Daftar Isi

SAHABAT-SAHABAT KITA DI ISRAEL

(OUR FRIENDS IN ISRAEL)

 

Dr. W. A. Criswell

Roma 11:1

02-03-74

 

Mazmur delapan puluh lima adalah sebuah mazmur yang dinyanyikan oleh orang Israel ketika mereka kembali ke tanah kelahiran mereka dari pembuangan mereka di Babel:

 

Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya TUHAN, telah memulihkan keadaan Yakub.

Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Sela

Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.

Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami.

Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?

Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau?

Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?

Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita.

 

Apa yang Allah firmankan? Apa yang Allah katakan? Apa yang hendak Dia sampaikan? Kami akan pasti berpikir tentang pesan yang akan menggoncangkan bumi yang secara literal menggerakkan dasar-dasar langit dan dasar-dasar bumi. Dan ketika saya membaca apakah yang Allah firmankan di dalam apa yang akan Allah sampaikan? “Dia akan berbicara—syalom—damai kepada umatNya” (Mazmur 85:8). Saya melihat bahwa ini adalah suatu hal yang tidak dapat diukur dan tidak terbatas dari kebutuhan firman. Allah akan berbicara damai sejahtera terhadap umatNya.   

Pertama sekali kita akan melihat ke dalam perjuangan dan tragedi dari orang-orang yang berada di Asia Tengah. Ada sebuah pengulangan yang saya dengar di setiap Negara yang saya telah kunjungi di Asia Tengah. Dan saya telah berulang-ulang mendengar hal itu. Itu merupakan sebuah kata yang sederhana, “Kami butuh damai.” Dan saya telah mendengarnya di Israel dari satu sisi dari Negara kecil terhadap yang lain. Mereka butuh untuk mengklaim tanah itu, muntuk membuat irigasi di padang gurun, untuk menghutankan kembali bukit-bukit. Untuk berasimilasi dengan orang yang merupakan para pengungsi, unuk membangun bangsa. Dan ketika kekayaan dan kekuasaan manusia diambil dan disia-siakan dalam peperangan dan di dalam senjata perang, tangisan dari rakyat adalah hal ini: Kami butuh damai. Dan seberapa banyak lagi keperihan yang merupakan ratapan ketika kematian datang karena penjagalan, karena kunjungan perang ke rumah-rumah orang Israel: “Kami butuh damai.” 

Ketika anda berkunjung ke Mesir dan berbicara kepada seorang Mesir yang berpikiran tajam, ada akan mendengar pengulangan yang sama. “Kami butuh damai.” Ada sesuatu yang menjadi sebuah rasa lapar bagi jutaan orang di Mesir. Dan secara praktis 30 juta orang dari mereka hidup dalam keadaan yang menyedihkan dan dalam kemiskinan. Kekayaan dari bangsa itu telah diserahkan kepada Uni Soviet untuk ditukar dengan alat-alat perang. Uni Soviet adalah sebuah Vampir. Yang akan menyedot darah Negara kecil itu hingga mati. Mereka akan membawa kemiskinan dan kesengsaraan selama-lamanya, di tempat mana saja, ketika tangan Uni Soviet menyentuh mereka. Begitu juga dengan Chekoslavia. Begitu juga dengan Hungaria. Dan demikian juga dengan Mesir. Kekayaan dari bangsa-bangsa ini yang seharusnya akan digunakan untuk membangun orang-orang yang di duduki oleh Rusia. Katun yang terbaik di dunia dihasilkan oleh Mesir. Tetapi Mesir telah menggadaikan katun mereka dan semua hasil tanah mereka yang lain kepada Rusia untuk masa depan yang tidak dapat diharapkan. Mereka berhutang selamanya. Dan Rusia telah memeras mereka hingga mati. Hal itu sama seperti yang kita lihat di Kuba. Kuba telah direduksi kepada perbudakan Rusia selamanya. Gula tebu yang dapat diproduksi oleh Kuba telah diduduki oelh Rusia. Mereka telah berhutang hal itu terhadap Rusia. Mereka dililit utang. Mereka telah menggadaikannya. Mereka tidak akan pernah dapat keluar dan negeri itu telah direduksi  kepada kemsikinan dan kesengsaraan. Tangisan orang Mesir adalah: “Kami butuh damai”

Itu merupakan tangisan Lebanon. Lebanon yang kecil memiliki penduduk yang berjumlah dua juta orang yang merupakan pusat perbankkan dan pusat keuangan dari seluruh wilayah itu. Tetapi dengan bom dan kekerasan dan dengan kekerasan yang mengelilingi mereka dan dengan para pengungsi Paletina, di sana timbul kebencian dan masalah. Lebanon kecil telah di bawa ke dalam jurang maut yang dalam. Dan duduk bersama dengan seorang Libanon yang terpelajar, saya mendengar dia mengulang kalimat yang sama: “Kami butuh damai.”

