DOKTRIN TENTANG PREDISTINASI
(DOCTRINE OF PREDESTINATION)
Dr. W. A. Criswell
Yesaya 46:9-11
11-20-55
Masing-masing dari setiap kebaktian pukul 08.30 ini akan didedikasikan kepada suatu penyajian doktrin yang agung dari pada firman Tuhan.
Seperti penglihatan yang dialami oleh nabi Yehezkiel, ketika dia melihat air kehidupan yang mengalir dari altar Bait Suci di Yerusalem, sampai di Oasis Kidron yang menuju Laut Mati. Dan kemanapun air kehidupan itu mengalir, air itu akan membawa kehidupan. Dan dia mencari akal untuk menyeberangi sungai yang sedalam mata kaki itu, yang sedalah lutut, yang dalamnya sebatas pinggang, yang dalamnya sebatas leher dan akhirnya sebuah sungai yang besar di mana tak seorang manusiapun dapat menyeberanginya.
Demikianlah di dalam pelajaran kita mengenai Firman itu, akan ada banyak waktu – dan salah satunya adalah di pagi hari ini – akan ada banyak waktu ketika airnya sudah demikian dalam, dalamnya kekayaan Tuhan Allah yang tidak tercari dan tidak terduga itu, sampai kita hanya dapat melihat serta memuja dan menyembahnya. Akan tetapi hal itu bukan berarti bahwa seharusnya kita tidak berpaling. Marilah berpaling. Marilah kita bukakan pikiran kita dan kedua mata kita dan berpaling kepada mujizat Tuhan Allah yang luar biasa.
Saya tidak mengatakan bahwa saya sudah memahami segalanya. Paling tidak saudara-saudara akan mengatakan bahwa saya dapat menjelaskannya. Akan tetapi sya benar-benar mengatakan bahwa kita dapat membuka Kitab itu dan melihat kepada kekayaan hikmat dari nasehat-nasehat dari pada Tuhan Allah.
Nah, dari pasal yang ke empat puluh empat dan empat puluh enam di dalam kitab Yesaya, kita akan melihat teks bacaan kita tentang doktrin tentang nasib, doktrin tentang takdir ini. Dari pasal yang ke empat puluh empat di dalam kitab Yesaya, dari ayatnya yang ke dua puluh empat sampai pada akhir dari pasal tersebut:
Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan, “Akulah Tuhan, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi – siapakah yang mendampingi Aku? –
Akulah yang meniadakan tanda-tanda peramal pembohong dan mempermain-mainkan tukang-tukang tenung; yang membuat orang-orang bijaksana mundur ke belakang, dan membalikkan pengetahuan mereka menjadi kebodohan;
Akulah yang menguatkan perkataan hamba-hamba-Ku dan melaksanakan keputusan-keputusan yang diberitakan utusan-utusan-Ku; yang berkata tentang Yerusalem: Baiklah ia didiami! Dan tentang kota-kota Yehuda: Baiklah ia dibangun, Aku mau mendirikan kembali reruntuhannya!
Akulah yang berkata kepada tubir lautan: Jadilah kering, Aku mau mengeringkan sungai-sungaimu!
Akulah yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku: segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem, Baiklah ia dibangun! Dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!”
Apakah saudara-saudara melihat sesuatu di dalamnya? Baiklah, beginilah jawabannya. Kapankah Koresh hidup? Dan kapankah Koresh melaksanakan segala sesuatunya itu? Koresh bertumbuh menjadi dewasa pada tahun 550 SM. Kapankah nabi mengatakan Yesaya hal-hal ini semuanya? Kapankah nabi Yesaya hidup?
Yesaya hidup pada tahun 750 SM. Lebih dari dua ratus tahun sebelum hal ini terjadi, nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa Yerusalem akan dihancurkan dan dikucilkan, bahwa Yehuda akan menjadi tak berpenghuni – akan menjadi gersang, akan menjadi hampa dan tandus serta kosong. Dan dua ratus tahun sebelum terjadi, nabi Yesaya sudah menyebutkan nama penguasa yang akan datang serta membuat keputusan bahwa Yehuda harus didiami kembali dan Yerusalem akan dibangun kembali dan dasar dari Bait Suci akan diletakkan kembali.
