SELURUH DUNIA DAN APA YANG ADA DI DALAMNYA
(THE WHOLE WIDE WORLD AND WHAT’S WITH IT)
Oleh Dr. W. A. Criswell
Diterjemahkan Made Sutomo, MA.
Editor Dr. Eddy Peter Purwanto
Khotbah ini dikhotbahkan pada kebaktian Minggu Malam, 13 Agustus 1978
di First Baptist Church in Dallas
Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuak pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman” (Kisah Para Rasul 14:27)
Dalam bagian ini saya akan mengajak Anda melihat dunia dan apa yang ada di dalamnya. Untuk mendasari pembicaraan saya, maka saya akan membaca satu ayat yang saya ambil dalam Kisah Para Rasul 14: 27. Ayat ini adalah merupakan kesimpulan perjalanan misi Paulus yang pertama:
“Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuak pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.” (Kis. 14:27).
Saya bisa berbicara berjam-jam tentang perjalanan misi yang begitu jauh ini, dan saya telah berhati-hati mempersiapkan hal-hal yang saya akan samapaikan pada saat ini. Tetapi ingat, ini adalah sesuatu yang datang dari dalam hati saya, dari keyakinan saya. Saya tidak sempurna, saya juga tidak mengklaim untuk memiliki sendiri hikmat Allah. Tetapi, ini adalah hal-hal yang saya renungkan, keyakinan-keyakinan dan kesan-kesan yang memenuhi hati saya ketika saya melihat: Seluruh Dunia dan Apa yang ada di dalamnya. Saya telah mendapat kesempatan untuk mengelilingi dunia dan kali ini sudah ketiga kali saya mengelilinginya. Karena begitu banyak kali saya telah naik turun pesawat sampai saya tidak bisa menghitungnya. Ketika saya berada di pesawat, saya menoba menghitung berapa kali saya telah melintasi khatulistiwa, dan ternyata sudah 12 kali. Jarak yang paling dekat yang pernah saya tempuh dalam perjalanan tersebut adalah Singopore, sejauh 80 mil, dan juga ke Lingkaran Kutub di Leningrad, sebelah utara Rusia.
Saya mulai perjalanan saya dari Dallas, ke San Francisco, Honolulu, Guam – dan saya sangat senang melihat benteng peperangan itu. Dari situ saya kemudian ke Manila, di Filipina; selanjutnya ke Singapore; dan kemudian ke Johore dan Johoraru, ibu kota di propinsi Malaisia; kemudian ke Bangkok, di Thailand; dan kemudian melintasi Laut Burma, India; melintasi Teluk Persia ke Dubai, salah satu dari kota-kota utama Kesatuan Emirates Arab; selanjutnya ke Saudi Arabia dan Lebanon dan ke sebelah timur Laut Tengah di Atena. Dari Atena saya ke Bucharest, ibu kota dari Romania; dan kemudian ke Budapest, ibu kota dari Hungary; di mana kami bertemu dengan paduan suara dari gereja kami; kemudian ke Warsaw dan akhirnya ke Leningrad; dan ke Moscow.
Setelah paduan suara kami kembali ke Amerika melalui Roma, kami pergi ke Dresden, Germany; lalu kembali ke Budapest untuk naik pesawat, lalu berhenti di Prague, Czechoslovakia. Dari situ kami ke Netherlands; ke New York; dan akhirnya kembali ke rumah kami di Dallas.
Sekarang, kita perlu bertanya, bagaimanakah keadaan dunia yang sebenarnya? Untuk menjawabnya, itu sangat tergantung bagaimana saudara akan menjawabnya. Seorang bapak ditanya: “Bagaimana istri Anda?” Dan bapak menjawab sebagai berikut: “Bagaimana istri Anda?” Ya, bandingkan dengan apa?
Demikian juga kalau kita bertanya “Bagaimana keadaan dunia?”, maka kita juga harus bertanya balik, dengan berkata, “Dibandingkan dengan apa?” Apakah kita akan membandingkan dengan kota Texline yang kecil, yang pendudukanya 300 jiwa. Itu adalah satu dunia yang besar padat dan dipenuhi dengan jutaan manusia yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Bandingkan dengan kuburan, itu adalah hidupan. Bila kita membandingkan dengan kekudusan Allah, dunia ini sudah mati dalam kesalahan dan dosa, dan merupakan dunia yang terhilang. Dan bila kita membandingkan dengan tempat perhentian Allah, dunia ini penuh dengan air mata dan penderitaan yang tidak dapat dihitung.
