TINGGAL DI MANA IBLIS BERTAHTA

(LIVING WHERE SATAN’S SEAT IS)

 

Dr. W. A.  Criswell

 

Wahyu 2:12-17

08-06-61

 

Selama bertahun-tahun, kita telah berkhotbah melalui kitab-kitab di dalam Alkitab, dan sekarang kita telah sampai di dalam Kitab Wahyu pasal dua. Jika anda ingin membukanya di dalam Alkitab anda, maka teks kita pada pagi hari ini terdapat di dalam Wahyu 2:13. Dan Judul khotbah kita adalah Tinggal Di Tempat Takhta Iblis. Itu adalah sebuah teks yang berasal dari pesan Tuhan kita kepada jemaat Pergamus. Dan pembacaan Alkitab kita terdapat di dalam Wahyu 2:12-17:

Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua: Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam. Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus. Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya."  

Dan yang menjadi teks kita: “Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis.” Dan judul dari khotbah kita: Tinggal Di Tempat Takhta Iblis (Wahyu 2:13). Alkitab versi King James telah memperhalus teks itu. Ketika Yohanes menulisnya, dia menulisnya seperti ini: “tinggal, diam, di dekat takhta Iblis.” Dan kata itu dalam bahasa Yunani adalah thronos, takhta Iblis. Tetapi Alkitab versi King James telah memperhalusnya.

Iblis memiliki sebuah takhta yang terdapat di dalam dunia ini. Takhta itu terdapat di kota ini. Ketika Lucifer jatuh dari sorga, dia membawa besertanya sepertiga malaikat di sorga. Dan dia membangun kerajaannya di dunia ini. Dan bersama dengan dia, ada begitu banyak malaikat yang telah jatuh. Mereka adalah roh-roh jahat. Dan tidak seorang pun yang pernah dapat meyakinkan saya, bahwa saya tidak akan pernah melihat kejahatan masuk ke dalam hati umat manusia. Roh-roh jahat, kadang-kadang roh penolakan, roh ketidakpercayaan, kecemaran, kebencian dan segala sesuatu yang bersifat kesia-saiaan dan kehancuran serta pemuh dengan rasa sakit. Itu adalah bagian dari benih yang disebarkan oleh Setan di dalam dunia ini.

Ketika Setan jatuh, dia tetap jenius. Dia tetap lihai dan dan cerdik serta memiliki banyak akal bahkan sampai saat ini, sama seperti ketika dia masih menjadi penghulu malaikat. Dia memimpin seluruh balatentara Allah di dalam kemuliaan. Dan akhirnya dia jatuh dan rusak hingga menjadi seorang musuh Allah, dan ketika dia datang ke dalam dunia ini, dia duduk di atas takhtanya. Dan sejak semula, sejak saat itu ketika ada konggregasi dan kesatuan masyarakat di dunia ini, taktanya ada di dalam kota dunia.

Di dalam surat sebelumnya, yang ditujukan oleh Tuhan kepada jemaat Smirna. Di sana ada sebuah oposisi bagi gereja yaitu sebuah “sinagoge Setan”, yang terdapat di Smirna. Di dalam periode gereja yang direpresentasikan oleh Smirna, oposisi terhadap gereja terselubung di dalam agama. Tetapi di Pergamus, oposisi terhadap gereja memiliki sebuah arah yang berbeda. Di dalam kemewahan dan kilauan dan kemuliaan dan kepintaran yang dapat ditawarkan oleh mammon—kemegahan dan kemuliaan dunia—Setan mengundang jemaat dan umat Allah untuk berbagi di dalam semua hal itu. Bahkan Setan berkata kepada Tuhan sendiri: “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu” [Lukas 4:6-7].  Berbagi di dalamnya—tinggal di dekat takhta Iblis.

