APA YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA NABI
(WHAT DO THE PROPHETS SAY?)
Dr. W. A. Criswell
Wahyu 10:7
4-01-84 10:50 a.m.
Di dalam seri doktrin utama kita, yang meliputi sebuah periode yaitu sekitar tiga tahun, kita sekarang sedang dalam bagian tentang kedatangan Tuhan kita. Khotbah ini berjudul: Apa Yang disampaikan Oleh Para Nabi Ketika Mereka Memprediksikan Tentang akhir Dunia dan Kedatangan Kembali Dari Tuhan Kita? Sebagai sebuah latar belakang bagi teks kita, mari kita lihat di dalam Wahyu 10:7: “Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi” [Wahyu 10:7].
Rahasia Allah. Ada ribuan hal yang memenuhi jiwa kita ketika kita berusaha untuk memahami kehadiran kejahatan dan kegelapan dan kekerasan dan dosa dan kematian di dunia, dan mengapa Allah mengizinkan kedukaan dan penderitaan itu. Wahyu menyebutnya “rahasia Allah.” Dan itu akan berakhir pada waktu bunyi sangkakala malaikat yang ketujuh; di kesudahan zaman, akhir dari sejarah, di akhir zaman. Kemudian kita akan mengerti, Allah akan membuatnya jelas dan kita akan menemukan alasan untuk semua air mata dan kekecewaan dan dosa dan kematian serta maut, ketika Yesus datang kembali.
Kemudian, sang rasul menulis di dalam teks ini bahwa hal itu telah dinubuatkan sejak semula oleh orang-orang yang diutus sebagai pembawa pesan Allah dengan kata-kata yang membesarkan hati dan kemenangan bagi dunia. Nabi-nabi Allah, Apa Yang Disampaikan Oleh Para Nabi? Dan kita akan mendengarkan apa yang mereka sampaikan kepada kita baik di dalam Perjanjian Lama dan di dalam Perjanjian Baru. Dan saya telah membagi khotbah ini, studi tentang para nabi ke dalam lima kategori. Apa yang sesungguhnya disampaikan oleh para nabi?
Yang pertama, mereka berbicara tentang kedatangan Kristus yang kedua kali jauh lebih banyak dari pada kedatanganNya yang pertama. Nomor dua, mereka berbicara tentang kepastian dari campur tangan Allah di dalam perkara-perkara sejarah manusia, di dalam urusan-urusan dunia ini. Kadang-kadang kita setengah diyakinkan oleh orang-orang kafir dan ateis bahwa siapa pun yang menjadikan dunia ini, atau pun jika tercipta dengan sendirinya, siapa pun yang melakukannya ia telah pergi dan melupakannya. Tidak demikian kata para nabi; Allah campur tangan, turut bekerja, dan Dia ada di dalam perkara-perkara dunia ini.
Nomor tiga—apa yang disampaikan oleh para nabi? Mereka berbicara tentang bangsa Israel di dalam kasih yang tiada hentinya dan memperingatkan mereka dan berbicara tentang keselamatan akhir mereka ketika Yesus datang kembali. Apa yang sesungguhnya disampaikan para nabi? Nomor empat, mereka menyatakan bahwa akhir azaman akan ditutup dengan perang dan kehancuran. Akhir dari sejarah berada di dalam darah, di dalam kekerasan, di dalam air mata, hati yang hancur, tragedi, kegelapan, kegentaran dan rasa takut. Nomor lima, apa yang disampaikan oleh para nabi? Mereka memproklamasikan kemenangan Tuhan, penciptaan kembali dari langit dan bumi yang baru. Dan mereka menyatakan sebuah prospek dan sebuah janji dari kebangkitan umat manusia yang baru.
Sekarang, mari kita mulai. Apa yang disampaikan oleh para nabi? Yang pertama, mereka berbicara tentang kedatangan Kristus jauh lebih banyak dari pada ketika mereka berbicara tentang kedatanganNya yang pertama. Hal ini dapat dilihat dalam Alkitab sebagai sebuah keseluruhan, sebagai satu kesatuan. Alkitab dimulai dengan kedatangan yang kedua dari Tuhan kita. Di dalam Kejadian 3:15—Protevangelium , injil sebelum injil—Tuhan berkata bahwa keturunan perempuan itu akan meremukkan kepala ular. Hal ini telah digenapi dan akan digenapi di dalam Kitab Wahyu pasal sembilan belas dan pasal dua puluh, ketika setan diikat di dalam jurang maut dan akhirnya dilemparkan ke dalam lautan api. Tetapi Alkitab dimulai dengan hal itu, dengan kedatangan Kristus yang kedua.
