PESAN KEPADA JEMAAT EFESUS

(THE MESSAGE TO EPHESUS)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Wahyu 2:1-7

07-09-61 

 

           Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang bergabung di dalam  ibadah dari  Gereja First Baptist Dallas. Saya Pendeta yang sedang menyampaikan khotbah pada pagi hari ini. Baiklah, mari kita akan melihat khotbah ini.  Setelah enam bulan berkhotbah melalui pasal pertama, akhirnya saya sampai ke pasal kedua dari Kitab Wahyu. Jika anda ingin mengikuti khotbah ini, akan lebih mudah jika anda juga membuka Alkitab anda di dalam Kitab Wahyu pasal dua, di tujuh ayat yang pertama. Bagian ini adalah pesan dari Tuhan kita kepada jemaat Efesus. Dan surat ini, pesan ini akan dibagi ke dalam tiga bagian yang terpisah.  

            Yang pertama, dia memuji Jemaat, kemudian Dia memiliki sebuah keluhan terhadap mereka, dan kemudian Dia menasehati Jemaat. Sekarang inilah yang akan menjadi teks kita:

"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

 

            Kemudian selanjutnya diikuti oleh surat kepada jemaat Smirna dan minggu depan kita akan membahasnya. 

            Surat ini berasal dari Juru Selamat kita kepada jemaat Efesus dan ada tujuh kata-kata dalam pujianNya: Yang pertama, “Aku tahu segala pekerjaanmu….” Dan mereka sangat baik sekali. Mereka luar biasa. Jemaat ini bergerak dengan energi Kristen. Mereka hidup. Mereka sibuk untuk Allah. Dan jika pada masa itu mereka memiliki sebuah asosiasi seperti yang kita kenal pada hari ini, dan jika pada masa itu Jemaat-jemaat mengirimkan sebuah surat tahunan ke asosiasi  di mana mereka akan menjumlahkan dan menyusunnya dalam bentuk tabel dari seluruh pekerjaan selama satu tahun seperti yang kita lakukan, maka surat dari Jemaat Efesus akan sangat luar biasa. Memiliki jumlah baptisan yang luar biasa, anggota yang baru, berlipat ganda. Pemberian kepada misi memiliki jumah yang besar. Pemberian untuk pekerja lokal, juga berjumlah besar. Itu akan menjadi sebuah surat yang sangat baik sekali.

            Betapa berbedanya dari Gereja yang saya dengar dari Gereja yang memberikan laporan yang kosong. Baptisan tidak ada. Anggota baru, tidak ada. Pemberian kepada misi tidak ada. Kemudian Pendetanya menulis di bagian bawah: “Saudara-saudara berdoalah untuk kami sehingga kami tetap setia sampai akhir.” Ini adalah sebuah situasi yang sangat berbeda. Mereka dapat membuat laporan yang luar biasa. Pekerjaan mereka sangat baik. Sesekali saya mendengar salah satu saudara kita yang berkata, “Kita tidak percaya terhadap statistik ini dan kita pikir bahwa mereka tidak  mencerminkan seluruh pekerjaan Roh Kudus Allah.”

            Di mana saja saya mendengar seseorang berkata seperti itu, saya membayangkan perkataan Spurgeon, “Orang yang tidak suka untuk memberikan statistik dari pekerjaan mereka adalah orang yang malu karena laporan mereka yang miskin.” Hal-hal ini mencerminkan usaha umat Allah. Berapa banyak yang kita menangkan untuk Kristus. Berapa banyak waktu yang kita curahkan dan talenta dan pemberian  serta uang untuk pemberitaan Injil di sini dan di seluruh dunia. Dan ketika Allah menambahkannya, maka kita harus bertambah. Ketika seseorang berkata, “Kami percaya budaya dan kami percaya akan perkembangan dari Jemaat kami, tetapi kami tidak percaya di dalam memenangkan jiwa dan menjangkau orang-orang,” dia lupa tentang pohon ek besar yang ada di hutan yang lebat, pohon tertinggi di dunia ini. Saya telah berdiri dan memandangnya sama seperti yang anda lakukan. Hal itu sama seperti sebuah pohon lainnya yang berada di sekelilingnya. Pohon itu berada di tengah-tengah distrik Redwood di Kalifornia Utara. Dan anda akan menemukan kemurahan Allah atas jemaat yang berusaha untuk melakukan pekerjaan untuk Allah sama seperti jemaat Efesus ini.

