TIDAK ADA LAGI PENGHUKUMAN
(NO CONDEMNATION)
Dr. W. A. Criswell
Roma 8:1
10-03-54
Saya berkotbah menelusuri Firman Allah dari seri Kitab Roma, dan pada waktu yang lalu, kita telah menyelesaikan bagian akhir dari pasal tujuh kitab Roma, dan malam ini kita akan mulai dari pasal delapan ayat yang pertama dalam Kitab Roma.
Jika anda memiliki Alkitab, bergabunglah dengan saya dan kita akan membacanya. Dan tetap buka Alkitab anda serta kita akan melihat beberapa hal yang Paulus tulis di bawah inspirasi Roh Kudus kepada jemaat-jemaat Allah di dunia.
Roma 8 ayat satu, “Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.”
Di dalam pasal tujuh, Paulus telah mencatat pertentangan batin yang ada di dalam kehidupan orang yang percaya kepada Kristus. Dimulai dari pasal tujuh ayat dua puluh satu Kitab Roma, “Demikianlah aku mendapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.”
“Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah”
“Tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada dalam anggota-anggota tubuhku.”—pertentangan dalam batin—pergumulan di dalam diri manusia yang telah memberikan kehidupannya kepada Allah.
Dan kemudian teriakan yang keluar adalah, Aku manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?”
Dan kemudian pengakuan yang menyenangkan yaitu, “Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.”
“Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Anda memiliki sebuah pembatas pasal di sana dan yang membagi ayat-ayat di atas adalah artikel ini. Dan ketika Paulus menuliskannya, dia tidak bermaksud untuk membuat sebuah pemisahan antara ayat-ayat ini.
Setiap orang yang memberikan hidupnya kepada Kristus dan mengikuti kehendak Kristus akan menemukan sebuah konflik di dalam dirinya sendiri, dalam sebuah pergumulan batin, dalam sebuah penderitaan roh. Tetapi di dalam penderitaan kita, dan di dalam pencobaan kita dan di dalam pertarungan roh kita, “Tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.”
Pertentangan ya, tetapi bukan penghukuman. Di tengah-tengah pertentangan itu kita masih tetap dibenarkan. Di dalam penderitaan kita dan di dalam pencobaan kita kita masih dapat menyandrakan di ri atas firman dan janji Tuhan, “Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman.”
Dipukul oleh iblis, ditarik dalam keinginan dosa, dihimpit antara dua batu iblis, dibedaki, dan dimemarkan serta diremukkan di dalam lesung dan alat penumbuk dari tangan musuh kita, tetapi kita dengan jaya seharusnya berkata, “Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus Yesus.”
Kita semua yang melarikan diri dari dosa-dosa kita yang malang, menemukan perlindungan di dalam Yesus. Ini adalah ayat kita,”Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.”
Kemiskinan, ya, tetapi bukan penghukuman. Depresi roh? Kadang-kadang ya, tetapi bukan penghukuman. Depresi dan kekalahan, kelemahan, penderitaan yang dalam, permohonan untuk orang lain dan tangisan, ya, tapi bukan penghukuman. “Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.”
Dan anda memiliki di dalam alkitab versi King James sebuah konklusi dari teks tersebut, “Yang tidak berjalan menurut daging tetapi menurut Roh.” Seseorang menulis itu, kita tidak tahu siapa. Itu tidak ada dalam bahasa aslinya, hal itu tidak ada dalam teksnya. Paulus tidak menempatkan hal itu didalamnya. “Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Titik!
Dan seseorang pada waktu yang lampau menerjemahkan teks ini yang menerjemahkan teks ini pada ratusan tahun yang lampau melihat ayat itu dan berkata, “kita tidak dapat membiarkan teks itu seperti itu, pengikut pelayan Presbiterianku!”
Seorang pengikut membaca hal itu dan berkata, “Kita tidak percaya seseorang dapat diselamatkan hanya dengan mempercayai Yesus! Kita harus melakukan sesuatu yang lain di samping apa yang telah di sampaikan oleh firman Allah di sana. Harus ada sesuatu untuk dipersembahkan kepada Allah sebagai penyucian dan pengudusan di dalamnya.”
