PANGGILAN KRISTUS
(THE CALL OF CHRIST)
Oleh Dr. W. A. Criswell
Khotbah ini dikhotbahkan di First Baptist Church of Dallas
Pada tanggal 21 Maret 1976
3-21-76
Yohanes 11:28
Dan sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih kepada anda semua, anggota orkestra, instrumentalis, dan anggota paduan suara, kami sungguh-sungguh memuji Allah dengan panduan anda semua.
Ibadah ini telah disiarkan langsung melalui siaran televisi. Dan kami menyambut anda semua, ribuan orang dari anda yang sedang menyaksikan ibadah ini melalui siaran televisi.
Ibadah ini juga disiarkan secara langsung melalui siaran radio ke bagain barat daya. Ada ribuan orang yang sedang mendengarkannya dan beribadah bersama dengan kita melalui siaran radio itu. Dan bagi anda semua, yang memenuhi auditorium ini pada malam hari ini, kita memuji Allah bersama-sama atas keselamatanNya yang luar biasa yang menjangkau kita semua.
Sekarang mari kita membuka Alkitab kita, di dalam Yohanes pasal 11 dan kita akan membaca mulai dari ayat 20 hingga ayat 29, kita semua akan membacanya dengan nyaring secara bersama-sama.
Yohanes: Injil yang keempat setelah Matius, markus dan Lukas, pada pasal sebelas, dimulai dari ayat 20 hingga ayat 29.
Sekarang mari kita membacanya bersama-sama dengan saya:
Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah.
Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.
Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."
Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."
Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
Dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau."
Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus.
Judul dari khotbah ini adalah: Kristus Memanggil Anda. Dan teks kita terdapat dalam Yohanes 11:28, “Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau."
Injil Yohanes merupakan suatu gambaran yang berbeda dan memiliki sebuah aturan yang luar biasa dalam menjelaskan mandat Kristus sebagai Anak Allah dan sebagai Juruselamat dunia. Dia menyimpulkan Injilnya dengan kalimat ini, “Memang masih banyak semeion lain”—bukan mujijat. Tidak pernah sekalipun dia menggunakan kata “mujijat” yang dirujuk kepada Kristus. Dia selalu menggunakan kata semeion, “tanda.”
Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-muridNya yang tidak dicatat dalam kitab ini…
Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya.
Apa yang dilakukan Rasul Yohanes adalah, dari kehidupan Tuhan kita yang luar biasa yang luas dan intensip, dia memilih tujuh mujijat yang utama. Dia menyebutnya dengan tanda-tanda. Mereka menunjukkan dan menandai Yesus sebagai Anak Allah dan juruselamat dunia. Dan yang mengikuti setiap tanda itu, dia akan memiliki sebuah diskusi yang panjang.
Sebagai contoh, Yesus menyembuhkan seorang pria yang buta sejak lahirnya. Kemudian Yohanes akan menulis, “Yesus adalah terang dunia.”
Kemudian dia akan memilih sebuah mujijat—menyebutnya sebagai sebuah tanda: Yesus memberi makan 5000 orang, yang diikuti oleh diskusi Tuhan Yesus sebagai manna yang berasal dari sorga, roti kehidupan.
Tetapi salah satu hal yang paling menakjubkan dari semua tanda yang dipilih Yohanes adalah kebangkitan Lazarus dari kematian. Dan hal itu membangkitkan sebuah penjelasan tentang Tuhan kita sebagai “kebangkitan dan hidup.”
Di dalam penilaian saya yang sederhana, pernyataan yang paling dalam dan kalimat yang paling dalam yang pernah disampaikan oleh seorang manusia adalah yang terdapat dalam bagian ini:
Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
Kematian bagi orang Kristen hanya sebuah perpindahan, pulang ke rumah, meninggalkan dunia yang penuh dengan kesengsaraan dan air mata serta penderitaan menuju sebuah hidup baru yang penuh kemuliaan di dalam sorga.
Hal itu terdapat dalam kisah dari tanda yang luar biasa dari kebangkitan Lazarus dari kematian dan peristiwa itu memberikan sebuah dasar bagi teks kita. Marta setelah mendengarkan Tuhan, segera pergi menemui saudarinya dan berkata kepadanya dengan diam-diam sambil berbisik, karena di sekitar mereka terdapat orang banyak yang bersimpati kepada mereka di dalam kedukaan mereka karena mereka telah kehilangan saudara mereka, Lazarus. Dia berkata, “Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau."
