Daftar isi

HARI IBADAH UMAT KRISTEN

(CHRISTIAN DAY OF WORSHIP)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

 

01-30-55a

Roma 14:5-6

 

            Anda sedang mendengarkan ibadah dari Gereja First Baptist di pusat kota Dallas. Dan ini adalah pendeta yang membawakan khotbah pada pagi hari ini yang berjudul: HARI IBADAH UMAT KRISTEN.

Di dalam seri khotbah kita menelusuri Kitab Roma, kita telah sampai pada pada pasal empat belas. Di dalam Kitab Roma pasal 14. Dan jika melalui khotbah pagi hari ini, anda suka untuk mengikuti pendeta, peganglah Alkitab anda di tangan anda dan kita akan mulai dari ayat demi ayat tentang apa yang telah Tuhan sampaikan, tentang perintah dan kebisaan dalam ibadah agama kita.

            Dari Kitab Roma pasal empat belas kita sedang membaca dari ayat 5 dan ayat 6, Roma 14:5-6: Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri. Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan.”

            Kemudian, sebelum dan sesudah ayat itu dia berbicara tentang makanan. Apa yang disebut sebagai yang najis dan tidak najis. Daging yang dipersembahkan kepada berhala-berhala dan daging yang disembelih di pasar.

            Tetapi kita akan mengambil satu hal pada pagi hari ini. Bagian yang Paulus bicarakan ini adalah tentang hari ibadah. Sekarang di dalam perintah yang ditujukan kepada kita itu untuk memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang hari Tuhan, yang pertama sekali kita harus memiliki pemahaman tentang kontroversi hari Sabat. Pada masa Rasul Paulus ada pertentangan yang sengit tentang hal itu. Pertentangan sebuah keyakinan dari ide dan pikiran. 

            Pertentangan seorang pengkhotbah. Sebuah kontroversi yang sengit tentang hubungan kekristenan terhadap Yudaisme. Relasi antara iman Kristen terhadap iman Yahudi. Yesus adalah seorang Yahudi. Semua rasul adalah orang Yahudi. Semua penulis kitab PB adalah orang Yahudi, kecuali Lukas.

            Jemaat Kristen pertama juga terdiri dari orang-orang Yahudi. Mereka tinggal di Negara Yahudi. Mereka tinggal di bagaian propinsi Roma yaitu Yudea. Dan ketika injil diberitakan, pertama kali selalu diberitakan kepada orang Yahudi.

            Injil selalu diberitakan di Sinagoge pada hari Sabat, hari Sabtu. Sekarang saya katakan, pada masa Rasul Paulus, pada masa murid-murid pertama dan para rasul, ada sebuah pertentangan yang sengit antara doktrin yang baru dan doktrin yang lama.

            Pakaian yang lama dan busana yang baru. Anggur dalam kirbat yang lama dan anggur dalam kirbat yang baru. Dan untuk menunjukkan sebuah contoh dari kontroversi itu, saya akan membaca tiga bagian di dalam Alkitab ini. 

            Dan beberapa orang—dan ini terdapat dalam Kisah Rasul pasal 15 ayat pertama—“Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada sudara-saudara di situ: ‘Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.”

            Fakta bahwa Yesus telah mati bagi kita dan bangkit kembali tidak cukup. Bagi iman kita di dalam Tuhan Yesus Kristus, kamu juga harus menambah ritual dan perintah dan sepuluh hukum Musa serta Pentateukh Musa. Dan kecuali kamu memelihara hukum Musa kamu tidak dapat diselamatkan.

            Untuk beriman di dalam Kristus, mereka juga ingin untuk menambahkan sistem legalisme yang luas dari Perjanjian Lama. Bahkan ketika Paulus dan Barnabas tidak memiliki perselisihan kecil dan perbedaan dengan mereka, mereka berada pada iman kelas utama. Dan itu sebuah pertentangan yang sengit.