Jadi ketika saya tinggal di perkotaan, saya tinggal di mana takhta Iblis diam. Ada iblis di kabupaten. Ada iblis di pedesaan. Saya dibesarkan dalam sebuah desa yang kecil, dan selama sepuluh tahun di awal pelayanan saya, saya menjadi seorang pendeta pedesaan. Tetapi tidak ada kejahatan dan sifat buruk seperti yang dapat ditemukan di dalam sebuah kota. Ada dosa-dosa yang besar yang tidak pernah saya dengar sampai ketika saya datang dan tinggal di dalam kota. Entah bagaimana di dalam area kota metropolitan yang padat ini, keburukan dan kejahatan dan malapetaka dan kebengisan serta malapetaka sangat banyak diaktifkan dan diterapkan dan digerakkan serta ditekankan. Hal tersebut telah menjadi seribu kali lebih kejam di dalam kota dibandingkan dengan bagian-bagian yang lain di dalam dunia ini.   

Sebagai contoh, kesia-siaan dan pengorbanan hidup orang muda di atas altar Setan yang terdapat di dalam kota telah membuat Allah meratap. Orang-orang muda ini, pria dan wanita yang memiliki tubuh yang kuat dan kepintaran, meninggalkan desa-desa mereka dan mengarahkan pandangan mereka ke kota. Dan di sini mereka dibujuk dan dijual demi sebuah harga dan dikorbankan di atas altar perbudakan kulit putih dan minuman keras dan narkotika serta kesenangan yang hampa yang dapat disediakan oleh Setan. Dan saya melihat hal itu terjadi setiap hari di depan mata saya sendiri.

Ada minuman keras di wilayah kabupaten. Ketika saya pergi ke sekolah, saya memiliki sebuah rumah untuk pendeta dan pada hari yang cerah dari rumah itu, saya dapat berdiri di desa kecil tempat saya berkhotbah dan melihat dari jauh kepulan asap yang lembut dari sebuah pembuatan minuman keras di Kentucky. Dan di kota kecil tempat saya dibesarkan, ada seorang pembuat minuman keras. Setiap orang mengetahuinya dan orang-orang yang sangat berhasrat untuk minum, di kegelapan malam, dapat melakukan transaksi dengan dia. Tetapi anda tidak akan pernah melihat bahwa hal itu terorganisasi dengan baik. Dan anda tidak akan pernah melihatnya menjadi sebuah perusahaan yang kuat hingga anda pergi ke kota besar. Kebanyakan wilayah kabupaten melarang penjualan minuman keras. Anda mengadakan sebuah pemungutan suara di sebuah wilayah kabupaten yang penduduknya jarang dan seringkali mereka akan memilih untuk melarang penjualan minuman keras. Hal itu tidak menjadi masalah bagi industri minuman keras, karena mereka pikir bahwa mereka dapat beredar secara luas di dalam kota. Dan di kota besar anda akan menemukan area yang luas akan hal itu dan jika anda dapat menyentuhnya di kota Dallas maka anda juga dapat menyentuh perdagangan itu di kota-kota lainnya, anda tidak hanya menyentuh seseorang yang menjualnya akan tetapi dibelakangnya anda akan menemukan sebuah imperium keuangan dan kekuatan politik. Sebab Setan memiliki takta di setiap kota-kota. Dan apa yg anda pikirkan tentang perkembangan dari kerajaan itu dan bagimana perusahaan itu tetap ada? Mereka mengajarkan setiap anak muda untuk menggunakan produk mereka dan menghancurkan hidup mereka dengan apa yang mereka jual? Karena bagi mereka, itu adalah uang. Itulah kota. Dan orang-orang muda berdatangan dan dikorbankan di atas altar di mana Setan memiliki takhtanya.

Di dalam pembacaan saya, saya menyalin catatan dari sebuah persidangan, pembicaraan antara seorang hakim dan seorang wanita:

“Siapakah nama anda nyonya? Dan dimanakah anda lahir?”

Wanita itu menjawab, “Nama saya adalah Eileen Burn, Yang Mulia. Dan saya lahir di daratan pantai Skotlandia.”

“Dan anda didakwa karena melakukan pemukulan terhadap seseorang?”

“Ya, Yang Mulia.”

“Dan maksud anda?”

“Ya, saya melakukannya, karena dia telah membunuh saya Yang Mulia.”

“McGennis telah bersaksi di sini bahwa dia tidak pernah melakukan apa-apa terhadap anda,” balas sang hakim.

