SIAPA YANG MEMBAYAR HARGA
(WHO PAYS THE PRICE)
Oleh Dr. W. A. Criswell
10-30-55b
Roma 14:7
Dalam seri khotbah kita melalui Kitab Roma, kita telah sampai pada pasal 14, jika anda membawa Alkitab silahkan buka dalam Kitab Roma. Roma pasal empat belas. Khotbah kita pada pagi hari tadi terambil dari ayat lima dan ayat enam.
Sekarang dalam pasal empat belas, Paulus banyak berbicara mengenai makanan. Makanan selalu menjadi masalah bagi seseorang atau orang lain. Bagi mereka, mereka memiliki masalah tentang makanan. Bagi mereka yang kurus mereka juga mengalami masalah dengan makanan. Kita selalu saja memiliki masalah dengan makanan. Tetapi kita tidak pernah memiliki masalah sama seperti orang-orang pada masa yang lalu. Karena pada masa lalu, orang-orang itu memiliki masalah mengenai hal-hal tertentu, bahwa jika mereka memakan dalam cara yang tertentu mereka melakukan pelanggaran terhadap perintah moral dari Allah.
Jadi, beberapa orang dari mereka berkata: “Mengapa, kita boleh makan segala sesuatu. Hal itu bukan mengenai apa yang kita makan.”
Dan yang lain berkata: “Kamu akan dihukum jika kamu memakannya juga.” Dan mereka bersungguh-sungguh tentang hal itu. Mereka tidak hanya berbicara. Mereka berpikir bahwa mereka akan kehilangan jiwa mereka selamanya di dalam neraka dan di dalam penghukuman jika mereka tidak makan melalui aturan yang sudah dijelaskan.
Baiklah. Tidak hanya itu, tetapi anda tidak pernah melihat sebuah pengorbanan darah. Anda tidak menginginkan kecuali anda pergi ke dalam dunia pemberhalaan. Kekristenan telah menyingkirkan hal itu dari dunia. Tetapi di dalam zaman Paulus, korban darah telah menjadi sesuatu yang universal. Tidak ada sebual kuil; termasuk dunia berhala atau Yehova tanpa pengorbanan darah.
Sebuah korban hampir selalu merupakan sebuah makanan yang menjadi tanggungan bersama. Mereka akan mengambil seekor binatang, seekor anak domba atau seekor kambing jantan, atau seekor lembu jantan, mereka mengambil seekor binatang dan mereka membunuhnya di depan suatu allah. Baik itu Juno,…, Venus, Thor, atau Yehova. Dan di sana, di atas altar, tubuh binatang itu dimasak atau dibakar dan iman mengambil sebagian dan keluarga mengambil sebagaian.
Kemudian, keluarga mengambil apa yang telah mereka persembahkan dan mereka memanggil sahabat-sahabat mereka serta keluarga terdekat dan mereka akan memakannya bersama. Itu adalah sebuah persembahan.
Seringkali seseorang akan melakukan sebuah persembahan dan ketika seorang iman telah mengambil bagiannya dan sebagian akan diberikan kepada keluarga yang telah melakukan persembahan, dan bagian yang telah diberikan kepada keluarga itu sangat besar, sehingga mereka tidak akan dapat menghabiskannya.
Mereka tidak memiliki pendingin pasa masa itu. Jadi bagaimana jika anda memiliki seekor banteng, atau seekor rusa yang beratnya mungkin sekitar delapan ratus pon. Bagaimana jika anda membawanya ke kuil dan mempersembahkannya?
Imam akan mengambil bagiannya dan memberikan kepada anda sebanyak lima ratus pon. Apa yang akan anda lakukan dengan daging sebanyak lima ratus pon yang berada di tangan anda? Apa yang akan anda lakukan?
Jadi, pada masa itu, kebanyakan orang-orang akan mengambilnya dan mereka akan membaginya dengan seluruh keluarga mereka, sahabat-sahabat mereka serta orang-orang terdekat, sama seperti yang anda lakukan ketika anda menangkap ikan dan anda memberikannya kepada seluruh sahabat anda dan orang-orang terdekat, termasuk saya dan hal itu anda lakukan jika anda memperolehnya lebih dari pada yang dapat anda makan.
Mereka membagi apa yang mereka miliki kepada sahabat, dan orang-orang terdekat. Dan kemudian mereka juga akan membawanya ke pasar dan menjualnya. Jadi, kata seseorang, anda makan daging itu, daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala. Itu berarti anda telah memakannya bersama dengan berhala-berhala. Itu artinya apa yang telah dipersembahkan.