Minggu pagi yang akan datang pada jam yang sama saya akan berbicara tentang: “Campuran air mata orang Yahudi dan bangsa-bangsa bukan Yahudi.” Selama ini saya telah mengumpulkan kesan-kesan yang saya peroleh tentang dunia dari tiga kategori: secara politik, ekonomi dan agama. Dan saya mengingatkan Anda kembali bahwa ini adalah kesan-kesan dalam hati saya. Ini adalah kesimpulan-kesimpulan saya.
I. Kesan-kesan saya dalam bidang politik.
Saya telah memasuki dunia komunis dari Atena di Bucharest, gedung Dewan Perwakilan Rakyat Negara Romania. Waktu itu saya naik pesawat Romania yang disebut Tarman Airlines. Di pesawat itu saya duduk disamping seorang pria yang kelihatannya terhormat. Saya memperkenalkan diri saya kepadanya. Ia juga memperkenalkan dirinya kepada saya. Ternyata ia adalah seorang perwakilan Mesisr dari anggota pengurus Bank Dunia. Di depannya duduk seorang wanita cantik, yakni istrinya dan dua anak perempuan mereka yang manis. Ketika saya berbicara kepadanya, pembicaraan kami beralih kepada orang-orang Rusia di Mesir. Dan pria yang berbakat dan berpendidikan itu berkata kepada saya, “Komunisme, orang-orang Rusia, kami telah mengalaminya selama 20 tahun.” Saya tidak menyadari bahwa orang-orang Rusia sudah sekian lama di Mesir. Ia selanjutnya berkata bahwa mereka sangat rusak. Mereka ateis, tidak percaya kepada Allah. Dan mereka menghilangkan kemanusiaan orang-orang mereka.” Itulah kata-kata yang ia pakai. Ia juga berkata, “Mereka minum seperti ikan, mereka mabuk, mereka membuat hidup tidak punya pengharapan, tidak berdaya dan tidak berarti. Kami telah membuangnya keluar, dan pengharapan kami ada di Amerika.”
Saya tinggal di negara komunis itu selama tiga minggu: Di Romania, Hungary, Poland, Rusia dan Jerman Timur dan singgah di Czechoslovakia. Saya telah melihat, mengunjunginya, tiba-tiba menghadapinya seperti itu. Saya melihat bahwa negara-negara komunis adalah satu dunia tanpa kebebasan di dalamnya.
Dari pengamatan saya, saya telah memilih 10 sifat dari dunia komunis, dan barangkali ada 40 hal lainnya yang juga dapat dimasukkan. Namun, dalam pembahasan saya saat ini saya hanya akan menyebutkan sepuluh sifat saja.
1. Cahaya kota mereka yang tampaknya suram, dan sepertinya mereka berada dalam masa peperangan. Bila Anda datang ke salah satu kota itu pada malam hari, maka Anda akan melihat kota tersebut seperti dunia yang telah berubah menjadi kengerian.
2. Wanita-wanita tua bekerja sebagai penyapu jalan-jalan, mengerjakan pekerjaan berat. Ketika kami mendarat, misalnya di Leningrad, pada saat kami keluar dari pesawat, kami melihat ada lima wanita sedang menyekop aspal untuk dimuat di truk. Mereka bekerja mengaspal jalan, dan untuk itu mereka mengenakan sepatu but yang berat, dan memakai pakaian-pakaian tebal. Ketika saya melihat mereka, saya berpikir: “Ini adalah ERA yang mencoba untuk di bawa kepada orang-orang Amerika.”
3. Pakaian-pakaian yang murah dipakai oleh seluruh populasi.
4. Toko-toko yang begitu banyak, hampir separo kosong dan barang-barang dagangan yang ditawarkan begitu murah dan kasar.
5. Wajah orang-orang pada umumnya suram dan tidak senyum sama sekali. Bila Anda melihat mereka, mereka akan buang muka.
6. Militer berada di mana-mana, baik di lapangan udara maupun di tempat-tempat lain di kota. Mereka memakai perlengkapan senjata dan beberapa di antara mereka memakai bayonet-bayonet yang tajam. Menurut saya mereka kelihatan mengerikan.
