SERATUS EMPAT PULUH EMPAT ORANG DI GUNUNG SION
(THE ONE HUNDRED FORTY-FOUR THOUSAND ON MOUNT ZION)
Dr. W. A. Criswell
Wahyu 14:1-5
16-12-62
Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio, anda sedang bergabung dalam ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Saya adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah pada pukul sebelas pagi, khotbah yang berjudul, Seratus Empat Puluh Empat Orang Di Gunung Sion. Setelah bertahun-tahun berkhotbah melalui kitab-kitab di dalam Alkitab, kita telah tiba di Kitab Wahyu, kitab yang terakhir dan yang klimaks. Di dalam seri khotbah kita melalui Kitab Wahyu, dan minggu yang lalu kita telah berhenti di pasal tiga belas. dan hari ini kita mulai dengan pasal 14. Dan khotbah pagi ini merupakan sebuah eksposisi dari lima ayat yang pertama dari Wahyu 14:
Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Seorang ahli tulis menambahkan klausa terakhir, “Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.” Mereka suci. Lalu, penglihatan yang indah ini dimasukkan ke dalam kebaikan Allah, seperti yang seringkali terlihat di dalam Wahyu, ketika hari yang gelap, yang targis dan kelam digambarkan, hampir selalu akan diikuti oleh sebuah visi dari sebuah terang dan sebuah kemuliaan dan damai dan pengharapan serta keindahan dari Allah. Dan demikian juga dengan visi di dalam pasal 14 ini yang berisi tentang pemandangan yang luar biasa ini dengan Anak Domba berdiri di Bukit Sion dan seratus empat puluh empat ribu orang. Pasal itu segera mengikuti pasal tiga belas, yang menggambarkan rasa sakit yang mengerikan dan menakutkan dari binatang itu. Pasal 12 dan 13, menjelaskan kedengkian Setan dan amukan dari yang jahat yang telah dilemparkan ke bumi. Dan di dalam pasal 13, menggambarkan dua moster yang mengerikan itu yang merupakan simbol Allah, yang pokok dan antikristus dan nabi palsu yang memperdaya dan menipu manusia di bumi dan memimpin mereka ke dalam penghukuman dan neraka.
Dan hari-hari yang mengerikan itu segera diikuti oleh pasal yang indah ini. Ini sama seperti sebuah hal seperti sebuah badai dan amukan prahara yang telah selesai, kemudian di dalam keheningan dan di dalam keindahan dan ketenangan, Allah membentangkan di atas langit dengan pelangi perjanjian. Awan-awan telah mengosongkan dirinya dan pecah. Badai dan prahara yang mengamuk telah berlalu dan guruh tidak lagi menggelegar dan kilat tidak lagi memancar. Dan dibaliknya, di belakang awan, muncul sinar keindahan dari sebuah terang yang berwarna emas.
Itulah situasai yang ada di dalam Kitab Wahyu ini. karena di dalam masa yang gelap itu, waktu yang mengerikan dan menakutkan, Tuhan berkata: “Akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.” Segala yang hidup tidak akan bertahan jika jika waktunya tidak dipersingkat. Allah tidak mengijinkan hal itu. Dan sebelum masa kebinasaan dari dua alat yang digunakan oleh Setan, rincian tentang pembinasaan mereka terdapat di dalam pasal 17 dan 18, sebelum masa itu, Allah memberikan kita gambaran tentang Bukit Sion dan Anak Domba Allah, raja Israel dan raja dari bangsa-bangsa di bumi, yang berkuasa sampai selama-lamanya. Anak Domba di atas Bukit Sion dan keseratus empat puluh empat orang ini yang berdiri di hadapannya menyanyikan suatu nyanyian baru di negeri yang baru dan mulia.
Anda lihat; pasal empat belas merupakan sebuah sisi lain dari pasal tiga belas. Mereka terjadi secara bersamaan di dalam sejarah. Semua hal ini berlangsung secara bersama-sama. Dan pasal empat belas merupakan sisi yang berdampingan dari pasal tiga belas. Satu sisi merupakan gambaran yang gelap dari binatang dan Setan dan penghukuman Allah bagi orang-orang yang menyembah patungnya. Pada saat yang sama, merupakan kebalikannya, yaitu pemandangan yang indah dari kemuliaan orang-orang yang melayani Allah dan hanya Dia saja:
· Dalam pasal 13, merupakan gambaran tentang binatang, di pasal 14, merupakan gambaran Anak Domba yang lemah lembut dan mulia di atas Bukit Sion.