Dan kembali kepada tahun-tahun yang sudah berlalu, seseorang membacanya dan berkata, “Kita tidak percaya seseorang diselamatkan hanya dengan percaya kepada Tuhan, jadi kita harus menambahkan sesuatu ke dalamnya, ‘Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus, yang tidak berjalan menurut daging tetapi menurut Roh.”
Di sebelah sini dalam pasal terakhir Kitab Wahyu, salah satu penerjemah itu juga melakukan hal yang sama. Dalam versi King James, diterjemahkan, yang merupakan terjemahan dari Textus Receptus, anda memiliki terjemahan di sisi, “Berbahagialah mereka yang melakukan perintahNya. Mereka akan memperoleh haknya atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.”
Seorang penerjemah melakukan hal itu. Ini adalah apa yang Yohanes tuliskan, “Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya, yang melihat kepada Yesus, yang percaya kepada Dia. Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan.”
Seorang penerjemah melihat hal itu dan berkata, “Itu tidak dapat dipertahankan. Itu tidak dapat dipertahankan. Kita harus merubahnya! Jadi mereka mengubahnya menjadi, “Berbahagialah mereka yang melakukan perintahNya.”
Tidak ada di sana. Tidak, tidak berdasarkan kepada kitab, tidak berdasarkan kepada Alkitab, tidak berdasarkan Roh Kudus—tidak seorangpun manusia yang akan pernah diselamatkan dengan melakukan perintahNya!
Dan Allah sendiri menolak kesalehan anda, sebab mereka hanyalah kain usang.
Jika seseorang diselamatkan, dia diselamatkan dengan berlindung, dengan melarikan diri ke dalam atau menyembunyikan dirinya di dalam Tuhan Yesus. “Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.”
Anda mencatat kata “demikianlah”? Anda sebaiknya memperhatikannya. Seseorang yang meletakkan sebuah kata “demikianlah” bukanlah seorang yang gagap. Dia berbicara dengan otoritas. Dia berbicara dengan kepastian. Dia berbicara di bawah kuasa Allah yang Mahabesar.
Dan Paulus berbicara di sini. “Demikianlah sekarang”-pikirkan tentang kata “demikianlah” merujuk kepada apa? Kata “demikianlah” merujuk kepada semua hal yang telah sampaikan dengan seksama di dalam surat yang luar bisa ini kepada jemaat Roma. Tetapi semua hal-hal yang telah Paulus sampaikan dalam pasal pertama, kedua dan ketiga, adalah bahwa seluruh dunia telah bersalah di hadapan Allah. di dalam pasal tiga dan dalam ayat sembilan belas dia meringkaskannya, “Seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah.”
Sekalipun seseorang hidup nun jauh di sana atau di sini, sekalipun kulitnya berwarna hitam atau putih, sekalipun di terpelajar atau tidak terpelajar, sekalipun dia kaya ataupun tidak, pria atau wanita, tua atau muda, semuanya sama, kita telah berada di bawah hukuman Allah. Kita semua berdosa dalam pandangan Allah. Itulah yang disampaikan Paulus dalam tiga pasal pertama dari Kitab Roma.
Dan dalam pasal empat, Paulus berkata bahwa kita diselamatkan bukan dengan perbuatan baik kita, bukan dengan kelayakan kita, bukan dengan usaha kita memelihara hukum, bukan dengan usaha kita untuk melakukan perintahNya, tetapi kita diselamatkan dengan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Roma 4:5 berkata, “Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran—Yesus yang telah dikorbankan sebagai pengganti kita dan telah bangkit kembali untuk pembenaran kita.”
Kemudian dalam pasal lima Kitab Roma, dia berkata bahwa kita semua yang telah percaya kepada Kristus, telah menerima perjanjian anugerah melalui Dia, kita semua berada di dalam Yesus yang menjadi kepala federal kita.
Dalam pasal lima ayat delapan belas, “Sebab itu sama seperti oleh satu orang pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.”
