MENGAPA KEBANGKITAN ROHANI TERHENTI
(WHY REVIVAL TARRIES)
Dr. W. A. Criswell
Wahyu 2:4-5
11-25-84
Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang bergabung di dalam ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Ini adalah Pendeta dari Gereja First Baptist Dallas yang sedang menyampaikan khotbah yang berjudul: Mengapa Kebangkitan Rohani Terhenti. Latar belakang teks kita terdapat dalam Kitab Wahyu pasal dua, yaitu kitab yang terakhir dari Alkitab. Dan teks kita dimulai seperti ini. Kitab Wahyu pasal dua:
"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah, metanoieo dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat, metanoieo.”
Mengapa kebangkitan rohani terhenti. Seperti yang diketahui oleh banyak orang dari anda, sekitar sepuluh tahun atau lebih, saya telah bekerja di Aliansi Baptis Dunia. Dan saya adalah salah satu anggota dari komite eksekutif. Dan seperti yang anda tahu, sekitar tiga puluh delapan tahun, saya telah berkeliling ke seluruh dunia. Dan kesan saya tentang iman Kristen di dunia barat adalah bahwa gereja-gereja di barat sedang mengalami kematian dan penyusutan serta saksi-saksi Kristus yang semakin berkurang. Dibandingkan dengan jutaaan orang yang berada di Negara-negara barat, sangat sedikit sekali usaha dinamis yang dilakukan orang-orang yang mengangkat panji yang mulia dari Kristus Yesus. Di London Inggris, saya mengunjungi gereja yang digembalakan oleh Presiden dari Aliansi Baptis Dunia. Termasuk dengan kami semua yang sedang mengunjungi tempat itu, semuanya hanya berjumlah delapan belas orang di dalam sebuah kota yang besar seperti London. Beberapa kali saya telah mengunjungi ibadah di Spurgeon’s tabernacle, dan pengunjung terbanyak yang saya hitung berjumlah seratus dua puluh lima orang. Ini adalah sebuah tempat dimana Spurgeon berkhotbah kepada enam ribu orang dalam setiap ibadah. Ketika saya berada di Edinburg, saya mengunjungi katedral Saint Giles, tempat dimana John Knox telah berkhotbah, tempat kelahiran dan permulaan dari gereja Presbiterian. Ibadah yang dilakukan berada di salah satu pojok ruangan dari katedral yang luas dan mengesankan serta sangat indah itu.
Saya telah pergi ke ibadah yang diadakan oleh gereja Baptis kita di Oslo, Norwegia dan hanya terdiri dari sedikit orang. Saya telah menghadiri dan berkhotbah kepada sejumlah jemaat Baptis di Stockholm, Swedia. Dan hanya ada separuh orang-orang Baptis di Swedia pada hari ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ketika saya berusaha untuk mengajak orang-orang untuk pergi beribadah, mereka memiliki sebuah bursa jawaban, “Saya tidak tertarik.” Dan hanya dua persen dari orang-orang yang menghadiri sebuah ibadah keagamaan. Saya telah menjadi tamu di Gereja First Baptist di Helinski, ibukota dari Finlandia. Dan setahun sebelumnya mereka hanya memiliki satu orang baptisan. Hanya satu. Di Rusia, di tempat yang kelihatannya terdapat orang-orang Kristen yang setia di seluruh dunia, hanya ada satu gereja Baptis yang terdapat di Moskow, sebuah kota yang penduduknya lebih dari tujuh juta orang. Ada sebuah gereja Baptis di Leningrad, sebuah kota yang penduduknya berjumlah sekitar lima juta orang. Dan hal yang paling mengherankan dan mengejutkan bagi saya saat saya berkeliling dan berkhotbah di sepanjang kota-kota di Rusia adalah hal ini, bahwa gereja-gereja mereka telah diubah menjadi gudang penyimpanan atau stasiun kereta atau lumbung. Hal yang paling mengherankan bagi saya adalah kebanyakan dari mereka tidak peduli. Mereka tidak merindukan gereja itu. Mereka memiliki pandangan yang berbeda terhadap hal itu. Katedral St Basil dengan puncak menara seperti sebuah bawang kecil telah menjadi ruang kebaktian yang kosong selama bertahun-tahun.
