NABI PALSU YANG KEJI

(THE VILE FALSE PROPHET)

Dr. W. A. Criswell

Wahyu 13:11-18

12-02-62

 

Bagi anda semua yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio, jika anda ingin mengikuti kami di dalam khotbah pada pagi hari nini, bukalah Alkitab anda di dalam Kitab Wahyu pasal 13. Dan kita akan mulai dari ayat 11. Anda sedang mendengarkan ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Dan ini adalah pendeta yang sedang menyampaikan sebuah khotbah yang merupakan eksposisi dari Kitab Wahyu pasal tiga belas dalam setengah bagian yang terakhir. Khotbah yang berjudul, Nabi Palsu. Minggu yang lalu, kita telah membahas pasal tiga belas dalam sepuluh ayat yang pertama yang menggambarkan seorang politikus dan AntiKristus yang terakhir. Dan pada hari ini, dimulai dari ayat sebelas, yang menggambarkan kepada kita tentang nabi palsu. 

Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.

Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.

Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

Dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam. [Wahyu 13:11-19]

 

Jika saya memiliki sebuah papan tulis yang cukup besar sehingga seluruh pendengar dapat melihatnya, saya akan menulis di papan tulis itu tanda bahasa Yunani itu—tanda bahasa Yunani yang sangat jelas merujuk kepada—“enam-enam-enam”—seperti dalam bahasa Yunaninya. Ini adalah salah satu hal yang mengandung pelajaran yang sangat penting dari seluruh penglihatan yang ditemukan di dalam Kitab Wahyu. Pasal 13 dimulai dengan penglihatan yang dilihat Yohanes tentang binatang yang keluar dari dalam laut yang mengamuk. Binatang itu merupakan sebuah komposisi dari empat binatang liar yang dilihat oleh Daniel yang keluar dari laut yang sama. Binatang ini mengkombinasikan pemerintahannya. Kerajaannya mengkombinasikan seluruh karakter dari pemerintahan-pemerintahan hebat yang dilihat oleh Daniel. Satu-satunya perbedaan terletak di dalam fakta bahwa pemerintahan raja politis yang pertama ini, Antikristus ini, binatang ini, adalah bahwa pemerintahannya itu tidak berdiri sendiri. Yohanes memiliki sesuatu yang tidak dilihat oleh Daniel. Antikristus ini tidak hanya memiliki sepuluh raja yang secara sukarela menyerahkan kerajaan mereka—kuasa dan kekuatan kerajaan mereka—tetapi di sana ada seorang pendamping yang berdiri di sisi binatang pertama dan politisi ini. Dan dia digambarkan dalam penglihatan yang kedua, ketika Yohanes melihat binatang yang lain muncul dari dalam bumi. Dia disebut dalam pasal 16 dan pasal 19 serta pasal 20—dia disebut dengan “nabi palsu.” Dia sama seperti seekor anak domba. Dia memiliki dua tanduk seperti seekor anak domba.  Dan ketika dia berbicara, suara naga menguasai dia, karena dia memiliki hati dari seekor naga dan dia memiliki suara dari seekor naga dan dia terlatih—dan kepadanya diberikan oleh binatang pertama, otoritas dan kekuasan militer serta bantuan keuangan dari pemerintah. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat,  ketika dia menggunakan kuasa pemerintah untuk memaksa seluruh dunia untuk bersujud dan menjalankan seluruh program kepada kehendak binatang yang pertama. Dia sangat hebat sekali, pengikut yang hebat sekali—binatang kedua ini, nabi palsu ini, salah satu hal yang paling ganjil yang dapat ditemukan di dalam seluruh Firman Allah, dan tanpa dia, tanpa nabi palsu ini, politisi Antikristus ini tidak dapat menjadi seperti dirinya atau dapat menjalankan seluruh program dunia liar seperti yang dia lakukan. Untuk sesaat, mari kita mengkontraskan kedua binatang ini. 

