Daftar Isi

PENGHUKUMAN ALLAH

(THE JUDGMENT OF GOD)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

 

08-09-92

 

Romans 2:2-11

 

Ini adalah pendeta senior, W.A. Criswell, yang sedang membawakan khotbah. Kita berkotbah dari Kitab Roma. Dan kita sampai pada bagian terakhir dari pasal pertama dan bagian pertama dari pasal 2. Dan judul khotbah kita adalah: Penghukuman Allah

Membaca bagian kedua dari pasal pertama:

Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah mahluk….

Karena itu Allah paredōken, paradidōmi..

Dia menghantarkan mereka. Dia mengulurkan mereka. Dan sebanyak tiga kali kata paradidōmi digunakan. Allah menyerahkan mereka.

Lagi dalam ayat 26:

Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab istri-istri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tidak wajar.

Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan istri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.

AIDS  dan penyakit tragis lainnya.  

Kemudian dalam ayat 28: “Dan karena mereka merasa tidak perlu untuk mengakui Allah—paradidōmi—Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk.”

Ayat 32: “Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan  hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati….” Pasal 2, ayat 2: “….hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian.”

Ayat 3: “…bagaimanakah engkau dapat lari dari hukuman Allah?”

Ayat 5: “….engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.”

Dan ayat 16: “Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.”  

Saudara yang terkasih. Lihatlah komentar yang diberikan dalam Ibrani pasal 10:

Pembalasan adalah hakKu. Akulah yang akan menuntut pembalasan. Dan lagi, Tuhan akan menghakimi umatNya.

Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

Dua orang yang kelihatan indah, yang bersinar seperti matahari. Dua orang yang terlihat indah—mereka adalah dua malaikat dalam rupa manusia—datang ke gerbang kota Sodom.

Dan Lot yang merupakan walikota kota itu, menyambut mereka ke dalam kota, dan bukan hanya ke dalam kota tetapi juga ke dalam rumahnya.

Dan pada malam hari, orang-orang dari kota itu datang menghampiri kedua orang yang menjadi tamu di rumah Lot. Dan mereka datang ke rumah itu dan meminta Lot untuk menyerahkan mereka, sehingga mereka medapatkan mereka, Alkitab menerjemahkannya dengan kata “memakai mereka” yang sangat mungkin berarti memperkosa mereka.

Dan Lot berkata, “Disini ada dua orang putriku. Mereka masih perawan. Mereka belum pernah diapa-apakan. Ambillah kedua putriku dan perlakukanlah mereka sesuai dengan kehendakmu. Tetapi kedua orang ini; lepaskanlah mereka.”

Dan mereka berkata: “Kamu orang bodoh idiot, enyahlah. Kami menginginkan kedua orang ini.” Dan mereka berusaha untuk mendobrak pintu, tapi kedua orang itu mengulurkan tanganya, menarik Lot masuk ke dalam rumah, lalu menutup pintu. Dan mereka membutakan mata orang-orang yang di depan pintu itu dan menyelamatkan Lot dan keluarganya.

Dan mereka kemudian diperingatkan oleh kedua orang itu untuk meninggalkan kota itu.  Dan ketika mereka melakukannya. Allah melakukan itu. Allah menurunkan api dan hujan belerang ke atas Sodom dan Gomora. Dia adalah Allah yang menjatuhkan hukuman.

Dan Allah berkata terhadap Israel, Allah berkata bahwa anak-anak Israel telah melakukannya secara diam-diam di dalam hati dan hidup mereka. Mereka telah melakukan kejahatan untuk memicu kemarahanKu.

Dan Allah kembali bersaksi melawan Israel melalui semua nabiNya dan pengkotbahNya, serta berkata ”Berpalinglah dari jalanmu yang jahat dan turutilah perintah-perintahKu serta ketetapan-ketetapanKu.” Tetapi mereka tidak melakukannya. Mereka memaksa anak-anak lelaki mereka dan anak-anak perempuan mereka melewati api. Mereka mempersembahkan anak-anak kecil mereka sebagai korban. Mereka menyerahkan diri mereka untuk melakukan kejahatan, dan memancing kemarahan Allah.