            Baiklah. Bolehkah saya membaca satu bagian lain di sini? Di dalam Kitab Galatia pasal 3, alasan dari surat yang ditujukan kepada Jemaat Galatia ditulis adalah sehubungan dengan Legalisme Yudaistik. Paulus telah berkhotbah di sana, memberitakan Injil Kristus kepada orang-orang Yunani yang menyembah berhala di Galatia, kota-kota dari propinsi lama Roma yaitu Antiokhia, Listra, Ikonium, derbe, dan mereka telah menerima iman di dalam Tuhan Yesus Kristus. Mereka telah dibaptiskan berdasarkan pengakuan itu. Dan mereka telah menjadi Kristen, hanya dengan percaya Yesus.

            Dan kemudian pengajar-pengajar Legalisme Yudaistik datang dan berkata: Kamu tidak dapat diselamatkan dan pergi ke sorga hanya dengan mempercayai Yesus. Kamu juga harus memelihara hukum Taurat. Dan itulah sebabnya mengapa Paulus menulis surat kepada jemaat Galatia. Sekarang dengarkan apa yang dia sampaikan. Di menutup pasal 2 dan memulai pasal 3: “Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus. Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?  Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: ‘Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Bagiamanakah kamu diselamatkan? Bagaimanakah kamu diselamatkan?

            Baiklah bolehkan saya melakukan suatu kebaikan—anda tahu orang ini, kita berpikir tentang mereka, bahwa mereka menjadi sangat kudus dan seperti itulah mereka. Santo Paulus dan mereka adalah manusia Allah yang penuh inspirasi. Tetapi anda dengarkanlah apa kata Paulus dalam Filipi pasal tiga sebagaimana dia menulis tentang pengajar-prengajar Yahudi ini: “Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat palsu, karena kitalah orang-orang bersunat, yang berbadah oleh Roh Allah, dan yang bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya kepada hal-hal lahiriah.”

            Dia menyebut mereka anjing-anjing. Hati-hatilah terhadap mereka. Para pengajar legalisme ini. Baiklah. Di dalam sistem ibadah Yahudi, peraturan-peraturan dan upacara-upacara, hukum dan perintah dalam agama Yahudi, saya katakan kebanyakan ditekankan pada hal ini: Hari Sabat. 

            Jadi sebuah pertentangan dan kontroversi berkecamuk dalam jemaat Kristen pertma adalah tentang hari Sabat. Bagaimanakan tentang hari Sabat? Ingat bahwa hari sabat harus dijaga kekudusannya. Dan itulah yang terdapat dalam sepuluh hukum.

            Bagaimana tentang hari sabat? Sebagian dari mereka berkata: Sabat harus dipegang. Itu adalah perintah Allah. Itu sebuah kewajiban. Dan itu yang dia sampaikan di dalam teks Roma 14;5: Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain.

            Dia berkata itu adalah kewajiban. Itu adalah perintah Allah. Kamu harus memelihara hari Sabat. Baiklah. Yang lain berkata: hal itu tidak benar. Saya tidak di bawah suatu perbudakan dan saya tidak berada di bawah suatu hukum. Kristus telah membebaskan saya. Yang lain menganggap semua hari sama. Dia berkata: Hukum yang lama telah dibatalkan, telah dianulir dan dicabut.

            Dan mereka saling bertentangan tentang hal itu. Baiklah. Sekarang, sebelum saya memulai, yang pertama saya ingin membaca apa yang Paulus sampaiakan tentang hal itu. bagimanakah tentang hari Sabat dan hukum Sabat? Paulus sangat eksplisit dan sangat terbuka dan sangat ringkas dan terang serta nyata tentang hari Sabat.