Yang pertama muncul dari dalam laut. Yang kedua muncul dari dalam bumi. Saya pikir yang pertama muncul dari kekacauan sosial dan revolusi. Di dalam huru hara dan kelaparan dan konflik ras yang mengamuk antara bangsa-bangsa dan kekacauan ekonomi, dari revolusi sosial itu dan kekacauan sosial itu, tiran terakhir yang hebat ini bangkit untuk memimpin kekuasaan dan kekuatan seluruh dunia. Seperti yang seringkali saya sebuatkan, di mana hal-hal ini timbul di dalam Wahyu, seluruh tiran dan seluruh diktator bangkit dari laut yang resah itu—muncul dari gangguan sosial tentang otoritas dan kekuasaan sipil. Binatang yang kedua muncul dari dalam tanah—dari dalam bumi. Bagi saya, makna dari hal itu, bahwa dia muncul dari sebuah pemerintah sipil yang mapan. Dia tidak muncul seperti yang pertama—dari kekacauan dan revolusi. Tetapi dia adalah sebuah produk masyarakat—peradaban yang bertumbuh dan berkembang.

Kontras yang lain. Yang pertama dia adalah politisi. Dia memiliki mahkota. Dia adalah seorang raja. Dia adalah seorang militer, pemerintahan nasional dan internasional di dunia ini. Yang kedua adalah religius. Dia seperti anak domba. Dan dia menunjukkan otoritasnya untuk  mempengaruhi, untuk menipu seluruh dunia untuk menerima pemeritahan, kekuasaan, program dan keilahian Antikristus ini. 

Anda tahu ada sebuah pelajaran yang terkadung di sini, untuk berhenti dan berpikir sejenak. Saya tidak dapat memperkirakan di dalam sejarah umat manusia, bahwa seseorang dapat berkuasa tanpa keyakinan religius dan ketaatan—baik pada hari ini atau pun dalam abad-abad dan milenium-milenium yang lampau. Pada masa Firaun, ketika Musa dan Harun berdiri di hadapan penguasa Mesir, dia memanggil Yanes dan Yambres dan para penyihirnya—agama-agama pada masanya. Ketika Balak, raja Moab berusaha untuk menghancurkan Israel, dia menyewa pelayanan Bileam agar mengutuk Israel. Pada masa Dan, suku yang tamak itu merampas dan menetap di Lais, mereka juga mencuri seorang imam dan efod dan dewa-dewa agar mereka dapat menyembah seorang ilah yang sama yang berada di bagian utara yang jauh, yaitu di Dan. Ketika Absalom masuk ke dalam skema revolusi untuk menghancurkan ayahnya sendiri, yaitu Daud, dia melakukannya di dalam hikmat dan nasehat Ahitofel. Ketika Yerobeam memberontak terhadap Yehuda, dia merasa terpaksa untuk membangun dewa-dewa emas di Bethel dan di Dan. Ahab dan Izebel mampu untuk melakukan cara yang mereka inginkan dalam menghancurkan penyembahan terhadap Yehova dan membujuk kerajaan itu di dalam perzinahan karena mereka dibantu dan disokong oleh nabi-nabi baal. Di dalam revolusi Prancis, mereka memiliki seorang dewi penghujat, dari kekafiran dan ateisme dan mencurahkannya ke dalam kelompok persaudaraan dan persamaan dan kebebasan serta ketaatan terhadap keagamaan yang fanatik. Dan setiap orang yang mempelajari komunisme tidak akan buta untuk melihat di dalam tusukan dan ketaatan yang fanatik terhadap materialisme, dalam makna sama seperti ketaatan yang kita miliki terhadap Tuhan Allah. Demikian juga dengan Antikristus ini, ketika dia membangun kekuasaannya, melalui sepuluh raja yang secara sukarela menyerahkan kekuasaannya kepada dia, sepuluh bangsa di dunia, dia juga memjadi penguasa yang hebat dengan memiliki seorang pendamping. Dan namanya adalah nabi palsu. 

