MEMBALAS KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN
(GOOD FOR EVIL)
Dr. W. A. Criswell
Romans 12:14-17
01-09-55
Sekarang, apakah anda membawa Alkitab anda? Melalui seri khotbah kita dalam Kitab Roma, kita telah sampai ke dalam pasal dua belas dari seri khotbah kita di dalam Alkitab yaitu, Roma pasal dua belas. Kita akan membaca ayat empat belas dan kemudian ayat tujuh belas hingga ayat dua puluh lima.
Sekarang anda boleh membuka Alkitab anda. Dan melihat ke dalamnya sebagaimana saya membacanya dalam Roma pasal 12. Roma pasal 12 ayat empat belas, “Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!”
Sekarang ayat tujuh belas, “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang.
Sedapat-dapatnya kalau hal itu begantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.
Sudara-saudarakau yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat itu kepada murka Allah, sebab ada tertulis—ini terdapat dalam Ulangan 32:35—Pembalasan itu adalah hakKu. Akulah yang menuntut pembalasan, firman Tuhan.
“Tetapi”—dan saya akan membacakan kepada anda pada pagi ini dari Amsal 25:21-22, ini adalah kutipan yang tepat—“tetapi, ‘jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
Jangalah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Sebelum saya melanjutkan dengan lebih jauh, hanya satu hal yang akan membutuhkan sebuah penjelasan dari teks yang saya baca, Jika seterumu lapar, berilah dia makan, jika ia haus berilah dia minum!
Dalam ungkapan yang tidak biasa itu, “Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya,” dan hal yang paling jelas—dapat saja makna lainnya hilang dan kita tidak pernah menemukannya, namun sejauh yang orang ketahui—kalimat itu merujuk kepada hal ini: Membuat sebuah nyala api di atas kepada anda pasti sangat menyakitkan.
Jadi jika seseorang berbuat salah terhadap anda, anda harus membalasnya dengan manis dan ramah serta baik kepadanya, hal itu akan menyakiti hatinya. Hal itu akan membuat dia merasa menyesal dengan sangat dalam dan merasa tidak berharga. Seperti anda membuat sebuah api di atas kepala seseorang yang akan membuat dia merasa terluka. Jika anda membalas seseorang dengan kebaikan yang telah telah berbuat jahat kepada anda, maka hal itu akan menghasilkan sesuatu. Sikap itu akan menikam hatinya. Dan itu akan menyadarkan jiwanya. Dan itu yang dimaksudkan di sini.
Sekarang, mari kita mulai, saya berharap salah satu dari perkenalan pertama terhadap hal ini adalah dengan melihat seorang anak kecil, bahwa seorang anak kecil pernah mengalami sebagaimana dia berjalan di jalan kehidupan yaitu sebuah perasaan marah yang datang di dalam dirinya—dan hal itu sangat alamiah—kemarahan yang datang ketika orang melakukan kesalahan.
Dan itu adalah pengalaman yang paling awal. Ketika orang menganiaya anda dan sementara anda tidak bersalah. Saya katakan bahwa itu adalah pengalaman pertama dan yang paling awal dalam hidup. Saya akan mengambil contoh dari diri saya sendiri. Tetapi apa yang akan saya katakan, mungkin menjadi sebuah tipikal dari setiap anda yang berdiri di sini pada malam hari ini
Ketika saya berumur enam tahun, di sekolah saya, salah seorang teman bermain saya pergi kepada guru dan memberitahukan kepadanya sesuatu yang tidak saya lakukan. Dan guru itu menghukum saya atas hal itu. Dia hampir saja menggoyangkan gigi taring saya ketika dia berbicara kasar kepada saya. Padahal saya tidak melakukannya. Dan itu bukan salah saya.
Dan saya memiliki perasaan marah yang saya miliki sebagai seorang anak kecil, saya dapat merasakan hal itu sekarang ketika saya berpikir tentang kenyataan yang sebenarnya, berbuat baik untuk seorang bandit!
Saya ingat ketika saya masih kecil, bermain bola basket, dan seorang anak bermain dalam tim yang berlawanan dengan kami. Saya masih seorang anak kecil. Hal itu bukanlah sebuah pertandingan perebutan juara seperti sekarang ini. Saya tidak membuat 40 poin. Saya hanya bermain dengan tim.
Dan saya ingat anak itu, dia datang ke lapangan dan saya berdiri di sana dengan kaki kanan saya yang terjulur seperti seorang penjaga yang berusaha menghalangi mereka datang untuk mencetak gol.