Di Damaskus, yang merupakan salah satu titik terpanas di bumi, Damaskus selama ribuan tahun telah menjadi pusat dagang dari seluruh Asia Tengah. Jika seseorang ingin mencari sutera, barang-barang potongan, pakaian kemeja, furniture, mereka akan pergi ke Damaskus. Damaskus merupakan sebuah pasar dari seluruh area yang besar itu dari dunia. Tetapi sekarang, mereka telah kehilangan miliaran dan jutaan dolar. Dan mereka juga telah direduksi ke pada keinginan dan kemiskinan. Dan anda melihat gambaran yang sama dari orang Damskus yang terpelajar: “Kami butuh damai.”  

Siprus kecil adalah cucuran airmata antara Kristen Yunani di satu sisi dan Muslim Turki di sisi yang lain. Ibukota Siprus adalah Nicosia. Dan Nicosia dibagi menjadi dua oleh sebuah barikade yang besar dari tentara PBB, untuk menjaga kedua sisi itu. Dalam sebuah taksi, anda datang ke barikade dan berkata kepada supir taksi, “Saya ingin mengunjungi Turki di bagaian lain Nicosia.” Dia akan pergi ke garis demarkasi dan berkata, “Saya tidak dapat pergi lebih jauh.” Lalu anda akan pergi dan berjalan melalui barikade dan pemeriksaan polisi. Dan memperoleh sopir Turki yang muslim dan mengunjungi Turki bagian yang lain. Dan duduk dengan orang Siprus, orang Siprus yang besar dan mereka akan berkata, “Tragedi pulau ini: Penyeludup Turki menyeludupkan ke tentara Siprus, senjata dan amunisi, dan negara kami menjadi bagian yang penuh dengan ait mata.” Dan mereka akan mengulang frasa yang sama, “Kami butuh damai.”  

Mengapa damai itu tidak datang? Kebencian dari ras itu telah dihembuskan selama bertahun-tahun dan berabad-abad. Saya berada di Tripoli, ibukota Libia. Dan saya duduk di sebuah dalam sebuah tempat semir sepatu. Dan di sana ada seorang Libia yang menyemir sepatu saya. Orang-orang Yahudi di Tripoli, Libia telah di paksa keluar. Mereka telah di paksa keluar karena rasa takut di dalam hidup mereka. Dan hanya sedikit yang tersisa. Salah satu dari mereka berada di sana. Dan tukang semir sepatu itu melihatnya dan melihat saya dan berkata dalam bahasa Inggris yang terpatah-patah, “Lihat Dia? Dia adalah seorang Yahudi. Jika dia tidak pergi, kami—“dan kemudian dia membuat sebuah tanda seperti menggorok tenggorokannya. Kemana dia akan pergi? Dimanakah dia memiliki sebuah tanah kelahiran? Diburu dan dibenci serta dibuang dari seluruh Dunia Arab, dia memalingkan wajahnya ke rumah bapanya, dan orang Arab  yang sengit yang mengepung mereka bersumpah untuk mendorong dia ke dalam laut. Kemanakah dia akan pergi? Dan kebencian terhadap orang-orang Yahudi telah dihembuskan dan tetap hidup hari demi hari. Ketika Ismael menyiksa dan mengejek Ishak kecil, Sara berkata: Cukup, sudah cukup. Tetapi ejekan itu dan cemooh kebencian itu telah menjadi karakteristik  terhadap orang Yahudi sejak awal dan sampai selamanya.  Dan hal itu semakin meningkat pada hari ini. Bingkai kebencian itu telah dihembuskan. Sama seperti masa Hatfields dan McCoys di pegunungan sebelah timur Kentucky. Perseteruan itu tidak akan pernah mati.  

Terakhir kali saya berada di Kairo, saya mengambil sebuah surat kabar. Di sana tertuilis, dicetak dalan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Dan saya dapat membaca dalam bahasa Inggris. Jadi saya membaca berita utama dari Egyptian Gazette. Dan berita utamanya sangat menakutkan, “Tentara Israel menembaki sekolah para gadis di Yerikho.” Tentara Israel mengambil senjata mereka dan menembak ke sekolah para gadis yang berad di kota Arab, Yerikho. Hal itu terjadi pada malam hari setelah saya berada di Yerikho. Dan saya bertanya kepada pemerintahan di Yerikho tentang berita utama tersebut. Dan inilah yang sebenarnya telah terjadi.

