DILAHIRKAN DARI AIR DAN ROH
(BORN OF WATER AND SPIRIT)
Dr. W. A. Criswell
Yohanes 3:5
10-19-86
Khotbah hari ini adalah sebuah studi eksegetikal—sebuah khotbah eksegetikal. Ini adalah sebuah firman seperti yang disampaikan oleh Allah sendiri. Jadi kita akan berpaling ke dalam Yohanes pasal tiga. Dan kita akan berdiri sejenak dan membaca enam ayat yang pertama—Yohanes 3:1-6.
Judul dari khotbah kita adalah Dilahirkan Dari Air Dan Roh. Dan ini adalah sebuah studi dari firman yang disampaikan Yesus dalam menjelaskan bagaimana kita dapat masuk ke dalam sorga. “Saya ingin pergi ke sorga! Saya tidak ingin terhilang! Tuhan, bagaimana saya dapat masuk ke dalam sorga? Pikirkan betapa panjangnya kekekalan itu. Saya ingin bersama dengan Engkau ya, Allah. Bagaimana saya dapat masuk ke dalam gerbang permata itu dan berjalan bersama-sama dengan keluarga yang sudah ditebus oleh Allah?” Yesus memberitahukan kita dan itu adalah pesan bagi kita pada hari ini.
Sekarang, mari kita berdiri bersama-sama dan membaca firman Tuhan—Yohanes 3:1-6, secara bersama-sama:
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
Sekarang anda boleh duduk dan kita akan memulai. “Jika seorang tidak dilahirkan kembali dari air dan roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah.” Tidak ada kata “artikel’ di dalamnya. “Jika seorang tidak dilahirkan dari hudatos (air) kai pneumatos (dan roh).”
“Jika seorang tidak dilahirkan kembali dari air dan roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah.” Apakah Tuhan hanya berkata “Roh?”—“Jika seorang tidak dilahirkan dari Roh” maka hal itu menjadi tidak biasa. Itu akan menjadi sebuah hal yang tidak biasa tentang hal yang dapat kita bayangkan dari perkataan Tuhan kita itu. Tetapi ketika Dia menambahkan “air”—maka hal itu menjadi berbeda. Ini adalah satu-satunya tempat di Alkitab di mana anda menemukan hal ini. Tidak ada di bagian lain dari Kitab Suci, hanya di sini.
Apakah maksudNya? Tidak ada sebuah kemungkinan lain bagi sebuah penafsiran yang literal. Tidak ada seorangpun yang pernah dilahirkan dari air. Jawabannya ditemukan di dalam diri Yohanes sendiri. Dia adalah seorang mistikus.
Segala sesuatu yang dilakukan oleh Yesus, dan segala sesuatu yang disampaikan oleh Yesus, Yohanes melihatnya dengan lebih dalam, dan melihat yang tersembunyi, serta lebih rohani—memiliki makna sorgawi di dalam segala sesuatu yang Tuhan telah lakukan dan yang telah disampaikan oleh Tuhan. Sebagai contoh, anda telah menterjemahkan “mukjizat” di sini, di dalam Alkitab versi King James—Yohanes tidak pernah menggunakan kata “mukjizat,” satu kali pun tidak. Dia menggunakan kata semeion, “tanda.” Apa yang Yesus lakukan, apa yang Dia sampaikan, memiliki makna rohani yang lebih dalam. Seluruh kitab Yohanes berlangsung seperti itu—itu adalah sebuah simbol dari instruksi dan penyingkapan rohani yang lebih besar.
Sebagai contoh, di dalam pasal dua yang telah kita pelajari, Yohanes berkata bahwa Tuhan memerintahkan para pelayan untuk memenuhi tempayan yang terbuat dari batu dengan air, yang mana tempayan itu digunakan sebagai tempat pembasuhan sesuai dengan adat orang Yahudi bagi orang-orang yang hendak masuk ke dalam rumah. Mereka membasuh kaki dan tangan mereka sesuai dengan Hukum Musa. Jadi, mereka memenuhi tempayan itu penuh dengan air. Kemudian Tuhan berkata, “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Dan pada saat dibawa, air itu berubah menjadi anggur.
