KUASA DARI KESAKSIAN PRIBADI

(THE POWER OF PERSONAL TESTIMONY)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Wahyu 12:1-11

7:30 p.m.  05-2-67

 

Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio, dan melalui  WRR, anda diundang untuk bergabung bersama kami ke dalam Kitab Wahyu pasal 12. Anda sedang mendengarkan ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Ini adalah pendeta yang sedang menyampaikan kotbah dalam ibadah malam yang berjudul, Kuasa Dari Kesaksian Pribadi. Kita akan membaca sebelas ayat pertama dari Kitab Wahyu pasal 12; kitab yang paling terakhir dari Alkitab, di dalam pasal 12 dan sebelas ayat yang pertama. Sekarang, bagilah Alkitab anda dengan tetangga anda dan kita semua akan membacanya dengan nyaring secara bersama-sama, mari kita mulai membaca sebelas ayat yang pertama, secara bersama-sama:

 

Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, Tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

 

Sejak saya telah berkhotbah sepanjang Kitab Wahyu, kita telah membahas banyak hal di dalam banyak khotbah yang telah saya sampaikan; tetapi dalam khotbah yang akan saya sampaikan malam ini, saya akan berbicara tentang hal yang paling vital dari bagian kesaksian orang Kristen di bumi ini, khotbah malam ini adalah sebuah seri tentang presentasi Alkitab. Saya telah memilih hal ini karena penekanannya yang sangat tidak biasa. Sebagaimana kita telah mengikuti simbol yang dramatis ini, yaitu tentang naga, itu adalah Setan dan wanita, itu adalah Israel dan anak, itu adalah Juruselamat dunia; dan Mikhael, penghulu malaikat yang berdiri di samping umat Allah, dan malaikat-malaikatnya yang berperang melawan naga dan orang-orang yang mengikuti gerbong keretanya dan di dalam kereta itu ada sepertiga malaikat sorgawi. Ketika Paulus berkata, “Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging.” Jika musuh kita adalah mereka yang dapat ditembak dengan sebuah senjata, atau dengan pukulan serta tinju, maka kita mungkin memiliki sebuah perjuangan yang mudah; tetapi pertempuran kita tidaklah berhubungan dengan fisik yang nyata. Pertempuran kita adalah melawan malaikat-malaikat dan penguasa-penguasa dan kuasa-kuasa dan roh-roh dan mereka ini tidak dapat dilawan dengan senjata, tank-tank serta bom.

Lalu bagaimana kita akan menghadapi seorang musuh yang sangat hebat ini? Dan ini adalah penekanan yang sangat mengejutkan dan sangat menyolok:  Dan ketika naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya; ada ratapan di dalam sorga yang bersimpati kepada kita yang hidup di dalam dunia yang terkutuk ini; dan di sana ada sebuah kemenangan, mereka telah menang atas iblis, mereka telah berjaya oleh darah Anak Domba yang berbicara lebih kuat dari darah Habel, itu adalah penebusan kita dan pembenaran kita yang memungkinkan Allah dapat memandang kita sekalipun kita adalah orang berdosa.  Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.  Betapa merupakan sebuah gambaran yang tidak biasa!

  Melawan seluruh penguasa rohani di tempat yang tinggi, melawan Setan sendiri, melawan semua pasukan malaikat yang telah jatuh dan yang berperang melawan kita. Kemenangan kita terletak di dalam kematian, di dalam penebusan Kristus dan di dalam perkataan kesaksian kita. Itu merupakan sebuah hal yang sangat menakjubkan, sebuah hal yang sangat luar biasa, sebuah hal yang tidak biasa.  “Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.”

Di dalam kehidupan pengembalaan saya sebagai seorang gembala, inilah penilaian saya. Tidak ada logika, tidak ada argumen yang begitu kuat seperti kasih dan permohonan hati yang penuh kelembutan dari seseorang yang sangat mengasihi anda. Tidak ada khotbah yang dapat mengambil tempat dari sebuah undangan pribadi kepada Yesus. Tidak ada sebuah traktat yang dapat diberikan atau ditawarkan yang begitu berkuasa yang berada di tangan Allah seperti traktat dari seorang yang berada di depan pintu. Dan tidak ada pertempuran yang sangat mematikan dalam melawan Setan seperti ketukan dari seorang pemenang jiwa di pintu seorang sahabat. “Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.”

