KAPAN YESUS DATANG KEMBALI
(WHEN JESUS COMES AGAIN)
Dr. W. A. Criswell
Yohanes 14:3
02-20-72
Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang mendengarkan radio kota Dallas, anda sedang mendengarkan ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Dan ini adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah yang berjudul : KAPAN YESUS AKAN DATANG KEMBALI. Ini adalah khotbah dari teks yang sama yang telah saya khotbahkan minggu malam kemarin yang terdapat dalam Yohanes 14 : 3. Jadi pada malam ini saya akan membaca teks yang lain yang akan saya gunakan di dalam khotbah ini. Bagi anda yang sedang mendengarkan radio bergabunglah dengan saya ke dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal satu ayat enam hingga ayat sebelas. Dan bagi anda semua yang berada di auditorium ini, kita semua dapat berbagi Alkitab dan membaca bersama-sama dengan nyaring dari Kisah Para Rasul pasal satu ayat enam hingga sebelas. Anda sudah siap? Mari kita baca secara bersama-sama:
Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
Dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga" (Kisah Rasul 1 : 6 - 11.)
Sebuah janji yang sangat jelas dan terang : Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga. Dan teks khotbah kita di dalam seri khotbah melalui Injil Yohanes—kita berada di dalam pasal empat belas yang merupakan berkat pengharapan yang sangat mulia : “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Yohanes 14 : 3). Yesus akan datang kembali.
Dapatkah anda membayangkannya bersama dengan saya sebuah suasana gempar dari keheningan dan kehebohan di seluruh kota ini dan orang-orang berkumpul bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil? Mereka berada di rumah-rumah mereka. Mereka berada di kantor-kantor. Mereka berada di jalanan, dua, tiga atau setengah lusin orang. Dan mereka diam dengan aneh dan mereka berbicara dengan nada berbisik, sebab sebuah pengumuman telah disampaikan bahwa Yesus akan datang kembali pada esok hari. Dapatkah anda membayangkan kompleksitas dari kota ini dan betapa merupakan sebuah pengumuman besar yang telah mereka terima? Ada sebuah gubuk di dekat Sungai Trinity. Ada seorang janda miskin yang hidup di sana dengan anak-anaknya yang masih kecil. Tetapi mereka orang Kristen. Dan pengumuman itu datang kepadanya dan kepada mereka : Besok, Yesus akan datang. Dengan penuh harapan dan sukacita ibu itu mendengarnya seperti sebuah ulangan. Atau ada seorang gadis yang kesepian di dalam sebuah ruangan yang sunyi, dan hidupnya penuh dengan kepahitan dan frustasi serta kekecewaan. Dan pengumuman itu datang—Besok Yesus akan berada di sini. Atau ada seorang yang buta. Dia tidak pernah melihat siang. Tetapi di sorga tidak ada orang buta, dan Yesus akan datang besok. Ada seorang lumpuh yang terbaring di ranjang pesakitan dan menderita. Dan pengumuman datang kepadanya bahwa Yesus akan berada di sini besok. Atau ada seorang tua di usia senjanya dan di dalam keberadaannya yang uzur. Hidup telah berlalu dan meninggalkannya sebagai sebuah keberadaan dan hanya itu. Dan kata-kata itu datang kepadanya bahwa Yesus akan berada di sini besok. Dan ada murid-murid Tuhan yang menyukai kehadiranNya. Dan pengumuman yang heboh itu sampai kepada mereka ; Besok, Yesus akan berada di sini. Jika anda masih muda dan memiliki seluruh kehidupan yang berada di depan anda, apakah anda berharap Allah akan mengambil dari anda setiap kekayaan dari berkat kehidupan masa depan anda ketika dia datang kembali? Saya tidak tahu semua bahwa seluruh hidup itu saling berkaitan. Kita diberitahukan sangat sedikit tentang kepenuhannya serta kekayaannya. Kita hanya dijanjikan bahwa apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia. Anda tidak akan kehilangan apa-apa seandainya anda masih muda ketika Yesus datang. Setiap kekayaan, harapan yang mulia dan pandangan hidup yang hebat adalah milik kita ketika Yesus kembali.