Dan dia dengan sengaja dan dengan penuh kebencian melakukan pelanggaran, dia dengan sengaja melompat ke atas dan menjatuhkan seluruh badannya yang berat ke atas kaki kanan saya yang melengkung. Dan hampir saja membuat saya terbunuh.
Dia melakukan hal itu dengan sengaja. Saya ingin memukulnya saat itu di atas lapangan. Untuk membuat sebuah pukulan yang mematikan bagi dia saat itu, saya cukup kuat untuk melakukannya.
Saya ingat ketika saya berumur 12 tahun, saya datang dari sebuah kota dari wilayah yang kecil yang hanya terdiri dari tiga sampai empat ratus orang, dan kemudian saya pergi ke kota yang lebih besar yaitu kota Amarilo. Dan di sana saya mendapat sebuah pekerjaan di toko obat.
Dan saya belum mengerti apa-apa. Saya belum memiliki pengalaman apapun. Dan saya belum pernah pergi ke mana pun. Dan salah satu orang yang bekerja di toko obat itu memecat saya keluar karena saya hanyalah anak yang masih hijau dari wilayah yang terpencil. Dan dia tidak memiliki kesabaran sedikitpun dengan saya dan dia mengatakan semua kata-kata yang pedas kepada saya. Dan pemiliki toko itu memecat saya berdasarkan penilaian orang itu.
Sekarang, di dalam kehidupan yang nyata, dari masa di mana anda dapat mengingatnya, semua rasa sakit dan luka itu adalah bagian dari pengalaman hidup anda. Dan ketika saya menjadi seorang yang dewasa, jika saya menghitung hal-hal yang pernah saya lihat dan alami semenjak saya menjadi seorang pendeta di gereja, anda akan hampir saja kehilangan kepercayaan anda.
Mengapa, karena ada beberapa diaken, beberapa orang dari mereka yang saya miliki di gereja ini dan di beberapa gereja lainnya, mereka lahir—lahir dengan cacat, memiliki sikap yang tidak tahu malu, dan pembohong. Itu adalah gambaran mereka. dan mereka telah memberitahukan sesuatu yang mustahil, yang kasar, hal-hal yang tidak patut diucapkan dan melakukan hal-hal yang saya pikir iblis sendiri tidak melakukannya. Orang-orang yang disangka sebagai umat Allah!
Kita semua mengalami hal itu. Anda tidak mungkin menjalani hidup tanpa hal yang telah disampaikan ini dan melakukan semua hal yang masuk ke dalam pengalaman dan ingatan, yang mana ketika anda mengingatnya akan membuat anda marah, dan membuat anda bergejolak.
Baiklah, apa yang akan anda lakukan? Dan apa yang orang-orang lakukan secara individu, mereka lakukan secara kolektif. Apa yang mereka lakukan dengan seseorang, mereka melakukannya dengan jutaan orang. Apa yang mereka lakukan dengan sebuah unit, mereka melakukannya dengan bangsa-bangsa dan organisasi-organisasi.
Sekarang, apa yang akan anda lakukan? Baiklah. Inilah yang dapat anda lakukan. Anda dapat membalas. Anda dapat mengepal tinju anda dan anda dapat membalas kejahatan dengan kejahatan. Anda dapat membalasnya kembali.
Dari hal itulah perseteruan Kentucky berasal, seorang laki-laki meludahi wajah seorang laki-laki lainnya. Dan orang itu membalas meludahi wajah yang lainnya. Dan dia menyingsingkan tinjunya serta memukulnya. Kemudian seorang yang lain itu menggandakan tinjunya serta membalas memukul.
Dan ketika seseorang itu meninju lawannya dan kemudian saudara lawannya itu membalas meninjunya.. Dan hal itu tidak berlangsung lama sehingga menimbulkan sebuah perseteruan. Dan beberapa perseteruan itu berlangsung selama generasi demi generasi. Sebagaimana mereka menembak seseorang dan membunuh satu sama lain di muka bumi ini.
Itu adalah perang. Perang adalah sebuah balas dendam. Anda melakukan hal ini kepada saya dan saya melakukan hal itu kepada anda. Itulah yang anda miliki di dalam generasi ini yang anda hidupi pada abad ini, itulah alasan memangapa anda memiliki peperangan yang sengit di dunia ini yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Di akhir Perang Dunia I ada sebuah perjanjian yang tidak adil yang dibuat terhadap Jerman. Mungkin Prancis memiliki sebuah alasan untuk bersikap sengit. Prancis telah ditaklukkan selama tiga kali oleh Jerman. Tetapi bagaimanapun hal itu telah terjadi, Prancis, memiliki sikap yang keterlaluan, sebuah penghakiman yang keterlaluan yang telah dibuat terhadap Jerman. Dan Jerman tunduk hal itu dan mematuhinya sampai dia dapat melakukan sebuah pembalasan dendam.