Kita semua yang yang telah mengikuti Tuhan untuk berlindung dan telah menemukan di dalam Dia sebuah kediaman yang kekal, kita semuanya telah menjadi satu di dalam Kristus Yesus. Dia adalah Juruselamat kita, yang mewakili kita dan kemenangan kita. Untuk kita dia telah memelihara hukum, dia mematuhi semua kebenaran. Dan kebaikanNya serta kebajikanNya diimputasikan ke atas kita. Dan kita tidak dapat dihukum karena kita berada di dalam Dia.
Di dalam pasal enam Kitab Roma, dia menjelaskan mistikal itu, hal yang vital dan kehidupan baru yang kita miliki dalam Yesus. Dan dia menghitungkannya dalam bentuk baptisan.
Kita telah dikuburkan bersama Tuhan dalam keserupaan kematianNya, “sama seperti Kristus yang telah dibangkitkan dari kematian dengan kemuliaan Allah Bapa, demikaian juga kita akan berjalan dalam kehidupan yang baru, dalam kemenangan dan kehidupan yang jaya.”
“Sebab jika kita telah ditempatkan bersama dalam keserupaan kematianNya, kita juga akan menjadi sama dalam kebangkitanNya.” Kita telah mati bersama Kristus dan kita juga telah bangkit bersama Kristus. Sebagaimana dengan Kristus, demikian juga dengan kita. Jika dia telah dihukum maka kita telah dihukum. Tetapi jika dia benar, kita juga dibenarkan di dalam Dia. Kita semua satu di dalam Kristus.
Dan di dalam pasal tujuh, di bagian awal, dia mengumpamakan tentang kesatuan mistikal orang percaya di dalam Kristus, dia mengumpamakan hal itu seperti sebuah pernikahan. “Sebab itu saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu menjadi milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.”
Kita tidak lagi menikah dengan hukum, tidak lagi memiliki ikatan pernikahan dengan maut, tidak lagi memiliki ikatan pernikahan dengan perbuatan baik. Tetapi kita telah menikah dengan yang lain. Kita telah menjadi pasangan Kristus dan kita menjadi satu di dalam Dia.
Satu tubuh, satu hukum, satu keyakinan, satu komitmen, satu hidup yang kekal. Menikah dengan Tuhan Yesus Kristus. Kita telah menjadi miliknya. Kita adalah kepunyaanNya.
Kadang-kadang gambaran dari kesatuan itu digunakan antara pokok anggur dan rantingnya. Sebagai batang yang memiliki kesatuan dengan rantingnya, demikian juga kita dengan Kristus. Kadang-kadang Allah menggambarkannya sebagai sebuah batu fondasi—seperti sepotong batu yang menjadi satu dengan fondasinya demikian juga kita satu di dalam Kristus.
Dan kadang-kadang Alkitab menggunakan gambaran dari anggota-anggota tubuh. Sebagaimana anggota-anggota tubuh adalah satu dengan kepalanya, jadi kita semuanya adalah satu di dalam kepala, yaitu Yesus Kristus.
Jika kepala dihukum maka kita juga dapat dihukum. Tetapi jika kepala dibenarkan maka kita juga dibenarkan. Jika kepala saya bebas maka tangan saya juga bebas. Tidak ada seorangpun yang tenggelam jika kepalanya di atas air.
Anda tidak dapat menenggelamkan seseorang dengan kakinya! Selama kepalanya masih bebas dan berada di atas, anda tidak dapat menenggelamkan dia, selama kepala tubuh adalah Kristus, Juruselamat kita, selama Dia masih diatas badai dan di atas kutuk penghukuman, maka anggota-anggota tidak dapat terhilang dan tidak dapat jatuh kebawah hukuman maut.
Kita satu di dalam Dia. Dan melalui semuanya itu, “Tidak ada lagi penghukuman.” Kita semua, dia telaah berbicara tentang penggantian dan penyediaan, Kristus telah mati di dalam posisi kita. “Allah menghukumkan yang dikasihiNya bagi kita sehingga Dia tidak lagi melihat kita sebagai orang berdosa, Kristus telah mati bagi kita.”
“Terlebih lagi, dibenarkan oleh darahNya, kita akan diselamatkan dari murka yang akan datang melalui Dia.”