Yohanes melihat hal itu sebagai sebuah semeion—dia menyebutnya semeion, sebuah “tanda.” Hal itu memiliki sebuah signifikan, sebuah makna, dibalik kenyatakaan yang telah dilakukan. Keenam tempayan itu menggambarkan ritual dari hukum yang lama, dan Hukum Musa telah dipenuhi hingga luber. Kemudian injil dari anugerah adalah anggur baru yang dibawa kepada orang-orang yang bersukacita di dalam pesta.
Jadi, seluruh Injil berlangsung dalam cara yang seperti itu. Ketika Yesus memberi makan, Yohanes melihat Tuhan sebagai manna—roti yang berasal dari sorga. Ketika Dia mencelikkan mata orang buta, dia melihat Yesus sebagai terang dunia. Ketika Tuhan membangkitkan Lazarus dari kematian, dia melihatNya sebagai kebangkitan dan hidup. Ketika Tuhan membasuh kaki, dia melihatnya sebagai kesederhanaan dan sikap yang penuh kasih dalam melayani satu sama lain. Ketika Tuhan disalibkan, hanya Yohanes yang mencatat apa yang keluar dari luka yang diakibatkan oleh tombak prajurit Roma, Yohanes melihat darah dan air yang mengalir keluar. Ketika kita sampai ke bagian itu, maka kita akan berkhotbah atas hal itu.
Jadi, keseluruhan Injil berlangsung seperti itu. Jadi ini adalah contoh tipikal lain yang telah didengarkan oleh Yohanes dari Juruselamat dan menemukan sebuah simbol yang besar dari kebenaran rohani. “Jika seorang ex hudatos, “tidak dilahirkan dari air,” kai pneumatos, “dan Roh,” dia tidak dapat diselamatkan—dia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan sorga.”
Jadi, mari kita mulai: Sepanjang yang saya ingat, secara praktikal semua pengkhotbah Baptis yang pernah saya dengar dalam menafsirkan hudatos, ini “dilahirkan dari air” merujuk kepada kelahiran fisik kita; dan mereka memiliki sebuah dukungan teks untuk hal itu—dalam ayat berikutnya yang berkata, “Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh.” Dilahirkan dari air mengacu kepada kelahiran fisik. Kita semua mengetahui bahwa semua bayi yang berada di dalam kandungan dilindungi dalam air. Dan di sana ada sebuah tipe dari kelahiran yang disebut sebagai sebuah kelahiran air.
Dan para pengkhotbah masa lampau ini akan berkata bahwa lahir dari daging saja tidak cukup, lahir dari air saja tidak cukup. Kita harus dilahirkan kembali. Kita harus dilahirkan dari Roh. Allah harus meregenerasikan kita sebelum kita dapat masuk ke dalam kerajaan sorga.
Di dalam kelahiran kita yang alami, kita telah berdosa. Kita lahir dalam kejahatan dengan sebuah kecendrungan untuk memberontak. Kita harus dibaharui kembali. Dan itulah yang dimaksudkan Yesus ketika Dia berkata, “Jika seorang tidak dilahirkan dari air”—kelahiran fisik, dan “jika seorang tidak dilahirkan dari Roh”—sebuah kelahiran roh. Kelahiran pertama saja tidak cukup—kita harus dilahirkan kembali untuk masuk dapat kerajaan Allah.
Hal itu benar: Saya tidak memiliki pertentangan dengan semua hal itu. Ada sebuah kebenaran yang besar di dalamnya, sebuah kebenaran yang agung. Tetapi saya tidak berpikir bahwa hal itulah yang dimaksudkan oleh Yesus—saya berpikir bahwa hal itu adalah sesuatu yang tidak ada hubungannya. Merupakan suatu hal yang berlebihan untuk menyatakan bahwa seorang manusia harus dilahirkan secara fisik, karena saya berada di sini secara fisik.