           Aku tahu segala pekerjaanmu (jerih payahmu) dan usahamu (ketekunanmu).  Kedua hal ini merupakan dua kata yang berbeda dalam bahasa Yunani, sama seperti dalam bahasa Inggris. Dan pemahaman kita yang sama tentang kata itu di dalam bahasa Inggris sama seperti dalam bahasa Yunani. Aku tahu segala ergon-mu,  yang merupakan kata untuk “pekerjaan,” Dan kemudian Aku tahu segala kopos-mu, usahamu. Dan di dalam kata itu memiliki ide tentang kerja keras. Pekerjaan mereka yang memiliki nilai, yang membutuhkan sebuah pengorbanan. Dan setiap jalan bagi kebesaran yang ada di dalam setiap realm, di dalam setiap area, akan memiliki sebuah harga. Ketika Euclid sedang mengajarkan  geometri kepada Ptolemy muda, yang menjadi ahli waris tahta Mesir, pangeran muda itu  menarik diri dalam usaha untuk melibatkan intelektual berkata, “Tetapi Euclid, tidak adakah sebuah jalan bangsawan sehingga seorang muda dapat mempelajari geometri?” Dan Euclid menjawab Ptolemy muda, “Anak muda, tidak ada jalan bangsawan untuk mempelajarinya.” Itu adalah jalan yang jalan yang sama  dalam setiap prestasi yang unggul. Jika anda ingin unggul dalam atletik, jika anda ingin unggul dalam pendidikan, jika anda ingin unggul di dalam bekerja untuk Allah, anda harus bekerja keras dan berusaha terhadap hal itu. “Aku mengetahui segala usahamu.” Itu adalah jemaat yang bekerja dalam sebuah harga dan pengorbanan. Ada begitu banyak jemaat kita yang sangat bahagia untuk makan dari tandan anggur, tetapi mereka tidak suka untuk bekerja keras dan berusaha di dalam hari-hari yang panas di kebun anggur. 

            Dan begitu banyak orang yang suka untuk naik di atas kereta Injil, dan jika mereka dapat memiliki tempat duduk utama di atas kereta, hal itu sangat menyenangkan mereka. Tetapi mereka tidak suka keluar untuk mendorong dan menariknya. Dan seluruh pekerjaan dari beberapa orang jemaat dalam sebuah masa hidup tidak akan diselesaikan oleh usaha dari seekor kupu-kupu. Jemaat ini harus bekerja keras untuk itu. Dan mereka berusaha untuk itu. Dan mereka melakukannya dengan membayar sebuah harga dan dengan sebuah pengorbanan. Aku tahu segala ergon-mu dan Aku tahu segala kopos-mu. Dan Aku tahu hupomene-mu, yang diterjermahkan dengan “kesabaranmu.” Komitmenmu dalam menghadapai segala jenis kekecewaan dan kesulitan. Aku tahu segala kesabaranmu, kehidupanmu yang bertahan dengan hal itu, engkau tidak pernah menyerah apa pun yang terjadi. Engkau mungkin miskin, engkau mungkin kelaparan, mungkin kedinginan, mungkin telanjang, mungkin kecewa, mungkin tersandung dalam banyak cara di dalam jalan itu. Dan engkau mungkin tidak akan melakukan apa-apa tanpa menemui hal itu. Tetapi Aku mengetahui kesabaranmu, kekerasanmu yang bertahan dengan hal itu, sampai berkat dan kemenangan datang. Aku mengetahui segala hal itu tentang engkau. Aku melihatnya di dalam engkau. Dan juga terhadap sebuah pengorbanan yang besar, bertahan dengan hal itu, bergumul dengan hal itu, mencurahkan hidupmu terhadap hal itu, tidak pernah menyerah hingga kemenangan datang. 

            Ketika saya sedang mempersiapkan khotbah ini, saya membaca sebuah kisah tentang seorang penginjil. Dia adalah seorang pemburu dan dia membawa dua anjing berburu yang baru. Dan dia menempatkannya di kebun belakangnya. Dan pada suatu hari, dari lembah datanglah seekor anjing bulldog yang mengerikan. Dan ketika penginjil melihat anjing bulldog itu datang, dia berpikir, bahwa lebih baik dia mengambil dua  anjingnya ke ruangan bawah tanah, karena akan ada sebuah pertarungan yang sengit di sana. Dan hal itu akan menjadi sebuah hal yang mengerikan bagi bulldog itu.    Kemudian dia berpikir, baiklah, biarkan saya melihat hal itu menjadi sebuah hal untuk dipelajari. Kemudian bulldog itu melompati pagar dan segera saja dua anjing pemburu itu memenuhi kebun belakang dan menyerang anjing bulldog itu. Setelah beberapa saat, anjing bulldog itu merasa kewalahan. Dan dia kembali melompati pagar yang sama dan pulang ke rumah serta menjilati luka-lukanya. Kemudian penginjil itu berpikir bahwa hal itu cukup sampai di situ. Merasa cukup kuat, keesokan paginya pada waktu yang sama, anjing bulldog itu datang kembali dari lembah dan melewati pagar serta berkelahi lagi dengan dua anjing pemburu itu. Dan hal yang sama terjadi kembali. Setelah merasa cukup, dia melompati kembali pagar itu serta kembali ke tempatnya dan menjilati seluruh luka-lukanya yang semakin bertambah. Dan penginjil itu, “Aku pikir sekarang dia sudah merasa cukup.”