Ketika orang-orang berkata hari ini: Kita keberatan untuk makan di dalam gereja. bagi saya hal itu adalah salah satu penyimpangan terlucu yang pernah saya dengar. Dari awal waktu, cara anda menyembah Allah adalah untuk makan bersama dengan mereka dan dengan yang lainnya.
Persembahan adalah makan bersama dan di dalam kepercayaan Kristen, mereka memecah-mecah roti dari rumah-ke rumah dan makan secara bersama-sama sepanjang waktu. Itu adalah cara dimana iman ikut serta. Itu adalah saluran yang mengalir.
Sekarang ketika mereka makan daging yang telah dipersembahkan kepada berhala, mereka telah makan bersama dengan berhala-berhala.
Dan mereka berkata: Lihatlah dirimu, kamu telah makan daging itu. Daging itu telah dipersembahkan kepada sebuah berhala. Kamu menyembah Juno, atau Venus atau Adonis atau artemis atau Diana. Lihatlah dirimu, kamu adalah seorang penyembah berhala. Oh, kata orang Kristen ini: saya bukan seorang penyembah berhala. Tidak masalah bagi saya dari mana daging ini berasal. Itu hanya seonggok daging bagi saya. Dan saya hanya memakannya.
Jadi, itulah yang telah menjadi kontoversi dan diskusi. Dan itu adalah sesuatu yang besar. Kita bertemu tentang hal itu pertama kali, di dalam kitab Roma. Tetapi di bagian sana di dalam Kitab Korintus, kita akan sungguh-sungguh menemukan tentang diskusi mengenal hal ini, tentang daging yang telah dipersembahkan kepada berhala-berhala.
Jadi Paulus berkata. Sekarang lihat ke dalamnya. Ke dalam Kitab Roma pasal 14, yang mana kita telah sampai pada bagian ini: Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.
Sekarang dalam bagian bawah yang merupakan lanjutannya. “Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.” Sekalipun kita makan, sekalipun kita tidak makan. Sekalipun kita seorang karnivora atau herbivora dan vegetarian. Hal itu tidak membuat sebuah perbedaan. Sebab kita semua adalah milik Tuhan.
Mengapa mereka menghukum saudara mereka? Mengapa kamu menagatur dan memperolok-olok saudaramu? Kita semua akan berdiri di depan pengadilan, di hadapan Kristus dan memberikan sebuah perhitungan bagi dirinya sendiri dan Allah tidak akan bertanya apakah anda seorang vegetarian atau apakah anda seorang karnivora atau herbivora.
Atau apa yang anda makan atau apa yang tidak anda makan? Apakah anda memakan paha babi? Apakah anda makan daging babi? Apakan anda memakannya? Apakah anda tidak memakannya? Allah tidak akan mempertanyakan hal itu kepada anda.
Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada seseuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. Sebab jika engkau menyakiti saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan sudaramu itu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia.
Jangan berusaha untuk menjejalkan daging babi ke dalam kerongkongannya jika dia berkata: Jika saya makan daging babi, maka saya akan pergi ke neraka. Saya menjadi berdosa di hadapan Allah. Saya akan dihukum jika saya makan daging babi. Jadi, jangan berusaha untuk menjejalkan daging babi ke dalam kerongkongannya. Jangan lakukan itu. Sebab Kerajaan Allah bukan mengenai makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera. Janganlah kita merusakkan kerajaan Allah oleh karena makanan. Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung.
Apakah anda memiliki iman? Anda boleh makan segala sesuatu. Makanlah itu di hadapan Allah. Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan ia telah dihukum karena makanannya, sebab ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman adalah dosa.
Bagi kita, itu adalah sebuah kebodohan. Hal itu telalu banyak dipengaruhi oleh dunia pemberhalaan. Bagi kita hari ini, yang telah dimerdekakan dalam Kristus Yesus adalah bebas, bagi kita semua hal itu adalah masa lalu yang tidak memiliki pengaruh apa-apa. Ketika kita makan, kita memakannya tanpa beban. Semua melakukannya seperti itu. Sekalipun mungkin ada beberapa yang vegetarian. Tetapi mereka adalah orang yang aneh dan asing serta berbeda pikiran dan tidak ada seorang yang memberikan perhatian terhadap mereka.
Dan jika anda adalah salah satu dari antara mereka malam ini, saya mohon maaf, pergilah ke depan dan makanlah sayur-sayuran. Hal itu agak lucu bagi saya. Hanya itu. hal itu agak menggelikan bagi saya.
