Daftar isi

PERSETERUAN TERHADAP  ALLAH

(THE ENMITY AGAINST GOD)

 

Dr. W. A. Criswell

 

10-10-54

Roma 8:5-8

 

Di dalam seri khotbah kita menelusuri Kitab Roma, kita telah sampai di pasal delapan. Malam ini saya berharap anda semua membawa Alkitab anda. Dan pada pasal delapan Kitab Roma, malam ini kita akan berbicara tentang: Perseteruan Terhadap Allah.

Judul teks kita diambil dari  ayat ketujuh yang terdapat dalam pasal delapan Kitab Roma.

Sekarang saya akan mulai membaca dari ayat ketiga pasal delapan Kitab Roma:

 

Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,

Supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.

Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.

Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.

Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.

Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Sekarang kita akan melihat secara jelas dalam ayat tujuh dan saya akan memulai dari ayat enam dari : “Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera”—kemudian judul teks saya yaitu ayat tujuh:

 

Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk terhadap hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Jadi mereka yang hidup di dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

 

Perseteruan terhadap Allah.

 

Dimanakah anda berharap bahwa anda akan menemukan itu: perseteruan terhadap Allah? Jadi, dalam pencarian terhadap perseteruan, kita akan melihat kekerasan dan pemberontakan melawan Allah. Di dalam pencarian terhadap seteru Allah menemukannya dalam lubang neraka. Di sanalah anda akan menemukannya. Jika anda ingin mencari seteru Allah, anda dapat pergi ke lubang neraka dan anda akan menemukannya. 

Jadi, hal itu mengkin benar. Jika anda mencari benih perseteruan terhadap Allah, di mana anda akan mencarinya? Anda akan menemukannya dalam penasehat neraka. Di sanalah anda akan menemukannya. Jadi hal itu mungkin benar. Anda akan melihatnya di dalam penasehat Hades. 

Perseteruan terhadap Allah, benih pemberontakan dan kejahatan melawan Allah, dimana anda akan menemukannya? Anda akan menemukannya di dalam hati Setan. Di sanalah anda akan menemukannya. Jejak permusuhan dan jejak pertempuran dalam semua hal yang harus dihadapi Allah. Di sanalah anda akan menemukannya: di dalam hati Setan. Itu benar.

Saya berharap semua hal itu benar. Jika anda mencari seteru Allah di dalam lubang neraka, saya tebak hal itu benar. Alkitab tidak menyatakan hal itu, tapi saya dapat tebak bahwa hal itu benar.

Jika anda menemukannya di dalam para penasehat hukuman, dalam malaikat-malaikat yang jatuh, saya tebak hal itu benar. Alkitab tidak menyatakannya tapi saya tebak hal itu benar.

Jika anda mencari seteru Allah, anda akan menemukannya dalam jantung Setan. Saya dapat tebak hal itu benar. Dan saya berharap hal itu benar.

Tetapi hal yang disampaikan Alkitab adalah hal ini: Perseteruan terhadap Allah di temukan dalam hati manusia dan dalam jiwa manusia. Dan bukankah hal itu sebuah kengerian untuk dijelajahi?

Dan betapa sebuah hal yang sangat luar biasa untuk melihatnya di atas pemandangan dari sejarah manusia dan dalam sejarah kehidupan manusia. Ketika anda berpikir bagaimana Allah membuat manusia yang pertama, sempurna dalam semua jalannya—taat dan kudus dan terhormat dalam seluruh sikapnya, gambaran Allah yang sempurna tetapi lihat kedalam teks ini—sekarang dia adalah musuh Allah.

Oh, hal yang luar biasa sekali, hal yang telah menaungi dia dan yang menyusul dia. Hal itu sama seperti jika seorang Karthage kuno yang berjalan melalui jalan-jalan yang dibuatnya dan sekarang dibuat menjadi timbunan puing oleh orang Roma, melihat ke arah puing-puing tersebut maka dia pasti akan mencucurkan air matanya.