            Pada hari berikutnya, pada jam yang sama, dari lembah yang sama, melompati pagar yang sama, bulldog yang sama, dan mereka melakukan hal yang sama kembali. Dan tentu saja kedua anjing pemburu itu menguyahnya kembali. Dan setelah merasa cukup, anjing bulldog itu, kembali melompati pagar dan pulang serta menjilati luka-lukanya kembali. Dan kemudian penginjil itu pergi dalam sebuah kebaktian kebangunan rohani, dan pergi sekitar tiga minggu. Dan ketika dia pulang, tiba-tiba dia berkata kepada istrinya, “Tiba-tiba saja, aku berpikir tentang bulldog itu, aku pikir sekarang dia merasa sudah cukup.”

            Oh, kata istrinya, “Engkau tidak pernah melihat, apa yang terjadi selanjutnya.” Istrinya berkata, “Setiap hari, pada jam yang sama, bulldog itu tetap datang. Dan sekarang, ketika kedua anjing pemburu itu melihatnya, mereka akan mulai merengek dan berlari ke ruang bawah tanah. Dan ketika bulldog itu datang kemari, dia adalah penguasa segala sesuatu terhadap makanan yang kamu letakkan di sana.” Itu adalah makna yang tepat dari kata hupomone yang berarti: tetap bertahan, tetap sabar. Dan hal itu mengingatkan saya kepada sebuah puisi yang pernah saya baca.

 

Tidak seorang pun yang merasa lelah hingga dia berhenti,

Tidak seorang pun selesai hingga dia berhenti,

Tidak peduli seberapa keras kegagalan menghantam,

Tidak peduli seberapa sering dia jatuh

Seorang muda tidak akan jatuh, hingga dia terbaring,

Di dalam tanah dan menolak untuk bangkit.

Nasib mungkin berteriak keras di sekelilingnya,

Dan memukul dia hingga dia merasa sakit

Tetapi tidak pernah diucapkan bahwa dia jatuh

Ketika dia muncul dengan cerah kembali,

Seorang muda tidak akan mati hingga dia mati

Ataupun jatuh hingga dia tidak dapat mencobanya lagi.

 

Saudara, tetap bertahan dengan hal itu. Dan anda akan terkejut terhadap apa yang akan Allah lakukan bagi anda. Aku tahu ketekunanmu, jerih payahnu dan kesabaranmu. 

            Dan kemudian hal yang keempat, “Dan bahwa engkau tidak sabar terhadap orang-orang jahat.” Merupakan hal yang sangat mudah untuk mendamaikan diri anda dengan orang-orang jahat.  

 

Sifat buruk adalah sebuah moster dengan wajah yang menakutkan,

Yang kita benci ketika kita melihatnya

Tetapi jika melihatnya terlalu sering, akan terbiasa dengan wajahnya itu

Pertama-tama kita akan menahannya, kemudian akan menyayanginya, selanjutnya akan merangkulnya

 

            Sebelum saya datang ke tempat ini, saya menjadi gembala jemaat di Oklohoma. Tahun-tahun selama saya berada di sana, Oklohoma merupakan sebuah negara bagian yang memiliki undang-undang yang melarang minum-minuman keras. Satu hal yang luar biasa dan menjadi berkat dari undangan itu adalah bahwa tidak ada orang yang melanggar undang-undang itu, tetapi hal yang paling baik dari undang-undang itu adalah  hal ini: bahwa hal itu menghapuskan iklan minuman keras yang berada di jalan raya. Dan ketika anda memiliki larangan tentang minuman keras maka jika ada seseorang minum minuman keras maka dia pasti membuat kesepakatan bersama dengan para penyeludup minuman keras yang berada di belakang lembah. Dia menjadi seseorang yang melakukan pelanggaran terhadap undang-undang. Dan dia melakukannnya secara sembunyi-sembunyi. Dan dia melakukannnya sama seperti seorang penjahat. Tetapi ketika anda melegalkan hal itu, maka hal itu akan menjadi tanda dan cahaya berkedap-kedip yang mengundang orang-orang. Dan itu merupakan tujuan dari iklan, dan itulah sebabnya mereka menghabiskan jutaan dolar untuk iklan, karena iklan akan meningkatkan hasil penjualan mereka. Dan mereka akan memiliki sebuah daya tarik bagi orang-orang muda untuk meminum produk mereka dan menggunakan minuman keras mereka atau hal-hal lain yang dapat mereka hancurkan. Dan itu  adalah tujuan dari iklan. Dan larangan terhadap minuman keras akan menghancurkan iklan mereka kepada masyarakat umum. 