Sekarang, saya katakan bahwa semua hal ini adalah masa lalu. Kita tidak memiliki persoalan moral hari ini, dimana kita harus bertarung dan bergumul tentang apah yang harus kita makan dan apa yang seharusnya tidak kita makan. Kita boleh makan semuanya. Itu adalah satu hal yang telah dilakukan oleh Kristus bagi kita.
Tetapi di luar dari perkembangan hukum kehidupan. Di luar dari hal itu, Paulus menggambarkan sebuah prinsip. Dan hal itu termasuk ke dalam prinsip yang ingin saya sampaikaan selama beberapa menit pada malam hari ini. “Sebab tidak ada seorang pun diantara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.” Apa yang anda lakukan memberikan dampak kepada orang lain. Sebab itu, kata Paulus, berhati-hatilah terhadap apa yang anda lakukan. Dan dengan kebebasan anda, dan dengan makanan anda serta dengan minuman anda, jangan sampai membinasakan orang yang untuknya Kristus telah mati.
Sebab anda tidak dapat menolong tetapi memiliki sebuah pengaruh. Tidak ada seorangpun dari kita yang hidup untuk dirinya sendiri dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. Apa yang anda lakukan akan memberi dampak bagi seseorang. Hal itu akan menyentuh orang lain. Semua umat manusia memiliki batasan di dalam buntelan besar di hadapan Allah. Seperti samudera, kita katakan Samudera Pasifik. Atlantik, Hindia, Artik dan Antartika.
Itu hanya sebuah kesesuaian. Hanya ada satu, dan tidak ada batas yang lain. Dan di sana tidak ada lagi batas lain yang mana di di situ laut tidak mengalir. Mereka tercurah dari satu tubuh ke yang lainnya. Dan mereka memiliki arus yang mengalir dari satu tubuh ke dalam tubuh yang lainnya. Hanya ada sebuah samudera di dunia ini dan mereka tergabung bersama-sama.
Begitu juga dengan umat manusia. Kita merupakan sebuah keluarga yang luas. Kita merupakan sebuah keluarga yang sangat luas dan kita bercampur baur dan memiliki relasi yang dalam. Dan apa yang dilakukan oleh seseorang memiliki dampak bagi yang laian. Jatuhkan sebuah koral ke dalam samudera dan ilmuwan akan berkata bahwa hal itu akan memiliki gema dan berkumandang serta memiliki riak hingga pantai yang paling jauh.
Demikian juga dengan semua kehidupan, saling berhubungan. Tidak ada manusia yang hidup untuk dirinya sendiri dan tidak ada manusia yang mati untuk dirinya sendiri. Kita memiliki pengaruh bagi orang lain juga. Apa yang mereka lakukan di Asia Tengah sana malam ini, apa yang sedang mereka pikirkan tentang apa yang ada di dalam jantung Kremlin malam ini yang jaraknya ribuan mil. Apa yang mereka lakukan di bagian sana pada malam hari ini akhirnya akan memberi pengaruh bagi kita, bagi orang-orang kita dan tentara kita, anak-anak kita masa depan kita, takdir kita dan Negara kita.
Tidaka ada suatu hal sebagaimana mereka hidup bagi diri mereka sendiri dan kita hidup bagi diri kita sendiri. Kita secara mendasar akan memberikan pengaruh bagi satu sama laian. Kumpulan orang banyak yang hidup di kota ini, kita semua bercampur baur dan memiliki hubungan dan kita tidak dapat melarikan diri dari pengaruh yang kita miliki satu sama lain.
Di kota Chicago, Orang-orang Polandia mulai masuk ke dalam kota itu. Dan kota itu tidak akan memiliki sesuatu untuk dilakukan bagi mereka. Dan mereka hidup dalam sebuah ghetto (perkampungan). Dan mereka hidup bagi diri mereka sendiri. Mereka hidup dengan mengasingkan diri dari masyarakat. Tidak ada orang yang ingin bergabung dengan orang Polandia dan pada hari mereka datang ketika kota itu telah menghabiskan waktu terhadap masalah kejahatan setiap tahunnya lebih dari pada mereka menghabiskan waktu untuk sistem pendidikan sekolah umum.
Kota itu melupakan mereka. Kota itu mengasingkan orang-orang Polandia. Tetapi anda tidak bisa mengasingkan orang-orang. Mereka tidak dapat diasingkan.
