TUJUH MUJIZAT YANG DAHSYAT DI AKHIR ZAMAN

(THE SEVEN MIGHTY MIRACLES AT THE END OF THE WORLD)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Wahyu 1:19

07-13-80

 

Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio atau yang menyaksikannya melalui siaran televisi, juga bagi anda semua yang sedang bergabung bersama dengan kami di dalam ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Ini adalah Pendeta yang sedang menyampaikan khotbah yang berjudul: Tujuh Mujizat Yang Dahsyat Di Akhir Dunia. Ini adalah seri yang terakhir dari sebuah seri khotbah yang terdiri dari  empat  khotbah. Yang pertama adalah Tujuh Mujizat Yang Dahsyat Di Perjanjian Lama; yang kedua, Tujuh Mujizat Yang Dahsyat Di Kalvari;  yang ketiga, Tujuh Mujizat Yang Dahsyat Sepanjang Masa. Dan hari ini, adalah Tujuh Mujizat Terbesar Di Akhir Dunia

Mujizat yang pertama: tanpa pemberitahuan, tiba-tiba, dalam sesaat, dalam sekejap mata, mujizat yang hebat di akhir zaman adalah pengangkatan umat Allah ke sorga. Paulus seringkali menyampaikan hal itu. Di dalam 1 Korintus pasal 15 ayat 51 dan 52, dia menulis:  “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah. Dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah [1 Korintus 15:51, 52]. 

Ada sebuah generasi. Mungkinkah itu kita? Ada sebuah generasi yang tidak akan pernah merasakan kematian. Dalam sekejap, pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan—pengangkatan jemaat (1 Tesalonika 4:16,17).  Dapatkah anda bayangkan bagaimana jadinya dunia jika tidak ada orang Kristen yang tinggal di dalamnya? Minggu ini, seorang pria memberikan saya kartunya, dan ketika saya membalikkannya dan membacanya, dan saya menempelnya ke dalam kertas ini sehingga saya tidak akan kehilangannya—“Apakah anda mengganggu?”—Pertanyaan—“Apakah anda terganggu dengan kebaikan orang-orang yang selamanya menanti untuk menyelamatkan jiwa anda, memberikan anda traktat, mengundang anda ke gereja, berbicara tentang keselamatan anda? Hal itu tidak akan lama lagi, jika kebaikan mereka tidak akan lagi mengganggu anda. Kekuasaan ilahi akan mengambil tindakan dan melihat perhatian mereka. Ada sebuah tempat bagi mereka. Tiada ada seorang pun dari mereka yang akan diizinkan ke neraka. Dunia tanpa orang Kristen—anda tidak akan diganggu lagi oleh sebuah undangan atau sebuah doa atau sebuah permohonan atau sebuah traktat atau suatu  undangan kepada Tuhan. Umat Allah akan menghilang. Ini adalah mujizat yang pertama di akhir dunia.  

Mujizat yang kedua di akhir zaman adalah Tribulasi, Kesusahan Besar. Di dalam Kitab Wahyu, setelah pengantar dalam pasal pertama, dengan sebuah pemandangan tentang kemuliaan Tuhan kita, pasal yang kedua dan ketiga dengan sebuah gambaran dari ketujuh jemaat Asia. Setiap jemaat di Asia merupakan representasi sebuah waktu di dalam dispensasi gereja. Yang pertama, Efesus. Yang kedua, Smirna. Yang ketiga Pergamus. Yang keempat Tiatira. Yang kelima, Sardis. Yang keenam, Filadelfia. Yang  terakhir, Laodekia. Dan di dalam periode akhir, di zaman akhir gereja, jemaat akan diangkat. Itu adalah raptur, pengangkatan. Umat Allah berada di dalam sorga. Dan sekarang, bumi berada dalam Kesukaran Besar. 

