PENGHAKIMAN ALLAH
The Judgments of God
Dr. W. A. Criswell
Wahyu 20:11-15
02-11-77
Mereka telah meminta saya untuk mempersiapkan khotbah yang berhubungan dengan Penghakiman Allah. Bagi anda yang sedang mendengarkan khotbah ini melalui siaran radio bersama dengan kami dalam ibadah Gereja First Baptis Dallas, bukalah Alkitab anda di dalam kitab yang terakhir dari Alkitab yaitu pasal 20. Dan kita akan membacanya dari ayat sebelas hingga ayat lima belas, yaitu tentang penghakiman yang terakhir. Sekarang mari kita membaca bersama-sama dengan suara yang nyaring—Wahyu 20:11-15:
Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Alkitab tidak pernah menggambarkan bahwa hanya ada satu penghakiman yang bersifat umum. Kitab Suci menyingkapkan kepada kita bahwa ada beberapa penghakiman: Beberapa berada di dalam hati, di dalam jiwa kita; beberapa di antara di angkasa; di dalam sorga; di masa lampau; di masa ini; beberapa di antaranya berbeda di masa depan; beberapa di antara berkaitan dengan kita; berkaitan dengan orang lain, berkaitan dengan yang hidup, beberapa di antara sebelum Millenium; dan sesudah Millenium. Dan di dalam pembelajaran saya, yang terbaik yang saya ketahui dalam Kitab Suci, ada tujuh penghakiman yang dihubungkan dengan eskatologi, doktrin tentang hal-hal yang terakhir, tentang kesudahan zaman.
Ada lima hal yang tidak berkaitan eskatologi, dengan masa depan. Ada dua hal pada masa lampau. Ada tiga di dalam kehidupan yang sekarang. Dan ada tujuh, seperti yang saya katakana, penghakiman eskatologi yang lengkap di masa depan. Dan semuanya merujuk kepada kesudahan zaman selama akhir dari “Hari Tuhan.”
Yang pertama, kita akan melihat dua penghakiman yang terjadi pada masa lampau. Mereka dihubungkan dengan masa yang diperlihatkan oleh kematian Kristus di atas salib. Yang pertama, ada hukuman, penghakiman Allah atas dosa di kayu salib. Ini adalah sebuah hukuman bahwa Allah sebagai Hakim yang Mahatinggi menghukum dosa. Dan Yesus Kristus mengambil hukuman itu dan mati sebagai pengganti kita. Hukuman kematian yang seharusnya dihukumkan atas kita telah dihukumkan atas Dia. Dia mengambil hukuman kita dan mati menggantikan posisi kita. 2 Korintus 5:21: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Dan Galatia 3:13: “Kristus telah menjadi kutuk karena kita.”
Kita seharusnya telah mati sebagai orang berdosa di atas kayu salib itu, tetapi Dia mati menggantikan posisi kita. Ini adalah penghakiman pada masa lalu. Yang terjadi dua ribu tahun yang lalu. Sebagai contoh, Roma 8 ayat 1 berkata: “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman….” Kata Yunani yang digunakan adalah katakrima—tidak ada lagi penghukuman terhadap—“Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus Yesus.” Hukuman itu telah diambil oleh Yesus dan menanggungnya di kayu salib. Tuhan menyampaikan hal yang sama dalam Yohanes 5:24: “Barangsiapa yang percaya kepada Dia yang mengutus Aku ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum”—di sana kata Yunani yang digunakan adalah, krisis, hukman—“sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.” Ini adalah sebuah hukuman bagi kita yang sudah berlalu. Kita tidak akan pernah menghadapinya. Kristus telah mengambil hukuman atas kita dan telah mati bagi kita.
Saya sedang membayangkan perkataan dari seorang penumpang kapal yang besar. Seorang penumpang yang telah tidur sepanjang malam, yang terbangun pada pagi hari dan keluar ke atas dek. Dan ketika dia melihat ke atas langit dan lautan, dia sangat takut. langit sangat mendung dan awan bergulung-gulung dan ombak yang besar menghempas kapal. Dan ketika melihat kapten, dia berkata kepada kapten, “Tuan, kapal kita akan masuk ke dalam sebuah badai yang besar.” Dan kapten menjawab, “Tidak sahabatku. Tidak! Badai sudah berakhir. Badai sudah berlalu dan awan yang kemerahan ini dan ombak besar ini hanyalah ekornya.” Seperti itulah yang terjadi dengan kita. Hukuman besar Allah terhadap dosa kita telah dibayar lunas. Hukuman telah berlalu dan telah dilaksanakan dan kita tekah bebas. Itu adalah hukuman pertama di atas salib, dan telah berlalu.
