PEREMPUAN YANG BERSINAR-SINAR

(THE RADIANT WOMAN)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Wahyu 12:1-6

 

07-10-62

 

 

Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio, anda sedang bergabung dalam ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Saya adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah pada pukul sebelas pagi, khotbah yang berjudul: Perempuan Yang Bersinar-sinar.

Setelah bertahun-tahun berkhotbah melalui kitab-kitab di dalam Alkitab, kita telah tiba di Kitab Wahyu, kitab yang terakhir dan yang klimaks. Di dalam seri khotbah kita melalui Kitab Wahyu, kita telah sampai di pasal 12. 

Ini adalah sebuah pembagian utama di dalam Kitab Wahyu. Di dalam pasal sebelas, di bawah bunyi dari sangkakala ketujuh yang membawa kepada akhir dari kesudahan zaman: ketika kerajaan dunia ini, pemerintahan dunia ini menjadi pemerintahan Allah dan Kristus. Dan pada hari saat bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, maka genaplah keputusan rahasia Allah.

Dan di sana ada sebuah pra pertunjukan, sebuah garis besar nubuatan dari akhir kesudahan zaman, di bagian akhir dari Wahyu pasal sebelas. Kemudian di dalam pasal 12—tepat di tengah-tengah Kitab Penyingkapan—di pasal 12, ada permulaaan sebuah garis besar yang terperinci, yang dipenuhi dengan pra pertunjukan dari nubuatan yang besar yang telah dinyatakan di pasal 11.

Dan di dalam pasal 12, kita mulai dengan beberapa tokoh terkemuka yang akan digambarkan dengan sangat kuat dan hebat serta unik di hari-hari terakhir dari tujuan Allah di bumi ini. Di sana akan diperkenalkan kepada kita beberpa kunci dari karakter-karakter ini: orang-orang terkemuka yang akan bergerak melewati lembaran-lembaran sejarah di dalam waktu yang terakhir ini. Dan sekarang, kita akan melihat beberapa dari mereka, ketika kita mulai membaca di dalam Wahyu pasal dua belas: 

Maka tampaklah suatu semeion “tanda” besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

Maka tampaklah suatu semeion “tanda” yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, Tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu—bahasa Yunani kuno, bahasa yang tidak dipakai lagi—si ular tua, yang kita ketahui, diperkenalkan kepada kita dalam permulaan—Dan naga besar itu, si ular tua yang disebut Iblis—ada begitu banyak iblis, dan ini adalah Iblis nomor satu—atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Dan di dalam khotbah pada pagi hari ini, kita hanya memiliki waktu untuk membahas bagian pengantar saja. Yang muncul di bagian ini, sebagai pengantar dari orang-orang terkemuka ini: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya, itu adalah wanita yang bersinar-sinar; yang kedua, naga merah; yang ketiga, seorang Anak-Manusia, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; yang keempat, Mikhael; yang kelima, sisa dari keturunan perempuan itu.   

Identifikasi dari Mikhael sangat mudah. Beberapa kali dia muncul di Perjanjian Lama. Dia disebut sebagai Penguasa hebat yang berdiri untuk bangsa Israel. Dia adalah penghulu malaikat, yang hanya satu-satunya disebutkan dalam Firman Allah, yaitu Mikhael. Dan saya berdoa bahwa kita akan berbicara tentang dia secara mendetail pada Hari Tuhan berikutnya.

Yang kedua, sang Naga—dan dia, secara rinci ditunjukkan dengan: Naga besar, ular tua yang disebut Iblis dan Setan.

Yang ketiga, Anak-Manusia: “Maka perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi.” Itu adalah sebuah kutipan yang tepat di dalam versi Septuaginta, Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani—Itu adalah sebuah kutipan yang tepat dari Mazmur Mesianik pasal 2. Anak Laki-Laki-Manusia adalah Mesias, Kristus Tuhan, ditetapkan untuk memerintah atas bangsa-bangsa dan suku bangsa di bumi dan untuk memerintah sebagai Tuhan Allah atas seluruh ciptaan.  

Kemudian yang tersisa adalah perempauan itu. Siapakah dia? Ada begitu banyak identifikasi tentang perempuan ini. Ada banyak yang berkata bahwa dia adalah Maria sendiri—Maria: Perawan Maria.