Pengantar dari masa itu adalah seperti ini—pada bagian akhir pasal 3 dari Kitab Wahyu, di zaman akhir gereja—Yohanes berkata, “Kemudian dari pada itu aku melihat : Sesungguhnya sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah ku dengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah kemari” (Wahyu 4:1). Bunyi sangkakala, “Naiklah kemari.”  Itu adalah sebuah simbol dari pengangkatan gereja. “Segera aku dikuasai oleh Roh, dan lihatlah ada sebuah takhta di sorga”(Wahyu 4:2). Dan sementara jemaat berada di sorga di Bema Tuhan kita—untuk menerima upah atas perbuatan kita, dan duduk bersama dengan Abraham, Ishak, dan yakub, di Perjamuan Kawin Anak Domba—ketika kita berada di sorga, dunia ini secara luas dipenuhi oleh penderitaan dan kesukaran dan pertumpahan darah serta perang. Alkitab mennyebutnya dengan  he thlipsis he megale, “masa Kessusahan Besar.” Hal itu dimulai dari pasal enam dan berlajut hingga pasal sembilan belas dari Kitab Wahyu. Dan di bumi terjadi pencurahan besar-besaran dari murka Allah. Mereka akan diikuti dan digambarkan dalam tiga simbol—tujuh materai, tujuh sangkakala dan tujuh cawan murka.

Anda memiliki sebuah ide tentang kehebatan dari hal tersebut. Di dalam materai yang pertama, ada seekor kuda putih dan penunggangnya adalah tiran dari ciptaan. Dia adalah Antikristus. Materai yang kedua dibuka dan di sana ada seekor kuda merah, kuasa dari peperangan dan darah. Materai yang ketiga dibuka, seekor kuda hitam, kelaparan dan keinginan, kekurangan dan kematian. Materai keempat, seekor kuda hijau kuning dan penunggangnya adalah maut. Materai yang kelima, tangisan dari jiwa-jiwa di sorga untuk sebuah hari pembenaran. Dan materai keenam, “Sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya. Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan? [Wahyu 6:12-17].  Betapa merupakan sebuah simbol yang tidak biasa, muraka Anak Domba, pencurahan hukuman dari Allah Yang Mahakuasa. Itu adalah mujijat yang dahsyat yang kedua di akhir zaman.

Mujijat yang ketiga di akhir zaman adalah kedatangan Kristus di Pertempuran Armageddon. Setelah penjurahan murka hukuman Allah atau kutukan dosa dunia di pasal sembilan belas, jemaat muncul bersama Tuhannya dari sorga—Kristus menampakkan diri bersama dengan jemaat, bersama dengan pengantin perempuanNya, bersama dengan umatNya—di tengah-tengah sebuah lautan api yang mengerikan. Tuhan datang di tengah-tengah pertenpuran Armageddon, di gambaekan dalam bentuk yang sangat hidup di dalam Kitab Wahyu pasal sembilan belas. Pertempuran Armageddon ini dalah salah satu pertemburan yang sering kali dalam nubuatan yang dimunculkan dalam Firman Allah. Pertempuran itu digambarkan dalam Wahyu 11:15; Wahyu 14:17-20; Wahyu 16:12-16; Wahyu 9:6: Yesaya 63:1, Yehezkiel pasal 38 dan 39; Daniel pasal 2,7,9, dan 11; Yoel pasal 3; dan Zakharia pasal 14. Semuanya  sepanjang kisah nubuatan Allah adalah nubuatan yang menggambarkan akhir yang mengerikan ini dalah akhir sejarahmanusia. Dan disebutkan bahwa hal itu akan terjadi di Armageddon, Daratan Esdraelon di Israel Utara. 

Itu adalah pemandangan dari pertempuran setelah pertempuran-pertempuran yang terjadi sepanjang millennium dan sepanjang generasi. Di Lembah Megidolah Barak dan Debora mengalahkan Sisera. Itu merupakan Lembah Armageddon yang sama ketika Gideon mengalahkan Midian. Itu adalah lembah Ameggedon yang sama tempat Saul dan Anaknya dibunuh oleh orang Filistin. Dan itu adalah Armageddon yang sama tempat Yehu membunuh Ahas, raja Yehuda dan cucu Izebel. Itu adalah lembah yang sama dimana Yosia yang mengambil sepasukan kecil untuk menahan serangan Firaun Nekho dan orang-orang Mesir—dan Yosia terbunuh. Itu adalah lembah yang sama dimana ratapan Yeremia dan orang Israel terdengar di Hadad Rimon di Lembah Megido. Dan di lembah itu juga sering terjadi pertempuran—Druses, Turki, bahkan Napoleon Bonaparte. Dan hari ini kita melihat sebuah pemenuhan dari nubuatan ini tentang kumpulan pasukan bersenjata di Asia Tengah, di tengah-tengah tempat yang bernama “Har Megiddo”—har, “gunung” Megiddo. Nama dari kota yang berada di puncak toko itu adalah “Armageddon.”     