Di dalam kota Amarilo, di mana saya bertumbuh sebagai seorang bocah, di mana saya pergi ke sekolah menengah, yaitu di Kota Amarilo pada tahun 1920-an, dan mereka mendapatkan sebuah bom yang besar. Bangunan itu, secara praktis bangunan-bangunan itu yang hari ini telah kita bangun kembali yang hancur pada tahun 1920. Ketika mereka terkena bom minyak yang sangat hebat sekali..
Itu adalah sebuah medan yang sangat luas sekali di daerah sana di Panhandle mereka ditemukan dan Amarillo telah di bom serta memiliki dampak yang luas ternasuk seluruh bangunan-bangunan itu. Di seberang jalur Santa Fe Railroad di Amarillo hidup sebuah kelompok kecil orang, sebuah kota kecil orang-orang Meksiko.
Siapa yang memberikan perhatian terhadap orang-orang Meksiko itu? Siapa yang meludahi mereka? Siapa yang tidak mau berbicara kepada mereka atau menangis tentang dia di dalam ketidakberuntungannya dan kesehatannya? Sepanjang mereka hidup di gereja mereka, mereka tinggal di jalur perbatasan Santa Fe Railroads.
Pada suatu hari, ketika saya tinggal di Amarillo, pemerintah Amerika Serikat, meletakkan sebuah larangan di kota Amarillo. Itu adalah sebuah keputusan tentang berpergian ke dalamnya. Mereka tidak mengijinkan suatu hewan untuk hidup di dalamnya. Tidak seorangpun yang dapat masuk ke kota itu dan meninggalkan kota itu.
Di sebelah sana di jalur perbatasan Santa Fe Railroad, disana ada wabah penyakit yang menghancurkan dan membuat seluruh kota itu menangis. Dan pemerintah berkata untuk membuat sebuah kestabilan dan hidup orang-orang mereka dilarang datang ke Amarillo.
Dan ketika ledakan itu terjadi di kota Amarillo, tidak ada sebuah bangunan atau sebuah gedung yang tetap berdiri. Bom itu telah membunuh setiap orang semampu mereka. Mengapa hal itu terjadi? Karena melupakan orang-orang yang hidup di jalur perbatasan Santa Fe Railroad.
Kita tidak bisa mengasingkan setiap orang. Tidak ada seorang manusia pun yang hidup untuk diri mereka sendiri dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Kita semua hidup bersama-sama.
Kelompok soasial yang luas ini, setiap keputusan yang mereka buat memiliki pengaruh yang sanagt luas. Di dalam bulletin anda, saya memberi judul pembicaarn malam ini, khotbah ini, saya memberinya judul : SIAPA YANG MEMBAYAR HARGA?
Pada masa perang yang mengerikan siapa yang membayar harga? Atau dengan kemuliaan dan dengan penaklukan serta kehormatan dan kedamaian di bawah matahari ini, siap yang membayar harga? Siapa yang mebayar harga?
Dan saya memperolehnya dari sebuah gambar yang kecil. Tidak begitu besar. Tentang ukuran yang besar itu. Di Mesium seni Metropolitan, dengan menjelajahi setiap ruangan yang berad di sana, gambar itu telah menarik perhatian saya.
Dalam beberapa kota di Eropa, hal itu terlihat bagi saya seperti sebuah kota di Prancis, dalam beberapa kota Eropa yang kecil, di sana terlihat beberapa tentara sedang memimpin tentara yang lain, seorang tentara musuh yang akan dieksekusi.
Orang itu ditutup matanya dan orang yang berada di sampingnya membimbing dia melewati jalan di mana dia akan dieksekusi di hadapan regu penembak. Dan pada batas jalan kota kecil itu terdapat sebuah perkampungan kecil di sebelah kiri dan disebelah kanannya di sepanjang jalan itu. Dan sebagaimana tentara yang ditutup matanya itu akan dieksekusi oleh regu penembak. Dan seniman memggambar latar belakang lukisan itu dengan seorang wanita yang sedang menggendong seorang bayi di lengannya. Dan sebagaiman orang itu dibimbing melalui sepanjang jalan itu untuk dieksekusi. Wanita itu melihatnya, berusaha untuk menggapainya dengan bayi yang berada di tangannya. Dan para penduduk desa itu memaksa dia dan memeganginya. Pria itu adalah suaminya dan ayah dari bayinya. Dan di bawahnya ada sebuah kutipan, dan saya katakan kutipan itu tetap tinggal di dalam hati saya selama bertahun-tahun dan isi kutipan itu adalah: Siapa yang membayar harga? Siapa yang membayar harga?