Allah menolak keturunan Israel. Dia membuat mereka menderita. Dia mengirim mereka ke dalam tangan perampas, dan Dia membuang mereka dari hadapanNya. Jadi, Israel akhirnya dibuang dari tanah kelahiran mereka ke Asyur, hingga hari ini. Allah melakukan hal itu. Penghukuman dari Allah.

Tidak ada seorang raja yang baik dalam sejarah Israel. Dan akhirnya Tuhan berkata; “Sudah cukup.” Dan pada tahun 722 A.D., tentara Asyur datang dan membawa mereka ke dalam pembuangan dan menghancurkan Israel selamanya.

Dalam bagian lain. Manasye menjadi raja Yehuda, dan dia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Dia membauat anak-anaknya melewati api. Dia mempersembahkan mereka sebagai korban kepada berhala. Dia melakukan hal yang sangat jahat dihadapan Tuhan dan memancing kemarahanNya. Manasye  membujuk rakyatnya untuk melakukan kejahatan yang lebih dari pada bangsa yang sudah dihancurkan Allah dihadapan mereka.

Dan Allah berfirman dengan perantaraan hamba-hambaNya, yakni para nabi yang berkata: “Oleh karena Manasye, raja Yehuda, telah melakukan kekejian-kekejian ini….”—lalu kata Tuhan—“Aku akan mendatangkan malapetaka atas Yerusalem dan Yehuda, sehingga setiap orang yang mendengarnya akan bising kedua telinganya.”

Lagi pula Manasye mencurahkan darah orang yang tidak bersalah sedemikian banyak, hingga dipenuhinya Yerusalem dari ujung ke ujung, belum termasuk dosa-dosanya yang mengakibatkan orang Yehuda berdosa pula dengan berbuat apa yang jahat di mata Tuhan. Dan Tuhan belum berpaling dari murkaNya yang dahsyat yang telah dibangkitkan oleh Yehuda karean kekejian-kekejian yang mereka lakukan.

Dan Tuhan berkata: “Aku akan menyingkirkan Yehuda jauh dari hadapanKu. Sebagaimana aku menyingkirkan Israel, aku akan membuang kota ini, yang telah Aku pilih, dan rumah yang telah aku katakan, ‘NamaKu berada di atasnya.”’

Dan ketika Yoyakim, salah satu keturunannya, menjadi raja, pada masa itu datang Nebukadnesar, Raja Babel, dan menghancurkan kota itu dan bangsa itu dan membawa rakyatnya ke dalam pembuangan. Allah melakukan hal itu.

Nabi Yeremia telah mengangkat suaranya pada tahun 605 B.C., dan berseru kepada Yehuda, dan berkata: “Bertobatlah kamu.” Dan mereka tidak mendengarkan seruannya.

Yeremia datang kembali pada tahun 598 B.C., berseru: “Bertobatlah kamu.” Dan mereka kembali lagi tidak mengidahkan suaranya.

  Dan Yeremia datang pada tahun 587 B.C., dan berkata: “Bertobatlah kamu.” Dan dia tidak dapat menangis dengan lama lagi, karena Nebukadnesar telah datang, di bawah tangan Allah, dan menghancurkan negri itu dan membawa mereka ke pembuangan dan perbudakan. Hukuman dari Allah.

Saya berpaling ke bagian lain, Yesus menangis dan berkata:

Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari mereka dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya dibawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.

Lihatlah rumahmu ini akan menjadi sunyi dan ditinggalkan.

Dan, dalam hitungan tahun yang singkat, dalam tahun 70 A.D., tentara Roma datang, menghancurkan Yehuda, dan mengusir mereka serta menghancurkan mereka hingga tahun 1948 A.D., hampir selama 2000 tahun. Hukuman dari Allah.