· Di pasal 13 merupakan gambaran tentang yang palsu dan tiruan. Dan di pasal 14, merupakan gambaran dari yang nyata dan asli serta disukai.
· Di pasal 13, merupakan tanda dari binatang. Dan pasal 14 merupakan tanda dari anak-anak Allah.
· Di pasal 13 merupakan penyembahan dan pemberhalaan dan kerusakan bumi. Dan pasal 14 merupakan penyembahan Anak Allah yang sejati dan pemisahan mereka dari keburukan bumi.
· Di pasal 13 merupakan orang-orang yang pergi dengan binatang dan para penyembahan berhala yang ke dalam hukuman dan neraka. Dan di dalam pasal 14 merupakan orang-orang yang telah ditebus dari bumi.
· Di dalam pasal 13 terdapat orang-orang yang mengikuti binatang itu dan seluruh jalannya dan pasal 14, merupakan orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi.
· Di pasal 13, terdapat bilangan dari binatang itu, 666, enam ratus enam puluh enam, dan di dalam pasal terdapat 144.000 orang , di dalam kepenuhan dan kemuliaan dari anugerah dan keindahan Allah.
Keduanya merupakan sisi yang bersebelahan.
Lalu, siapakah seratus empat puluh empat ribu ribu orang yang berdi di hadapan Anak Domba di Bukit Sion ini? Ada beberapa orang yang berkata bahwa seratus empat puluh empat ribu orang ini tidak lain merupakan sebuah dari orang-orang kudus Allah sepanjang generasi dan sepanjang zaman. Mereka berkata bahwa 144.000 orang adalah pengumpulan terakhir secara bersama-sama dari konggregasi Tuhan. Dan ini mensimbolkan konggregasi itu. Dan kemudian ada orang-orang yang berkata bahwa orang-orang ini adalah perwakilan dari orang-orang Kristen awal. Di atas orang-orang Kristen secara umum, yang biasa, mereka adalah, saksi-saksi yang unik dan para pengkhotbah dan para pelayan dan para misionaris dan para penginjil Allah yang luar biasa. Dan anda dapat melanjutkannya dan seterusnya dan seterusnya, dan hampir tanpa akhir. Sebagaimana ada banyak penafsir, demikian pula banyaknya identifikasi tentang 144.000 orang ini.
Sekarang, apa yang dilakukan oleh pendeta anda ialah mengikuti teks ini untuk melihat jika dengan membacanya di dalam Alkitab, kita akan dapat melihat identifikasi dari 1444.000 orang ini yang menyanyian sebuah nyanyian baru bersama dengan Anak Domba di atas Bukit Sion.
Baiklah, mari kita melihat ke dalam teks. Yang pertama dari semua, saya mencatat di sini bahwa 144.000 orang menyanyikan nyanyian baru di hadapan tua-tua. Jadi di sini ada perbedaan antara tua-tua, siapa pun yang mereka wakili dan seratus empat puluh empat ribu orang, karena mereka ada bersama-sama. Dan di hadapan tua-tua ini, keseratus empar puluh empat ribu orang ini sedang menyembah Allah dan menyanyikan nyanyian baru mereka yang luar biasa.
Baiklah, hal kedua yang ada di dalam teks: jumlah mereka sendiri sangat luar biasa dan unik. “Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang.” Lalu, itu bukan hal yang pertama kali saya bertemu dengan orang banyak ini atau setidaknya tentang jumlahnya. Dan hal itu sangat unik dan sangat luar biasa dan sangat terpisah, sehingga saya menduga bahwa 144.000 orang telah saya perkenaalkan di dalam pasal tujuh dari Kitab Wahyu adalah yhal yang sama seperti 144.000 orang yang yang saya temui di dalam pasal 14, karena mereka diperkenalkan dengan pemikiran bahwa saya telah bertemu dengan mereka sebelumnya. Dan tidak ada sesuatu tentang mereka untuk memisahkan mereka sebagai sesuatu yang berbeda dari 144.000 orang yang telah saya temui sebelumnya di dalam Wahyu. Dan bilangan mereka sangat tidak biasa, dan seluruh situasinya sangat luar biasa, sehingga saya kan menduga bahwa mereka sama. Lalu, ketika saya kembali ke dalam Kitab Wahyu, saya melihat bahwa sebelum angin itu dilepaskan dan sebelum kesusahan besar yang mengerikan dimulai, Tuhan berkata kepada keempat malaikat yang menahan empat hukuman luar biasa yang akan dijatuhkan atas dunia ini, keempat angin besar dari penghukuman Allah, sebelum keempat malaikat itu melepaskan angin itu, Tuhan berkata dari sorga:
Tunggu, tunggu, sebelum engkau memeteraikan hamba-hamba Allah pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu, dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.
