kembali. Seekor kijang tidak dapat menyerang dengan ganas seperti seekor singa atau jaguar. Dia harus diciptakan kembali.

Anda tidak dapat membuat seekor paus untuk menarik sebuah bajak. Dia harus diciptakan kembali. Seekor rusa besar tidak dapat hidup di laut yang dalam. Dia harus diciptakan kembali.

Dan kuasa untuk meregenerasikan dan menciptakan kembali adalah hak preogatif Allah sendiri. Hanya dia sendiri yang dapat melakukannya. Dan dia melakukannya.

Anda tidak pernah melihat seekor kupu-kupu, tetapi itu adalah bukti nyata dari penjekasan kuasa Allah untuk menciptakan kembali, untuk meregenerasi, untuk melahirkan kembali. Ulat memiliki kehidupannya sendiri. Dia memiliki spesies sendiri. Dan semua pelatihan dan pendidikan yang dibuat oleh ciptaan Allah tidak dapat merubah ulat. Dia harus dilahirkan kembali. Dia harus diregenerasikan. Dan Allahlah yang melakukan hal itu.  Epigeia—sebuah bukti nyata yang dapat anda amati di dalam dunia ini.

Itu adalah kemampuan dari kuasa kedaulatan Allah yang sama untuk memperbaharui dan melahirkan kembali di dunia ini yang dapat dilihat dalam kehidupan rohani umat manusia. anda dapat melihatnya di mana-mana. Ada seorang pria yang tinggal di dalam sebuah kota yang saya gembalakan. Dia adalah seseorang yang suka suka mencemooh dan menjadi seorang musuh bagi Tuhan dan gereja serta hal-hal yang bersifat rohani.  

Istrinya adalah seorang Kristen yang saleh dan lembut, dan pelayan Yesus yang setia. Pada suatu hari, dia sedang duduk di rumah mereka, dan sedang membaca Alkitab, yaitu Firman Allah. Dan dalam sebuah kemarahan, dia menghampiri istrinya dan merampas Alkitab itu dari tangan istrinya. Dan dengan segenap kekuatannya, dia melemparkannya ke arah kakinya, dan dengan mengutuk dia keluar dari rungan itu dan dari rumahnya. 

Ketika dia melaukan hal itu, dia mendengar istrinya menangis. Dan entah bagaimana, di dalam karya Tuhan yang sukar untuk dijelaskan dan di dalam natur dan karunia Allah, pada saat dia mendengar tangisan istrinya, kontras dengan kemarahannya, tiba-tiba hatinya luluh dan dia bertobat.

Itu adalah makna dari kata metanoeo, metanoia—yang memiliki arti, “bertobat, atau berpaling.” Dia berpaling dan kembali ke rumah dan bersujud di kaki istrinya dan bertanya bagaimana dia dapat diselamatkan.

Saya akhirnya membaptiskannya. Dan dia adalah salah satu pria yang luar biasa yang pernah saya kenal, dengan pemikiran bahwa dia telah menebus waktu saat dia mengutuk Allah dan menyangkal iman serta membenci gereja serta hal-hal rohani. Itu adalah sebuah hal yang luar biasa. Itu adalah bukti nyata. Itu adalah epigeia.  Itu adalah hal-hal duniawi.

Anda dapat melihatnya dimana-mana. Metodanya dapat dilihat dengan jelas. Yesus menjawab, “Sesungguhnya”—itu adalah sebuah terjemahan dari kata amen.

Bukankah itu sebuah hal yang aneh? Di dalam bahasa Ibrani kata itu adalah amen.  Di dalam bahasa Yunani, kata itu juga adalah amen

Di dalam setiap bahasa di dunia, kata itu adalah “Amin.”

Amen, amen, Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Apakah metode dari kelahiran kembali kita? Metodenya adalah dengan “air dan Roh.” Oleh air, yang merupakan sebuah firman dan sebuah tanda dan sebuah simbol dari seluruh Alkitab untuk Firman Allah. Dilahirkan oleh firman Allah.

Di dalam Efesus 5:26, kita dikuduskan, kita dibasuh dengan “memandikannya dengan air dan firman.” Di dalam 1 Petrus 1:23 dan 25: “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.”  Di dalam Yakobus 1 ayat 18: “Atas kehendakNya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran.” Di dalam Yohanes 15 ayat 3: “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.”