Suatu kali saya mengajar di puncak Armageddon selama dua jam. Dan selama dua jam itu, Jet Panthom Amerika yang diberikan kepada Israel meraung-raung di atas. Dan suara guruh dari jet itu memecahakan setiap halangan yang suaranya bagi saya seakan-akan akhir dunia telah tiba. Di dalam isu yang sedang berada di Majalah Newsweek, saya menyobek halamannya. Di sana ada sebuah artikel tengan dunia militer angkatan laut yang hebat yang sedang dibangun di sekitar Armageddon. Dan di sisinya ada sebuah peta. Di bagian utara Armageddon adalah para prajurit republic Soviet, dan jumlah mereka terdiri dari ribuan orang. Di bagian lainnya, mengikuti mode yang sedang berkembang dalam sebuah lingkaran besar, Amerika Serikat membangun dua pangkalan untuk Angkatan Udara Israel. Terbang disekeliling, dua belas pesawat tempur yang tiba mulan ini untuk bergabung dalam sebuah latihan se,bilan hari bersama dengan angkatan udara Mesir. Itu adalah salah satu nubuatan yang paling aneh di dalam Alkitab, dan saya tidak memiliki waktu yang banyak untuk menjelaskannya, bahkan pada pagi hari ini saya telah berbicara selama empat puluh lima menit dan baru mulai, dan saya memiliki lima belas menit yang tersisa untuk tiga buah pesan dalam khotbah ini.  

Salah satu nubuatang yang paling aneh dalam Alkitab terdapat dalam Yesaya pasal 19, diama Mesir dihitung bersama dengan  Israel. Siapa yang dapat memiliki sebuah hal seperti itu di dalam sejarah umat manusia? Dan kemudian, kita telah melihatnya di depan mata kita. Di bawah sini, Amerika Serikat sekarang ini  sedang bergabung dalam sebuah latihan, dengan udara Mesir. Dan di Mesir, ada 395. 000 prajurit, 1600 tank, dan 563 pesawat perang. Dan kemudian, di Teluk Persia, Teluk Arab, armada Inggris memiliki lima kapal perang dan sembilan kapal pendukung. Armada Amerika Serikat memiliki tiga belas kapal perang dan enam kapal pendukung dan dua pesawat kargo. Dan armada Soviet memiliki sepuluh sepuluh kapal perang dan enam belas kapal pendukung.    

Sama seperti yang disampaikan oleh Firman Allah, kekuatan dari pasukan bersejata dunia berkumpul di sekitar Megido. Dan di dalam Yesaya pasal enam puluh tiga, perang itu—itu adalah sebuah terjemahan yang lebih baik untuk menyebutnya perang dari pada sebuah pertempuran—perang itu panjangnya sekitar 200 mil—dari Edom, Bozra dan Edom hingga Megiddo. Dan Kitab Wahyu berkata, “Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil” (Wahyu 14:20). Suatu masa, suatu menduga, seperti yang anda lakukan, bagaimanakah sebuah kehancuran yang luas seperti itu dapat dapat terjadi? Ketika bom atom dijatuhkan ke Hirosima, dunia dihadapkan ke dalam sebuah tragedi bencana besar dari perang nuklir. Saya menyunting sebuah artikel kecil lainnya dari majakah yang lain. Disitu dikatakan, “Sekitar tiga puluh lima negara akan mampu membuat senjata nuklir dalam tahun-tahun berikut ini, dan perang nuklir akan menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindarkan.” Kita menghadapi apa yang dikatakan oleh Alkitab untuk kita hadapi, sebuah Armageddon. Dan campur tangan Kristus di dalam pertempurang Armageddon merupakan mujijat ketiga terbesar di akhir zaman. Yesus menampakkan diri bersama dengan umatNya.

Sekarang hal itu, mengantar kita ke dalam mujijat keempat yang terbesar di akhir zaman. Yaitu Setan akan diikat selama seribu tahun yang kita sebut sebagai Millenium—“ Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut” (Wahyu 20:1). Kata Yunani yang tepat untuk kata itu adalah, abussos.

Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. [Wahyu 20:1-3]. 

 

Ini adalah zaman keemasan umat manusia, ketika Setan dikurung di dalam jurang maut—bukan neraka. “Abusoss, jurang maut” adalah sebuah kata Yunani yang menggambarkan sebuah tempat dimana malaikat-malikat dipenjarakan dalam kegelapan hingga Hari Penghakiman. Kata Yunani untuk neraka adalah  gehenna.  Belum ada yang masuk ke neraka pada saat ini. Ketika kita mati kita pergi ke dalam satu tempat yang terdiri dari dua bagian, yaitu sebuah kata Yunani untuk dunia lain. Bagi kita yang berada di dalam Kristus, kita berada di firdaus, nama lain untuk pangkuan Abraham—dan poarang yang tidak percaya kepada Kristus berada dalam nyala api. tetapi tempat itu bukanlah tempat akhir. Kita berada dalam sebuah tempat yang merupakan sebuah selingan, selang waktu. Tidak ada orang yang ketika dia mati langsung berada di tempat akhir itu. Yang pertama kali yang akan masuk neraka adalah binatang itu; yang kedua adalah nabi palsu, yang ketiga adalah Setan. Di dalam sebuah masa yang akan kita lihat—dan keempat orang yang menolak panggilan anugerah akan dihukum bersama dengan Setan dan kerajaannya yang telah jatuh. Ini adalah periode seribu tahun ketika dia dikurung dalam jurang maut. 

SEpanjang literature umat manusia, ada mimpi tentang sebuah zaman keemasan, dan secara khusu dapat anda temukan di dalam Alkitab, ketika “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya” [Yesaya 11:6-9].  Akan ada sebuah hari yang datang, ketika Kristus dapat dilihat secara jelas oleh dunia ini, dan mata kita akan melihatNya dan Dia akan memerintah atas seluruh kerajaan dunia ini yang akan menjadi milikNya sampai selama-lamanya. Ini adalah mujijat keempat yang terbesar di akhir zaman.

Mujijat kelima yang terbesar di akhir zaman adalah Pengadilan Takhta Putih. Di dalam bagian penutup dari Kitab Wahyu pasal dua puluh:

Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.

Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.

Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.

Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu. [Wahyu20:11-15]. 

 

Ini adalah mujijat terbesar yang kelima di akhir zaman. Orang-orang yang mati, yang tidak percaya, orang mati yang terhilang akan dibangkitkan dan muncul di hadapan Pengadilan Takhta Putih untuk menerima upah atas perbuatan-perbuatan yang telah mereka lakukan, perbuatan yang mereka lakukan di dalam daging. Anda lihat, kita tidak akan dihakimi di dunia yang akan datang berdasarkan apakah sudah diselmatkan atau masih terhilang. Pengadilan itu berlangsung sekarang. Yohanes mengekspresikan gambaran tentang hal itu ketika dia berkata di dalam Yohanes 3:18 “Barangsiapa yang percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum”—Kata Yunaninya adalah “diadili”—“tetapi barangsiapa yang tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, penghakiman itu sudah dimulai, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” Kita sudah dihakimi. Saya tidak akan terhilang atau saya tidak akan diselamatkan. saya terhilang atau selamat ditentukan sekarang, pada saat ini. Penghakiman itu berlangsung sekarang. pengadilan yang akan datang  adalah untuk menerima upah berdasarkan atas perbuatan-perbuatan yang telah kita lakukan.

Orang-orang Kristen akan berdiri, ketika dia diangkat di sorga, orang-orang Kristen akan bediri di Bema Kristus. Itu adalah kata Yunani untuk kursi pengadilan Tuhan kita.  Jika pekerjaan kita bernilai emas, perak, batu-batu mulia, kita akan menerima sebuah upah. Jika pekerjaan kita untuk Alllah adalah kayu, rumput kering dan  jerami, semuanya akan terbakar. Tetapi Paulus berkata, kita akan tetap diselamatkan tetapi seperti dari api—sama seperi seseorang yang keluar dengan telanjang dari sebuah rumah yang terbakar (1 Korintus 3:11-15)--tidak mendapatkan upah sama sekali. Itu adalah orang-orang Kristen yang berdiri di hadapan Bema Kristus di sorga. Tetapi orang-orang yang terhilang akan dihakimi berdasarkan pekerjaan mereka di Pengadilan Takhta Putih di akhir zaman.