Hal lainnya yang saya catat di sini ketika saya membaca di dalam Wahyu, seluruh orang-orang ini, kelompok-kelompok yang terpisah ini, berada bersama-sama di dalam penglihatan yang sama. Di sini ada paara tua-tua. Dan di sini ada 144.000 orang yang dimateraikan Allah. Dan di sini, di dalam bagian yang saya suruh anda baca pagi ini, adalah untuk tujuan ini, dan di sini di dalam penglihatan yang sama, dalam waktu yang sama, ada bangsa-bangsa lain yang berdiri di hadapan Allah dan Anak Domba yang mengenakan jubah putih dan dari bangsa-bangsa dan suku bangsa dan bahasa yang ada di bawah matahari. Dan mereka semua berada di sana bersama-sama. Di sana ada para tua-tua, dan 144.000 orang dan di sana ada kumpulan orang banyak dari bangsa-bangsa lain yang keluar dari Kesusahan Besar dengan jubah mereka yang telah dibasuh dan dibuat menjadi putih dalam darah Anak Domba, dan di sana ada empat makhluk hidup, mereka semua berada di sana bersama-sama.
Lalu, bagi saya, untuk mengidentifikasikan semua hal ini sebagai sama hal akan membuat penglihatan itu menjadi campur aduk, mustahi dan sebuah wahyu yang tidak dapat diterima. Hal itu tidak memiliki makna sama sekali. Jika tua-tua merupakan representasi jemaat dan 144.000 merupakan representasi jemaat; dan kumpulan orang banyak yang keluar dari Kesusahan Besar merupakan representasi jemaat; dan jika kerubim merupakan representasi jemaat; dan penulis merupakan trepresentasi jemaat dan para malaikat merupakan representasi jemaat; jika seperti itu maka apakah ini, maka mustahil bagi saya untuk mengerti bagaimana Allah menempatkan hal ini dalam kontras seperti itu dan dalam sebuah perbedaan dan menggambarkan mereka sebagai hal yang berbeda.
Lalu, saya berusaha untuk menemukan apa maksud Allah dengan wahyu yang luar biasa ini, bagi saya ini adalah sebuah penjelasan yang sederhana. Yang pertama dari semua, tua-tua ini, mereka berjumlah dua puluh empat orang. Mereka mewakili orang-orang kudus Allah yang telah dibangkitkan, dua belas orang dari bapa-bapa leluhur, dua belas orang rasul-rasul, dan mereka berada di hadapan Allah. Sama sepeti kota Yerusalem yang indah, yang memiliki dua belas gerbang. Dan tiap-tiap gerbangnya mewakili satu dari bapa-bapa leluhur, dua belas suku Israel. Dan kota itu memiliki dua belas dasar. Dan Kitab Wahyu berkata, tiap-tiap dasar itu mewakili nama seorang rasul. Itu mewakili yang lama dan yang baru, seluruh orang-orang kudus Allah—dispensasi yang lama, pemerintahan yang lama, era yang lama, diselamatkan dengan memandang salib ke depan dan dispensasi baru, era baru, masa anugerah yang kita tinggali, diselamatkan dengan memandang salib ke belakang. Para tua-tua mewakili semua orang yang telah diselamatkan Allah, dua belas dari Perjanjian Lama dan dua belas dari Perjanjian Baru—dua puluh empat tua-tua di hadapan Tuhan.
Kemudian kumpulan orang banyak, yang berasal dari segala bangsa dan bahasa dan suku bangsa merupakan orang-orang yang telah dimenangkan oleh 144.000 penyampai pesan Allah yang telah dimateraikan. Tidak pernah ada dan tidak akan pernah ada lagi sebuah kebangkitan rohani yang akan digenapi pada masa-masa yang gelap itu, ketika orang-orang menyerahkan nyawa mereka sebagai martir, dalam pengakuan terhadap Kristus, karena “darah para martir merupakan benih gereja.”