Alkitab melanjutkan hal itu, dengan janji tentang kedatangan Tuhan kita yang kedua kali. Yudas berkata: “Juga tentang Henokh, keturunan ketujuh dari Adam telah bernubuat, katanya: ‘Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudusNya”’ [Yudas 14]. Itu adalah kedatangan Kristus yang kedua. Dan Alkitab diakhiri dengan cara itu. Seperti permulaannya, dan terus berlajut hingga berakhir di dalam kemenangan yang mulia, dari tangan Kristus yang kedua. Digambarkan secara jelas di dalam Wahyu 19:20 dan akhirnya di dalam Wahyu 21 dan 22. hal itu telah disampaikan bahwa satu dari dua puluh ayat di dalam Alkitab merujuk kepada kedatangan Kristus yang kedua. Di dalam Perjanjian Lama, Dia akan datang. Di dalam Injil-Injil, Dia ada di sini. Dan di dalam surat-surat rasuli dan di dalam Wahyu, Dia akan datang kembali.
Kedatangan Kristus yang kedua adalah satu dari tiga peristiwa besar yang dinubuatkan di dalam Kitab Suci. Yang pertama; Mesias yang akan datang, sudah digenapi secara literal. Yang kedua, Roh Kudus Allah akan datang, dan janji itu telah dipenuhi secara literal. Dan yang ketiga, Yesus Tuhan kita di dalam kejayaanNya akan datang kembali dan sama seperti peristiwa yang kedua itu telah digenapi, kita memiliki keyakinan bahwa yang ketika ini juga akan digenapi. Di dalam Kitab Kisah rasul pasal satu, malaikat berkata: Yesus yang sama ini—“Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” [Kisah rasul 1:11]. Secara literal, Yesus akan datang kembali..
Kedatangan yang kedua kali merupakan satu dari tiga yang sukar untuk diungkapkan, yang sangat luar biasa indah, janji mulia yang telah dibuat oleh Tuhan bagi semua orang yang percaya kepadaNya. Janji yang pertama, Dia berkata, barangsiapa yang percaya kepadaNya, ia akan memiliki hidup yang kekal. Yohanes 6:47: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa yang percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.” Janji mulia yang kedua yang telah Dia buat bagi kita kita adalah penyertaan ilahi—bahwa Dia akan bersama dengan kita. Yohanes 14:21: “Barangsiapa yang mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh BapaKu dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriKu kepadanya,” Wahyu 3:20: “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” Dan janji agung yang ketiga dari Tuhan kita adalah kemenangan kita ketika Dia datang kembali ke dunia. Yohanes 14:1: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” Dan Wahyu 22:12: “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upahKu untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatan.”
Ketika kita membuka lembaran-lembaran dari Perjanjian Baru, kita mendengar suara dari kedatangan yang kedua sebelum gema dari kedatangan yang pertama berlalu. Yohanes Pembaptis, yang membuka jalan bagi Juruselamat kita, ketika dia berkotbah di padang gurun Yudea, dia berkata di dalam Matius 3:10: “Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti di buang dan di buang ke dalam api.” Itu adalah kedatangan yang kedua dari Tuhan kita. Pengumuman yang besar dari kehadiran Yesus di mulai dari pengumuman tentang kedatanganNya kembali ke dunia ini. Yohanes melanjutkan: Alat penampi sudah ada di tanganNya. Ia akan membersihkan tempat pengirikanNya dan mengumpulkan gandumNya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakarNya dalam api yang tidak terpadamkan” (Matius 3:12). Itu adalah kedatangan yang kedua dari Tuhan kita—dan dia di sini mengumumkannya pada saat kedatangan Juruselamat kita yang pertama.
