PINTU YANG TERBUKA UNTUK HIDUP

(THE OPEN DOOR TO LIFE)

Dr. W. A. Criswell

Wahyu 3:8

05-22-88

 

Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang bergabung bersama dengan kami dalam ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Ini adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah yang ditujukan untuk sarjana muda, khotbah yang berjudul, Pintu Yang Terbuka. Kita akan melihat teks Alkitab, sebagai sebuah latar belakang teks, yaitu perkataan Tuhan kita kepada jemaat Filadelfia di dalam Wahyu 3:8: “Lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun.”  

Salah satu kebajikan dan kemuliaan dari Amerika kita adalah kita dapat memiliki sebuah sekolah Kristen. Merupakan sesuatu yang sukar untuk dipikirkan, dan sangat mustahil bagi sebuah negara totaliter untuk memiliki sebuah sekolah Kristen. Di Rusia, di negara-negara Eropa Timur, dan setiap negara sosialis, bahkan sebuah sekolah minggu tidak diijinkan, semuanya dilarang secara hukum. Tetapi di negara kita, di negara kita, kita memiliki sebuah keistimewaan untuk memiliki sebuah sekolah di gereja, didukung oleh umat Allah, mengajarkan pikiran dari Tuhan Yesus Kristus. Saya memuji Allah atas Amerika.

 

Berikanlah penghormatan!

Sepanjang jalan di sana datang

Bunyi terompet dan drum yang riuh

Hati yang loyal terangkat tinggi

Berikan penghormatan,

Terhadap bendera yang berkibar!

 

 [Henry Holcomb Bennett, “The Flag Goes By”]

 

Terpujilah Allah atas Amerika. Dan di dalam negara ini, yang memiliki kebebasan dan kemerdekaan, kita memiliki keistimewaan untuk membangun akademi Kristen kita.

Sejak awal, pendidikan telah menjadi sebuah bagian dari gereja. Selama berabad-abad, pendidikan berada di tangan Allah. Hanya di dalam beberapa tahun belakangan ini pemerintah sekuler telah mensponsori dan mendukung pendidikan. Dalam abad mula-mula dan millennium awal, pendidikan merupakan sebuah bagian dari gereja. Di tangan saya, saya memegang Firman Allah. Traktat kecil yang kita sebuah Injil, dan surat-surat ini, yang menjelaskan pikiran Allah, merupakan bagian dari sebuah bagian pelatihan dari catecumens.  Mereka diajarkan kebenaran Allah yang luar biasa ini dari sorga. Dan mereka diajar oleh gereja. Dan seluruh universitas terkemuka itu, tanpa pengecualian, semua perguruan tinggi di Barat, Eropa dan Amerika, semuanya didirikan oleh gereja. Sekalipun itu, Oxford atau Cambridge, sekalipun itu Harvard atau Yale, atau Princeton atau universitas terkemuka lainnya, semuanya didirikan oleh gereja. Pendidikan berada di tangan gereja. Itu adalah sebuah bagian yang vital di dalam kerajaan Allah, yaitu sekolah.

Suatu ketika saya sedang mengadakan misi memberitakan Injil di Jepang, saya tidak tahu di mana, sebuah tempat yang paling jauh di kepulauan itu. Dan ketika saya membuat undangan, banyak dari mereka yang memberikan respon, menyerahkan hati mereka dalam iman kepada Yesus. Dan salah satu dari orang-orang itu, salah satu orang Jepang yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamatnya, mengambil sebuah kartu yang saya tempatkan di tangannya untuk menuliskan komitmennya kepada Tuhan. Dan ketika dia melihatnya dan membacanya, dia berkata kepada saya, “Sinsay, Sinsay, guru, tuan, jika saya menandatangani kartu ini, lalu bagaimana?”—tidak ada gereja, tidak ada sekolah. Saya menandatangani kartu ini, jika saya mengkomitmenkan hidup saya kepada Kristus, lalu bagaimana? Merupakan hal yang sangat penting bahwa gereja harus memiliki sebuah sekolah sama seperti gereja yang harus memiliki sebuah pertemuan umat Allah untuk memberitakan Injil. 