 

Ada seorang fanatik yang masuk ke dalam sekolah itu. Dan orang fanatik itu memimpin beberapa orang gadis di sekolah itu untuk menghentikan kelas mereka dan berdemostrasi menentang sesuatu yang tidak mereka sukai. Dan tentara Israel membubarkan demonstrasi itu dan mengirim para gadis itu kembali ke sekolah yang menjadi milik mereka.

 

Dan itu adalah insiden yang terjadi yang mana berita Egyptian Gazette telah menggambarkannya sebagai sebuah pembunuhan besar-besaran dari sekolah gadis Arab yang berada di Yerikho oleh tentara Israel. Mereka menghenbuskan kebencian itu siang dan malam. 

Beberapa dari hal itu  dilakukan dalam sikap dan media Arab yang tidak masuk akal. Lihat, saya tidak dapat membayangkan seseorang yang lebih  keji, gambaran yang lebih jahat dari Setan, seorang penghancur selain dari pada Adolph Eichman. Dia adalah pria yang berada di belakang Hitler sebagai alat untuk menghancurkan enam juta orang Yahudi. Sekalipun orang itu, Adolph Eichman, seorang Ibrani, ia adalah seseorang yang menjadi pahlawan di dunia Arab. Kepahitan dan kebencian dihembuskan dan ditambahkan hari demi hari. Adakah di sana jalan yang lebih baik. Saya akan mendengar Allah Yahweh berbicara. Apa yang Dia bicarakan? “Dia akan berbicara damai—syalom—kepada umatNya. Sesungguhnya keselamatan telah dekat…kemuliaan dari Allah akan berdiam di negeri kita” (Mazmur 85:10). Damai, sebuah jalan yang lebih baik dari pada bertempur dan membunuh serta menghancurkan. 

Saya telah berada di hutan Amazon di Ekuador. Saya pergi ke sana untuk mengunjungi Auca, suku Indian yang masih hidup seperti pada zaman batu, keseluruan hidup mereka adalah tanpa pengetahuan sama sekali selain membanjiri tangan mereka dengan darah manusia. Indian Auca telah membunuh lima orang misionaris kulit putih yang telah mendarat dalam sebuah pesawat kecil untuk membawa Injil Kristus kepada mereka. Mereka telah ditobatkan keluar dari cara hidup mereka yang suka membunuh ke dalam persekutuan yang manis dari Yesus Kristus. Saya ingin melihat hal itu bagi diri saya sendiri, bagi mata saya sendiri. Jadi saya pergi ke sana dan mengunjungi Indian Auca. Dua orang wanita, Rachel Saint dan Betty Eliot telah pergi ke suku itu lebih awal untuk memberitkan Injil Yesus Kristus. Saudara laki-laki Rachel Saint merupakan salah satu dari lima orang yang telah dibunuh oleh suku itu. Suami dari Betty Eliot juga salah satu dari lima orang yang telah dibunuh mereka. Kemow adalah petobat yang pertama. Dia adalah orang yang kelihatan baik. Tubuhnya sangat coklat, merah tua. Sama seperti gambaran dari atlet ketangkasan. Kemow berada di atas mimbar kami dan duduk di kursi yang kedua—dia merupakan yang pertama. Dan saya bertanya kepada Kemow, “Bagaimana anda menjadi seorang Kristen?” dan Kemow menjawab, “ketika dua orang itu datang menyampaikan kepada kami tentang Tuhan, saya mendengar kata-kata mereka. dan saya berpikir di dalam hati saya, bahwa di dalam seluruh hidup saya, saya tidak mengetahui apa-apa selain darah dan membunuh.” Dia adalah satu orang yang telah membunuh kelima misionaris itu “dalam seluruh hidup saya tidak mengetahui apa-apa selain darah danm membunuh.” Dan saya berpikir ketika saya mendengarkan, pasti ada jalan yang lebih baik. Dan saya berpaling dan berkata kepada sahabat Auca saya yang laian, “Harus ada jalan yang lebih baik. Saya memutuskan untuk berpaling.”