            Dan saya telah berkata sebelumnya, saya akan mulai berkhotbah tentang hal itu. Dan melihat ke dalam Kitab ini tentang hal itu dan mengapa. Yang pertama dari semua, untuk memperlihatkan di hadapan kita apa yang Paulus sampaikan tentang hal itu. Di dalam Kolose 2:16-17, Paulus berkata: “Karena itu janganlah biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru, ataupun hari Sabat; semuanya ini adalah bayangan dari apa yang harus datang sedangkan wujudnya adalah Kristus.’ Alasan dari saya dapat minum dari segala sesuatu di dunia. Alasan satu-satunya saya tidak minum-minuman keras atau alkohol bukan karena sebuah perintah, hal itu karena dampaknya di dalam hidup saya. Hal itu tidak baik.

            Tetapi saya tidak di bawah perintah apapun. Atau di dalam minuman atau di dalam pengaruh dari hari yang kudus atau bulan yang baru atau hari sabat. Yang semuanya itu merupakan bayangan dari yang akan datang. Tetapi wujudnya adalah Kristus. 

            Paulus berkata bahwa hukum yang lama ini dan upacara-upacara yang lama ini dan perintah yang lama ini merupakan bayangan dari Kristus Yesus. Dia adalah wujudnya. Jawabannya, pemenuhan dari semua itu telah dipenuhi. 

            Dan dia berkata, pemenuhan semua itu berada di dalam Kristus, bayangan yang lama dan semua jenis serta semua gambaran yang lama telah berlalu. Sekarang kita telah memiliki substansi dan wujudnya. Sebab itu, kata Paulus, jangan biarkan seorangpun yang menghakimi kamu: kamu tidak memelihara Sabat.

            Paulus berkata bahwa semua hal itu telah dianulir. Hal itu telah berlalu. Semua itu telah dibatalkan. Mereka adalah bayangan dari yang akan datang. Dan substansi dan realitanya telah kita temukan sekarang di dalam Kristus yang telah membebaskan kita.

            Sekarang bolehkah saya membaca salah satu tipikal yang lain dari Paulus sebelum saya meninggalkan hal ini? Di dalam pasal 4 dari kitab yang ditulis oleh Paulus kepada jemaat Galatia, dengarkan apa yang dikatakan Paulus seperti yang dia tulis dalam Galatia pasal 4 ayat 9-11: Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya? Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan dan masa-masa yang tetap dan tahun-tahun. Aku kuatir kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah sia-sia.

            Baiklah. Itu adalah apa yang Paulus pikirkan tentang hari sabat. Sekarang mari kita mulai. Bagimana tentang hari Sabat?

            Sekarang, untuk memulai dengan itu. Bagi kita, ketika kita berpikir tentang hari Sabat, kita berpikir tentang hari Sabtu orang Yahudi. Sabat mingguan. Di dalam perjanjian lama, di dalam perintah yang lama, ada begitu banyak Sabat.

            Tidak hanya sekali seminggu. Tetapi ketika anda kembali ke perjanjian lama sekarang, ketika anda kembali ke legalisme yang lama, ketika anda kembali ke palaksanaan Yudaisme yang lamam, anda tidak hanya memiliki hari Sabat, tetapi anda memiliki banyak Sabat.

            Sebagai contoh, dalam Kitab imamat pasal 23 ayat 39, anda dengarkanlah: “Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan perayaan bagi Tuhan tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh.” Pada hari yang pertama harus ada Sabat dan pada hari yang kedelapan harus ada Sabat. Berada di pertengahan bulan ketujuh, hari kelima belas dari bulan itu harus menjadi sebuah hari Sabat. Dan hari kedelapan dari bulan itu juga harus menjadi hari Sabat.

            Saya hanya mengambil bagian yang khas. Ada begitu banyak lagi. Sekarang anda bisa berpaling kedalam bagian dari Kitab Imamat pasal 25, dan akan menemukan keseluruhan dari tahun Sabat: Satu tahun penuh. Dengarkan: “Tuhan berfirman kepada Musa di gunung Sinai: ‘Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka; apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai Sabat bagi Tuhan. Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu, tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu Sabat, masa perhentian penuh, suatu Sabat bagi Tuhan. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi.”’

            Kemudian ayat delapan: “Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.”