Dan di dalam hari-hari yang mengerikan itu dan hari-hari yang gelap itu dan horror dari kemartiran dan darah, dan menyakitkan, kita akan memiliki kebangkitan rohani yang sangat besar dan luar biasa. Dan hal itu akan dipimpin oleh pembawa pesan ini, yang dimateraikan oleh Roh Kudus Allah, yaitu 144.000 orang. Sebuah kelompok yang dipilih, terpisah, dipisahkan, unik dan luar biasa, yang dicurahkan di hari-hari yang gelap dan mengerikan itu, kesaksian mereka terhadap anugerah yang menyelamatkan dari Tuhan Yesus yang mulia.
Dan kemudian saya membaca hal lainnya tentang mereka: di sini disebutkan bahwa mereka ini adalah buah-buah sulung kepada Allah dan kepada Anak Domba. “Buah-buah sulung”—sekarang saya harus berhenti di sana karena tua-tua, sesudah Kristus, mewakili buah-buah sulung. Dan mereka telah berada di dalam sorga. Dan mereka telah diubahkan. Tuhan telah datang kepada mereka dan mereka telaah dibangkitkan dan dimuliakan dan tua-tua ini duduk di sana, di hadapan Allah di atas takhta mereka, telah menang, dan memakai mahkota emas. Sesudah Kristus, ‘Kristus, buah sulung, dan sesudahnya adalah mereka pada saat kedatangan Kristus”—mereka ini diwakili oleh para tua-tua. Akan tetapi 144.000 orang ini juga disebut sebagai buah sulung bagi Allah dan Anak Domba.
Dan kemudian saya dapat melihat. Mereka ini adalah buah sulung bagi Allah dalam permulaan baru ini, dari era baru ini, dari waktu yang baru ini, dari periode baru ini, setelah jemaat diubahkan, setelah pengangkatan umat Allah yang diwakili tua-tua, memakai mahkota emas dan duduk di atas takhta sorga, kemudian tibalah hari-hari yang gelap dan mengerikan dari penghukuman Allah. Dan sebelum hari-hari itu dimulai, Allah berkata, “Yang pertama, materaikanlah bagiKu 144.000 orang ini.” Dan mereka adalah yang pertama, yang disebut di sini dengan “Buah-buah sulung bagi Allah dan Anak Domba.” Dan kemudian, setelah itu, dia melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Jadi mereka ini adalah buah-buah sulung bagi Allah dalam permulaan yang baru, dari masa setelah hari-hari dari bangsa-bangsa lain. Ketika sejarah dari masa kita yang sekarang ini telah berakhir, dan ketika ibadah jemaat telah selesai, dan masa anugerah telah berlalu dan ketika Allah telah mengambil umatNya dari bumi ini, dan kita telah diangkat serta diubahkan dan di dalam sekejap mata, kita melihat Allah sebagai Yesus sendiri, dibuat sama seperti Dia. Ketika masa itu berlalu, kemudian datanglah hari besar yang terakhir ini, yang digambarkan di dalam Wahyu ini, di dalam penyingkapan ini, di hari-hari penghukuman Allah dan di dalam penampakan Kristus yang terakhir di perang Harmagedon, ketika Allah campur tangan dalam sejarah manusia. Di periode itu dan di masa itu, mereka adalah buah-buah sulung bagi Allah.
Anda seringkali memiliki gambaran dari hal itu yang terdapat di dalam Alkitab. Sebagai contoh, di dalam surat Korintus pasal lima belas, Paulus sedang menggambarkan tentang Tuhan kita Yesus yang mulia, yang disalibkan, dikuburkan dan yang dibangkitkan sebagai pembenaran bagi kita. Kemudian dia berkata, “bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Hosperei to ektromati.” Betapa merupakan sebuah frasa yang tidak biasa! “Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.”