Ketika saya pulang dari luar negeri dan tiba di Amerika, saya melihat yang yang sama, kerusakan dan pudarnya respon terhadap iman Kristen di Amerika Serikat. Hari Minggu di Amerika bukanlah sebuah hari yang kudus. Tetapi merupakan sebuah hari libur. Jika anda memiliki sebuah perahu, anda pergi ke danau, jika anda pergi ke dalam sebuah pertandingan, jika anda pergi ke sebuah pertunjukan, jika anda pergi keluar kota dengan mobil, jika anda pergi melakukan kunjungan, jika anda pergi ke sebuah acara, anda akan melakukannnya pada hari minggu. Itu adalah sebuah liburan. Dan ketika anda memiliki sebuah program khusus yang anda rencanakan bagi keluarga anda, maka anda akan melakukannnya pada hari minggu. Minggu adalah sebuah hari libur. Itu adalah sebuah hari dimana Allah dilupakan. Itu adalah hari dimana gereja dilupakan. Dan itu yang sedang terjadi di Amerika.
Ada sebuah survey yang dilakukan oleh gereja-gereja New England, dimana salah satu saudara kita menjadi tamu kita pada hari ini. Ada sebuah survey yang dilakukan oleh gereja-gereja di New England. Dan laporan survey itu menyebutkan bahwa anda dapat mengambil empat sampai lima lorong bangku yang ada di gereja-gereja New England dan mereka tidak akan merasa kehilangan. Ini adalah tanah dari leluhur kaum Puritan. Ini adalah negeri dari penghasil dan pembuat kapas. Ini adalah negeri dari Roger William, yang mendirikan Gereja First Baptist di Amerika. Ini adalah Negara yang mengalami kebangunan rohani di bawah pimpinan George Whitefield dan Jonathan Edwards. Tidak ada keraguan bahwa nilai-nilai keluarga dan kewargaan Amerika telah berubah secara luas.
Saya tidak dapat membayangkan hal yang paling tajam selain sebuah kisah tentang kehidupan seorang pemuda prajurit Nazi. Ketika dia masih muda, dia diundang untuk menerima Kristus sebagai Juruselamatnya. Dan pertobatan yang dilakukan oleh Roh Kudus yang menyampaikan seruan Kristus telah menggerakkan hatinya. Pada saat yang sama, dia diundang untuk bergabung dengan Kaum Muda Hitler. Dan di dalam keputusan yang dia buat, dia pergi melangkah bersama dengan Kaum Muda Hitler. Dan setelah perang selesai dan pemuda itu berdiri di puing-puing reruntuhan yang terjadi akibat kekacauan yang dilakukan oleh Hittler, dan pemuda itu ditanya tentang keputusannya. Dan pemuda itu membalas, “Kembali ke tahun-tahun saya membuat keputusan itu, saya melihat bahwa Hitler begitu hebat dan Yesus Kristus sangat kecil.” Itu adalah potret dari budaya, ekonomi, domestic, dan kerohanian modern Amerika. Materialisme sangatlah besar, uang sangatlah besar. Kesuksesan dan keberuntungan sangatlah besar. Hiburan sangatlah besar. Dan Yesus kelihatan begitu kecil.
Ada sebuah sikap baru yang bertolak belakang dari Amerika terhadap Tuhan kita, dan itu sukar untuk diabaikan. Dan saya hanya akan mengambil sebuah contoh karena waktu kita yang sangat terbatas. Sekitar dua hari yang lalu, di halaman utama dari surat kabar Berita Pagi Dallas, munculnya berita utama ini, dan anda semua telah membacanya. Berita utama itu menulis: “Populasi Penjara Amerika Melonjak Sekitar 41% Selama Lima Tahun, Dan Hampir Berlipat dari Lima Tahun Sebelumnya.” Kemudian artikel itu berbicara tentang populasi penjara yang sedang meningkat. Yang pertama terjadi di Kalifornia. Yang kedua terjadi di New York. Dan yang ketiga adalah Negara bagian kita ini yaitu Teksas. Jika anda tinggal di Negara bagian Teksas, itu adalah berita utama yang secara rutin anda baca setiap hari. Dan hal yang paling penting adalah: Kita tidak dapat membangun penjara yang cukup besar untuk menjaga populasi kita. Kita tidak dapat membangun lembaga pemasyarakat yang cukup besar untuk mengirim para penjahat. Dan keseluruhan sistem rehabilitasi di Texas akan mengalami kegagalan karena kita tidak memiliki cukup uang untuk mendirikan penjara dan lembaga pemasyarakatan di mana kita dapat mengirim para penjahat dan para pelanggar hukum.