Hukuman kedua di kayu salib—pada masa lampau—hukuman Allah atas Setan. Dia sudah dikalahkan. Tidak ada keraguan terhadap hasil dari konflik dan konfrontasi antara Setan dan Tuhan kita Yesus Kristus. Iblis telah dikalahkan selamanya di kayu salib:
Tetapi Salib Yesus Kristus Tuhan kita dipertontonkan di hadapan umum, dan kebangkitanNya dari kematian, bahwa Setan tidak lagi memiliki kuasa atas kita. Kristus telah berbicara, bahwa di atas Salib, seperti yang disampaikan dalam Ibrani 2:14, “supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut.”
Kristus Tuhan kita masuk ke dalam kuburan, turun ke dalam dunia lain, ke dalam kegelapan alam maut. Dan di sana, Dia selamanya menghancurkan musuh yang terakhir yaitu kematian dan iblis yang memiliki kuasa atasnya. Sehingga Kristus dapat berkata di dalam Lukas 10:18: “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.”
Iblis adalah musuh yang telah dikalahkan. Hukuman telah dijatuhkan atasnya dan kemenangan yang besar telah dimenangkan bagi kita di Kalvari. Ini adalah dua hukuman atau penghakiman yang telah terjadi pada masa lampau.
Ada tiga penghukuman atau penghakiman yang lengkap di masa depan, yang terus menerus berlangsung di dalam kehidupan orang percaya; Yang pertama, ada sebuah penghukuman di dalam hati kita dan hidup kita setiap hari, yang sungguh-sungguh, penghukuman terhadap diri kita sendiri:
Ini adalah penghakiman pribadi dari orang-orang percaya yang berlangsung secara terus menerus. Sebagaimana kita meletakkan jiwa kita dengan telanjang dan terbuka di hadapan Tuhan Allah, kita melihat kelalaian dan kekurangan dan kejahatan dan dosa di dalam hidup kita. Dan hal itu memimpin kita sebagai orang percaya untuk mengakui dosa-dosa kita di hadapan Tuhan, yang selalu setia untuk mengampuni kita. Tetapi itu adalah yang pertama dari penghakimanNya yang berlangsung secara terus menerus di dalam hidup kita.
Sekarang, yang kedua, Paulus berkata, melanjutkan, yang merupakan hukuman penyucian Allah atas orang-orang percaya yang tidak mengaku dosa. 1 Korintus 11:32 berkata, “Tetapi kalau kita menerima hukuman”—ketika Allah menghukum kita—“kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.” Dan di sana kembali lagi terdapat kata Yunani yaitu katakrinô, bahwa kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.
Ketika kita dihukum di dalam Tuhan—bagaimanakah orang-orang di dalam dunia ini melakukannya, yaitu antara mereka dan iblis. Itu adalah antara mereka dan neraka. Itu adalah antara mereka dan penghukuman. Tetapi ketika seorang Kriten berdosa, itu adalah antara dia dengan Tuhan. Dan Tuhan memurnikan anak-anakNya. Ketidaktaatan kita memimpin kepada pemurnian oleh Tuhan. Ibrani 12:5-13 berkata:
"Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."… Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
Anda tahu, orang-orang di dalam dunia dapat melakukan ribuah hal, dan mereka menikmatinya dan terus melakukannya karena mereka milik dunia. Mereka milik penghukuman. Mereka milik neraka. Mereka terhilang. Tetapi jika orang Kristen melakukan kesalahan, Tuhan akan menghajar dia. Tuhan akan memurnikan dia. Tuhan akan berbicara kepadanya dan dia akan merasakannya.
Oh saya dapat memberi ribuan contoh atas hal itu. Ada orang-orang yang berada di luar pada malam hari ini, di kota Dallas ini, melakukan ribuan hal-hal yang gelap. Dan mereka menikmatinya. Dan mereka memiliki sebuah sensasi atas hal itu. Mereka memperoleh sebuah kesenangan terhadap hal itu. Tetapi jika saya bukan salah satu dari antara orang-orang itu, hati nurani saya akan membunuh saya. Jika saya tidak berada di dalam gereja, hati saya akan menyakiti saya. Ini adalah hari Tuhan dan umat Allah berkumpul di sini. Dan jika saya tidak berada di sini, jika saya berada di luar sana, maka saya akan menyakiti hati saya. Allah memurnikan umatNya jika anda adalah milikNya.