Adalah sulit bagi kita untuk mewujudkannya, tetapi akan ada suatu hari ketika gereja ini tidak berarti apa-apa tetapi sebuah kebencian yang mendidih dan kepahitan. Orang-orang yang telah bertobat akan keluar. Mereka memiliki sebuah pertemuan dan menarik diri dari persekutuan, dari satu sama lain setelah pedebatan yang sengit dan percekcokan. Salah satu keretakan besar dari gereja ini tercurah ke dalam denominasi dan perpecahan denominasi. Dan hal itu akhirnya menjadi dua badan pada hari ini yang berada dalam Negara bagian Texas—keluar dari gereja ini. Dalam tahun-tahun sebelum masa Dr. Truett, gereja telah masuk ke dalam kepahitan dan percekcokan.  Salah satu pemimpin pada masa itu adalah R.C. Buckner. Dia adalah salah satu orang yang menulis dengan tulisan yang sangat tajam. Dan dia membaginya dalam bagian yang pahit. Apakah anda mengenal R.C. Buckner seperti pada hari ini? Tidak. Ada sebuah masa yang datang dalam hidup dari orang besar itu ketika dia berkata “saya akan berpaling.” Dan dia akhirnya dikenal oleh kita sebagai Bapa Buckner, seorang yang lemah lembut yang merupakan utusan dari sorga untuk menolong anak-anak kecil. Ada sebuah jalan yang lebih baik.

Kakek saya dari pihak ibu saya adalah seorang dokter pada perang sipil, dalam perang antara Negara bagian. Saya bertumbuh dalam sebuah keluarga untuk mendengar kepada ibu saya sebagaimana dia merefleksikan roh kepahitan Konfederasi dalam kepahitan mereka terhadap pasukan Union. Dan kepahitan itu menjadi sangat dalam dan sangat melekat hingga terjadi perang antara orang yang berada di zona biru dan orang yang berada di zona abu-abu. Dan mereka mengambil senapan dan amunisi dan saudara membunuh saudara sebagaimana mereka bertempur di Amerika Sesungguhnya di sana harus ada jalan yang lebih baik.  Jauh di atas kota Chattanooga, Tennese, dan Moccasin Bend yang besar dari Sungai Tennese adalah Gunung Lookout. Dan di atas puncak Gunung Lookout ada sebuah monument yang sangat tinggi. Itu adalah sebuah menara. Dan di puncakkanya ada seorang tentara dari zona biru dan zona abu-abu. Dan bendera Amerika berkibar diantara mereka.  

 

Mereka bertepuk tangan

Orang yang berada dalam zona biru dan abu-abu

Tidak akan ada lagi tangisan perang sampai selama-lamanya

Dan aliran sungai yang berwarna merah

Kami telah membuang kemarahan kami selamanya

Ketika kami membalut kuburan dari kematian

Di bawah rumput dan embun

Menunggu hari penghakiman

Kasih dan air mata untuk warna biru

Air mata dan kasih untuk warna ungu

Harus ada jalan yang lebih baik

(sumber tidak dikenal)

 

Dan Tuhan Yahweh “akan berbicara kepada umatNya.”

Kunjungan pertama saya Ke Yerusalem dilakukan setelah perang yang telah menyebabkan bangsa itu lahir. Dan mereka telah memenangkan sebagian kecil dari Yerusalem barat. Ketika saya berjalan melalui jalanan di Yerusalem barat, saya berpikir saya sedang melihat sebuah iring-iringan di hadapan saya, ketika saya datang ke pinggir jalan, dan berhenti, itu bukan sebuah iring-iringan yang seperti anda pikirkan. Tetapi itu adalah sebuah prosesi dari air mata dan tangisan serta ratapan. Ada tiga puluh jenazah yang dikembalikan kepada pemerintah Israel yaitu tiga puluh jenazah prajurit Israel, yang telah terbunuh dalam peperangan. Dan ketiga puluh prajurit Israel itu berada dalam peti jenazah. Dan peti-peti janazah itu berada di belakang sebuah truk yang bobrok. Dan yang mengikuti truk itu adalah Ben Gurion, Perdana Menteri Israel. Yang yang dibelakangnya diikuti oleh bus yang sudah bobrok yang terlihat bagi saya seperti empat puluh tahun yang lalu. Bus itu dipenuhi oleh keluarga, yaitu ayah dan ibu serta anak-anak dari ketiga puluh tentara Israel yang telah terbunuh itu. Dan sebagaimana prosesi itu berlangsung, anda dapat mendengar tangisan yang lembut dan ratapan dari keluarga-keluarga yang telah kehilangan anak-anan dan suami-suami mereka.