Jadi, bagaimanapun ada sebuah makna lain yang dapat ditemukan di dalamnya. “Jika seorang tidak dilahirkan dari air”—itu dapat mengacu kepada baptisan air dari Yohanes. Yohanes Pembaptis melaksanakan sebuah upacara penyucian di dalam air—sebuah baptisan, sebuah penyelaman di dalam air.
Hal itu memiliki dua makna ke atasnya: yang pertama—hal itu menggambarkan pertobatan. Injil Markus memulai dalam Markus satu ayat empat dengan kalimat: Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan, “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” Dan Yesus di sini menggunakan simbol air itu bahwa tidak seorangpun yang dapat masuk ke dalam kerajaan sorga jika tidak bertobat terlebih dahulu. Ini adalah hal yang harus dilakukan oleh seseorang—dia harus berpaling—kemudian Roh Kudus akan meregenerasi hatinya. Itu dapat menjadi arti yang dimaksudkan dalam Yohanes ini. Seseorang—untuk masuk ke dalam kerajaan Allah—harus dibaptiskan di dalam air, dalam pertobatan—sebuah tanda perubahan di dalam hatinya dan komitmennya. Kemudian Allah mengubah hatinya—melahirkannya kembali, melahir barukan dan memperbaharuinya.
Yang kedua yaitu bahwa baptisan Yohanes menggambarkan sebuah pengakuan terbuka dari iman yang terdapat di dalam Tuhan Yesus. Di dalam Lukas pasal tujuh, Lukas berkata bahwa orang Farisi menolak baptisan Yohanes. Akan tetapi Nikodemus, di dalam ayat pertma di sini, datang pada waktu malam kepada Tuhan; dia datang dengan sembunyi-sembunyi dan secara rahasia.
Dan Tuhan berkata kepadanya, “Engkau tidak dapat diselamatkan secara rahasia dan sembunyi-sembunyi. Sebab jika seseorang diselamatkan, dia harus berani secara terbuka, tanpa rasa malu, mengakui imannya di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kamu tidak dapat malu terhadap Aku, dan menyembunyikan imanmu—dari dunia—di dalamKu dan menjadi seorang Kristen. Kamu tidak dapat melakukan hal itu.”
Roma sepuluh ayat sembilan dan sepuluh berkata:
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati (bahwa Dia telah hidup), maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Jika saya diselamatkan, saya harus mengakuinya secara terbuka, tanpa rasa malu, dan mengakui iman itu di hadapan Tuhan. Dan baptisan Yohanes menggambarkan hal itu—sebuah pengakuan yang terbuka terhadap komitmen kepada Kristus.
Yesus di dalam bagian ini menunjukkan kepada Nikodemus sebagai seorang didaskalos, seorang pengajar. Dan Dia berkata, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?” Seharusnya dia tahu! Pada masa perbudakan di Mesir, darah anak domba harus dioleskan pada ambang batas dan kedua tiang pintu di luar sehingga seluruh dunia dapat melihatnya: “Ini adalah sebuah keluarga Allah.”
Ketika Musa berdiri di dalam perkemahan, dia berkata, “Siapa yang berada dipihak Allah? Biarlah dia datang dan berdiri bersamaku.”
Yosua berkata, “Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah!”
Elia berseru dan berkata, “”Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau Tuhan itu Allah ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia—tetapi engkau harus memilih.”
Seperti itulah yang dimaksudkan oleh Tuhan—di dalam satu penafsiran, di dalam bagian ini—baptisan air dari Yohanes. Itu adalah bagian kita: Bagian Tuhan selanjutnya adalah meregenerasikan hati manusia.
Sebuah penafsiran ketiga dari hal ini “dilahirkan dari air dan roh.” Hal itu dapat mengacu –dan secara praktikal seluruh orang Kristen sepanjang masa percaya akan hal ini—hal itu mengacu, mereka berkata, bahwa hal itu mengacu kepada baptisan regenerasi. Di dalam tindakan baptisan, kita telah diselamatkan. Itu adalah sebuah upacara dan sebuah ritual dan hal itu penting sebagai pemberian diri kita di hadapan Allah. Kita dibaptiskan untuk masuk ke dalam keluarga Allah. Kita diselamatkan terlihat dengan ritual baptisan.