Dan Tuhan yang sama yang duduk di atas takhtaNya hari ini melihat keatas orang-orang pada hari ini. Allah yang menjatuhkan hukuman.  Beberapa bulan setelah tahun 1945, saya pergi mengelilingi Jerman. Saya tidak pernah melihat kehancuran seperti itu dalam hidup saya. Saya berdiri di tengah-tengah, di pusat kota dari kota Hamburg, kota mereka yang terbesar. Tidak ada lagi gedung-gedung yang berdiri. Dari ujung ke ujung sebatas pandangan mata, begitu luas yang ada adalah kesunyian yang tidak dapat dilukiskan. Hukuman dari Allah.

Dan sebelum rezim komunis jatuh, dua kali saya pergi ke negara komunis Rusia. Rasputin, Lenin, Stalin dan revolusi 1917. Dan sebelum mereka berpaling kepada Tuhan, mereka berpaling kepada Komunis yang atheis. Dan hukuman Allah datang ke Rusia: kelaparan, mereka tidak memiliki persediaan yang cukup untuk dimakan.

Saya juga telah pergi mengelilingi Ukraina. Saya tidak pernah melihat tanah yang begitu subur di dunia ini daripada dataran Rusia, tetapi banyak orang yang mati kelaparan. Itu merupakan hukuman dari Allah yang Mahabesar.

Dan Amerika, dengan dasar hukum, merupakan daratan dan negara satu-satunya di dunia dimana anda tidak dapat berdoa di sebuah sekolah umum. Dengan dasar hukum, merupakan daratan dan Negara satu-satunya di dunia dimana anda tidak dapat membawa Alkitab ke sebuah sekolah umum, tidak dapat memiliki sebuah kapel dan tidak dapat beribadah.

Dan Allah melihat Amerika saat ini, yang seharusnya membawa Alkitab ke sekolah, sekarang mereka membawa senjata.  Dan Amerika memiliki kejahatan yang lebih banyak dibandingkan dengan Negara lain yang dihadapi secara global pada hari ini. Dan L.A terbakar habis. Dan Dallas beberapa hari yang lalu, memilliki sebuah keputusan pengadilan dalam sebuah cara yang pasti, andaikata, masyarakat berkata, mereka akan membakar Dallas sebagaimana mereka membakar Los Angeles.

Itulah sebabnya mengapa orang-orang menulis permohonan. Dan itulah sebabnya mengapa jemaat Allah berkumpul di dalam rumah Allah. Dan itulah sebabnya mengapa pengkotbah mengangkat suaranya.

Untuk sebuah pertobatan. Untuk sebuah kebangunan rohani. Untuk sebuah kunjungan dari surga: sebuah kebangunan rohani. Sebuah pertobatan akan menyelamatkan kota.

Dan pada hari itu, Yunus berjalan mengintari kota Niniwe, selama tiga hari, mengangkat suaranya dan berteriak, serta berkata, “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” Mendengar hal itu maka rajanya turun dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.

Dan populasi yang besar itu, dari 1.000.000 rakyatnya mengikuti contoh dari raja mereka. Dan mereka berlutut di hadapan Allah surgawi serta berteriak dan memohon intervensi, untuk kemurahan Allah, untuk kasih dan anugrah Allah. Dan Allah berpaling dari keputusannya untuk menghancurkan mereka. Dan Allah menyelamatkan mereka. Sebuah pertobatan dan seruan atas perlakuan Allah terhadap sebuah kota.

Pada tahun 390 A.D., kota Antiokhia, kota terbesar ketiga dalam pemerintahan Roma, jatuh ke dalam pemberontakan dan huru hara. Dan Kaisar Theodosius, penguasa dari Pemerintahan Roma, membawa pasukannya serta datang ke Antiokhia untuk menghancurkan kota itu.