Mengapakah pengadilan-pengadilan ini berlangsung di akhir zaman? Mengapa anda tidak dihakimi ketika anda meninggal? Karena anda tidak meninggal  saat anda meninggal. Pengaruh anda tidak berhenti saat anda berhenti bernafas. Hidup anda tetap berlangsung dan hanya Allah yang menyelesaikan pengaruh dari seluruh skema pengaruh hidup itu di akhir zaman. Saya akan menunjukkan tentang hal itu kepada anda. Ketika saya di Amarillo, saya pergi ke Gereja First Baptist di Amarillo. Saya memiliki seorang sahabat dekat, dia dan saya berada di kelas Sekolah Minggu yang salam selama bertahun-tahun. Kami berada di sekolah menengah yang sama, saya dan dia lulus bersama-sama. Kami pergi ke Baylor bersama-sama. Dan yang sangat membuat saya terkejut dan heran  dan membuat hati saya berduka adalah ketika dia memberitahukan bahwa dia telah menjadi seorang ateis. Suatu malam di Baylor, saya pergi untuk menemui dia. Dan saya berjalan ke ruangannya dan di atas meja belajarnya dia sedang membaca karya seorang kafir yaitu Toma Paine, dan judul karyanya itu, Age of Reason.  Saudara yang terkasih, Tom Paine telah meninggal sekitar seratus lima puluh tahun yang lalu, tetapi pengaruh jahatnya masih tetap berlangsung. Dan dia akan dihakimi di akhir zaman; bukan pada saat dia meninggal, tetapi pada ahir zaman untuk setiap pengaruh perbuatan kita dan pekerjaan yang telah kita lakukan. Kebangkitan dari orang-orang jahat dan pengadilan terhadap mereka adalah mujijat terbesar yang kelima di akhir zaman.

Mujijat terbesar yang keenam di akhir zaman adalah penciptaan kembali, peremajaan kembali dari dunia dan langit ini. Wahyu 21: “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.” [Wahyu 21:1].  Ada begitu banyak penafsir dan banyak sarjana yang berpikir bahwa seluruh alam semesta ini akan dihancurkan. Saya tidak berpikir demikian. Saya pikir alam semesta ini akan dibersihkan dan dibaharui. Saya tidak berpikir bahwa segala sesuatu yang telah dibuat Allah akan dihancurkan.

Dan saya mendasarkan hal itu dalam sebuah penafsiran bagi saya dalam kata Yunani. Aku melihat sebuah langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah parelthen.  Itu adalah sebuah aoris indikatif yang kedua dari parerchomaiParerchomai memiliki arti “untuk pergi dari sini ke sana.” Seorang pria di sini dan dia berjalan ke pintu dan dia berada di sana—parerchomai tidak berarti pembinasaan. Dia nberubah dari sini ke sana. Atau anda dapat katakan tentang sebuah perahu—sebuah kapal ada di sini dan parerchomai, dia berlayar ke horizon. Itu adalah parIerchomai atas horizon. Hal itu tidak berhenti untuk eksis. Hanya berubah tempat. Itu adalah kata yang digunakan di sini. Dan bagi saya, itu berarti bahwa Allah akan akan membuat sebuah bumi yang baru dan lamgit yang baru. Dan itu akan kelihatan indah, sama seoerti yang telah Dia buat dalam Kejadian 1:1. seluruh dunia ini akan kelihatan lebat sama seperti Taman Eden, seperti firdaus. Dan langit yang di atas kita akan sempurna. Tidak akan ada bintang-bintang yang terbakar, tidak akan ada lubang hitam. Tidak akan ada hal yang menyakiti di dalam seluruh alam semesta Allah. tetapi semuanya akan sempurna sebagaimana Allah membuatnya dalam permulaan—sebuah langit yang baru dan bumi yang baru.