Saya menyampaikan hal itu sebagai salah satu bukti tentang kehancuran yang sedang terjadi di dalam bidang kerohanian, dan moral dan kehidupan domestik di Negara Amerika ini. Apa yang kita butuhkan sebuah pertobatan yang besar, sebuah kebangunan rohani dan tanpa itu maka tidak akan ada sebuah perubahan besar.
Lalu, apakah saya melihat hal itu terjadi? Tidak, saya tidak melihatnya. Saya tidak melihat indikasi sebuah gerakan besar atau pencurahan Roh Kudus di setiap tempat di Amerika ini. Saya tidak melihatnya dalam sebuah waktu. Saya tidak dapat membayangkan bentuk yang paling menyedihkan selain dari pada sebuah buku kartun yang berada di tangan saya, sebuah buku yang berjudul “Mengapa Kebangunan Rohani Terhenti?” Dan hal itu menarik perhatian saya. Mengapa tidak ada kebangunan rohani. Sebuah buku komik, yang menggambarkan beberapa orang yang tenggelam di dalam kehidupan Amerika modern. Kemudian saya melihat bagian yang pertama. Dan di dalamnya ada sebuah gambar. Sebuah kartun, yang berkenaan dengan doa. Altar keluarga. Dan kartun itu berjudul: “Altar Keluarga.” Dan itu adalah sebuah gambar keluarga yang berkumpul di depan sebuah televisi. Altar keluarga dari Amerika modern. Saya membuka halaman berikutnya dan gambar yang kedua yang berjudul: “Seorang Kudus Modern Bergulat dengan Kuasa Kegelapan.” Dan gambar dari kartun itu adalah seorang pemuda yang sedang berlutut sebelum dia tidur dan berkata, “Sekarang, saya akan berbaring untuk tidur.” Kartun yang ketiga adalah gambar dari seorang pemuda di depan sembilan atau sepuluh gereja yang kosong, yang nampak jelas itu adalah hari rabu malam, dan gambar itu berjudul: “Memancarkan Kesaksian bagi Juruselamat kita yang Hebat.” Dan pemuda itu berkata: “Tolonglah, tidak adalah seseorang yang mau bersaksi? Saya terus membuka halaman buku komik itu dan berisi tentang seorang pria yang tidak puas, yang tampaknya berada di bawah tekanan istrinya dan sedang mengemudi untuk pergi ke gereja, “Saya tahu bahwa tetangga saya terhilang, tetapi itu bukan urusa saya. Dan saya tidak akan mengjak mereka ke gereja. Itu adalah pekerjaan pendeta.” Dan saya membuka halaman berikutnya, dan halaman itu berkenaan dengan pendeta. Dia sedang berada di atas mimbar dan berdiri di depan sembilan atau sepuluh orang jemaat yang kosong. Dia sedang berdiri di sana dan inilah yang dia sampaikan. Dia berkata, “Kita telah mendengar apa yang disampaikan oleh H.G. Wells dan kita telah mengutip perkataan Charles Darwin. Dan kita telah berbicara tentang apa yang disampaikan oleh H.L. Menkin. Sekarang kita akan mendengarkan apa yang disampaikan oleh Majalah Time.” Ketika Allah berkata, “Aku tidak mengetahui apa pun selian dari pada Yesus Kristus dan diriNya yang telah disalib.” Kemudian saya membuka halaman terakhir dari buku komik tersebut dan diakhiri dengan sebuah cara yang luar biasa. Buku itu diakhiri dengan gambar umat Allah yang sedang menundukkan wajah mereka, yang sedang berlutut, meratap dan berdoa kepada Allah, “Tuhan, ampunilah saya. Ampunilah saya.” Kemudian ditutup dengan kartun dari berita utama dari surat kabar: “Sebuah kebangun rohani yang besar sedang melintasi Amerika.” Berita utama lainnnya adalah, “Gereja-gereja berkobar dengan Roh Kristus.” Berita utama lainnnya adalah, “Kejahatan dan Kenakalan serta Kemabukan Telah Berhenti.” Dan berita utama lainnya adalah, “Korupsi dan kebimbangan telah pergi dari bisnis dan pemerintahan.” Dan berita utama yang terakhir adalah, “Allah telah menyembuhkan negeri kita.” Oh, seandainya hal itu tergenapi dan itu harus dimulai dari sini, dan di dalam diri kita sendiri.