Apa maksud dari hal itu? Paulus sedang menunjukkan fakta bahwa akan datang sebuah masa ketika Tuhan akan menampakkan diri kepada saudara-saudaraNya, kepada Israel, karena: “Dari Sion akan datang Penebus,” dan akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub, dengan jalan demikian seluruh Isreal akan diselamatkan. “Suatu bangsa dilahirkan dalam satu hari.” “Dan Israel,” menurut nabi Zakharia, “akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam.” Dan mereka akan berkabung dan bertobat dan menerima Kristus Tuhan dan akan diselamatkan. “Dan dengan demikian seluruh Israel akan diselamatkan,” seperti yang disampaikan Paulus. Tetapi sebelum waktu itu yang merupakan akhir dari Kesusahan Besar itu, sebelum masa itu, Paulus berkata: “Dan Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.” Sebelum masa yang terakhir itu, sebelum waktu yang pokok itu, Dia menampakkan diri kepadaku.
Ini dalam masa dari masa yang disebutkan itu dan ini adalah masa dari sebuah era yang baru dan sebuah dispensasi baru ketika Allah akan berurusan kembali dengan kesesatan dan ketidakpercayaan Israel. Dan ketika Allah akan memungut kembali perjanjian yang telah Dia buat kepada Abraham, kepada Ishak, dan kepada Yakub, dan ketika Allah akan memenangkan kembali saudara-saudaraNya kepadaNya, sama seperti Dia telah menampakkan diri kepada Yakobus dan kepada Yusuf dan kepada Yudan dan kepada Simeon. Dan dia akan melakukan hal itu bagi Israel pada suatu hari, pada masa ini. Sekarang masih ada sebuah selubung di dalam hati mereka. Dan ketika mereka membaca kitab Musa dan ketika mereka membaca kitab nabi-nabi, mereka tidak melihat Yesus dan mereka tidak menerima Mesias mereka. Ada sebuah selubung yang menutupi hati mereka. Tetapi pada suatu hari, selubung itu akan diambil dan Tuhan akan menampakkan diri kepada Israel sendiri dan mereka akan diselamatkan, dan mereka akan menerima Tuhan mereka. Dan 144.000 orang ini adalah buah-buah sulung dari dispensasi baru itu, dari masa yang baru itu dan era yang baru itu. Inilah kemurahan, dan anugerah dan kebaikan Allah bagi domba-domba yang hilang dari keluarga Israel.
Kemudian hal lainnya tentang mereka, di situ disebutkan: “Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang.” Bukit Sion. Apakah Bukit Sion? Ah, hanya menyebutkannya, hanya menyebutkannya maka hal itu akan terbawa ke dalam pikiran tentang janji Allah yang tidak dapat terhitung bahwa di Bukit Sion itu Tuhan akan bertakhta sebagai Raja sampai selama-lamanya. Saya tidak tahu pembacaan yang paling berharga ketika membaca Firman Allah dan mengambil sebuah tafsiran dan melihat semua bagian tentang Bukit Sion. Saya tidak memiliki waktu untuk membahas semuanya, tetapi saya akan mengambil beberapa contoh tentangnya. Salah satu Mazmur mesianik adalah himne dalam Mazmur pasal dua. Bangsa-bangsa dunia, mereka berkata:
Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!" Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka. Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"
Kemudian, tentu saja, lagu kebangsaan yang baru saja mereka nyanyikan:
Besarlah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai benteng. Seperti yang telah kita dengar, demikianlah juga kita lihat, di kota Tuhan semesta alam, di kota Allah kita; Allah menegakkannya untuk selama-lamanya. Biarlah gunung Sion bersukacita; biarlah anak-anak perempuan Yehuda bersorak-sorak oleh karena penghukuman-Mu! Kelilingilah Sion dan edarilah dia, hitunglah menaranya,
perhatikanlah temboknya, jalanilah puri-purinya, supaya kamu dapat menceriterakannya kepada angkatan yang kemudian: Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita!
Tidak ada yang lebih indah seperti Mazmur—di dalam Mazmur 132:
Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya: "Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu; jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan-peraturan-Ku yang Kuajarkan kepada mereka, maka anak-anak mereka selama-lamanya akan duduk di atas takhtamu." Sebab Tuhan telah memilih Sion, mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya: "Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya….Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi.
Di Bukit Sion—di dalam pasal yang indah dan luar biasa dari Kitab Yesaya, yang digambarkan di dalam bumi dengan ibukotanya di Bukit Sion:
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem." Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!