Itu berarti di dalam satu abad, ada dua kali. Dan seringkali di dalam satu abad ada dua kali. Satu kali selama hidup, setiap orang akan mendapat satu tahun Sabat penuh. Saya tidak memiliki waktu untuk mengikuti Perjanjian Lama. Anda akan menemukan banyak sekali tentang Sabat.

            Sabat mingguan hanyalah satu dari sekian banyak Sabat. Jadi ketika anda kemabli ke hukum yang lama dan melaksanakan seluruh peraturan yang lama dan perintah-perintah serta institusi-institusi itu, maka anda akan kehilangan mereka satu dari mereka di dalam tangan anda. Anda tidak hanya memiliki hari Sabtu, tetapi anda memiliki banyak Sabat lainnya.

            Ketika anda memulai untuk memegang kekudusan hari Sabat berdasarkan perintah Allah. Sekarang apakah arti dari Sabat? Dimanakah itu ditetapkan dan mengapa? Apa signifikasi dari Sabat itu?

            Alkitab kembali sangat jelas. Saya akan membaca dari Kitab Keluaran pasal 31 tentang ketetapan Sabat dan maknanya. Sekarang dengarkan apa yang difirmankan Tuhan:

“Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: ‘katakanlah kepada orang Israel, demikian; akan tetapi hari-hari SabatKu harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun temurun, sehingga kamu mengetahui bahwa Akulah Tuhan, yang menguduskan kamu.”’

            Sekarang dalam ayat 16 dan 17: “Maka haruslah orang Israel memelihara Sabat, dengan merayakan sabat, turun temurun, menjadi perjanjian kekal. Antara aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.”’

            Sabat Yahudi adalah sebuah tanda bagi Orang Yahudi. Itu adalah sebuah tanda dari perjanjian yang lama. Itu adalah sebuah tanda yang mengikat antara Allah dan orang Yahudi. Jika anda seorang Yahudi itu adalah sebuah bagian dari ketaatan anda. Anda harus memegang hari Sabat, banyak Sabat. Itu adalah sebuah jabatan, sebuah perintah. Itu adalah sebuah kewajiban kepada Tuhan Allah. Itu adalah sebuah tanda antara Allah yang di sorga dengan umat pilihanNya, orang Israel, anak-anak Abraham.

            Apakah anda seorang Yahudi? Jika anda bukan seorang Yahudi maka perjanjian itu tidak termasuk kepada anda sama sekali. Anda sama sekali tidak termasuk di dalamnya. Anda bukan bagian dari itu. Itu adalah sebuah tanda antara Allah dan anak-anak Israel. Itu yang Dia katakan.

            Sekarang, sekalipun Allah memiliki maksud tentang apa yang Dia sampaikan atau tidak, adalah sesuatu yang lain. Tetapi jika anda mengambil apa yang telah Allah katakan, dan percaya bahwa Allah berkata tentang maksudNya, maka Sabat adalah sebuah ikatan, sebuah tanda antara Allah dan anak-anak Abraham.

            Sekarang, itu adalah hari Sabat di Perjanjian Lama, anda harus membuatnya dulu kembali kepada hari penciptaan. Pada bagian awal pasal kedua dari Kitab Kejadian, di situ dikatakan kemudian: Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya, ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuatNya itu, berhentilah Ia pada hari yang ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuatNya itu. Lalu Allah memberkati hari yang ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Dia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu.”

            Allah menghentikan pekerjaanNya pada hari ketujuh. Kemudian Sabat tidak pernah disebutkan. Hari Sabat tidak pernah disebutkan hingga anda datang ke tempat dimana saya telah membaca ketetapan dari Musa ini, di dalam Kitab Keluaran.

            Selama ribuan tahun, saya tidak tahu selama berapa ribu tahun. Selama ribuan tahun dan jutaan tahun, saya tidak tahu. Kapan Allah telah menciptakan dunia ini? Kapan dia menyelesaikan pekerjaan penciptaanNya? Saya tidak tahu.