Tetapi ada banyak orang di kota ini yang ketika menerima sebuah pengumuman seperti itu akan meratap dan ketakutan serta berprasangka. Ada seorang pria yang sedang berada di salah satu kantor terbaik di sini. Dia sangat kaya. Dia telah mengumpulkan persediaan dan tanah dan obligasi dan properti serta investasi. Dan semua hal itu telah dia miliki. Dan pengumuman bahwa besok Yesus akan datang bagi dia berarti bahwa dia akan kehilangan semua hal yang telah dia investasikan dalam hidup ini. Atau di sana ada sebuah dunia penjahat yang gelap. Ada pedagang narkoba dan penjual obat bius, dan di sana ada bandar, dan di sana ada pembunuh, ada pencuri dan di sana ada keseluruhan tangga nada dari sisi hidup yang paling buruk di kehidupan ini. Dan pengumuman tentang kedatangan Tuhan bagi mereka merupakan keputusaasaan dan sangat menyedihkan. Jika Yesus datang pada pagi hari ketika seluruh dunia terpikat di dalam kepeduliaannya. Berapa banyak dari anda, memandang tuanmu dengan tajam, dapat berpaling di dalam hitungan dan menyambut Dia di sini? Atau, jika Dia akan datang pada waktu yang cerah, pada saat siang hari yang jauh lebih mulia dari pada matahari berapa banyak mata yang dapat memandang atas kemuliaanNya dan hati dapat berkata ya, biarlah Dia datang segera. Jika di dalam kegelapan malam, ketika orang yang ketiga, bersiap-siap untuk mengumandangkan sebuah teriakan pendahuluan, “Pengantin pria ada di sini,” jika diangkat naik di dalam pengangkatan, pengantin wanita telah berangkat, dapatkah engkau bertemu dengan Tuhanmu di angkasa tanpa rasa takut? Yesus akan datang besok—besok akan menjadi kelegaan yang luar biasa dan kemuliaan yang agung. “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” Inilah yang disebuh Paulus sebagai “Pengharapan yang mulia.”
Tidak ada pemecahan lain terhadap kebingungan dan frustasi dan keputusasaan serta kegelapan hidup kecuali ada intervensi Allah dari sorga. Tidak ada solusi lain. Tidak ada jawaban lain, tidak akan pernah ada.
Salah satu hal yang akan anda temukan ketika anda membaca tentang kisah sejarah prestasi manusia dan penjelajahan serta perkembangan umat manusia adalah bahwa apapun solusi yang dihasilkan untuk mengatasi setiap persoalan yang dihadapi, segera saja akan diikuti oleh sesuatu yang lebih, yang tidak dapat dipecahkan atau sesuatu yang lebih buruk. Mereka hanya berguna untuk sementara, sebagai contoh, ketika lautan dipenuhi oleh momok bajak laut. Dan di dalam proses waktu dan perkembangan angkatan laut dari bangsa-bangsa yang besar, bajak laut tersapu bersih dari lautan. Apakah kemudian laut menjadi aman? Saudara yang terkasih, beberapa hari yang lalu, saya membaca tentang terror laut yang sukar untuk dibayangkan karena kekuatan atom ini dibangun di dalam kapal selam. Dan di dalam kapal selam itu terdapat misil dengan kepala nuklir yang berjumlah ratusan. Dan disebelah luar dari setiap bangsa dunia, mereka sekarang disembunyikan. Jadi, misil Polaris itu dapat ditembakkan dari sebuah kapal selam, menyerang sebuah kota, dan di dalam sebuah ledakan yang hebat, seluruh kota New York atau seluruh kota Moskow atau seluruh kota London akan lenyap. Pikirkanlah tentang terror yang bersembunyi di dalam laut. Kita tidak lagi memiliki bajak laut. Kita memiliki hal-hal yang seribu kali lebih buruk. Atau contoh lainnya, yang sering disebut sebagai “luka yang menganga dari dunia”—perbudakan manusia. Dan di luar dari sebuah contoh yang jarang di dalam beberapa budaya yang kering, tidak ada hal lain yang lebih selain perbudakan manusia. Malahan sebaliknya, kebalikan dari perbudakan itu, di Amerika ini, kita memiliki multi budaya yang terdiri dari banyak bangsa, dan kita sedang mengalami sebuah masalah rasial yang tidak dapat dipecahkan. Ada antagonisme dan kepahitan dan kebencian dan ancaman di dalam bagian seluruh ras ini, dimanapun mereka berada—di dalam minoritas atau di dalam mayoritas atau di setiap tempat di dunia ini. Kita tidak lagi memiliki perbudakan, tetapi kita memiliki kekacauan dan masalah dan ketegangan yang jelas-jelas tidak mau pergi. Hal yang jauh lebih buruk dan sangat agresif.