Dan bagaimana dia telah melakukannya. Itu kita lihat pada saat menghadapi Perang Dunia II. Dan di akhir Perang Dunia II, Amerika Serikat dipimpin oleh orang yang seperti Markansaw dan kemudian seperti orang buta dipimpin oleh kebutaannya sendiri.
Dan dalam usahanya untuk menghasilkan sebuah penghakiman yang adil dan pantas bagi Jerman, mereka duduk bersama di pertemuan itu tanpa sepengetahuan rakyat Amerika dan senat kita dan semua orang yang menjadi sandaran di dunia, pemimpin-pemimpin Amerika membuat sebuah komitmen yang rahasia untuk menghancurkan Negara yang pernah berdiri diantara kita dan kekuasaan Rusia yang tersebar luas.
Konsekuensi dari hal itu pada hari ini, kita menghadapai sebuah monster hydra, yang diakibatkanoleh sebuah doktrin balas dendam, kejahatan untuk kejahatan. “Kita akan membangun kembali Jerman,’ kata mereka, sebuah Negara agraris. Dan kita akan memotongnya dan mengoyak-ngoyaknya. Dan mereka tidak akan pernah bangkit kembali.
Dan sekarang, siang dan malam, kita berusaha untuk menghidupkan kembali sebagian kecil dari tipe yang bisa kita kontrol. Itulah perang, perang melahirkan kejahatan. Perang melahirkan rasa sakit. Perang melahirkan perpecahan dan kehancuran dunia.
Apa yang seharusnya saya lakukan dengan kejahatan? Saya akan melawannya kembali. Saya akan membalas kejahatan. Saya akan membalas dendam. Hal itu tidak hanya menciptakan kejahatan bagi yang lain, tetapi ia juga menghasilkan kejahatan di dalam diri anda.
Anda membenci saya. Saya akan membenci anda. Anda berbuat salah kepada saya. Saya akan berbuat yang salah kepada anda. Anda menyakiti saya. Saya akan menyakiti saya. Anda menumpahkan darah saya. Saya akan menumpahkan darah anda: mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
Dan yang jahat datang kepada saya. Yang jahat datang kepada kita. Kita akan menjadi sama seperti musuh kita. Mereka membenci. Kita juga melakukannya. Mereka menghina. Kita juga melakukannya. Mereka berperang. Kita juga melakukannya. Kita menjadi sama dengan musuh kita. Itu adalah hal yang mengerikan dan menjadi sebuah tragedi dari sebuah pembalasan. Kejahatan untuk kejahatan.
Sekarang mari kita berpaling ke samping. Mari kita berpaling ke sekeliling. Mari kita melihat ke arah Juruselamat. Mari kita melihat pengkhotbah yang terkemuka dari kekristenan dan Rasul Paulus. Apa yang anda lakukan terhadap kejahatan? Apa yang anda lakukan terhadap rasa sakit dan kepahitan? Apa yang anda lakukan dengan orang yang berbuat salah dan menimbulkan luka-luka? Apa yang anda lakukan terhadap kejahatan?
Baiklah. Ini yang anda lakukan. Yang pertama, “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung kepadamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” Anda mendapat sebuah kecurangan, anda harus berbuat baik terhadap tetangga yang yang tidak baik, yang mana anjingnya menghancurkan halaman dan kebun anda. Dan anak-anaknya tidak tinggal di rumah. Dan mereka pergi ke kebun dan halaman anda serta melakukan apa yang mereka sukai. Itu adalah tetangga anda.
Apa yang anda lakukan terhadap tetangga anda? Dia memiliki anak-anak yang hanya membuat anda terganggu. Apa yang andalakukan terhadap dia? Apa hal yang paling mudah untuk dilakukan di dunia ini? Yaitu berselisih dengan tetangga anda.
Anda tidak menyukai anak-anaknya. Anda tidak menyukai anjingnya. Dan anda tidak menyukai bunyi radionya. Dan anda tidak suka pestanya yang berlangsung hingga pukul lima pagi dan yang berlangsung dengan hingar bingar. Dan anda tidak suka dengan semua yang sedang terjadi.