Itulah Tuhan Allah kita. Sekarang, balikkanlah lembaran Alkitab anda, hanya untuk menunjukkan kepada saudara-saudara sekalian bagaimana hal ini menjalin seluruh isi Alkitab- bukalah halaman Alkitab itu, hanya satu lembar saja. Di dalam kitab Yesaya pasal yang ke empat puluh enam, dari ayatnya yang ke sembilan, dengarkanlah firman Tuhan:
“Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku,
Yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan,
Yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melaksanakan putusan-Ku dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya.
Demikianlah Tuhan Allah kita. Sekarang, itulah yang saudara-saudara katakan dengan nasib. Itulah yang saudara-saudara sebutkan dengan takdir. Demikianlah paham Kalvinisme. Dan saya adalah seorang Kalvinis. Demikianlah doktrin Alkitab tua yang baik itu. Dan saya percaya akan Alkitab itu. Segala sesuatunya ini berada di dalam tangan Tuhan. Dan pada akhirnya, kesudahannya, Dia mengkehendakinya dan melaksanakan semuanya.
Nah, marilah kita mulai. Itu merupakan kesempurnaan Tuhan Allah untuk memiliki suatu rencana, sebuah rancangan. Anda tidak boleh berfikir bahwa Tuhan Allah telah menjauh dari rencana-Nya, pilihan-Nya, keputusan-Nya, ketetapan-Nya. Anda tidak boleh berfikir bahwa Tuhan Allah telah menjauh dari rencana Tuhan Allah lebih dari pada anda boleh berfikir tentang matahari tanpa panas dan sinarnya.
Tuhan Allah tidak memerintah alam semesta ini dengan tingkah atau keputusan yang mendadak. Dia tidak melakukannya secara kesempatan atau penantian. Akan tetapi Tuhan Allah melakukannya berdasarkan rencana, berdasarkan tujuan dan berdasarkan rancangan. Tuhan Allah memiliki rencana. Hal itu termasuk, saya katakan, kepada kesempurnaan Tuhan Allah bahwa Dia memiliki sebuah rencana. It belongs to the sovereignty of God that He executes that plan. God sees it through, no matter what, no matter when, no matter how, no matter the obstacles, no matter what occasion may arise, no matter what enemy may intervene or may interpose—God carries that plan through.
Saudara-saudara dapat melihatnya telah diilustrasikan dengan begitu indahnya, dengan begitu luar biasanya, dan secara terbuka di dalam rencana-Nya akan penebusan, yang telah memakan waktu dalam berbagai zaman untuk dilaksanakan. Tuhan Allah berfirman, “Dan Dia akan dilahirkan oleh seorang perempuan” – bukan seorang pria - “dari seorang perempuan.” Dan Tuhan Allah berfirman, “Dan Dia akan datang dari keturunan Abraham.” Dan Tuhan Allah berfirman, “Dan Dia adalah seorang dari bani Israel. Dia akan timbul dari Yakub dari Israel.”
Dan Tuhan Allah berfirman, “Dan Dia akan datang dari keturunan Yehuda.” Dan Tuhan Allah berfirman, “Dan Dia akan datang dari keturunan Daud.” Dan Tuhan Allah berfirman, “Dan peristiwa itu akan terjadi di kota kecil Bethlehem di sana.” Dan Tuhan Allah berfirman, “Dan Dia akan menjadi manusia yang sederhana. Dia akan lembut hati dan penuh dengan kerendahan. Akan tetapi Dia akan menyerukan damai bagi seluruh bangsa-bangsa di dunia ini.”
Tuhan Allah telah menyingkapkan rencana itu sepanjang berabad-abad dan beribu-ribu tahun lamanya. Demikianlah Tuhan Allah kita. Dan apapun yang dikemukakan, kehendak Tuhan tetap terjaga. Iblis mencoba untuk menghalangi di Bethlehem; dia meninggikan pedang yang berdarah yang tidak bermanfaat atau sia-sia.