“Dia telah menikam hingga ke ulu hati Yang Mulia.”

“Menikam anda? Sebaiknya anda menjelaskan hal itu?”

“Saya akan menjelaskannya. Yang Mulia, anda tentu tahu betapa menyenangkannnya memiliki seorang anak laki-laki dan tidak ada yang lain. Saya meninggal seorang ayah yang baik dari anak itu ketika saya membawanya ke daratan ini. Selama satu tahun saya bekerja keras di bawah matahari yang panas untuk Robbieku yang menawan hati. Dia tumbuh dengan baik dan makin tinggi hingga kemudian dia menjadi seorang pria yang baik. Kemudian, pria ini, yaitu McGinnis merancang sebuah kejahatan bagi anak tersebut. Anak saya dipaksa untuk melewati tempatnya dari toko roti dan dia menurutinya. Saya benci untuk melihat tempatnya. Suatu pagi ketika saya lewat, dia berkata agar saya tidak perlu lagi membanggakan anak saya karena dia telah menegak minuman keras. Saya mohon kepada anak saya dengan kasih Tuhan untuk membiarkan pemabuk itu sendirian. Dn Robbie saya berjanji untuk mematuhi harapan saya. Tetapi pria ini, McGinnis mengawasinya pada malam itu, ketika hari dingin dan berangin dia memberikan anak itu minumannnya yang mematikan untuk menghangatkan dia, seperti yang dia sampaikan. Saya telah memohon kepada anak saya untuk tidak lagi melewati tempat itu, tetapi mencari jalan lain ketika dia pulang ke rumah. Kemudian saya pergi kepada pria itu dan memohon. Yang Mulia, anda tentu tahu bagaimana hati seorang ibu yang memohon dan berdoa untuk tulang yang berasal dari tulangnya dan daging yang berasal dari dagingnya. Tetapi pria itu menertawai saya. Yang Mulia, tadi malam, suara yang ribut di depan pintu saya telah menakutkan saya. Dan saya berlari dengan seluruh kekuatan saya untuk melihat apa yang terjadi. Dan Robbie saya, masuk dengan sempoyongan dan jatuh di bawah kaki. Ketika McGinnis menjulurkan wajahnya di depan pintu dan berkata, ‘Sekarang, apa yang ingin saya lakukan adalah, saya akan memukulnya hingga nafasnya keluar dari tubuhnya. Anda lebih baik mengurung saya hingga kegelapan itu sirna. Tetapi, hakim Yang Mulia, saya berharap kepada diri saya sendiri dan anak saya yang bersama dengan saya, seandainya kami berada di sini dengan ayah yang baik. Mereka memberitahukan kepada saya bahwa jika saya dapat membuktikan bahwa dia telah menjual minuman keras kepada anak di bawah umur, hukum dapat menghentikannnya. Hakim, saya beritahukan kepada anda, tidak ada hal lain kecuali pembalasan dari Tuhan dapat menghentikan orang-orang semacam dia. Cukuplah sudah untuk menahan yang berusaha untuk menjalankan usahanya itu, tetapi tunggulah hingga ada pukulan dari Allah Yang Mahatinggi. Ya! Nantikanlah saat itu.”  

 

Jika mereka tidak melakukan hal itu maka mereka akan kehilangan usaha mereka. Jadi dalam setiap usaha dan dalam pelbagai cara, mereka berusaha untuk mengajar anak-anak kita untuk minum minuman keras, itulah yang mereka lakukan. Sebab jika mereka gagal maka tidak akan ada orang yang akan membeli produk mereka. Dan di sana Setanlah yang memimpin. Dan anak-anak muda kita dibujuk oleh mereka. 