Itu sama seperti seorang Yahudi yang berjalan melalui jalan dari kota Yerusalemnya yang indah pada hari ini dan melihat seperempat bagian yang tersisa, melihat ke arah reruntuhan yang tidak sukar untuk dijelaskan. Satu hal lagi yang anda dapat lihat di Jerman, semuanya telah hancur. Bagi semua kota yang indah itu, sukacita dunia telah pudar—hal yang sama.

Beberapa tahun yang lalu. Sebuah bintang terlihat di angkasa diantara miliaran bintang yang pernah terlihat. Hal itu telah dikonfirmasi sebelumnya sejak ia terlihat bahwa ia akan membakar dunia.

Hal itu yang terjadi pada kita. Dunia kita akan hancur, rumah kita akan terbakar. Kemanusiaan kita telah hancur. Perseteruan terhadap Allah berada di dalam kita. Yaitu di dalam diri manusia.

Apakah anda tahu bahwa ini adalah sebuah kata benda? Ini bukanlah sebuah kata sifat—pikiran daging, pikiran dari manusia alami.

Apakah itu perseteruan terhadap Allah? Tidak. Alkitab berkata bahwa pikiran kedagingan adalah seteru itu sendiri terhadap Allah. Pikiran alami manusia tidaklah berwarna hitam. Itu adalah kegelapan itu sendiri. Ini bukanlah sifat pemberontakan. Tetapi ini adalah pemberontakan itu sendiri. Ini bukanlah sifat kejahatan. Ini adalah kejahatan itu sendiri. Ini bukanlah sifat iri hati. Ini adalah iri hati itu sendiri.

Esensi dari dosa, apakah dosa itu, dia ditemukan dalam hati manusia. Hati manusia adalah seteru Allah. Keseluruhan spektrum manusia telah jatuh. Dia telah jatuh dalam pikiran. Pikirannya adalah kemurkaan. Dia telah jatuh dalam jiwanya. Jiwanya telah hancur. Dia telah terjatuh dalam hidupnya. Dia hidup dalam pemberontakan. Di telah jatuh dalam hasratnya. Manusia yang diciptakan Allah telah jatuh. 

Dan hukuman atas manusia itu adalah hukuman kematian. “Sebab keinginan daging adalah maut,” ayat enam pasal delapan. Kembali ke dalam pasal sebelumnya: “Sebab upah dosa adalah maut.”

Kembali ke bagian-bagian sebelumnya dan di dalam Kitab Yehezkiel, sang nabi berkata: “Jiwa yang berdosa akan mati.” Dan kembali ke bagian awal: “Pada saat kamu memakannya, maka kamu pasti mati.”

Pikiran daging adalah seteru, seteru itu sendiri. Ia adalah kegelapan itu sendiri. Ia adalah kejahatan itu sendiri. Sifat alami manusia adalah musuh Allah. Dan hukuman Allah atas seterunya adalah maut: universal, selama-lamanya, kematian kekal. Itu adalah takdir alami, manusia yang tidak diregenerasikan.

Jadi, mengetahui teologi seperti itu yang pernah dipresentasikan dan orang tidak berpikir tentang itu, dan tidak membicarakan hal itu dan melihat dengan rasa curiga dan kadang-kadang mencari untuk reputasinya? Mereka tentu saja melakukannya. Jika anda duduk dalam sebuah perpustakaan teologi dan melihat buku-bukunya, anda akan menemukan segala jenis hal yang berkata tentang Anthropologi Paulus, gambaran Paulus tentang sifat alami manusia.

Sebagai satu contoh, sekarang anda melihat, bahwa ada banyak teologi yang luar biasa dan di sana ada begitu banyak pengkhotbah terkemuka serta filsuf yang hebat yang memiliki karunia dalam memahami banyak bahasa buku dan mereka mengetahui iman Kristen ada banyak homilitika yang hebat yang memiliki pengetahuan yang luas atau manusia yang memiliki pengetahuan banyak dan kuasa. Ada orang-orang yang berkata  tentang gambaran dari sifat alami manusia—dari sifat kemanusiaan yang dijelaskan oleh Paulus adalah tidak benar. Mereka berkata bahwa bukan seperti itu gambarannya.