Di Nazareth, dia mengaduk-aduk hati orang-orang kota untuk melemparkan Juru Selamat itu ke bukit di tempat mana kota mereka dibangun. Akan tetapi Dia berjalan melalui tengah-tengah mereka. Di dalam Bait Suci, mereka mencari cara untuk membunuh Dia dengan cara melempari Dia dengan batu hingga mati.
Di taman Getsemane – ada banyak para sarjana yang pintar yang berfikir bahwa pertarungan besar di taman Getesemane adalah antara Iblis dengan Yesus – ketika iblis berusaha membunuh Tuhan, membinasakan Dia di sana, sehingga dia tidak akan sampai ke kayu salib, dan menjadi Juru Selamat kita.
Di kayu salib Dia wafat, akan tetapi Dia bangkit dengan kemenangan dan datang dari kematian datanglah kemenangan dan hidup. Inilah Tuhan Allah kita. Dia tetap menjaga kebijaksanaan yang tiada berbatas itu dan tujuan-tujuan yang penuh dengan kebaikan. Dan segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan rencana tidak berbatas dari Allah segala kebijaksanaan.
Mengapa harus seekor anak domba ketika hari Paskah? Mengapa harus seekor anak domba? Setelah berabad-abad dan bermilenium-milenium kemudian, kita mempelajari mengapa harus anak domba. Tetapi dulunya juga sudah anak domba.
Mengapa harus di gunung Moria Bait Suci itu didirikan? Mengapa Tuhan Allah berfirman kepada Daud, “Mengapa harus lantai pengirikan dan di sana dibuat sebuah mezbah dan kurban, dan di sanalah Bait Suci itu akan dibangun?” Karena selama berabad-abad sebelumnya, di tempat itulah persisnya di mana Abraham telah mengurbankan anaknya, Ishak.
Dan mengapa Tuhan Allah memilih tempat itu sebagai tempat pengurbanan Ishak? Karena disitulah tempatnya di mana Anak Allah akan dihadirkan kepada orang banyak dan di sana membuat sebuah pengorbanan terhadap dosa-dosa.
Rahab telah diberitahu untuk menggantungkan tali berwarna merah tua di jendela sehingga boelh menjadi keselamatan bagi dirinya dan keluarganya. Mengapa harus tali yang berwarna merah tua? Demikianlah Tuhan Allah kita. Segala sesuatunya sesuai ke dalam gambaran agung yang tiada berbatas, ketika Tuhan melaksanakan rencana-Nya di dunia ini.
Nah, untuk menghemat waktu – dan saudara-saudara tidak akan mendapatkan kesempatan untuk kembali kepada mereka, karena saya telah menyalinnya. Hanya untuk menghemat waktu, bolehkah saya membacakan hanya beberapa ayat dari Kitab Allah kepada saudara-saudara sekalian yang begitu jelas berbicara mengenai semua hal ini, mengenai nasib di masa depan – menganai segala sesuatu tentang takdir, segala sesuatu tentang rencana Tuhan Allah yang telah ditetapkan terlebih dahulu?
Di dalam kitab Roma 8:28 dikatakan: “Terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Di dalam kitab Efesus 1:11 dikatakan: “Yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya.”
Di dalam kitab Efesus 3:11 dikatakan: “Sesuai dengan maksud abadi yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Di dalam kitab Yesaya 14:26-27 dikatakan: “Itulah rancangan yang telah dibuat mengenai seluruh bumi, dan itulah tangan yang teracung terhadap segala bangsa. Tuhan semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat mengagalkannya? Tangan-Nya telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?”
Di dalam kitab Daniel 4:35 dikatakan: “Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorang pun yang dapat menolak tangan-Nya.”
Di dalam kitab Mazmur 119:89-91 dikatakan: “Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di sorga. Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; Engkau menegakkan bumi, sehingga tetap ada. Menurut hukum-hukum-Mu semuanya itu ada sekarang, sebab segala sesuatu melayani Engkau.”
