PINTU YANG TERBUKA DI FILADELFIA

(THE OPEN DOOR OF PHILADELPHIA)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Wahyu 3:7-13

10-08-61

 

           Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio atau yang menyaksikannya melalui siaran televisi, anda sedang bergabung bersama dengan kami dalam ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Saya adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah dalam ibadah pukul tujuh pagi, yang berjudul: Pintu Yang Terbuka Di Filadelfia. Di dalam seri khotbah kita melalui Alkitab, kita telah sampai ke dalam kitab yang terakhir. Dan di dalam seri khotbah kita melalui Kitab Wahyu, kita telah sampai ke pasal tiga ayat tujuh. Dan ini adalah surat dari Tuhan kita kepada jemaat yang keenam dari ketujuh jemaat yang ada di Propinsi Asia Roma. Wahyu 3:7: 

 

Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau. Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

 

            Di dalam lingkaran besar dari ketujuh jemaat, kita telah sampai ke bagian yang keenam. Yang pertama adalah Efesus, kemudian ke bagian yang utara hingga Pergamus, kemudian berpaling ke selatan dan timur di dalam lingkaran ke Tiatira, dan lebih jauh ke selatan dan timur hingga ke Sardis; dan sekarang ke Filadelfia. Sebagaimana dengan perkembangan kota-kota itu, Filadelfia bukanlah kota kuno. Kota itu didirikan oleh  Attalus, yang merupakan raja kerajaan Attalid yang ibukotanya adalah Pergamus. Namanya adalah Attalus Filadelfus. Dan dia mendirikan kota itu pada tahun 140 B.C., dan disebut dengan namanya, Filadelfia.

            Ada beberapa hal di dalam surat ini yang merefleksikan topografi dan sejarah serta situasi kota itu. Sebagai contoh Tuhan berkata: “Aku telah membuka pintu bagimu.” Filadelfia dibangun untuk sebuah pertunjukan misi yang besar. Kota itu berlokasi di perbatasan tiga wilayah: Misia dan Lydia dan Frigia. Karena lokasi itu, Attalus membangun kota di sana sehingga ia bisa menjadi sebuah kota misi yang menawarkan budaya Yunani, dan bahasa Yunani dan seni Yunani dan literatur Yunani dan peradaban Yunani bagi suku-suku barbar yang liar di daerah pedalaman. Jadi Filadelfia adalah sebuah misi, didirikan untuk sebuah tujuan prestasi bagi penginjilan Yunani bagi suku-suku liar dari Frigia. 

            Hal lainnya di dalam surat ini: Dia menjanjikan kepada pemenang, “Ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku.” Di Filadelfia, jika seorang  hakim atau seorang dermawan atau seorang penolong telah melakukan sesuatu yang berbeda untuk kebaikan kota itu, mereka akan mengenang dia, memperingati dia dengan mendirikan sebuah pilar di dalam salah satu kuil dan nama mereka di ukir di atasnya.

            “Dan ia tidak akan keluar lagi dari situ.” Filadelfia merupakan sebuah kota yang berlokasi di lahan volcano yang luas dan merupakan subjek yang seringkali mengalami gempa bumi. Dan ketika lahar itu jatuh, orang-orang menyelamatkan diri mereka dan kemudian mereka kembali lagi, dan melarikan diri lagi jika ada indikasi letusan berikutnya. Tetapi di dalam Kristus, kita memiliki jaminan kekal yang tidak terbatas. “Dan ia tidak akan keluar lagi dari situ.”  “Dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru.” Salah satu gempa bumi yang terjadi pada tahun 17 A.D., menghancurkan kota itu, dan gempa bumi yang sama juga menghancurkan Sardis. Dan Tiberius, Kaisar Imperium Roma pada masa itu, membangun kembali Sardis dan Filadelfia. Dan sebagai penghormatan terhadap kebaikan kaisar mereka mengubah nama kota itu. Dan mereka memberikannya sebuah nama yang baru Neo Caesarea, “Kota Baru dari Kaisar.” Pada masa itu, kota itu kembali kepada nama awalnya, tetapi keadaan sekitarnya memiliki sebuah pengulangan di dalam surat ini, di kota baru dengan namanya yang baru.