Yesus di dalam perumpamaanNya dan dorongan bagi murid-murid, kepada orang banyak, di hadapan guru-guru dan para pendakwa berbicara secara konstan tentang kedatanganNya yang kedua. Di dalam Matius 13, dan di dalam Matius 24 dan Matius 25 merupakan perumpamaan yang agung dari Tuhan kita berkaitan dengan kedatangan yang kedua dari Juruselamat kita. Di hadapan Sanhedrin—pengadilan bangsa Yahudi, di dalam 26:64, Dia berkata: “Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” Itu adalah kedatangan yang kedua dari Tuhan kita. Simon Petrus di dalam khotbah Pantekosta yang luar biasa dalam Kisah Rasul 2, memulai dari teks tentang kedatangan Tuhan yang kedua. Dia mengutip Yoel 2:28,29, yang berbicara tentang “Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan yang hebat dan dahsyat itu” [Yoel; 2:30, 31]. Itu adalah kedatangan yang kedua.
Kedatangan Tuhan kita yang kedua disebutkan dalam kaitan dengan setiap doktrin fundamental dari iman Kristen. Kelepasan kita dari dosa ke dalam keselamatan yang kekal dihubungkan dengan kedatangan Tuhan kita yang kedua. Ibrani 9:28 “Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.”
Kedatangan Kristus yang kedua adalah sebuah doktrin yang dihubungkan dengan status anak dari orang-orang yang percaya. Di dalam 1 Yohanes 3:2, “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.” Kedatangan yang kedua, dihubungkan dengan kebangkitan dari kematian. 1 Tesalonika 4:16: “Maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit.” Ini adalah kedatangan yang kedua.
Hal itu bahkan disebutkan dengan sikap hormat untuk melaksanakan Perjamuan Tuhan: “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang” [1 Korintus 11:26]. Kedatangan Tuhan yang kedua kali dihubungkan dengan pemberian dari upah kita yang terakhir. 2 Timotius 4:8: “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. ”—kedatangan Kristus yang kedua. Dan tentu saja hal itu disebutkan dalam doktrin penciptaan kembali dari dunia ini. Roma 8:22: “Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.”
Ketika saya masih anak-anak, saya tinggal di peternakan, saya sering melihat binatang yang melahirkan. Tidak ada satu pun dari mereka, yang tidak mengalami rasa sakit ketika melahirkan. Dan ketika saya keluar dari peternakan itu, saya sering melihat mereka mati. Dan tidak hewan yang mati tanpa merasakan sakit dan penderitaan. Mereka sedang menunggu, bukankah itu merupakan sebuah penyingkapan yang luar biasa? Seluruh mahluk menantikan saat pengangkatan anak Allah dinyatakan, yaitu hari dari kebangkitan tubuh kita; kedatangan Kristus yang kedua.
Kedatangan yang kedua berhubungan dengan setiap dorongan praktikal kepada kehidupan Kristen, setiap aspeknya. Di dalam Matius 24:44, “Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga”—kedatangan yang kedua. Di dalam Titus 2:12, 13: “Supaya kita meninggalkan kefasikan dan keingian-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus”—pengharapan yang mulia! Ibrani 10:25: “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang semakin mendekat.”—alasan untuk pertemuan ibadah kita bersama-sama. 2 Petrus 3:11, 12: “Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup, yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah.” 1 Yohanes 2:28: “Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya bila Ia menyatakan diriNya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatanganNya.” Dan di dalam Wahyu 2:18-25: “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira..... Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.”—kedatangan yang kedua dari Tuhan kita.
Nomor dua: tidak hanya para nabi berbicara tentang kedatangan Kristus yang kedua lebih banyak dari kedatangan yang pertama, tetapi mereka berbicara tentang kepastian campur tangan Allah, intervensi Allah dalam urusan-ururan dunia dalam sejarah manusia. Mazmur pasal dua berbicara tentang hal ini:
Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan yang diurapi-Nya….
Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka.
Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya….
Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia!
….Berbahagialah semua orang yang berlindung padaNya!
[Mazmur 2:1-12].