7. Untuk memperoleh sesuatu harus melalui barisan panjang. Apakah itu toko buah, sayur mayur dan toko-toko lainnya. Saya tidak tahu berapa kali saya ingin membeli buah-buahan, tapi saya tidak bisa mencapainya karena kiu di setiap pojokan.
8. Perbedaan-perbedaan kelas yang menonjol. Perjalanan dari Atena ke Bucharest membutuhkan waktu satu jam setengah dengan pesawat jet kecil. Saya berangkat dari jam tiga sore dan tiba jam duabelas tengah malam di hotel tempat saya menginap. Perbedaan-perbedaan kelas yang menonjol adalah lawan dari filsafat politik masyarakat kelas rendah mereka.
Prinsip dasar dari agama Komunis adalah bahwa orang-orang harus sama. Tidak ada perbedaan kelas. Dalam propaganda revolusi mereka, mereka menentukan kelas melawan kelas. Dalam masyarakat mereka, saya memang tidak pernah melihat kelas-kelas yang menonjol, tetapi perbedaan antara para pejabat pemerintah dengan rakyat biasa itu benar-benar sangat menonjol dan mereka ganas secara luar biasa. Misalnya, ketika saya berdiri di Lapangan Udara Bucharest menanti pesawat yang akan ke Budapest; tiba-tiba saya mendengar teriakan kata-kata: Legotsia, Legotsia. Dan seorang polisi menunjukkan saya jalan ke daerah tertentu dari pelabuhan udara tersebut dan juga orang-orang lainnya. Kemudian saya melihat enam kendaraan limousines berwarna hitam mengkilap ke arah pintu masuk pelabuhan udara. Keenamnya adalah sedan-sedan Mercedes Benz. Di Amerika masing-masing akan berharga lebih dari $50.000.
Keluar dari keenam sedan-sedan tersebut adalah enam orang Cina, tiga di antaranya mengenakan pakaian seragam berwarna hijau olive dilengkapi dengan sabuk merah di sekitar topi mereka dan berbintang merah, dan tiga orang lainnya orang sipil, dan juga ada enam orang Romania dengan mengenakan pangkat bintang pada bagian bahu mereka serta tiga lagi adalah orang-orang sipil. Ketika saya melihat mereka, saya merasa heran melihat kebesaran dan superioritas mereka ketika mendarat lalu berjalan di pelabuhan udara. Pada saat itu saya berpikir tentang atase militer, yang berdiri disebelah saya mengenakan segi empat merah, sebelum Kremlin 12 tahun yang lalu, ketika saya berada di Rusia. Dan sementara kami berdiri di sana, peluit polisi yang keras dan kerumunan orang banyak memberi jalan, dan di sampingnya ada lagi limousine besar berwarna hitam mengkilap secara tergesa-gesa menuju pintu gerbang yang terbuka menuju Kremlin. Selanjutnya atase militer itu berpaling dan berkata kepada saya, “Mereka berkata mereka mempunyai masyarakat kelas rendah, tetapi ternyata pemerintah Komunis yang elit berada di mana-mana, dan rakyat mereka terdiri atas orang-orang miskin yang tersiksa yang tidak punya nama dan tanpa pengharapan. Mereka sama sekali tidak punya kesempatan. Hidup mereka semata-mata melayani pemerintah. Dalam banyak bidang kehidupan yang berarti, mereka sama sekali tidak mempunyai apa-apa. Itulah dunia Sosialis Komunis.
Kami duduk dengan Lucien Kachobe, yang adalah pendeta dari gereja Baptist di Dresden, salah satu gereja di kota yang bependuduk setengah juta orang. Daerah itu adalah tempat orang-orang miskin, di mana secara wujud orang-orang di daerah itu adalah merupakan representatif seluruh bangsa itu. Lucien Kachobe tinggal di gereja dengan empat anak. Ia dilahirkan di Kaleningrad, Kerisburg tua di bagian Timur Prussia. Ia ingin kembali ke tempat di mana ia dilahirkan, tetapi ia dilarang oleh pemerintah untuk mengunjungi kota tersebut sehingga ia sama sekali tidak dapat pergi.