Di dalam kitab Ayub 14:1 dan 5 dikatakan: “Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Jikalau hari-harinya sudah pasti.”
Saya sudah menjalani begitu banyak hari, dan Tuhan Allah telah menghitungnya. Ada suatu waktu dan sebuah tempat yang hanya diketahui oleh Tuhan Allah saja ketika benang rapuh dari hidup saya akan diputus. “Hari-harinya sudah pasti. Jumlah bulannya sudah tentu padamu.” Tuhan Allah mengenal mereka. Dia mengetahui waktu yang sebenarnya ketika masing-masing kita harus mati. “Jumlah bulannya sudah tentu padamu, dan batas-batasnya telah Kau tetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya.” Tidak ada orang yang dapat melampaui hari yang telah ditentukan Tuhan Allah di dalam mana manusia akan hidup itu.
Di dalam kitab Kisah Para Rasul 2:23 dikatakan: “Dia, yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.”
Di dalam kitab Kisah Para Rasul 4:27-28 dikatakan: “Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, hamba-Mu yang kudus, yang Engkau Urapi, untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu.”
Di dalam kitab Wahyu 17:17 dikatakan: “Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberitakan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi.”
Semuanya ini, mengatakan Tuhan Allah Yang Mahakuasa, sesuai dengan keputusan kehendak Tuhan Allah, yang berdiam serta berkuasa di sorga, yang sejak semula telah ditetapkan.
Nah, hal tersebut, saya melihat semuanya berada di sekeliling saya. Sekarang, saya tidak melihat yang lainnya lagi kecuali semua yang ada di sekeliling saya itu. Keputusan dan kebijaksanaan dan kedaulatan serta pelaksanaan kehendak Tuhan Allah Yang Mahakuasa yang telah ditetapkan serta direncanakan sejak semula.
Saya melihatnya di dalam asal dari segala sesuatunya itu. Saya melihatnya dari asal dari seluruh mahluk hidup. Materi tidak melahirkan hidupmu. Saudara-saudara dapat melihat pada tanah, batu, bumi, selamanya akan menjadi barang, dan semuanya tidak akan pernah mulai untuk menjadi hidup. Hal itu datang dari penggerak pertama yang agung, Tuhan Allah. Hal itu datang dari pilihan Tuhan Allah. Di dalam kehidupan saudara-saudara sendiri, orang tua yang sudah mati tidak pernah dapat secara spontanitas memulai kebangkitannya kembali. Tidak seorang bayipun yang pernah dapat memulai awalnya sendiri. Tidak ada benda hasil penciptaan yang akan pernah memulai penciptaannya sendiri. Semuanya ini berada pada keputusan serta di dalam pilihan dari Tuhan Allah Yang Mahakuasa.
Dan karakter menentukan Tuhan Allah yang sama diwujudkan di dalam kelanjutan angkatan-angkatan di dalam hidup kita. Manusia apa yang ada di sana yang akan berdiri dan berkata kepada saya, Tuan, anda keliru. Saya memilih hari dan umur saat mana saya dilahirkan. Saya tidak memilih untuk dilahirkan pada sekitar tahun 1850an. Saya tidak memilih untuk dilahirkan pada tahun 1490an. Saya memilih untuk dilahirkan pada abad yang ke 20.”
Orang yang luar biasa. Manusia yang luar biasa. Manusia apa yang ada di sana yang akan berdiri dan berkata kepada saya, “Saya memilih kedua orang tua saya. Saya yang melakukan hal ini. Saya yang melakukan hal itu. Saya menginginkan ibu dan bapa ini. Saya yang melakukannya?”
Manusia ajaib. Manusia yang luar biasa. Manusia apa yang ada di sana yang akan berdiri dan dia berkata, “Dan saya memilih diri saya sendiri. Saya ingin menjadi seorang pria. Saya ingin menjadi seorang wanita. Saya tidak menginginkan untuk menjadi seorang wanita. Saya memilih untuk menajdi seorang pria?”
