KESUSAHAN BESAR YANG MENGERIKAN
Dr. W. A. Criswell
Yesaya 63:1-6
03-11-84
. . . saat ini melalui siaran radio dan televisi, ini adalah Gereja Baptis Pertama di kota Dallas. Dan saya adalah Pendeta yang menyampaikan warta yang diberi judul Siksaan Yang Besar, Siksaan Yang Mengerikan. Ini adalah yang berikutnya dari khotbah yang terakhir di dalam bagian pada Eskatologi yang berjudul “Permulaan dari Akhir.”
Sekarang, saya menyadari lebih dari setiap orang bahwa banyak pelajaran yang telah diuraikan pagi hari ini seperti orang Yunani bagi banyak orang yang tidak memahami pesan kenabian dari Alkitab. Akan tetapi begitu banyaknya bagian yang ada di dalam Alkitab yang merupakan nubuat.
Satu-satunya agama di dunia ini yang memiliki nubuat di dalamnya adalah iman kepercayaan Kristen, agama Kristen – Yudeo. Tidak ada agama lain yang memiliki nubuat di dalamnya. Hal itu akan menjadi menunjukkan bahwa mereka itu tidak diketahui. Merupakan hal yang menggelikan bagi mereka untuk membicarakan hal-hal mengenai masa yang akan datang. Mereka tidak terinspirasikan. Mereka tidak mengetahui apa yang dapat diberikan oleh hari esok.
Oleh karena itu, saudara-saudara sekalian tidak akan menemukan suatu nubuat apapun di dalam suatu agama apapun di dunia ini kecuali di dalam Alkitab, dan orang-orang yang percaya akan Alkitab, iman kepercayaan Kristen – Yudeo.
Karena demikian besarnya dihabiskan dengan nubuat, betapa tidak masuk akalnya sehingga seorang pendeta yang berkata dia memberitakan Alkitab tidak ingin menguraikan pesan-pesan kenabian dari firman Tuhan. Dan itulah yang menjadi substansi dari khotbah-khotbah yang ada di dalam hari-hari serta bulan-bulan yang sekarang ini.
Khotbah yang berikutnya pada hari Minggu pagi akan menyimpulkan bagian tentang “Permulaan dari Akhir Dunia” itu. Khotbah untuk minggu yang akan datang akan diberi judul Bangkitnya, Berkuasanya serta Runtuhnya Antikristus.
Warta untuk pagi hari ini adalah: Kesesakan Yang Mengerikan. Bukalah Alkitab saudara-saudara sekalian dari kitab Matius pasal yang ke 24, dan kita akan memulai dari ayatnya yang ke 21, Matius 24 ayat yang ke 21. Injil yang pertama, pasal yang kedua puluh empat, adalah wahyu Tuhan yang tujukan bagi murid-murid-Nya; Kitab Matius 24, dimulai dari ayat yang ke 21.
“Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.”
Ayat 22, “Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat.”
Ayat 29, “Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya lagi.”
Di tempat yang lain, Tuhan mengatakan bahwa matahari akan menjadi gelap seperti kain kabung dari abu, dan bulan akan menjadi berwarna merah laksana darah. Saya berfikir bahwa itu merupakan gambaran dari reaksi di dalam sorga yang datang dari pertempuran yang mengerikan itu, perang Harmagedon yang terjadi di bumi. Asap pertempuran itu akan menodai matahari dan api peperangan yang menyala-nyala akan membuat bulan kelihatan seperti berwarna merah darah.
Demikianlah apa yang dikatakan-Nya di sini. Matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya lagi, dihalangi oleh kebakaran besar yang mengerikan.
Ayat 30, “Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan.”
Itulah nas bacaan yang ada di dalam kitab Wahyu. Kitab Wahyu 1:7. “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia.”
Demikianlah persisnya apa yang dikatakan oleh Tuhan di sini. “Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan.”
Ayat 31, “Dan Dia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.”
Siksaan Yang Besar, Siksaan Yang Mengerikan.
Kita baca di dalam kitab Kejadian pasal yang ke 9, ayatnya yang ke 18, “Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet.”
Ayat 19, “Yang tiga inilah anak-anak Nuh, dan dari mereka inilah tersebar penduduk seluruh bumi.”
Seluruh penduduk bumi berasal dari salah seorang dari ketiga anak Nuh. Apakah mereka itu bani Sem, ataukah mereka berasal dari bani Ham, - yang kebanyakan tinggal dan menetap di Afrika, atau mereka berasal dari bani Yafet – yaitu orang-orang keturunan Kakukasia yang tinggal di bagian utara bola dunia ini.
Sekarang, rasul Paulus mambagi seluruh umat manusia ke dalam tiga buah jenis. Di dalam kitab 1 Korintus pasal yang ke 10, dari ayatnya yang ke 32, rasul Paulus mengatakan umat manusia itu terdiri atas orang-orang Yahudi ataupun orang-orang yang bukan Yahudi ataupun orang-orang gereja. Dia membagi-bagi kita ke dalam orang-orang Yahudi, orang-orang yang bukan Yahudi, atau ke dalam jemaat Allah yang terdiri dari orang-orang Yahudi dan orang-orang yang bukan Yahudi adalah serupa.