Kemudian ada penghakiman ketika yang berlangsung secara terus menerus di dalam hidup kita dan itu adalah hukuman intuitif Allah yang diberikan kepada pelayan-pelayananNya untuk memilih para pemimpin di dalam pekerjaanNya. Matius, pasal 7, ayat 15 hingga 20 berkata:
Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Epiginosko—kamu akan mengenal mereka—epiginôskô—kamu akan tahu membedakannya; kamu akan tahu dalam menghakiminya. Yesus berkata: “Janganlah menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.” Penghakiman atas jiwa seseorang dan penghakiman atas kehidupan seseorang—apakah dia selamat atau terhilang? Apakah dia ke sorga atau ke neraka? Hal itu berada dibalik kita. Kita tidak boleh menghakimi seperti itu. Tetapi Allah telah memberikan kepada kita sebuah penghakiman intuitif, sebuah pembedaan, untuk menolong kita dalam memiliki para pemimpin dalam pelayanan. Para penatua, para gembala, para diaken, para pemimpin, guru-guru, para direktur—semua ini harus dipilih dengan sungguh-sungguh dan hati-hati. Dan anda melakukan hal itu dengan mengamati kehidupan dan pekerjaannya, menilai kehidupan dan pekerjaan orang-orang.
Lalu, ketiga hal ini merupakan penghakiman yang berlangsung terus menerus pada saat ini. Yang pertama memimpin kepada pengakuan dosa, yang kedua memim[in kepada pemurnian Tuhan; dan yang ketiga memimpin kepada tanggung jawab terhadap kerajaan.
Sekarang kita tiba ke dalam penghakiman yang berlangsung di masa depan. Mereka dihubungkan dengan kesudahan zaman, dengan program eskatologi Allah. Ada tujuh penghakiman yang akan menunggu kita di dalam tahun-tahun kesudahan.
Yang pertama, setelah Pengangkatan, ketika Allah turun, ketika Tuhan Allah datang secara rahasia seperti seorang pencuri di waktu malam untuk mengambil permataNya, untuk mengangkat orang-orang kudusNya ke dalam sorga, dan yang pertama di dalam program Allah, kita semua yang berada di dalam Kristus akan berdiri di bema Tuhan. Tujuan dari penghakiman ini bukanlah apakah kita akan terhilang atau diselamatkan. Penghakiman terhadap hal itu sudah dilakukan di atas kayu salib. Hal itu telah berlalu. Apakah anda selamat atau terhilang, terjadi pada sekarang ini. Dan ketika anda meninggal, anda akan meninggal dalam keadaan sudah diselamatkan atau masih terhilang. Penghakiman itu berada di atas salib, dan apakah kita menerimanya dan menolaknya terjadi pada saat sekarang ini. Sebagai contoh, Yohanes 3:18 berkata:
Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum (di sana kembali ada kata Yunani “dihukum”)—barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Jadi ketika kita diangkat dan berdiri di hadapan bema, takhta pengadilan Kristus, tujuannya bukanlah untuk menetapkan apakah kita diselamatkan atau terhilang. Kita selamat atau belum selamat bukan di sana. Hanya orang-orang kudus Allah yang akan yang akan diangkat, dan tujuan penghakiman itu adalah untuk upah. Ini adalah bema Kristus Tuhan.
Kata bema adalah sebuah kata Yunani yang bermakna, “sebuah panggung yang didaki langkah demi langkah.” Paulus muncul di hadapan penguasa Roma di dalam Kisah Rasul pasal delapan belas di Korintus. Bema juga digunakan untuk merujuk panggung yang didirikan yang di atasnya penguasa berdiri, hakim berdiri. Dan pada masa Yunani itu, mereka datang ke bema dan menerima upah mereka di dalam kontes yang telah mereka menangkan. Jadi, itu adalah tujuan dari penghakiman yang pertama. Secara eskatologi, di masa depan, semua umat Allah akan hadir, kita semua di depan bema Tuhan.
Lalu, siapakah yang berkualitas untuk menjadi hakim di sana? Siapakah yang akan memberikan hadiah kita? Tidak mungkin kita. Kita tidak dapat menghakimi. Mustahil bagi kita. Suatu ketika saya mendengar tentang seorang wanita yang sangat kritis. Dia memiliki seorang tamu di rumahnya dan sedang berdiri di jendela, dia berkata, “Kemari dan lihatlah. Lihatlah seprai kotor dari wanita tetangga sebelah yang digantung di jemuran.” Lalu, tamunya datang ke jendela dan melihat seprai yang kotor itu, untuk melihat apa yang digantung tetangganya di atas jemuran. Lihat, dia berkata, “Tetapi, sayang, yang kotor bukan seprai itu; yang kotor adalah jendelamu.”