Penyakit. Ada sebuah waktu dimana cacar, difteri, radang paru-paru—bahkan ketika saya memulai pelayanan saya, jika seseorang mengidap radang paru-paru, dia pasti akan mati. Kebanyakan orang yang saya kuburkan sebagai seorang pelayan muda adalah orang yang meninggal karena radang paru-paru. Dan sekarang anda tidak lagi menguburkan seseorang karena radang paru-paru. Penisilin adalah sebuah obat yang tepat untuk hal itu dan suatu serangan dari penyakit lain telah diatasi oleh dunia. Pengumuman telah dibuat oleh Surgeon General dari Amerika Serikat, dalam beberapa waktu yang lalu bahwa kita lagi perlu vaksinasi untuk penyakit cacar. Cacar telah dibasmi dari dunia dan tentu saja dari peradaban bangsa-bangsa. Bahkan anda tidak perlu lagi takut orang meninggal karena penyakit demam kuning atau ratusan penyakit lainnya. Tetapi apa yang anda miliki dibalik semua itu? Oh, Tuhan Allah, bagaimana anda dapat memiliki sebuah hati seperti batu dan mata yang cukup berani untuk melihat ke dalam kesedihan dan penderitaan yang sukar untuk dilukiskan dari orang yang hidup dan masih tetap hidup? Ada orang yang hidup di dalam rumah peristirahatan, banyak dari mereka yang telah hilang ingatan, pikiran mereka hilang, hidup mereka hilang—tetapi mereka masih tetap hidup. Saya tidak suka untuk menyampaikan hal itu, tetapi kadang kala saya berpikir bahwa saya lebih baik mati dari pada hidup seperti itu. Tetapi pengetahuan medis membuat hal itu pasti terhadap kita semua. Dan apa yang akan saya katakan tentang prestasi lainnya yang sama seperti itu di dalam dunia ini? Kita berpikir bahwa kita telah menaklukkannya dengan kejayaan, dan kemenangan diumumkan. Tetapi tidak ada sebuah kemenangan yang mutlak di dalam hidup ini dan di dalam dunia ini. Hal itu akan berakhir di suatu tempat, di dalam kematian dan di dalam kuburan dan di dalam kekalahan serta malam yang gelap.
Saya pergi ke sebuah pemakaman yang memiliki iman yang berbeda serta budaya yang berbeda, dan saya mendengarkan pelayan yang memimpin ibadah pemakaman yang tanpa Kristus—tanpa sebuah wasiat, tanpa sebuah janji. Dan tidak ada firman, tanpa bayangan, tanpa sebuah pendekatan sesudah hidup, kepada sebuah sorga, untuk sebuah upah dibalik kuburan, terhadap sesuatu. Yang ada adalah orang itu telah hidup dan telah mati. Dan berakhir pada saat itu. Dan seandainya ada sebuah harapan, hal itu tersembunyi dari mata. Jika ada kehidupan selanjutnya, hal itu tidak disebutkan. Itu adalah sebuah kesia-siaan yang singkat. Itu adalah sebuah fiksi yang singkat. Itu adalah sebuah kisah bayangan yang singkat, tetapi tidak memiliki realitas terhadap sebuah pikiran manusia, tidak bagi mereka. Oh…dan seluruh kisah hidup hanya seperti itu. Paulus berkata: Allah dari dunia ini adalah Lucifer, adalah Setan. Dan selama dia memerintah dunia ini, tidak ada pemecahan yang pokok terhadap kesengsaraan manusia, kepada kedukaan, kepada AIDS, kepada penderitaan, kepada kematian, bahkan prestasi kita membawa kita kepada masalah yang tidak dapat dipecahkan dan ketidakberdayaan serta tanpa pengharapan. Itulah sebabnya mengapa iman Kristen dan janjinya begitu sangat mulia. Itulah sebabnya mengapa Paulus menyebutnya sebagai “pengharapan yang mulia.” Tidak ada yang lain. “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.”