Saya telah diundang oleh seorang Saudari ke rumahnya dan meminta saya untuk memenangkan saudara laki-lakinya kepada Tuhan, seorang yang masih remaja. Dia berusia sekitar lima belas tahun. Dan saya datang ke rumah itu dan duduk di sebelah bocah itu, dan berusaha menunjukkan jalan kepada Allah, untuk diselamatkan, untuk menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Dan anda akan berpikir bahwa saya sedang berbicara dengan seorang penjahat berat. Dia tidak bergeming dan tidak tersentuh. Dan bagaimapun saya berusaha; dan permohonan yang saya lakukan, dia menolaknya. Saudarinya yang perempuan melihat apa yang sedang terjadi, ia kemudian mengambil kursi dan meletakkannya di samping bocah itu. Saya duduk di sana—remaja laki-laki itu ada di sana—dan saudara perempuannya meletakkan sebuah kursi di sampingnya. Tanpa mengucapkan sebuah kata—hanya membenamkan wajahnya di kedua tangannya dan mulai menangis. Air mata jatuh di antara jari-jarinya. Dan bocah itu melihat saya, dan melihat ke arah saudari perempuannya; dan kembali melihat saya; dan saudari perempuannya. Saudara yang terkasih, tidak lama sesudahnya saya dapat meraih bocah itu masuk ke dalam kerajaan Allah, dan membaptiskan dia dalam nama Allah Tritunggal. “Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dengan pengorbanan Kristus atas dosa-dosa kita, dan oleh perkataan kesaksian mereka.”

Lalu, saya telah sampaikan, bahwa kita akan membahas hal itu melalui beberapa bagian yang ada di dalam Alkitab; dan hal-hal itu sangat menakjubkan, sama menakjubkannya dengan hal yang di atas. Yang pertama kita akan melihat di dalam Kisah Rasul pasal tiga. Di dalam Kisah Rasul pasal 3, ini adalah pasal yang mengikuti kisah Hari Pentakosta ketika Simon Petrus berkhotbah dan pada hari itu ada sekitar tiga ribu orang jemaat yang ditambahkan; sekarang ini adalah pasal yang menceritakan kisah seorang lumpuh yang telah disembuhkan. Dia adalah yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, dia berada di sana dengan tangan tengadah; atau mungkin dengan sebuah mangkuk atau sejenisnya untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami." Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" Dia tidak berdiri, dia hanya melihat orang itu dengan keheranan.  Lalu Simon Petrus memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Nelayan yang besar itu mengangkatnya dari lantai; dan ketika dia bangkit,  seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Dan orang itu melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.

Saya pikir itu adalah salah satu gambaran yang paling dramatis yang dapat ditemukan di dalam Alkitab. Dapatkan anda membayangkan seorang pengikut yang pergi ke gereja seperti itu, melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah? Tangannya yang satu berpegangan kepada Yohanes dan yang satunya lagi berpegangan kepada Simon Petrus, dan dia memberitakan apa yang telah Allah perbuat kepadanya, yang telah membuat dia sembuh di dalam nama Yesus.  

Lalu, inilah hal yang paling mengherankan bagi saya: kisah itu berlanjut hingga pasal empat, dan saya ingin supaya anda melihat ayat yang keempat: “Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang andron— laki-laki.”  Apakah anda melihat hal itu? Ketika Simon Petrus berkhotbah pada hari Pentakosta, di sana tiga ribu orang laki-laki, perempuan dan anak-anak, siapa pun itu, di sana ada tiga ribu orang bersama-sama ditambahkan ke dalam jemaat. Tetapi ketika pria itu melonjak dan memuji Allah, ketika dia bersaksi tentang apa yang telah dilakukan Allah kepadanya di sana ada lima ribu orang  andron, bukan anthropoianthropoi berarti lima ribu orang laki-laki, perempuan dan anak-anak—tetapi andron adalah sebutan Yunani untuk laki-laki yang terpisah dari perempuan dan anak-anak. Ketika pria itu bersaksi di sana ada lima ribu orang laki-laki yang percaya. Dan jika di sana ada lima ribu orang laki-laki yang percaya maka pastilah di sana ada dua puluh lima ribu orang jumlah mereka secara keseluruhan. Itu adalah sesuatu yang menakjubkan, itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Orang itu sungguh-sungguh menggoncangkan seluruh kota dan setiap orang yang hadir dalam ibadah Bait Suci, ketika dia memuji Allah dan memberikan kesaksian pribadi tentang apa yang telah Allah lakukan kepadanya.