Seseorang, anda, tunjukkanlah kepada saya seseorang yang berdiri dan bahkan berkata, “Saya memilih warna mata saya. Saya memilih tinggi badan yang saya miliki, dan berapa tinggi saya akan tumbuh. Saya memilih warna rambut saya.”
Saudara-saudara tidak melakukan apapun juga kecuali hanya mengikuti ketika Tuhan Allah memperbolehkannya. Itu saja. Hanya demikian saja. Demikianlah Tuhan Allah kita. Dia memilih. Dia menetapkan. Dan Dia melaksanakan rancangan-rancangan agung serta pilihan-pilihan agung ini.
Nah, saya katakan, saya melihatnya di mana saja, bukan hanya di dalam individu-individu. Saya melihatnya di dalam bangsa-bangsa. Tuhan Allah memilih bangsa-bangsa. Tuhan Allah melakukannya. Tuhan Allah memilih orang-orang Yunani serta kebudayaan dan bahasa Yunani yang membuat penyebaran universal pesan-pesan dari Kristus menjadi mungkin. Tuhan Allah memilih bangsa Romawi serta Pax Romana yang membuat mungkin terjadinya penyebaran pemberitaan akan Injil Kristus ke seluruh dunia.
Tuhan Allah memilih bangsa Yahudi. Dan apakah bangsa Yhudi dan apa yang telah dilakukannya dan apa yang di milikinya di masa yang akan datang sesuai dengan pengetahuan serta keputusan Tuhan Allah Yang Mahakuasa sebelum dan sesudah ditetapkan. Dan Tuhan berfirman, “Dan dari Yehuda Dia yang akan memerintah akan datang. Dan tongkat kekuasaan-Nya tidak akan dilepaskan dari tangan-Nya.” Demikianlah Tuhan Allah kita.
Dan Tuhan Allah berfirman kepada Yehuda dan kepada suku bangsa Yahudi, bahwa dia akan berada di sini sampai Aku akan kembali lagi. “Sesungguhnya, dengan sesungguhnya Aku katakan kepadamu, genos ini, ras ini, bangsa ini tidak akan berlalu sampai segalanya digenapi.”
Di dalam kitab Roma pasalnya yang kesebelas, rasul Paulus berkata, “Dan demikian,” pada waktu Tuhan Allah memindahkan kembali Bait Suci Israel yang telah rubuh, ketika Allah menarik diri-Nya sendiri kepada orang-orang ini, kemudian demikian kata rasul Paulus, “kemudian seluruh bangsa Israel akan diselamatkan.”
Dan di dalam kitab Amos, Allah berkata, “Dan Aku akan mengumpulkan mereka dari empat penjuru angin di bumi, serta dari empat sudut di bumi. Dan Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi.”
Di manakah semua bani Hititmu dan bani Girgashimu dan bani Hivit dan bani Kanaanmu dan bani Moabmu serta bani Ammonmu dan semua bani-banimu yang lainnya itu?” Semuanya telah sirna. Akan tetapi bani Israel tetap berada di sini. Dan mereka akan tetap berada di sini sampai akhir zaman. Mengapa? Karena Tuhan Allah telah berfirman demikian. Tuhan memilihnya dan Tuhan melaksanakan keputusan-Nya.
Nah, bagaimana dengan dosa? Di sana kita terjatuh ke laut yang di atas kepala kita. Apa yang dapat saudara-saudara lakukan hanya melihat, melihat dan mengagumi keputusan serta pilihan Allah. Apa yang saya ketahui adalah, bahwa Tuhan Allah telah menciptakan malaikat-malaikatnya sebagai mahluk yang bebas moral seperti Dia. Apa yang saya ketahui adalah bahwa Tuhan Allah telah menciptakan pria dan wanita sebagai mahluk yang bermoral bebas sama seperti Tuhan Allah sendiri.