Saya menyebut hal itu sebagai permukaan dari kepercayaan. Itu adalah kepercayaan di atas kulit. Anda membersihkan jalan anda—anda menyucikan jalan anda, anda dibaptiskan—masuk ke dalam kerajaan Allah. Saya hanya memiliki satu masalah dengan hal itu—yang mungkin sangat jelas. Anda dapat dibaptiskan setiap hari di dalam hidup anda—setiap waktu—anda dapat digosok dengan cairan sabun dan jika hal itu tetap tidak masuk ke dalam hati; maka hati tidak akan mengalami regenerasi. Ibadah yang tampak luar, agama yang bersifat ritualistik, agama seremonial—di hadapan Allah—harus ada sesuatu yang lebih jauh dari pada sekedar hal itu.
Ini adalah pengakuan dari baptisan regenerasi—bahwa kita telah diselamatkan melalui tindakan baptisan—mereka memiliki tiga teks di sini, di dalam Perjanjian Baru yang mereka gunakan untuk itu. Yang pertama di dalam Markus 16:16: “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” Sekarang, bagi saya—dan saya berbicara hanya untuk diri saya—di dalam pelajaran saya dari realitas tekstual, kritik tekstual, teks dari Alkitab, Injil Markus berakhir hingga ayat delapan. Bagian akhir dari kitab Markus telah hilang. Teks itu telah hilang sejak dari semula.
Siapapun yang menulis—yang dimulai dari ayat 9 hingga bagian terakhir dari pasal ini—siapapun yang menulisnya, hal itu merupakan sebuah takhyul dari orang yang setengah percaya yang melampaui imajinasi saya! Tidak ada siapapun yang tahu siapa yang telah menulisnya. Hal itu tentu saja bukan bagian dari firman Tuhan. Sebagi contoh dia berkata, mereka akan memegang ular. Dan sekalipun mereka meminum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka. Bagi saya, hal itu merupakan takhyul yang memiliki kebohongan yang besar!
Dan ketika kita membaca, di sini di daerah selatan ini, dari orang-orang yang memegang ular—itu adalah teks yang mereka gunakan. Mereka memegang ular! Dan beberapa diantara mereka telah digigit dan mati! Itu adalah sebuah kebodohan! Itu adalah sebuah hal yang idiot! Dan Allah bukanlah suatu pribadi yang idiot; dan Allah tidak bodoh. Dan apapun yang telah ditulis oleh Allah, dan apapun yang telah disampaikan oleh Allah, memiliki alasan yang luar biasa di dalamnya dan memiliki hal yang penting di dalamnya.
Sekarang, itu adalah saya—anda mungkin dapat menerima hal yang seperti itu—tetapi saya tidak! Saya hanya memberitahu anda tentang hal itu di dalam studi teks—kritik tekstual, mereka menyebutnya demikian—injil Markus berakhir hingga ayat delapan. Dan siapapun yang telah menulis lanjutan akhir dari kitab itu, tidak seorangpun yang tahu, tetapi tentu saja, hal itu bukanlah suatu firman Allah.
Jadi, bagaimanapun, bahkan di dalam apa yang dia tulis—siapapun yang telah menulisnya—“ Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” Keselamatan kita tidak didasarkan atas baptisan kita, tetapi berdasarkan atas kepercayaan kita. Adalah dengan mempercayai Kristus yang dapat menyelamatkan kita, bahkan di dalam bagian yang tidak diketahui ini ditambahkan ke dalam Injil Markus.