Tetapi identifikasi tentang perempuan yang bersinar-sinar ini dengan ibu manusia Yesus adalah mustahil dan sukar untuk diungkapkan serta menggelikan ketika anda melihat Alkitab tentang perempuan itu. Di dalam ayat 6: 

Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Dan lagi: “Kepada perempuan itu,” di dalam pasal dua belas ayat empat belas,

diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh  dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

—tiga setengah tahun—“Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain.”

Untuk mengaplikasikan perempuan yang tertulis di dalam Kitab Suci ini kepada Perawan Maria merupakan kebodohan. Tidak ada contoh seperti itu dan tidak akan pernah ada. Itu adalah sesuatu yang sulit untuk diterima.

Kemudian ada yang berkata bahwa perempuan yang bersinar-sinar ini merupakan representasi dari jemaat. Tetapi ketika mereka melakukan hal itu, mereka berubah ke arah yang berbalik secara diametrik dengan nubuatan dari penglihatan yang tercatat di dalam pasal dua belas ini, karena perempuan ini, siapa pun dia, dia yang melahirkan Mesias. Untuk menyatakan bahwa jemaat yang melahirkan Kristus merupakan sebuah kebalikan yang bersifat diametrik dari kebenaran yang sesungguhnya.

Kristuslah yang melahirkan jemaat. Jemaat diambil dari sisi Kristus. Kita dilahirkan dari dagingNya dan darahNya dan tulangNya. Di dalam tangisanNya dan air mataNya dan seruanNya dan rasa sakitNya, jemaat dilahirkan. Sama seperti Hawa yang diambil dari sisi Adam, dan Adam berkata, “Inilah tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.”

Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

Rahasia ini besar,

 

Kata Paulus, “tetapi yang aku maksudkan, ialah hubungan Kristus dan jemaat.”  Seperti Hawa yang diambil dari sisi Adam, demikian juga jemaat lahir dari sisi Tuhan yang terluka dan berdarah.

Agar terhindar dari kontradiksi yang jelas itu, oleh orang-orang yang mengidentifikasikan perempuan ini sebagai jemaat yang melahirkan Kristus. Untuk menghindari kontradiksi itu, mereka berkata bahwa makna dari kelahiran ini adalah pembentukan Kristus di dalam kehidupan orang percaya. 

Dan kemudian, ada yang berkata bahwa hal itu merujuk kepada kedatangan Kristus di dalam penghukuman. Tetapi di dalam setiap peristiwa, bagaimana pun anda berusaha, itu adalah pemelintiran, sebuah kekerasan dari penglihatan yang tampak jelas di dalam Wahyu. Ini adalah perempuan yang melahirkan Mesias, yang ditetapkan untuk memerintah bangsa-bangsa.

Lalu, siapakah perempuan yang bersinar-sinar ini? Dia sangat jelas diidentifikasikan di Kitab Suci. Kita dapat membaca dari Kitab Roma pasal sembilan, ketika Paulus merujuk kepada

orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji.

Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!

Jadi, perempuan yang melahirkan Mesias adalah bangsa dan suku serta orang Israel. Israellah yang menghasilkan Kristus. Perempuan yang telah mengandung di dalam rahimnya Juruselamat dunia, Tuhan yang ditetapkan untuk memerintah atas semua manusia di bumi dan seluruh penghuni sorgawi. Kristus adalah buah dari kandungan Israel.

Dan ketika anda melakukan hal itu, segala sesuatu di dalam Alkitab akan tampak indah dan secara menakjubkan semuanya diletakkan secara bersama-sama. Israel secara berulang-ulang disebutkan sebagai perempuan yang telah menikah. Dan Isreal secara berulang-ulang dirujuk sebagai seorang ibu. Dan Isreal di dalam penolakannya dan di dalam penawanannya dirujuk sebagai seorang perempuan janda dan seorang wanita yang telah diceraikan.