Sekolah Kristen. Apa yang membentuk sebuah sekolah Kristen? Yang pertama: itu adalah pengajaran setiap subjek di dalam setiap bidang, di dalam hikmat dan di dalam pikiran Allah. Setiap subjek dilihat sebagai sebuah wahyu Allah, kebenaran sorga. Ketika saya berjalan menelusuri jalanan Warsawa di Polandia, saya melewati sebuah monumen sebagai penghormatan bagi Copernicus. Ia adalah ilmuwan yang jenius, yang membawa kepada kita sebuah pengakuan bahwa pusat alam semesta bukanlah bumi tetapi matahari. Dan bumi beserta dengan planet lainnya berputar mengitari matahari. Saya lebih suka untuk mengambil satu langkah yang lebih jauh, pusat dan jantung dari seluruh alam semesta ini adalah Allah Yang Mahatinggi. Semua pengetahuan, semua ciptaan berputar mengelilingi Dia. Dan itu adalah sekolah Kristen. Setiap subjek diajarkan dalam interpretasi dan pikiran Tuhan kita.  

Apakah sekolah Kristen itu? Ia adalah sekolah di mana pelaksanaanya dan pengajarnya adalah murid-murid yang saleh, percaya kepada Tuhan kita Yesus. Mereka adalah orang-orang Kristen, mereka semuanya.

Apakah sebuah sekolah Kristen? Itu adalah sebuah sekolah di mana nama Yesus dapat disebut. Di sebuah ibadah kapel dapat dilakukan. Tempat di mana murid-murud dapat berdoa. Tempat di mana Firman Allah diajarkan. Saya telah membaca hal yang paling lucu dan paling aneh yang pernah datang ke dalam hidup saya yang terjadi sehari atau dua hari yang lalu. Yaitu tentang kepala sekolah yang sedang melewati sekelompok murid laki-laki, yang sedang berlutut dan saling berhadapan. Dan dia berhenti untuk melihat apakah itu. Dia kemudian berjalan kembali dan berkata, “Terima kasih Tuhan, mereka sedang main tembak-tembakan dan tidak sedang berdoa.” Jadi, anda tidak dapat berdoa di sekolah berdasarkan ketentuan hukum. Anda tidak dapat mengadakan ibadah kapel berdasarkan ketentuan hukum.  

Beberapa tahun yang lalu, saya telah diundang untuk berbicara di salah satu sekolah menengah yang terkemuka di kota Dallas, di salah satu bagian dari kota kita. Dan orang yang bertanggung-jawab terhadap pertemuan itu berkata kepada saya, “Jika anda menyebutkan nama Kristus maka kami akan menutup sekolah itu.” Itu dilakukan oleh Perserikatan Kebebasan Sipil Amerika. Permalukan mereka! Hembuskan mereka! Mereka adalah musuh Allah dan mereka adalah musuh kita. Saya tidak peduli apa pendapat mereka tentang diri mereka. Betapa merupakan sebuah tragedi bahwa kita sedang mensekulerisasikan pendidikan kita, keseluruhan sistemnya. Dan hasilnya telah menghasilkan budaya sekuler dan kehidupan sekuler dari Amerika. Kita bukan lagi negara Kristen. Kita adalah sebuah masyarakat sekuler dan kondisi itu semakin meningkat.