Demi apa yang mereka katakan, sekarang dengarkanlah apa yang mereka katakan, yaitu bahwa setiap manusia dilahirkan dengan sifat baik. Jiwa dilahirkan dalam kemurnian. Kehidupan mereka sepenuhnya kudus. Manusia menjadi seorang yang berdosa hanya karena mereka meniru orang yang berdosa. 

Seorang anak kecil akan menjadi baik jika anda mengajarkan anak kecil itu kebaikan. Mereka akan belajar menjadi seorang pendosa jika diajari tentang dosa. Tetapi dari sifat alami, kita murni dan kudus serta tidak korup. Dan kita hanya menjadi pendosa dengan pengajaran dan latihan.

Sekarang teologi Paulus berkata bahwa kita dilahirkan dalam kejatuhan dan kejahatan serta berdosa, dalam pikiran kedagingan, pikiran alamiah kita, dan pikiran itu kita bawa bersama-sama ke dalam dunia ini, dan itu adalah musuh Allah. Dan di sana ada dua hal. Yaitu mereka saling bertentangan.

Paulus berkata, kita datang ke dalam dunia ini bersama dengan sebuah kecendrungan, dengan sebuah jiwa, dengan sebuah pikiran, dengan sebuah tubuh yang telah rusak, yang siap mengecewakan, yang siap untuk berdosa.

Mereka memberitahukan saya, saya tidak begitu mahir tentang seekor buaya, tetapi mereka memberitahu saya bahwa ketika sebuah buaya seekor buaya memecahkan cangkangnya, maka dalam menit itu buaya kecil akan memecahkan cangkangnya dan mengambil posisi menyerang dan membuka mulutnya sebagaimana yang diajarkan dan dilatih. Di memang dilahirkan dengan sifat itu, seekor buaya: untuk menyerang dan menggigit.

Saya melihat dalam  koran, seringkali, gambar-gambar dari seekor anak kucing, anak kucing yang manis. Mereka adalah anak kucing harimau. Dan ketika mereka masih menjadi anak kucing, saya melihat dalam koran, seseorang bermain dengan anak kucing tersebut. Dan mereka sangat ringan dan halus dan mereka sangat lembut serta manis dan sangat menyenangkan. 

Tetapi di dalam anak kucing itu, ada hati seekor harimau. Dan masanya akan datang ketika tidak ada seorangpun di dalam rumah yang mau bermain dengan anak kucing yang manis itu, yang lahir dengan sifat itu, dengan sebuah kebuasan harimau di hatinya.

Seekor srigala mungkin tidur, tetapi ia tetap seekor srigala. Seekor ular mungkin dapat tidur diantara bunga-bunga tetapi ia tetaplah seekor ular.

Dan Paulus berkata: “Sekalipun dalam pikiran manusia dan dalam pikiran manusia yang hidup terhormat dia dapat menolak dan menjadi seorang penyair atau seorang filsuf—dia menjadi seorang ilmuwan, dia menjadi seorang sarjana—sekalipun pikiran seorang manusia dapat menjangkau, pemahaman bagian dari angkasa, mengambil ke bagian di sekitar hal-hal besar dari kebesaran Allah dan alam semesta,” Paulus akan berkata, “Sekalipun manusia dapat belajar dan memberikan dirinya sendiri kepada evolusi yang hebat dari Allah alam semesta, “Paulus berkata bahwa, “dia tetap rusak total dan terhilang serta celaka.”

Bintang-bintang bukanlah surga dan samudra bukanlah Allah. Ataupun seorang manusia menghasilkan regenerasinya melalui pengetahuannya yang luas dan pembelajaran filsafat, mereka tetap terhilang. Mereka tetap di bawah hukuman.