             Ketika anda lihat surat itu secara keseluruhan, seluruhnya merupakan  memiliki pujian. Ada sebuah surat yang seluruhnya berisi pujian dan dorongan dan surat itu adalah  surat yang ditujukan kepada jemaat Smirna. Surat ini, yaitu surat yang ditujukan kepada jemaat misionaris Filadelfia juga di dalamnya hampir seluruhnya terdapat pujian dan dorongan. Ketika Islam menyapu seluruh Asia Kecil, Filadelfia merupan benteng terakhir dari iman Kristen. 

            Edward Gibbon, seorang yang kafir dan tidak percaya Tuhan merupakan seorang penulis sejarah dunia yang terkenal, dan karyanya itu berjudul The Decline and Fall of the Roman Empire, memiliki sebuah bagian yang berkenaan dengan keaadaan ketujuh jemaat ini yang secara tidak sadar memberikan nasehat tentang penggenapan Firman Allah. Saya mengambil sebuah kutipan dari sejarah dunia yang terkemuka, Edward Gibbon:

Di dalam keruntuhan Efesus, orang Kristen menyesalkan kejatuhan malaikat yang pertama, padamnya kaki dian pertama yang terdapat dalam Kitab Wahyu. Kehancuran itu terjadi secara sempurna juga menghancurkan kuil Diana atau Gereja Maria, yang terhindar dari para pengunjung yang dicurigai. Sirkus dan ketiga teater Laodikia yang terkenal sekarang dihuni oleh rubah dan srigala. Sardis menyusut menjadi sebuah perkampungan yang menyedihkan. Dan para penduduk Smirna didukung oleh pedagang luar negeri yang berasal dari Prancis dan Armenia. Hanya Filadelfia yang telah selamat oleh nubuatan atau dorongan (dia tidak tahu dengan apa). Di antara koloni dan jemaat-jemaat Asia, Filadelfia masih tetap berdiri, sebuah kolom dari pemadangan reruntuhan puing.    

            Jemaat Filadelfia adalah jemaat dengan pintu yang terbuka.

 

Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari…. Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka…. lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu….

 

Ketujuh jemaat mewakili tujuh era besar dan tujuh zaman di dalam perkembangan gereja-gereja Kristen:

             Periode Efesus adalah jemaat rasul-rasul. Periode Smirna adalah jemaat martir, jemaat katakombe; yang berada di bawah tirai besi dari Imperium Roma. Jemaat Pergamus adalah jemaat yang bersifat tetap, ketika gereja menikah dengan dunia. Jemaat Tiatira adalah jemaat yang dihuni oleh nabi palsu, yang berjubah ungu dengan rantai emas disekeliling lehernya, berbicara seakan orang bijaksana yang tanpa salah, yang berbicara atas nama Allah. Jemaat Sardis adalah jemaat Abad Kegelapan dan Reformasi di mana bintang-bintang Allah bersinar, mengumumkan fajar dari hari yang baru dan era yang baru. Dan jemaat Filadelfia adalah jemaat pintu terbuka. Jemaat yang kepadanya Allah memberikan umatnya kemampuan terbaik mereka, dan kesempatan terbesar mereka. 

Jemaat pintu terbuka adalah masa kini. Kita tinggal di zaman Filadelfia. Jemaat pintu terbuka yang menjadi milik kita, untuk dinikmati secara pribadi. Tuhan berkata:

“Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.”—air hidup, manna dari sorga, pengampunan dosa, kekuatan dan kemenangan atas hidup ini dan tujuan utama dari hidup yang akan datang.

Inilah firman dari…. Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka…. lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu…. 