Kita selalu melihat orang lain melalui sebuah penglihatan yang menyimpang. Kita tidak dapat menghakimi. Hanya Yesus yang memenuhi syarat:
Lalu di sana ada derajat dan upah. Ada tingkat derajat di dalam sorga. Kita semua tidak akan sama. Kita akan berada di sorga berdasarkan dengan bagaimana kita membangun kehidupan Kristen kita di dunia ini. Sebagai contoh, di dalam surat 1 Korintus pasal tiga:
Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan (hari besar pada bema Kristus) akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
Sama seperti seseorang yang berlari keluar dari sebuah rumah dan segala sesuatu terbakar habis. Dia lari dengan telanjang. Dia tidak memiliki apa-apa di dalam dunia. Itu bisa saja kita. Itu bisa saja kita di bema Tuhan. Kita akan sangat berbeda di dalam upah-upah kita. Kita akan dihakimi tidak hanya oleh materi—apakah itu emas, perak, kayu, jerami dan rumput kering—tetapi kita juga akan dihakimi oleh kata-kata yang kita ucapkan. Matius 12:36:
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman.
Kata “sia-sia,” argos, bermakna “bermalas-malasan, acuh tak acuh.” Tidak ada sesuatu yang anda ucapkan yang olehnya tidak akan dihakimi. Kita akan dihakimi oleh kesetiaan kita terhadap pekerjaan Kristus.
Dan di sini, Allah memberikan kita, Tuhan memberikan kita, contoh yang luar biasa dalam perumpamaan tentang talenta. Beberapa orang menggunakan apa yang telah diberikan Allah, dan Tuhan memberkatinya berlipat ganda. Tetapi orang yang tidak menggunakannya akan dicampakkan oleh Allah. Dia kehilangan upahnya. Dan itu penting bagi anda. Oh, betapa pentingnya hal itu bagi anda. Tidak seorang pun dari kita yang tidak diberikan, tetapi Allah telah memberikan sebuah karunia bagi kita semua, dan beberapa dari kita memiliki banyak karunia, dan karunia itu diberikan kepada kita agar kita menggunakannya untuk pekerjaan Tuhan. Kita tidak boleh menggunakannya dengan sia-sia. Kita tidak boleh menggunakannya untuk kepentingan diri sendiri. Tetapi kita harus menggunakannya dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Apa yang dapat saya lakukan, saya harus melakukannya dan Allah menolong saya untuk melakukannya bagi Tuhan.
Sekarang kita akan menilai dengan pertimbangan kita sendiri bagi orang lain, sikap kita terhadap orang lain, apakah kita telah menjadi orang yang simpatik atau pencela. Sebagai contoh di dalam Roma 14:1-4:
Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya…. Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.
Mungkin sangat mengejutkan anda bagaimana Allah bersimpati dengan beberapa orang-orang yang lemah, orang-orang yang tersandung dari jemaat kita. Kita tidak dapat memahaminya. Mungkin ada sebuah paku payung di sepatu orang itu yang sama sekali kita tidak ketahui. Mungkin ada rasa sakit di dalam hati orang itu yang tidak pernah ditunjukkan. Mungkin ada sebuah konflik di dalam diri orang itu yang tidak kita ketahui sama sekali.
Dan kita tidak boleh mencela. Kita tidak boleh munafik. Kita tidak boleh mengakat jubah kita dengan pemikiran bahwa kita lebih baik dari orang lain. Tetapi kita harus memiliki simpati dan penuh kasih dan bersungguh-sungguh. Kita akan dihakimi berdasarkan motif batin kita. Ketika kita memberi, apakah anda melakukannya agar dilihat manusia, di dalam Kisah Rasul 6:1-4, atau adakah anda melakukannya untuk kemuliaan Tuhan? Ketika kita berdoa, apakah anda berdoa agar dilihat oleh manusia, sehingga mereka menyebut anda alim dan suci, atau apakah anda berdoa karena mengasihi Allah? Matius 6:5-6. Matius 6:16-18: “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” Jika kita setia kepadaNya, Tuhan tidak akan gagal untuk mengingat kita. Wahyu 22:12: “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upahKu untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.”
Dan Matius 10:42:
Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.
Seperti inilah bagaimana Allah akan menghakimi kita: Suatu hari kita akan muncul di depan bema Kristus.
Kemudian, hal kedua yang berkenaan dengan masalah eskatologi. penghakiman besar yang kedua di masa depan, setelah pengangkatan, setelah umat Allah dikeluarkan dari dunia. Kemudian tibalah hukuman besar yang mengerikan dari Masa Kesusahan Besar. Mereka dijelaskan dalam Wahyu pasal 6 hingga 19. Ada materai penghukuman di dalam Wahyu 6. Ada sangkakala penghukuman dalam Wahyu 8 dan 9. Ada cawan penghukuman di dalam Wahyu 16.
Ada sebuah penghukuman atas sistem keagamaan Babel di Wahyu 17. Dia disebut sebagai pelacur besar. Dia disebut dengan nabi palsu. Dan dia mewakili agama dari dunia yang luas yang bertentangan dengan Roh dan wahyu dari Tuhan yang mulia. Akan ada sebuah penghukuman Allah atas sistem politik Babel dalam Wahyu 18. Binatang dan kekuasaannya, seluruh sistem dunia yang menentang Allah akan dihakimi. Ada penghukuman Allah yang dijatuhkan setelah umat Allah disingkirkan dari bumi, setelah pengangkatan, dan hukuman yang mengerikan pada masa kesusahan besar.