            Tetapi saya tahu bahwa selama jutaan tahun, tidak ada sebuah referensi untuk membuat sebuah Sabat. Bahkan hal itu tidak pernah ditunjukkan. Selama melalui bapa-bapa leluhur, tidak ada sebuah Sabat.

            Henokh tidak pernah mendengarnya, kita tahu hal itu. Set tidak pernah mendengarnya kita tahu hal itu. Abraham tidak pernah mendengarnya, kita tahu hal itu. Melkhisedek tidak pernah mendengarnya kita tahu hal itu.

            Ishak dan Yakub tidak pernah mendengarnya, kita tahu itu. Yusuf tidak pernah mendengarnya, kita mengetahuinya. Di tanah Mesir di mana mereka telah hidup selama ratusan tahun, anak-anak Israel tidak pernah mendengarnya, kita tahu hal itu.

            Pertama kali anda bertemu tentang ketetapan hari Sabat adalah pada hari ketika Allah memanggil Musa ke puncak gunung Sinai dan berkata: dan sekarang, Musa, Aku akan membuat sebuah tanda.

            Aku membuat sebuah perjanjian, sebuah ikatan antara Aku dan anak-anak Israel. Tanda itu dan ikatan itu adalah harus ada sebuah Sabat—jamak—Sabat yang berarti banyak Sabat. Itu adalah sebuah tanda antara Aku dan anak-anak Israel sampai turun temurun.

            Baiklah, apakah hukuman dari pelanggaran terhadap Sabat Allah? Dan kemudian Dia berkata lagi dan saya membaca dua. Engkau harus memelihara kekudusan hari Sabat sebab itu adalah kudus bagimu. Setiap orang yang melanggarnya akan dihukum sampai mati. Jadi siapa yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat maka jiwanya harus dilenyapkan dari antara umat Israel.

            Enam hari lama engkau bekerja, tetapi hari yang ketujuh adalah sebuah perhentian, kudus bagi Tuhan. Barangsiapa yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat maka dia hrus dihukum mati.

            Baiklah bagaimana Allah mengimplementasikan hukuman itu? Di dalam Kitab Bilangan pasal 15 ayat 32 Firman Allah berkata—inilah firmanNya: Ketika orang Israel ada di padang gurun, didapati merekalah seorang yang mengumpulkan kayu api pada hari Sabat.

Lalu orang-orang yang mendapati dia sedang mengumpulkan kayu api itu, menghadapkan dia kepada Musa dan Harun dan segenap umat itu.

Orang itu dimasukkan dalam tahanan, oleh karena belum ditentukan apa yang harus dilakukan kepadanya.

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Orang itu pastilah dihukum mati; segenap umat Israel harus melontari dia dengan batu di luar tempat perkemahan."

Lalu segenap umat menggiring dia ke luar tempat perkemahan, kemudian dia dilontari dengan batu, sehingga ia mati, seperti yang difirmankan TUHAN kepada Musa. Itulah hokum dari Sabat.

            Orang yang melanggarnya harus mati, dan dia harus dirajam dengan batu. Anda harus membawa dia dan melempari batu ke arahnya, hingga dia binasa. Itu adalah hukum Sabat.

            Sabat merupakan sebuah beban. Manusia membuatnya menjadi sebuah beban. Allah menetapkan Sabat bagi manusia. Tetapi legalisme selalu tidak memiliki pengecualian terhadap hal ini, ketika anda mulai berjalan di jalan legalisme, anda akhirnya terbelunggu dalam begitu banyak  aturan dan perintah dan ordinansi-ordinansi hingga hal itu menjadi sebuah kuk bagi orang-orang.

            Di dalam Kisah Rasul 15, Simon Petrus berdiri di depan sidang Yerusalem itu untuk menjawab yang mereka yang mengajukan pertanyaan ini: Apa yang harus kita lakukan untuk orang ini yang berkata jika kita tidak memelihara Sabat, kita akan dihukum dan terhilang, bagaimana tentang itu? Simon Petrus berdiri di sidang Yerusalem itu dan berkata dalam Kisah Rasul 15:10: Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita? Siapa yang dapat melaksanakan sebuah hari Sabat dan bagaimana kamu melakukannya?