Dapatkah saya melihat di dalam masa yang sekarang yang sedang kita hidupi? Anda beritahukanlah kepada saya apa yang paling anda takuti? Apakah yang paling anda takuti adalah salah satu tipe kejahatan?

Dapatkah saya menggambarkannya? Dia merupakan orang yang tidak terpelajar. Dan matanya liar. Dan dia memiliki roman muka seperti kera besar. Tangannya serta lengannya berat. Dan di dalam kantongnya dia memiliki pentungan polisi dan di kantong yang lain dia memiliki seekor binatang yang mirip musang. Dan dia juga menyimpan sebuah pistol. Dan kemudian dia memiliki catatan kejahatan tentang  perampokan bank, dengan menyandera seseorang yang tidak bersalah.  

Pernahkah anda gemetar di hadapan orang yang seperti itu? Saya tidak pernah memberi sebuah pengajaran kepada mereka. Hal itu tidak pernah masuk ke dalam pikiran saya, tipikal dari kejahatan. 

Tetapi tidak ada satu jiwapun di perdaban dunia ini, yang tidak gemetar terhadap dirinya sendiri dan kotanya dan negaranya dan dunianya. Tidak ada satu jiwapun dari antara kita hari ini yang tidak gemetar di hadapan dengan kengerian yang luar biasa di hadapan ilmuwan yang telah menemukan rahasia alam semesta Allah.

Anda dapat memeriksanya ke luar dalam dunia yang luas ini. Di dapat berkata kepada atom uranium, dan menggunakannya menjadi bom atom hydrogen, dan bom itu dapat menghancurkan dunia Allah. Dan anda gemetar di dalam jiwa anda, karena dia pintar, karena dia terpelajar, karena dia seorang ilmuwan, karena dia tahu.

Tetapi manusia yang memiliki gelar sarjana tetapi yang telah rusak total dan kejam sama seperti seseorang yang memiliki lengan dan tangan yang berat yang memiliki pentungan polisi dan atau sebuah pistol di tangannya. Itu adalah teologi Paulus. Kita telah terhilang dan rusak total

“Keinginan daging adalah seteru Allah” Termasuk kalangan sarjawan, adalah keinginan para filsuf adalah keinginan para pengusaha, adalah keinginan setiap orang. Di dalam sifat alami manusia, “keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah.” itu adalah teologi Paulus.  

Sekarang saya ingin mengambil satu contoh lagi. Kita bisa mengambil contoh dalam jumlah lusinan pada malam ini. Hal-hal itu adalah  tentang dunia dan tentang Allah yang dapat mereka pikirkan.

Bagaiamana dengan Antrhopologi Paulus, doktrinnya tentang hal-hal duniawi dari pikiran manusia? Bagi manusia yang belum diregenerasikan. Dia adalah manusia yang telah jatuh.

Baiklah. Ini adalah beberapa hal yang disampaikan oleh beberapa teolog kita yang terkemuka dan sarjana-sarjana serta para filsuf serta pengajar yang berkata tentang Anthropologi Paulus.

Baiklah. Hal kedua yang mereka katakan, mereka mengatakan bahwa yang tidak diregenerasikan dan manusia biasa, manusia daging dan ras manusia serta keluarga manusia—mereka berkata bahwa hal itu dapat terjadi pada kita hari ini—dan saya berpikir tentang salah satu filsafat sebagaimana yang dia jelaskan. Dia berkata berkata tentang hal ini yang sedang terjadi pada kita hari ini karena disebabkan dalam sebuah pasang naik yang besar., dan dia berkata kita mengalami penurunan yang sangat mungkin dalam perang dunia pertama, dan dia berkata, kemudian kita meningkat lagi. Dan dia berkata. Kepada semua generasi yang melewati abad-abad, manusia yang sedang beranjak naik dan akan terjatuh sama seperti gelombang yang pasang naik. Ia akan menurun tetapi akan naik lagi.