Ben Hart, seorang representatif dari orang-orang Baptist di bagian Timur Berlin, dengan Rolf Damen yang datang untuk menemui kami di Dresden, berkata kepada kami, “Kamu tahu, bahwa hari Minggu kamu akan kembali pulang, dan tepat pada hari itu adalah merupakan peringatan bangunan tembok Berlin.” Ben Hart tinggal di sana juga dalam keadaan terhambat, terlarang, tidak berdaya. Saya juga berkata kepada begitu banyak saudara-saudara di Eropah Timur: “Saya akan menemui kalian di Berighton, Inggris, bulan Juli mendatang pada Sidang Umum dari Perhimpunan Baptis Dunia (Baptist World Alliance) mengadakan pertemuan di Brighton, Inggris, yang akan didahului oleh kongres konvensi Baptis Eropah.” Dan mereka semua berkata kepada saya: “Kami ingin pergi, tetapi, kami tidak diizinkan. Kami tidak dapat meninggalkan negeri.” Itulah masyarakat mereka tanpa kelas-kelas.
Mari kita perhatikan contoh lain dari masyarakat mereka yang tanpa kelas-kelas itu. Dua belas tahun lalu, ketika saya di Rusia, saya pernah berada di lima kota di negara itu. Saya melihat di mana-mana apa yang saya sebut toko-toko dolar, toko-toko mata uang asing, dan orang-orang di negara tersebut tidak bisa memasukinya dan mereka tidak dapat membelinya. Toko-toko itu hanya untuk mereka yang mempunyai dolar, yang mempunyai uang marks Jerman Barat, yang mempunyai uang pounds Inggris, dan seperti mata uang-mata uang yang sulit. Hal itu merupakan suatu penghinaan bagi mereka yang hidup di negara-negara seperti itu. Memang ada beberapa orang mendapat kehormatan untuk membeli. Tetapi, sejumlah besar masyarakat dilarang oleh hukum bahkan sekalipun untuk masuk tokonya. Banyak yang kurang mau berusaha untuk membeli kesukaan yang kami ketahui di Dunia Barat. Mereka bahkan tidak mau mengambil uang-uang asing di pelabuhan udara. Bila Anda mempunyainya, Anda akan membawanya pulang karena mereka tidak akan mengambilnya.
9. Ada suasana permusuhan dan kebencian. Ketika saya datang ke Bucharest, secara jujur saya harus mengakui bahwa Romania adalah salah satu negara Komunis yang paling miskin. Ketika saya berjalan-jalan di sana, saya mengambil kesempatan masuk ke toko-toko, mencoba untuk berbicara dengan orang-orang, dan saya benar-benar dapat merasakan ada satu suasana permusuhan dan kebencian. Saya mencoba untuk duduk sendirian. Tahu kah Anda bahwa begitu mudah mempunyai perasaan di dalam diri kita yang sebenarnya tidak riil. Pertama-tama saya berpikir ini hanya secara psikologis. Tetapi sungguhnya ini tidak demikian. Ketika saya berjalan naik turun di jalan-jalan, saya mencoba untuk memiliki perasaan tidak dibutuhkan, dibenci dan rasa permusuhan.” Kemudian, saya berdiri di depan salah satu toko yang khas, murah dan toko miskin: meja-meja kasir separoh kosong; lemari-lemari kaca juga separoh kosong, dan apa yang ada di sana hanyalah barang-barang yang tidak berharga. Pada saat saya berdiri di depan satu toko dengan maksud hanya melihat saja, tiba-tiba manajer dari toko itu berjalan ke pintu yang besar dan ia langsung menutupnya dengan keras di hadapan saya. Sya bertanya dalam hati, mengapa dia berbuat demikian? Akhirnya saya menyadari bahwa itu adalah komunisme.
10. Pasar gelap ada di mana-mana. Mereka muncul dijalan-jalan, dan mereka akan menekan Anda bila Anda melihat ke dalam jendela toko. Mereka menanti Anda pada saat turun dari tempat pemberhentian bus. Sebagai contoh di Romania, duabelas mata uang lei ditukar satu dolar. Seorang penjual akan datang disamping Anda dan berkata: “Duapuluh lima untuk satu dolar? Anda menerima 2.500 untuk $100 uang kertas.