Lalu, saya memiliki sebuah contoh lainnya, sesuatu yang sangat menakjubkan. Di dalam Kitab Markus pasal lima, ada sebuah kisah tentang penyembuhan orang Gadara yang kerasukan Setan. Orang Gadara yang dirasuk setan, anda ingat berapa jumlah iblis yang merasukinya? Mereka sangat banyak dan orang yang kerasukan itu mengoyakkan bajunya dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.  Lalu Yesus datang dan menyembuhkannya. Dia telah diselamatkan; dan ketika Yesus diminta untuk pergi hal itu terjadi karena di situ ada kawanan babi yang dilibatkan, dan ketika ada pilihan antara kesembuhan orang itu dan kehilangan beberapa babi, maka merupakan sebuah bencana bagi mereka untuk kehilangan babi-babi, untuk menyembuhkan orang itu hal itu bagi mereka sama sekali tidak berarti.   

Hal itu sama seperti hari ini; antara anak-anak yatim dan janda-janda wanita dan keretakan rumah tangga, orang-orang lebih suka mengumpulkan uang dari minuman keras, di sana tidak ada sebuah diskusi, tidak ada sebuah perdebatan; kita lebih suka memiliki banyak penjualan dan bar-bar dan pendapatan serta uang, meskipun kita membayarnya di dalam anak-anak yatim dan janda-janda dan kehancuran rumah tangga serta menghancurkan hidup. Itu adalah sebuah kebobrokan, kehancuran dunia, dan itu yang sedang terjadi di negara bagian Teksas kita ini, hal yang sama, sifat di dalam hati manusia telah rusak, dan hal itu tidak berubah.

Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.

Seperti itulah kisah yang telah terjadi; sekarang mari kita lihat di dalam pasal berikutnya. Anda dapat melihat ke dalam Markus pasal delapan. Anda tidak menyadari hal ini karena hal ini tidak disebutkan dalam kata dan bahasa yang sesungguhnya, karena itu anda melewatkannya; tetapi di dalam pasal delapan Yesus kembali ke Dekapolis, Dia telah kembali kepada orang-orang itu dan pantai itu yang berada di sisi lain danau itu. Dan kisahnya dimulai seperti ini, “Pada hari itu jumalah orang banyak sangat besar. Tuhan Yesus didesak dari segala arah dan mengerumuni Dia, orang banyak itu tidak mau pergi. Mereka tinggal bersama Dia seharian penuh. FirmanNya sungguh-sungguh merupakan roti hidup bagi mereka. Dan kemudian Tuhan memberi mereka makan dan Dia memberi makan pada hari itu kira-kira sebanyak empat ribu orang. Lalu, dari manakah orang-orang ini datang? Saudara yang terkasih itu adalah titik yang tepat dan tempat yang tempat dimana sebelumnya mereka mendesak Dia supaya pergi dan keluar dari pantai mereka. Lalu, dari manakah orang banyak itu berasal? Mereka datang karena orang Gadara yang kerasukan iblis itu: dia pergi ke seluruh Dekapolis memberitahukan kepada orang-orang tentang apa yang telah Yesus lakukan kepadanya, yang telah berbekas kasihan kepadanya dan yang telah menyelamatkannya, yang telah menyembuhkannya dan membuatnya hidup kembali. Dan ketika Tuhan kembali setelah orang itu pergi bersaksi, ada ribuan orang yang berkumpul berdesak-desakan dan menunggu untuk melihat dan mendengar Firman Allah. Kuasa dari kesaksian pribadi.

Selanjutnya, saya ingin membahasnya dengan kata-kata saya sendiri, hanya dengan meringkasnya karena waktu saya telah berlalu begitu cepat bahkan di dalam kata pengantar saja. Bagaimanakah gerakan Kekristenan kita dimulai? Gerakan itu dimulai seperti ini. Yohanes Pembaptis berdiri di tepi Sungai Yordan dan berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah,” dan Yesus lewat. Dan Andreas, serta Yohanes mengikuti Yesus karena kesaksian Yohanes Pembaptis; dan dari jam sepuluh pagi itu, mereka menghabiskan waktu bersama-sama dengan Dia. Dan Andreas menemukan saudaranya Simon Petrus, dan membawa Petrus kepada Yesus; dan Yohanes menemukan saudaranya Yakobus dan membawa Yakobus kepada Yesus. Pada keesokan harinya, Yesus menemukan Filipus, dan kemudian Filipus menemukan Natanael, dan gerakan Kristen yang besar  dimulai di dalam undangan yang penuh kasih dari kata-kata pribadi.