Penghakiman terbesar yang ketika yang berhubungan dengan masalah eskatologi adalah penghakiman atas Israel sebelum Millenium. Tidak ada seorang pun yang masuk ke dalam Millenium tanpa pertobatan. Akan ada sebuah penghakiman bagi Israel. Akan ada penghakiman atas bangsa-bangsa non Yahudi sebelum Millenium. Tidak seorang pun, saya ulangi, akan masuk ke dalam Millenium tanpa pertobatan. Karena itu, akan ada sebuah penghakiman atas Israel.
Kronologi dari perkataan Tuhan kita di dalam Matius 24 dan 25 dari penghakiman eskatologi adalah hal-hal ini:
Itu adalah sebuah kronologi seperti yang disampaikan Tuhan di dalam diskusinya yang terdapat dalam Matius 24-25.
Kemudian kronologi penghakiman atas Israel adalah seperti ini: Yang pertama, ketika bangsa-bangsa lain menjalankan kekuasaan mereka, orang-orang Yahudi akan dikumpulkan kembali ke Tanah Suci tanpa pertobatan. Itu adalah alasan bagi kita semua yang membaca Kitab Allah berkata bahwa salah satu tanda dari akhir zaman adalah kembalinya orang Yahudi ke Palestina. Yehezkiel 36:24, 25, 26 berkata:
Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Itu adalah hal pertama di dalam program penghakiman terhadap orang Yahudi: Mereka akan dikumpulkan kembali ke tanah suci tanpa mengalami pertobatan.
Yang kedua mereka akan dilemparkan ke dalam pot peleburan dari kegeraman Allah. Dan, oh, kata-kata yang saya baca di dalam Alkitab berkenaan dengan penghakiman Allah yang berapi-api terhadap Israel. Sebagai contoh, dalam Yehezkiel 22:
Sebab itu beginilah firman Tuhan Allah: Oleh karena kamu semuanya menjadi sanga, maka sungguh, Aku akan mengumpulkan kamu di tengah-tengah Yerusalem. Seperti orang mengumpulkan perak, tembaga, besi, timah hitam dan timah putih di dalam peleburan dan mengembus api di bawahnya untuk meleburnya, demikianlah Aku akan mengumpulkan kamu dalam murka-Ku dan amarah-Ku dan menaruh kamu di dalamnya dan melebur kamu. Aku akan mengumpulkan kamu dan menyemburkan api kemurkaan-Ku kepadamu, sehingga kamu dilebur di dalamnya. Seperti perak dilebur dalam peleburan, begitulah kamu dilebur di dalamnya. Dan kamu akan mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, yang mencurahkan amarah-Ku atasmu."
Baiklah—lihat lagi di dalam Maleakhi pasal tiga:
Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatanganNya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada Tuhan.
Hal yang kedua: Ketika Isreal kembali ke negeri itu tanpa pertobatan, mereka akan diuji dalam dapur peleburan Tuhan Allah. Dan yang ketika mereka akan melewati sebuah pengalaman yang disebutkan oleh nabi Yeremia dan Daniel sebagai, “masa kesusahan bagi Yakub.” Hal itu disebutkan dalam Yeremia 30:4-7 dan di Danile 12 ayat 1. Yesus menyebutkan masa ini sebagai Masa Kesukaran Besar. Agen manusia yang akan digunakan oleh Tuhan Allah untuk menggosok dan memurnikan Israel adalah Antikristus. Teror dari kekuasannya akan dilampirkan oleh cawan murka Allah yang dicurahkan atas bumi, di dalam Wahyu 15 dan 16. Ada sebuah waktu yang sangat mengerikan yang datang di depan Israel ketika Allah akan melemparkan mereka ke dalam api peleburan.
Kemudian, mengikuti kronologi dari prenghakiman Israel, hasil dari penghakiman yang mengerikan ini, orang-orang Yahudi, di dalam penderitaan mereka akan berseru kepada Tuhan, Zakharia 12:11. Kristu akan datang untuk mereka, berdiri di atas Gunung Zaitun, Zakharian 14:3. “Orang-orang Yahudi akan memandang Dia yang tellah mereka tikam,” Zakharia 12:10. Mereka akan meratap, mengakui dosa mereka, bertobat dan menerima Raja Mesias mereka, Zakharia 12:10-13; Zakharia 14:19,20. Dan sebuah bangsa akan lahir dalam satu hari, Yesaya 66:8. Israel akan diselamatkan, Roma 11. Ringkasan dari penghakiman ini dijelaskan dalam Yehezkiel 20:33-38: Mereka yang telah diselamatkan akan dipisahkan dari yang terhilang. Sampah itu akan dibakar. Dan bangsa Israel akan masuk ke dalam Millenium, mereka semua menyembah Juruselamat dan Tuhan mereka. Oh, betapa luar biasa apa yang disampaikan Allah dalam firmanNya!