Tuhan Allah telah menciptakan dua urutan mahluk, para malaikat, para serafim, bersifat surgawi, dan yang bersifat keduniaan, hal-hal yang bersifat keduniawian, yaitu manusia. Tuhan Allah telah menciptakan kedua urutan itu dan dalam hal ini, Dia menciptakan keduanya serupa.Dia telah mengaruniakan pilihan moral yang bebas. Kita dapat memikirkan sendiri untuk diri kita sendiri. Kita dapat memilih untuk diri kita sendiri. Kita dapat mematuhi atau tidak mematuhi untuk diri kita sendiri.
Dan sepertiga dari para malaikat memilih untuk tidak mematuhi kehendak serta rencana Allah. Dan seluruh umat manusia telah menyusul setelah kejatuhan itu, dan di dalam ketakutan dari orang tua kita yang pertama-tama dulu, Adan dan Eva – dan semuanya itu berada di dalam pengetahuan serta ketetapan rencana Tuhan Allah. Saya tidak memahaminya. Saya tidak dapat menyelaminya. Apa yang saya ketahui adalah bahwa diluarnya itu, Tuhan Allah telah membuat beberapa hal yang mengagumkan dan ajaib dan Dia telah menjanjikan semuanya itu untuk anak-anak-Nya.
Nah, bolehkah kita melihat kepada hal-hal yang telah ditetapkan itu, yang telah direncanakan Tuhan Allah akan terjadi di negara yang sudah jatuh ini, dunia yang sengsara di mana kita hidup di dalamnya ini?
Yang pertama adalah demikian: Tuhan Allah telah merencanakan bahwa kita akan memperoleh kemenangan. Kerajaan Allah, Pemerintahan yang Adil dari Juru Selamat kita, dan kita adalah anak-anak-Nya – kita akan mendapatkan kemenangan. Kita tidak akan kalah dalam peperangan ini. Kita akan memenangkannya. Tuhan Allah telah berfirman. Iblis tidak akan menang, sesuai dengan ketetapan rencana Allah. Kita akan memenangkannya.
“Kemudian tiba kesudahannya,” demikian kata rasul Paulus di dalam pasal yang ke lima belas kitab 1 Korintus. “Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.”
Kita memiliki sebuah kemenangan yang tertentu. Tuhan Allah telah merencanakannya. Tuhan Allah telah menetapkannya. Dan Tuhan Allah akan membuat segalanya itu terjadi. Kita akan mendapatkan kemenangan yang terakhir dan yang sempurna.
Baiklah. Hal yang kedua. Kita akan diselamatkan. Kita akan diselamatkan. Bilamana Tuhan Allah menyelamatkan seorang manusia, Dia menyelamatkannya untuk selama-lamanya. Kita akan diselamatkan. Kita akan sampai di sana. Kita akan berhasil melakukannya. Kita akan tiba di sana. Suatu hari nanti, kita akan berada di dalam sorga.
Mengapa? Karena Tuhan Allah telah menjanjikannya. Tuhan Allah telah memfirmankannya dan itu menjadi ketetapan dari rencana Tuhan Allah untuk melihat bahwa kita membuat jalan-jalan yang terbuat dari emas dan pintu-pintu gerbang yang laksana mutiara itu.
Di dalam pasal yang kesepuluh dari kitab Yohannes, Juru Selamat itu berkata, “Aku mengenal domba-dombaku. Aku memanggil mereka dengan nama mereka, mereka semuanya. Aku mengenal setiap domba-domba itu, masing-masing domba itu. Segala hal mengenai mereka. Aku mengenal mereka semua. Dan kepada mereka telah Ku-berikan hidup yang kekal dan mereka tidak akan pernah binasa. Tidak seorangpun dari antara mereka akan direbut dari tangan-Ku – tidak ada kekuatan, tidak ada apapun, tidak ada mahluk ciptaan, termasuk Iblis, yang mampu merebut mereka dari tangan-Ku.”