Ketika saya membaca sejarah Kekristenan (dan saya membacanya dan mempelajarinya setiap saat. Sekarang saya sedang mempersiapkan seri seri khotbah yang didasarkan atas Kitab Yehezkiel, seorang nabi yang hidup di dalam masa kehidupan umat Allah yang sangat kritis. Saya mempelajarinya dengan waktu yang sangat lama dan sulit, yang membuat mata saya hampir keluar. Saya membutuhkan sedikit doa sehingga Allah akan menguatkan mata saya, sehingga saya dapat belajar dan terus belajar. Saya sedang mempersiapkan khotbah yang didasarkan atas Yehezkiel dan akan disampaikan pada tahun depan), ketika saya membaca dan belajar, saya menemukan bahwa di suatu tempat di sepanjang masa ada kebangkitan rohani di antara umat Allah. Tidak ada suatu masa yang tidak ada kebangkitan rohani di antara umat Allah. Seluruh sejarah kekristenan menunjukkan bahwa di suatu tempat ada kebangunan rohani di antara umat Allah. Sepanjang masa, ada pencurahan Roh Kudus, yang memberi kekuatan dan yang menyelamatkan umat Allah di suatu tempat, dan itu terjadi sepanjang masa.
Ketika jemaat Yerusalem jatuh ke dalam legalisme Ebionit, ada kebangkitan rohani yang besar yang terjadi di gereja Antiokhia dan Efesus. Ketika gereja Antiokhia jatuh ke dalam kekacauan dan mengalami gangguan, kebanguan rohani dari Roh Kudus Allah dicurahkan ke atas gereja-gereja Karthago yang berada di Afrika Utara. Ketika gereja-gereja di Afrika Utara berada dalam semangat yang surut dalam ketaatan mereka terhadap Kristus, Allah mencurahkan anugrahNya yang menyelamatkan kepada orang-orang Gaul yang sekarang dikenal sebagai Prancis. Ketika Muhammad menghancurkan seluruh kesaksian Kristen di Levant, para biarawan dan sarjana-sarjana Iona menyeberangi Laut Irish menuju Inggris dan mempertobatkan bapa-bapa leluhur kita, orang-orang Anglo-Saxon dan orang-orang Northumbrian di Inggris. Ketika kepausan Roma mengalami kebobrokan, Allah mencurahkan RohNya yang menyelamatkan atas orang-orang Bohemia. Ketika gereja-gereja di Eropa Barat menjadi alat pemerintahan untuk memaksa dan menjajah rakyat, muncullah bintang reformasi. Ketika Unitarianisme menimbulkan penyimpangan dan kesesatan, serta menghancurkan gereja-gereja di New England, para pengkhotbah pioneer yang berada di barat memberitakan injil di seluruh bagian barat dan mempertobatkan orang-orang hingga ujung peradaban manusia yang berada di daerah barat, membangun gereja-gereja, dan mendirikan institusi-institusi kita dan meletakkan fondasi iman yang kita nikmati dan memberkati kita hingga hari ini. Ketika Jepang memandang dengan sikap acuh tidak acuh dan menghina pemberitaan injil, di seberang lautan yang tidak jauh, ada sebuah kebangunan rohani pada hari ini, yaitu di Korea. Selalu saja, di sebuah tempat di dunia ini, ada gerakan Roh Kudus yang sangat besar. Ada sebuah kebangunan rohani. Dan itu telah menjadi doa dan permohonan saya, agar hal itu juga terjadi bagi kita pada hari ini, bahwa Allah akan melakukan sesuatu di sini. Sama seperti yang telah saya sampaikan minggu yang lalu, salah satu pemimpin denominasi kita datang kepada saya dan berkata, “Jika anda memimpin gereja-gereja ke dalam usaha untuk memenangkan jiwa, maka hal itu akan menggandakan ribuan gereja lainnya di dalam denominasi kita, di dalam persekuatuan Baptis Selatan kita.” Tuhan, seandainya saya dapat melakukan hal itu di sini! Seandainya sesuatu yang luar biasa dapat terjadi di sini! Seandainya ada sebuah pencurahan roh yang menyelamatkan di sini! Seandainya kita dapat mengalami sebuah kebanguan rohani yang besar di sini! Lalu, bagaimanakah hal itu dapat terjadi? Ketika Saya membaca Firman Allah, Tuhan membuatnya sangat jelas. Hal itu bukanlah sesuatu yahg tersembunyi. Hal itu bukanlah sesuatu yang aneh dan hanya dipahami oleh orang tertentu saja. Hal itu bukanlah sesuatu yang bersifat mistik dan sukar untuk dimasuki. Itu adalah sesuatu yang pasti, sesuatu yang praktis, sesuatu yang bersifat tetap, sesuatu yang kita semua dapat masuk ke dalamnya dan bahkan dapat dipahami oleh anak kecil.