            Jadi, di Oklohama, di dalam tahun-tahun pelayanan saya, saya tidak pernah melihat iklan minuman keras. Dan hal pertama yang cermati ketika saya berada di Dallas adalah Toko minuman keras. Dalam setiap sudut jalan, anda akan melihatnya. Dan ketika saya datang ke Gereja First Baptist ini, hal pertama yang menjadi peringatan bagi saya adalah Toko minuman keras yang berada di sebelah sana, dimana kita membiarkan anak-anak kita masuk ke dalamnya. Dan sekitar tiga puluh kaki dari pintu masuk St Paul, tempat masuk bagi anak-anak kita ada Toko minuman keras. Dan saya mewaspadai hal itu ketika pertama kali saya berada di Dallas ini. Dan sekarang saya telah berada di sini selama tujuh belas tahun; dan saya tidak lagi memperhatikan hal itu lagi. Saya telah menyesuaikan diri saya dengan hal itu. Saya telah menerima hal itu sekarang. Saya tidak pernah lagi menyebutkan hal itu, kecuali hanya sesekali. Saya mengirim pengacara muda ke Dewan Kota dan berkata, “Apa maksud anda dengan mengizinkan Toko minuman keras berada di sini, yang berjarak tiga puluh kaki, dimana anak-anak kami belajar tentang Firman Tuhan.”

Dan mereka berkata, “Peraturan mengizinkan Toko minuman keras berdiri dengan jarak tiga puluh kaki dari Gereja, kecuali di Pusat Kota.” Kecuali di Pusat Kota, dan kita berada di Pusat Kota, dan Toko ini berada di situ. Tetapi saya telah menyesuaikan diri dengan hal itu. Saya tidak lagi memperhatikan hal itu lagi. Tetapi jemaat Efesus tidak bersabar terhadap mereka, yang merupakan orang-orang jahat. Hal itu menjadi perhatian mereka. Mereka mewaspadai hal itu. Dan Tuhan memuji mereka atas sikap mereka itu.            

          Dan kemudian, yang kelima: “Dan engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.” Mereka mencobai yang besar dengan yang kecil. Dan ketika seseorang tidak berada dalam lingkaran ortodoksi, mereka tidak menyetujuinya. Mereka tidak menerima seseorang itu. Mereka tidak menerimanya. Anda tahu, saya telah memberikan peraturan praktikal dari seluruh institusi kita tentang pelajaran-pelajaran yang lebih tinggi, termasuk Seminari kita. Jika anda menjadi seorang yang radikal dan meragukan setiap doktrin Alkitab, dan jika anda menyerang seluruh wahyu dari Kitab Suci, itu adalah sebuah cara yang pasti sebagai sebuah undangan di hadapan sekelompok siswa intelektual. Karena anda tahu, jika seseorang percaya dia adalah persona non grata, tetapi jika dia adalah seseorang yang meragukan segala sesuatu maka dia adalah seorang sarjana yang hebat. Semakin dia ragu maka semakin keras dia menyerang doktrin, semakin dia menerima maka dia berada di sebuah lingkaran intelektual tertentu. 

           Saya tidak dapat memahami hal itu. Sampai hari kematian saya, saya tidak akan pernah melakukannya. Ketika seseorang meragukan inspirasi Kitab Suci, dan dia menyerang kehadiran anak dara dan dia menyebut Yesus sebagai seorang anak yang illegal dari seorang prajurit Jerman dan seorang gadis bernama Maria, dan dia akan membuat sebuah lelucon tentang mitos dan legenda Alkitab dan dia akan membuang semuanya itu atas nama kritik tinggi dan agama. Saya berkata dia adalah seorang yang kafir dan dia tidak memiliki tempat  di dalam setiap mimbar Alkitab atau di dalam setiap sekolah Kristen oleh kemurahan Allah. Dan Gereja ini tidak dapat berhubungan dengan orang-orang itu yang berkata….”Kami diutus dari Allah.”  Dan mereka menyangkal segala sesuatu tentang Allah. Dan jemaat Efesus tidak dapat menerima orang-orang seperti itu dan Yesus memuji mereka atas sikap mereka tersebut.

            Kemudian hal yang keenam: “Dan engkau tetap sabar dan menderita...” Lihat apa yang  tidak dapat mereka tahan. Mereka tidak dapat menahan sabar terhadap orang-orang yang melakukan kejahatan. Dan mereka tidak dapat menahan kesabaran terhadap orang-orang yang mengajarkan doktrin yang palsu dan memberitakan injil yang palsu. Tetapi mereka sabar dalam usaha keras dan pengorbanan diri dan memberikan diri mereka ke dalam pelayanan kepada Allah.

Dan hal yang ketujuh: “Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.” Betapa merupakan sebuah pujian yang luar biasa. Kadang-kadang mungkin anda akan berkata, ”Pendeta, saya ingin berhenti. Mereka tidak menghargai saya. Saya akan berhenti. Saya telah berlari dalam lintasan sorgawi, tetapi saya sekarang sedang berjalan dalam jalan itu dan saya sedang berpikir untuk berhenti. Saya akan berhenti. Mereka banyak mengkritik saya dan saya akan berhenti.”

             Saudara yang terkasih! Jika anda mendengarkan apa yang orang sampaikan tentang anda, maka anda tidak akan pernah menunjukkan wajah anda. Jangan dengarkan hal itu. Jangan baca tulisan yang memojokkan anda. Bakar semua kertas-kertas itu. Bakar semua majalah itu. Jangan pedulikan. Dan biarkan semua surat itu berada di sana. Biarkan sekretaris anda yang membacanya. Dan jangan biarkan hal itu mengganggu anda. Dan jika hal itu tidak mengganggu anda, maka anda akan terus melaju.   