Kemudian, penghakiman eskatologi yang keempat berkaitan dengan bangsa-bangsa lain. Dan sebagaimana di sana ada sebuah penghakiman atas Israel yang secara hati-hati diberikan garis besar di dalam Firman Suci, demikian juga akan ada penghakiman atas bangsa-bangsa lain. Hal ini digambarkan dalam Matius 25:31-46. Matius 25:31-46. Matius 25:31-46. Matius 25:32 berkata: “Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapanNya (Tuhan Yesus).” Kata Yunani yang digunakan ethnos . Dan ethnos merujuk kepada dunia penyembah berhala, bagi bangsa-bangsa non Yahudi. Kata ethnos itu digunakan dalam Perjanjian Baru sebanyak seratus lima puluh delapan kali; yang secara literal diterjemahkan dengan “bangsa-bangsa non Yahudi” sebanyak sembilan puluh dua kali. Diterjemahkan dengan “bangsa-bangsa” sebanyak enam puluh satu kali. Dan diterjemahkan dengan “penyembah berhala” sebanyak lima kali. Tetapi kata itu tidak pernah diaplikasikan kepada orang-orang yang mati dan kepada orang-orang yang telah dibangkitkan. Kata itu selalu diaplikasikan kepada bangsa-bangsa yang hidup. Lalu, di sana, di hadapan Tuhan Yesus Kristus, ketika Dia duduk di atas takhta kemuliaanNya, maka di sana akan berkumpul bangsa-bangsa yang hidup dari seluruh dunia.
Dan mereka mereka akan dihakimi dalam kategori ini: Yang pertama, domba. Domba adalah orang yang telah menerima Injil Keselamatan Kristus dan yang membela saudara-saudara, para pembawa pesan Allah, seratus empat puluh empat ribu orang yang telah dimateraikan dalam Wahyu 7. Kambing adalah orang-orang yang meremehkan saudara-saudara, para pembawa pesan Tuhan, yang memberitakan Injil Yesus pada Masa Kesusahan Besar.
Itu adalah salah satu hal yang paling menakjubkan bagi saya di dalam dunia ini: Tidak pernah ada sebuah masa di mana tidak ada kemungkinan bagi kebangkitan rohani. Dan kebangkitan rohani yang terbesar yang pernah dilihat oleh dunia adalah di tengah-tengah Kesusahan Besar. Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari, hoi erchomenoi. Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar, hç megalç thlipsis (Wahyu 7:14 – bahasa Yunani: ek tçs thlipseôs tçs megalçs “yang keluar dari Kesusahan Besar”) “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.” Semua ini adalah orang-orang yang telah dimenangkan kepada Kristus di tengah-tengah kesusahan besar. Domba-domba ini adalah orang-orang yang mendengarkan saudara-saudara Tuhan yang memberitakan Injil Anak Allah. Saya selalu berkata, satu orang Yahudi sama berharganya dengan empat puluh orang dari bangsa lain, ketika anda melihat mereka bertobat. Dan anda dapat membayangkan apa yang akan terjadi di dalam Kesusahan Besar itu dengan seratus empat puluh empat ribu orang yang dipenuhi Roh Kudus yang memberitakan Injil ke seluruh dunia. Jadi, mereka ini dalah domba-domba.
kambing-kambing adalah orang-orang yang meremehkan pesan itu, yang menolaknya dan membelakanginya. Dan saudara-saudara, tentu saja orang-orang Yahudi yang mengikut Yesus, orang-orang yang dimateraikan dalam Wahyu pasal 7. Hal ini akan dilakukan di Lembah Yosafat, berdasarkan Yoel 3:1-2. Lalu, saya telah mempelajari lembah Yosafat itu, dan tidak satu orang pun yang tahu dimanakah lembah Yosafat itu. Mereka mengidentifikasikannya dengan Kidron, tetapi hal itu lama sesudah nubutan itu dibuat. Dan mereka berkata bahwa lembah Yosafat hanyalah untuk menyatakan sebuah tempat. Kita tidak tahu di manakah tempat itu.
Tuhan turun ke dunia ini, Dia akan menempatkan takhta kemuliaanNya di atas dunia ini. Dan di hadapanNya akan berkumpul seluruh bangsa-bangsa di bumi ini dan kita akan dihakimi—hal ini terjadi dalam masa Kesusahan Besar—kita akan dihakimi berdasarkan apakah kita telah menerima atau apakah kita menolak Injil Anak Allah.