            Ketika sebuah perintah dari itu—ketika suatu hal kecil telah dilakukan yang melanggar perjanjian itu dan rohnya setrta ikatannya, maka manusia itu harus dihukum mati? Bagaimana anda dapat memelihara sebuah hari Sabat?

            Simon Petrus berkata: “Mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk orang Kristen ini suatu kuk, yang tidak dapat dipikul baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita?

            Sekarang hal itu tidak berarti begitu banyak bagi anda kalau saya hanya membaca bagian itu saja. Mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, karena engkau memiliki hidup dalam kemerdekaan Kristen dan di dalam kebebasan orang Kristen dan di dalam kemuliaan Injil Kristus dimana Kristus telah membuat kamu menjadi bebas.

            Dan ketika dia berbicara tentang sebuah kuk, hal itu tidak memiliki makna apa-apa bagi anda. Anda tidak pernah dalah dalam sebuah kuk hukum. Anda tidak pernah menjadi seorang pengikut Yahudi.

            Jadi, mari kita melihat atas hal itu untuk beberapa saat. Alasan mereka menolak Tuhan Yesus Kristus, yang pertama karena dia memutuskan hari Sabat. Mereka berkata bahwa Dia melanggar hari Sabat.

            Dia melanggar hari Sabat di dalam usaha Yudaisme untuk membuat Sabat itu dapat dilaksanakan dan berusaha menjalankannya dalam setiap bagian kecil di dalam kehidupan orang-orang. Mereka menulis Mishna dan Gemara dan Halakka, Haggada… dan Talmud. Mereka menulisnya hingga bagian yang paling kecil dalam mengaplikasikan hari Sabat. Mereka menuliskan aturan tersebut dalam lembaran-lembaran hingga ribuan bagian.  Tentang bagaimana mereka melaksanakan hari Sabat.

            Sekarang dari isi Misnah dan Talmud Yerusalem saya telah menyalinnya di sini, Saya telah menyalin beberapa contoh dari ribuan aturan yang harus anda laksanakan tentang hari Sabat.

            Baiklah. Mari kita mulai. Ini adalah bagaimana untuk melaksanakan hari Sabat ketika anda menjadi orang legalis, anda harus memiliki sebuah tulisan untuk mencatatkannya dalam buku harian. Inilah dia. Satu, dua, tiga, empat—lembar demi lembar. Ada sebuah benda yang bermaksud untuk dipakai atau di bawa di depan, telah tergelincir  ke samping maka itu bukan sebuah hadiah. Tetapi jika objek itu telah dimaksudkan untuk dipakai atau dibawa dan telah tergelincir ke samping, ini termasuk kesalahan karena terhitung bekerja. Anda bersalah dan berdosa.

            Yang kedua. Ini adalah yang lain. Jika suatu benda terlempar ke udara dan ditangkap dengan tangan yang sama maka hal itu bukanlah sebuah dosa. Akan tetapi jika benda itu dilambungkan ke udara dan ditangkap dengan mulut maka itu sebuah dosa.

            Yang lainnya. Jika seseorang mengambil air hujan, yang mana dia memperolehnya dari yang jatuh langsung dari langit maka itu bukanlah dosa. Tetapi jika air hujan itu diperoleh dari air hujan yang terlebih dahulu melalui dinding maka itu adalah dosa.

            Yang lainnya. Jika seseorang berada di suatu tempat dan tangannya dipenuhi dengan buah, dan hal itu adalah hari Sabat maka dia harus menjatuhkan buah itu sejak itu, jika dia mengambil dengan tangan penuh dari satu lokasi ke lokasi yang lain, dia harus membawa sebuah beban pada hari sabat.