            Itulah yang dilakukan oleh jemaat Efesus: Mereka berusaha atas hal itu. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Dan anda tidak akan merasa lelah. Hanya mengambil sebuah potongan besi sebagai paron bagi Allah dan jika Allah menempa anda menjadi mata bajak dan menempatkan anda di dunia, hal itu tidak menjadi masalah. Jika Allah menempa anda menjadi sebuah tongkat lambang kekuasaan dan menempatkannya ke tangan anda sehingga anda berkuasa, itu tidak menjadi masalah. Atau jika Allah menempa anda menjadi sebuah tombak yang akan menikam musuh Allah, itu tidak menjadi masalah. Tetapi jangan pernah menjadi lelah. “Tuhan inilah aku. Dan disinilah aku.” Dan tetap bertahan dengan hal itu—untuk berusaha dan tidak mengenal lelah.  

            Saya beritahukan kepada anda, setelah anda membaca semua tentang jemaat Efesus, anda mungkin akan berkata, bahwa tidak akan ada sebuah jemaat seperti itu. Tidak akan ada sesuatu yang salah tentang jemaat itu. Jemaat seperti itu tidak akan memiliki suatu kesalahan. Sekarang Imam Besar masuk ke Ruang Maha Kudus. Dan di sana dia memotong sumbu dan menjaga ketujuh kaki dian. Dan Imam Besar kita yang digambarkan dalam Alkitab memakai jubah kerajaan dan jubah imam. Dia berjalan di antara ketujuh kaki dian dari jemaat-jemaatNya. Dan Dia mengalir dalam minyak suci dan menyingkirkan yang tidak suci dan membuangnya. Dan dia memotong sumbu dan membuat terangnya bersinar.

            Dan Alkitab berkata, ketika Dia berjalan di antara jemaat-jemaatNya, mataNya bagaikan nyala api. Pandangan yang menembus dengan teliti, Dia melihat ke dalam setiap bagian, setiap sudut. Dan apa yang tidak dapat dilihat oleh mata kita karena asap dunia yang membutakannya, maka mataNya dapat melihatnya dengan tepat dan ketajaman yang teliti, Dia melihat ke dalam setiap jiwa ada di jemaatNya. Dan Dia juga melihat ke dalam jemaat Efesus. Dari bagian luar, mereka tampak sempurna dan tidak memiliki kesalahan. Pelayanan mereka berada dalam jalur yang sesuai. Kristus dan bintang-bintang yang ada di tanganNya dan semua pelayanan mereka benar secara mekanisme.

            Bagaimana mungkin Allah menemukan sesuatu yang salah dengan pelayanan yang indah dari jemaat itu? Bagaimana mungkin Dia melakukannya? Tidak seorang pun yang dapat, kecuali Allah. Dan ketika Dia melihat ke dalam jiwa mereka dan ke dalam hati mereka, Dia melihat kebahagiaan yang telah usang, Dia melihat sukacita yang telah usang dan kasih yang melimpah yang telah usang dan telah berubah. Dan dengan sedih Dia berkata, “Tetapi, Aku mencela engkau karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” Engkau masih tetap berada di dalam hal itu semua, tetapi engkau tidak memiliki kemenangan di dalam hatimu. Engkau masih di sini, engkau masih tetap bekerja, tetapi sukacita dan kesenangan terhadap hal itu telah lenyap. Dan engkau masih tetap hadir.

            Tetapi kebahagiaan yang mengalir dengan meluap di dalam jiwa semuanya telah hilang dan yang ada di sana hanyalah seperti sebuah potongan es. Dan engkau dengan seluruh kehidupan yang konservatif, tidak lagi merasakannya, dan tidak memiliki emosi serta tidak lagi memiliki antusiasme. Tidak ada tempat terhadap hal itu di dalam hatimu. Dan tidak ada tempat bagi hal itu di dalam jemaatmu. Dan jemaatmu sama seperti sebuah rumah es. Dan engkau telah bersikap formal dan tetap benar tetapi masih seperti itu. Dan ketidaksalahanmu gagal, kebiasaan yang dingin, kebaikan yang kosong. Oh, saya berharap dapat membayangkan frasa yang disampaikan itu kepada mereka. Segala sesuatu dalam setiap menit merupakan isyarat bahwa hal itu telah dilakukan dan dilakukan secara tampak luar. Tidak ada hati di dalamnya. Tidak ada semangat di dalamnya. Tidak ada minyak di dalamnya. Tidak ada antusiasme di dalamnya. Hanya melakukannya sebagai sebuah kebiasaan. Tidak ada kebahagiaan dan sukacita yang melimpah di dalamnya. Dan itu adalah hal yang paling umum di dunia.