Tidak ada seorang pun yang dapat dilahirkan kembali terpisah dari Firman Allah, pemberitaan injil. Rasul Paulus menulis di dalam Roma pasal 10:

Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

… Sebab iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Tidak seorang pun yang pernah lahir kembali, diselamatkan dan menjadi keluarga Allah yang terpisah dari pesan injil, dari pemberitaan Firman, pendengaran terhadap firman Allah.

Merupakan sebuah hal yang luar biasa bagaimana seseorang dapat menjadi seperti itu. selama bertahun-tahun, dia dapat mendengar dan mendengar serta mendengar. Dan pada suatu hari, dia mendengarkan.

Apa yang terjadi? Dia telah mendengar, dan mendengar serta mendengar, kemudian pada suatu hari dia mendengarkan. Itu adalah pertunjukan yang sukar untuk dijelaskan dari kuasa dan kehadiran Allah di dalam kehidupan manusia. Dilahirkan oleh firman.

Itulah sebabnya merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kita untuk mengirim misionari dan mentahbiskan para pengkhotbah. Tidak ada keselamatan yang terpisah dari pemberitaan pesan Kritus. Kita diselamatkan oleh air, oleh firman.

Kita diselamatkan oleh pemberitaan injil. Hal itu berkenan kepada Allah bahwa oleh kebodohan dari pemberita injil adalah untuk menyelamatkan mereka sehinga mereka dapat percaya.

Mungkin pemberitaan itu merupakan sebuah kebodohan, tetapi metode itu dipilih Allah untuk memperkenalkan kita ke dalam kerajaan, sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh seseorang. Bagi kita itu adalah sebuah kebodohan, tetapi bagi Allah, hal itu ditetapkan sebagai saluran yang olehnya kita diperkenalkan ke dalam anugerah Yesus yang menyelamatkan.

Jika seorang tidak dilahirkan dari air, dari firman, dari kuasa yang menyucikan, kemampuan yang menyelamatkan dari injil Kristus, kita tidak dapat diselamatkan. Dan dilahirkan oleh Roh, oleh Roh Allah. Di dalam Kisah Rasul pasal sepuluh, Simon Petrus sedang berbicara di rumah Kornelius, seseorang yang bukan Yahudi, yang merupakan kepala pasukan Roma. Dan ketika dia berbicara, Petrus mengingatkan kembali gambaran, visi ketika Allah berkata kepada Kornelius untuk mengirim seseorang untuk menemui Simon yang akan datang dan memberitakan kepadanya firman yang olehnya firman itu, dia dan seluruh keluarganya beroleh selamat.  

Apakah anda melihat itu? “Dia akan memberitahukan firman sehingga engkau dan seisi rumahmu dapat selamat.” Anda tidak akan pernah diselamatkan terpisah dari firman Allah. “Dia akan memberitahukan firman sehingga engkau dan seisi rumahmu dapat selamat.”

Sekarang di dalam Kisah Rasul pasal 10 ayat 44: “Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ketika semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.” Kita diselamatkan oleh air dan Roh. Kita diselamatkan oleh Firman Allah dan oleh regenerasi yang dilakukan oleh kuasa Roh Kudus.

Saya ingin mengambil salah satu kisah yang terjadi di dalam hidup saya dan mengilustrasikan hal itu. Dan kemudian, ketika saya melakukannya, saya tidak ingin bahwa kita semua jatuh ke dalam sebuah kesalahan atau keyakinan bahwa jika saya tidak memiliki pengalaman itu, saya tidak diselamatkan.

Setiap orang dari kita memiliki kesaksian yang terpisah, dan berbeda. Tidak ada dari kita yang diperkenalkan kepada Kristus dalam cara yang sama. Kita akan menemukan Dia dalam cara kita sendiri, yang mungkin berbeda dengan orang lain.

Tetapi, saya ingin memberi ilustrasi kuasa dari firman dan pertobatan serta regenerasi dari kehadiran Roh Kudus. Beberapa waktu yang lalu, ketika saya masih muda, saya diundang untuk berkhotbah di dalam sebuah pertemuan bagi orang-orang muda di Adirondack Mountains di Negara Bagian New York. Itu adalah pertama kalinya saya diperkenalkan di tempat itu, dan memimpin pertemuan di tempat itu.