Salah satu orang muda yang mengalami kegagalan dan kehancuran berkata, “Saya pergi untuk mendengarkan seorang pelayan. Dan pelayan itu berkata bahwa  tidak ada salahnya seseorang minum alkohol jika dia tidak minum terlalu banyak.” Jadi, pemuda itu mengikuti nasehat seorang pelayan. Dan satu dari sembilan orang yang minum alkohol akan menjadi seorang pecandu alkohol. Dan satu dari sembilan orang tidak dapat mengatasi masalah itu sendirian. Lima ribu orang setiap tahunnnya mengalami kehancuran dan berada di dalam keputusasaan menelusuri jalan di mana Iblis diam. Dan kebanyakan pelayan Injil memndorong mereka ke dalam hal itu. Setiap orang, saya tidak peduli akan ordinasinya, yang berkata kepada seorang pemuda bahwa tidak ada salahnya untuk minum, melumuri tangannya dengan darah anak muda, satu dari sembilan orang. Hal itu tidak benar. Dan saya katakan kepada orang-orang muda untuk tidak menyentuhnya. Sama seperti wanita Skotlandia yang berlutut di hadapan anaknya dan berlutut serta memohon untuk melewatinya. Melewati tempat itu.  Anda mungkin salah satu dari delapan orang yang dapat membatasi diri anda dengan alkohol. Anda mungkin seperti itu, saya tidak menyangkalnya. Saya katakana kepada orang yang kesembilan bahwa hal itu tidak bernilai. Itu hanya akan menghancurkan hidup. Serahkanlah dan laluilah hal itu!

Di dalam kota, di dekat takhta Iblis, tempat Iblis diam adalah di dalam kota di mana mammon tinggal. Setan suka untuk memiliki para pengikutnya untuk berada di dalam gemilang dan kemuliaan dan pancaran kuasa serta pengaruh duniawi. Tuhan Allah berkata, “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mammon” (Matius 6:24). Anda perhatikanlah kalimat itu. Kalimat itu berasal dari Khotbah Di Bukit. Dia tidak berkata bahwa anda dapat mengabdi kepada Allah dan iblis. Dia berkata, “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Iblis.” Allah mengontrol kehidupan rohani seseorang dari dalam hatinya; melalui komitmen utama dari hidupnya kepada Yesus. Tetapi mammon mengontrol hidup seseorang melalui hasrat dan kecintaannya kepada dunia dan hal-hal yang terdapat di dalam dunia. Dan ada pria yang menjual jiwa mereka dan ada wanita  yang menukar hidup mereka dengan perada kertas yang terbuat dari perak dan emas serta hadiah yang murahan dari dunia yang penuh dengan kekhawatiran ini. Setan memiliki takhta di dalam kota yang mamonnya sangat besar. 

Dan doktrin yang salah, dan saya tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyampaikannnya tetapi saya akan melakukannya dalam kesempatan yang lain, doktrin yang salah yang ditemukan di dalam kota. Saya sedang menyampaikan hal  yang sesungguhnya, jika anda sedang memberitakan injil di dalam sebuah gereja wilayah selama lima ribu tahun, maka  di akhir lima ribu tahun itu, maka anda akan tetap benar di dalam iman yang sejati kepada Anak Allah. Bidat-bidat berada di dalam kota. Ia ada di dalam institusi yang besar dan berada di mimbar utama yang berada di dalam kota. Seminggu sebelumnya saya menerima sebuah buku yang ditulis oleh satu satu professor teologi yang terkemuka. Dan itu adalah sebuah penghinaan bagi Allah. Salah satu pria di dalam ibadah pagi, sekitar dua atau tiga hari yang lalu memberikan kepada saya sebuah artikel di dalam sebuah majalah yang mutakhir yang dapat anda beli di rak-rak majalah. Artikel itu berisi tentang ulusan mengenai sikap dari pelayan Protestan sehubungan dengan kesucian hubungan dari kehidupan manusia. Dan Freud telah menulisnya, tulisan yang berasal dari tangan orang kafir, dan itu merupakan sebuah tulisan yang menjijikkan dan merupakan sebuah serangan kepada Allah dan Kitab Suci, di luar dari apa yang saya ajarkan tentang pesan Yesus. Bidat-bidat berasal dari kota dimana terdapat takhta Iblis.