Betapa merupakan sebuah hal yang melegakan, hal indah, dan mulia serta bahagia; bahwa Yesus dapat hadir pada saat kita membutuhkan dan mengalami kedukaan yang besar! Jadi, pada saat dia datang ke rumah yang sedang mengalami kedukaan, Dia mengirim Marta yang telah bertemu di luar kota, untuk berkata kepada Maria, bahwa “Aku memanggil engkau.”
“Segera setelah mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus.”
Dapatkah anda membayangkan sesuatu yang lain? Bagi saya, merupakan sesuatu yang sulit untuk dibayangkan bahwa Tuhan memanggil kita dan kita tidak datang; Tuhan berbicara kepada kita dan kita tidak merespon.
“"Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau." Segera saja—“Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus .”
Mengapa cemas? Mengapa berpikir tentang alasan lain dan tidak pergi? Kehadiran Tuhan memberikan arti kehidupan bagi kita. Itu berarti kekuatan. Itu berarti kesehatan. Itu berarti kebijaksanaan. Itu berarti dorongan. Itu memiliki arti segala hal yang berhubungan dengan keselamatan di dalam hidup ini dan pada penghakiman Allah yang Mahatinggi. Dan mengapa saya harus cemas, dan memikirkan alasan supaya saya tidak pergi?
Sama seperti yang dia lakukan, Maria segera bergegas menemui Yesus yang mulia.
Sebagaimana adaku, tanpa sebuah dalih
Tetapi darahMu
Telah tertumpah bagiku
Dan Engkau telah memberi tawaran kepadaku untuk datang kepadaMu
O, Anak Domba Allah, Aku datang! Aku datang!
Marilah semua yang berbeban berat dan letih lesu. Datanglah kepada Tuhan Yesus. Sebagaimana adanya aku, aku akan datang.
Aku akan bangkit dan pergi kepada Yesus
Dia akan merangkulku di dalam lenganNya
Di dalam lengan Juruselamatku yang terkasih
Oh, di sana ada 10.000 kesenangan
… Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau.
Dan segera sesudah mendengar hal itu, di bergegas bangun dan menemui Yesus.
Tuhan Yesus ada di sini di dunia ini, di dalam Roh Kudus, Roh Yesus. Dia hadir begitu nyata bersama dengan kita sama seperti Dia hadir saat bersama dengan murid-muridNya. Tuhan kita ada di sini, lebih dekat dari tangan dan kaki, dan lebih dekat dari nafas kita, dan Dia memanggil kita untuk datang kepadaNya pada hari ini. Dia memanggil kita untuk beriman dan percaya serta berkomitmen di dalam Dia. Dia selalu mengetuk pintu hati manusia: “Mari dan Ikutlah aku.”
Saya tahu, setiap kali saya berbicara untuk Tuhan, setiap kali saya memberikan sebuah undangan, setiap kali saya bersaksi untuk anugerah Yesus, saya tahu bahwa Roh Kudus bekerja bersama dengan saya. Dia bersama dengan saya dan Dia menarik hati setiap orang yang kepadanya saya tujukan undangan untuk datang kepada Tuhan.
Di dalam Kitab Kisah Rasul pasal 24, Paulus sedang berdiri di hadapan Feliks, yang merupakan seorang yang suka mengolok-ngolok dan tidak percaya. Dan ketika dia mendengar tentang kebenaran dan penghukuman serta dunia yang akan datang, Feliks gemetar dan berkata: “Tidak sekarang. Mungkin lain waktu.” Tetapi Roh Kudus berdiri bersama dengan Paulus ketika dia berkhotbah.
Di dalam Kisah Rasul pasal dua puluh enam, Paulus sedang berdiri di hadapan Agripa dan Festus, procurator Roma. Dan ketika dia berbicara, Roh Kudus berseru kepada raja itu—dia berkata, Di dalam Alkitab versi King James, “hampir-hampir saja engkau meyakinkanku untuk menjadi seorang Kristen.”
Kata Yunani untuk itu adalah en oligos, “Sedikit lagi. Dalam sebuah sajian terakhir.” Dan Paulus membalas, “Supaya en oligos kai megalo—Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang yang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu ini.” Ketika seseorang berbicara tentang Kristus, selalu saja Roh Kudus akan berada di sampingnya, menarik hati manusia, dan membawa kesaksian tentang Juruselamat dunia.