Oh, Allah, betapa kami sungguh-sungguh membutuhkan sekolah Kristen! Untuk memilikinya dalam kekayaan yang ada di kampus kita merupakan sebuah berkah bagi saya. Saya membayangkan gereja-gereja yang kelihatan seperti  kuburan besar yang indah, yang gelap dan tidak berpenghuni, tidak ada yang hadir sepanjang minggu dan hanya sekelompok kecil dari mereka yang berkumpul bersama-sama. Betapa indahnya jika orang-orang datang ke tempat ini. Tidak hanya dalam satu hari, tetapi hari-hari yang lain anda akan menemukan setidaknya ada dua ribu orang berada di gereja ini. Mereka akan pergi ke sekolah atau mereka masuk ke dalam berbagai aktivitas lainnya di dalam jemaat kita. Saya memuji Allah atas hal itu. 

Apa yang menjadi keberatan bagi sebuah sekolah Kristen? Baiklah, saya akan menyebutkannya dua. Yang pertama adalah, jika seorang anak pergi ke sebuah sekolah Kristen dan kembali pulang ke rumah dan berkata serta membuat pengakuan: “Aku telah bertobat. Aku telah menemukan Tuhan. Aku adalah orang Kristen. Aku telah diselamatkan.” Bagaimana jika sang anak membuat pengakuan itu kepada ayahnya atau ibunya? Mungkin anda akan berkata bahwa mereka keberatan atas hal itu. Tidak, sama sekali tidak. Bukankah ribuan kali lebih baik bahwa anak itu pulang ke rumah dan mengumumkan kepada orang tua mereka: Aku telah menemukan Tuhan, dari pada mereka berkata, Aku telah menemukan obat-obat terlarang atau aku telah menemukan  penyalur minuman keras atau aku telah menemukan mak comblang atau germo. Seribu kali lebih baik jika sang anak berkata: Aku telah menemukan Tuhan. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi di Amerika ketika sistem sekolah umum kita semakin dibanjiri dan dikendalikan oleh obat-obat terlarang dan minuman keras dan perzinahan dan ribuan hal lainnya yang menghancurkan anak-anak muda kita. Betapa merupakan sebuah hal yang luar biasa jika sang anak pulang ke rumah dan berkata kepada ayah dan ibunya: Aku telah men  mereka beryang kalian tahu, aku menemukan Tuhan sebagai Juruselamatku.

Salah satu keberatan lainnya yang dilakukan oleh sebuah sekolah Kristen. Mereka sangat dilindungi dalam sebuah lingkungan, dalam bingkai pengajaran akademik, dan mereka tidak dipersiapkan untuk realitas dunia. Saudaraku, saya hanya menyatakan hal yang sebaliknya. Bahwa anak-anak di sekolah sekuler tidak dilindungi  dan tidak mampu menghadapi lingkungan yang akan berkonfrontasi dengan dia. Karena anak-anak yang tumbuh di sekolah sekuler tidak memiliki Allah dan tidak memiliki pengajaran dan latihan yang sesuai dengan pikiran Kristus. Dia hanya dilindungi oleh hukum. Tidak dapat berdoa, tidak dapat membaca Alkitab, tidak dapat diajarkan Firman Allah. Dan dia teklanjang serta tidak memiliki persiapan menghadapi sebuah sikap permusuhan dan dunia sekuler. Saya mengakui bahwa anak-anak yang bersekolah di akademi Kristen kita dipersiapkan untuk menghadapi dunia dan seluruh tantangan dan masalah serta pencobaan yang ada di dalamnya. Apakah itu merupakan sebuah keberatan?

Mengapa orang tua harus memilih sebuah sekolah Kristen? Mengapa mereka harus melakukannya? Nomor satu: Mereka adalah siswa yang terbaik di universitas kita.  Tidak ada kelompok lain yang menghadiri universitas kita yang dapat dibandingkan secara prestasi akademik yang dihasilkan dari lulusan yang berasal dari akademi Kristen kita. Mereka adalah yang terbaik. Mereka menghasilkan lulusan terbaik dan mereka adalah siswa-siswa terbaik. Anda tahu, beberapa waktu yang lalu, saya membaca sebuah survey yang telah dibuat oleh orang-orang yang diajar di sekolah Kristen kita. Dan salah satu survey itu berkata: “sangat jauh, siswa terbanyak di dalam sekolah Kristen datang dari para professional yang mereka sendiri telah dididik dalam masyarakat sekuler kita, di dalam sistem pendidikan sekuler kita. Mereka tahu dan mereka memilih untuk mengirim siswa-siswa mereka, anak-anak mereka ke sebuah sekolah Kristen.” Mereka bijaksana. Jika secara kemanusiaan mungkin, apa pun juga, kehidupan professional yang diberikan Allah ini, jika saya bisa, saya akan mengirim anak laki-laki saya dan anak-anak perempuan saya ke sebuah sekolah Kristen.