Kita tidak menghidupi perang, kita tidak membuat keputusan di dalam pemerintahan oleh diri anda sendiri. Tidak juga legislatif dan senat, bukan Kremlin, bukan staf perwira angkatan bersenjata. Hal itu menjangkau hingga ke dalam setiap keluarga dan kehidupan yang memberikan pengaruh. Itu adalah umat manusia. Itu adalah hukum kehidupan.
Sebab tidak seorangpun dari kita yang hidup untuk dirinya sendiri dan tidak seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Dan kelompok-kelompok sosial memberikan pengaruh diantara orang-orang kita.
Dan pada masa yang telah lewat saya dapat mengatakan alasan itu—alasan itu adalah, saya pikir adalah kesalahan moral yang ada di sistem sekolah umum yang memiliki dansa di sistem sekolah umum. Saya pikir itu salah secara moral. Mengapa? Karaena hal itu juga masuk ke sekolah anak-anak Nazarene. Hal itu masuk ke dalam sekolah anak-anak Pantekosta. Hal itu masuk ke sekolah anak-anak Kekudusan. Hal itu telah masuk ke dalam kebanyakan sekolah-sekolah Baptis kita. Telah hampir masuk ke seluruh sekolah-sekolah anak-anak Kristen, yang berkembang di dalam keluarga Kristen. Dan mereka memasukkan gaya sekolah umum dan pergi ke sekolah umum.
Dan begitu banyak orang-orang kita yang berdansa dan itu adalah sebuah isu moral. Dan mengasingkan anak-anak dan untuk membuatseorang anak gadis dan seorang bocah merasa lebih rendah dan terpisah karena desakan orang banyak yang berada di bawah perlindungan dari sebuah PTA atau klub dansa sistem sekolah umum yang akan mengasingkan anak-anak tersebut dan membuat hati mereka terluka.
Saya katakan bahwa hal itu salah secara moral. Saya tidak peduli apakah seorang anak dapat berdansa atau tidak. Mereka dapat melakukannya selama mereka pikir hal itu menyenangkan mereka. Saya hanya tidak senang. Bagi saya dan keluarga saya; bagi saya dan gereja ini; bagi saya dan kebanyakan orang dari kita yang saya katakan berada di dalam gereja ini, itu adalah sebuah pertanyaan moral tentang hal itu. Dan kita tidak setuju akan hal itu.
Mengapa, jika anda memiliki dansa di dalam fungsi gereja ini dan oleh gereja itu, hari berikutnya anda akan memiliki pendeta yang lain. Saya tidak akan menjadi seorang pendeta dari gereja yang ada dansa di dalamnya. Anda akan memperoleh pengkhotbah yang lain. Saya tidak akan berada di sini.
Mereka melihat ke dalam gedung yang indah ini dan gedung yang berada di sebelah sana dan akan ada suatu hari dimana anda akan memiliki dansa di dalamnya. Jadi, mungkin saja begitu, tetapi saya akan mati dan pergi dan saya akan senang untuk meninggal. Saya akan senang untuk tidak berada di sini. Saya tidak ingin menjadi bagian di dalamnya.
Dan saya memberitahukan anda yang mengirim anak-anak kita ke sekolah umum dan untuk mereka yang memiliki program yang menyakitkan dan mengasingkan beberapa anak yang secara moral adalah salah. Saya tidak peduli jika pengawas dan pemimpin yang lain serta orang lain berkata bahwa hal itu benar. Bagi saya, hal itu tidak benar.
Dan dapat saya katakan sambil lalu dalam sebuah perkataan lain tentang sistem sekolah kita. Saya senang terhadap sistem sekolah kita yang mengajarkan aritmatika dan menulis. Dan saya bahagia untuk sistem sekolah kita jika ada yang lain yang menginginkan atletik.
Tetapi ketika hal itu datang ke dalam kehidupan sosial anak-anak, maka hal itu menjadi milik keluarga terlebih dahulu. Kemudian selanjutnya menjadi milik gereja dan sekolah memiliki hak di pusat area itu. Sistem sekolah harus berada di tempat di mana seharusnya ia berada. Dan kehidupan sosial dari seorang anak harus dibangun dan dilatih oleh keluarga dan oleh gereja.
Dan itulah sebabnya kita berusaha untuk membangun sebuah program di sini untuk memasukkan orang-orang muda kita dan anak-anak kita. Untuk membangun kehidupan sosial di dalam gereja ini dan di dalam rumah, di tempat yang seharusnya. Di luar sana, saya tidak mempercayainya. Saya tidak percaya lagi di dalamnya bahkan terhadap sistem sekolah. Apalagi night klub, atau hotel Baker. Di tempat mana saja di luar dari rumah dan keluarga, bahwa pemusatan kehidupan sosial adalah salah menurut saya.