Mari kita membandingkan mereka dalam cara yang lain. Merupakan hal yang luar biasa, sangat mengherankan dan terutama jika anda membaca surat kabar dan sejarah. Merupakan sesuatu yang mengherankan bagaimana mereka bertahan bersama-sama—binatang yang pertama dan binatang yang kedua, politisi Antikristus dan nabi palsu dari agama palsu. Mereka bersekongkol satu sama lain. Mereka saling mendukung satu sama lain. Dan itu merupakan sesuatu yang mengherankan di dalam kerajaan iblis, kebanyakan para pemimpin berperang dan saling menghancurkan satu sama lain. Sebagai contoh, di dalam Kisah Rasul pasal sembilan belas, ada beberapa pengembara Yahudi di Efesus, yang berusaha untuk mengusir iblis dalam nama Kristus. Dan ketika mereka berusaha untuk mengusir iblis-iblis ini yang merasuk seseorang, iblis yang berada di dalamnya berkata: “Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?” (Kisah Rasul 19:16) Dan mereka mengalahkan ketujuh anak Skewa itu, para penipu itu. 

Ketika Napoleon meninggikan dirinya sendiri sebagai penguasa Eropa, kemudian selanjutnya, antara dia dan paus tidak mengadakan hubungan apa pun selain penghukuman dan pengucilan satu sama lain. Hari ini, kita semua yang memiliki rasa cinta terhadap tanah air tidak dapat menolong selain duduk bersama dengan kesenangan iblis di dalam teriakan-terikaan dan saling mencemooh antara Moskow dan Peking. Saya menyukai setiap suku kata yang saya baca di dalam surat kabar. Dan seorang Albania tua yang berada di sana mengutuk lebih baik dari mereka semua. Itu adalah kerajaan kegelapan dan kerajaan iblis. Selalu berlangsung seperti itu.

Jika anda mengikuti surat kabar dalam masa hidup anda, berita utama yang gelap secara berulang-ulang berbicara tentang perang antar geng ketika mereka berusaha untuk membagi hasil judi, untuk menyekat perdagangan gelap, kekuasaan dan pelacuran. Dunia  bawah tanah yang gelap dan kotor, yang hidup dalam darah dan kebencian dan kedukaan  dan di dalam ketamakan. Itu adalah kerajaan Setan. Lalu, itulah sebabnya mengapa saya berkata bahwa ini merupakan sesuatu yang sangat luar biasa dan sangat mengherankan. Kedua orang ini—Antikristus yang merupakan politis dan nabi palsunya—seperti saudara kandung. Seseorang memberikan otoritas dan dukungan keuangan dan dukungan militer kepada yang seorang lainnya. Dan yang lain mengambilnya dan menggunakannya dengan hebat dan luar biasa untuk mendukung yang satunya lagi.

Anda lihat, Alkitab berkata, Wahyu berkata, segala hal bergerak ke arah satu kesatuan politik. Dan hal itu akan membutuhkan sebuah hal yang sama, jenih roh yang sama. hal itu juga akan membutuhkan bahwa mereka harus bergerak di dalam perintah yang sama, menuju satu agama yang umum. Dan dia akan menjadi pemimpin yang buta tentang sejarah, dan dia akan menjadi pemimpin yang buta tentang berita utama surat kabar, yang tidak melihat hal itu berkembang dan berkembang serta terus berkembang—dan terus dan terus, bergerak menuju satu unit politik dan satu unit agama yang membuat persamaan umum. Dan jika Iblis melihat penampilan itu, dia berkata, “Aku menyukai hal itu. Mereka menginginkan satu supra pemerintahan. Aku akan memberikannya kepada mereka. Dan mereka menginginkan satu supra agama. Aku akan memberikannya kepada mereka.” Dan segala hal bergerak dalam perintah itu—setiap hari dan setiap hari—sama seperti yang anda lihat di dalam garis besar Firman Allah ini.  Dan kita harus mempercepat khotbah ini.. 