Hal itu terjadi dengan mata uang floren di Hungary, mata uang ruble di Rusia, mata uang solexics di Polandia, dan mata uang mark di Jerman Timur. Jadi nilai uang mereka yang tidak ada harganya dan pasar gelap yang mencari untuk menjualnya untuk dolar Amerika. Itulah kesepuluh karakteristik dunia Komunis. Itulah beberapa kesan politik, kegelapan dunia di negara komunis yang saya rasakan.
II. Kesan-kesan saya secara ekonomi.
Pada suatu hari saya berbicara dengan seseorang di Singapore, seorang yang sangat berpendidikan. Saya berkata kepadanya, “Anda tahu bahwa adalah satu keindahan bagi kami, karena ke mana saja kami pergi ada rambu-rambu dalam bahasa Inggris, pengumuman dalam bahasa Inggris, keterangan dibuat dalam bahasa Inggris. Sungguh merupakan keindahan bagi kami.”
Sebagai contoh, pukul 2:00 pagi, di Dubai, saya menonton Televisi di mana ada seorang Arab dengan satu TV kecil, ia sedang mencoba mencari acara film Amerika. Film itu dalam bahsa Inggris, tapi di bagian bawah layar film di TV-nya ada keterangan dalam bahasa Arab. Jadi, di mana-mana dalam bahsa Inggris. Ketika saya mengatakan hal itu dan bagaimana saya sungguh bahagia mengadakan perjalanan keliling dunia untuk melihat hal itu, orang itu menyahut, “Ya Anda bisa melihat dunia ini hampir semuanya di bawah Inggris selama 200 tahun. Kemudian untuk setengah abad, ia berkata, “telah berada di bawah dinamisme ekonomi dolar Amerika.” Tetapi, ia juga berkata bahwa, “Semuanya itu telah berlalu. Inggris sudah tidak lagi memiliki pengaruh besar yang pernah mereka alami di dunia. Dan ia berkata lagi, “dolar telah kehilangan nilainya.”
Apa yang dikatakannya itu memang benar. Turunnya dolar, kekuatan ekonomi Amerika kelihatan di mana-mana di seluruh dunia. Bahkan terhadap nilai uang yang tidak berharga negara Komunis Eropah Timur, mereka berusaha dengan hati-hati menjelaskankan kepada saya tentang setiap sudut bahwa dolar Amerika terus menurun.
Tragedi dari kebijakan-kebijakan fiskal ekonomi Amerika termanifestasi di setiap sudut daerah terpencil di bumi. Anda tidak menyadari terkecuali Anda keluar dari negeri Amerika dan mengiizinkan orang-orang berbicara kepada Anda tentang perdagangan, penjualan, dan dolar Anda.
Sekarang pembayar pajak di United State, jika kita menghitung pajak-pajak yang diambil dari tingkat-tingkat lokal dan nasional, pekerja biasa di Amerika sekarang, bekerja empat bulan setahun untuk pemerintah. Dan harinya akan segera tiba ketika setiap orang Amerika akan bekerja enam bulan setahun untuk pemerintah. Anggaran pemerintah Federal untuk tahun 1979 diajukan sebanyak $500,000,000,000, satu peningkatan sebanyak 150 persen sejak 1970. Banyaknya defisit pemerintah ditutup dengan mencetak uang, satu cara yang kejam untuk merampok orang-orang miskin.
Jadi uang yang Anda miliki, apapun itu, ada dalam bank, dalam bentuk tabungan. Namun uang Anda, setiap hari nilainya terus menerus menurun karena pemerintah mencetak uang. Dan bila Anda pergi ke luar negeri di mana-mana orang-orang sadar akan berkurangnya nilai dolar Amerika.
Tahukah Anda pengeluaran uang negara kita? Separuh dikeluarkan untuk program-program sosial, kebanyakannya untuk hal-hal yang tidak diperlukan, untuk mensubsidi pemalas dan parasit-parasit. Tiga setengah miliard dikeluarkan untuk mengatur usaha-usaha, satu peningkatan 21 persen lebih dari tahun lalu. Dan usaha-usaha memenuhi birokrasi pemerintah membayar 150 miliard dollar dalam satu tahun. Ada satu karyawan pemerintah, gajinya bisa untuk membayar lima orang dari kami yang bekerja di luar sektor pribadi dari sistim perusahan kami yang bebas.