Tetapi sebelum Theodosius, sang penguasa, tiba di sana beserta pasukan Roma, seseorang berdiri di sana, di tengah-tengah kota Antiokhia, seorang pengkhobah besar, Yohanes Crystosomus. Dan dia mengkhotbahkan Injil Kristus dan menyerukan pertobatan, iman dan agar mereka berpaling kepada Tuhan.

Dan ketika Theodosius, penguasa dari Pemerintah Roma tiba dengan pasukannya, rakyat Antiokhia sedang berlutut di kaki mereka. Mereka berdoa di hadapan Allah. Mereka sedang membuat pengakuan. Mereka memberikan hati dan hidup mereka kepada Tuhan Yesus.

Dan, sang penguasa, Theodosius melihat hal itu sehingga hatinya tersentuh. Dan dia membebaskan kota itu. Kebangunan rohani. Pertobatan. Iman, dan komitmen kepada Allah akan membebaskan sebuah kota. Akan menyelamatkan sebuah bangsa.

Dan Allah melihat ke bawah, ke arah Prancis dan berkata, “Sudah cukup. Aku akan membinasakan mereka.” Dan pada jalanan Paris penuh dengan darah manusia. Ketika sebuah guillotine (alat pacung kepala) telah diletakkan dalam sebuah persimpangan, maka jalan itu akan langsung dipenuhi oleh genangan darah manusia, kemudian mereka akan memindahkannya lagi ke persimpangan yang lain. Saat itu merupakan sebuah kemunculan horor,  sebuah hari yang penuh dengan kunjungan horror.

Orang-orang kafir Prancis ini mengambil seorang pelacur dan menempatkan dia di atas sebuah altar yang tinggi berada di Notre Dame, dan membungkuk di hadapan pelacur itu dan memuja dia sebagai dewi pertimbangan. Dan, Allah telah mengunjungi Prancis dengan revolusi berdarah yang tidak pernah terjadi di dunia sebelumnya. Allah melakukan hal itu.

Dan Allah yang sama, Allah yang menjatuhkan penghukuman, melihat ke arah Inggris hal yang sama, yang telah Dia lihat di Prancis. Dan sebelum Allah menjatuhkan penghukuman dan terror ke atas Inggris, Mikhael berkata, “Tuhan datanglah kemari dan lihatlah.”

Dan Allah melihat ke arah Inggris. Dan mereka berada dalam sebuah kebangunan rohani yang sangat besar dimana belum pernah terjadi sebelumnya dimanapun: Kebangunan Rohani yang pertama.  Di bawah kotbah dari John Wesley dan George Whitefield, kebangunan rohani melanda seluruh Inggris. Kebangunan rohani melanda kita, koloni Inggris di sini di Amerika.

Dan tidak hanya Mikhael yang berkata, “Tuhan, Tuhan lihat kesana. Lihat ke bawah, kearah pencurahan Roh Kudus dan orang-orang yang berpaling kepadaMu.”

Tetapi Gabriel juga berkata, “Tuhan, datang dan lihatlah. Tuhan dengarlah.”  Dan Tuhan mengadahkan telingaNya ke bawah untuk mendengar.

Dan apa yang Dia dengar? Seluruh Inggris menyanyikan sebuah lagu dari Charles Wesley ini:

 

Camkan lagu yang merdu, camkan malak yang berseru

Damai bagi manusia, Allah datang di dunia

Bangsa skalian marilah, turut malak bermadah

Yesus anak Alrahim, lahirNya di Betlehem

Camkanlah warta surga: “Hormat bagi Sang Raja.”

 

Kristus junjungan surga, Ia Tuhan selamanya

Lama Dia dinanti, kini lahir di bumi

Yesus Allah dan insan, layaklah dinobatkan

Tinggal serta manusia, Imanuel namaNya

Camkanlah warta surga: “Hormat bagi Sang Raja.”

 

Raja Salam yang benar, Mahatinggi dan besar

Sumber hidup dan terang, tabib agung yang menang

Yang menghampakan diri, jadi hamba Ilahi

Lahir bagi manusia dan memberi sejahtera

Camkanlah warta surga: “Hormat bagi Sang Raja.”