Mari kita melihat nabi palsu ini dengan lebih dekat. Mari kita berkenalan dengan dia. Anda tidak akan pernah menemukan seekor binatang di bumi, sebuah karakter seperti ini. “Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya” [Wahyu 13:11, 12-].  Dan dia menggunakan hal itu untuk memaksa manusia untuk tunduk dan mematuhi mandat dan perintah tiran politik itu. Bukankah itu merupakan sebuah hal yang tidak biasa? Sebuah percampuran kelompok dari metafora yang ada di sini. Dia sama seperti anak domba. Dia sama sama seperti anak domba. Ada sebuah kelembutan tentang dia. Ada sebuah kehalusan tentang dia. Dan ada sebuah kemudahan di dalam dia. Dan apa yang lebih manis dan lebih lembut atau lebih mulia dari pada seseorang yang menasihatkan umatnya dan yang membuat mereka sadar tentang Allah dan bahagia di dalam hidup mereka dan mengatasi semua masalah yang mereka hadapi di dunia ini dan memberikan mereka sebuah program yang olehnya mereka dapat berdamai dengan diri mereka sendiri dan dengan Allah?—“seperti seekor anak domba.” Ada sebuah kelembutan tentang dia dan sebuah hal manis tentang dia dan sebuah kelembutan tentang dia dan sebuah kemudahan tentang dia yang sangat luar biasa. Tetapi tentang kedua binatang ini, mereka sebenarnya sangat berbahaya. Mengapa? Karena setiap orang yang  mengusulkan untuk menuntun dan untuk memberi perintah hati nurani manusia dan pikiran manusia dan hati manusia dan jiwa manusia, di dalam dirinya dia memiliki kuasa otoritas atas umat manusia. Dia jauh lebih berbahaya. “Seperti seekor anak domba”—seperti seekor anak domba, tetapi suaranya mengkhianatinya, dan kebiasaan berbicaranya serta tindakannya menyingkapkan dirinya. 

Salah satu hal yang paling lucu yang pernah saya baca di dalam sejarah dan salah satu hal yang paling aneh yang pernah saya lewati dalam hidup ini adalah hal ini, penganiaya jemaat berkata, “Kami tidak pernah menghancurkan bidat-bidat, tidak pernah.” “Kami tidak pernah membakar bidat di tiang pembakaran. Kami tidak pernah membakar bidat-bidat. Kami tidak pernah menghancurkan ras yang berbeda agama. Itu merupakan mandate dari negara bahwa kami tidak pernah menghancurkan setiap orang.” Oh, anda tahu seandainya mereka membaca Alkitab, mereka mungkin mengubah hal-hal yang mereka sampaikan. Itulah yang secara tepat yang disampaikan tentang anak domba yang tindakannya sama seperti seekor naga. Dia lembut. Dia mudah. Dia rohani sekali. Dia memberi nasehat atas umatnya. Dia berusaha untuk membimbing pikiran mereka dan hati nurani mereka dan jiwa mereka serta hidup mereka. Negara mendiukung dia dan sebaliknya dia mendukung negara.

Lihatlah orang ini. Dia adalah seorang yang memiliki karakter menarik. Dia adalah seorang yang unggul. Dia memiliki dua tanduk, dia sama seperti seekor anak domba. Dia bukan anak domba yang sesungguhnya. Dia berkata bahwa dia seperti anak domba—karena Anak Domba Allah yang sesungguhnya memiliki tujuh tanduk, kepenuhan dan kesempurnaan dan kuasa Yang Mahatinggi. Tetapi yang ini adalah tiruan anak domba. Dia berkata bahwa dia sama seperti anak domba—bahwa dia adalah Kristus di bumi. Dia sama seperti seekor anak domba. Jadi ketika kita melihatnya, saya dapat melihat di sana beberapa hal yang ganjil tentang dia. Yang pertama dia adalah produk dari sebuah penyesatan dan kekristenan yang sesat. Baukankah hal itu sangat mengherankan dan menakjubkan—bahwa dari peradaban Kristen dan pemerintahan Kristen dan sejarah Kristen, akan menghasilkan nabi palsu ini? Betapa merupakan hal yang menakjubkan.