Selanjutnya, dalam waktu yang tersisa ini, mari kita melihat apa yang Allah lakukan ketika Dia mengirimkan sebuah kebangunan rohani yang besar. Mari kita berpaling ke dalam Kitab Kisah Rasul. Kisah Rasul pasal satu. Dan kita akan melihat empat hal di dalam dua pasal pertama yang terdapat di dalam Kitab Kisah Rasul yang saling berkaitan dan berhubungan dengan kebanguan rohani yang besar itu.
Yang pertama, Kisah Rasul 1:14. Setelah menyebutkan nama-nama yang berada di ruangan atas, Kisah Rasul 1: 14 berkata, “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan.” Bukankah hal itu sangat aneh, bahwa Dr Lukas berpaling dalam penulisan kisah itu untuk menyebutkan perempuan? Perempuan! “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan.” Kemudian dia menyebutkan Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudaraNya yang tidak percaya sebelumnya, akan tetapi sekarang mereka telah percaya. Yakobus, Yusuf, dan Simon serta Yudas, mereka semua sekarang telah berpaling dan beriman kepada Tuhan. Hal yang pertama adalah, mereka bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama bersama dengan perempuan. Mereka semua bertekun dalam doa. Mereka semua memohon dan mengetuk pintu anugerah Allah. Kemudian, bolehkah saya berbicara tentang Tuhan? Allah melakukan hal-hal yang pasti dalam cara yang tertentu. Saya tidak layak untuk masuk ke dalam hikmat Allah yang tidak terbatas. Saya hanya mengamati dan hanya itu yang dapat kita lakukan. Kita hanya melihat. Kita hanya mengamati. Allah melakukannya dalam cara tertentu. Sebagai contoh, saya memiliki nafas. Saya tidak dapat hidup jika saya tidak bernafas. Saya akan mati dalam berapa menit jika saya tidak bernafas. Allah membuatnya dalam cara yang seperti itu. Saya harus makan. Saya tidak dapat hidup jika saya tidak makan. Saya harus tidur. Saya tidak dapat hidup jika saya tidak tidur. Dan saya dapat bertanya kepada Allah tentang hal itu. Mengapa Dia membuat saya bernafas, atau mengapa Dia membuat saya makan, atau mengapa Dia membuat saya tidur? Akan tetapi saya tidak dapat berdebat dengan Allah. Itu adalah caya yang telah ditetapkan oleh Allah. Itu adalah cara Dia untuk memberikan kehidupan dan energi serta pemahaman kepada saya. Allah melakukan hal itu di dalam setiap area kehidupan manusia dan di dalam setiap area dari ciptaanNya. Itu adalah cara-cara tertentu yang digunakan oleh Allah. Dan dia melakukannnya dalam cara itu. Dan itu adalah cara yang dilakukan Allah sehubungan dengan kebangunan rohani. Sehubungan dengan pencurahan Roh Kudus, Dia melakukannya melalui doa, permohonan dari umatNya. Allah melakukannnya dalam cara itu.
Mengapa Allah tidak melakukannya dalam cara yang lain? Kita dapat menanyakan hal itu ketika kita bertemu dengan Dia di dalam sorga. Tetapi di dalam dunia yang kita tinggali ini, itulah cara yang dilakukan oleh Allah. Dan tidak akan ada pencurahan Roh Kudus dan kebangunan rohani serta gerakan Roh Kudus terpisah dari doa dan permohonan umatNya. Kita berdoa untuk sebuah kebangunan rohani. Dari sanalah hal itu datang. Dari atas sana Allah datang ke tempat ini, ke tempat di mana kita berada dan medium pengantaranya adalah doa. Itulah sebabnya saya mengumumkan kepada anda dan akan dimulai awal tahun depan, dalam waktu yang khusus, kita akan melakukan doa dan puasa. Kita akan berpuasa sepanjang hari, tidak makan apa pun sepanjang hari itu dan kita akan berkumpul di gereja ini dan akan berdoa ketika kita berpuasa. Yang pertama adalah seluruh staff kita dan seluruh keluarga mereka. Kemudian para diaken dan keluarga mereka. Dan kemudian seluruh anggota jemaat beserta dengan seluruh keluarga. Kita akan bertemu di ruangan ini sepanjang hari dan kita akan melakukan doa dan puasa. Kita akan menaikkan permohonan kita dan mengetuk pintu sorga. Kita akan meminta Allah untuk campur tangan dalam kehidupan kota kita dan keluarga kita serta rumah kita dan hati bangsa kita dan seluruh dunia. Kita akan melakukannya, kita akan berdoa.