Bagian kedua yang digunakan untuk menyokong baptisan regenerasi—bahwa di dalam baptisan kita telah diselamatkan—adalah di dalah Kisah Rasul 2:38:
Jawab Petrus kepada mereka (pada hari Pentakosta): "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
“Baptisan untuk pengampunan semua dosa,” sekarang ada sebuah hal yang sangat jelas di sini: kata itu diterjemahkan dengan “untuk” yang berasal dari kata eis, e-i-s, eis. Baptisan—pengampunan dosa—dan ada bagian lain di dalam Alkitab yang tidak sempat kita sebutkan. Ada bagian lain di dalam Alkitab di mana eis tidak diterjemahkan dalam cara yang lain tetapi diterjemahkan dengan “karena/disebabkan oleh.” Jadi, mari kita menerjemahkan hal itu dengan cara seperti ini, sebagaimana bagian lain menerjemahkannya: “Bertobatlah, hedaklah masing-masing memberi dirimu dibaptis. Dibaptis karena/disebabkan oleh (eis) pengampunan dosamu.” Itu adalah sebuah tanda dari pembasuhan dan penyucian anugerah Allah di dalam hati kita.
Sekarang, salah satu bagian lain yang digunakan terdapat dalam Kisah Rasul pasal dua puluh dua:
“Dan sekarang mengapa engkau masih ragu-ragu? (Kata Ananias kepada Paulus ketika dia telah bertobat pada jalan ke Damsyik), bangunlah dan beri dirimu dibaptis, dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan.”
Ada dua hal yang harus diselidiki tentang itu. Yang pertama; dia telah diselamatkan—baptisan tidak menyelamatkan dia—dia telah diselamatkan dengan mulia di dalam penglihatan tentang Kristus di jalan ke Damsyik. Dan Tuhan berkata kepadanya, “Pergilah ke Damsyik dan di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu—rencanaKu untukmu.”
Jadi dia telah diselamatkan; dia telah bertobat dengan mulia. Dan Ananias berkata kepadanya, “Dan sekarang bangunlah dan berilah dirimu dibaptis.” Kemudian mari tambah koma di sini, “dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan.” Adalah dengan menyerukan nama Tuhan yang membasuh dosa-dosa kita! Allah yang melakukannya! Selalu ada penyingkapan yang sama yang luar biasa dari Allah. Tidak ada sebuah kebingungan di dalam teks ini, di dalam Alkitab. Mereka semuanya bergerak dalam perintah yang sama. Jika kita membiarkan mereka berbicara kepada kita. Air tidak dapat menghapus dosa-dosa kita.
1 Yohanes 1 ayat 7 membuat pengakuan, “Darah Kristus, Anak Allah, menyucikan kita dari pada segala dosa.” Itu berada di dalam batin, realitas moral, dan selalu seperti itu. Dan orang-orang yang telah diselamatkan ini selalu dibaptiskan setelah regenerasi mereka, setelah mereka menjadi seorang Kristen. Baptisan selalu menjadi sebuah tanda dari anugerah Allah yang telah membersihkan hidup kita.
Sebagai contoh, sementara mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: “Lihat disitu ada air; apakah halangannya jika aku dibaptis?
Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah"
Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia (Setelah dia menerima Tuhan sebagai Juruselamatnya).
Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.
Lihat lagi di dalam 1 Korintus pasal satu. Paulus menulis kepada jemaat Korintus dan berkata:
Aku mengucap syukur bahwa tidak seorangpun juga di antara kamu yang aku baptis selain Krispus dan Gayus….(Sekarang dengarkan ayat berikutnya) Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan injil.
Betapa sebuah pengakuan yang luar biasa—bahwa kita diselamatkan, bahwa kita diregenerasikan, bahwa dosa-dosa kita dihapuskan dari jiwa kita bukan oleh baptisan! “Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan injil,” itu yang disampaikan oleh rasul. Dan alasan untuk itu sangat jelas: Dosa-dosa kita dihapuskan oleh darah Kristus, di dalam penebusan yang dilakukan oleh Tuhan kita. 1 Yohanes 1:7, “Darah Kristus, Anak Allah, menyucikan kita dari pada segala dosa.” Itu adalan pesan dari sorga itu sendiri—diselamatkan oleh Pribadi yang telah disalibkan itu.
Semua pujian bagi Bapa,
Semua pujian bagi Putra,
Semua pujian bagi Roh
Tiga yang agung di dalam Satu
Diselamatkan oleh darah dari Satu Pribadi yang telah tersalib!