Dan pria yang mengadakan pertemuan itu berkata kepada saya, “Ini adalah cara dalam memberikan undangan. Setelah anda selesai berkhotbah, anda sampaikan kepada mereka, bahwa jika ada seseorang yang ingin memberikan hatinya kepada Yesus atau menjawab sebuah panggilan dari Allah di dalam hatinya, agar mereka tetap tinggal. Kemudian anda menaikkan sebuah doa penutup. Anda memimpin doa penutup dan membubarkan mereka. Dan setelah mereka bubar, jika seseorang tetap tinggal dan ingin berbicara kepada anda, itu akan menjadi kesempatan bagi anda untuk membimbing mereka kepada Tuhan.”

Saya tidak pernah melakukan hal seperti itu. Itu merupakan sesuatu yang baru bagi saya. Tetapi inilah yang terjadi. Saya berdiri di pertemuan itu, di hadapan orang muda yang jumlahnya sangat banyak itu. Dan dari dalam jiwa saya, dengan seluruh kemampuan saya, saya menyampaikan injil Yesus. Kemudian setelah saya selesai menyampaikan khotbah, saya berkata, “Kita akan menaikkan doa penutup, dan jika ada seseorang dari anda yang ingin berbicara kepada saya tentang bagaimana memberikan hati anda kepada Tuhan, anda boleh tetap tinggal. Dan kita akan berbicara bersama-sama.”  

Lalu, saya berbicara. Saya memberikan undangan itu. Saya memimpin doa penutup, dan kemudian mereka berdiri untuk keluar dari auditorium itu. Dan saya tetap berdiri mengawasi mereka. Dan sebagaimana yang menjadi sifat orang muda, anda tahu, setelah doa penutup selesai dipanjatkan, ratusan orang dari mereka meninggalkan auditorium itu, seperti yang anda juga lakukan seperti sekarang ini. Dan mereka saling berbicara satu sama lain dan tertawa bersama, dan memiliki waktu bersama. 

Dan saya tetap berdiri di sana dan mengawasi kepergian mereka. Dan ada seseorang remaja yang masih tetap tinggal. Dan tiba-tiba, ketika dia menemui saya dan sedang berbicara, tiba-tiba dia menundukkan kepalanya dan menagis tanpa terkendali. Dan dia berpaling dan datang kepada saya dan bertanya, bagaimana supaya dia dapat selamat. Itu adalah sebuah contoh yang nyata dari kuasa Roh Kudus yang ada di dalam hati manusia.

Itu adalah sesuatu yang sukar untuk dijelaskan. Kadang-kadang seseorang dalam hidupnya menjadi seseorang yang suka mencemooh dan sangat duniawi dan tiba-tiba di sana ada sebuah kuasa Roh Kudus yang meregenerasikan hatinya dan dia berubah. Dia lahir kembali. Dan dia menjadi seseorang yang berbeda.

Mungkin ada beberapa orang dari anda pada hari ini yang dapat berdiri dan berkata, “Pendeta, saya tahu secara tepat tentang perasaan itu. Saya juga diubah dengan sangat luar biasa. Dan saya dilahirkan kembali, menjadi sebuah ciptaan yang baru.”

Dan hal itu berada di dalam hak preogatif Allah. Allahlah yang menciptakan dan menciptakan kembali. Dia menciptakan dunia ini dari ketiadaan. Dia membawa terang yang menerangi kegelapan dan hidup yang keluar dari kematian.

Dan hanya Dialah yang memperbaharui kita. Kita dilahirbarukan. Kita dilahirkan ke dalam kerajaan Allah. Itu adalah pekerjaan Tuhan. Hal yang dapat kita lakukan hanyalah memberitakan namaNya seperti lagu paduan suara.

Oh, apa yang dapat dilakukan! Dan kuasa di dalam nama Tuhan, kita mengagungkan namaNya. Dan Allahlah yang mempertobatkan seseorang. Dan ketika kita berdoa dan menunggu tangan Tuhan yang menyentuh hati. Roh Kuduslah yang membujuk dan membuat permohonan. Dan itu adalah sebuah jawaban terhadap kemampuan anugerah Allah yang menyelamatkan untuk kita balas dan kita datangi. 

Dan itu adalah undangan kami bagi hati anda pada hari ini. Jika Allah telah berbicara kepada anda dan membangunkan jiwa anda, untuk mengakui hal itu, untuk mengakui hal itu, untuk membuatnya diketahui, mari datanglah! Anda akan menjadi bagian dari kami. Anda akan menjadi anggota keluarga Allah.

Sekarang, bolehkah kita berdoa?

 

Alih Bahasa: Wisma Pandia, Th.M.