Yang kedua. Lihatlah ke dalam Kisah Rasul pasal dua ayat yang pertama: “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.” Mereka semua. Kumpulan umat Allah berkumpul bersama-sama. Itu adalah hal yang kedua. Jemaat kita datang bersama-sama. Saya ingin menunjukkan sesuatu kepada anda gereja kita. Seandainya hal ini terjadi dan saya berbicara tentang sebuah respon yang sederhana, seandainya hal ini terjadi, seluruh televisi Amerika, seluruh jaringan berita, seluruh radio yang menjangkau Amerika, setiap majalah dan setiap surat kabar di dunia ini akan membuatnya menjadi berita utama, tentang apa yang sedang terjadi di sini dan berusaha untuk menggambarkan apa yang telah terjadi di sini. Pendeta, peristiwa apa yang sedang anda bicarakan yang akan terjadi di sini, yang dapat mengguncang dunia, dan akan menjadi pusat perhatian dunia? Sebuah hal yang tampak jelas dan sangat sederhana dan mudah untuk menyebutkannya. Ada dua puluh lima ribu lima ratus orang anggota dari jemaat ini. Kita semua berjumlah dua puluh lima ribu lima ratus orang. Dan itu termasuk dua puluh dua misi. Jadi mari kita mengeluarkannya dan hal-hal yang lainnya. Dan hal itu akan meninggalkan jumlah dua puluh ribu orang dari kita yang berada di dalam jemaat ini. Saya berharap kita semua dapat datang, untuk hadir bersama-sama. Maka akan ada tiga ribu orang dari kita yang berada di dalam dan tujuh belas ribu orang akan berada di luar yang berusaha masuk ke dalam namun tidak bisa. Setiap berita utama surat kabar, setiap jaringan televisi, setiap majalah akan menulisnya, seluruh gereja akan berada di tempat ini untuk melihat fenomena itu. Tiga ribu orang dari kita yang berada di dalam dan tujuh belas ribu orang yang berada di luar dan berusaha untuk masuk ke dalam. Dapatkah anda bayangkan apa yang dapat dilakukan oleh hal itu terhadap Sekolah Minggu dan program mereka? Bayangkanlah apa yang akan dapat dilakukan oleh komite pembangunan dan program mereka. Bayangkanlah apa yang akan dapat dilakukan oleh persekutuan diaken dan perencanaan mereka. Bayangkanlah apa yang dapat dilakukan terhadap jemaat dan saksi Kristus. Apakah anda sedang berbicara tentang hal sederhana yang akan hadir? Ya, itu benar. Kehadiran dari jemaat kita. Dapatkan anda menggambarkan betapa berbedanya dengan apa yang terjadi dengan jemaat kita, ketika anda bertanya kepada mereka, “Kapankah anda terakhir kalinya berada di dalam gereja? Mereka akan menjawab, “Coba saya ingat, tearkhir kalinya saya datang adalah saat Paskah, saat itulah saya berada di di gereja.” Kehadiran yang jarang, terjadi dalam anggota jemaat itu. Tidak heran jika Allah melihat ke bawah dan berkata: Aku akan melewatkan mereka. “Semua orang percaya berkumpul di satu tempat.”