Adakah jalan yang lebih baik? Apakah di sana tidak da pengharapan? Aku akan mendengar perkataan Tuhan. Apa yang Dia sampaikan? Dia akan “berbicara—syalom—damai kepada umatNya.” Dan “kemuliaan akan berdiam di negeri kita” (Mazmur 85:10). Ketika damai datang ke Yerusalem, Tuhan kita akan datang. Dan akan ada damai di seluruh bumi. Berdoalah untuk kedamaian Yerusalem—damai di dalam tembok-tembokmu. Untuk saudara-saudaraku dan demi sahabat-sahabat, saya akan berkata: damai besertamu. Hal ini terdapat dalam Mazmur seratus dua puluh dua ayat enam: “berdoalah untuk kedamaian Yerusalem” (Mazmur 122:6). Itu adalah hal yang identik dengan doa yang disampaikan oleh Tuhan kepada kita dalam model doa: doa “datanglah kerjaanMu. Jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga” (Matius 6:10). Ketika ada damai di Yerusalem. Dan akan akan ada damai di seluruh bumi kertka Raja Damai akan datang dari sorga untuk menjadi Raja atas bangsa-bangsa di dunia. 

Ada lima hal yang dikatakana Alkitab ketika Raja Mesias, ketika raja damai akan membawa syalom, kemuliaan ke tanah Israel dan memberkati kita di seluruh bumi. Yang pertama. Akan ada sebuah peremajaan kembali, sebuah penciptaan kembali dari seluruh dunia binatang. Allah tidak pernah bermaksud untuk hewan-hewan untuk memakan satu sama lain, untuk membunuh satu sama lain, untuk meminum darah satu sama lainnya. Tetapi ketika Tuhan datang, hewan yang ganas, bengis dan pemakan daging akan menjadi tenang dan penuh damai serta jinak seperti domba. Dengarkanlah kepada nubuatan ini: “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu.” (Yesaya 11:6, 7). Ketika Dia datang, maka tidak akan ada lagi penumpahan darah binatang. Mereka akan kembali pada saat dosa belum ada, kepada sebuah ketenangan yang mereka kenal di taman firdaus.      

Yang kedua. Apa yang akan terjadi ketika Raja Damai telah datang? Akan ada perubahan di dalam natur manusia. Saat ini manusia berada dalam peperangan dan kebencian, serta pembunuhan dan penumpahan darah. Dan tanah berada dalam warna merah tua dengan warna merah dari kehidupan manusia. Tetapi ketika Dia akan datang, Dia akan berbicara kepada bangsa-bangsa dan seluruh dunia. Salah satu nubuatan yang sangat luar biasa dalam seluruh firman Allah terdapat dalam Yesaya pasal sembilan belas ayat sembilan belas. Dengarklah apa yang disampaikan oleh firman Allah: “Pada waktu itu akan ada mezbah bagi Tuhan di tengah-tengah tanah Mesir dan tugu peringatan bagi Tuhan di perbatasannya.” (Yesaya 19:19); yang berkata, “”ini adalah negeri Allah”—sebuah tanda Anda sedang memasuki wilayah surga—“Mesir.”

 

Itu akan menjadi tanda kesaksian bagi TUHAN semesta alam di tanah Mesir: apabila mereka berseru kepada TUHAN oleh karena orang-orang penindas, maka Ia akan mengirim seorang juruselamat kepada mereka, yang akan berjuang dan akan melepaskan mereka.

TUHAN akan menyatakan diri kepada orang Mesir, dan orang Mesir akan mengenal TUHAN pada waktu itu; mereka akan beribadah dengan korban sembelihan dan korban sajian, dan mereka akan bernazar kepada TUHAN serta membayar nazar itu.

TUHAN akan menghajar orang Mesir, akan menghajar dan menyembuhkan; dan mereka akan berbalik kepada TUHAN dan Ia akan mengabulkan doa mereka serta menyembuhkan mereka.

Pada waktu itu akan ada jalan raya dari Mesir ke Asyur, sehingga orang Asyur dapat masuk ke Mesir dan orang Mesir ke Asyur, dan Mesir akan beribadah bersama-sama Asyur.

Pada waktu itu Israel akan menjadi yang ketiga di samping Mesir dan di samping Asyur, suatu berkat di atas bumi,

Yang diberkati oleh TUHAN semesta alam dengan berfirman: "Diberkatilah Mesir, umat-Ku, dan Asyur, buatan tangan-Ku, dan Israel, milik pusaka-Ku (Yesaya 19:20-25).