Dan hal itu tidak akan menurun sampai tingkat yang sangat rendah. Hal itu akan terus naik, naik dan terus naik. Dan tentu saja, kesudahannya adalah seperti itu, bahwa suatu hari, manusia dalam proses evolusinya, akan terus meningkat, meningkat hingga akhirnya kita tidak hanya akan menjadi malaikat-malaikat, seperti yang seseorang yang saya baca mengatakan: “Kita akan menjadi  kepala malaikat di hadapan Allah dan kita akan mencapainya melalui proses evolusi.” Kita akan terus berubah naik, dan terus berubah naik.

Dan hal ini merupakan sebuah kejatuhan yang menjadi kesalahan kita sekarang ini. Mereka adalah batu sandungan, manusia telah menjadi meraba-raba dan melihat dan seperti sebuah dalil , mereka berusaha mencari dan membuat prestasi. Dan pada suatu hari, kita akan mencapai sukses final dan mencapai puncaknya. 

Itulah yang disampaikan oleh para filsuf. Teologi Paulus berkata, seberapapun jauhnya manusia berusaha dan dapat pergi serta berpaling, bagaimana dia dapat berhasil dan berkembang di dalam dirinya. Di dalam dirinya ada kedagingan, bahwa dirinya penuh dengan kejahatan, dan dirinya adalah seteru, manusia adalah ciptaan yang telah jatuh dan menghasilkan manusia yang memiliki jenis yang sama dengan dirinya. Dan dosa yang ada pada generasi kita sekarang akan menjadi dosa yang sama bagi anak-anak kita dan generasi yang selanjutnya. Dan gemanya dari jiwa ke jiwa, dari generasi ke generasi sepanjang abad.

Dan keinginan daging adalah maut. “Keinginan daging adalah perseteruan dengan Allah.” “Ia telah ditaklukkan kepada hukum Allah yang tidak mungkin juga dipenuhi.”

Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang dirabur orang itu juga yang akan dituainya.

Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Keinginan daging penuh dengan kejahatan. Pikiran daging menghasilkan keinginan daging. Pikiran daging membiarkan kedagingan. Dan pikiran kedagingan menuai kedagingan. Sifat alami manusia menaburkan kedagingan dan menuai kedagingan juga. 

Tidak mungkin ada, kata Paulus, manusia yang menabur dalam daging akan menuai manusia rohani. Tidak mungkin seorang generasi yang berdosa menabur dan memberi pertumbuhan akan menuai buah dalam sebuah generasi yang kudus.

Itu adalah gema dan gaung dari pemberontakan dan kejahatan dan dosa seperti yang terjadi pada hari ini. Demikian juga pada masa bapa-bapa pendahulu kita. Dan hal yang sama juga pada generasi anak-anak kita.

Dan tidak ada hal yang dapat memutuskan lingkaran itu berdasarkan hukum Allah. Satu jenis menghasilkan jenis yang sama dan kedagingan menabur dalam daging. Pikiran manusia, kehidupan manusia, tubuh manusia, yang tidak lahir baru, menghasilkan jenisnya sendiri, menhasilkan orang yang tidak diregenerasikan, menuai kejahatan, menui perseteruan dengan Allah.

Saya katakan bahwa hal itu adalah hukum Allah dalam setiap realm dan alam semesta yang diciptakan oleh Allah. Itu adalah hukum Allah dalam realm tumbuh-tumbuhan. Jika seseorang datang kepada saya dan berkata, “Pendeta tebak apa? Saya menabur sepuluh hektar gandum dan salah satu diantaranya dapat berjalan.” 

Dan seorang yang lain datang dan berkata kepada saya, “Pendeta, tebak apa? Saya menanam, saya menanam bawang dan menuai sejenis lobak.”