Apa yang anda lakukan dengan orang yang berda di kantor bila dia adalah jenis orang yang suka mencela. Anda hampir merasa lebih baik mati dari pada bekerja dengan dia. Dan dia tidak membalas anda dengan benar. Apa yang anda lakukan dengan orang-orang ini?
Baiklah. Jika anda seorang Kristen, inilah yang harus anda lakukan. Berhubungan baiklah dengan mereka. Saudara, tetaplah berhubungan baik dengan mereka. berhubungan baiklah dengan mereka sekalipun mereka membuat sebuah pelanggaran moral yang besar terhadap anda.
Seorang pemabuk datang ke dalam sebuah bar dan dia memiliki sebuah daftar nama yang panjang di tangannya. Dan orang-orang di sekelilingnya berkata, “apakah itu, daftar nama yang berada di tangan kamu itu?”
Dan dia berkata, “Ini adalah daftar nama-nama orang di kota ini yang dapat saya cambuk.”
Dan satu orang yang bertubuh besar berjalan kearahnya dan berkata, “Apakah namaku ada di daftar itu?”
Dan pemabuk itu melihat kearah orang besar itu dan berkata, “Ya, pak, saya, memilikinya.”
Dan orang besar itu menarik dirinya setinggi-tingginya dan berkata, “Engkau tidak dapat mencambukku.”
Dia lalu melihat ke dalam daftarnya dan berkata, “Apakah aku memiliki nama anda dalam daftarku?”
“Kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.” Tetaplah berhubungan baik dengan mereka. Semampu yang anda bisa lakukan, tetaplah berhubungan baik dengan mereka. Jangan biarkan sebuah situasi yang buruk timbul atas anda. Jangan biarkah hal itu datang ke dalam kantor anda. Jangan biarkan hal itu datang ke dalam rumah anda dan di dalam tetangga anda dan orang-orang yang mana anda tinggal di antara mereka.
Sedapat-dapatnya, hiduplah dalam perdaiman dengan semua orang. Apa yang anda lakukan terhadap kejahatan? Apa yang anda lakukan terhadap penghinaan, cercaan orang lain, dan rasa sakit? Apa yang anda lakukan terhadap kejahatan yang ada dalam dunia?
Baiklah.hal yang kedua, kita akan beranjak lebih jauh, bahwa sedapat mungkin dan semampu kita kita harus memperlambatnya. Sejauh kita mampu, kita berusaha untuk menghentikannya.
Yesus berkata, “Kamu adalah garam dunia. Dan selalu ada seseorang yang baik di dalam sebuah keluarga yang buruk, kadang-kadang seorang ibu, seorang putri, seorang putra atau mungkin seorang ayah, salah satu anggota keluarga yang baik di tengah-tengah keluarga yang buruk, dan seberapa banyak yang dapat dilakukan oleh seorang anggota keluarga yang baik, seorang angota keluarga yang baik menemukan persahabatn di dalam sebuah organisasi?
Ada segerombolan orang kikir. Dan ada segerombolan pemabuk dan penjudi. Mereka tidak memiliki kepedulian terhadap Tuhan dan Allah atau hidup. Mereka adalah gerombolan yang buruk. Ada sejumlah organisasi, dan setiap orang yang berada di dalamnya hampir memiliki sifat seperti itu.
Tetapi di sana ada seorang Kristen yang mulia dan dia menjadi berkat. Oh, betapa mereka menyadarinya. Mereka tahu dia berada di sana. Dia mungkin menjadi korban dari setiap kisah yang menyedihkan. Dia mungkin memegang sebuah pengaruh yang dia sendiri tidak mengharapkannya.
Seseorang dalam sebuah organisasi, sama seperti sedikit orang dalam sebuah kota yang buruk: Tuhan Allah berfirman kepada Abraham, “Abraham, jika aku dapat menemukan di seluruh kota Sodom, sepuluh saja orang benar, maka Aku tidak akan memusnahkan Sodom.”
Karena kurang dari sepuluh orang yang benar maka Sodom akhirnya dihancurkan. Ini yang dapat kita lakukan. Kita dapat memperlambatnya. Kita dapat menghentikannya. Itulag yang harus dilakukan oleh garam. Menghentikan kejahatan dan penyakit.
Apa yang dapat kita lakuka? Apa yang dapat kita lakukan di hadapan kejahatan dan kesalahan serta penghinaan? Ini yang dapat kita lakukan: kita dapat memimpin diri kita untuk menciptakan hal-hal yang lebih mulia dan cara yang lebih baik, sebuah prinsip yang dapat menjadi berkat, dan teladan yang dapat diikuti.