Dan bagaimana dengan pelayanan Tuhan kita? Dia menyampaikan khotbahNya yang terbesar hanya kepada satu orang jemaat; khotbah yang terhebat tentang kelahiran kembali di sampaikan kepada Nikodemus pada waktu malam, hanya kepada satu jemaat. Dan khotbahNya yang hebat tentang penyembahan rohani, Dia sampaikan kepada satu orang jemaat, wanita Samaria yang dikucilkan. Dan ketika Dia pergi ke kota Yerikho, ke jalan di mana orang paling berdosa tinggal, ke pohon yang dia panjat; dan Dia memanggil nama orang itu dan menyuruhnya turun serta berkata, “Hari ini Aku kan menumpang di rumahmiu,” dan Dia memenangkan Zakheus ke dalam iman dari Tuhan yang mulia. Itulah pelayanan Juruselamat kita. Anda tahu, di seluruh negeri ini, mereka menutup gereja mereka pada saat malam, yang akhirnya sama seperti gedung besar, mereka kelihatan seperti kuburan; mereka kelihatan seperti makam, mereka sangat gelap dan gelap sekali. Dan yang menjadi kedukaan saya, gereja-gereja Baptis kita telah jatuh ke dalam pola kehidupan yang sama; dan beberapa dari antaranya ada di Dallas ini dan tutup pada minggu malam. Lampu-lampu dimatikan, dan hal itu menyakitkan hati saya. Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya pada saat malam, dan Yesus menampakkan diri kembali pada minggu malam berikutnya kepada murid-muridNya ketika Dia telah bangkit dari kematian; dan Paulus berkhotbah kepada saudara-saudara di Troas pada saat malam dan selesai hingga tengah malam. Dan saya beritahukan kepada anda bahwa itu adalah pasal favorit saya di dalam Alkitab, dia berkhotbah kepada mereka hingga tengah malam; oh, saya menyukai hal itu!

Minggu yang lalu seperti yang anda tahu, saya berkhotbah di konferensi penginjilan di Georgia, pada pukul dua belas-tiga puluh pada rabu siang, saya berkhotbah dengan menggelegar, dan tidak mengetahui apa yang terjadi hingga khotbah saya itu selesai, tetapi di sebuah barisan bangku belakang dari para pengkhotbah itu, di belakang sana ada seorang pengkhotbah yang berkata kepada sahabatnya, dia berkata, “Saya memiliki sebuah janji pada pukul 12.30, apakah anda tahu kapan Criswell akan berhenti?” Dan pria yang ada di depannya berkata, “Tidak. Saya tidak tahu kapan dia akan berhenti.” Dan pria yang berada di sebelahnya berkata, “Dan saya tidak berpikir bahwa Criswell sendiri tahu kapan dia akan berhenti.” Dan pria lain yang berada di sebelah lainnya berkata, “Dan saya tidak berpikir bahwa Tuhan tahu kapan dia akan berhenti.” Dan hal itu terus berlangsung, berada di sana dan terus berkhotbah. Berkhotbah pada malam hari hingga tengah malam, betapa merupakan sebuah berkat!

Saya telah membaca dan saya membaca hal ini dengan mata saya sendiri, pelayan dari gereja tertentu membuat sebuah pengumuman bahwa tidak akan ada lagi ibadah malam, “Karena,” katanya, “merupakan sesuatu yang tidak sebanding untuk mempersiapkan khotbah bagi sebuah kumpulan jemaat yang kurang dari seratus orang. Oh, betapa berbedanya dengan Tuhan kita, yang menyediakan waktu untuk berkhotbah kepada seorang Nikodemus, hanya satu orang, kepada seorang wanita Samaria, kepada seorang Zakheus saja, kepada setiap orang yang bersedia mendengarkan Dia. Kesaksian pribadi, saudaraku, biarkan saya memberitahukan anda sesuatu: kapan saja anda mulai berpikir tentang orang sebagai sebuah kumpulan yang besar, seperti sebuah lautan yang penuh, seperti satu kumpulan yang sangat banyak dan robongan yang berdesakan, maka kita telah melupakan seluruh serat dan lekuk dan pakan dan sifat serta kecerdasan iman Kristen. Apakah anda berpikir bahwa Allah memandang kita seperti itu? Sebagai sebuah kumpulan umat manusia yang sangat banyak? Tidak, tetapi Dia mengetahui nama kita; nama anda, Dia dapat menyebut nama anda, Tuhan kita bisa. Dia berkata bahwa Dia mengetahui jumlah rambut yang ada di kepala anda.