Saya akan berkata kepada mereka, apakan anda telah gila? Itu yang akan saya katakan kepada mereka. Dan saya benar. Hanya orang gila yang berkata seperti itu. Berdasarkan hukuma Allah dalam dunia tumbuh-tumbuhan hanya jenisnyalah yang akan menghasilkan jenis yang sama.

Hal yang sama juga berlaku dalam dunia binatang, itu adalah hukum Allah. Anjing tidak akan menghasilkan kucing dan sapi tidak akan menghasilkan kuda.

Berdasarkan hukum ketetapan Allah, kucing menghasilkan kucing. Dan anjing menghasilkan anak-anak anjing. Lembu memiliki anak-anak lembu. Dan kuda mempunyai anak kuda. Itu adalah hukum Allah. Allah menciptakan dengan cara itu.

 Dan dunia dari kemapuan manual kita. Jika seorang manusia telah belajar tentang hukum, misalnya anda, saya tidak akan memanggil anda jika isi perut saya keluar. Saya tidak akan memanggil anda. Saya akan memanggil dokter, bukankah begitu Dr. Bagwell? Ya, itu benar.

Itu berdasarkan hukum Allah. Manusia di dalam pekerjaannya, manusia di dalam usahanya, dia melakukannya sesuai dengan kemampuannya. Tangannya akan diajari bagaimana untuk mengukir kayu atau seseorang diajari untuk menjadi pengamat. Jika dia diajar tentang hukum, kita tidak akan melihatnya untuk melakukan praktek pengobatan. Dia telar diajar dan dilatih dalam bidang hukum dan itu merupakan keahliannya.

Itu adalah kebenaran Allah di dalam dunia rohani. Dan itu merupakan sebuah hal yang mengerikan dan menakutkan. Itu adalah kebenaran dalam dunia rohani, sebagaimana adanya kita demikianlah kita akan tuai; apa yang kita tabur akan menjadi buah kita, kedagingan menghasilkan kedagingan. Pemberontakan menghasilkan pemberontakan.

Tidak ada hal yang dapat menghancurkan hukum itu. Yakub menipu bapaknya. Dia mengambil kulit binatang dan memakaikannya. Dan ketika ayahnya yang buta, Ishak merabanya, dia memiliki bulu seperti Esau.

Jadi ketika ayahnya meraba Yakub, dia memiliki bulu seperti Esau. Dan dia berkata dia adalah Esau. Dan dia mencuri berkat saudaranya.

Tahun-tahun berlalu, dan pada suatu hari, anak-anak Yakub datang kepada ayahnya dan mereka melakukan apa? Kami menemukan jubah ini dan menunjukkannya di depan Yakub ayah mereka.

Itu adalah jubah Yusuf dan memiliki banyak warna. Dan ini apa? Darah yang berwarna merah. Ini adalah darah seorang anak. Dan ketika Yakub melihatnya, dia berkata, “Binatang buas telah membunuh anakku, Yusuf.” Itu adalah hukum yang mengenaskan.

Daud membunuh seseorang untuk menyembunyikan pemberontakannya. Dan nabi berkata: “dan pedang tidak akan pernah beranjak dari keluarganya.”

Maximus, membangun sebuah jembatan di tengah-tengah untuk menjatuhkan Konstantin. Dan dia menjatuhkan dirinya sendiri bersama kelompoknya.

Haman membuat sebuah tiang gantungan untuk Mordekhai. Haman akhirnya di gantung di gantungan yang dibuatnya itu.

Penguasa Stalin mengambil sekelompok orang Kristen, menempatkan mereka dalam sebuah kapal, mengirim mereka ke lautan dan membakar kapal itu. Pada suatu hari, orang-orang Gaul menyerang kerajaannya, dia melarikan diri ke sebuah pondok, dan mereka membakar pondok itu.

Henry III ditikam samapai mati dalam ruangan yang sama di tempat dia merencanakan dengan diam-diam pembunuhan yang keji terhadap orang-orang Protestan yang pertama.