Akan tetapi, jemaat selalu dirujuk sebagai seorang perawan suci, gadis mempelai, yang suatu hari akan dipersembahkan kepada Kristus. Seperti yang Paulus sampaikan di dalam 2 Korintus 11:2: “Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.” Dan untuk merujuk hal ini sebagai pengantin Kristus, yang ditemukan dalam kondisi ini, sebagai seorang perempuan yang sedang berjuang untuk melahirkan merupakan sesuatu sukar untuk dilukiskan dan tidak dapat dipercayai. Jemaat di dalam Kitab Suci tidak pernah dirujuk sebagai seorang ibu. Dia selalu digambarkan sebagai mempelai perempuan. Seperti yang disampaikan Yohanes Pembaptis tentang Tuhan, “Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri di dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita  mendengar suara dari mempelai laki-laki itu.”

Adalah Kristus yang merupakan mempelai laki-laki. Dan di akhir dari kesudahan zaman, ketika Tuhan muncul—lihat, “Hari perkawinan Anak Domba telah tiba dan pengantinNya telah siap sedia.” Dan seperti yang Paulus gambarkan dengan sangat indah di dalam Efesus pasal lima, jemaat adalah mempelai Kristus, untuk dipersembahkan, sebagai perawan suci, murni dan tidak bercela kepadaNya.

Israel selalu merupakan seorang ibu, yang melahirkan anak-anak. Ketika Sion sakit bersalin, anak-anak dilahirkan kepada Allah. Tetapi jemaat, pengantin Kristus, tidak pernah menikah hingga perkawinan Anak Domba. Jadi perempuan ini yang melahirkan Mesias, merujuk kepada bangsa Israel.

Dan anda melihat hal itu di dalam deskripsi tentang dia: “Dia berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.” Itu adalah sebuah deskripsi yang diambil dari Kejadian pasal tiga puluh tujuh ayat 9: “Yusuf bermimpi: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku.” Hal itu merujuk kepada Israel dan keluarga Yakub. Bintang yang kedua belas adalah Yusuf sendiri—matahari dan bintang dan sebelas bintang, dan dia yang kedua belas.

Jadi, wanita yang bersinar-sinar ini adalah digambarkan kembali ke dalam kehidupan Yusuf: Dijual kepada bangsa-bangsa lain, tetapi dimuliakan dan ditinggikan oleh Tuhan; dijual ke dalam perbudakan, dijual kepada bangsa-bangsa lain, dicerai-beraikan di antara bangsa-bangsa dunia, tetapi di dalam janji dan tujuan dan panggilan elektif Allah, dibangkitkan ke dalam sebuah posisi yang ditinggikan bersama dengan AnakNya, yang telah ditetapkan untuk memerintah bumi. Perempuan, kemudian Israel, bangsa yang terpilih dan umat Allah. Dan Anak-Manusia adalah Mesias, Kristus Tuhan kita.

Kemudian, kita memiliki sebuah catatan kronologis yang memberitahukan seluruh kisah dan makna dari Wahyu ini:

Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Dan ayat empat belas:

Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh  dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

—selama tiga setengah tahun. 

Dan itu adalah periode waktu yang selalu diulang-ulang di dalam Wahyu. Di dalam pasal sebelas ayat dua: “Dan kota kudus”—yang merupakan Yerusalem. Tidak ada kota lain di Alkitab yang disebut kota suci. Dan di dalam ayat 8 merupakan tempat yang masyur di mana Tuhan kita disalibkan. Dan Tuhan kita disalibkan di Yerusalem—“Dan kota suci akan diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.” Di sana ada sebuah periode yang sama. Di dalam pasal sebelas ayat dua, dan di ayat tiga, hal yang sama diulang kembali: “Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.”  Dan di pasal 13 ayat 5, hal itu kembali ada: “Dan kuasa diberikan kepada binatang itu diberikan kuasa untuk melakukannya selama empat puluh dua bulan.”

Secara berulang-ulang, periode waktu itu, periode waktu yang sama dirujuk kepada: tiga setengah tahun; 42 bulan; 1260 hari, satu masa dan dua masa dan setengah masa: hal itu selalu saja merupakan periode waktu yang sama. Dan di dalam periode waktu inilah perempuan itu dilarikan ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ. 

Lalu, saya tahu secara tepat di mana waktu itu, karena inilah wahyu yang dibuat Allah kepada Daniel. Tuhan berkata kepada Daniel—dan hal itu dicatat dalam pasal sembilan—bahwa “Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu” hingga akhir dari kesudahan zaman.