            Saya telah berkhotbah kepada sebuah pertemuan penginjilan denominasi kita di salah satu negara bagian di pantai timur. Dan seorang dokter dari salah satu denominasi berada di sana dan mendengar khotbah saya. Dan setelah saya selesai berkhotbah, dia berkata, “Saya akan pergi ke jemaat saya, denominasi saya dan saya akan bertanya kepada mereka apakah mereka bersedia untuk mengumpulkan para pengkhotbah dan jemaat bersama-sama dan anda boleh datang ke sana dan berkhotbah di sana, dan kita akan mengadakan sebuah pertemuan penginjilan dan melihat apakah Gereja kami boleh hidup kembali. Dan denominasi kami dapat memenangkan orang kembali.” Dan dia berkata, “Maukah anda datang?”

            Saya berkata, “Saya bersedia dan semoga Tuhan menolong saya.”

            Kemudian, dia mengumpulkan mereka bersama dan karena dia merupakan seorang Dokter yang terkenal, sangat kaya dan memiliki pengaruh, dan juga dia adalah domos dan factotums dari jemaatnya maka Gerejanya tidak menolak. Jadi mereka merencanakan sebuah konferensi penginjilan di Ibukota negara bagian itu. Itu merupakan hal yang pertama kali terjadi dalam sejarah denominasi mereka. Dan mereka mengundang saya ke Konferensi itu. Saudara yang terkasih, sepertinya hal itu merupakan suatu kesalahan untuk dilakukan. Dan saya tahu akan hal itu. Di sana mereka duduk dalam seluruh kekakuan mereka dan di dalam seluruh kebekuan mereka, seperti es. Di sanalah mereka duduk. Dan saya hanya mencurahkan segala sesuatu yang saya miliki ke dalam seruan itu. Dan setelah saya selesai, ada seseorang dari mereka dengan jubah kependetaannya berbicara setelah saya dan dia menyangkal semua hal yang sudah saya sampaikan. Mereka tidak suka dengan apa yang saya sampaikan. Dan tentu saja mereka tidak suka dalam cara saya menyampaikannya.

            Dan setelah pertemuan itu selesai, itu merupakan hal terakhir mereka berkumpul untuk sebuah Konferensi Penginjilan. Anda lihat, mereka tidak suka penginjilan dan mereka tidak suka untuk memenangkan jiwa. Dan mereka tidak menyukai orang-orang asing. Dan mereka tidak menyukai orang luar. Dan mereka menyukai diri mereka sendiri. Dan mereka menyukai segala ritualitas yang dingin yang mereka jalani setiap hari minggu pagi. Dan saya tidak menyalahkan mereka, dan saya tidak akan  melakukan hal itu kecuali hanya satu kali dalam suatu hari. Yaitu ketika saya menutup semua hal pada waktu malam, menutup pintu rapat-rapat dan mematikan semua lampu. Dan saya tidak akan kembali. Dan mereka suka cara itu. Dan jika anda mempertontonkan emosi di jemaat itu atau menunjukkan antusiasme di tempat itu, maka mereka akan berpikir bahwa anda memiliki kelemahan psikologi dan anda tidak stabil secara rasional. Dan alasan anda bahwa anda  sama seperti anda adalah karena anda tidak tahu yang lebih baik. Dan jika anda memiliki suatu perasaan, anda akan menjadi sama seperti mereka—mati, jemu, kering, tidak menarik, tanpa antusiasme, dan tanpa kasih—dingin seperti es.

            A. J. Gordon, salah satu pengkhotbah terkemuka sepanjang masa, A.J. Gordon adalah Gembala dari Gereja Claredon Street Baptist di Boston. Dan saya menyalin apa yang dia sampaikan tentang anggota jemaatnya yang sama seperti tubuh yang mati di Boston. Dia berkata, “Tubuh yang mati terbaring di dalam diri kita semua. Jenazah yang mereka baringkan terbungkus dalam kain satin dan dihiasi dengan perak dan bunga yang berlimpah, dan sama seperti jenazah yang lain, mereka hanya memiliki tempat bagi diri mereka sendiri dan tidak ada ruangan bagi orang lain. Jemaat-jemaat ini telah kehilangan kemuliaannya dan telah dibalsem di dalam kepuasan terhadap dirinya sendiri.” 

            Oh, anda mungkin akan berkata, “Pendeta, mereka belum mati.” Oh, dengarkanlah, selama ribuan tahun Gereja Inggris telah berada di Inggris, ada dua persen orang Inggris yang mengunjunginya. Ketika saya berada di Westminster Abbey dan mengunjungi Gereja yang ada di sana, anda dapat  bertanya kepada setiap pengunjung yang berada di sana, dan mereka akan berkata bahwa mereka berada dalam sebuah Gereja yang luar biasa. Mereka menyukai kemuliaan itu dan merupakan ritual yang indah mereka katakan, tetapi mereka tidak pergi. Tidak ada yang pergi, kecuali sebagian kecil orang dan akhirnya tidak pergi.