Ini adalah Bukit Sion. Ini adalah ibukota Daud. Itu adalah rumah dari istana raja dan para bangsawan. Itu adalah istana dari orang-orang pilihan Alllah bahwa di sana Dia akan memerintah sampai selama-lamanya. Dan ini adalah sebuah pemandangan sorgawi di dalam masa millennium ketika Kristus Tuhan akan memerintah dari Bukit Sion; dan ini adalah upah bagi 144.000 orang ketika pekerjaan mereka telah selesai dan tugas mereka telah berakhir. Di dalam pasal tujuh sebelumnya, anda melihat pelayanan dari 144.000 orang ini di bumi. Inilah yang mereka lakukan di bumi. Mereka memberitakan injil. Mereka memanggil orang-orang untuk bertobat dan beriman. Dan manusia berjumlah jutaan dan ribuan orang yang datang keluar dari Kesusahan Besar, yang telah membasuh jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Ada 144.000 orang yang terlihat di dalam pekerjaan mereka di bumi. Di dalam Kitab Wahyu pasal empat belas, keseratus empat puluh empat ribu orang ini terlihat di Bukit Sion. Tugas mereka telah berakhir, pekerjaan mereka telah selesai, dan mereka telah diberi upah oleh Tuhan Allah oleh karena ketaatan dan kesetiaan mereka. Sekarang lihatlah ke dalam bagian selanjutnya dalam sedikit waktu yang masih tersisa ini, mari kita melihat beberapa tanda dan karakteristik dari pengkhotbah Kristus yang unik ini, yaitu 144.000 orang. Yang pertama dari semua, pada sebuah masa ketika kematian merupakan tanda Allah, sebagai pengakuan yang dibuat terhadap keselamatan, pada masa ketika orang-orang ini memberi pengakuan mengakui Kristus sebagai Tuhan mereka, pada masa itu, orang-orang ini memiliki nama Bapa mereka, dari Allah kita yang tertulis di dahi mereka, dan mereka dipelihara dari kemartiran dan kematian oleh Roh Allah. Setiap orang sama seperti itu ketika memberitakan Injil Anak Allah. Hidupnya tetap tidak terkalahkan dan sempurna hingga tugasnya telah selesai. Dia mungkin terbang di angkasa dalam sebuah pesawat, atau dia mungkin melewati Sungai Amazon dalam sebuah perahu; atau dia mungkin menyeberangi lautan; atau dia mungkin berada di tempat yang buruk dan musuh Kristus telah mengawasi dia ke mana-mana; jika dia berada di dalam kehendak Allah dan dia sedang melakukan pekerjaan Allah, hingga tugasnya selesai, hidupnya kebal dan tidak terkalahkan. Demikianlah dengan keseratus empat puluh empat ribu orang ini.
Baiklah, hal yang lainnya tentang mereka: Saya melihat di dalam Wahyu pasal tujuh, di mana Allah memateraikan 144.000 orang. Dan di sini di bagian akhir, ketika pelayanan mereka telah selesai dan mereka terhitung di hadapan Allah, jumlah mereka tidak berkurang. Mereka tetap berjumlah 144.000 orang. Tidak ada seorang pun yang terhilang. Seperti yang disampaikan oleh Kristus” “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka tidak akan binasa sampai selama-lamanya.”
Dan seperti Yesus sampaikan di dalam doa imam besar yang terdapat di dalam Injil Yohanes pasal tujuh belas: “Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.” Ketika nama kita ditulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, dan tetap berada di sana sampai selama-lamanya! Dan ketika seseorang diselamatkan, ia diselamatkan sampai selama-lamanya. Dia dipelihara oleh kuasa Allah sampai selama-lamanya.
144,000, telah dimateraikan Allah di awal permulaan kesusahan besar ini, dan ketika gulungan itu telah dipanggil di sorga, mereka berkumpul di Bukit Sion untuk menerima hadiah mereka dari kesetiaan mereka, di sana ada 144.000 orang yang berada di nhadapan Allah. Tidak ada seorang pun yang terhilang. Dan orang-orang yang meletakkan takdirnya dan hidupnya dan jiwanya di tangan Allah, diselamatkan sampai selama-lamanya. Karena ketika gukungan yang berada di atas sana, dibuka, anda akan ada di sana. Anda akan mengawasi anda selamanya. Ini adalah perlindungan dan pemeliharaan dari Yang Mahatinggi.