Allah yang Mahabesar yang memimpin dunia ini bukanlah acuh tidak acuh atau tidak peduli terhadap sejarah dan terhadap kita semua yang tinggal di dalamnya. Seluruh Alkitab, campur tangan Allah, intervensi Allah di dalam sejarah manusia. Seluruh Alkitab berbicara tentang campur tangan Allah itu, hal itu terdapat di dalam kisah Sodom dan Gomora. Hal itu terlihat di dalam sejarah pembebasan Israel dari perbudakan Mesir. Di dalam kisah nubuatan peringatan dari nabi-nabi dan kehancuran Israel pada tahun 722 B.C. Hal itu terlihat di dalam peringan nabi-nabi yang sama dan akhirnya penaklukan Yehuda pada tahun 587 B.C. Hal itu telihat di dalam peringatan Tuhan kepada Israel dan penghancuran bangsa itu oleh Roma pada tahun 70 A.D. hal itu telihat di dalam surat Tuhan kepada ketujuh jemaat Asia “Namun demikian Aku mencela engkau…. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.” [Wahyu 2:4, 5]—Campur tangan Allah di dalam sejarah manusia.
Nomor tiga, apa yang disampaikan oleh para nabi? Mereka berbicara tentang bangsa Isreal di dalam kasih yang tidak perrnah berhenti dan peringatan serta tentang keselamatan Israel pada saat kedatangan kembali dari Tuhan kita. Kasih Allah bagi Israel dinyatakan tanpa berubah. Keluaran 3:7, 8: “Dan Tuhan berfirman: Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan.” Ulangan 32:9, 10: “Tetapi bagian Tuhan ialah umatNya, Yakub adalah milik yang ditetapkan bagiNya…DikelilingiNya dia dan diawasiNya, dijagaNya sebagai biji mataNya.” Zakharia 2:8: “sebab siapa yang menjamah kamu—Israel—berarti menjamah biji mataNya.”
Israel akan dikumpulkan kembali di negeri itu—demikianlah yang disampaikan oleh para nabi. Mereka akan kembali pulang ke Israel. Yesaya 54:7-8, 17: “Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman Tuhan, Penebusmu….. Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil. ” Jika anda tidak percaya hal itu, lihatlah kepada Nazi Jerman. Ia adalah harta kesayangan Tuhan dan kebenaran mereka adalah dariKu, kata Tuhan. Yehezkiel 37, penglihatan di dalam lembah tulang kering adalah gambaran Israel sebagai sebuah kebangkitan yang besar dari umat Tuhan di hadapan Allah, dimana mereka dikuburkan di dalam bangsa-bangsa di dunia. Yeremia 32:37, 38: “Sesungguhnya, Aku mengumpulkan mereka dari segala negeri.... Aku akan mengembalikan mereka ke tempat ini dan akan membuat mereka diam dengan tenteram. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Apa yang disampaikan oleh para nabi? Di dalam Yeremia pasal tiga puluh satu, Yeremia berkata: “Beginilah firman Tuhan, yang memberi matahari untuk menerangi siang, yang menetapkan bulan dan bintang-bintang untuk menerangi malam, yang mengharu biru laut, sehingga gelombang-gelombangnya ribut, --Tuhan semesta alam nama-Nya: Sesungguhnya, seperti ketetapan-ketetapan ini tidak akan beralih dari hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan, demikianlah keturunan Israel juga tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk sepanjang waktu.” [Yeremia 31:35, 36]. Di dalam Matius 24:34 Tuhan kita berkata: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi”—Orang Yahudi akan tetap ada di sini ketika Yesus datang kembali. Dan di dalam Roma 11:1, 2, Paulus menulis, “Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak!” Allah tidak menolak umatNya yang dipilihNya.” Para nabi berkata bahwa Israel akan menerima Kristus Tuhan, Mesias mereka, sebagai Juruselamat mereka pada saat kedatanganNya yang kedua. Ini adalah kata-kata yang berasal dari Zakharia pasal dua belas, tiga belas dan empat belas:
Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga. Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang yang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di Lembah Megido. Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran….
Dan apabila ada orang bertanya kepadanya: Bekas luka apakah yang ada pada badanmu ini? Lalu ia akan menjawab: Itulah luka yang kudapat di rumah sahabat-sahabatku!"
Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur….
Mereka akan memanggil namaKu, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umatKu, dan mereka akan menjawab Tuhan adalah Allahku.