Kebijakan-kebijakan Kristen ini, (iman) dan kemanusiaan serta kelemah lembutan tidak bersifat statis. Tetapi mereka sangat akurat dan giat serta tangkas dan bertindak langsung. Kebaikan bukan hanya ketidakhadiran dosa, tetapi kebaikan adalan bersifat positif dan memiliki tindakan. Ia memiliki sebuah energi dan ada usaha yang luar biasa di dalamnya. Chalmers mengkhotbahkan sebuah khotbah pada suatu ketika, sebuah khotbah yang berjudul, “The Explosive Power of a New Affection.”
Ketika kejahatan datang, hal itu datang karena di sana ada sebuah kekosongan. Apapun tidak ada di dalamnya. Dan hal itu hanya merampas, menahan dan tidak bertumbuh. Tetapi kebaikan dapat bertumbuh. Kesalehan dapat berkembang. Iman dapat bertumbuh. Kasih dapat bertumbuh. Kemanusiaan dapat bertumbuh. Ketaatan dapat bertumbuh. Pengabdian dapat bertumbuh. Hal-hal ini merupakan bergerak secara aktif bergetar dan penuh semangat. Mereka mempercepat serta hidup.
Biarkan saya mengilustrasikannya sehingga anda tahu apa yang saya maksudkan. Anda tahu mengapa remaja-remaja melakukan kekerasan? Anda tahu mengapa mereka berusaha bersama menelusuri jalan ini dan meletakkan petasan di rumah-rumah ini dan di dalam mobil serta mereka kadang-kadang merussak rumah-rumah ini. Dan jika ada segerombolan dari remaja-remaja yang datang ke dalam gereja kita dan melakukan semua kerusakan di sebelah sana. Anda tahu mengapa vandalisme berada di dalam diri anak-anak itu?
Saya beritahukan anda mengapa. Mereka menuruti kata hati mereka. Mereka tidak memiliki apa-apa untuk menyalurkan pikiran mereka. Saya berpikir bahwa mempekerjakan anak adalah hal yang mengerikan. Saya telah melihat pekerja anak-anak di India dan mempekerjakan anak-anak itu adalah mengerikan.
Tetapi saya memberitahukan anda hal lain yang lebih mengerikan, untuk membiarkan anak laki-laki dan perempuan bertumbuh dalam kelambanan dan di dalam kemalasan dan tanpa sebuah pemikiran apakah uang berharga dan apakah pekerjaan itu. hal itu juga adalah sebuah hal yang mengerikan dan amat buruk.
Anak-anak kita, laki-laki dan perempuan, hidup dan waktu mereka harus didedikasikan dan energi mereka harus disalurkan. Saya tidak bermaksud bahwa mereka harus dikendalikan untuk bekerja sepanjang waktu, mungkin sebagian dari waktu mereka disalurkan untuk bekerja. Tetapi biarkan anak-anak ini bebas, ada suatu kekosongan dalam hidup mereka dan mereka bisa memenuhinya dengan hal-hal yang buruk seperti yang dilakukan remaja-remaja itu.
Apa yang anda pikirkan tentang seorang peminum? Seorang pria di Birmingham telah ditanya, “Mengapa anda minum?”
Dan dia menjawab, “Ada sebuah kekeringan di Birmingham.”
Ada sebuah kekosongan di dalam lagunya. Ada sebuah kekosongan di dalam hidupnya. Dan dia melakukan sesuatu untuk melakukannya. Dia akan menjadi gila jika dia tidak melakukannya.
Saya tidak perlu minum. Anda tidak perlu minum. Tetapi ada beberapa orang yang tidak memilikinya di dalam jiwanya dan didalam hidupnya seperti sesuatu yang anda miliki untuk memenuhi kekosongan itu. Mereka berusaha memenuhinya dengan minum segala sesuatu untuk menenangkan diri mereka dan melalukan hidup mereka.
Apakah anda tahu mengapa seorang pria memasuki sebuah bar dan bertemu dengan seorang gadis? Dan kebanyakan orang-orang tidak memberikannya kepada sebuah kasih yang luar biasa dan persahabatan, kepada keintiman yang indah di dalam rumah, kebanyakan dari mereka, hari demi hari akan berjalan masuk ke bar.
Dan dia akan duduk di sana. Dan akan datang seorang gadis murahan dan berkata, “Sayang, dapatkah aku minum bersamamu? Atau maukah engkau membeli satu untukku?”