Suatu ketika, di dalam sebuah universitas yang terkemuka—salah satu universitas yang termasyur di Amerika, saya menghabiskan waktu seminggu kepada kelompok manusia, bersama dengan orang-orang lain yang diundang untuk datang. Hal itu di lakukan dalam sebuah rumah pertanian yang dihadiri oleh ribuan mahasiswa.
Ibadah itu, pertemuan itu, dilakukan pada pagi hari. Dan pada saat tengah hari, para pembicara bertemu dengan para pemimpin universitas dan berkumpul bersama untuk makan siang.
Dan salah satu hal yang paling aneh dalam hidup saya terjadi dalam salah satu pertemuan pada saat makan siang itu. Salah seorang pembicara yang perbicara dalam pertemuan yang diadakan di universitas itu adalah seorang yang menyolok dan dikenal sebagai orang yang tidak percaya, seorang pencela, seseorang yang menolak setiap pernyataan Kristus dan firmanNya. Dan pada saat makan siang itu, pria itu berpaling kepada saya dan berkata, “Saya ingin tahu”—dan dia terlihat sangat sulit untuk berbicara. Dia berkata, “Saya ingin tahu, apakah yang dilakukan oleh pengkhotbah adalah dilakukan dalam kuasa Allah yang berada di atas dia atau sesuatu yang dia pelajari? Apakah itu sebuah reaksi dari apa yang dia praktekkan dan dia berbicara, serta melakukannya karena profesinya atau karena kehadiran Allah di dalam diriNya?”
Anda pikirkan hal itu untuk sejenak. Di sini ada seseorang yang suka mencela dan yang tidak percaya, yang sangat digerakkan oleh kuasa Allah yang membuat dia sulit berbicara saat kami duduk bersama dalam jamuan makan malam.
Saya selalu mengetahui bahwa, ketika saya menyebutkan nama Yesus, dan ketika saya memberikan sebuah undangan untuk datang kepada Tuhan, selalu saja Roh kudus bekerja bersama dengan saya. Dia sedang berbicara kedalam hati manusia itu. Dia menarik kehendak manusia itu. “Karena Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau.”
Dia memanggil tidak hanya untuk beriman dan untuk mengakui serta menerima Dia, tetapi Dia juga memanggil untuk membuka pengakuan komitmen kita kepada Kristus. Matius 10, ayat 32-33:
Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, aku juga akan mengakuinya di depan BapaKu yang di sorga.
Tetapi barangsiapa yang menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan BapaKu yang di sorga.
Markus 8:28:
Sebab barangsiapa malu karena Aku dan perkataanKu di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan BapaNya, diiringi malaikat-malaikat kudus.
Dan, dalam Roman 10:9-10:
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Ini adalah cara Allah bagi kita; Untuk berjalan ke dalam kerajaan dan ke dalam kota emas sorgawi, secara terbuka dan di depan umum, tanpa rasa malu di depan manusia dan para malaikat untuk mengakui iman kita kepada Tuhan yang mulia.
Apakah Allah memiliki sebuah alasan untuk sebuah pengakuan yang terbuka di depan umum itu, ketika kita berdiri di hadapan manusia dan malaikat? Saya pikir demikian.
Salah satunya adalah hal ini: Ketika saya maju ke depan, saya mendorong orang lain. Orang lain melihat. Dan ketika saya mengakui Yesus, mereka juga didorong untuk melakukan hal yang sama.
Selanjutnya, ada sebuah alasan untuk itu di dalam hati saya: Hal itu memberkati saya untuk berbicara kepada Yesus. Hal itu menguatkan saya untuk berdiri di hadapan Allah. Dan ketika saya menelusuri lorong ini, dan secara terbuka di hadapan orang banyak untuk memberi pengakuan tentang iman saya di dalam Dia, saya mendapat kekuatan di dalam jiwa saya serta di dalam hidup saya.
Dan, kemudian, sekali lagi, saya berpikir bahwa Allah meminta kita untuk melakukan hal itu karean itu merupakan sebuah respon yang normal bagi kita. Ketika Tuhan telah menyelamatkan kita, dan ketika kita menerima Tuhan sebagai Juruselamat kita, ada sesuatu yang ada di dalam diri kita yang berkata, “Saya telah melakukannya. Dan saya memuji Tuhan bahwa kasihNya dan anugerahNya telah menjangkau saya.” Sama seperti orang yang kerasukan yang disembuhkan oleh Tuhan di Dekapolis. Dia berpergian di sekitar wilayah Yunani untuk memberitahukan, dan bersaksi tentang apa yang telah dilakukan Allah kepadanya. Kita juga memiliki hal yang sama. Ada sesuatu yang ada di dalam hati kita yang berhasrat untuk menyampaikan hal itu.