Dan akan terjadi bahwa pada hari itu air yang hidup akan mengalir dari tengah-tengah Yerusalem ke lautan. Dan Tuhan akan menjadi Raja atas seluruh bumi. [Zakharia 12:10; 13:1, 6, 9; 14:4, 8]
Dan pertobatan Israel yang mulia itu juga digambarkan di dalam Roma 11:26: “Dan seluruh Israel akan diselamatkan. seperti ada tertulis: dari Sion akan datang Penebus, ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Dan inilah perjanjianKu dengan mereka, apabila Aku akan menghapuskan dosa mereka. Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilanNya.” [Roma 11:26-29]. Allah tidak berubah. Dan di dalam Wahyu pasal 7, anda memiliki kisah tentang seratus empat puluh empat ribu penginjil orang Kristen Yahudi yang akan mempertobatkan dunia pada masa kesusahan besar itu, dan ada begitu banyak orang yang akan bertobat sehingga Yohanes berkata, “Aku tidak dapat menghitungnya.”
Saya harus menutup bagian ini dan saya akan menutupnya dengan sebuah perkataan dari Mark Twain berkaitan dengan orang Yahudi:
Dia dapat menyia-nyiakan dirinya sendiri dan tidak dipermalukan tentang hal itu. Ya, dia dapat dieksukusi untuk itu. Mesir, Babel, dan Persia bangkit, memenuhi planet ini dengan suara dan kemegahan dan kemudian pudar ke dalam mimpi dan menghilang. Yunani dan Roma mengikutinya dan membuat suara yang bising dan mereka menghilang. Masyarakat lainnya telah bertumbuh dan memegang obor untuk sementara waktu, tetapi kemudian terbakar habis dan mereka duduk di dalam cahaya kelap kelip dan lenyap bersama-sama. Orang Yahudi melihat mereka dan mengalahkan mereka, dan sekarang apa yang mereka perlihatkan adalah tidak ada kemunduran, tidak ada kelemahan, tidak memudar dalam usia yang tua, tidak ada kesadaran dalam bagiannya, tidak ada pelambatan dalam kekuatannya, tidak ada yang tumpul dalam kesadarannya, pikiran yang agresif. Semua hal-hal ini bersifat fana tetapi tidak demikian dengan orang Yahudi. Semua kekuasaan yang lain berlalu, tetapi dia tetap tinggal. Apakah rahasia dari keabadiannya?
Demikian yang disampaikan oleh Mark Twain. Dan jawabannya terdapat di dalam Ulangan 32:9: “Tetapi bagian Tuhan ialah umatNya, Yakub adalah milik yang ditetapkan bagiNya,” dan jawaban dari Maleakhi 3:6: “Bahwasanya Aku, Tuhan, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.” Apa yang disampaikan oleh para nabi? Mereka berkata bahea Isreal akan tetap berada di sini hingga Yesus datang kembali dan ketika Dia datang, mereka akan menerima Dia sebagai Tuhan Mesias dan akan diselamatkan.
Apakah yang disampaikan oleh para nabi? Nomor empat, mereka menyatakan bahwa akhir zaman akan ditutup dengan perang dan kehancuran. Daniel 9:26: “dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.” Yeremia menyebutkannya sebagai “waktu kesusahan bagi Yakub.” Yeremia 30:6, 7: “Cobalah tanyakan dan selidiki, adakah laki-laki melahirkan? Mengapakah setiap laki-laki Kulihat tangannya pada pinggangnya seperti seorang perempuan yang melahirkan? Mengapakah setiap muka berubah menjadi pucat? Hai, alangkah hebatnya hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya.”
Yehezkiel menyebutnya, kesudahan zaman, akhir dari kesabaran Tuhan. Yehezkiel 7:5: “Beginilah firman Tuhan Allah: Lihat, bencana demi bencana akan datang! Kesudahan datang, kesudahanmu tiba, seakan-akan ia terbangun melawan engkau, lihat datangnya! Malapetaka datang atasmu....Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan” [Yehezkiel 7:6-9]. Itu juga yang disampaikan Yesaya. Yoel menyebutnya “hari kegelapan dan kegentaran”; Sebab hari Tuhan telah datang. Sebuah hari kegelapan dan kelam, dan tidak pernah ada seperti itu dan tidak akan ada lagi yang seperti itu. Dan demikian juga yang disebutkan oleh Amos. Zefanya menyebutnya “sebuah hari murka”; Hari yang besar dari Tuhan sudah dekat. Hari itu adalah hari kemurkaan, hari kegentaran dan kesusahan dan Aku akan mendatangkan kesusahan atas manusia sehingga mereka akan berjalan seperti orang buta. Demikian juga yang disampaikan oleh Maleakhi. Yesus menyebutnya “kesusahan besar.” Kata “kesusahan besar” itu diulangi lagi dalam Wahyu pasal 7.