“Tujuh puluh minggu dari tahun-tahun” itu adalah cara Revised Standard Version menerjemahkannya dan merupakan terjemahan yang tepat (dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan tujuh puluh kali tujuh masa), “Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu hingga akhir dari kesudahan zaman.”  Dan di dalam penglihatan, Allah membagi 70 kali tujuh masa dari tahun-tahun itu ke dalam dua bagian, 69 kali tujuh masa dan satu kali tujuh masa.

Allah memisahkannya seperti ini. Allah memisahkan 69 kali tujuh masa dari yang satu kali tujuh masa. Dan di akhir dari 69 kali tujuh masa itu, Allah berkata, “Mesias akan disingkirkan.” Sejak waktu keputusan untuk membangun kembali Yerusalem hingga waktu Mesias disingkirkan adalah 69 kali tujuh masa. Kemudian yang ketujuh, satu kali tujuh masa, minggu yang terakhir Allah akan berhubungan kembali dengan bangsa Yahudi, yang telah dikesampingkan oleh dirinya sendiri. Dan minggu yang terakhir itu dibagi menjadi dua: “di tengah-tengah minggu itu,” seperti yang disampaikan Daniel dalam nuatan itu pasal sembilan ayat dua puluh tujuh. Minggu yang terakhir itu dibagi menjadi tiga setengah tahun di satu sisi dan tiga setengah tahun di sisi lainnya, 1260 hari di sisi itu dan 1260 hari di sisi lainnya; 42 bulan di satu sisi dan 42 bulan di sisi lainnya; satu masa dan dua masa dan setengah masa di satu sisi dan satu masa dan dua masa dan setengah masa di sisi lainnya.

Dari situlah periode waktu itu berasal. Ini adalah minggu terakhir dari nubuatan, saat terakhir di mana Allah akan membawa kerajaan ke bumi, yang merupakan akhir dari kesudahan zaman dari dunia ini yang akan mencapai kesudahannya.

Jadi, ketika saya berpaling ke dalam Kitab Wahyu  dan membaca tentang perempuan  yang lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya—tiga setengah tahun, 1260 hari, 42 bulan—saya segera tahu dimanakah saya berada: Kita telah tiba di kesudahan zaman. Dan ini adalah “hari kesukaran bagi Yakub.” Ini adalah masa yang terakhir dari penganiayaan yang terbesar dan sangat mengerikan. Ini adalah masa di mana Allah menempa keluar, yang mana Dia akan meninggikan bangsaNya ketika mereka berpaling, di dalam pertobatan dan di dalam iman, untuk menerima Tuhan mereka, Mesias Raja mereka yang telah ditetapkan untuk memerintah bangsa-bangsa di dunia.

Lalu, ketika anda membaca hal ini, semua periode luas yang sekarang kita tiinggali ini, disingkirkan, tidak dirujuk kepada bagian ini:

Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

Perempuan itu lari ke padang gurun.

Di sana ada sebuah gap, antara ayat lima dan ayat enam, semua ini adalah masa anugerah yang sekarang sedang kita tinggali.

Lalu, apakah itu merupakan cara Allah dalam menulis nubuatan? Apakah cara itu yang anda temukan ketika anda membaca Kitab Suci tentang garis besar tujuan Allah di  dalam sejarah? Dia meninggalkan sebuah periode yang luas dan millenium yang luas di dalam sebuah pasal, di dalam sebuah ayat, di dalam suku kata?   

Ya, hal yang sama itu akan anda temukan di sepanjang Kitab Suci, karena, anda lihat, anda dan saya hidup dalam sebuah periode waktu yang merupakan sebuah ciptaan. Dan kita melihat hal-hal yang terjadi dalam sehari dalam sebuah waktu. Hal-hal datang disekitar sudut sebuah hari dalam sebuah waktu. Dan kita melihat hal-hal digenapi dalam sebuah hari, dalam sebuah waktu.