            Baiklah, ini adalah contoh lainnya. Jika pada hari Sabat seekor kutu apa saja dan seekor serangga hinggap pada seorang manusia, maka ia tidak boleh dipindahkan, sebab hal itu sama dengan berburu pada hari Sabat.

            Atau kita tidak boleh melakukan apa-apa terhadap urusan serangga itu. Sekalipun serangga itu berada  di dalam pakaian atau tubuh, kita tidak boleh mencari binatang itu dan membunuhnya. Sebab membunuh seekor kutu sama dengan membunuh seekor keledai.

            Baiklah, yang berikutnya mereka tidak boleh menyalakan lampu. Kecuali sebuah lampu yang menyala untuk mengusir rasa takut terhadap bangsa-bangsa lain atau perampok atau roh jahat, maka lampu yang lain tidak boleh dinyalakan pada hari Sabat.           Contoh berikutnya: Wanita dilarang untuk melihat sebuah ceermin pada hari Sabat, karena dia mungkin akan melihat rambutnya yang beruban dan berusaha untuk menariknya, yang mana itu adalah sebuah dosa.  

            Contoh berikutnya lagi. Seseorang dapat pergi pada hari Sabat dengan gumpalan kapas di telinganya. Tetapi dia tidak dapat pergi pada hari Sabat dengan memakai gigi palsu, mereka mungkin saja dapat jatuh dan pemakaianya mungkin harus mencarinya dan mengangkatnya dan itu merupakan sebuah dosa pada hari Sabat.  

            Contoh lain lagi. Lumpur dalam pakaian mungkin berjejalan dan digoncangkan, tetapi pakaian tidak boleh digosok. Dan lagi. Seorang wanita memiliki gandum untuk dikupas hal itu adalah pelanggaran. Jika dia menggosok kepala gandum itu adalah menyempurnakannya. Jika dia membersihkan bagian yang melekat itu adalah sebuah pertolongan. Jika dia mengorek telinga itu sama dengan menggiling. Jika melempar diatas tangannya itu sama dengan menampi.

            Dan lagi. Jika anda  menyebarkan dua biji benih anda telah menabur. Jika anda memecahkan bongkahan tanah, untuk menarik rumput itu adalah dosa.

            Dan lagi. Jika seekor ayam menelurkan telur pada hari minggu, maka telur itu terlarang. Anda tidak dapat memakannya, tetapi bagaimanapun jika seekor ayam betina tidak untuk bertelur tetapi untuk menggemukkan maka ytelur itu dapat dimakan, sebagai bentuk dari sebuah bagian bahwa ayam itu telah berkurang.

            Tidak ada luka yang boleh dibalut pada hari Sabat dan tidak boleh memberikan pengobatan pada sebuah luka pada hari Sabat.

Tenggorokan tidak boleh dikumur pada hari Sabat. Tulang tidak boleh diobati atau membuat suatu pembedahan yang dilakukan pada hari Sabat.

Lagi, jika sebuah dinding runtuh dan menimpa seseorang dan hal itu dapat mengakibatkan kematiannya, puing-puing dan sampahnya tidak boleh dipindahkan, untuk membebaskan tubuhnya pada hari Sabat. Dan lagi, mata orang yang meninggal tidak boleh ditutup pada hari Sabat.

            Itulah apa yang saya katakan, saya ingin berusaha untuk mendefinisikan apa yang Petrus maksudkan ketika Petrus berkata di hadapan sidang Yerusalem.

            Engkau menginginkan pengikut Kristen ini dan mengirim mereka kembali kedalam legalisme Yahudi Farisi, hukum yang lama dan ketetapan yang lama, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk orang Kristen ini suatu kuk, yang tidak dapat dipikul baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita?

            Bahwa seorang Yahudi yang baik sekalipun tidak dapat memelihara seluruh hukum. Itu adalah sebuah kuk. Sebuah beban. Ini adalah hari Sabat. Hukum dari hari Sabat.