Gloria, aku telah diselamatkan!
Semua dosaku telah diampuni
Dan kesalahanku telah dihapuskan
Diselamatkan oleh darah dari satu Pribadi yang telah tersalib!
Tidak pernah diselamatkan dengan baptisan, diregenerasikan melalui penyelaman di dalam air, kita selalu diselamatkan oleh anugerah yang menebus di dalam Kritus. Dan baptisan adalah sebuah pengakuan umum yang bersifat terbuka bahwa kita telah menerima kemurahan dan anugerah Allah yang telah menyelamatkan kita dari kematian kekal.
“Sekarang, Pendeta, apa yang anda pikirkan tentang maksud dari hal itu?” Saya memiliki sebuah sebuah keyakinan yang sangat dalam tentang arti tersebut—berdasarkan firman Tuhan, bukan berdasarkan dari apa yang saya pikirkan. “Dilahirkan dari air dan Roh.” “Dilahirkan dari air”—dilahirkan dari pembasuhan oleh Firman Allah, dilahirkan dari pesan injil, dilahirkan dari mendengarkan anugerah Allah yang membawa kita ke hadapan Yesus.
Lihat: 1 Petrus 1:23 dan 25:
Karena kamu telah dilahirkan kembali…. oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
Dilahirkan dari air (oleh firman), dan oleh Roh (dengan diregenerasikan oleh kuasa Roh Kudus di dalam hati kita), tanpa hal itu, tidak seorangpun yang dapat melihat kerajaan Allah.
Lihat lagi di dalam Yakobus 1:18,
Atas kehendakNya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran….
Kemudian lihat lagi dalam Yohanes 15:3,
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu (disucikan oleh kuasa firman Allah).
Lihat lagi di dalam Efesus 5: 25 dan 26,
…sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Pesan injil, firman Kristus, yang diisnpirasikan tanpa salah, yang telah menyucikan kita. kita dibasuh oleh firman!
Sama seperti yang ditulis oleh Paulus kepada anaknya, Timotius,
Ingatlah bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
Firman Allah—yang tanpanya tidak seorangpun yang dapat pernah diselamatkan! setiapa saat, setiap orang yang datang ke dalam pengetahuan akan kehendak Allah di dalam hidupnya, harus melalui penyampaian firman Tuhan dari mulut atau lidah orang lain. Selalu! Yang pertama kita harus mendengar, kemudian kita bertobat dan datang kepada Allah dan diregenerasikan oleh Roh Kudus; tetapi yang menjadi awal adalah ex hudatos, dilahirkan dari air—disucikan oleh kuasa dari pesan Injil Kristus, yaitu Firman Allah.
Lihatlah ke dalam hal ini untuk beberapa menit: Ketika Tuhan menampakkan diri kepada Saulus dari Tarsus—ketika dia hendak pergi ke Damsyik, untuk menangkap dan memenjarakan setiap orang yang menyebutkan nama Tuhan, kemudian dia dibutakan oleh cahaya kemuliaan dari kehadiran Kristus dan berkata, “Siapakah Engkau Tuhan?”
Dan Tuhan menjawab, “Akulah Yesus orang Nasareth yang kauaniaya itu.” Kemudian Tuhan berkata kepadanya, “Pergilah ke Damsyik dan di sana Aku akan memberitahukan apa yang harus kauperbuat.”
Mengapa Yesus tidak memberitahukan kepadanya apa yang harus dia lakukan? Dia sedang berbicara di sini kepadanya. Orang ini, yang tersungkur dikakiNya, menerima Tuhan, percaya kepada Tuhan—mengapa Yesus tidak memberitahukan kepadanya pada saat itu juga, apa yang harus dia lakukan? Hal itu disebabkan bahwa tidak seorang pun yang datang ke dalam pengetahuan tentang kehendak Allah bagi hidupnya kecuali melalui suara dan perkataan orang lain—melalui pemberitaan injil.