Dengarkanlah kepada Simon Petrus ketika dia menuliskan, “Dari Petrus, seorang rasul, kepada semua orang yang dipilih sesuai dengan rencana Allah.” Dia mengenal saudara-saudara sebelum saudara-saudara sekalian dilahirkan. Dia menuliskan nama saudara-saudara di dalam Kitab Kehidupan sebelum saudara-saudara lahir ke dunia ini.
Dia berkata, “Warisilah kerajaan yang telah dipersiapkan untukmu sebelum dasar dunia ini diletakkan.” Demikianlah sesuai dengan rencana Allah.
“Diberkatilah Dia yang telah menyelesaikannya bagi kita dan telah memberikannya untuk kita dan membawakan kita pada suatu warisan yang tidak tercela dan tidak berubah, yangtidak akan hilang, yang telah disediakan di sorga bagi saudara-saudara yang telah dijaga oleh kekuasaan Allah, dan yang telah dijaga dari kejatuhan oleh kekuasaan Tuhan Allah.”
Semuanya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh Tuhan bahwa mereka yang telah dituliskan di dalam buku-Nya ini, mereka yang percaya di dalam Kristus – sehingga mereka beroleh keselamatan. Saya tidak mempermasalahkan apa yang telah menyerang mereka, rintangan-rintangan menakutkan yang bagaimana, kegelapan yang bagaimana, kekhawatiran yang bagaimana, lembah apa – Tuhan Allah telah menetapkan keselamatan mereka, dan kita akan mendapatkannya. Kita akan berada di sana ketika daftar nama itu dipanggil. Kita akan berdiri di tengah-tengah orang-orang kudus dari kemuliaan.
Karena seluruh rencana yang telah direncanakan Allah bagi kita sebagai manusia di dalam dunia yang penuh dengan kesengsaraan ini, ini adalah salah satunya. Ini adalah salah satunya: rencana kedaulatan Allah telah menyemangati kita, telah memberikan kekuatan bagi kita di dalam semua belokan serta perubahan dan kemalangan hidup, apapun itu dan bagaimanapun caranya hal itu akan terjadi.
Di dalam kitab Roma 8:28, bolehkah kita mengutipnya? Dapatkah kita mengutipnya? “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Tidak menjadi masalah apa itu gerangan, kapan datangnya, Tuhan Allah membuatnya mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Demikianlah rencana kedaulatan itu di dalam kehidupna kita dan di dalam dunia ini.
Romans 8:28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Sekarang, semua orang mengatakannya bersama-sama. “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Demikianlah Tuhan Allah kita. Demikianlah Allah kita. Mungkin saya tidak mampu memahaminya. Mungkin saya duduk di samping tempat tidur di sana dan mengagumi kehendak Allah yang serba mengizinkan di dalam memperbolehkan salah satu dari orang kita yang paling kudus menderita dan menderita dan terus menderita, akan tetapi Allah berfirman, “Semuanya sesuai dengan sebuah rancangan. Sesuai dengan suatu rencana yang tidak berbatas dan mahaperkasa.” Dan Tuhan membuatnya mendatangkan kebaikan ketika kita mengasihi Dia, ketika kita berada di dalam kehendak-Nya, ketika kita adalah orang-orang yang terpilih sesuai dengan rencana-Nya, ketika kita adalah milik Dia.
Oh, Saya harus berhenti! Kita berjumpa lagi hari Minggu pagi yang akan datang pada pukul 08:30 tepat. Tuhan memberkati saudara-saudara sekalian ketika waktu berlalu seperti itu. Tuhan memberkati kita semua ketika kita membuka Kitab Suci itu. Dan saya berkata, kita tidak memahami semuanya ini. Akan tetapi kita melihatnya dan mengagumi Tuhan kita dan memuliakan Dia karena rencana-rencana-Nya. Meminta dalam belas kasihan untuk mengingat kita.
Dan demikianlah bagian yang terakhir dari khotbah saya, untuk membuat panggilan serta pemilihan itu menjadi pasti. Bagaimana hal itu mendorong semangat kita untuk memohon kepada Tuhan: “Tuhan, janganlah tinggalkan aku. Jangan lupakan aku. Ingatlah padaku. Ingatlah aku