“Sebab ketika kita menjadi musuh Allah, kita telah didamaikan dengan Allah oleh kematian AnakNya, terlebih lagi, telah didamaiakan, kita akan diselamatkan oleh HidupNya.”
“Dan kita bersukacita di dalam Allah oleh oleh Dia yang karena kita telah menerima berkat penebusan.”
Dia telah mati bagi kita untuk menggantikan tempat kita, dan Allah hanya menghendaki satu kematian. Hanya satu.
Ketika seorang penjahat dihukumkan dan digantung, atau dalam satu kursi listrik atau kamar gas, dan nyawanya hilang maka hukum telah dipuaskan. Ia telah dipenuhi dengan satu kematian. Dan Kristus telah mati dan kematianNya itu adalah bagi kita.
Hukuman telah dibayar. Maka tidak perlu lagi dibayar. Hutang telah dilunaskan. Maka saya tidak perlu lagi membayarnya. Dia telah menggantikan kita. Dia mati untuk kita. “Allah menghukumkan orang yang dikasihiNya sehingga kita tidak lagi berdosa di hadapanNya—dibawah penghukuman dan dibawah hukuman maut—Kritus mati menggantikan tempat kita.” Dia telah melakukan hal itu untuk kita! Dia melakukannya bagi saya dan anda.
Dalam pembacaan saya, Charles Haddon Spurgeon dari Inggris dan Dwight L. Moody dari Amerika, kedua orang itu hidup dalam generasi yang sama, telah melintasi kisah yang sama sebagaimana saudara-saudara mereka telah menyatakannya. Dan saya telah membaca khotbah keduanya.
Adalah seperti ini. Dalam salah satu perang Prancis, nama seseorang telah terdaftar untuk ikut berperang, dan karena ada pertimbangan dari sahabatnya, sahabatnya itu menggantikan tempatnya. Dan sahabatnya itu ikut ke dalam pertempuran, dan dalam pertempuran itu ia terbunuh.
Dan ketika tahun-tahun telah berlalu, nama orang itu tercatat lagi. Dan ketika dia muncul di hadapan hukum, dia berkata, “Namaku telah terdaftar, dan saya telah pergi bertempur dan terbunuh. Dan saya tidak dapat di dorong ke dalam hal itu lagi.”
Dan mereka menemukan sahabatnya yang telah menggantikan tempatnya dan yang telah mati menggantikan dia. Dan berdasarkan hukum maka orang itu bebas, dia telah ditebus, dia telah mati dan dia bebas. Sahabatnya telah menggantikan tempatnya.
Jadi demikian juga di dalam hukuman dan murka Allah atas dosa-dosa kita. “Upah dosa adalah maut” dan, “jiwa yang berdosa harus mati.” Dan siapa yang mati? Kita semuanya mati atau seseorang yang lain. Saya harus membayar hukuman itu atau orang lain.
Kristus telah melakukan hal itu bagi kita. Dia telah membayar hukuman kita. Dia menggantikan tempat kita. Dia mati bagi kita. Jadi, “Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman, tidak ada lagi kematian, tidak ada lagi penghakiman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Kita berdiri dengan bebas. Kita berdiri dengan pengampunan. Kita berdiri dengan dibenarkan. Kita berdiri dan diterima di hadapan penghakiman kemuliaan.
“Tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus Yesus.” Kita harus mengambil seluruh teks itu, “Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman.” Banyak dari mereka yang kan berusaha menghentikan ,”tidak ada lagi penghukuman.”
Banyak dari mereka yang berkata, “Allah penuh dengan belas kasihan, Dia tidak akan menghukum. Allah penuh dengan anugerah, Dia tidak akan menghakimi. Allah penuh dengan kemurahan dan simpati, dia tidak akan memarahi. Allah penuh dengan hal-hal baik, Dia tidak akan menyerahkan kedalah hukuman yang kekal bahkan utuk ciptaannya yang paling akhir sekalipun.”