Pemerintah yang selamanya bertumbuh, meningkatkan bunga dari perpajakan dan inflasi, merugikan pengaturan-pengaturan birokrasi, akan menghancurkan hidup ekonomi dan kekuatan Amerika serta pengaruhnya di dunia. Disamping itu kita juga menjadi budak-budak pemerintah, seperti halnya di negara-negara sosialis lainnya. Dan kita juga kehilangan standard-standard nilai kehidupan, seperti di negara-negara sosialis lainnya. Bencana yang sama dan kehancuran yang meliputi negara-negara sosialis secara perlahan-lahan meliputi kami di Amerika.
Saya terperanjat oleh hal itu ketika saya berpikir tentang latarbelakang dan fondasi dari kebebasan-kebebasan yang kami miliki di Amerika secara berangsur-angsur terkikis. Dan apakah Anda seorang budak di satu negara bagian Komunis atau budak di Amerika, pada akhirnya adalah sama.
III. Kesan-kesan saya terhadap dunia agama.
Di dunia ini ada banyak orang dari segala suku bangsa, dan dengan bahasa mereka masing-masing mereka mengasihi Allah, memuji, menyembah dan melayani Dia dengan segenap hati. Walaupun mereka berbeda, Allah tahu siapa yang menjadi milik-Nya. Ketika saya melihat semuanya itu, saya berpikir tentang kebenaran dalam kitab Wahyu, di mana dikatakan bahwa mereka semua memuji Yesus Kristus dengan berkata: “Layaklah Anak Domba itu, dari setiap bahasa, dan suku dan orang-orang di bawah matahari.”
Pada bagian ini secara khusus saya akan bersaksi tentang beberapa sumbangan yang diberikan oleh gereja Baptist di Dallas kepada beberapa gereja di beberapa negara. Gereja kami mengakui kebenaran Alkitab yang berkata “Lebih berkat memberi daripada menerima.” Ketika saya melayani di beberapa negara, setiap pendeta tanpa terkecuali berkata kepada saya dengan berulang kali: “Pastikan untuk memberikan salam kasih kami kepada gereja Anda yang terkasih.” Kesan yang mereka miliki tentang gereja kami begitu dalam. Dalam pikiran mereka, ada gambaran-gambaran yang indah tentang gereja kami, yakni tentang kemanisan, kelembutan dan keindahan yang hampir tidak bisa diukur. Permohonan-permohonan bantuan yang mereka ajukan kepada kami membuat hati kami tergerak untuk menolong mereka.
Dari sekian permohonan yang diajukan kepada kami, saya telah mendaftarkan empat saja, dan pada kesempatan ini saya ingin membagikannya kepada saudara. Pertama, pada sidang Dunia dari BWA, yakni pada pertemuan Perhimpunan Baptis Seduania (Baptist World Alliance) di Manila, para utusan dari Brazil enam orang laki-laki, beberapa kali mereka duduk dengan saya. Kami juga makan malam bersama. Mereka merasa dalam hati mereka bahwa kami akan mengirim paduan suara tahun depan, pada musim panas, untuk mambantu mereka merayakan ulang tahun mereka yang ke seratus tahun. Mereka mau kami datang mengunjungi Recife, Belo Horizonte, Rio, Sau Paulo, dan kemudian mampir di Buenos Aires pada perjalanan kami pulang ke Amerika. Hati mereka telah tertuju kepada hal tersebut. Mereka juga mendengar tentang perjalanan keliling Paduan Suara Kapel kami. Dan tentu saja orang-orang Brazil akan mempunyai ribuan orang-orang di sana. Jumlah 100.000 bukan apa-apa bagi orang Brizil dalam convensi tersebut. Mereka sungguh-sungguh mau kami datang. Saya tidak tahu bagaimana membalasnya. Saya bertanya kepada Gary, salah seorang pekerja di gereja kami, tentang hal tersebut, dan ia berkata mungkin paduan suara gereja kami bisa pergi atau beberapa kelompok yang dipilih. Dalam setiap acara Konvensi Baptist di Brazil, mereka selalu mengirm satu undangan resmi untuk Gereja Baptist Pertama di Dallas. Isi dari undangan tersebut adalah satu permohonan agar kami mengirim paduan suara besar untuk menolong mereka merayakan ulang tahun tersebut.