            Itu adalah sebuah kutipan dari Yesaya 22:22. nabi Yesaya sedang menggambarkan tentang Eliyakim, bangsawan hebat, pengurus istana yang menjadi kepercayaan raja Hizkia. Kerajaan dan istana berada di tangan Eliyakim dan setiap orang yang ingin menghadap raja harus melalui pelayan yang mulia itu. Itu adalah sebuah tipe, dan sebuah gambaran, dari apa yang telah dilakukan Kristus dalam membuka pintu dari sebuah kebebasan, dan memiliki akses ke dalam hadirat Tuhan Allah Yang Mahatinggi.

            “Yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun.” Itu adalah pintu yang terbuka untuk setiap jiwa, kapan saja, setiap waktu, setiap saat, setiap tempat. Datanglah dengan penuh keberanian; itu telah menjadi milik kita dalam kasih dan anugerah serta kemurahan Allah Juruselamat kita. Setiap orang dapat menjadi seorang murid, seorang pengikut, seorang pelayan dari Tuhan dan raja kita; setiap orang dapat diundang kepada Yesus, setiap orang dapat menjadi misionaris; setiap orang dapat menjadi seorang pemenang jiwa; setiap orang dapat menjadi seorang saksi, dapat menjadi seorang pengundang, dapat menjadi seorang pelayan bagi Kristus. Pintu terbuka di depan kita.

            Suatu kali, seorang pria yang digerakkan oleh Roh Kudus pergi menemui Spurgeon, seorang Pengkhotbah Baptis di London, pria itu berkata: “Tuan, saya memiliki keinginan di hati saya untuk memenangkan orang kepada Kristus. Apa yang harus saya lakukan?”

            Dan Spurgeon berkata: “Apakah pekerjaan anda?”

            Dan pria itu menjawab: “Saya adalah seorang jurumudi mesin di jalur kereta api.”              Dan Spurgeon berkata: “Apakah orang yang menyalakan api pada mesin anda adalah orang Kristen?”  

            Dan pria itu menjawab: “Saya tidak tahu tuan.”

            Dan Spurgeon berkata: “Pergilah dan temukan dia.”

Itu adalah pintu yang terbuka untuk semua anak-anak Allah; tidak hanya bagi sejumlah orang; bukan hanya para pelayan, tetapi setiap orang, setiap waktu, di mana saja dapat memenangkan orang kepada Kristus, mengundang orang kepada Kristus, menerima sebuah tanggung jawab dengan nursery kita, dengan anak-anak kita, dengan pemuda kita, dengan banyak bagian pelayanan di gereja ini yang menjadi milik Yesus. sebuah pintu terbuka untuk melayani bagi kita semua; kita dapat mengambil sebuah bagian dan berbagi di dalamnya. Ini adalah jemaat Filadelfia dari hari kita dan masa kita.

            Jemaat Filadelfia mewakili zaman dan era yang besar dari gerakan misionaris dari jemaat-jemaat Kristus di dunia. Hal itu dimulai di akhir abad delapan belas. Pada tahun 1792, William Carrey dikirim keluar sebagai seorang misionaris dan mendirikan gerakan misionaris modern dari jemaat-jemaat Tuhan kita.

“Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.”

Ketika William Carey berdiri di depan asosiasi Baptis itu, dan sebagai seorang pelayan muda yang bertujuan untuk menginjili dunia, seseorang yang terpelajar dan memiliki kemampuan dan seorang pemimpin moderator dari asosiasi itu berkata kepadanya: “Duduklah! Duduklah orang muda. Ketika Allah menginginkan untuk mempertobatkan dunia berhala, Dia akan melakukannya tanpa pertolongan anda mau pun saya. Duduklah!”

           Tetapi Roh Allah bergerak di dalam jiwa William Carey dan mendirikan  Baptist Missionary Society yang pertama di dunia modern. Mereka mengumpulkan sejumlah uang dan mengirim William Carey ke India untuk memberitakan injil Anak Allah.