Kita harus mempercepat khotbah ini. Bukanlah itu merupakan sebuah hal yang aneh, “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis.” Jadi dari seluruh tempat ini, dimanakah jemaat Allah? Di sana ada Aesculapius, dewa kesembuhan, yang simbolnya adalah seekor ular dan seks yang gila serta mantera-mantera dalam didalam penyembahan berhala itu. Kemudian, di bagian yang atas merupakan bukit Zeus—Jupiter. Dan di bawah bukit itu terdapat kuil Athena—Minerva. Dan yang ada di tengah-tengah kota itu terdapat kuil Apollos. Tentu saja tidak akan menemukan sebuah gereja di tempat seperti itu. Betapa merupakan sebuah lokasi yang sulit untuk membangun rumah Allah. Akan tetapi tidaklah demikian. Di tempat yang paling sulit dan sukar, tempat itu merupakan tempat yang paling membutuhkan dan di salah Yesus membangun rumahNya. Allah membangun sebuah jemaat di dekat takhta Iblis. Dan di sanalah jemaat dibutuhkan. Di tengah-tengah menara kemakmuran ini, di tengah-tengah industri dan kesuksesan, tepat di tengah-tengah area dimana ada klub malam dan hotel-hotel dan manusia berlalu-lalang, yang merupakan tempat Iblis diam, di sanalah terdapat jemaat Yesus Kristus. Di sanalah ia seharusnya berada. “Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, tetapi engkau tetap setia sama seperti bintang-bintang yang bercahaya, seperti sebuah mercu suar yang berada di atas bukit; engkau tetap bepegang kepaada namaKu.”

Bagaimanakah kita menyangkal iman di kota yang merupakan tempat Iblis diam, di dekat takhta Iblis? Dengan ringkas, saya akan menyampaikan beberapa kalimat dan kemudian saya akan menutup khotbah ini. Yang pertama: kita menyangkal iman kita dengan menolak untuk memberi pengakuan terhadap iman itu. Hush, hush. Saya adalah orang Kristen. Hush, hush. Saya adalah anggota dari jemaat Gereja First Baptist. Tetapi, hush, hush. Hal itu tidak seharusnya disampaikan. Hal itu tidak seharusnya dinyatakan di hadapan umum. Hal itu harus disembunyikan. Hal itu harus disingkirkan dari pandangan mata. Dia harus tersembunyi di dalam batin. Dan bukan untuk dibagi atau dinyatakan di hadapan umum.

“Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.”—Apa yang kita bahas minggu yang lalu? Di dalam Wahyu 1:5 kata itu diterjemahkan dengan “saksi.” Di sini, di dalam Wahyu 2:13, kata itu harusnya diterjemahkan dengan “martir.” Itu merupakan kata yang sama di dalam bahasa Yunani, yaitu kata martus, martir; saksi.  Ketika kita membicarakan tentang jemaat Smirna, kita membicarakan tentang martirnya Polikarpus, yang merupakan gembala jemaat, yang menjadi salah satu tujuan surat ini. Dan ketika dia berdiri dalam sebuah hari perayaan yang besar pada tahun 155 A.D., wali negeri berkata, “Sangkal dan hujatlah Kristus maka aku akan membiarkan engkau tetap hidup.” Dan Polikarpus memberikan sebuah jawaban yang kemudian menjadi sebuah kalimat yang sangat terkenal, kemudian, ketika wali negeri itu mendesaknya kembali, Polikarpus menjawab, “Engkau meminta aku menyangkal siapakah diriku sebenarnya. Dengarkanlah, aku adalah orang Kristen!” Dan Polikarpus membayar hal itu dengan nyawanya. Dan ketika Tuhan berkata di sini, “Engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku,” dan Dia menyebutkan tentang saksiNya yang setia, yaitu Antipas. Saya duga, dia juga mengalami perlakuan yang sama seperti Polikarpus. Dunia akan berkata kepada kita, “Sangkallah bahwa engkau adalah orang Kristen dan kami akan menerima engkau serta engkau akan menjadi bagian dari kami.   Hanya dengan mengingkari dan melanggar komitmen utama yang berada di dalam jiwamu dan di dalam hidupmu serta panggilan Allah dari sorga, dan kami akan terhitung bagimu, kami akan sama sepertimu. Kami akan membawa engkau masuk ke dalam. Engkau dapat bergabung dengan klub kami. Engkau dapat berjalan di sisi kami. Engkau dapat menjual barang dagangan kami dan kami akan membelinya darimu.” Tetapi hendaklah kita berkata, “Seandainya pun aku kelaparan hingga mati, aku tidak akan kompromi!” Itu adalah kesaksian imanku—martir yang setia.  “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga” [Matius 10:33].  Telusurilah salah satu lorong ini dan majulah ke depan, katakanlah, “Aku adalah orang Kristen dan dibaptis di dalam ketaatan terhadap perintah Tuhan Yesus Kristus, aku adalah orang Kristen. Dan saat saya sedang bekerja di dunia ini, aku adalah orang Kristen.” Seperti yang Tuhan sampaikan, “Engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku.”