Mengapa para orang tua mengirim anak-anak mereka ke sebuah sekolah Kristen? Karena di sana mereka menyajikan kebenaran Allah yang akan memberkati mereka selamanya, menuntun dan memimpin mereka. Mari kita lihat hal itu untuk sejenak. Tiadak ada sebuah bukti dalam  sejarah bahwa pendidikan itu sendiri, dan prestasi ilmu pengetahuan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. Dari David Lloyd George.  Dia adalah seorang Baptis Inggris dan merupakan Perdana Menteri Inggris selama Perang Dunia I. Untuk memahami perkataannya itu, saya harus menjelaskan perusahaan baja terbesar yang terbesar yaitu  Krupp—K-r-u-p-p—di Essen, Jerman. Selama seratus tahun, keluarga Krupp telah membangun sebuah industri baja yang luas yang akhirnya diubah menjadi pabrik perlengkapan perang sejak Perang Dunia I. Dan pada masa Perang Dunia II ada dua ratus ribu orang yang bekerja di gudang senjata Krupp . Dan sekarang kita akan melihat kalimat dari  David Lloyd George.  Dia berkata, “Lawan terhebat yang kita hadapi bukanlah gudang senjata Krupp, tetapi sekolah-sekolah Jerman.” Tidak ada sebuah bangsa yang memiliki tingkat kemelekan yang tinggi dan prestasi akademik melebihi Jerman. Ketika saya masih muda, banyak pria dan wanita yang luar biasa di dunia akademik pergi ke sebuah universitas Jerman. Dan  David Lloyd George dalam Perang Dunia I berkata—“musuh kita yang paling hebat adalah sekolah-sekolah Jerman.”

Kemudian Perang Dunia II, tidak lama setelah Perang Dunia II saya berada di Dachau sebelum segala sesuatu telah dilakukan terhadap hal itu, sebelum segala sesuatu berubah. Dan saya berjalan di sekitar Dachau. Saya tidak mempercayai apa yang saya lihat. Atas nama ilmu pengetahuan dan atas nama penelitian, mereka mengambil nyawa manusia untuk babi guinea mereka.  Anda pasti bertanya, “Apa maksud anda dengan hal itu?”  Apa yang saya maksudkan adalah, tentang persiapan mereka untuk menyerang Rusia—yang berarti bahwa mereka akan berjalan di jalan yang dingin di negara itu pada musim dingin—mereka kemudian mengambil manusia, dan meletakkan mereka dalam kamar-kamar dengan suhu yang dingin hingga mereka membeku sampai mati. Dan mereka melakukan percobaan dengan berbagai jenis pakaian yang akan menolong mereka supaya tetap hangat. Kemudian yang lainnya ditempatkan dalam air dengan suhu yang dingin hingga mereka membeku hingga mati di dalam es dan suhu yang dingin. Dan untuk semua percobaan itu mereka memakai manusia. Dan ketika mereka mengajarkan orang-orang bagaimana untuk menggunakan bayonet mereka, mereka menggunakan manuia yang hidup. Dan begitu seterusnya. Dari manakah hal itu berasal? Itu berasal dari komunitas akademik dari kehidupan sekolah, kehidupan universitas Jerman. Saya ingin mengulangi kembali bahwa tidak ada bukti dalam sejarah bahwa prestasi pendidikan dan kontribusi pembelajaran tidak membuat manusia menjadi lebih baik, tidak sama sekali. Karena anda adalah sebuah lulusan sebuah sekolah, tidak berarti bahwa anda memiliki sebuah hati yang sempurna di hadapan Allah. 