Banyak yang percaya hal itu pada masa sekarang ini, “Tidak ada penghukuman di dalam pasal itu.” Oh, hal itu tidak berkata demikian. Yesus tidak berkata demikian. Alkitab tidak berkata demikian. Alkitab penuh dengan hal-hal mengerikan dari gemuruh dan kemarahan dari Allah yang Mahakuasa terhadap kesalahan dan pemberontakan manusia yang berdosa.
Dari permulaan hingga akhirnya, ada begitu banyak kegentaran yang mengerikan dan penguhukuman yang mengerikan dari Allah yang Mahakuasa atas pemberontakan-pemberontakan kita.
Itu adalah injil setan, sebuah janji dari setan, ketika dia membisikkan ke telinga anda, ketika dia berkata, “Allah mengatakan kamu pasti akan mati. Engkau seharusnya tidak mati.” Setan membisikkannya ke telinga anda. Itu adalah injil yang palsu. Itu adalah pengharapan yang palsu, sebuah ilusi, “tidak ada penghukuman.”
Di luar Kristus tidak ada hal lain kecuali penghukuman! Kita semua telah terhilang dan berada di bawah kuasa dosa jika kita berada di luar Kristus Yesus. Oh kata-kata itu, Ibrani 10:27, di luar Kristus tidak ada yang tersisa, “Tetapi yang ada adalah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat.”
Dalam Yohanes 3:18,” Barangsiapa yang percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”
Dan dalam ayat yang terakhir pada pasal yang sama, Yohanes 3:36, “Barangsiapa yang percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa yang tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap di atasnya.”
“Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman.” Penghukuman ini adalah penghakiman dan Murka Allah di setiap tempat kecuali satu, kecuali satu tempat, kecuali satu perlindungan, kecuali di satu karunia, kecuali satu kemurahan kecuali dalam diri Seseorang.
“Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Kita terbang kepadaNya untuk perlindungan dan pengharapan. Kita tertunduk dalam kehadiranNya. Kita melihat ke arah wajahNya yang mulia. Kita menemukan anugerah dan keselamatan di dalam Dia.
Dan kepada setiap orang yang berada di dalam Kristus—semua di dalam pasal delapan Kitab Roma—akan dimuliakan dan memiliki kemenangan di surga dan gemanya akan sampai di neraka. Dengarkanlah kepada Paulus sebagaimana dia berkata,”Jadi apa yang kita katakan tentang semua ini, jika Allah dipihak kita, siapakah yang dapat melawan kita?”
Dan lagi, “Ia yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”
Lagi, “Siapakah yang akan mengugat orang-orang pilihan Allah?” Siapakah yang akan melakukannya, seseorangkah? Allah telah membenarkan mereka di dalam Kristus.
Dia mengatakan hal itu. Kita adalah orang-orang yang terputus dan gagap, kita lemah dan gagal, kalah dan terikat. Tetapi di dalam Kristus,”Adalah Allah yang membenarkan.” Kita percaya di dalam dia dan Dia melayakkan kita di hadapan Allah.
“Bahwa Kristus telah mati, dan yang bangkit kembali, dan Dia duduk di sebelah kanan Allah Bapa, yang juga menjadi pengantara bagi kita.”
“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Allah di dalam Kristus Yesus.”
Semua yang kita butuhkan, semua hal yang akan menyelamatkan kita, semua hal yang akan memelihara kita adalah berada di dalam Kristus. “Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus Yesus.”
Ketika saya berada di dalam diri saya sendiri, saya berada di dalam dosa. Ketika saya berada di dalam diri saya sendiri, saya berada di dalam kedagingan. Ketika saya berada di dalam diri saya, saya berada di bawah penghukuman. Ketika saya berada di dalam diri saya sendiri saya secara mutlak berada di dalam murka dan penghukuman kekal yang akan dihukum di dalam neraka. Ketika saya berada di dalam diri saya sendiri saya terhilang, saya terhilang dan terhilang!
Tetapi ketika saya berada di dalam Kristus, di dalam Tuhan Yesus, saya mempercayakan jiwa saya kepada Tuhan. Dan di dalam Dia, saya menyerahkan hidup saya kepadaNya. Dan di dalam Kristus tidak ada lagi penghukuman, tidak ada lagi keterhilangan, tidak ada lagi nyala api, tidak ada lagi hal yang membakar, tidak ada lagi murka, tidak ada lagi neraka. Tidak ada apa-apa kecuali janji yang mutlak tentang kemenangan dan kemuliaan dari Allah dalam Kristus Yesus.