Hal yang kedua tentang dia, dia hanya meniru hal-hal atau tanda-tanda yang ada di dalam Tuhan—semuanya. Lihat, Paulus berkata: “Karena di dalam tubuhku ada stigmata milik Yesus—tanda-tanda milik Yesus” (Galatia 6:17). Dan stigmata itu—tanda-tanda Allah—anda akan menemukannya di dalam Kitab Wahyu pasal tujuh belas atas Israel. Anda akan menemukannya di dalam seratus empat puluh empat ribu orang yang dimateraikan di dalam pasal empat belas. Anda akan menemukannya pada orang-orang kudus yang berada di sorga. Tanda Kristus—tanda Allah. Orang ini juga memiliki sebuah tanda juga, sebuah charagma.  Dia memiliki sebuah tanda dan dia meletakkannya di dalam tangan dan di atas dahi. Dia juga memiliki sebuah tanda.

Hal lainnya tentang dia, dia juga mampu melakukan mukjijat. Betapa merupakan sebuah hal yang mengherankan. Dan dia mampu untuk melakukan mukjijat-mukjijat, sama seperti yang mereka lakukan di Lourdes, Francis, sama seperti yang mereka lakukan di Virgin of Guadalupe, sama seperti yang mereka lakukan. Beberapa minggu yang lalu ketika saya berdiri di Cartago di Costa Rica, dan mereka mengumpulkan ribuan orang dari seluruh penjuru bumi untuk melakukan mukjijat. Mereka berkata bahwa ini adalah tempat keramat dari Malaikat-Malaikat Perawan—luar biasa. Melakukan mukjijat-mukjijat. 

Dan hal yang paling menakjubkan dari semua, perkembangan yang paling sukar untuk dilukiskan dalam Kekristenan, di dalam sejarah, yaitu dia menggunakan otoritasnya dan kuasanya untuk mempromosikan sebuah penyembahan berhala. Apakah anda bermaksud untuk menyampaikan bahwa hal itu muncul dari monoteisme Yahudi yang kaku dan dari larangan utama dari Allah, “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun” [Keluaran 20:4]—apakah anda bermaksud untuk menyatakan bahwa jemaat-jemaat Kristen telah memberikan diri mereka ke dalam penyembahan berhala yang sukar untuk dipercayai? Oh, sejarah justru lebih mengherankan dari pada fiksi. Kadang-kadang ada sebuah kelemahan di dalam umat manusia—saya harus memiliki suatu jenis representasi visual agar dapat menolong saya untuk menyembah. Hal itu benar dalam Israel kuno, ketika Harun membuat anak lembu emas. Hal itu benar dalam perkembangan dari sejarah umat Allah sejak semula. Ada sebuah pesona tentang penyembahan berhala yang sukar untuk dilukiskan. Ada sebuah daya tarik tentang patung-patung, tentang berhala-berhala, tentang gambaran yang sukar untuk dipercayai. Dan Allah berkata bahwa hal itu akan membawa kesialan dan menjengkelkan serta menjadi cambuk dari bumi, penyembahan berhala, gambaran yang menolong anda untuk beribadah. Bukankah itu aneh? Bukankah sangat ganjil? Dan gerejalah yang meminmpin di dalam dunia patung dan pemberhalaan ini. Sebuah hal yang sangat mengherankan. Seandainya anda memiliki waktu untuk membahas hal itu.

Di mana saja Islam muncul, itu merupakan sebuah reaksi yang keras terhadap penyembahan berhala di gereja-gereja. Mereka merasa dipanggil oleh Allah untuk menghancurkan penyembahan berhala, dan penyembahan berhala yang mereka maksudkan adalah penyembahan berhala dari gereja-gereja. Dan bukankah itu merupakan hal yang sangat luar biasa? Dan merasa bahwa saya memiliki perasaan intuitif bahwa apa yang disampaikan Allah di sini  tentang perkembangan agama di masa depan adalah sama seperti yang dilihat Yohanes di dalam Kitab Wahyu ini. Agama terbesar di masa depan bukanlah monoteisme agama Islam yang kaku, atau pun agama monoteisme Yahudi yang kaku, tetapi agama masa depan akan menjadi penyembahan berhala yang disebut jemaat-jemaat Kristen. Ketika pada akhirnya, hal yang besar itu terpecahkan dan perkembangan itu digenapi, anda tidak akan memiliki agama universal itu dalam bentuk Yudaisme, atau pun Islam, tetapi penyembahan berhala berdasarkan Firman Allah. Oh, betapa merupakan sebuah hal yang luar biasa. Betapa luar biasanya hal yang telah ditulis Allah dalam KitabNya!   