Saya mengingat tentang seorang pria yang sebelumnya jauh dari Tuhan dan seorang pendosa yang keras yang pernah saya temui dalam hidup saya. Selama bertahun-tahun dalam hidupnya dia selalu menolak untuk menerima undangan agar dia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya.
Dalam sebuah ibadah yang saya pimpin, pada suatu malam, dia menelusuri lorong bangku dan menerima Tuhan, salah satu petobat yang penuh sukacita yang pernah saya lihat. Ketika saya memberikan undangan pada malam berikutnya, dia menelusuri lorong bangku dan dia datang lagi untuk maju ke depan. Dan ketika saya memberikan undangan pada malam ketiga, kembali lagi dia menelusuri lorong itu dan maju ke depan.
Dan saya berkata kepadanya, “Tuan, anda tidak perlu datang terus-menerus, cukup sekali saja. Dan ini adalah ketiga kalinya anda datang ke depan.”
Dia menjawab saya. Dia berkata, “Pengkhotbah, saya merasa sangat bahagia di dalam hati saya. Saya sangat bersyukur kepada Allah. Saya sangat lega bahwa Yesus telah menyelamatkan saya, oleh sebab itu, setiap kali anda memberikan undangan saya ingin datang.”
Anda tahu, saya memiliki perasaan yang sama seribu kali. Di dalam sebuah ibadah, saya berharap saya ingin datang bersama dengan orang-orang terhilang yang berada di sana. Saya senang melakukan hal itu. Allah begitu baik karena telah menyelamatkan saya. Terberkatilah namaNya. Dan untuk berdiri serta berkata, “Terima kasih Yesus,” dan biarlah seluruh dunia mendengar, kepenuhan hati dari seseorang yang telah menemukan Dia sebagai seorang sahabat dan seorang Juruselamat.
Tuhan sedang memanggil kita ke dalam persekutuan dan persaudaran ke dalam jemaatNya. Di dalam Matius 16:18 Dia berkata, “Di atas batu karang ini, Aku akan mendirikan jemaatKu.”
Tuhan tidak pernah berkata, “IstriKu.” Dia tidak pernah menikah. Dia tidak pernah berkata, “AnakKu.” Dia tidak pernah memiliki seorang bayi. Dia tidak pernah memiliki seorang anak untuk dikasihi. Dia tidak pernah berkata, “RumahKu.” Dia berkata, “Srigala memiliki liang dan burung-burung di udara memiliki sarang, tetapi Anaka manusia tidak memiliki tempat untuk membaringkan kepalaNya.” Dia tidak pernah berkata, “RumahKu.”
Tetapi, Dia berkata, “JemaatKu.” Di dalam Efesus 5:25, Dia berkata, “Kristus mengasihi jemaat dan telah memberikan nyawaNya untuk itu.” Di dalam Kisah rasul 20 ayat 28, Paulus berkata kepada para penatua di jemaat Efesus:
Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Allah sangat mengasihi jemaat. Kita telah ditempatkan di sisiNya. Kita telah dilahirkan dari tangisanNya dan di dalam air mataNya dan di dalam penderitaanNya dan di dalam salibNya. Dan bagi kita, untuk menjadi anggota keluarga rumah tangga iman dan jemaat Allah merupakan keistimewaan tertinggi yang dapat diberikan Allah kepada kita.
Pada suatu hari, seseorang bertanya kepada saya, “Apakah anda harus menjadi anggota jemaat agar diselamatkan?”
Betapa sebuah pertanyaan yang sangat aneh. Alasan mengapa saya ingin menjadi anggota jemaat Allah karena Dia membangunnya dan melahirkannya, dan membawanya kepada saya menjadi dorongan dan berkat bagi saya.
Di luar sana, kita mungkin memiliki sebuah waktu yang sukar untuk menjadi seorang Kristen. Kita butuh untuk menjadi anggota dari rumah tangga iman sehingga kita dapat mendorong satu sama lain di dalam pengembaraan kita di bumi ini dan di dunia yang akan datang.
Kita bernyanyi bersama-sama. Kita berdoa bersama-sama. Kita membaca Firman Allah yang Kudus bersama-sama. Kita mendengarkan khotbah bersama-sama. Kita mengangkat hati kita dan tangan kita kepada Allah bersama-sama.