Lihat lagi di dalam Kisah rasul pasal sepuluh; seorang malaikat menampakkan diri kepada Kornelius, seorang perwira pasukan Roma. Dan malaikat itu berkata kepadanya, “Suruhlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang yang bernama Simon yang akan menyampaikan kebenaran kepadamu sehingga engkau dan seisi rumahmu akan beroleh selamat.” Mengapa bukan malaikat itu sendiri yang memberitahukan kepadanya tentang firman Allah? Karena tidak seorang pun yang datang ke dalam pengetahuan dan tentang kehendak Allah bagi hidupnya kecuali melalui pemberitaan injil melalui mulut dan lidah orang lain—dan tidak ada sebuah pengecualian.
Atau lihatlah sebuah pengakuan yang ditulis kepada kita dalam kitab Roma pasal sepuluh:
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus?
…Seperti ada tertulis…iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
“Dilahirkan dari air”—dilahirkan dari pendengaran kepada injil, dilahirkan melalui pemberitaan firman—iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
“Bagimana mereka dapat mendengar tanpa seorang pemberita?” Kita dilahirkan kembali oleh Firman Allah, disucikan oleh kuasa dari pesan injil Kristus dan oleh kelahiran kembali yang dilakukan oleh Roh Kudus di dalam hati kita. Dilahirkan dari air—dari Roh: dilahirkan dari pesan injil; dan dilahirkan dari kuasa regenerasi Tuhan di dalam jiwa kita. Saya harus menutup khotbah ini.
Seseorang berkata, “Saya harus membuat sebuah keputusan: juga saya harus memberikan hati saya kepada Kristus atau saya harus berhenti mengunjungi gereja. Saya tidak dapat melanjutkan untuk mengunjungi gereja. Saya tidak dapat melanjutkan untuk mendengarkan pesan injil. Saya harus berhenti pergi atau merespon.”
Anda akan menemukan bahwa di dalam hidup anda: Jika anda datang ke gereja dan mendengarkan injil Anak Allah—jika anda datang, masanya juga akan datang ketika anda akan menemukan bahwa adalah sangat tidak mungkin bagi anda untuk berkata tidak terhadap semua klaim Kristus, terhadap seruan dari anugerah Tuhan kita. Anda tidak dapat duduk secara terus-menerus di sana dan menolak kebenaran dari pesan injil yang disampaikan. Anda harus berhenti untuk mmenghadiri ibadah. Hal itu akan menjadi sebuah pilihan atau anda akan memilih pilihan yang lain.
Betapa indahnya kalau hal itu menjadi sebuah pilihan yang lain! Saya senang untuk mendengarkan penjelasan tentang firman Tuhan. Saya senang untuk mendengarkan sebuah pesan dari Kitab Suci Allah, yang memberitahukan kita tentang sorga, hal-hal yang luar biasa di dalam Kristus Yesus.
Lagi dan lagi tentang Yesus,
Lagi, tentang Tuhan di dalam firmanNya
Memiliki persekutuan dengan Tuhan kita
Mendengarkan suaranya dalam setiap baris
Membuat setiap ungkapan iman menjadi milikku
Lagi dan lagi tentang Yesus.
[Eliza Hewitt, 1887]
Nyanyikan lagi tentang mereka, untukku
Firman hidup yang ajaib
Tunjukkan lagi tentang keindahan mereka, untukku
Firman hidup yang ajaib
[Phillip Bliss, 1874]
Anda akan mengalami hal itu: anda datang ke gereja dan mendengarkan firman Tuhan, dan satu dari dua hal—anda juga akan menemukan bahwa hati anda memberikan respon kepada anugerah dan dan kasih yang digambarkan dalam lembaran suci atau anda akan berhenti untuk datang. Betapa lebih baik seandainya anda meresponnya dengan hati anda.
Tuhan, Tuhan, anugerahMu dan berkatMu, begitu penuh dan begitu kaya, membuka hati dan hidup, dan rumah serta keluarga bagi Juruselamat yang penuh berkat—mengembara bersama Dia, seseorang yang berjalan menuju jalan ke sorga, menuju kemuliaan, suatu hari yang penuh kemenangan. Dan ini adalah seruan kami bagi hati anda.
Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.