Tetapi tidak demikian bagi Allah. Waktu tidak berlaku bagi Allah. Allah yang berdaulat, yang berdiri di atas bumi ini, raja atas air bah—Allah yang berdaulat melihat seluruh waktu dalam bentuk masa sekarang (present). Dia melihat di sini, di sana dan di sana. Semuanya merupakan masa sekarang bagi Dia. Dan Allah melihat dari awal hingga akhir. 

Dan tidak ada sebuah hal yang terjadi sebagai sebuah kejutan bagi Tuhan Allah, sebagaimana hal itu terjadi bagi kita, karena Dia melihat seluruh sejarah dari masa permulaan hingga masa kesudahannya. Dan ketika Allah membuat sebuah nubuatan, Dia tidak mencatatnya seperti yang kita lakukan di dalam catatan kejadian sejarah, di mana kronologi peristiwa terjadi hari demi hari. Tetapi Allah akan mengikuti sebuah hal dari sekarang hingga akhir dalam sebuah kalimat, dan mengambil hal-hal itu yang berkaitan dengan nubuatan. Yang satu mungkin terjadi di sini dan yang lain mungkin terjadi di sini. Dan mungkin ada sebuah milenium di antara hal-hal yang disampaikan Allah itu yang akan terjadi.

Sekarang, saya ingin anda melihat itu di dalam Kitab Wahyu. Dan sebelum saya melihat hal itu di dalam Kitab ini, hal itu tidak memiliki sifat nubuatan sama sekali. Apa yang Allah sampaikan adalah sebuah kumpulan campur aduk yang tidak dapat dipahami. Tetapi jika saya melihat bagaimana Allah menyatakannya dan bagaimana Allah membuat pra pertunjukannya dan bagaimana Allah melihat di dalam sejarah, segera saja hal itu memiliki makna yang luas dan dalam.

 Baiklah, sekarang lihatlah hal ini. Di dalam ayat lima:

Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

Lalu, anda mungkin berpikir Dia tidak memiliki kehidupan sama sekali. Anda mungkin berpikir  bahwa Dia tidak pernah hidup sama sekali. Dia telah lahir sebagai seorang anak dan dibawa kepada Allah. PelayananNya tidak dirujuk. KehidupanNya tidak dirujuk. kematianNya tidak dirujuk. Korban penebusan Kristus tidak dirujuk. Semuanya dilampaui, semua berada dalam sebuah ringkasan: Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allahdi sorga.”  

Lalu, bagaimana tentang pelayan yang agung dari Tuhan? Bagaimana dengan penebusan agung dari Tuhan kita? Di sini Allah berbicara tentang sesuatu yang lain. Dia tidak sedang membuat kronologi kehidupan Kristus. Allah memiliki kepentingan dan tujuan yang lain. Dan Dia sedang berbicara tentang hal-hal yang berkaitan dengan apa yang sedang Dia sampaikan dan itu adalah pra pertunjukan dari nubutan besar yang sekarang berada di depan kita.

Seperti Pengakuan Iman Rasuli: “Lahir dari anak dara Maria, disalibkan di bawah pemerintahan Pontius Pilatus.” Itu adalah hal yang sama lagi. Anda mungkin berpikir Tuhan tidak hidup. Tetapi ide utama dari Pengakuan Iman Rasuli adalah sebuah pengakuan doktrinal, yang menekankan kelahiran Tuhan dari Anak Dara dan darah penebusan Tuhan. Dan sisanya tidak ditampilkan kembali di dalam pengakuan doktrinal itu.

Hal yang sama juga dengan Tuhan: cara Dia bernubuat, cara dia menulis banyak hal di dalam KitabNya. Dan Dia meninggalkan gap, selang dan periode waktu yang besar bagi kita di dalam apa yang akan dinubuatkan Allah sebagaimana hal itu akan digenapi.

Lalu, hal itu ada di sepanjang Firman Allah, setiap tempat di dalamnya, sebagai contoh, dalam sebuah bagian yang digunakan Yesus dan bagaimana Tuhan menggunakannya. Di dalam Yesaya pasal enam puluh satu:

Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin,

Dan seterusnya dan seterusnya,

untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang dan hari pembalasan Allah kita.  

Semuanya ada dalam satu ringkasan. “Untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang dan hari pembalasan Allah kita.” Itu adalah cara yang ada di dalam Yesaya.