            Jemaat-jemaat telah kehilangan kemuliaan dan telah diselimuti oleh rasa puas terhadap diri sendiri. Kami adalah orang-orang golongan atas dan kami percaya dalam kebudayaan. Dan kami percaya dalam sikap mengembangkan diri sendiri. Dan seluruh dunia mati dan terhilang: “Jika dengan anugerah Allah, jemaat ini hidup (mengacu kepada Gereja Claredon Street), jika dengan anugerah Allah Gereja ini hidup, diperingatkan untuk menggunakan kesempatan anda atau nasib mereka yang menguburkan saudari perempuan anda akan menjadi sebuah pintu yang akan membawa anda keluar.”

            Sekarang kita harus melakukan hal-hal yang layak agar kita tidak membuat Gereja kita ini ke dalam keributan dan huru hara. Tetapi kita semua harus memiliki antusiasme yang hebat dan sebuah kasih sayang dan sebuah kasih yang luar biasa dan sebuah sukacita di dalam semuanya itu. Akan ada sebuah keluarga yang akan bergabung dengan jemaat ini. Dan saya akan menyampaikan kepada anda, apa yang dia sampaikan kepada saya. Dia berkata, “Anda tahu, saya dan istri saya pergi ke Gereja First Baptist ini dan kami tidak tahu bahwa kami seharusnya membawa sebuah Alkitab.” Anda lihat saya tidak membiarkan mereka tidak memiliki Alkitab. Dan jika ada seseorang yang datang pada pagi hari ini dan tidak membawa sebuah Alkitab karena anda lupa. Anda datanglah dan anda pasti akan mendapatkan Alkitab.

            Pria itu berkata, “Saya tidak tahu bahwa kami seharusnya membawa sebuah Alkitab.” Kemudian dia berkata, “Istri saya dan saya duduk  di belakang sana, hanya untuk melihat.” Dan dia berkata, “Ketika tiba waktu untuk membaca Firman Allah, tiga anggota jemaat yang berbeda dari Gereja anda menawarkan Alkitab mereka kepada kami, dan hal itu membuat kami sangat terkesan.” Kemudian dia berkata lagi, “Ketika ibadah ini telah selesai, anggota jemaat anda mengucapkan selamat datang bagi kami dan menjabat tangan kami dan membuat kebahagiaan kami sungguh hidup, seakan-akan mereka adalah salah satu dari kami.” Dan dia berkata, “Istri saya dan saya membicarakan hal itu dan kami kembali lagi ke sana dan bergabung dengan jemaat ini.”

            Malam ini! Saudaraku, bagaimana  seandainya seseorang yang anda kasihi, bagaimana jika itu adalah istri anda? Bagaimana jika anda memiliki seseorang yang sangat anda kasihi dan anda mengekspresikan kasih anda dengan cara ini? Anda membakar dupa di hadapan mereka dan anda memanjatkan serangkaian doa-doa di hadapan mereka serta melakukan ritual-ritual di hadapan mereka? Saya dapat membayangkan, istri anda itu, kekasih hati anda, seseorang yang anda kasihi itu akan berkata: “Dengarkan suamiku, dengarkan kekasihku, buanglah semua itu. Dan mendekatlah kemari dan dekap aku dengan lebih erat.” 

            Dan itu merupakan sebuah cara yang luar biasa, yang penuh dengan hidup, penuh perasaan, penuh sukacita dan kebahagiaan. Anda akan memperoleh semuanya. Itulah yang disukai oleh Yesus. Lupakan semua aturan itu. Lakukanlah dengan kasih yang penuh tindakan. Seorang bocah yang berada di jemaat ini berusaha meminta kepada seorang sahabatnya agar dia bertanya kepada seorang gadis yang berada di jemaat ini, untuk berkencan dengannya. Dan bocah yang pertama itu berkata kepada temannya, “Dengar, aku menyukai dia dan aku tidak tahu bagaimana harus bertanya kepadanya.” 

            Dan bocah yang lainnya berkata, “Dengarkan aku, tidak ada salahnya untuk bertanya kepada gadis itu. Tanyalah dia!” 

            Itu benar. Tidak ada cara yang salah dalam mengasihi Yesus, jika anda memiliki hal itu di dalam hati anda. Jika anda memilikinya di dalam hati anda. Entah mengapa, kadang-kadang orang tidak dapat berdoa kecuali mereka memiliki bahasa yang indah. Jangan berpikir seperti itu. Dan beberapa orang berkata bahwa mereka tidak dapat berdoa kecuali mereka menuliskan kata-kata yang sangat indah. Oh, bukan seperti itu! Beritahukan saja kepadaNya. Berbicaralah kepadaNya sama seperti berbicara kepada seorang sahabat dekat anda, seseorang yang paling anda kasihi di dunia ini. Dan beritahukan saja semuanya kepadaNya. Bersama dengan Yesus sama seperti seseorang yang anda kasihi. “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” Tidak ada yang salah kata-kata yang hampa. Dengan tekukan lutut yang indah. Dengan ungkapan yang diucapkan dengan sempurna. Tidak ada yang salah dengan hal itu, tetapi anda tidak memiliki nyala api yang berkobar di dalam jiwa anda dan hal itu telah menghilang.  