Dan dia berkata dan laut pun tidak akan ada lagi. Bagi orang-orang masa lalu, laut adalah sebuah monster yang mengerikan. Mereka tidak memiliki kompas, dan ketika langit berangin atau berawan, mereka akan hilang—laut tidak akan ada lagi. Itu adalah sebuah laut yang memisahkan Yohanes dan jemaat yang dikasihinya di Efesus yang dia gembalakan di usia tuanya. Dan laut tidak akan ada lagi. Tidak akan ada lagi pemisah. Tidak akan ada lagi air mata kedukaan. Kita akan bersama-sama sampai selama-lamanya. Itu adalah mujijat keenam yang terbesar di kahir zaman.

Dan yang terakhir, yaitu mujijat terbesar yang ketujuh adalah kota kudus kita: “Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya” [Wahyu 21:2].  Dan kemudian dia menggambarkan tentang kota itu. Dan dia mulai dari bagian luar dan dia berjalan di dalam. Dan sebagaimana dia terus maju, dia menggambarkan apa yang dia lihat. Pertama kalinya dia melihat bagin luar dan menjelaskannya dan berkata bahwa temboknya terbuat dari yaspis, sebuah kristal yang jernih. Orang-orang kuno memiliki sebuah ide terhadap hal itu. Akan tetapi kita telah kehilangannya. Dan apa yang kita lakukan dalam menerjemahkan kata iaspis, kita hanya mengubah ejaannya. Yaitu menjadi yaspis, yang merupakan sebuah kristal yang jernih, sama seperti berlian. Jadi dinding itu adalah sebuah berlian yang keras. Yang panjangnya sama dengan lebarnya dan tingginya, yaitu seribu lima ratus mil. Itu adalah sebuah kubus yang sempurna.

Tetapi lihat, jika temboknya seperti ini, bagaiman dengan gerbangnya? Seperti apakah tembiknya? Dan dia melihat gerbangnya yang merupakan mutiara yang keras. Jadi, jika gerbangnya seperti itu, bagaimana dengan jalan kota itu? Dia berjalan di jalan kota itu dan jalannya terbuat dari emas yang padat. Tetapi jika jalanya seperti itu bagimana dengan rumah-rumahnya? Rumahnya adalah rumah yang besar yang dibuat oleh tangan Tuhan yang mulia. Dan rumah itu akan menjadi sebuah rumah yang tidak pernah kita lihat di dunia ini. Bagaimana dengan takhta? Takhta digambarkan dalam seluruh kemuliaan Allah  dengan pelangi zamrud dan lautan kristal tenpat berdiri bagi orang-orang kudus tebusan Allah. dan jika takhtanya seperti itu. Bagimanakah dengan Raja itu? Oh, kemuliaan Tuhan kita yang wajahNya bersinar-sinar bagaiman matahari yang terik, dan Yohanes tersungkur di kakiNya sama seperti orang yang mati. Bayangkanlah tentang kemuliaan rumah itu, yang tekah disediakan oleh Allah bagi mereka ang telah mengasihi Dia.

 

Matahariku yang terakhir, bersinar dengan cepat

Lintasanku telah hampir dekat

Kekuatan pencobaku sekarang telah berlalu

Kejayaanku telah dimulai

O, datanglah, barisan malaikat

Datanglah dan berdirilah disekelilingku

O, bawalah aku pergi

Di atas sayap saljumu

Ke rumahku yang kekal

O, bawalah aku pergi

Di atas sayap saljumu

Ke rumahku yang kekal

 [Jefferson Hascall, “My Latest Sun is Sinking Fast”].

 