            Sekarang dalam kesempatan yang sedikit ini, mari kita berpaling kepada kita. Bagaimana dengan kita hari ini, yang merupakan orang Kristen? Bagaimana dengan kita?

            Jadi, kita tidak berada dibawah suatu perintah untuk sebuah hari yang kudus. Tidak sama sekali. Kita tidak berada dibawah perintah apapun.

            Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri. Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan.

            Anda tidak berada di bawah perintah apapun. Kita dapat bertemu dan memiliki ibadah pada hari Selasa sebagaimana saya dapat melakukannya pada hari Minggu.

            Dan kita dapat bertemu pada hari Rabu atau Kamis. Kita dapat bertemu pada hari Jumat atau Senin. Orang Kristen memiliki kemerdekaan, mereka dapat bertemu kapan mereka suka. Anda dapat bertemu setiap hari jika anda sungguh-sungguh berhasrat.        Setiap hari bagi orang Kristen didedikasikan bagi Tuhan. Kepada Tuhan anda menghormati Senin sebaik hari Minggu. Rabu sama seperti Selasa, Jumat dan Kamis. Mereka semuanya sama. 

            Anda tidak berada di bawa perintah apapun sama sekali. Lalu kemudian mengapa kita menjatuhkannya pada hari Minggu? Hari Tuhan? Dari mana hal itu berasal? Baiklah. Dari sinilah hal itu berasal.

            Ini adalah signifikasi yang tertinggi bagi saya pada akhirnya, ketika saya berpaling ke dalam Kitab Matius pasal 28 dan membaca: “Setelah hari sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu,” pada akhir hari sabat betapa tepat hal itu. Itu adalah akhir dari hari Sabat, perayaan Yahudi yang lama dan hukum Yahudi yang lama dan ketetapan Yahudi yang lama, ordinasi-ordinansi Yahudi merupakan bayangan dan tipe pra-gambaran dari Dia yang akan datang.

            Pada akhir hari Sabat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu. Pada hari pertama minggu, Tuhan kita dan Juruselamat Kristus Yesus telah bangkit dari kematian. Dia menampakkan diri pertama kali kepada Maria Magdalena. Lalu Dia menampakkan diri kepada semua wanita sekali.  Kemudian kepada Simon Petrus. Kemudian Dia menampakkan diri kepada dua orang murid yang sedang berjalan ke Emaus.

            Kemudian Dia menampakkan diri kepada murid-murid pada hari pertama minggu. Kemudian satu minggu kemudian, pada hari pertama minggu, pada malam hari, dia menampakkan diri kepada sebelas murid yang berkumpul bersama-sama. 

            Dan dari saat itu hingga seterusnya, murid-murid yang mengasihi Yesus, yang berpaling kepada Tuhan mereka seperti bunga matahari yang berpaling kepada matahari, dari pagi hingga sore, murid-murid mengikuti Tuhan mereka dan mengasihi Tuhan mereka, rasa hormat yang keluar terhadap Tuhan Yesus, kasih yang tercurah keluar bagi Dia; murid-murid mulai berkumpul bersama-sama dalam merayakan Dia yang telah bangkit kembali.

            Dari pembuktianNya bahwa Dia adalah Tuhan yang hidup, dan telah dibangkitkan dari kematian dan dibangkitkan.

            Mereka bertemu pada hari pertama untuk menghormati dan mengasihi serta memberikan penghormatan kepada Tuhan Yesus. Tanpa di bawah perintah apapun. Tidak ada seorangpun yang memaksa mereka. Tanpa dibawah pengawasan sebuah pedang. Yang mana jika mereka gagal untuk bertemu, itu karena mereka menghadapi hukuman kematian. Tidak ada yang lain selain diselamatkan oleh kasih dari Tuhan Yesus. 

            Mereka bertemu pada hari pertama minggu, hanya karena mereka mengasihi Tuhan dan mereka menghormati Dia pada hari pertama minggu, dimana Dia telah bangkit dari kematian.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.