Kadang-kadang, bagaimanakah kita menyangkal iman? Kita menyangkalnya dengan menukarnya dengan injil yang lain serta juruselamat yang lain? Wow, bukankah itu menjadi sebuah hal yang aneh? Setelah Allah mengumpulkan orang kudusNya di dalam kemuliaan, dan orang-orang Kristen pertama ini, orang Kristen mula-mula berkata bahwa pada masa rasul-rasul mereka telah diselamatkan oleh salah satu jenis injil. Di abad ketiga, mereka diselamatkan oleh sebuah tipe injil yang lainnnya. Kemudian pada abad kelima belas, mereka telah diselamatkan oleh salah satu jenis injil yang lainnnya. Dan pada abad dua puluh, mereka tetap diselamatkan oleh salah satu jenis injil yang lainnnya. Dan ketika semua orang yang memiliki cara yang berbeda ini menuliskan pujian dan kemuliaan mereka kepada seseorang yang telah menyelamatkan mereka maka betapa hal merupakan sebuah penimbunan warna. Perpecahan dari sebuah koridor yang dalam dari sorga kepada yang lainnnya. Saudara, itu bukanlah jalan Allah. Ketika kita kembali ke abad permulaan dari kekristenan, kita diselamatkan  oleh darah dari Pribadi Yang Telah Tersalib. Ketika kita tiba di abad yang kedua, kita diselamatkan oleh darah dari Pribadi Yang Tersalib. Di dalam abad ketiga, abad lima belas dan abad dua puluh serta hari ini, semua pujian hanya bagi Dia yang telah menyucikan kita di dalam darahNya. Bagi Dialah kuasa sampai selama-lamanya. Bagi Anak Domba. Lagu yang sama sepanjang abad dan pujian yang sama hingga millennium yang tidak akan pernah berhenti. Tidak ada injil yang baru. Tidak ada Juruselamat yang lain. Hanya Yesus dan kasihNya—“ Engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku.”  

Dengan cara bagaiamanakah kita menyangkal iman? Dengan meninggalkannnya. Dengan menghentikannnya. Kita dapat melakukannya secara pribadi. Banyak keluarga Kristen yang baik datang ke kota dan kehilangan Allah. Banyak orang yang pernah melayani Yesus dan meninggalkan imannya. Banyak anak-anak muda yang mengasihi Yesus ketika mereka masih anak-anak dan remaja, dan sekarang terjual kepada dosa—dengan sebuah beban di atas punggungnya dan menderita sengsara serta menajdi sebuah kegelapan bagi dia setiap hari. Meratap saat malam. Hati mereka lapar, tetapi mereka berada di dalam dunia. Kita dapat meninggalkannnya, kita dapat menyangkal iman dengan menghentikannya. Dan apa yang dapat kita lakukan secara individu, juga dapat kita lakukan sebagai sebuah jemaat. Saya membayangkan Juruselamat kita yang meratap atas kota-kota besar yang ada di dunia ini. Di mana populasi dari umat manusia, setiap hari semakin ditekan ke arah kota. 