Saya tidak peduli siapa yang menekankannya atau orang yang berdiri untuk hal itu. Tidak ada seorangpun dari kita yang hidup untuk dirinya sendiri dan mati untuk dirinya sendiri. Dan keputusan yang mereka buat hari ini, kadang-kadang menyakitkan hati. Dan mereka membuat jiwa menjadi berdarah.
Dan Dr. Irving, anda adalah orang pertama untuk berkata, “Pendeta, itu benar.” Sekarang kita akan melanjutkan. Jadi hal itu berhubungan dengan kehidupan manusia. Apa yang anda lakukan, anda tidak hanya melakukannya bagi diri anda sendiri. Dan anda melakukannya hanya oleh diri anda sendiri. Apa yang anda lakukan memberi dampak bagi orang lain.
Saya berada dalam sebuah hotel, yang sangat jauh dari sini, di sebuah pusat kota besar. Pada malam terakhir saya naik ke atas ruangan hotel yang berada di lantai delapan, saya pergi ke atas untuk mengganti pakaian saya. Saya telah berbicara pada malam itu pada bagian akhir dan hari itu sangat panas. Dan saya ingin pergi keluar untuk makan malam dengan sekelompok orang.
Jadi saya pergi ke ruangan saya dan mengganti pakaian dan keluar dari sana, dan ada seseorang yang berdiri dilantai delapan, dengan sebuah elevator yang modern. Saya memencet tombol dan elevatornya naik. Dan sebagaimana pintunya terbuka dan tiba-tiba ada seorang pria terjatuh di kaki saya. Oh, betapa sebuah alur yang luar biasa bagi sebuah cerita detektif. Pintu elevator terbuka dan ada seorang pria yang terjatuh di kaki saya. Tidak.
Hal yang disampaikan ketika dia memencet tombolnya dan elevator naik dan pintunya terbuka serta orang itu terjatuh di bawah saya adalah ada sekelompok pria dan wanita di dalamnya sedang tertawa. Itu adalah hal yang paling menggelikan yang pernah mereka lihat. Laki-laki yang jatuh itu rupanya karena mabuk. Dan sekelompok orang yang berada di dalamnya juga sedang mabuk berat. Dan ketika elevator naik dan pintunya terbuka secara tiba-tiba sehingga pria itu jatuh tepat dibawah kaki saya, mereka hanya tertawa.
Akhirnya salah satu dari mereka menahan pintu elevator dan seorang yang lain datang keluar dan mengangkat leher pria yang jatuh itu dan membuatnya berdiri dan berkata; Kembalilah ke dalam elevator. Dan mereka naik hingga ke puncak hotel itu. Ah, pemadangan itu. Seminggu sebelumnya, dalam Hotel Brown di Louisville, Kentucky mereka memiliki pertemuan para Pengusaha Kayu. Dan semua lantai itu dari atas dan bawah penuh sesak dengan para pengusaha kayu.
Saya tidak tahu apakah pengusaha kayu itu lebih buruk dari yang lain atau tidak, tetapi saya memberitahu anda bahwa pertemuan para pengusaha kayu di Kentucky itu adalah salah satu perkumpulan sekelompok pemabuk. Saya tidak bagaimana di dalam hidup saya atau sepanjang kehidupan seseorang yang dapat bertahan di dalam ruangan yang saya lihat itu. Mereka meninggalkan pintu dengan terbuka. Saya pikir mereka adalah jenis orang yang suka dengan hal itu. Mereka meninggalkan pintu terbuka dan botol minuman berserakan di mana-mana. Dan salah satu orang terbaik saya yang pergi ke kota itu memberitahukan saya: “Pendeta, anda perlu untuk berada di sana. Anda tidak tahu kenapa, dalam setiap pertemuan selalu saja ada minuman yang disediakan, baik itu pertemuan bisnis, politik, legislatif atau apapun, minuman tidak pernah tidak disediakan.”
Jadi, bagaimana dengan hal itu? Baiklah. Prinsip yang sama ada di sini. Bagaimana dengan kebiasaan minum anda? Baiklah, salah satu orang yang terkaya di Dallas dan salah satu pengusaha yang terkaya yang kita miliki di kota ini dan saya berbicara tentang hal itu. Dia minum. Dan saya berkata, “Minum adalah sesuatu yang tidak baik.” Dan dia berkata, “Saya tidak pernah mabuk.” Tapi saya katakan, “Minum itu tidak baik.”