Yang ketiga, lihatlah ke dalam ayat yang kedelapan: “Mereka berkata: Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan Allah?” Kelompok yang memberikan kesaksian. Suatu hari kita telah mengadakan sebuah pertemuan di tempat ini, dan saya lupa dalam sebuah kesempatan apa, akan tetapi pendeta Wallace Basset berada di sini, yang mengembalakan Gereja Cliff Temple Baptist selama empat puluh tahun. Dan dalam kesempatan itu dia berbicara kepada jemaat kita. Dan dia menyampaikan sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan. Dia berkata, “Pertama kali saya diundang untuk datang kepada Tuhan, pada saat itu saya menerima Tuhan. Pertama kalinya saya diminta untuk menjadi orang Kristen, saat itulah saya menjadi orang Kristen. Pertama kali saya diundang untuk percaya kepada Juruselamat, saya percaya kepadaNya, saya memiliki keyakinan kepadaNya.” Kebanyakan orang sama seperti itu. Mereka tidak sukar dan keras ketika anda berbicara kepada mereka. Saudara yang terkasih, saya telah menjadi pendeta selama lima puluh tujuh tahun. Selama lima puluh tujuh tahun itu, saya telah mengetuk berbagai jenis pintu. Saya telah berbicara kepada setiap jenis orang yang dapat anda bayangkan. Dan tidak satu kali pun saya pernah mengalami penolakan. Satu kali pun tidak. Setiap pintu rumah yang saya ketok dan setiap orang yang berbicara dengan saya tentang Tuhan, menerima saya dengan penuh keramahan, kemurahan, dan kebaikan. Orang-orang tidaklah sekeras itu. Orang-orang tidaklah sekeras yang anda bayangkan. Yang menjadi masalah adalah bahwa anda tidak memberi perhatian kepada mereka. Kebanyakan orang akan memberikan respon terhadap kasih dan kebaikan dan perhatian serta pertolongan. Kebanyakan orang seperti itu. Terutama jika mereka masih muda. Kesalahan tidak terletak karena kekerasan mereka, kesalahan justru terletak karena anda sama sekali tidak peduli. Itu adalah masalah kita. Kita tidak memiliki beban terhadap jiwa orang lain
Kemudian yang terakhir, dan ini adalah alasan bagi seri khotbah ini. Di dalam Kisah Rasul pasal dua ayat 46: “Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari di dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.” Program penginjilan yang dilakukan dari rumah ke rumah. Kita datang kemari pada hari Tuhan sebagai sebuah kumpulan jemaat yang besar untuk memuji namaNya, untuk menaikkan permohonan sehingga kita dapat memperoleh orang-orang yang dimenangkan kepada Tuhan, untuk membuka hati mereka dan memberi pengakuan atas iman mereka di hadapan umum. Kita datang kemari untuk menyanyikan pujian kepada Tuhan, untuk membaca Alkitab, untuk mendengarkan sebuah penjelasan Firman Tuhan, untuk berdoa agar pendeta dipenuhi dengan hikmat dari Allah dan dapat paham saat dia belajar dan berdoa serta membaca Alkitab dan menyampaikan khotbah, kita datang kemari untuk hal itu. Tetapi pelayan yang terbesar dari jemaat kita seharusnya berada di luar sana, di tempat jemaat kita tinggal, di rumah-rumah kita, tempat di mana orang-orang berkumpul bersama-sama, sahabat-sahabat kita, tetangga-tetangga kita, belajar Firman Allah, mendengarkan pesan Roh Kudus, bersaksi dan memenangkan jiwa bagi Yesus Kristus.
Oh, betapa lebarnya pintu yang telah dibuka oleh Allah di hadapan kita. Dan betapa besarnya kekuatan yang dapat Dia berikan bagi kita dalam sebuah kebangunan rohani jika kita melaksanakan hal-hal yang sederhana ini di dalam kehidupan kita, yang telah diletakkan di atas jiwa kita. Mengapa tidak? Para staff gereja, mari kita mencobanya, dan kita lihat apa yang dilakukan oleh Allah. Para diaken dan seluruh anggota yang berada di Sekolah Minggu kita, setiap komite, bersama-sama dengan perempuan, mari kita berdoa dan memadang sorga serta mengharapkan jawaban dari Allah. Dan jika Allah melakukan hal itu di sini, maka melalui kita, Dia akan mengunjungi bangsa ini dengan sebuah kebangkitan rohani. Oh, semoga mata saya masih dapat memandang atas hal itu! Supaya saya dapat melihat orang-orang meratap dengan penuh sukacita atau meratap untuk memberikan sebuah pengakuan di hadapan Tuhan. Sehingga kita dapat ribuan orang dimenangkan kepada Kristus. Keluarga-keluarga yang datang kepada Kristus. Itu merupakan hal yang paling mulia yang dilakukan Allah terhadap kita.
Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.