Mari kita mengambil sisi lain dari hal itu. Tidak ada bukti bahwa prestasi dari pembelajaran akan membawa berkat ekonomi ke dalam keluarga manusia. Lalu, itu adalah sebuah hal yang paling kuat yang dapat disampaikan oleh seorang pelayan. Di atas suatu tingkatan tertentu, tidak ada sebuah bukti, dari semua hasil dari kontribusi pembelajaran tidak memiliki peran yang besar untuk membawa berkat dan kebahagian bagi hidup manusia. Bukankah itu sebuah hal yang aneh? Anda mungkin berpikir bahwa semakin banyak kita miliki, semakin kita kaya, maka kita pasti akan semakin bahagia. Sangat terlihat bahwa pengaruh dan kekayaan menghasilkan pengaruh yang sebaliknya. Mereka membawa penderitaan ke dalam hati dan keluarga-keluarga manusia.   

Biarkan saya memberikan sebuah ilustrasi kecil tentang hal itu. Saya tidak begitu sering menyaksikan siaran televise, hanya pada jam sepuluh pada minggu malam untuk menyaksikan berita dan hanya itu. Ada banyak hal lain yang dapat saya lakukan dari pada melihat tabung yang bodoh itu, yang hanya mengolok-olok, hanya duduk di sana dan di situ. Kemudian, saya tidak tahu, bagaimana tiba-tiba saya melihat televisi dan duduk di sanart?” Mungkin salah satu alasannya adalah karena bintang yang main adalah Eddie Albert. Dan sewaktu-waktu seseorang yang tidak tahu akan berkata, “Tidakkah anda tahu, anda sama seperti Eddie Albert?” Anda tahu, saya menjadi sorotan di mana-mana.  Mungkin memang seperti itu. Lalu, siaran yang ada di dalam televisi itu dibagi dalam empat babak. Babak yang pertama: Eddie Albert duduk di sebuah rumah besar Fifth Avenue di New York City.  Dan dia duduk dalam sebuah meja yang panjang. Dia berada di sana dan di ujung meja yang lain duduklah istrinya yang cantik. Dan mereka sedang menunggu untuk dilayani oleh para pelayan dengan pakaian yang sangat indah. Dan istrinya yang sedang berada di ujung meja sedang mencela dia. Istrinya mencaci makinya, mengutuknya dan menyumpahinya. Dan seakan-akan itu belum cukup, ayah mertuanya datang. Dia kelihatan seperti salah satu tokoh terkemuka. Dia masuk ke dalam seperti seorang kapten dari industri dan dia berdiri di sana dan mencela menantu laki-lakinya itu. Sangat mengerikan kata-kata yang disampaikan tentang menantunya itu. Itu adalah gambaran yang pertama.

Pemandangan kedua: Eddie Albert berada dalam sebuah kantor yang megah di salah satu bangunan yang paling tinggi di Kota New York. Dia sedang duduk di atas kursi yang sangat mewah. Dan dia menundukkan kepalanya, sangat menderita dan berharap dia mati. Dan ketika dia duduk di sana di meja yang mewah itu, telepon berbunyi dan dia mengangkatnya. Panggilan itu berasal dari kekasih lamanya yang dia tahu berada dalam sebuah desa kecil di atas New England, tempat tinggal semasa kanak-kanak dan telah mencintai gadis desa itu. Wanita itu berkata di telepon, “Kamu berjanji bahwa jika saya mrembutuhkanmu, kamu akan datang. Saya membutuhkan kamu sekarang, maukah kamu datang?” Itu adalah bagian yang kedua.   