Mengapa dia melakukannya? Saya memberitahu anda. Kebanyakan waktu, hal itu disebabkan oleh karena dia menyukai orang yang genit, yang kotor dan murahan serta prostitusi. Tetapi ada sebuah kekosongan dan kesepian, dan dia tidak tahu untuk melakukan sesuatu yang dapat memenuhi hatinya dan dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan jiwanya. Kemudian di masuk ke dalam bar dan mencari seorang gadis yang murahan dan membuat kencan. Itulah alasan dia melakukannya.
Apakah anda tahu mengapa orang-orang merokok? Saya beritahukan anda mengapa. Karena mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan dengan tangan mereka. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan diri mereka. mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
Di sinilah anda, dan sedang duduk. Apa yang anda lakukan dengan tangan anda? Baiklah, di sinilah mereka. Apa yang anda lakukan? Apa yang anda lakukan dengan mereka?
Dan merokok memberikan anda sesuatu untuk dilakukan. Anda duduk di sana adan anda menemukan sesuatu untuk dilakukan. Anda berusaha meraih ke sekeliling anda untuk mendapatkan korek api. Anda berusaha untuk menemukannya.
Dan anda meletakkan rokok di mulut anda. Dan anda duduk dengan hal itu dan hal itu memberikan anda sesuatu untuk dilakukan. Adalah kekosongan di dalam diri anda yang membuat anda melakukan hal itu.
Semua hal-hal ini dan saya tidak menempatkan rokok di dalam kategori yang sama dengan minum dan berkencan, tetapi saya ingin mengatakan bahwa hal itu terjadi karena ada kekosongan di dalam hidup. Tidak ada sesuatu yang berada di dalam.
Dan saya menyampaikan hal itu untuk mengilustrasikan bahwa kebaikan itu adalah positif. Kebaikan memiliki eneri. Kebaikan adalah sebuah gerakan dan kegembiraan. Dan cara untuk mengatasi kejahatan adalah dengan membangkitkan energi dari sebuah kuasa yang besar dan prinsip serta dedikasi untuk menjadi milik Allah tanpa anda harus bertempur dan berperang, tetapi dengan berkhotbah dan tetap berdoa maka kejahatan akan kalah.
Baiklah. Mari kita lanjutkan. Apa yang harus saya lakukan dengan kejahatan? Apa yang yarus saya lakukan dengan rasa sakit dan luka-luka? Inilah yang harus kita lakukan. Kita memberikan tempat kepada pembalasan yang dari Allah. “Pembalasan itu adalah hakKu. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.”
“Saudara-saudara yang terkasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat pada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hakKu. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.”
Bukanlah tugas saya untuk memberikan upah bagi kejahatan manusia. Itu bukan hakku. Itu adalah hak Allah. Jika anda datang ke pengadilan ini, pelajaran Alkitab minggu ini, yang ada dalam Kitab Wahyu, di sana ada pengadilan yang mengerikan dari Allah yang Mahakuasa, yang akan dilakukan pada hari yang terakhir.
Akan ada pengadilan di Takhta Putih, ketika orang-orang jahat akan dibangkitkan dan mereka akan berdiri di hadapan Allah dan menerima upah atas perbuatan daging mereka, hal yang mengerikan ini akan jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup. Roda Allah yang berputar berlangsung lambat, akan tetapi putaran mereka berlangsung dengan baik.
Saya tidak menghakimi. Saya tidak membalas. Itu bukan hak saya. Itu adalah hak Allah. Biarkan Allah yang membalasnya. Dia akan melakukannya. Saya selalu memperhatikan bahwa Daud seringkali dapat menjatuhkan Saul, memotong punca jubahnya dan memegangnya dari jauh serta memberitahukan kepada Saul bahwa dia sudak cukup dekat untuk mengambil pedangnya, dan pedang yang sama dapat dia gunakan untuk membunuh Saul, akan tetapi dia hanya memotong punca jubahnya.
Saya seringkali berpikir tentang Daud dan prajurit-prajurit yang di sekelilingnya dan teman-temanya berkata, “Daud, mengapa engkau tidak membunuh orang yang telah berusaha membunuh engkau?”
Dan Daud menjawab, “Aku tidak berhak untuk menyentuh orang yang telah diurapi Tuhan. Itu adalah hak Tuhan.” Dan Allah berurusan dengannya. Itulah yang seharusnya. Itu adalah sikap orang Kristen.
Dan satu hal lainnya, apa yang harus kita lakukan dengan kejahatan? Kita harus membalaskan dengan rasa sakit dan luka-luka? Ini yang harus kita lakukan. Kita harus membalasnya dengan kebaikan. Kita harus memberikan hal yang baik. Kita harus mengatasi kejahatan dengan kebaikan.