Ini adalah injil tentang domba yang hilang, dan dirham yang hilang dan anak yang hilang. Dan kita tidak memandang kepada umat manusia sebuah sebuah kumpulan orang, tanpa wajah dan tanpa nama, tetapi kita melihat sebagai seorang pribadi, atas seorang pribadi. “Ini adalah seorang anak laki-laki, dan namanya adalah John dan dia telah diselamatkan.” Bocah laki-laki itu di bawa kepada saya malam ini dan dia telah diselamatkan dan dia ingin berbicara dengan pendeta; itu sangat mulia, itu sangat hebat. Memperoleh seorang anak laki-laki yang berjalan menelusuri lorong bangku ini pada malam ini, bukankah itu sangat luar biasa? Bukankah itu sangat hebat? Ini adalah sebuah gereja yang besar, benar; dan memiliki banyak orang di dalamnya, itu benar, tetapi kita bukanlah tanpa muka dan kita bukanlah tanpa nama, kita adalah seorang pribadi yang untuknya Yesus telah mati. Dan untuk menyampaikan kata-kata kesaksian, bukan kepada sebuah kumpulan yang banyak, tetapi kepada seorang pribadi dan kepada satu jiwa yang berada di dalam hati Yesus.

Sekarang, kita akan berhenti mengudara beberapa saat lagi, saya ingin menutup khotbah ini. Bukankah sesuatu yang menakjubkan bagiamana tiga puluh atau tiga puluh lima menit berlalu begitu cepat? Hal itu karena anda menaruh kepentingan yang dalam dan karena kita mengasihi Tuhan. Waktu berlalu di dalam gereja seperti sesaat saja. Tidak pernah sebuah kesaksian pribadi akan jatuh ke tanah dengan sia-sia. Anda mungkin berpikir, “Saya pikir saya telah gagal, Tuhan tidak memberkati seruan ini, undangan ini,” tetapi tidak ada contoh bahwa Tuhan tidak akan memberkatinya. Suatu waktu kita dapat melihatnya; hal itu akan berbuah, berbunga dan memiliki kelopak dan di depan mata kita. Sebagai contoh, apakah anda ingat ketika kita pergi ke lapangan di mana para rodeo memperlihatkan kemampuan mereka? Apakah anda mengingat sekitar dua atau tiga tahun lalu ketika kita pergi ke sana? Baiklah, saya akan memberitahukan anda salah satu hal yang telah terjadi di sana.  

Anda tahu, saya berada di bawah lapangan itu dan berbicara kepada beberapa orang dan menerima beberapa dari mereka dan ada seorang pemuda datang ke depan dan menelusuri lorong dan menghampiri saya. Dan di sampingnya ada seorang gadis. Yang masih kecil dan manis, terlihat berusia sekitar 12 atau 13 tahun. Saya berpikir bahwa  pemuda dan gadis kecil itu bersaudara. Jadi ketika mereka datang ke hadapan saya, pertama kali saya berbicara kepada pemuda itu. Dan saya berkata kepadanya, “Ini pastilah saudari perempuan anda.” Dan dia berkata, “Bukan. Bukan Pendeta.” Dia berkata, “Saya tidak mengenalnya. Dia hanya meminta saya untuk maju ke depan bersama dengan dia, dan kemudian saya maju ke depan bersama dengan dia.” Dan kemudian dia berlalu dan meninggalkan saya dengan anak itu, gadis kecil itu yang berusia sekitar 12 atau 13 tahun. Dan kemudian saya berbicara dengan gadis itu, mengapa dia meminta pemuda itu menemaninya ke depan.  Dan gadis itu berkata, bahwa dia sedang berada di atas balkon, di salah satu tempat duduk yang terbuka di stadion itu dan sedang berada di sana mendengarkan ibadah, dan duduk saja di sana, disebelah seorang pemuda, yang tidak dia kenal. Dan dia berada di sana dengan seorang sahabatnya. Dan ketika undangan diberikan, dan kami berdiri untuk menyanyikan lagu seruan, dan pemuda itu berpaling kepada sahabatnya dan memohon kepada sahabatnya itu untuk datang kepada Yesus, menjelaskan kepada dia tentang cara untuk diselamatkan dan memohon kepadanya untuk datang kepada Tuhan.” Dan gadis itu berkata kepada saya, “Sahabatnya itu menolaknya. Dia tidak merespon. Tetapi pembicaraan orang muda itu tentang cara untuk diselamatkan dan permohonan yang dia ajukan jatuh ke dalam hati saya, dan saya menerima Tuhan sebagai Juruselamat saya, yang sedang mendengarkan dia yang bersaksi kepada sahabatnya.” Kemudian gadis itu berkata, “Saya kemudian meminta kepadanya untuk menemani saya maju ke depan dan menerima Yesus sebagai Juruselamat saya.”  Bukankah itu sangat mengherankan. Pemuda itu membuat permohonan kepada sahabatnya dan tidak pernah bermimpi bahwa disampingnya berdiri seorang gadis berusia dua belas tahun yang mendengar perkataannya dan saat itulah Allah menyentuh hatinya. Bukankah itu merupakan hal yang sangat menakjubkan?