Dan dia berkata, “Di manakah di dalam artikel yang melarang tentang hal minum dan bahwa saya tidak minum sampai mabuk.”
Saya berkata, “Karena begitu banyak orang muda yang melihat anda sebagai seorang eksekutif yang hebat. Anda adalah seorang pengusaha yang sukses. Dan anda minum sehingga anak-anak yang melihat anda juga ikut-ikutan minum. Dan dia katakan kepada ayahnya dan ibunya, tetapi Mr. So juga minum. Dan saya tidak melihat alasan mengapa saya tidak boleh minum. Di adalah seorang yang sukses. Dia seorang eksekutuf yang hebat dan dia minum.”
Kebanyakan dari mereka adalah peminum. Dan sebab itu saya juga minum. Dan ini yang terjadi. Satu orang dari sepuluh orang yang minum di kota itu tidak dapat menolak. Mereka menjadi pecandu alkohol. Dan itu telah menjadi kebiasaan mereka.
Dan kapan saja anda mulai di jalan itu, hal itu akan menjadi lebih buruk. Saya suka terhadap seseorang yang berdiri dan memberitahukan kepada saya hal ini, dapatkah kamu menyebutkan sebuah contoh dalam setiap umur dan sejarah atau sebuah masa dimana alkohol pernah memberkati seseorang? Apakah hal itu pernah? Pernahkah hal itu terjadi?
Hal-hal kecil yang anda berdiri untuknya, bagaimana jika anda mengambil hal itu dan memberinya kepada misionari dan memberikannya kepada gereja, membelikan sepatu bagi bagi orang miskin. Membawa sesuatu bagi anak-anak. Semua uang yang dihabiskan untuk membeli minuman, setiap bagian kecil dari hal itu dapat dihabiskan untuk sesuatu yang lebih baik.
Dan ketika anda minum, anda tidak minum bagi diri anda sendiri. Anda akan memberi pengaruh pada seseorang. Ada seseorang yang tahu bahwa anda melakukannya. Ada seseorang yang sadar akan hal itu.
Akan ada seseorang yang berasal dari anda pasti membelinya. Saya mungkin tidak tahu. Mungkin istri anda yang melakukannya. Atau anda yang menemukannya. Atau asosiasi bisnis anda. Tetapi seseorang akan menemukannya. Dan anda tidak minum hanya oleh diri anda sendiri. Akan ada seseorang yang akan terkena imbasnya. Oh pendeta untuk makan hanya sebuah keburukan. Makan berlebihan sama buruknya dengan minum berlebihan. Dengarkanlah ini. Saya tidak pernah melihat seorang pria memukul istrinya karena dia kelebihan makan. Tetapi mereka memukul istri mereka sepanjang waktu dan memukul anak-anak mereka juga karena mereka mabuk. Saya tidak pernah melihat seseorang pergi ke jalan raya dan menghancurkan kehidupan seseorang karena mereka kelebihan makan. Tetapi saya telah melihat mereka melakukan hal yang mengerikan dan menghancurkan serta membunuh karena mereka kelebihan minum.
Anda tidak akan mendapatkannya tanpa pengaruh itu. Seseorang akan berpikir tentang apa yang anda lakukan. Akan ada seseorang. Tidak ada seorangpun dari kita yang hidup untuk dirinya sendiri dan mati untuk dirinya sendiri. Ada sebuah sirene. Seperti seseorang yang di bawa ke rumah sakit, ada sebuah panggilan telepon ke sebuah keluarga. Ada seorang istri yang sibuk berlari ke ruang gawat darurat. Di meja gawat darurat ada suaminya yang terbaring dengan berlumuran darah. Dan kemudian dia jatuh ke sisinya dan berkata, “Suamiku, kenapa? Apa yang terjadi?
Dan suaminya berkata, “Istriku, aku—aku sedang berkendaraan pulang dari kantor dan ada seorang pria yang berada di sisi jalan yang ---“ dan suaminya itu meninggal. Dan dia meninggal sebelum dia menyelesaikan kata-katanya. Ketika polisi memperoleh laporannya, dia sedang mengendarai mobil untuk pulang ke rumah sehabis kerja dan ada seorang pria yang berada di sisi jalan yang salah dan dia sedang mabuk. Siapa yang membayar harga?
Tetapi saya tidak pernah melakukan hal itu? Mungkin anda tidak akan pernah mabuk dan mengendarai pada sisi yang salah dan mengambil kehidupan seseorang. Tetapi seseorang yang melihat anda, dia mungkin melakukannya.