Tuhan tolong saya, bagaimana saya melakukannya? Dia yang berkata jahat, kita harus membalasnya dengan perkataan yang baik. Dia mengutuk. Kita harus memberkati.
Kamu dapat berbicara tentangku
Sebanyak yang menyenangkanmu
Aku akan berbicara tentangmu
Diatas tekukan lututku
Ah, Itulah yang dapat kita lakukan! “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.” Sebuah langkah yang baik. Sebuah kata yang mulia. Suatu pemikiran baik yang patut diingat. Ah, itu melebihi dari hal yang saya ketahui. Itu sulit. Tetapi kita harus punya banyak waktu untuk mengusahakannya.
Seseorang menyampaikan kata-kata yang salah tentang anda, seseorang berkata jahat terhadap anda. Biarkan saya memberitahukan apa yang harus anda lakukan. Pertahankanlah sebuah persahabatan dan secara berhati-hati membangun hubungan dengan orang itu serta sampaikanlah sesuatu yang baik tentang dia. Dan dengarkanlah kabar selentingan tentang dia. Dan lihat apa yang terjadi.
Itu adalah sama seperti menumpukkan bara api di atas kepalanya. Dia akan mengunjungi orang di sekelilingnya. Dia akan berkata tentang sesuatu yang manis tentang anda. Dan dia akan berkata tentang sesuatu yang manis kepada anda karena kejahatan yang telah dia bicarakan namun telah anda balas dengan kebaikan.
Inilah yang seharusnya kita lakukan. Tidak ada hal yang lebih menggerakkan hati dalam kisah yang terdapat dalam Kitab Allah lebih dari pada kisah tentang Yusuf yang telah dibenci oleh saudara-saudaranya. Mereka merendahkan pandangannya. Mereka merendahkan kemampuannya. Mereka merendahkan kata-katanya. Mereka membencinya. Dia adalah anak kesayangan ayahnya.
Dia datang dengan jubah yang berwarna-warni. Mereka tidak memiliki sepotong jubah yang berwarna-warni. Yusuf memperolehnya. Karena dia merupakan anak kesayangan ayahnya. Dia adalah sukacita serta menjadi kebanggaan ibunya. Mereka membencinya.
Dan pada suatu hari, mereka memasukkannya ke dalam sebuah sumur agar dia mati. Dan salah satu dari mereka berkata: “Apakah untuknya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini.
Kemudian mereka memperoleh sejumlah uang darinya dan mengambil jubahnya berwarna-warni itu dan mencelupkannya ke dalam darah anak kambing dan membawanya kepada ayah mereka serta berkata, “Inilah yang kami temukan dalam jubah Yusuf.” Binatang buas telah membunuhnya dan memakannya.
Dan mereka telah menjualnya kepada orang Ismael, dan Yusuf dibawa ke Mesir. Dan dia menjadi seorang budak di sana. Dan tahun-tahunpun berlalu.
Dan kemudian kisahnya berlanjut saat saudara-saudaranya datang ke Mesir untuk memperoleh makanan bagi keluarga mereka yang tinggal di Yudea. Dan kemudian ketika Benyamin di bawa serta dan di karung Benyamin ditemukan piala Yusuf, membuat mereka kemudian datang ke hadapan penguasa seluruh Mesir yaitu Yusuf, yang adalah saudara mereka sendiri.
Dan Yusuf berkata, “Pada siapa kedapatan piala itu, dialah yang akan menjadi budakku, tetapi kamu ini pergilah kembali dengan selamat kepada ayahmu.”
Dan Yehuda tampil mendekatinya dan berkata serta membuat sebuah permohonan yang dramatik untuk bocah itu, yaitu Benyamin, “Bagaimana mungkin saya dapat menghadap ayahku dan bocah ini tidak bersama denganku?”
Dan Yusuf tidak dapat lagi menahan hatinya dan dia menangis dengan keras. Dan dia menyuruh orang-orang Mesir untuk meninggalkannya dan berkata kepada saudara-saudaranya, “Datanglah mendekat. Aku adalah Yusuf. Masih hidupkah bapa?”
Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia.
Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.
Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai. Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah.”
Dan dia berpaling kepada saudaranya sendiri, anak dari ibu kandungnya, dia berpaling kepada Benyamin lalu dipeluknyalah leher Benyamin, adiknya itu, dan menangislah dia, dan menangis pula Benyamin. Ah, bukankan itu hal yang diinginkan Allah? Bukankah hal itu yang diinginkan Tuhan? Bukakankah hal itu merupakan tradisi yang tertinggi dari Kitab suci? Bukankah itu adalah gambaran dari orang Kristen?