Yang ketiga: Eddie Albert berada di sebuah desa kecil yang berada di New England. Dan dia sedang berbicara dengan kekasihnya bertahun-tahun yang lalu. Kekasihnya itu sudah menikah dengan orang desa di sana dan tetap tinggal di sana dn memiliki anak laki-laki. Dan wanita itu berkata kepadanya, “Anak laki-laki saya telah jatuh cinta di sini dengan seorang gadis desa. Dan dia ingin menikahi gadis itu dan tetap tinggal di sini. Dia memiliki sebuah pekerjaan yang kasar dan dia ingin tinggal dengan gadis itu dan mengerjakan pekerjaan kecil yang dia miliki itu dan membangun rumah di desa ini dengan gadis yang dia cintai itu.” Kemudian dia berkata lagi kepada Eddie Albert, “Aku ingin anak laki-lakiku  sama seperti kamu. Aku ingin dia pergi ke kota besar dan menghasilkan uang yang banyak.  Aku ingin dia menjadi orang kaya dan menikah dengan gadis kaya. Aku ingin engkau memnujuk dia untuk melakukan hal yang kamu lakukan. Pergi ke kota, menjadi kaya dan menikah dengan putri orang kaya.” Itu adalah bagian yang ketiga.

Baiklah, bagian yang terakhir. Eddie Albert bertemu dengan pemuda itu. Dan dia sedang berbicara dengan anak laki-laki itu. Dan akhirnya dia berkata kepada anak muda itu, “Nak, kamu menikahlah dengan gadis itu, dan tetap tinggal di desa ini dan melakukan pekerjaanmu serta membuat rumah di tempat ini.” Apa yang anda pikirkan tentang hal itu? Anda pikir dia pastilah gila? Tidak. Dia sama sekali tidak gila. Kekayaan, ketenaran, keberuntungan, berpengaruh, dan rumah yang besar tidak membawa kebahagiaan ke dalam hatim manusia, tidak sama sekali.

Baiklah, kalau begitu, kemudian apa yang menjadi tujuan dari pendidikan, prestasi dan kerja keras setelah hal-hal tentang Tuhan? Saya dapat mejawabnya dalam sebuah kalimat. Tujuan pendidikan adalah untuk memuliakan Allah. Hanya itu. Tuhan, jika Engkau dapat menggunakan aku, dengan sebuah lulusan dari universitas atau sama seperti saya hidup dalam pelatihan seminari, maka inilah pikiran saya, studi saya, sehingga saya dapat menjadi pelayan yang luar biasa bagi Engkau. Hanya itu dan hanya itu. Tidak bukan untuk alasan lain, hanya untuk memuliakan Allah. Apakah yang akan kita sampaikan?

 

Palingkanlah matamu kepada Yesus

Lihat dengan penuh di dalam wajahNya yang indah

Dan hal-hal dunia ini akan menjadi redup

Di dalam cahaya kemuliaan dan anugerahNya.

 

 [Helen Howarth Lemmel, “Turn Your Eyes upon Jesus”]

 

Hanya untuk mengagungkan Tuhan dan Allah, jika latihan dan pendidikan dapat menolong saya untuk melakukan hal itu, maka saya akan menjadi siswa yang baik dari Alkitab. Dan saya dapat belajar di bawah kaki professor. Maka saya dapat pergi ke dalam dunia dan menjadi saksi yang luar biasa tentang kebaikan dan anugerah dari Juruselamat yang mulia, yaitu Tuhan Yesus. Itu adalah seluruh ringkasan dan makna serta tujuan hidup. Dan tidak ada hal yang lain.

Allah memberkati anda, orang-orang muda, ketika anda memberikan hati dan tangan dan jiwa dan tubuh serta ketaatan anda untuk mengagungkan Tuhan di dalam setiap hal yang anda lakukan, segala sesuatu yang anda pelajari dan komitmen yang anda buat di dalam hidup anda, yang untuknya Allah telah menciptakan anda dan melahirkan anda. Amin.

Sekarang, mari kita berdoa bersama-sama.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, ThM