Jangan pernah meyakinkan diri anda bahwa kota-kota besar ini akan mengosongkan populasi yang ada di dalamnya. Setiap hari yang terus berlalu, populasi dari pusat kota yang besar ini akan terus bertambah dan makin terus bertambah. Setiap hari ketika saya mengendarai mobil saya dari gereja ke rumah, tempat-tempat dulunya masih sepi sekarang semakin padat dengan unit-unit yang semakin bertambah.  Sudut jalan lapangan golf yang berada di seberang gereja kita sekarang telah dipenuhi dengan gedung-gedung bertingkat, dan setiap tempat yang berada di seberang gereja kita secara tidak langsung semakin bertambah padat. Dan jemaat-jemaat Kristus sebaliknya semakin menjauh dan bahkan menghilang.

Saya memiliki sebuah catatan yang berasal dari pendeta Boston yang berkata, “Hanya ada dua gereja yang tersisa dari tanah yang pertama kalinya diolah oleh injil di Boston. Tempat pemakaman semakin bertambah dan Pembuat Kapas masih bersama dengan kami pada hari ini. Mereka tidur dekat dengan pemandangan yang telah mereka usahakan dengan kerja keras mereka, tetapi gereja-gereja yang telah mereka layani telah berpindah.” Dan ribuan orang ditinggalkan serta diabaikan di dekat tempat tinggal Setan, di dekat takhta Iblis. 

Dan Tuhan berkata, “Aku dapat mengerti. GerejaKu berada di pusat kota itu, Aku tahu, Aku tahu bahaya dan kesulitan serta pencobaan yang menimpa mereka. Aku mengerti dan memahaminya.” Dan memang demikian. Kadang-kadang tandan dari buah anggur mungkin sedikit, Dia melihat tanahnya yang memang gundul. Dan kadang-kadang ladangnya memang kecil, Dia melihat mata bajak yang hancur oleh batu-batu yang terdapat di dalam lapisan tanah. Dia dapat mengerti akan hal itu. Tetapi hal itu bukanlah sebuah alasan untuk berhenti. Dan itu bukanlah sebuah alasan untuk menghentikan doa. Dan itu bukanlah alasan bagi kita untuk menghentikan keyakinan kita yang besar bagi Allah di pusat kota, di dekat takhta Iblis. Kita menantangnya, setiap inci tanah harus diperjuangkan, setiap kejahatan dan hal-hal mematikan yang dia tawarkan. Kita menantangnya persis di depan mukanya. Orang-orang muda ini merupakan milik Allah, bukan milik dunia. Dan orang-orang yang manis ini didedikasikan kepada Allah dan bukan kepada Setan. Dan kuasa dan kemuliaan serta kekayaan yang telah ditempatkan Allah di dunia ini dan di tangan manusia merupakan milik sorga dan bukan milik neraka. Dan Allah telah menetapkan gerejaNya, bahkan kita, di dekat takhta Iblis, dimana Iblis diam, sehingga kita dapat mendirikan rumah tangga iman di dalam nama dan semangat serta kemenangan yang dimiliki oleh Tuhan kita Yesus.  

Oh,  saudara berbarislah bersama dengan kami. Berbarislah di samping kami. Melangkahlah bersama dengan kami. Mari datanglah, ketika kita menyanyikan lagu permohonan kita, serahkanlah hati anda kepada Yesus atau letakkanlah hidup anda bersama dengan kami di dalam persekutuan jemaat ini. Ketika kita menyanyikan lagu undangan kita, buatlah keputusan pada pagi hari ini. Di sini, di sebelah meja ini pendeta anda berdiri. Dan saat kita menyanyikannya, jika anda ingin meletakkan keyakinan anda kepada Yesus dan menerimaNya sebagai Juruselamat pribadi anda atau jika anda ingin meletakkan hidup anda bersama dengan kami di dalam persekutuan jemaat ini, atau jika anda ingin datang bersama dengan seluruh keluarga anda, mari datanglah. Katakanlah, “Pendeta, inilah istri saya dan anak-anak saya. Kami semua datang dan maju ke depan semuanya pada hari ini, ketika Allah menuntun kami di jalan itu.” Maukah anda melakukannnya sekarang? Saat kita berdiri dan menyanyikan lagu undangan kita.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.