Sebab satu dari sepuluh orang menjadi pecandu alkohol. Anda tidak hidup bagi diri anda sendiri. Anda tidak mati oleh diri anda sendiri. Ada seseorang yang terkena imbas dari apa yang anda lakukan. Dan demi kepentingan mereka, tinggalkan hal itu sendiri.
Seorang dokter datang kepada saya dan berkata, “Saya ingin berbicara kepada anda.” “Baiklah,” jawab saya, “apa yang anda inginkan?” Dia berkata, “Saya ingin anda menunjukkan kepada saya, bagaimana untuk menjadi seorang Kristen dan apa yang harus saya lakukan.” Saya berkata, “Itu luar biasa, Dokter, tetapi anda seharusnya telah melakukannya dari dulu. Mengapa anda berpikir untuk melakukan hal itu sekarang?” Dia berkata, “Pada suatu hari saya keluar dari kendaran bersama dengan saya dan berhenti dan seseorang berkata, “Apa yang ingin anda minum? Dan saya memberitahu dia dan dia berpaling kepada anak saya dan berkata, ‘Nak, apakah kamu ingin sesuatu? Dan anak saya berkata, ‘Ya Pak, saya akan ambil apa yang ayah saya ambil.”
Hal itu mengalahkan banyak sekali, kehidupan dari seorang pria. Dan banyak sekali pria yang melalui pengalaman itu. Mengapa nak, mengapa engkau melakukannya? Dia ingin melakukan apa yang ayahnya lakukan. Tentu saja dia melakukannya. Saya ingin pergi ke mana dia pergi. Saya ingin menjadi sama seperti dia.
Itulah yang ingin saya lakukan. Tidak ada seorangpun yang hidup bagi dirinya sendiri. Dan tidak ada seorangpun yang mati bagi dirinya sendiri. Selalu saja ada seseorang yang berada di belakang anda. Tepat di belakang anda.
Bolehkan saya menutup dengan peringatan yang sungguh-sungguh. Oh, pikirkanlah hal itu, ketika anda memberikan hidup anda kepada Allah. Berikanlah kepada Allah. Dan kemudian lihat sekeliling anda. Berikanlah dan lihat di balik anda. Berikanlah hidup anda kepada Allah.
Tidak ada manusia yang hidup bagi dirinya sendiri. Tidak ada orang mati untuk dirinya sendiri. Berikan hati anda kepada Allah dan lihatlah akibatnya. Lihatlah apa yang terjadi.
Seorang pria datang menelusuri lorong ini dan memberikan tangannya, yang memiliki sentuhan yang sangat dalam seperti beberapa orang pada pagi hari ini. Dan dia berkata, “Hari ini, saya ingin memberikan hidup saya kepada Tuhan Yesus. Dan saya ingin dibaptis dan menjadi seorang anggota jemaat.”
Dan di sebelah kanannya ada seorang anak, oh, yang berusia sekitar duabelas, sepuluh, atau delapan tahun, dan anak itu menangis sama seperti yang dilakukan oleh ayahnya. Dia berdiri dekat pria itu. Saya tidak mengenal orang itu. Saya tidak mengenal anak itu. Saya berdiri dekat anak itu; saya berharap jika dia adalah milik pria itu. Dan kemudian saya berkata, “Tuan saya ingin anda datang kemari. Siapakah bocah itu?”
Dan pria itu berputar dan melihat ke bawah, dan dia berkata, “Mengapa,--“ dan memanggil nama bocah itu. “Ada apa Nak, apa yang kamu lakukan di sini? Apa yang kamu lakukan di sini?
Dan bocah kecil itu menjawab, “Ayah, ketika saya melihat engkau datang, saya ingin datang juga. Dan saya hanya mengikuti engkau.” Saya berkata, “Pak, jika anda memberikan hati anda kepada Tuhan Yesus, bolehkah saya tanya bocah ini, nak, maukah kamu memberikan hatimu kepada Tuhan Yesus. Dia berkata, “Tentu, tanyalah dia.”
Dan kemudian saya berkata, “Nak, maukah engkau memberikan hatimu kepada Tuhan Yesus, sama seperti yang ayah kamu lakukan pada hari ini?” Dan bocah itu menjawab, “Ya pak. Saya akan memberikan hati saya kepada Yesus.”
Dan saya membaptiskan mereka berdua secara bersama-sama. Itu akan menjadi sebuah pengalaman yang umum dalam hidup. Itu adalah cara Allah meletakkannya bersama. Itu merupakan caranya keluar. Itu cara dari akhirnya. Itu adalah jalannya.
Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.