Suatu ketika saya pergi menemui seseorang dan berbicara kepadanya tentang Yesus. Dan saya telah berbicara kepadanya hingga pukul dua belas malam dan merasa kecewa, karena dia tidak memberikan respon. Mereka memiliki seorang anak laki-laki dan sang ibu telah menyuruh anaknya itu tidur lebih awal sehingga saya dapat berbicara sendirian dengan suaminya dan berbicara kepadanya. Dan minggu  berikutnya anak laki-laki itu menelusuri lorong bangku dan maju ke depan dan menemui saya dan berkata bahwa dia telah diselamatkan dan dia ingin mengakui imannya dan ingin menerima baptisan. Dan saya bertanya kepada anak itu kapan dia diselamatkan. Dan dia berkata, “Ketika anda datang dan berbicara dengan ayah saya. Ibu saya telah menyuruh saya tidur tetapi,” kata bocah itu, “Saya membiarkan pintu saya terbuka dan mendengar anda memohon dan berdoa dengan ayah saya. Ayah saya menolak anda dan berkata tidak. Tetapi,” katanya, “di tempat tidur itu saya mendengarkan anda dan menyerahkan hati saya kepada Yesus.” Tidak ada sebuah kesaksian yang akan dibiarkan Allah jatuh ke tanah dengan sia-sia. Suatu ketika kita akan melihat buahnya; Allah melihat hal itu dan tidak akan pernah mengagalkan tujuannya. “Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.”  

Selasa kemarin dan jumat kemarin anda telah mengadakan sebuah pertemuan di tempat ini di bawah penatua kita Ralph Nabors tentang kesaksian; dan saya menyampaikan khotbah ini pada malam hari ini untuk mendorong kita di dalam kesaksian pribadi itu.

Tuhan memberkati perkataan ini di bawah tanganNya dan di bawah kita. Dan semoga ibadah malam ini tidak lain dari pada seruan yang nyaring untuk mendaftarkan di hadapan manusia dan para malaikat hasil dari pekerjaan kita dalam hari-hari kita. Dan Allah memberkati kita ketika kita menabur benih, ketika kita menyampaikan perkataan tentang Yesus, ketika kita mengundang pria dan wanita dan keluarga-keluarga untuk datang kepada Tuhan. Dan semoga Tuhan membuatnya jelas bagi kita yang berada di sini ketika kita menyanyikan lagu undangan dan memberikan seruan, dan ketika kita bersukacita melihat hasil tuaian yang dikirim oleh Allah, yang ditambahkan ke dalam jemaatNya, setiap hari, orang-orang yang telah diselamatkan. 

Sekarang, Leroy, mari kita bernyanyi kembali; dan semoga kita bersukacita kembali di dalam hal-hal yang telah Tuhan berikan kepada kita pada malam ini. Di dalam waktu yang mulia dan berharga ini, bagi anda yang berada di atas balkon, turunlah dan maju ke depan, bagi anda yang berada di lantai bawah, mari datanglah dan berdiri di samping saya, “Pendeta, hari ini saya menyerahkan hati saya secara terbuka dan di hadapan umum kepada Yesus yang mulia.” Atau, “Pendeta, seluruh keluarga kami datang ke dalam persekutuan jemaat ini pada malam hari ini.” Ketika Tuhan menekankan seruan itu ke dalam jiwa anda, lakukanlah hal itu sekarang. Pada bait yang pertama dan baris yang pertama datanglah, ketika kita berdiri dan menyanyikan lagu kita.

 

Alih basaha: Wisma Pandia, Th.M.