Paulus menyebutnya “murka yang akan datang” di dalam Tesalonika 1:10. Dan dia menyebutnya sebuah hari dari “kebinasaan yang tiba-tiba” di dalam Tesalonika 5:3. Wahyu menyebutnya “Hari kemurkaan dari Anak Domba.” Wahyu 6:15-17:
… dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
Sangat mengerikan, manusia akan mencari maut dan tidak akan menemukannya: Wahyu 9:6: “dan mereka ingin mati tetapi maut lari dari mereka.” Para nabi menyatakan bumi akan menjadi ranjau dan sumbu api yang siap untuk dinyalakan. Percikannya telah jatuh dan seluruh peradaban menghadapi kehancuran akhir yang pokok, diremukkan hingga ke bawah. 2 Petrus 3:10: pada hari Tuhan, “Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api dan bumi dan segala yang diatasnya akan hilang lenyap.” Para nabi ini menyatakan akhir zaman akan ditutup dengan perang dan pembinasaan.
Yang terakhir, para nabi memproklamasikan kemenangan Tuhan dan penciptaan kembali langit baru dan bumi yang baru dan mereka berbicara tentang kebangkitan umat manusia. Allah tidak akan membiarkan Eden yang mulia yang telah diciptakannya menjadi tidak bertuan. Allah tidak akan membiarkan orang kudusNya yang terakhir dilupakan dalam kuburan. Allah tidak akan membiarkan para martir yang telah menderita yang telah menyerahkan nyawa mereka di dalam kesusahan besar. Ada sebuah kemenangan dan pembebasan bagi umat Allah. Ada sebuah pembebasan yang besar bagi Israel di laut Merah. Setelah mereka diselamatkan Tuhan, mereka menyanyikan nyanyian Musa di dalam Keluaran 15. Akan ada sebuah kelepasan yang besar ketika orang-orang kudus Allah telah menang terhadap antikristus dan mereka menyanyikan nyanyian Musa dan Anak Domba di dalam Wahyu 15. Ada sebuah sukacita yang besar ketika Tuhan membawa pulang para tawanan yang berada di Babel ke Tanah Perjanjian, dalam Mazmur 126:
Nyanyian ziarah. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.
Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai…..
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
[Mazmur 126:1-6]
Akan ada sebuah hari sukacita yang besar ketika para tua-tua dan para malaikat melihat orang-orang yang datang dan keluar dari kesusahan besar di dunia ini, yang telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih dalam darah Anak Domba.
.
Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.
[Wahyu 7:15-17]
Ada sebuah kemenangan besar dan pembebasan yang akan datang yang belum pernah dikenal pada masa lalu. Merupakan sebuah hari kemenangan ketika Lazarus dibangkitkan dari kematian dan diserahkan kepada saudari-saudarinya yang berduka, yaitu Marta dan Maria. Merupakan sebuah hari yang paling mulia, yang penuh dengan kemenangan atas maut dan alam maut ketika sangkakala berbunyi pada saat kedatangan Tuhan dan orang-orang kudus Tuhan akan dibangkitkan dan diangkat untuk menyambut Dia di angkasa. “Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. ” [1 Tesalonika 4:17]. “Dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah” [1 Korintus 15:52.]
Tidak ada demam, tidak ada kesedihan yang mendalam, tidak ada pemborosan, tidak ada keluh kesah.
Tidak ada malam yang membosankan untuk dilihat
Tidak ada rasa sakit yang merana.
Tidak ada kematian yang tiba-tiba, tidak ada pergumulan, tidak ada hembusan nafas, tanpa sekarat,
Tidak ada kain kafan, tidak ada kereta jenazah, tidak ada kereta pemakaman,
Diangkat bersama dengan Tuhan kita.
Tidak ada kuburan dengan kegelapannya.
Tidak ada cacing, tidak ada kerusakan.
Dengan kematian dan kedukaannya,
Tidak ada bagian untuk dibagi,
Diangkat dengan cepat
Dari murka dan kehancuran,
Di dalam rapture, diangkat untuk bersama dengan Tuhan di angkasa.