            “Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.” Sebuah hal yang seperti itu mustahil untuk dipikirkan pada hari ini, bahwa seorang pria akan berdiri dan mengecewakan seorang muda yang di dalam hatinya dia memiliki keinginan untuk menginjili bangsa-bangsa di dunia. “Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau;” kasih karunia dan berkat Allah atas jemaat Filadelfia ini. Dan ketika William Carey mendarat di India, the East India Company, perusahaan dagang dari Imperium Inggris, melarang dia untuk tinggal di India. Kemudian William Carey pergi sejauh delapan belas mil di atas Sungai Gangga di bagian kecil India yang dipimpin oleh pemerintah Denmark, dan di sana, di Serampore, dia membangun sekolah dan akademi dan mengirim para pengkhotbah Baptis untuk menginjili orang-orang yang terhilang di daratan besar itu. 

            Hari ini, hal itu akan sulit untuk dibayangkan bahwa sebuah perusahaan dagang dari bangsa yang mengalami pencerahan akan melarang kehadiran dari seorang misionaris, karena kemana pun misionaris pergi, ada sebuah peradaban Inggris modern dan perdagangan Amerika mengikutinya dengan cepat. “Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.”  “Aku telah membuka pintu bagimu di dalam jemaat Filadelfia ini.”  

            Hal yang sama terulang dan terjadi di dalam kehidupan Adoniram Judson, seorang misionaris Baptis Amerika yang terkemuka yang memulai usaha di tanah air kita yang tercinta. Ketika dia pergi ke India, dia dilarang oleh East India Company, jadi misionaris kita Adoniram Judson pergi ke Rangoon, Burma. Dan di Rangoon, setelah enam tahun dia memiliki petobat pertama. Ketika berada di sana, pada tahun 1813 terjadi pertempuran sengit antara Inggris dan Burma, pada tahun 1824 hingga tahun 1826, Adoniram Judson di tahan dalam sebuah penjara yang buruk. Di sana ada lima belenggu yang mengikat dia; menderita demam, disiksa oleh penjaganya, menderita sakit oleh panasnya rimba, dan akhirnya dirawat oleh istrinya yang tercinta, Ann Hassltine. Ribuan orang Kristen di Burma pada hari ini, tidak akan pernah dapat membayangkan hal itu pernah terjadi. 

            Dan larangan dari sebuah perusahaan yang terkemuka di dunia, merupakan sesuatu yang mustahil, bahwa hal itu menjadi sebuah karakteristik dari kepentingan dagang. “Aku telah membuka pintu bagimu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.” Zaman terbesar dari peradaban modern; Zaman terbesar dari bangsa-bangsa dunia; prenyebaran Firman Allah yang terbesar, dan peradaban serta budaya yang modern adalah berada di jemaat Filadelfia ini.  

            Lihat apa yang Tuhan sampaikan, masa pencobaan yang akan datang ke atas dunia: “Lihat, sesungguhnya Aku datang segera.” Ketika kita tiba di masa jemaat Filadelfia, kita sedang bergerak menuju zaman akhir; dan pintu itu akan ditutup. Pintu itu telah ditutup di Rusia dan seluruh masyarakat yang berada di bawah pemerintahan Republik Uni Soviet. Pintu itu telah ditutup di Cina; untuk pertama kalinya dalam sejarah, tidak seorang pun yang diijinkan pergi untuk memberitakan injil kepada penduduk Cina yang berjumlah setengah milyar. Dan injil itu perlahan-lahan ditutup dalam tiap-tiap wilayah dunia. Pintu itu mulai ditutup di kelompok hiper nasionalis di Afrika. Dan nun jauh di sana, pintu zaman Filadelfia, dan jemaat Filadelfia mulai tertutup.

Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu. Barangsiapa menang!

 

            Dan ketika hal itu datang, Tuhan membuat pengumuman: Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.