Di dalam peristiwa yang tersisa itu, siapakah “Aku,” itu? “Apabila Aku pergi, Aku akan datang kembali.” Siapakah “Aku,” itu yang akan datang kembali? Bagaimanakah dengan kedatangan kembali Tuhan kita? Alkitab ditutup dengan pengakuan ini: “Ia yang memberikan kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: Ya, Aku datang segera” (Wahyu 22 : 20). Siapakah “Aku” itu yang akan datang kembali? Apa yang kita harapkan ketika Yesus kembali sesuai dengan janjiNya? Apa yang saya cari? Apa yang saya harapkan? Baiklah, saya akan memberikan kepada anda jawaban dari teolog modern. Salah satu teolog modern yang terkemuka dari abad ini adalah Shaler Matthews dari Universitas Chicago. Dengarkanlah apa yang disampaikan oleh Shaler Matthews. Dia menjawab pertanyaan itu. Saya mengutip perkataannya: “Untuk membawa Yesus ke dalam control dari urusan-urusan manusia adalah kedatangan yang nyata Kerajaan Allah atas dunia. Ini adalah gambaran dan simbol nubuatan yang digunakan oleh orang Kristen mula-mula. Kedatangan Kristus yang sesungguhnya adalah bahwa Roh Yesus harus menjadi kontrol di dalam urusan-urusan manusia.” Itulah yang disampaikan oleh Shaler Mattews—salah satu pengkhotbah yang terkemuka. Suatu kali saya pergi ke Kota New York untuk mendengarkan dia—berdiri di depan, di sebelah kanannya. Dan saya akan menjadi orang pertama untuk memberi pengakuan bahwa Harry Emerson Fosdick merupakan salah satu pengkhotbah terkemuka sepanjang masa. Tetapi dia adalah salah satu tokoh liberal yang paling liberal. Dan saya mengutip salah satu perkataannya—yaitu dari Harry Emerson Fosdick. Dia berkata: “Ketika mereka berkata Kristus akan datang, maksud mereka secara perlahan hal itu akan mungkin, tetapi sesungguhnya kehendak dan prinsip dari hal itu dikerjakan oleh Allah di dalam institusi dan kehidupan manusia.” Itulah kedatangan Kristus bagi Harry Emerson Fosdick. Kemudian, marilah kita mengambil salah satu pengkhotbah yang terkemuka dari Southern Baptist Zion. Saya mendengar khotbah pria ini, namanya adalah John Ellington White. Dia merupkan seorang teolog terkemuka dan gembala dari Gereja First Baptist Anderson South Carolina. Dan saya mengutip salah satu perkataannya. Dengarkanlah apa yang disampaikannya, dia berkata: “Saya percaya Yesus telah datang pada tahun 70 A.D., saat Yerusalem dihancurkan. Saya percaya Yesus telah datang saat kehancuran Imperium Roma. Saya percaya Dia telah datang di atas Mayflower, yang membawa sebuah kelompok kecil dari Inggris—yang menuju kemari untuk mencari kebebasan beragama. Saya percaya Dia telah datang bersama dengan Constitution of the United States—didedikasikan kepada sebuah gereja yang bebas dan sebuah negeri yang bebas. Pada Juli 1914, ketika seorang Serbia menembak Archduke dari Austria, Saya memiliki firasat bahwa Yesus datang ketika seluruh bangsa-bangsa jatuh ke dalam perang. Beberapa orang sedang mencari sebuah kesatuan tempur besar yang sensasional, sebuah jarak pandang yang besar dari kedatanganNya. Jadi, Tuhan kita datang secara perlahan-lahan, dan ketika Dia datang, Dia mungkin akan mengecewakan kita.” Mereka yang menyampaikan hal itu adalah orang-orang yang hebat di atas mimbar dan mereka adalah reaksi tipikal dari teolog modern terhadap pengumuman ini: “Apabila Aku pergi, Aku akan datang kembali.”
Siapakah “Aku” ini? Apakah saya mencari penggenapan janji itu di dalam kehancuran Yerusalem pada tahun 70 A.D.? Apakah itu adalah kedatangan Tuhan kita? Apakah saya mencarinya di kejatuhan Imperium Roma? Apakah itu merupakan kedatangan Kristus? Apakah saya mencarinya di dalam pendaratan para Pengembara di pantai New England di Cape Cod? Apakah itu kedatangan kembali dari Tuhan kita? Apakah saya mencarinya di pertempuran dunia ini yang membuat bangsa kita jatuh kedalam pertumpahan darah? Apakah saya mencari kedatangan Kristus di dalam penyebaran dari prinsip kekristenan dari perkembangan budaya? Apakah saya melihat hal-hal ini sebagai kedatangan kembali Tuhan kita? Siapakah “Aku” ini?