Itu adalah sebuah persekutuan. Itu adalah sebuah  koinonia.  Itu adalah sebuah kota. bukankah sangat mulia, hal yang telah Allah sediakan bagi kita? kita tidak akan terpisah lagi. Kita tidak akan lagi mengenal maut. Kita tidak akan mati dan dimasukkan ke dalam kuburan lagi. Dan kita tidak akan lagi menumpahkan air mata. Dan kita akan tinggal dan hidup di dalam kota yang indah dan mulia itu. Dan kita tidak akan donodai lagi oleh darah. Senuanya akan indah dan sempurna. Dan deluruh dunia dan ciptaan akan dibaharui kembali. Saya pikir kita akan tinggal bersama dengan seluruh ciptaan. Rumah kita akan berada di kota kudus. Rumah kita yang besar akan berada di kota suci itu, tetapi kita akan tinggal melampui seluruh ciptaan. Saya pikir kita akan bepergian ke tempat lain dengan kecepatan yang tidak dapat dibayangkan. Saya pikir di sana ada Mars. Saya pikir di sana akan ada Jupiter. Saya pikir di sana akan ada Dallas. Saya pikir kita akan pergi dari satu tempat ke tempat lain dengan kecepatan yang luar biasa. Dan saya membayangkan bahwa Allah akan menjawab doa saya damn memberikan saya planet saya sendiri. Dan saya akan memiliki sebuah kotak sabun, dan saya membayangkan bahwa saya akan berkhotbah selamanya tanpa melihat tanpa harus melihat waktu. Dan bagi anda semua yang ingin mengunjungi saya di planet Criswell, anda dipersilahkan untuk datang dan berkata, “Lihat pendeta, saya ada di sini.” Bersama sampai selam-lamanya bersama dengan Tuhan kita. itu adalah sorga itu sendiri. 

Sekarang, bolehkan kita berdiri? Tuhan kami, melampaui dari seluruh suku kata atau dalam sebuah kalimat, apakah kami cukup sederhana untuk apa yang telah Allah sedikan bagi kami yang mengasihi Engkau. Oh, hal itu terjadi ketika kami berdiri di Bema Kristus, bahwa kami memiliki sesuatu untuk diletakkan di kakiMu yang mulia, ini adalah jiwa-jiwa yang telah kami menangkan, kesaksian yang telah kami persembahkan. Ini adalah pekerjaan yang harus kami lakukan di dalam namaMu. Dan Tuhan, berikanlah jaminan kepada kami bahwa kami akan dibangkitkan pada akhir zaman untuk berdiri di Pengadilan Takhta Putih dan Dia yang duduk di atasnya, bahkan langit dan bumi melarikan diri dari hadapanNya, orang-orang ini yang namanya tidak tercatat dalam Kitab Kehidupan Anak Domba akan terpisah dari Allah sampai selama-lamanya. Ya, Allah, selamatkanlah jiwa kami dan bermurah hatilah terhadap kami. Dan Tuhan kami, semiga hari ini akan menjadi sebuah hari keselamatan. Semoga kesempatan ini menjadi sebuah momen anugerah. Dan semoga Tuhan menyentuh hati jemaat kami dan semiga kami semua menemukan nama kami tertulis dalam Kitab Kehidupan tanpa harus kehilangan satu orang pun.

Dan Tuhan kami, sekarang, ketika kami berdoa dan berdiri di hadapanMu, semoga Allah memberikan kami keluarga-keluarga, semoga Allah memberikan kami anak-anak, semoga Allah memberikan kami orang-orang muda, pri dan wanita yang kuat, orang-orang yang menerima Engkau sebagai Juruselamat mereka, dan untuk meletakkan hidup mereka dalam persekutuan jemaat ini, atau beberapa orang dari mereka yang menjawab panggilan Allah, atau untuk dibaptis, dan mengikuti Yesus di dalam perjalanan ziarah ini.

Dalam sebuah momen, kita akan menyanyikan lagu permohonan kita, dan kita semua akan tetap berdoa, menunggu dan percaya bahwa Allah akan memberikan kita sebuah tuaian yang mulia. Dan bagi anda yang berada dari atas balkon, bagi anda yang berada di lantai bawah, turunlah melalui salah satu tangga itu, berjalanlah melalui salah satu lorong bangku itu dan katakan: “Inilah saya pendeta. Saya datang.” Buatlah kepuusan itu di dalam hati anda.” Dan kami sedang menunggu para pelayan, para diaken,  mitra doa yang bersyukur kepada Allah bahkan sebelum anda datang. Berjalanlah melalui salah satu lorong itu dan majulah ke depan, dan berdiri di hadapan manusia dan para malaikat dan katakanlah, “Pendeta, inilah saya.” Dan Tuhan kita akan memberi jaminan akan sebuah tuaian yang berlimpah. Tuhan, kirimkanlah kami, orang-orang yang untuknya kami berdoa dalam namaMu yang mulia, Amin. Saat kita menyanyikan lagu ini, mari datanglah.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.