 

Jika seseorang bertanya kepada saya: “Dimanakah kita di dalam program Allah untuk umatNya dan duniaNya?” Ini adalah keyakinan pribadi saya: Saya pikir bahwa kita berada di akhir dari zaman periode Filadelfia. Saya pikir kita sedang berdiri di awal masa periode Zaman Laodikia.

            Dan mungkin, di dalam kehendakNya, pada masa kita, kita akan melihat kesudahan zaman. Tetapi bukankah hal itu merupakan sesuatu yang mengerikan dan menakutkan? Bukankah itu sesuatu yang menggentarkan untuk dilihat oleh manusia? Hal itu sangat tergantung kepada manusia itu sendiri. Jika saya belum disucikan, jika saya adalah seorang yang tidak percaya; jika saya adalah seorang yang menolak anugerah Allah dan kasihNya; jika saya berkata tidak kepada undangan Roh Kudus, maka tidak ada yang akan menunggu saya selain dari pada terror pada malam penghukuman dan kematian serta kesusahan besar yang akan datang ke dunia ini.

            Tetapi, jika saya menjadi bagian dari orang yang menang, maka yang akan menunggu saya adalah kemenangan dan kemuliaan dan kekekalan serta warisan dari takhta Yesus Kristus. Karena Dia berkata:

 

Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau… [Dan Alkitab versi King James menerjemahkannnya, “hari pencobaan yang akan datang, pĕirasmŏs.  Jika kata itu merupakan konotasi pada tahun 1611 A.D., saya tidak sadar akan hal itu. Pĕirasmŏs:  “Hari bencana.” “hari penghukuman.” “Masa kesusahan.” Maka Akupun akan melindungi engkau dari pĕirasmŏs, yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

 

Itu adalah alasan yang saya miliki bagi kita untuk membaca Lukas pasal 21. di sana Tuhan kita berkata: Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari  semua yang akan terjadi itu…(dari masa pencobaan, kesusahan hukuman mengerikan yang akan menimpa bumi ini.)

            Jangan melihat ke arah orang-orang yang seperti Napoleon kecil yang mabuk dan bermulut besar terhadap sekelilingnya dan menyampaikan hal-hal yang ada di sekelilingnya. Arahkanlah mata anda kepada Allah Yang Mahatinggi. Karena Allah berkata: Aku akan menghukum dunia ini.”

             Ada tiga zaman besar, seandainya saya dapat meringkaskannya secara cepat: zaman sekarang; zaman yang akan datang; dan di antaranya ada zaman yang disebut Alkitab sebagai Hari Tuhan—masa dari kunjungan dan hukuman Allah. Dan hal itu secara jelas digambarkan dalam Kitab Wahyu.

            Setelah satu khotbah lagi, khotbah pada minggu berikutnya yang membahas Laodikia, kita akan memulai dalam pasal empat yang merupakan sebuah gambaran yang jelas dari kesudahan zaman, akhir dari sejarah, akhir dari kisah umat manusia. Dan di dalam kedatangannya, hal itu akan dipercepat:  “Lihat, Aku datang segera.” Di dalam hari penghukuman, orang-orang yang menolak anugerah  Allah dan yang berkata tidak kepada undangan Roh Kudus, orang-orang ini akan melarikan diri pada hari yang tidak dapat dielakkan itu, pada hari penghukuman yang mengerikan, dan api, dan murka Allah tercurah atas bumi.

            Bagaimanakah hal itu akan terjadi dan bentuk dari banyak hal yang terdapat dalam Kitab Wahyu ini, saya tidak dapat masuk ke dalamnya. Semuanya merupakan hal-hal yang tidak pernah saya dengar; hal-hal yang tidak pernah saya lihat; hal-hal yang tidak pernah tampak di dunia atau di dalam sejarah manusia. Seluruh hukuman Allah akan dicurahkan dan bumi akan digoncangkan. Matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.