Baiklah, mari kita mengambil sedikit waktu untuk salah satu hal lainnya dan kemudian kita akan menutup khotbah ini. Ini adalah salah satu hal lainnya yang sangat mengherankan, hal menakjubkan di dalam sejarah umat manusia dan di dalam perkembangan peradaban. Pemerintahan terbesar dunia di wakili oleh sebuah patung yang luar biasa—sebuah alat penyembahan berhala. Dan ketika anda melihat ke dalam akhir dunia, umat manusia masih memiliki ketaatan dalam penyembahan berhala. Ini adalah sebuah hal yang mengherankan dan menakjubkan. Imperium dunia terbesar yang pertama adalah pemerintahan emas dari Nebukadnezar. “Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel” [Daniel 3:1].  Dan dia memaksa seluruh taklukannya untuk bersujud dan menyembahnya. Anda lihat, selama imperiumnya tergoda oleh agama-agama lain, hal itu mewakili kelemahan di dalam pemerintahannya yang mencapai puncaknya; jadi untuk membuat satu kerajaan yang luar biasa, dia memiliki ketetapan yang dikirim ke seluruh temapt di kerajaannya untuk bersujud di hadapan satu dewa  yang besar ini.   

Itu adalah permulaan awal dari hal itu. Dan sekarang, ketika saya berpaling ke zaman akhir, umat manusia kembali mengulang hal yang sama itu. Ada sebuah komitmen penyembahan berhala dan bersujud di hadapan patung, dan jika seseorang tidak taat di dalam keuangan dan politik dan otoritas militer yang diberikan kepada nabi palsu itu, maka akan ada pemaksaan. Anda tidak dapat menjual atau membeli. Saya akan berhenti sejenak untuk menyampaikan hal ini, saya sangat heran ketika mendengarkan presiden dari Roberts College di Istambul, yang menikah dengan seorang Bulgaria, dan yang selama bertahun-tahun hidupnya telah tinggal di Bulgaria. Dia berkata kepada saya, “ Anda tidak dapat mengerti dan anda tidak dapat tahu, tetapi alat yang paling mengerikan dari penganiayaan yang pernah dihasilkan adalah sebuah kartu ransom tanpa salah. Anda tidak dapat menjual atau anda tidak dapat membeli kecuali dengan kartu kecil itu. Dan jika mereka senang, anda dapat kelaparan hingga mati. Dan jika mereka senang, anda dapat kehilangan segala sesuatu karena anda tidak dapat berdagang, anda tidak dapat membeli dan anda tidak dapat menjual.” Oh, suatu pemaksaan yang terletak begitu mudah di tangan seorang tiran diktator. Anda bersujud atau yang lain! Dan seluruh sejarah manusia berakhir di dalam pemerintahan diktator yang sama.