Hal lainnya tentang mereka yang saya baca: Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu di bumi. Mereka memiliki pelayanan yang terpisah; mereka unik. Merupakan sebuah kebodohan bagi kita untuk berusaha menjadi sama di dalam pelayanan kita yang terpisah. Allah tidak menginginkan kita persis sama. Dia bahkan tidak menginginkan telinga kita sama. Dia bahkan tidak menginginkan supaya hidung kita sama. Dia tidak menginginkan segala sesuatu sama. Allah menyukai perbedaan. Allah menyukai percabangan. Dia bahkan tidak membuat dua daun yang persis sama. Dia bahkan tidak membuat dua keping salju persis sama. Dan itu juga cara Allah dalam pelayananNya. Allah memanggil saya untuk menjadi seorang pengkhotbah. Dan Allah memanggil Leroy untuk menjadi seorang penyanyi. Dan Allah memanggil Mrs. Cox untuk menjadi seorang Pelayan Pendidikan. Allah memanggil Mel kemari untuk menjadi seorang pelayan, seorang pelayan pastoral, seorang gembala bagi domba dan seorang asisten gembala untuk membantu kita dalam pekerjaan. Dan Allah memanggil Dean ke mari untuk menjadi seorang pelaksana bisnis. Dan Allah memanggil anda. Dan bagi kita semua untuk melakukan pekerjaan Allah di tempat kita untuk memuliakan Tuhan. Dan merupakan sesuatu yang mustahil bagi kita, untuk cemburu satu sama lain, sebab kita bersukacita di tempat mana Allah telah menempatkan kita.
Sutu ketika saya bertemu dengan seorang gadis yang berharap dia adalah seorang anak laki-laki. Dia gila, karena saya pernah menjadi seorang anak laki-laki. Saya tidak pernah tahu apakah saya pernah berharap bahwa seandainya saya menjadi seorang anak gadis atau tidak, tetapi itulah hidup. Allah telah menjadikan kita dalam cara yang berbeda ini. Dan mari kita bermegah atas hal itu. Jika anda seorang pengusaha, jadilah seorang pengusaha yang luar biasa bagi Allah. Jika anda adalah seorang pemain organ, jadilah seorang pemain oragan yang luar biasa bagi Allah. Jika anda akan menjadi seorang guru, jadilah seorang guru yang luar biasa bagi Allah. Jika anda akan menjadi seorang dokter, jadilah seorang dokter yang mengagumkan bagi Allah. Allah telah membuat kita dalam jalan yang berbeda ini dan ini merupakan sebuah pelayanan yang unik bagi Allah. Tidak ada seorang pun yang dapat menyanyikan nyanyian baru itu kecuali 144.000 orang ini. hal itu tidak bermaksud bahwa setiap orang harus menyangkal hal itu. Lihatlah mereka: tua-tua itu berada di sana. Lalu, saya mengetahui dari hal itu bahwa ada tingkatan di sorga, sama seperti ada tingkatan dalam tugas para malaikat. Ada beberapa malaikat yang merupakan penghulu malaikat. Ada beberapa malaikat yang merupakan seraphim. Ada beberapa malaikat yang merupakan kerubim. Ada beberapa malaikat yang merupakan malaikat penghukuman. Saya tidak tahu ada berapa banyak petugas Allah yang berada di sorga. Dan kita juga akan berada di dalam cara itu ketika kita akan berada di sana. Tua-tua ini memakai mahkota dan duduk di atas takhta. 144.000 orang ini tidak memakai mahkota dan tidak duduk di atas takhta. Di sana ada tugas-tugas yang berbeda. Dan saya tidak tahu seperti apakah 144.000 orang ini. Mereka tidak ditinggikan seperti tua-tua ini, sama seperti anda nantinya. Dan di sana ada pelaksanaan yang berbeda, dan di sana ada pemerintahan yang berbeda, dan di sana ada tugas yang berbeda di dalam sorga. Dan sama persis seperti kita di bawah sini, kita berbeda di dunia ini. kita juga akan berbeda di atas sana, di dalam kemuliaan. Anda akan menjadi diri anda bersama dengan upah anda dan tugas anda, dan saya akan menjadi diri saya bersama dengan upah saya dan tugas saya. Seperti itulah sorga. Mereka akan menjadi seperti itu.
Kemudian di sini disebutkan bahwa mereka perawan dan mereka, “mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.” Mereka ditebus dari antara dunia. Lalu, banyak orang akan berpikir bahwa makna itu berarti bahwa mereka tidak pernah menikah. Akan tetapi tidak ada urusan dengan hal itu sama sekali. Sebagai contoh, di dalam surat 2 Korintus pasal sebelas ayat 2, Paulus berkata kepada jemaat di Korintus: “Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.”