            Tetapi bagi mereka yang percaya kepada Kristus, “barangsiapa yang menang,” yaitu kita, akan memiliki janji Tuhan yang luar biasa. Dalam waktu yang tersisa ini, biarlah saya menyebutkannya, tentang apa yang telah Allah janjikan bagi mereka yang menaruh kepercayaan kepadaNya. Yang pertama, Dia berkata, “Ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku.” Sulit untuk memahami makna rohani dari konotasi yang indah ini. Yohanes berkata bahwa di Yerusalem Baru, di kota Allah, di rumah sorgawi kita, dia  berkata: “Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.” Di dalam sorga, di Yerusalem Baru, tidak ada sebuah kemah suci seperti yang didirikan oleh Musa di padang gurun. Dan di sana tidak ada Bait Allah seperti yang didirikan oleh Salomo di Gunung Moria. Tetapi Bait Suci di Yerusalem Baru  adalah Allah yang kekal, Tuhan Yang Mahakuasa.

            Dan ketika disampaikan tentang keberadaan kita sebagai sebuah soko guru di Bait Suci, di dalam kekekalan, di dalam kemuliaan, Bait Suci adalah Allah sendiri, dan kita adalah sebuah soko guru di dalamnya. Jadi sebuah sokoguru adalah untuk hiasan, untuk kekuatan, untuk peringatan. Dan Alkitab berkata bahwa jemaat adalah tiang penopang (sokoguru) dan dasar kebenaran. Tepat seperti itu, jemaat adalah untuk memperjelas dan mempertajam kebenaran Allah di dunia, sehingga manusia dapat melihatnya, mendengarnya, mengetahuinya dan memandangnya. 

            Yakobus, Petrus dan Yohanes, disebut sebagai sokoguru di jemaat Yerusalem. Kemudian, jangan pernah lupa bahwa manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Jadi ketika kita menjadi sokoguru di dalam sorga yang kekal, kita adalah ornament, hiasan dari anugerah dan kasih dan kemuliaan dan pengampunan dan keselamatan serta umat tebusan Allah. Di sana anda akan dipandang sebagai ekspresi, hiasan,  peringatan dari apa yang telah dilakukan Allah bagi umat manusia yang telah hilang, yaitu anda yang merupakan sokoguru di Bait Suci, di dalam kekekalan, di dalam kemuliaan Allah.

            “Dan ia tidak akan keluar lagi dari situ.” Itu adalah sebuah ungkapan untuk keabadian, kekekalan dari pelayanan dan ketaatan kita terhadap Allah. Di dalam sistem keimamatan, jabatan mereka akan diganti oleh kematian mereka. Bahkan orang tua pertama kita dikeluarkan dari  Taman Eden menjadi basah dan lembab oleh air mata dan keringat mereka dan akhirnya dikuburkan di bawah lapisan tanah. Tetapi di sini, kita akan “tidak akan keluar lagi dari situ” sebuah gambaran dari keabadian, kekekalan dari kedekatan kita dengan Allah. 

            “Dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku.” Imam Besar memiliki sebuah lempengan emas yang dikenakan di dahinya. Dan di atas lempengan itu tertulis nama Yehova, kekudusan bagi Allah. Dan imam besar dalam jabatannya dan di dalam pilihannya memiliki sebuah akses kepada Allah. Dan Kitab Wahyu berkata: “Dan namaNya akan berada di atas dahi kita. Dan kita akan memandang wajahNya dan tetap hidup.” Dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru.  

            Dan di dalam Kitab Ibrani pasal sebelas, Abraham digambarkan sebagai seseorang yang, “menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.” Dan pasal yang sama berkata: “Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.” Dan nama mereka akan diukir di atasnya, yang berarti bahwa nama itu akan menjadi milik mereka. Kota itu diciptakan untuk mereka. Yohanes melihat hal itu: Yerusalem Baru turun dari sorga. Dan dasarnya adalah mutiara dan memiliki gerbang permata; dan para malaikat dan Allah sendiri adalah Bait Sucinya.  Dan orang-orang bumi yang selamat berjalan di dalamnya. Dan anda serta saya akan berada di sana.