Sekarang lihatlah ke dalam hal ini, bagaimana Yesus mengutipnya—Dan Kitab Yesaya diberukan kepada Yesus,

Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin . . .

untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.

Tepat di tengah-tengah dalam sebuah frasa, tepat di tengah-tengah sebuah klausa, tepat di tengah-tengah kalimat, tepat di tengah-tengah sebuah nubuatan yang besar, Tuhan memotongnya—tepat di tengah-tengah. 

Tetapi nubuatan itu berkata: “Untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang dan hari pembalasan Allah kita.”  Tetapi di antara keduanya sudah ada 2000 tahun. Hari pembalasan dari Allah kita dan penghukuman Tuhan Allah atas dunia ini masih berada di masa depan, setelah Tuhan berkata bahwa nubuatan ini telah digenapi di dalam Dia, yang telah terjadi 2000 tahun yang lampau.

Celah yang besar itu, renggang waktu yang besar itu—tidak pernah dilihat oleh nabi-nabi, tidak pernah disingkapkan kepada nabi-nabi—mereka tidak pernah melihatnya. Paulus berkata di dalam Kitab Efesus pasal tiga bahwa ini adalah masa anugerah dan tubuh Kristus, jemaat, merupakan sebuah musterion yang tersembunyi di dalam hati Allah dan tidak diketahui, hingga Allah mengungkapkannya melalui rasul-rasulNya. Konsekensinya, di dalam nubuatan-nubuatan ini, anda akan menemukan sebuah garis besar dari masa serta takdir dari bangsa-bangsa yang kadangkala terdapat dalam sebuah kalimat. Dan banyak millennium yang ditutupi, dan anda tidak akan pernah mengetahuinya hingga sebuah penyingkapan yang lebih lanjut.

Mari kita ambil sebuah contoh lainnya dari hal itu: Di dalam Kitab Yesaya pasal sebelas:

Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah;

Roh Tuhan akan ada padanya. . . .

Dan serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. . . .

Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya.

Itu merupakan hal yang sama lagi: “Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.” 

Itu adalah Tuhan Yesus, Mesias yang datang dari keturunan Israel, yang berasal dari keturunan Daud. Sekali pun dipotong—Tunggul itu—akan tetapi pangkalnya berbuah di dalam Yesus. “Dan serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing….”—lalu, mengapa hal itu belum digenapi. Tetapi bagian pertama dari nubuatan itu telah digenapi 2000 tahun yang lalu pada saat kelahiran Yesus. tetapi bagian terakhir dari nubuatan itu tidak akan digenapi hingga kerajaan millenium Yesus berada di bumi ini.

Tetapi, sang nabi tidak pernah melihatnya. Ketika dia melihatnya, kedua puncak gunung berdiri saling bersebelahan: kedatangan Tuhan kita dan pendirian kerajaan millennium di bumi. Dan hanya jika kita mendekat ke puncak gunung itu maka kita melihat sebuah pemisah di antaranya. Yang satu berada di depan yang lainnya.

Seluruh Alkitab, di dalam pesan nubuatannya sama seperti itu. Jadi di dalam Kitab Wahyu pasal dua belas ini, Anak Manusia ini lahir dan dibawa kepada Allah di dalam sorga: Tanpa referensi tentang hidupNya, tanpa referensi terhadap kematianNya, hanya saja, Dia diangkat ke takhta Allah di sorga. Kemudian seluruh periode masa anugerah ini dihilangkan. Dan seluruh kisah dari jemaat dihilangkan.

Mengapa? Karena di sini, Dia, Allah sedang berurusan dengan Israel, dengan perempuan yang melahirkan Mesias. Dan Israel tidak memiliki sejarah Kitab Suci di dalam masa anugerah ini. Jam berhenti bagi Israel ketika dia menolak Mesias mereka dan waktu dari 69 kali tujuh masa ditutup. Dan pada masa sekarang ini, Israel sama seperti bangsa-bangsa lain. Mereka terhilang tanpa Yesus. Mereka harus bertobat. Mereka harus berpaling. Mereka harus menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka. Mereka harus dilahirkan ke dalam kerajaan Allah. Mereka harus diregenerasikan, sama seperti kita.