Kemudian, penghakiman besar yang kelima dalam eskatologi adalah penghakiman atas binatang, Antikristus, dan nabi palsu, binatang yang kedua, pelacur besar. Pada saat kedatangan Kristus yang kedua, ketika Tuhan datang secara terbuka, Dia akan menghakimi sistem politik dunia ini yang meremehkan Tuhan. Ya, Allah, bayangkanlah Cina, bayangkanlah Rusia, ketika hukuman Allah dijatuhkan atas bangsa-bangsa ini yang menolak kasih dan kemurahan Kristus!
Wahyu 19:19-20:
Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya. Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya…. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
Ini adalah penghakiman Allah atas binatang dan nabi palsu, atas sistem agama Babel dan politik Babel.
Penghakiman keenam adalah penghakiman Allah atas malaikat-malaikat yang telah jatuh, termasuk Setan. Mereka telah terhilang. Mereka telah dikalahkan. Dan Allah akan menetapkan sebuah tanggal yang mana Dia akan menghakimi mereka dan melemparkannya ke dalam Lautan Api:
Perintah penghukuman ke dalam lautan api ini adalah seperti ini: yang pertama masuk ke dalam lautan api itu adalah binatang, sistem politik dunia yang membenci dan menghina Tuhan Allah. Yang kedua yang akan masuk ke dalam lautan api adalah nabi palsu, orang yang atas nama agama memimpin penyesatan terhadap orang-orang. Yang ketiga yang akan dihukum ke dalam neraka adalah orang-orang yang telah jatuh. Yang keempat yang akan dimasukkan ke dalam neraka adalah Setan. Dan yang terakhir yang akan dilemparkan ke dalam neraka dalah orang-orang terhilang yang menolak Kristus dan menghina anugerahNya, dan yang mengesampingkan Roh kedukaanNya dan yang menginjak-injak darah perjanjian yang olehnya dia disucikan. Dan Tuhan berkata: “Tempat ini tidak disediakan untuk kamu. Tempat itu telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatNya.” Dan engkau hanya akan pergi ke tempat itu ketika engkau memilih untuk mengikuti dia, Setan yang telah dihukum. Allah berseru kepada seseorang: “Ikutlah Aku; Aku akan membawa engkau pulang. Ikutlah Aku; Aku akan membawa engkau ke sorga. Ikutlah Aku; Aku akan memberikan kepadamu hidup yang kekal.”
Tetapi jika seseorang tidak mengenal Allah, yang berkata: “Aku menolak anugerah dan darah Yesus, dan aku memilih untuk mengikuti kehendakku sendiri”—yang merupakan kehendak Setan, maka tidak ada yang tersisa. Anda memiliki sebuah pilihan! Tempat itu tidak disedaikan untuk anda; tetapi disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Dan anda pergi ke sana hanya jika anda memilih untuk dihukum, untuk terhilang di dalam neraka. Oh, Allah, betapa merupakan sebuah hal yang mengerikan.
Kemudian, akhirnya, yang ketujuh, penghakiman yang trakhir, yang ada baca di dalam Alkitab, penghakiman takhta putih dalam Wahyu 20:11-15. Ini adalah penghakiman yang final. Ini adalah penghakiman yang terakhir. Ini adalah penghakiman bagi orang-orang jahat yang telah mati. Mereka juga memiliki sebuah penghakiman, dan di sini mereka akan menerima upah atas perbuatan jahat mereka. Seluruh penghakiman ini dimulai secara ekstologis ketika umat Allah diangkat dan kita muncul di depan bema Kristus, ketika Allah akan memberikan upah kita.
Penghakiman Takhta Putih adalah penghukuman bagi orang-orang jahat yang telah meninggal, dan di sana mereka akan menerima upah atas perbuatan-perbuatan jahat mereka. Akan ada tingkatan di dalam sorga, sama seperti ada tingkatan di dalam sorga. Lukas 12:47,48 berkata:
Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.
Sebagaimana ada tingkatan di dalam sorga, juga ada tingkatan di dalam neraka. Dan ketika orang yang terhilang berdiri di penghakiman Takhta Putih yang terakhir, mereka akan diberikan tingkatan derajat mereka. Dari seluruh Kitab Suci, ini adalah hal perkataan yang paling khidmat dan hal yang paling mengerikan dan menakutkan.
Di dalam penghakiman yang terakhir itu, tidak akan ada orang yang telah diselamatkan akan berada di sana. Dia telah telah menempatkan posisinya pada waktu lampau, dan menemukan pengampunan dan keselamatan di dalam Salib. Hanya orang-orang yang tidak percaya yang akan berada di penghakiman terakhir itu. Berdasarkan Daniel 12:2: “Bangun untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.” Tetapi mereka semua berada di sana. Mereka semua berada di sana.