Mengapakah saya tidak ingin menjadi anggota jemaat? Mereka adalah umat Allah, dan saya mengasihi Allah. Mereka adalah orang-orang yang telah diselamatkan, dan saya telah diselamatkan. Ini adalah keluarga Kristus, dan saya menjadi bagian dari keluarga Tuhan kita.
Jika saya mengasihi keluarga saya, tidakkah saya akan berada bersama dengan mereka? Saya akan bersukacita jika saya mengasihi mereka: “Inilah keluarga saya.” Tidakkah saya akan bersukacita untuk bersama dengan keluarga Allah?
Saya senang untuk datang ke gereja. Saya suka untuk menjadi bagian di antara orang-orang yang berseru kepada nama Tuhan. Saya menyukai perkumpulan dari persekutuan dan persaudaraan dari Juruselamat yang mulia. Saya ingin menjadi anggota gereja.
Tuhan kita memanggil kita dalam pengabdian dan dedikasi hidup. Sebuah tambahan bagi kita untuk terpisah dari dunia. Di dalam mengasihi Allah, kita harus mengasihi hal-hal yang berhubungan dengan Allah. “Setiap orang yang berada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru.” Dia memiliki sebuah hati yang baru, sebuah kasih yang baru, sebuah visi yang baru, sebuah pengharapan yang baru, sebuah masa depan yang baru.
“Setiap orang yang berada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru. Yang lama telah berlalu, dan lihatlah segala sesuatu menjadi baru”—mungkin dahulunya mengasihi dunia, sekarang mengasihi Allah, mungkin dahulunya berjalan di dalam dunia, sekarang berjalan di dalam pengembaraan yang baru, mungkin dulunya menyukai pertunjukan dunia—kedagingan, kegelapan, sekarang berada di dalam terang dari kasih Juruselamat kita, menyembah dalam Dia yang telah membuat segalanya menjadi murni dan baik dan kudus dan saleh, bersifat sorgawi, menyenangkan, penuh kemenangan dan kejayaan.
Saudara, jangan sampai anda kehilangan untuk mengambil hidup yang kekal dari tangan Allah. Anda memperoleh segala sesuatu sekarang, esok dan sampai selama-lamanya.
Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau.
Dan segera sesudah mendengar hal itu, di berbegas bangun dan menemui Yesus.
Mengapakah anda tidak melakukannya pada kesempatan yang kudus dan bersifat sorgawi ini? “Saya telah mendengar panggilanNya di dalam hati saya, dan saya meresponnya dengan seluruh hidup saya. Tuhan telah berbicara kepada saya dan saya segera datang. Saya akan melakukannya sekarang.”
Sebuah keluarga dari anda, sebuah pasangan dari anda, atau hanya seseorang dari anda, bagi anda yang berada di sekitar balkon, turunilah salah satu tangga ini, dan ada sebuah waktu untuk meluangkan waktu. Jika anda berada di balkon paling atas di baris paling ujung, mari datanglah. Buatlah keputusan itu sekarang. Di dalam kumpulan orang banyak di lantai bawah ini, telusurilah salah satu lorong itu, dan majulah ke depan, katakan, “Pendeta, Allah telah berbicara kepada saya, dan saya menjawabnya dengan seluruh hidup saya.”
Apakah itu untuk menerima Dia sebagai Juruselamat anda? Datanglah. Apakah itu untuk meletakkan hidup anda di dalam jemaat? Marilah. Apakah itu untuk mengikuti Tuhan Yesus di dalam baptisan? Datanglah. Apakah itu untuk menjawab Allah dalam sebuah pelayanan khusus? Datanglah. Apakah itu untuk mendedikasikan hidup anda kepada sebuah tugas khusus di bawah tanganNya yang penuh kemurahan? Marilah. Sebagaimana Roh menekankan seruan ke dalam hati anda, buatlah keputusan itu saat ini.
Dan dalam sebuah kesempatan, ketika kita berdiri untuk menyanyikan lagu permohonan kita, berdirilah dan turunlah melalui salah satu tangga itu atau berjalanlah melalui salah satu lorong itu. Semoga Allah memberkati anda, menguatkan anda, mendorong anda ketika anda datang. Dan semoga malaikat melapangkan jalan bagi anda.
Allah mempercepat langkah anda ketika anda menjawab: “Ya, inilah saya. Ya Allah, saya akan membuat keputusan itu sekarang. Saya berada di jalan saya. Saya segera datang”—ketika kita berdiri dan menyanyikan lagu permohonan kita.
Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.