Rapture;Grace Canfield Halliday
Oh, Tuhan, seandainya kami masih tetap hidup pada masa itu; ketika Yesus datang kembali. Ketika para nabi menggambarkan kedatangan Raja dan kerajaanNya, mereka mencelupkannya di dalam kemuliaan. Zaman keemasan yang kita nantikan sejak lama akan datang. Akan ada sebuah kerajaan dunia yang luas yang dipimpin oleh Anak Allah, Juruselamat kita—Daniel 2. Dalam suksesi seluruh kerajaan dunia dan pada masa raja yang terakhir, yaitu Allah di sorga akan menetapkan sebuah kerajaan yang tidak akan pernah dihancurkan dan akan tetap tegak sampai selama-lamanya. Penglihatan yang sama yang terdapat di dalam Daniel 7, dia melihat rangkaian pergantian kerajaan-kerajaan dunia dan kemudian dia berkata, “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.” [Daniel 7:13, 14]. Dan Wahyu 11:15 “Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
Akan ada sebuah kedamaian yang universal, Mikha 4:3: “Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang. Tetapi masing-masing akan duduk dibawah pohon anggurnya.”
Bahkan binatang buas dan karnivora akan kembali ke dalam bentuk keindahan dan ketenangan Eden; perubahan dari seluruh kehidupan dan mahluk hidup—kita, dan seluruh binatang di sekitar kita. Yesaya 11:6, 7: “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu.” Anak yang menyusu akan bermain-main dekat ular tedung, dan akan yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak akan ada kerusakan di seluruh gunung kudus Allah, sebab bumi akan dipenuhi dengan pengetahuan dan kemuliaan dari kehadiran Allah, seperti air yang menutupi lautan.
Dan hal itu berdasarkan kepada apa yang ditulis Paulus dalam Kitab Roma pasal delapan: Sebab dengan sangat rindu seluruh mahluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan, bagi kita ketika kita dibangkitkan untuk Tuhan kita. Karena seluruh mahluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia yang telah menaklukkannya, tetapi di dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah ketika Yesus datang kembali. Rasa sakit dan kelumpuhan akan disembuhkan selamanya ketika Yesus datang kembali. Yesaya 35:5, 6: “ada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara.”
Seseorang telah berkata bahwa Kitab Roma adalah kitab dari “masih banyak lagi”; dan dari situ juga dapat disampaikan bahwa Kitab Wahyu adalah Kitab “tidak ada lagi.” Di dalam Wahyu 7:16: “Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.” Wahyu 20 dan 21: “Dan mereka menangkap naga tua dan ular tua dan melemparkannya ke dalam jurang maut, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.” Yohanes tinggal sendirian di Pulau Patmos, dipisahkan dari umatnya oleh lautan yang membatasi antara dia di pulau Patmos dan jemaatnya di Efesus. Dan mereka tidak akan lagi dipisahkan, dan tidak akan ada lagi kesepian. “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihat Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan kitab Wahyu itu ditutup dalam pasal 22: “Dan di sana tidak akan ada lagi laknat.”
Kita akan melihat Yesus muka dengan muka—Tuhan kita yang hidup. Ayub 19:25: “Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit dari atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa daging pun aku akan berusaha melihat Allah.Yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikanNya dan bukan orang lain.” Dan Wahyu 22:: “Hamba-hambaNya akan beribadah kepadaNya, dan mereka akan melihat wajahNya, dan namaNya akan tertulis di dahi mereka.” Dan Paulus menutup 1 Korintus 13 dengan kalimat ini: “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samara-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.” [1 Korintus 13:12]. Ketika Yesus, ketikia Tuhan kita, ketika raja kita yang mulia dan penebus kita akan datang kembali.
Sekarang ini kita menghadapi rasa sakit dan penderitaan dan kekecewaan dan penyakit dan usia tua serta kematian, tetapi rahasia Allah akan genap di dalam bunyi sangakakala dari malaikat yang ketujuh seperti yang telah dinubuatkanNya melalui hamba-hambaNya. Dan ketika Yesus datang, akan ada kemenangan dan kehidupan dan kebangkitan dan sebuah langit yang baru dan yang kita kasihi, rumah di Yerusalem Baru. Pikirkanlah itu. Seperti yang dinyatakan oleh Paulus: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
Alih bahasa: Wisma Pandia, ThM