 

Apa yang akan Tuhan katakan ketika Dia datang? Apa yang akan Dia sampaikan? Saya akan mendengarkan apa yang akan Tuhan sampaikan. Dia akan berbicara damai terhadap umatNya.

Yang ketiga. Ketika raja damai akan datang, kebencian mereka dan konflik sosial serta masa kesusahan dari pemerintah-pemerintah dunia tidak akan ada lagi. Sebab Dia akan menjadi Raja atas seluruh bumi. Salah satu chorus yang saya harapkan akan menjadi paduan suara yang akan kita nyanyikan  adalah karya Handel yang berjudul “Messiah.”

 

Sebab seorang anak telah lahir bagi kita

Seorang putra telah diberikan untuk kita

Lambang pemerintahan ada di atas bahunya

Besar kekuasaanNya

Dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan

Di atas takhta Daud untuk menetapkan kedailan selama-lamanya

Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.

 

Dan pada hari itu kakinya akan berjejak di atas Bukit Zaitun. Dan akan terjadi bahwa pada hari itu air yang hidup akan mengalir dari tengah-tengah Yerusalem ke lautan. Dan Tuhan akan menjadi Raja atas seluruh bumi. Kiat akan memiliki sebuah pemerintahan yang baru. Kita akan memiliki sebuah masyarakat yang baru. Kita akan memiliki seorang raja. NamaNya adalah Mesias, Ajaib, Penasehat, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Apa yang akan Alah sampaikan? Dia akan berbicara damai kepada umatNya.

Yang keempat. Apa yang akan terjadi ketika Raja Damai, raja Kemuliaan akan datang? Israel akan lahir menjadi sebuah bangsa yang mengikuti Kristus yang hidup, Mesias Tuhan dalam suatu hari. “Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang yang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung” (Zakharia 12:10). “Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran” (Zakharia 13:1). “Dan mereka akan berkata: Bekas luka apakah yang ada pada badanmu ini? Lalu ia akan menjawab: Itulah luka  yang ku dapat di rumah sahabat-sahabatku” (Zakharia 13:6). Ketika Israel melihat kepada Anak Allah yang telah mereka tolak dan yang diserahkan untuk disalibkan dam mereka akan menerima Dia sebagai milik mereka—ketika Israel bertobat—lahir sebuah bangsa dalam satu hari, apa yang akan sampaikan? Dia akan berbicara: syalom—damai kepada umatNya.

Yang terakhir. Apa yang akan terjadi ketika Raja Kemuliaan datang? “Dalam nama Yesus segala lutut akan bertekuk lutut… dan setiap lidah akan mengaku bahwa Dia adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa” (Filipi 2:10-11). “Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat di sekeliling takhta,…dan jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa. Dan mereka berkata dengan suara yang nyaring: Layak” (Wahyu 5:11,12).—dan disana akan ada paduan suara yang akan kita dengar paduan suara kita bernaynyi dari karya Handel yaitu “Messiah”:

 

Anak Domba yang telah disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan puji-pujian.

Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah pujia-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! (Wahyu 5:12-13).

 

Apa yang akan dia katakan? Apa yang akan Allah sampaikan? Saya akan mendengar perkataan Allah. Dia akan berkata damai kepada umatNya. Dia akan memenuhi negeri Israel dengan kemuliaan. Dan ketika Allah mengunjungi umatNya, Dia akan membawa damai ke seluruh dunia. Dan kita akan tinggal dalam kemuliaan Allah. Betapa suatu berkat yang luar biasa. Tanpa ragu rasul menyebutnya, “berkat yang penuh harapan.” 

Dalam sebuah kesempatan sekarang ini, kita menyanyikan himne permohonan kita. Dan sementara kita menyanyikannya, sebuah keluarga, sebuah pasangan atau anda sendiri, berikanlah hati anda kepada Kristus, letakkan hidup anda di dalam persekutuan jemaat. Sebagaimana Roh Yesus yang menekankan seruan kepada hati anda. Datang dan buatlah sekarang. Buat keputusan di dalam hati anda saat ini. Dan ketika kita berdiri untuk bernyanyi, berdirilah dan turunilah salah satu tangga ini. Telusurilah salah satu lorong ini, Pendeta, saya memberikan kepada anda tangan saya. Saya telah memberikan hati saya kepada Allah dan inilah saya….

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.