            Dan Dia berkata, “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh!” Engkau telah jatuh. Tidak ada sesuatu di dalam dunia ini yang akan mengambil tempat bagi sesuatu yang berada di dalam batin. Anda harus mengusahakan hal itu. Tutupilah segala segala sesuatu yang anda kasihi, istri anda atau kekasih anda, tutupilah dengan bunga atau dengan perhiasan atau dengan permen atau segala macam peralatan dan hal-hal lainnya, tetapi hati anda sedingin es dan lihatlah apakah dia menyukai hal itu. Saya beritahukan kepada anda, dia menginginkan anda kembali, dia tidak peduli dengan bunga, permen dan segala peralatan lainnya. Dia lebih peduli kepada anda. Dia menyukai anda. Dia merasa lebih baik memiliki anda dari pada segala sesuatu yang ada di dunia ini. Itulah yang seharusnya kita lakukan dengan Tuhan. Ingatlah, “Engkau telah kehilangan kasihmu yang mula-mula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh!”            Dan kemudian Tuhan menyampaikan kata-kata nasehat, “Bertobatlah dan lakukan lagi apa yang semula engkau lakukan. Kembalilah. Kembalilah.”

           Oh, saya harus berhenti. Saya akan mengambil waktu selama dua menit lagi untuk menambakan beberapa hal lain. Oh, Tuhan datanglah dan potonglah sumbu kami. Oh, Tuhan, lihatlah Gereja kami dan jemaat kami dengan mataMu yang bagaikan nyala api, Tuhan, lihatlah ke dalam hati kami dan jiwa kami. Apakah kami melakukan semuanya sebagai sebuah hal yang merupakan sebuah kebiasaan? Apakah kami melakukannya secara mekanis? Apakah demikian Tuhan?

            Dan Tuhan, apakah hati kami sebenarnya telah berubah? Apakah telah menjadi tempat yang berbeda dan berada di tempat lain? Ada sebuah masa ketika kami suka untuk datang ke Gereja dan kami menyukai khotbah dan kami menyukai pertemuan doa dan suka membaca Alkitab dan suka melihat orang lain diselamatkan. Tetapi sekarang, semuanya telah menjadi pudar dan kaku, dan keinginan kami telah beralih ke dunia ini. “Karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku.” Tuhan, apakah kami seperti itu? Atau kami berada di tempat yang lain? Dan bukan di sini? 

            Oh, Tuhan, lakukanlah sesuatu. Ingatlah dan kembalilah. Oh, Tuhan, bahwa kami sudah berhenti mengasihiMu. “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” Anda tahu, jika anda sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, di sana ada sebuah perintah bagi kita. Dan jika kita tidak mengasihi Tuhan, maka semuanya akan jatuh ke dalam debu tanah. Itulah sebabnya mengapa saya membaca bagian ini:

 

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. …  Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

 

           “Simon, Simon, apakah engkau mengasihi Aku? Ya, Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau. Rawatlah domba-dombaKu. Simon Anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau? Peliharalah domba-dombaKu. Selalu yang menjadi prioritas yang utama adalah mengasihi Allah, mengasihi Yesus. Segala sesuatu akan jatuh di dalam perintah itu.  Jangan anda khawatir tentang apa yang pantas; jangan khawtir tentang bahasa-bahasa yang indah, jangan khawatir tentang perintah yang indah, jangan khawatir dengan hal-hal yang bersifat mekanis. Semua itu akan datang ke tempatnya pada masanya. “Simon, Simon, apakah engkau mengasihi Aku? Ya Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.”

            “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” Kembalilah. Dan biarkan sekali lagi Allah memenuhi jiwa anda dengan sukacita dan kebahagiaan yang berlimpah.  Bertobatlah dan kembalilah. 

            Ketika kita menyanyikan lagu undangan ini, jika ada seseorang dari anda yang ingin memberikan hatinya kepada Yesus di dalam iman, maukah anda datang dan berdiri di dekat saya? Jika ada seseorang pada pagi hari ini, yang meletakkan hidupnya ke dalam persekutuan jemaat ini, maukah anda datang dan mengulurkan tangan anda kepada Pendeta? Jika anda ingin berkara, “Pendeta, ini istri saya dan anak-anak saya, kami semuanya datang pada pagi hari ini.” Jika anda ingin melakukannya pada pagi hari ini, aukah anda melakukannya saat ini? Maukah anda mengambil keputusan itu saat kita berdiri dan menyanyikan lagu ini. Mari datanglah, ketika Roh Allah menuntun anda dalam jalan itu. Bagi anda yang berada di atas balkon, mari datanglah. Ada sebuah tangga di bagian depan dan bagian belakang dan di bagian samping. Bagi anda berada di lantai bawah, telusurilah salah satu lorong bangku ini dan majulah ke depan, dan katakan: “Pendeta inilah saya, dan saya akan datang segera.” Mari datanglah, saat kita berdiri dan menyanyikan lagu ini.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.