 [Charles Wesley, “Hark!  The Herald Angels Sing”]

[Nyanyian Pujian No. 49, “Camkan Lagu Yang Merdu”]

 

Nyanyian dari Tuhan kita Yesus—Charles Wesley, mengajarkan orang-orang tentang kehidupan yang indah dari Tuhan Yesus.

 

Seribu lidah berpadu, Betapa riangku:

S’kalian nyanyi bagiMu, Raja Penyayangku

 

Ya Tuhan Mahamulia, Tolonglah hambaMu

Memancarkan di dunia KemulianMu

 

Nama Yesus menghiburkan, Membranikan hati,

Dan nyanyian kesayangan, Tuhan yang memberi

 

Kuasa dosa binasa, Tuhan memusnahkan;

Bersihlah najis dan noda, Tuhan menyucikan.

 

[Charles Wesley, “O for a Thousand Tongues to Sing”]

[Nyanyian Pujian, “Seribu Lidah Berpadu”]

 

Nyanyian tentang kehidupan yang indah dari  Tuhan kita  Yesus—Charles Wesley mengajar orang-orang untuk bernyanyi  tentang kemenangan kita atas kematian.

 

Ya pengasih jiwaku,

Ku mengungsi padaMu

Angin ribut berderu,

Ombak datang dan lalu

Yesus lindungi aku

Hingga badaipun reda;

Ya, trimalah jiwaku

Dalam surga yang baka

[Charles Wesley, “Jesus, Lover of My Soul”]

[Nyanyian Pujian, “Ya Pengasih Jiwaku,” bait yang pertama]

 

Dan, Allah menundukkan telingan, untuk mendengarkan orang-orang menyanyikan lagu dari Charles Wesley

Dan kemudian, sekali lagi, seperti lagu yang anda nyanyikan beberapa waktu yang lalu: lagu tentang kedatangan Tuhan Yesus.

 

Lihat! Dia datang bersama awan-awan yang turun

Sekali dan selamanya bagi kemurahan orang-orang berdosa yang tlah mati

Dan ribuan orang kudus yang menyertai

Menambah besar kejayaan dari keretaNya

Haleluya, haleluya

Ya, Amin! Mari kita meninggikan Dia

Allah muncul di atas bumi untuk memerintah

Juruselamat, mengambil kuasa dan kemuliaan

Menuntut takhta bagi Dia sendiri

Kristus akan memerintah dan hanya Kristus

 [Charles Wesley, “Lo!  He Comes with Clouds Descending”]

 

Sekarang saya ingain bertanya sesuatu kepada anda. Apakah anda pikir Allah sendiri, Allah yang menjatuhkan hukuman, dapat menetapkan kehancuran orang yang menyanyikan lagu dari Charles Wesley? Apakah anda berpikir demikian?

Saya tidak pernah memikirkan dan membayangkannya. Dan, apa yang terjadi pada Inggris—dan semua sejarah mengetahui dan mengakui hal itu—Inggris selamat dan tidak pernah mengalami revolusi. Inggris selamat karena ada kebangunan rohani yang besar dibawah Wesley dan George Whitefield. Itulah Allah. Itulah Tuhan.

Dan apa yang harus saya katakan tentang Amerika? Pada tahun 1944, banyak orang datang kepada saya sebagaimana  kepada para pendeta lainnya. Kita sedang berperang ke seluruh daratan Eropa untuk menyerang pasukan Nazi. Ketika orang-orang datang, mereka berkata bahwa semua umat Allah sedang berkumpul untuk berdoa.

Pada pukul dua pagi di Muskogee, dimana saya sedang mengembalakan gereja seperti ini, dan memiliki sebuah balkon—pada pukul dua pagi pada tahun 1944, orang-orang datang ke rumah pastori, tentara kita sedang menggempur pantai Prancis selatan.