Adolph Hitler tidak pernah dibawa ke pengadilan dunia ini, tetapi dia akan dibawa ke hadapan hari penghakiman dari Allah yang Mahatinggi. Dia tidak akan melewatkannya. Dia akan berada di sana. Orang-orang kafir yang menertawakan dan menolak Allah dan atheis yang membuat umat Allah sebagai lelucon, dan orang-orang yang menghancurkan kehidupan anak-anak dan seluruh pekerja-pekerja jahat, akan berada di sana.
Maukah anda memiliki biografi anda ditulis? Saudaraku, hal itu telah ditulis. Dan disebutkan: “dan segala kitab akan dibuka dan kita akan dihakimi berdasarkan segala hal yang telah tertulis di dalam kitab-kitab itu.” Dan orang-orang yang terhilang berdiri di hadapan Allah dan mendengarkan putusan yang mengerikan: Kesalahan akan dibalaskan. Semua ini adalah hal-hal yang telah mereka lakukan. Kemudian Tuhan membuka kitab yang lainnya di hadapan akhir dari kesudahan zaman. Dia membuka Kitab Kehidupan.
Dan Dia berkata kepada malaikat pencatat: Sebelum orang ini dikirim ke dalam penghukuman dan ke neraka, lihatlah ke dalam lembaran-lembaran Kitab Kehidupan. Dan jika namanya tidak ditemukan dalam kitab itu, dia akan dilemparkan ke dalam Lautan Api, tempat bintang dan nabi palsu dan malaikat-malaikat yang telah jatuh dan Setan disiksa sampai selama-lamanya.
Ya Tuhan, apakah namaku tertulis di dalam Kitab itu, adil dan bijaksana? Oh, beritahukanlah kepadaku, Juruselamat yang mulia, apakah namaku tertulis di sana? Ah, betapa hebat hal-hal yang disingkapkan Allah di dalam kitabNya, yang membuat saja berlutut.
Ya Allah, selamatkanlah jiwaKu! Tuhan, jadilah Pengantara dan Perantara dan Pemohon dan Pembela serta Juruselamat bagiku. Berbelas kasihanlah kepadaku dan jiwaku yang malang, ya Allah! Dan inilah janji Tuhan bagi kita yang berpaling ke dalam iman, di dalam keyakinan di dalam komitmen dan pengakuan, di dalam pertobatan dan komitmen kepadaNya.
Barangsiapa yang datang kepadaKu tidak akan kubuang…Barangsiapa yang percaya kepadaKu akan memiliki hidup yang kekal…Aku datang supaya mereka memiliki hidup dan memilikinya sampai selama-lamanya, yaitu mereka yang datang kepadaKu…Berbahagialan mereka yang beristirahat di dalam Tuhan…Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (kelegaan yang kekal).
Ya Allah, sehingga kami berpaling dan diselamatkan! Dan itu adalah seruan kami bagi jiwa anda pada malam ini. Menghadapi hari penghakiman Allah yang Mahatinggi seperti yang kami lakukan, menemukan perlindungan di dalam Yesus, penghiburan dan kekuatan dan keselamatan di dalam Dia.
Dan itulah sebabnya kami menekankan seruan ke dalam hati anda pada malam ini, menerima Yesus sebagai Juruselamat, meminta Dia untuk mengampuni dosa-dosa anda, untuk menulis nama anda di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba dan bersukacita di dalam kebaikan Allah sampai selama-lamanya—bawalah keluarga anda dan datanglah, untuk meletakkan hidup anda bersama dengan kami di dalam jemaat ini. Mari, datanglah, untuk mengembara bersama dengan kami di atas jalan ini, dari bumi menuju sorga. Datanglah! Oh, Allah memberkati anda, ketika di dalam hati andam anda memutuskan untuk datang. “Saya akan menghormati Dia di dalam hidup saya. Saya akan menyimpan jiwa saya yang terhilang ke dalam pemeliharaan dan perlindunganNya.”
Allah yang mulia, Aku menyerahkan mereka kepadaMu. Jika anda belum menerimanya, jika Allah belum menjadi sumber hidup anda. Anda boleh datang dan berdiri bersama dengan kami di dalam pengembaraan ini. Dan Dia akan menjadi pengantara dan pembela dan perantara serta Juruselamat di dalam hari penghakiman Allah Yang Mahatinggi. Oh, mari, datanglah. Datanglah. Di dalam sebuah kesempatan, kita akan berdiri dan menyanyikan lagu permohonan kita. Dan pada baris yang pertama serta bait yang pertama, datanglah. Buatlah keputusan itu sekarang. Lakukanlah sekarang, ketika kita berdiri dan menyanyikan lagu kita.
Alih Bahasa: Wisma Pandia, Th.M.