Alexander VI  diracun oleh anggur yang dia persiapkan untuk orang lain.

Marie Antoinette, menjalanai suatu prosesi pernikahan yang indah melalui jalan Paris ke Notre Dame, ketika dia menikah dengan Dauphine yang kemudian menjadi Louis XVI Prancis yang terakhir, dia memberi perintah kepada prajurit-prajurritnya untuk naik turun pada prosesi itu dan pergi ke luar dan menyingkirkan semua orang yang compang camping, orang-orang miskin dan orang-orang timpang. Dia berkata, “Mataku tidak terlalu murni untuk melihat mereka.” Dan beberapa tahun kemudia, pada jalan yang sama, dia menyelusuri jalan itu sebagai seorang tawanan, dan dia berjalan diantara rantai besi dan hati yang kejam.

Saya ingat perkataan Herman Goering sebagaimana mereka meledakkan Inggris dan menghancurkan Coventry dan merusak London, saya ingat perkatan Herman Goering yang berkata: “Saya menjamin rakyat Jermanku bahwa tidak akan ada bom yang pernah jatuh melewati sungai Rhine.” 

Saya tidak tahu mengapa tetapi kehendak Allah seperti sebuah mata rantai. Yang saling menghasilkan. Apa yang ditabur dalam daging akan menuai kedagingan. Apa yang anda tabur itu juga yang akan anda tuai.

Mari kita membuat sebuah perbedaan sejenak. Seorang petani menulis surat kepada sebuah surat kabar.Ini adalah sebuah surat yang dia tulis:

 “Editor yang terhormat”:  

“Saya membajak lahan saya pada hari minggu, saya menanam tanaman saya hari minggu. Saya mengolah tanaman saya pada hari minggu. Saya menuainya pada hari minggu. Saya menjual hasil panen itu pada hari minggu. Dan panenan yang saya tuai dan hasil yang saya peroleh dan harga yang saya dapatkan lebih baik dari orang lain dan saya melakukan semua itu pada hari minggu. Saya berharap anda mencetak surat ini.”

Isu selanjutnya dalam koran itu keluar dan suratnya telah dicetak, sama seperti dia menulisnya. Dan di bawahnya, hasil editan, tertulis: “Allah tidak selalu mengumpulkan hasilnya dalam minggu pertama Oktober.”

Itu adalah sebuah sebuah rantai yang tidak dapat diganggu gugat, itu adalah sebuah rantai, yang berasal dari Allah yang Mahabesar. Siapa yang dapat memutuskannya?

Siapa yang dapat memutuskannya? “Saya akan belajar dan saya akan memutuskan rantai itu.” Anda akan belajar, belajar dan belajar, tetapi hal itu tetap di sana, tak bergeming, keras dan tidak terputuskan. 

“Tetapi, saya akan baik. Saya akan menjadi baik. Saya akan memutuskan rantai itu. Saya akan berubah dan melakukannya dengan lebih baik. Saya akan menghentikan itu dan saya akan memutuskan rantai itu.”

Tidak, anda tidak akan dapat. Hal itu telah diletakkan bersama-sama oleh Allah yang Mahabesar dan tetap berada di sana. Hal itu tetap berada di sana.

“Oh saya tahu apa yang harus saya lakukan. Saya akan bergabung dengan gereja. saya akan pergi ke sana dan akan duduk di dalam serta mendaftarkan nama saya. Saya akan bergabung dengan gereja dan saya akan menjadi seorang anggota dari gereja.” 

Tetapi, hal yang mengenaskan itu tetap ada di sana, ditetapkan oleh Allah yang Mahabesar. Apa yang dapat menghancurkannya? Apa yang akan menghancurkannya: hal yang mengerikan dan menakutkan itu. Dosa dan maut, dosa dan maut?