Orang-orang yang terkasih, setiap orang dapat membalas kembali. Setiap orang dapat mengutuk dan mengembalikannya. Setiap orang dapat marah. Setiap orang dapat mebalas kejahatan dengan kejahatan. Tetapi jika anda melakukannya, apakah kelebihan anda dibandingkan dengan orang lain?
Apakah yang akan dikatakan oleh orang lain, “Oh, Allah yang besar, betapa orang Kristen yang terhormat. Betapa hebatnya hidup mereka yang penuh dedikasi.”
Untuk menjadi orang Kristen dan biarkan Allah yang menjawabnya. Biarkan Allah yang membalasnya. Biarkan Allah yang mengadili. Tetapi bagi kita, Allah akan memimpin. Allah akan menolong kita. Dan bagi kita, biarlah kita membalas kejahatan dengan kebaikan.
Baiklah. Saya akan berdoa. Mari kita berdoa. Juruselamat kami yang luar biasa, yang di caci maki. Yang dikutuk tetapi tidak balas mengutuk, yang sekalipun terluka, berdoa untuk mereka yang telah menyalibkanNya.
O, Juruselamat, bagaimana seseorang dapat menilai panggilan yang kami miliki dalam Kristus Yesus? Hal itu sangat alami. Terlalu banyak kedagingan untuk membalas kepahitan dan kata-kata yang gegabah dengan sebuah kata-kata yang pedas dan membara. Adalah sangat mudah untuk jatuh ke dalam sebuah sikap yang membeci orang yang telah membenci anda.
Tuhan, bagaimana kami akan pernah dapat menjadi anak-anak Allah? Ketika kami bertindak dan berbuat dalam dunia yang tidak diregenerasikan.
Tuhan, berikan padaku porsi yang ganda dari anugerah dan kemurahan dari Roh Yesus Kristus. Untuk tidak berbuat kebaikan yang hampa. Untuk tidak berbuat kebaikan yang negatif.
Tetapi Tuhan, untuk berbuat kebaikan yang penuh kuasa dan aktif. Memberi untuk pekerjaan Allah. Dipenuhi dengan semua hal tentang Kristus dan jemaatNya serta pekerjaan Kristus.
Dan semoga orang-orang itu dapat menemukan di dalam nasihat yang kudus ini, yang telah dibaca dari Kitab Suci ini pada malam hari ini, semoga mereka menemukan dorongan untuk membawa keyakinan mereka keluar awan-awan, dari khotbah dan dari mimbar ini ke dalam hidup mereka.
Tangan kami tidak kotor karena seperti seorang yang teologis atau seperti seorang ahli kimia atau seperti wanita pemabuk, yang memiliki keduniawian di dalam diri mereka.Ddan kami ini hanyalah orang Kristen yang berada di sini dalam jalan hidup kami yang berusaha hidup sama seperti kehidupan Yesus, lebih dari sekedar berdoa dan mendengarkan khotbah di dalam rumah Allah.
Tuhan, sebagai orang Kristen yang ada di sini, dalam tempat yang kudus ini, esok hari ketika kami bekerja, biarlah kami menjadi orang Kristen yang sesungguhnya. Untuk melakukan segala sesuatu bagi Yesus, kami butuh pertolonganMu, semoga Tuhan menolong kami.
Tuhan, sekarang ini, sebagaimana kami menyanyikan lagu ini, jika ada seseorang yang akan Engkau berikan kepada kami malam ini, letakkankanlah sebuah keinginan di hatinya untuk datang. Dan kami akan bersyukur kepadaMu yang telah menjawab doa kami. Di dalam kelemah lembutan Yesus, di dalam roh kemanusiaanNya dan di dalam namaNya yang mulia. Amin.
Sekarang, sementara kita menyanyikan lagu kita, seseorang dari anda pada malam hari ini, katakanlah: Pendeta, saya memberikan hati saya dan hidup saya kepada Kristus. Saya datang ke dalam jemaat.
Inilah saya, atau inilah keluarga saya atau inilah anak perempuan saya dan anak laki-laki saya. Allah telah membuat seruan.
Allah pasti merebut dan menarik. Sebagaimana Allah telah berfirman, maukah anda datang dan membuatnya sekarang. Buatlah sekarang. Sementara kita berdiri dan menyanyikan lagu.
Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.