            “Padanya akan Kutuliskan Allah-Ku.”  Saya tahu nama yang lama dari Tuhan Yesus—“Dan namaNya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja damai.” “Dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” “Dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka.”—saya tahu nama-nama yang lama ini. Dan di dalam kekekalan yang akan datang, Tuhan tidak akan mengenakan namaNya yang lama dan yang terkenal, dan yang telah kita kenal. Di dalam surat Filipi pasal dua, Paulus berkata:

Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku……

 

Dia tidak akan mengenakan namaNya yang lama. Di dalam nama Yesus seluruh suku bangsa pada suatu hari akan bertekuk lutut.” Ada pemenuhan dan kemenangan dan kejayaan; ada hal-hal di dalam kekekalan yang akan datang di mana Kristus akan meninggikan kita dan memuliakan Bapa; melampaui dari segala yang pernah kita kenal dan jauh melampaui dari apa yang telah disingkapkan.

            Di dalam Kitab Wahyu pasal sembilan belas, di dalam pasal yang luar biasa itu dari penampakan yang mulia dan yang penuh kemenangan dari Anak Allah, ketika Dia akan datang kembali, Dia akan disebut dengan beberapa nama; dan namaNya adalah “Yang Setia dan Yang Benar,” dan namaNya adalah “Firman Allah.” Dan Dia memiliki sebuah tulisan pada jubahNya dan pahaNya: “RAJA SEGALA RAJA DAN TUAN DI ATAS SEGALA TUAN.”  

           Dan kemudian, di situ juga dikatakan: “(Dan di situ kepadaNya diberikan) sebuah nama yang tidak seorang pun yang tahu kecuali oleh Dia sendiri.’ “NamaKu yang baru.” Di sana ada kemuliaan, di sana ada penyingkapan, di sana ada kemenangan dan kejayaan yang akan diberikan kepada Yesus dan bagi kita yang bahkan belum disingkapkan.  

            Seperti yang disampaikan Paulus ketika dia mendapati dirinya sendiri tidak mampu untuk mengungkapkan kemuliaan Allah dan kasih karunia yang diberikan kepada kita, dia berkata:

 

Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia (hal-hal yang luar biasa, hal-hal yang mulia): semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.

 

 Sama seperti Kristus yang tersembunyi di dalam Allah, demikian juga kita tersembunyi di dalam Kristus. Dan semua kekayaan yang mulia yang menjadi miliknya akan menjadi milik kita. “Dan barangsiapa yang menang, padanya akan Kutuliskan nama-Ku yang baru.”   

            Ketika kita menyanyikan lagu undangan kita, jika ada seseorang yang ingin menyerahkan hatinya kepada Tuhan, untuk beriman dan percaya kepada Tuhan pada hari ini. Maukah anda datang dan berdiri di dekat saya? Atau sebuah keluarga yang ingin bergabung dengan jemaat ini, maukah anda datang dan berdiri di dekat saya? Bagi anda yang berada di atas balkon, ada tangga yang berada di belakang, di kedua sisinya dan di bagian depan, turunlah dan maju ke depan. Bagi anda yang berada di lantai bawah, terusulirah salah satu lorong bangku ini dan majulah ke depan. Katakan, “Pendeta, inilah saya. Saya mengulurkan tangan kepada anda sebagai bukti bahwa saya telah menyerahkan hati saya kepada Allah.” Atau, “Pendeta, ini istri saya, ini anak-anak saya, kami semua datang pada hari ini.” Ketika kita berdoa dengan sungguh-sungguh, lakukanlah keputusan itu pada pagi hari ini. Buatlah sekarang. Saat kita menyanyikan lagu ini maka pada baris yang pertama dan bait yang pertama, anda boleh maju ke depan. Lakukanlah saat kita berdiri dan menyanyikan lagu undangan kita.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, ThM