Pada hari ini, tidak ada sebuah perbedaan antara orang Yahudi atau orang Yunani atau orang Barbar atau orang Roma atau orang lainnya. Dan kita menjadi anggota dari rumah tangga iman dengan mempercayai Yesus sebagai Juruselamat kita. Orang Yahudi yang terhilang itu, bangsa lain yang terhilang itu dan orang-orang asing yang terhilang, semuanya sama seperti kita pada hari ini.  

Tetapi, Allah berkata, tetapi akan ada waktu ketika masa ini berakhir dan ketika tujuan Allah untuk jemaatNya telah selesai. Akan ada sebuah waktu ketika jemaat akan diangkat dari bumi ini. Akan ada sebuah waktu ketika jam itu akan akan berdetak kembali dengan Israel. Dan itu akan menjadi satu kali tujuh masa yang terakhir, minggu terakhir yang dikesampingkan sendiri olehnya. 

Dan Kitab Wahyu ini, mengerjakan dan berkenaan dengan minggu yang klimaks dan yang terakhir itu. Ini adalah masa di dalam Penyingkapan, tentang kesukaran bagi Yakub. Ini adalah masa penderitaannya yang menyakitkan. Ini adalah masa dari kedukaaannya yang sukar untuk dilukiskan. Tetapi ini juga merupakan masa ketika Allah berurusan dengan dia, ketika Tuhan membawa fokus terhadap tujuan elektif dari Yang Mahatinggi di dalam dunia ini. Ini adalah minggu terakhir ketika Tuhan memurnikan bangsaNya, ketika Dia memurnikan bangsa-bangsa lain di permulaan; ketika Allah akan memurnikan umatNya; dan ketika mereka pada saat penyingkapan Tuhan mereka, akan memandang Dia yang telah mereka tikam dan sebuah bangsa akan lahir pada satu hari dan Israel akan bertobat dan akan bersukacita bersama dengan Mesias mereka, Mesias seluruh bumi.

Betapa merupakan sebuah hal yang luar biasa dan menakjubkan! Dan hal itulah yang tidak dapat dilihat Israel pada hari ini. Dan itulah yang tidak dapat dilihat oleh Yohanes Pembaptis pada masanya, karena ketika Yohanes Pembaptis datang, dia mengumumkan tentang kedatangan kerajaan Allah. Dan dia berkata bahwa kapak sudah tersedia bagi akar pohon, dan Tuhan akan mengenal debu jerami dari gandum dengan alat penampi di tanganNya.

Tetapi di sana, tidak ada kapak yang tersedia pada akar pohon. Dan di sana tidak ada alat penampi. Dan kerajaan itu tidak datang. Dan Yohanes di dalam keputusasaannya dan di dalam kekecewaannya, mengirim pesan kepada Yesus dan berkata: “Tuhan, aku tidak mengerti. Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan yang lain? Aku dapat mengerti tentang pelayanan yang menderita di dalam Engkau, tetapi di manakah Mesias yang akan memerintah dengan gada besi, yang akan menebang pohon kejahatan dan yang memisahkan debu jerami dari gandum? Di manakah Mesias yang aku beritakan di dalam pemberitaan injil kerajaan?”

Anda lihat, Yohanes Pembaptis jatuh ke dalam kesalahan yang sama: bahwa hanya ada satu kedatangan Tuhan, dan ketika Dia datang pada saat pertama itu, Dia akan menghakimi bangsa-bangsa dan mendirikan kerajaanNya. Yohanes tidak pernah melihat celah yang besar antara kedatangan yang pertama dan kedatangan yang kedua, kematian Tuhan kita dan kebangkitan Tuhan kita. Yohanes tidak pernah melihatnya.

Paulus menyampaikan alasan mengapa dia tidak melihatnya, karena hal itu belum disingkapkan hingga disingkapkan oleh rasul-rasulNya. Nabi-nabi tidak pernah melihatnya. Dan itu adalah selubung yang menutupi hati orang Israel hingga pada hari ini.

Di Kota Panama, saya telah berbicara kepada seorang wanita pedagang Yahudi yang terbaik dan sangat berbakat yang pernah saya temui di dalam hidup saya. Dan saya berkata kepadanya, “Mengapa anda tidak menerima Kristus? Mengapa anda tidak percaya kepada Mesias anda?”