Anda telah selamat di dalam Dia. Anda telah selamat di dalam Dia. Sampai selama-lamanya hingga kekekalan, anda menjadi satu dengan Dia. Anda berada di dalam Kristus, “Tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.”
Seperti seorang manusia pada masa air bah yang berada di dalam bahtera, sebagaimana langit menjadi gelap dan gunung-gunung tenggelam, dan air bergulung-gulung, dan bahtera itu tetap terapung di atas semua hal yang tenggelam, dan Nuh selamat di dalam, di dalam bahtera.
Sama seperti seorang rakyat Israel di bawah percikan darah pada Paskah yang sangat mengerikan itu ketika malaikat maut melewati tiap-tiap pintu dari seluruh rumah dan keluarga yang ada di Mesir, di bawah darah, di bawah darah maka tiap kehidupan akan selamat. Dia telah selamat.
Sebagaimana Musa telah selamat di antara bebatuan. Allah berkata, “Musa tidak ada seorangpun yang akan melihat wajahKu dan tetap hidup.” Dan Allah mengambil Musa dan menempatkannya di bebatuan dan melindungi dia di sana dengan tanganNya ketika kemuliaan Allah melewatinya.
Fanny Crosby menulis sebuah lagu yang sangat indah.
Dia menaungi jiwaku di antara gunung batu.
Di dalam dunia yang kelam
Dia menaungi jiwaku dalam kasihNya yang dalam
Dan melindungiku di sana dengan tanganNya
Dan melindungiku di sana dengan tanganNya.
Ketika iblis berkata, “Engkau telah terhilang. Engkau berjalan dengan terhuyung-huyung ke dalam penghukuman dari nyala api dan hukuman yang kekal.” Dapatkah kita? Dapatkah kita? “Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman, tidak ada lagi penghakiman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus”—diselamatkan di dalam gengaman tanganNya, selamat sampai selama-lamanya.
Itu adalah harapan dan janji. Itu adalah karunia Allah: kehidupan yang kekal di dalam Kristus Yesus. Meliha ke arah Dia, bukan kepada gereja, bukan kepada ordinansi-ordinansi, bukan kepada perbuatan baik kita, bukan dengan memelihara hukum, bukan dengan menaati perintah-perintahNya. Hati kita berada di dalam Dia, mengasihi Allah, memberikan hati kepada Allah, dan semua perhentian dari keindahan dan jalan yang berharga dan kehidupan yang kita jalani bagi orang-orang yang berada di dalam Kristus akan mengikuti kita dengan indah, setelah kita diselamatkan.
Di sana anda melihat seseorang yang harus anda bantu, maka anda akan membantu mereka, anda akan menuntun mereka, anda akan menjaga mereka, jika anda berada di dalam Kristus.
Dan itu adalah permohonan kita malam ini. Sementara kita menyanyikan lagi ini, kita berdoa, berharap seseorang dari anda, akan memberikan hatinya kepada Tuhan, datanglah ke dalam persekutuan dari jemaat ini. Sementara kita menyanyikan himne ini. Telusurilah lorong ini dan maju ke depan, ke hadapan pendeta. Maukah anda datang malam ini?
“Pendeta, malam ini saya memberikan hati saya dan hidup saya kepada Tuhan Yesus, dan hanya ke dalam Dia.”
Beberapa diantara anda yang sudah diselamatkan, dan siap untuk dibaptis. Ketika kita membuat permohonan ini, anda datang dan berbagi dengan kami dalam pelayanan yang mulia ini, berkat yang penuh harapan yang kami miliki pada janji di dalam kematian Kristus dan kebangkitan dan kedatangan yang kedua kali dari Tuhan kita Yesus.
Ketika kita membuat permohonan ini, telusurilah lorong ini dan maju ke depan, mari datanglah, sementara kita berdiri dan menyanyi.
Alih bahasa: Wisma Pandia