Lalu, apakah hal itu bermakna bahwa seluruh jemaat yang berada di dalam Korintus ini tidak menikah? Semua pria adalah adalah bujangan dan semua perempuan adalah wanita muda? Lalu, bukankah itu akan cocok? Apa yang akan dilakukan oleh dunia dengan generasi selanjutnya? Itu adalah sesuatu yang mustahil. Saya tahu apa maksudNya. Di sini disebutkan bahwa jemaat akan dipersembahkan Kristus sebagai seorang perawan suci. Dan ketika di jelaskan di sini bahwa orang-orang ini adalah perawan, hal itu merujuk kepada fakta bahwa mereka memisahkan diri mereka dari polusi dan keburukan dunia. Mereka tidak sama seperti dunia. Di mana dunia berada dalam kemabukan dan pesta pora dan menghujat dan perzinahan, mereka memisahkan diri mereka dari keburukan dunia. Mereka telah mempersembahkan diri mereka ke dalam ketaatan yang suci terhadap Tuhan.
Dan di sisi disebutkan “di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.” Itu adalah hal yang sana ketika Yesus melihat Natanael. “Lihat,” kata Yesus ketika Filipus membawanya kepada Tuhan. “Lihat,” kata Yesus, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Itulah umat Allah. Anda tidak perlu memiliki orang Kristen yang meletakkan tangannya di atas Alkitab dan bersumpah bahwa apa yang dia sampaikan adalah benar. Jika dia adalah seorang manusia Allah dan jika dia adalah seorang Kristen sejati, jika dia memberitahukan anda sesuatu, dia akan melakukan hal yang sesungguhnya. Bahwa perkataannya lebih baik dari pada ikatannya. Anda tidak perlu memiliki tanda sumpah dari dia ketika dia menyampaikan sesuatu. “Seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya.” Dan “dalam mulut mereka tidak bercela.” Umat Allah, hati yang sederhana, jelas dan rendah hati. Kita harus menutup khotbah ini. Semua hal-hal ini yang disajikan Allah kepada kita di dalam kemuliaan anak-anakNya pada masa yang akan datang.
Sekarang, ketika kita menyanyikan lagu kita, jika ada seseorang yang ingin menyerahkan hatinya kepada Yesus pada hari ini, katakanlah: “Pendeta, hari ini saya ingin menyerahkan hati saya kepada Yesus, dan saya datang segera. Saya menyembunyikan diri saya di dalam dia. Saya percaya kepadaNya sebagai Juruselamat saya dan inilah saya. Saya tidak memiliki kekuatan di dalam diri saya, tetapi Dia memiliki kekuatan bagi kita semua. Saya mungkin tidak memiliki jawan untuk semua hidup saya, tetapi Dia mengetahui semuanya. Saya mungkin tidak mengetahui semua jalan, tetapi Dia melihat dari awal hingga akhir. Dan saya percaya kepadanya dan saya datang segera.”
Atau sebuah keluarga yang ingin bergabung kedalam persekutuan jemaat ini bersama dengan kami: “Pendeta, ini adalah istri saya, dan ini adalah anak-anak kami. Kami semua datang pada pagi hari ini. Inilah kami.”
Saya tidak dapat menyampaikan firman, Roh Kuduslah yang melakukan hal itu. Jika Allah menyuruh anda kemari, percayalah kepadaNya untuk datang. “Saya memiliki sebuah pertempuran yang harus dihadapi. Dia akan menolong kita. Saya memiliki peperangan yang harus dimenangkan. Dia akan berada di sana bersama dengan kita. Dan saya menyerahkan takdir hidup saya kepadaNya sampai selama-lamanya. Pendeta inilah saya, saya memberikan tangan saya kepada anda. Saya telah menyerahkan hati saya kepada Tuhan.”
Maukah anda melakukannya? Maukah anda melakukannya sekarang. Datanglah dengan baptisan atau surat pernyataan, hal-hal ini hanyalah mekanisme, hal yang terbesar adalah hal ini: Tuhan, inilah saya. Saya menyerahkan hati saya, jiwa saya kepada panggilan Kristus. Dan inilah saya datang.” Lakukanlah saat kita berdiri dan menyanyikan pujian kita.
Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.