Dan dia menjawab saya, “Saya memiliki sebuah jawaban yang sangat jelas dan sederhana untuk itu.” Dia berkata, “Ketika Mesias datang, segala sesuatu akan menjadi berbeda. Tidak akan ada lagi perang. Tidak akan ada lagi kebencian. Tetapi segala sesuatu akan sempurna ketika Mesias datang. Dan saya tahu bahwa Dia belum datang karena segala sesuatu tetap berlangsung sebagaimana adanya: Kepahitan dan kebencian dan penganiayaan dan kekerasan. Karena itu, saya tahu Mesias belum datang.”

Anda lihat, selubung itu berada di dalam hatinya. Dia tidak mampu untuk melihat hal itu, di dalam tujuan dan pemeliharaan Allah dan di dalam pilihan Allah bahwa Tuhan datang satu kali untuk dosa-dosa kita, berdasarkan Kitab Suci. Tetapi ada pasal yang lain, ayat yang lain, akhir yang lain—Tetapi, Dia datang kedua kali untuk memerintah dengan gada besi, secara pribadi dan terbuka.

Bumi yang tumpul dan diam ini akan memandang dan melihat kedatangan Raja kita. Dan ini merupakan hari-hari dari penyingkapan, kedatangan kembali, korelasi dan pemahkotaan Yesus. dan di dalamnya, berdasarkan tujuan Allah yang tidak pernah berubah, Israel, ibu dari Mesias akan memiliki sebuah kelayakan, sebuah kehormatan dan sebuah bagian yang mulia.

Ah, seandainya saya dapat melewati sebuah penghukuman manusia atas hal itu, saya senang—saya tidak dapat menahan sebuah hal tragis yang dapat dibayangkan selain dari pada Tuhan kembali ke sorga dan saudara-saudaraNya, Yakobus dan Yusuf dan Yudas dan Simeon berada di sini dalam ketidakpercayaan. Tetapi Tuhan menampakkan diri kepada saudara-saudaraNya sebelum Dia kembali ke sorga—Tuhan menampakkan diri kepada mereka dan memenangkan mereka kepadaNya. Saya tidak dapat membayangkan sebuah tragedi yang lebih besar yang dihadapi oleh agama-agama dunia yaitu Islam, Budha, Romawi, Hinduisme, Shintoisme dan umat Allah yang ada di sini, yang memberikan kita Alkitab itu, setiap suku kata darinya, yang memberikan kita Mesias melalui sakit bersalin, dan kemudian mereka tidak pernah mendapat sebuah bagian di dalam kesudahan zaman itu. Saya senang jika saya dapat melewati sebuah hukuman manusia atas tujuan Allah—saya senang bahwa Allah akan mengingat mereka. 

Dan, bersama kita dan bersama mereka dan dengan semua orang pada saat ini yang akan menyatukan diri mereka di dalam Tubuh Kristus, kita juga akan menjadi anggota keluarga dari rumah tangga iman, pengikut ahli waris bersama dengan patriakh: duduk di dalam kerajaan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Oh, berkat yang luar biasa dan mulia dan sangat berharga dari apa yang telah Allah sediakan bagi umatNya: bagi mereka dan bagi kita!

Ketika kita menyanyikan lagu kita, jika ada seseorang yang ingin menyerahkan hatinya kepada Yesus, atau sebuah keluarga yang ingin bergabung ke dalam persekutuan jemaat ini pada pagi hari ini, atau sebuah pasangan, ketika Allah membuka pintu pada hari ini, ketika Roh Tuhan membuat seruan, ketika Allah menekankan undangan, maukah anda membuat keputusan itu pada pagi hari ini?

“Pendeta, hari ini, di dalam iman yang sederhana, saya menyerahkan hati saya dan hidup saya kepada Kristus. Atau, kami datang untuk bergabung ke dalam persekutuan ini melalui  surat, melalui baptisan.”

Ketika Allah akan berfirman, ketika Roh Tuhan akan memimpin, lakukanlah pada pagi hari ini, saat kita berdiri dan saat kita menyanyikan lagu.

 

Alih basaha: Wisma Pandia, Th.M.