Kedua, saudara-saudara dari Australia juga beberapa kali berjumpa dengan saya. Satu hal yang mereka katakan kepada saya adalah bahwa mereka tidak memiliki kesaksian di media dan khususnya di televisi Australia. Mereka katakan bahwa ada tiga program yang ditayangkan di televisi Australia yang semuanya secara dramatis bertentangan dengan apa yang kita percayai dalam kebenaran firman Allah. Salah satunya, misalnya adalah Herbert Amstrong, yang mencairkan bidat saripati yang murni. Kegilaan yang jauh menyimpang yang diajarkan oleh orang tersebut adalah diluar sesuatu yang pernah dipikirkan oleh seorang pandai yang membaca Alkitab.
Tetapi itulah yang dimiliki di Australia. Jadi mereka minta tolong dengan sangat dengan berkata, “Bisakah Anda merekam dalam video acara kami dan mengirimnya kepada kami? Kantor pusat kami ada di Sydney. Mayoritas orang Australia tinggal di Sydney.” Mereka juga berkata bahwa mereka akan membawa video itu dan kemudian akan memutarnya pada televisi di Sydney pada waktu yang terbaik. Dengan demikian akan merupakan satu berita dari Baptist Dunia kepada masyarakat Australia. Selanjutnya mereka berkata lagi bahwa sesudah mereka berhasil di Sydney, mereka akan membawa ke Melbourne, kemudian ke Perth, Brisbane dan ke Darwin. Mereka akan liputi seluruh Australia dengan berita Kristus, sebagaimana orang Baptist percaya bahwa Allah telah menyatakannya dalam Alkitab. Menurut mereka apa yang kami dapat lakukan adalah memberi subsidi selama dua atau paling banyak tiga tahun, dan setelah itu mereka akan mengembangkan satu respon gereja-gereja Baptist di Australia yang selanjtnya akan memeliharanya. Dan mereka memohon dengan sangat agar kami meperhatikan permohonan mereka. Untuk dapat merealisasikan rencana tersebut, gereja-gereja Baptist Australia membuat kerangka satu surat resmi yang dikirim ke gereja Baptist Pertama di Dallas, yang isinya memohon kepada kami untuk program televisi yang akan dimulai di Sydney.
Ketiga, satu permohonan disampaikan kepada kami dari Gereja Baptist Bethel di Berlin Timur di mana mereka merencanakan untuk membangun kembali gedung gereja mereka yang sudah rusak, dan kami akan meresponinya. Gereja tersebut merupakan saksi Kristus di Berlin Timur. Gereja itu ada dalam keadaan hancur dan mereka berusaha untuk membangunnya kembali. Mereka berkata bahwa mereka akan melangkah dengan iman dan bagaimanapun juga kami akan membantu mereka.
Keempat, merupakan permohonan yang terakhir di antara sekian banyak, saudara di Warsaw. Mereka membuat permohonan kepada kami agar kami membantu mereka menyiarkan berita Yesus Kristus. Mereka tidak dapat melakukannya di Poland. Tetapi di Monte Carlo ada stasiun besar dan luarbiasa, yang dengan jelas dapat menjangkau Siberia. Dan mereka membuat suatu program dalam kaset dan mengirimnya ke Monte Carlo, lalu dari situ dipancarkan ke seluruh Eropah dan khususnya sudah tentu ke orang-orang Polandia. Dengan demikian, mereka menciptakan satu kejadian di Siberia. Karena kaset itu tidak bisa dikirim lewat kantor pos, maka seorang pria mengantarnya dan memberikan kepada mereka setiap hari Minggu di Siberia. Kelompok kecil orang Polandia itu berkumpul disekitar radio dan mereka menyembah Tuhan, mendengarkan siaran dari Monte Carlo.
Garis depan daripada iman Kristen
Bagian terakhir dari pembahasan saya dalam bagian ini adalah tentang “garis depan daripada iman Kristen.” Seperti dalam keadaan perang, pada garis depan di medan peperangan, akan ada pasukan infantri, di mana mereka secara langsung berhadapan dengan musuh dalam peperangan. Mereka diperlengkapi dengan artileri (pasukan bagian meriam) dan pesawat tempur.