Ketika saya berusaha untuk membuat jalan ke gereja, saya kesulitan untuk menerobosnya. Orang-orang penuh sesak, berdoa dan berlutut di hadapan Allah mahabesar. Dan Allah memberikan kepada kita kemenangan yang tidak ternilai. Kita memenangkan pertempuran itu. Ini merupakan sebuah jawaban bagi doa dan permohonan orang Amerika.

Hari ini, apakah anda melihat hal ini atau tidak. Beberapa hari yang lalu, Richard Halverson, salah satu pelayan Allah yang hebat, pendeta dari Senat Amerika, berkata, “Lebih dari 200 tahun dan selama 200 tahun, kita telah hidup dalam sebuah kediaman yang penuh perhatian yang telah ditinggalkan olen bapa-bapa leluhur kita.”

Mereka menaruh perhatian yang penuh terhadap Allah dengan serius. Mereka membuat suatu konstitusi pemerintahan yang didasarkan atas realitas Allah. Di dalam ungkapan James Madison, “Tanpa intervensi dari Allah, tidak akan pernah ada sebuah Konstitusi.”

Dengan memiliki tenaga yang telah habis terkuras dalam perhatian yang penuh selama empat dekade, kita telah menghabiskan dengan sia-sia prinsip moral dan bangunan rohani dari warisan nenek moyang kita. Amerika sekarang berada dalam sebuah tragedy. Dan hal itu merupakan seruan bagi kita dalam khotbah dan doa kita ini.

 

Allah yang dikenal oleh bapa-bapa leluhur kami

Tuhan dari garis pertempuran kami yang sangat luas.

Di bawah tangan yang mengerikan

Kami memegang kuasa atas palem dan cemara.

Tuhan  Allah balatentara,

Bersamalah dengan kami,

Kalau kami melupakan.

Kalau kami melupakan.

Jika mabuk dengan melihat kekuasaan,

Kami kehilangan lidah  sementara

Yang tidak mengangap Engkau atas semua.

 Seperti berbesar mulut

Seperti bukan seorang Yahudi

Atau lebih kurang keturunan

Tanpa hukum.

Tuhan Allah balatentara,

Bersamalah dengan kami

Kalau kalau kami melupakan.

Kalau-kalau kami melupakan.

Untuk memanggil tentara kami yang kabur

Dia atas pesisir dan tanjung 

Menenggelamkan api

Lihat, semua kemegahan kami yang lalu

Sama dengan yang ada di Niniwe.

Bangsa yang dihukum

Yang kemudian terhindar dari kami.

Kalau-kalau kami melupakan,

Kalau-kalau kami melupakan.

 

Tuhan yang menghakimi. Ya Tuhan, yang penuh dengan kasih dan kemurahan jika umatNya berpaling dan bertobat serta berdoa. Bangsa ini adalah kami. Bangsa ini tidak akan dapat bertobat jika saya tidak bertobat. Bangsa ini tidak dapat percaya jika saya tidak percaya. Bangsa ini tidak akan memiliki iman jika saya tidak memiliki iman. Bangsa ini tidak akan mungkin selamat jika saya tidak selamat.

Dan ini adalah permohonan kita sebagai umat Allah.

Saya akan melakukan sesuatu yang berbeda. Anda para pria, yang berada di atas podium, jika anda ingin berdoa untuk berkat Allah, maukah anda berlutut? Jika anda ingin berdoa terhadap kemurahan Allah bagi bangsa ini maukah anda berlutut?

Dan kepada orang banyak yang berada di atas balkon dan di lantai bawah, jika anda ingin berdoa agar Allah menyelamatkan orang-orang kita, maukan anda berlutut, dimanapun anda berada, mintalah intervensi dari surga. Mintalah agar Allah memberikan kita kebangunan rohani. Mintalah kepada Allah untuk campur tangan dalam penghakiman Tuhan atas masyarakat  dan bangsa kita.