Kemudian Yohanes melakukan sesuatu yang di dalam dirinya sendiri adan keheranan dan ketakjuban. Dia berkata, “Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam” (Wahyu 13:18). Itu adalah hal yang paling terkenal dari gambaran apokaliptik di dalam seluruh sejarah dan di dalam seluruh literature—enam-enam-enam. Orang-orang benar akan tahu apa maknanya ketika waktunya tiba. Orang-orang kudus Allah akan memahami hal itu merujuk kepada apa ketika waktunya datang.  Kita tidak mengetahuinya sekarang. Ada begitu banyak spekulasi. Tetapi tidak ada orang yang tahu tentang enam-enam-enam itu, yang merupakan bilangan dan tanda dari binatang itu, dari Antikristus itu. Tidak seorang pun yang tahu hingga masa dan waktunya datang, tetapi anak-anak Allah akan tahu ketika waktunya  muncul. Hal itu akan disingkapkaan kepada mereka dan orang-orang kudus akan tahu. Hanya satu hal yang kita ketahui tentang hal itu yaitu: enam adalah bilangan manusia; enam, sedikit kurang dari bilangan tujuh yang sempurna. Allah mencipta selama enam hari. Dia bekerja hingga hari keenam dalam tujuh hari. Seorang budak Ibrani tidak dapat menjadi seorang budak lebih dari enam tahun. Ladang harus ditabur selama enam tahun dan beristirahat pada tahun Sabat. Enam adalah bilangan seorang manusia. Dan di sini ada trinitas enam—enam ratus enam puluh enam. Enam muncul melalui tiga poin decimal—enam unit, enam puluh, enam ratus. Dan semua hal yang dapat saya sampaikan di dalam penyajian yang jelas adalah hal ini:  bahwa itu adalah  kecerdikan dan kemampuan manusia yang pokok, yang mencapai puncaknya. Kemampuan umat manusia yang dapat dicapai di bawah bilangan tujuh yang sempurna. Selalu sebuah enam. Dengan dirinya sendiri, enam; dengan pemerintahan nasionalnya, sebuah angka enam; dengan hukumanya, sebuah angka enam; dengan seluruh angka enamnya untuk membuat sebuah Eden dan sebuah millennium di antara umat nmanusia—selalu angka enam. Ketika kita tiba di ujung jalan, Alkitab berkata di sini, hal itu tetap enam. Ketinggian dari sebuah arogansi manusia dan ketinggian dari kebodohan manusia dan puncak diri manusia masih tetap kurang—enam, enam dan enam yang lainnya. Ini adalah bilangan manusia—seratus enam puluh enam. Usia tua, kekecewaan, kematian, kegagalan dosa, perang, kehancuran, kebencian—Alkitab berkata kita tidak akan pernah melampaui hal itu.  

Jika kita hanya memiliki Kitab Wahyu ditutup dengan pasal tiga belas, maka segala sesuatu akan mengecewakan dan penuh dengan keputusasaan, tetapi dibaliknya—dibaliknya, ketika kita melihat pasal selanjutnya, ada bilangan tujuh yang sempurna—tujuh tanduk Anak Domba Allah. Ini adalah kesempurnaan Roh Kudus—ketujuh roh Allah. Ini adalah dunia yang kudus dan diberkati, tujuh kali berkat yang dicurahkan Allah atas dunia ciptaanNya yang baru—kepada Dia mereka menyanyikan tujuh doksologi dari kekuasaan dan kemuliaan dan kuasa dan kehormatan bagi Dia sampai selama-lamanya. Kesempurnaan kita, dan kemenangan kita, dan dunia kita yang baru dan pemerintahan kita yang final dan Kristus kita yang berkuasa, semuanya berada di dalam Anak Domba Allah—bilangan tujuh yang sempurna. 

Sekarang, ketika kita menyanyikan lagu undangan kita dan ketika jemaat kita saling bergabung saat ini dalam doa undangan bersama-sama, bagi seseorang dari anda yang ingin meletakkan anda di dalam jemaat yang mulia ini, anda boleh datang dan berdiri di dekat saya. Atau seseorang dari anda yang ingin menyerahkan hatinya kepada Yesus, mari datanglah. Sebuah pasangan dari anda, sebuah keluarga, atau seseorang dari anda; seorang anak, seorang pemuda, ketika Allah akan membuka pintu dan memimpin di jalan anda, lakukanlah pada pagi hari ini. Buatlah sekarang. Saya akan berdiri di dekat anda di meja persekutuan itu. Saya akan berdiri di sana dan anda boleh datang. “Pendeta, pagi ini, saya menyerahkan tangan saya dan hati saya kepada Allah.” Atau, “Pendeta, kami datang ke dalam persekutuan jemaat pada hari ini dan di sini kami berdiri.” Ketika Roh Allah memimpin di jalan itu, lakukanlah sekarang. Ketika kita berdiri dan ketika kita menyanyikan lagu undangan kita.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.