Sebagai orang Kristen, sebagai gereja, kita perlu mengetahui apakah garis depan dari iman Kristen itu? Di manakah itu? Saya menemukan itu dalam pelayanan saya, yakni, di antara tempat-tempat tertekan, terlarang dan mereka yang terhilang di tempat orang-orang kafir yang diabaikan. Hal itu juga kita dapat temukan di dalam gereja, di rumah Anda, dan di dalam keluarga. Seorang pemimpin denominasi gereja Baptist di Filipina adalah seorang awam. Dengan bermodalkan enam peso, sekitar lima puluh sen uang Amerika, dia sekarang menjadi seorang multi-milioner. Ia berkata kepada saya, “Kami mempunyai 80.000 anggota Baptis di Filipina. Dalam 10 tahun, kami akan memiliki 8.000.000. Saya bertanya kepadanya, “Bagaimana caranya?” Ia menjawab: “Dengan cara mengajarkan Alkitab dalam keluarga.”
Dalam laporan dari Afrika, di Baptist World Alliance (BWA), pada satu pertemuan gereja-gereja Baptist untuk seluruh Afrika bagian Timur di Kenya, ada dua orang yang tidak dikenal datang saat itu. Mereka berasal dari Uganda. Mereka mengikuti jalan kecil di hutan sehingga bisa datang dalam pertemuan tersebut. Laporan mereka adalah tentang rintangan-rintangan yang menghalangi iman orang-orang Baptist yang Anda tidak bisa jumpai di tempat lain. Mereka memohon apakah mereka bisa bertemu dengan saya. Pekerjaan gereja-gereja Baptist di Uganda sangat luar biasa. Jimmy Hooten, Pemimpin Misi kami, tidak dapat kembali dan ia bersama dengan kami. Kepemimpinan dari gereja Baptist di Uganda telah bertemu dan bertanya, “Akankah kami masuk dengan orang-orang Anglican?” (orang-orang dari Gereja Inggris). Dan sesudah lama berdoa, mereka berkata, “Tidak!” Kami akan pergi dengan iman.” Dan mereka maju terus. Bagaimana caranya? Caranya tidak lain adalah dengan mengajarkan Firman Tuhan di dalam rumah-rumah, di dalam ribuan rumah-rumah dari orang-orang Baptist di Uganda.
Ketika di Singapore, saya berbicara dengan seorang bernama Chow. Ia tinggal di lantai sebelas di bangunan apartment berlantai delapanbelas. Setiap hari ada orang-orang di apartmentnya yang belajar Firman Allah, kadang-kadang 50 orang memenuhi ruangan kamarnya yang kecil.
Di Russia, gereja di Leningrad, hanya satu di kota sebesar kota Chicago, mereka memiliki 3000 anggota. Apa yang mereka lakukan di sana? Mereka juga melakukan pelayanan mereka di rumah-rumah, yakni mengajar Alkitab di rumah-rumah mereka.
Sebagai kesimpulan, saya ingin berkata bahwa di dunia sebenarnya ada satu kebangunan rohani. Hal itu terjadi di mana-mana. Allah telah mencurahkan Roh Kudus di dunia. Dalam tahun 1975, ketika saya di Seoul, Korea, mereka meminta saya tinggal sehari lagi karena besoknya pada hari Minggu, mereka akan membaptis 1.400 tentara Korea Utara. Mereka bertanya kepada saya apakah saya bersedia berbicara dengan mereka? Sayangnya pada hari minggu itu saya sudah dijadwalkan memimpin kebaktian kebangunan rohani di Hong Kong, dan sayang sekali saya tidak bisa memenuhi permintaan mereka. Jadi, yang jelas ada kebangunan rohani besar di Korea.
David Wong, Presiden dari Baptist World Alliance (Perhimpunan Baptist Sedunia), dalam pidatonya berkata bahwa ada satu gereja Baptist yang ia kunjungi tahun lalu di Mexico tua, bahwa, dalam satu hari pada hari Minggu, dibaptis 268 orang. Dan orang-orang Teleucu di India, ketika merayakan hari ulang tahun mereka, dalam tahun 1978, membaptis lebih dari 3000 orang.
Di Burma, tidak seorangpun diizinkan meninggalkan Burma. Saya tidak pernah melihat satu warnanegara Burma dalam pertemuan-pertemuan kita. Kita perlu berdoa agar di sana juga terjadi kebangunan rohani.