“Sebab keinginan daging adalah maut.” “Jika kamu hidup di dalam daging maka kamu akan mati.” Manusia yang tidak diregenerasikan akan menemui ajalnya.

Apa yang harus saya lakukan? Dan kemana saya harus berpaling? Siapa yang dapat memutuskan rantai yang mengerikan itu? Siapa?

Hal itu terdapat dapat pasal delapan Kitab Roma:

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.

Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.

Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,

Supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.

Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Jika anda berada di dalam Kristus, maka anda telah mati bagi dosa, sebab kehidupan Roh adalah kehidupan kebenaran. Dan roh kehidupan yang berada di dalam manusia memutuskan rantai yang mengerikan serta menakutkan itu, sebab hukum roh telah membebaskan kita dari hukum dosa dan kematian.

Dan jika saya hidup, dan jika saya selamat. Saya tidak melakukannya dengan kemampuan diri saya sendiri. Saya tidak mampu. Saya tidak akan pernah belajar cukup untuk belajar bagaimana. Saya tidak akan memiliki prestasi yang cukup. Saya tidak akan pernah cukup kuat berlari untuk menjangkaunya. Saya tidak akan pernah cukup baik untuk memilikinya.

Orang yang paling suci adalah orang yang pertama kali mengakui bahwa mereka adalah gelandangan. Orang dengan pakaian yang terbaik adalah orang pertama kali melihat noda di pakaiannya. Orang yang memiliki mahkota yang luar biasa adalah orang yang mencatat pertama kali bahwa dia telah kehilangaan permatanya.

Kita tidak dapat melakukannya. Ini adalah sebuh karunia dari Allah. Yang datang melalui tangan Yesus yang penuh kasih.

 

Di dalam tanganku

Tiada jasa kubawa

Hanya pada salibMu

Aku berpegang teguh.

 

Saya tidak dapat menyelamatkan diri saya sendiri, tidak dapat menebus diri saya sendiri, tidak cukup baik untuk mendaki  tangga yang dapat menjangkau Allah di surga. Saya tidak dapat Tuhan. Saya tidak dapat.

Di dalam kelemahanku, di dalam kedaginganku, di dalam tubuhku, di dalam jiwaku, telah hilang dan jatuh. Tuhan aku datang padaMu. Tuhan, tempatkanlah di tanganku sebuah karunia yang takkan mungkin pernah dapat kami raih. Tuhan berikanlah aku RohMu, anugrahMu, keselamatanMu yang berlimpah.

Lakukanlah Tuhan. Dan hal itu akan mengangkat semuanya. Aku tidak mengusahakannya Tuhan. Aku berpaling kepadaMu. Engkau selamatkan dan Engkau jaga. Tanganku terbuka. Tempatkanlah karunia ke dalamnya. Hatiku terbuka lebar Tuhan. Masuklah Roh Kudus yang dari Yesus.

Dan hanya itu. Itu adalah kebebasan, kemerdekaan, kemenangan dan keselamatan. Itulah Injil. Dan itulah yang kita tawarkan dalam nama Allah dan Tuhan Yesus malam ini.

Maukah anda mengambilnya? Maukah anda?  

“Aku tidak dapat melakukannya dengan diriku sendiri. Tetapi, aku akan membiarkan Yesus melakukannya untukku. Dan aku akan menyembunyikan jiwaku di dalamNya, dan inilah aku, aku datang.”

Seseorang, yang meletakkan jiwanya di dalam gereja, bagaimanapun Allah berkata dalam firman bahwa pintu terbuka dengan lebar. Ketika kami membuat seruan, maukah anda datang? Maukah anda membuatnya sekarang? Maukah anda?

Dalam bait pertama lagu ini, jalanilah lorong ini dan majulah kemari di samping saya, katakan: “Inilah aku pendeta dan aku segera datang.”

Maukah anda melakukannya sekarang? Buatlah sekarang sementara kita berdiri dan bernyanyi.

 

 

Alih bahasa: Wisma Pandi, Th.M.