Saudaraku yang terkasih, jangan pernah ada keraguan, Alkitab mengakui Dia datang sebagai pribadi, sangat jelas, sangat nyata dan disampaikan berulang-ulang kali. Dengarkanlah apa yang disampaikan oleh firman ini: “Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit?” Seakan-akan kamu telah kehilangan Tuhanmu, seakan-akan Dia lenyap, seakan-akan bahwa pengharapan telah mati bersama dengan kepergianNya? “Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga" (Kisah Rasul 1:11). Yesus yang sama ini! Dia datang bukan di dalam kehancuran Yerusalem. Bukan di dalan keruntuhan Imperium Roma. Bukan di dalam Perang Dunia pada tahun 1914 dan Perang Dunia 1939. Bukan di dalam penyebaran prinsip kekristenan. Itu akan menjadi kedatangan Yesus yang sama, yang lahir dari seorang anak dara, disalibkan untuk dosa-dosa kita, naik ke sorga dan akan datang kembali. Ini adalah Yesus yang sama. Dan untuk mengulangi pernyataan itu, saya akan mengambil satu bagian lain, yaitu surat Paulus kepada jemaat Tesalonika : “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga” (1 Tesalonika 4 : 16). Tuhan sendiri. Itu merupakan Juruselamat yang sama, muka yang sama, tangan yang memiliki bekas paku yang sama, suara yang sama, Penebus yang sama. Itu pastilah Yesus, Tuhan Yesus yang sama. Siapakah “Aku” itu? Ia yang memberikan kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera” Siapakah “Aku” itu? Dia adalah Yesus yang mulia.
Saya tidak mencarinya di dalam suatu peperangan, penganiayaan, prinsip dan budaya tertentu. Tidak akan pernah. Kita diajar di dalam Alkitab untuk melihat dan menunggu Anak Allah datang dari sorga. Seperti yang ditulis oleh Paulus dalam Filipi 3 : 20: “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,” Raja kita, Tuan kita, Penebus kita, Pangeran kita, Allah yang dinyatakan, Penguasa seluruh ciptaan, Manusia Allah, Yesus Kristus. Dia akan datang kembali. Terberkatilah hati anda.
Saya ingin memberikan undangan. Saya berusaha untuk melakukannya dengan lebih baik. Kita memiliki sebuah kesempatan untuk hal itu. Mari kita berdoa dan meminta Allah sekali lagi untuk memberikan tuaian yang terbaik. Tuhan kami yang mulia, yang membawa hidup dan kekekalan serta cahaya, di hadapan manusia yang meraba-raba di dalam kegelapan. Orang-orang Yunani melihat melewati kawanan Sungai Styx yang gelap, berpikir bahwa dia dapat melihat bayangan dari orang-orang yang telah pergi sebelumnya, tetapi dia tidak dapat memberitahukannya. Orang-orang Yahudi melihat ke dalam kuburan dan berpikir bahwa dia mencari pengharapan yang sama. Tetapi hal itu tidak pernah nyata. Tetapi ketika Kristus Tuhan kami datang, Dia membawa hidup dan kekekalan ke dalam cahaya. Dia membuka pintu sorga kepada kami. Dia berkata, “Aku menyediakan sebuah tempat yang mulia untuk kamu,” sebuah tempat tinggal, sebuah topos,—"sebuah tempat"—sebuah hal nyata di sebuah kota yang nyata di Yerusalem baru, di sorga yang nyata, tempat dimana Allah bertakhta untuk umatNya yang nyata, yaitu kami.
O Tuhan, Tuhan yang mulia, sehingga kami dapat mengasihi Engkau dan memuji Engkau. Pengharapan dari jiwa kami dan hidup yang manis di dalam Kristus, yang kami percayai bahwa Allah akan memberikannya kepada kami di dunia yang akan datang. Dan Tuan kami, di dalam kebahagiaan, di dalam sukacita dan kemenangan, di dalam pengharapan dan jaminan, kami memandang ke depan, ke dalam kedatangan kembali Tuhan kami yang terlihat jelas. Adalah Dia yang akan datang—Yesus yang nyata—seorang raja yang nyata yang akan membawa kepada bangsa-bangsa berkat yang berlimpah-limpah yang telah dilihat oleh para nabi jauh sebelumnya dan yang dikhotbahkan oleh para rasul. Dan Tuhan kami, berkatilah khotbah malam ini. Semoga Allah memberikan kami jiwa-jiwa, dan kami akan mengucap syukur kepadaMu untuk setiap orang yang datang. Di dalam namaMu yang mulia, kami berdoa, Amin.
Sekarang, di dalam sebuah kesempatan, kita akan berdiri dan menyanyikan lagu permohonan kita, agar anda memberikan hati anda dan iman anda kepada Kristus, untuk meletakkan hidup anda di dalam persekutuan gereja yang mulia ini. Mari datanglah, sebuah pasangan dari anda, sebuah keluarga dari anda semua atau hanya seorang dari anda. Bagi anda yang berada di atas balkon, turunlah melalui salah satu tangga ini, dan bagi anda yang berada di lantai bawah ini, telusurilah salah satu lorong bangku ini, dan majulah ke depan. Katakan, “Pendeta, ini saya datang, dan inilah saya.” Buatlah keputusan itu sekarang. Mari datanglah, ketika kita berdiri dan menyanyikan lagu permohonan kita.
Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.