Nah, kita akan mempelajari Siksaan yang mengerikan ketika ketiga kelompok ini memasuki periode mengerikan yang terbentang di hadapan kita. Dan kita akan mengikutinya di dalamsusunan yang telah dinyatakan oleh rasul Paulus itu. Yang pertama, orang-orang Yahudi, yang kedua adalah orang-orang yang bukan Yahudi, lalu kemudian jemaat Allah; ketika setiap orang masuk ke dalam Siksaan Yang Mengerikan itu.
Yang pertama, orang-orang Yahudi. Di dalam kitab Matius 24:34 Tuhan berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan - genea - ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi,” membicarakan tentang orang-orang Yahudi.
Kata itu, he genea: di dalam kitab 1 Petrus 2:9, merupakan bentuk lain dari kata genos, yang diterjemahkan, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.”
Genea, genos, mengacu kepada ras, kelayakan, keturunan, kepada bangsa, kepada keluarga, kepada kumpulan, kepada suku bangsa, kepada suku, kepada spesies. Tuhan kita berkata di dalam khotbah kewahyuan di dalam kitab Matius pasal yang ke 24 bahwa orang-orang Yahudi itu akan tetap berada di sini sampai Ia datang kembali.
Ini merupakan pertanda yang lain akan kebenaran nubuat dari firman Tuhan. Sering kali saya katakan dan saudara-saudara juga sudah sering kali mendengar saya mengulanginya, “Apakah saudara-saudara sekalian pernah melihat seseorang yang pernah mendengar dari seseorang yang pernah melihat siapa saja yang pernah mendengar tentang siapa saja yang pernah melihat siapa saja yang pernah mendengar siapa saja yang telah melihat seorang dari bani Hiti, atau seorang dari bani Yebus, atau seseorang dari bani Amori, atau seseorang dari bani Moab, atau “bani-bani” yang lainnya itu?”
Saudara-saudara sekalian tidak pernah melihatnya. Mereka telah dihapuskan dari sejarah dan dari muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya.
Akan tetapi Yesus berkata, “Orang-orang Yahudi akan tetap berada di sini sampai Aku datang kembali.”
Perjuangan dari bangsa Yahudi merupakan salah satu keajaiban dunia. Di dalam kitab Yeremia pasal yang ke 31, dimulai dari ayatnya yang ke 35 kita baca,
“Beginilah firman Tuhan, yang memberi matahari untuk menerangi siang, yang menetapkan bulan dan bintang-bintang untuk menerangi malam”
Ayat 36, “Sesungguhnya, seperti ketetapan-ketetapan ini tidak akan beralih dari hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan, demikianlah keturunan Israel juga tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk sepanjang waktu.”
Tuhan Allah berfirman bahwa selama matahari memberikan sinarnya dari atas langit di sana dan selama bulan menerangi malam, demikianlah keturunan Israel akan “menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk sepanjang waktu.”
Mujizat kelangsungan hidup bangsa Israel merupakan salah satu pemeliharaan yang menakjubkan di dalam sejarah umat manusia. Pada tahun 722 SM, kesepuluh suku bangsa Israel bagian Utara telah dihancurkan dan di masukkan ke dalam pembuangan ke dalam kerajaan Asyur.
Pada tahun 587 SM, dua suku bangsa sebelah selatan, yaitu suku Yehuda dan Benyamin, di bawa ke dalam pembuangan ke Babel.
Ada tahun 68 M, ada sebanyak 20.000 orang Yahudi dibunuh dalam waktu satu hari saja di Caesatu sarea, dan orang-orang Assyria di kota Damaskus menggorok tenggorokan lebih dari 10.000 orang lainnya. Dan konflik yang sama sedang berkecamuk di sana pada saat ini juga.
Di antara Perjanjian-perjanjian itu, Antiokhia Epiphany membunuh lebih dari 40.000 orang mereka dan menjual lebih banyak lagi dari jumlah tersebut ke dalam perbudakan.
Pada tahun 70 M, dalam penyerbuan oleh Titus di kota Yerusalem, terdapat lebih dari 1.000 mayat yang dilemparkan melalui dinding-dinding kota tersebut. Ada lebih dari 100.000 orang yang dijual ke perbudakan manusia ketika kota itu jatuh. Dan ada lebih dari 1.000.000 orang yang hilang.
Di bawah pemerintahan Kaisar Hadrian dimulai pada tahun 117 M, kaisar itu telah memusnahkan 985 kota-kota kecil di Palestina dan membunuh lebih dari 580.000 kaum pria dan menjual penduduk selebihnya ke perbudakan.
Di masa-masa perang Salib yang dimulai pada tahun 1096 dan seterusnya, bukan hanya para pejuang Perang Salib Kristen saja yang mencari cara untuk mendapatkan kembali tempat-tempat kudus itu dari tangan orang-orang Muslim, akan tetapi mereka membawa pemusnahan bagi orang-orang Yahudi di seluruh kawasan Eropa.
Di akhir abad yang ke tiga belas, pemerintah Perancis bersama-sama dengan pemerintah Inggris menyapu bersih seluruh komunitas penduduk Yahudi.
Ketika Columbus menemukan benua Amerika pada tahun 1492, hampri seluruh orang-orang Yahudi diusir dari Eropa Barat.
Dan ketika Shakespeare menuliskan The Merchant of Venice (Pedagang dari Vinisia), tidak ada seorang Yahudipun yang diperbolehkan tinggal di kepulauan-kepulauan Inggris Raya.
Di zaman kita, di waktu sekarang ini, di zaman sekarang di mana kita hidup ini, kita telah menyaksikan pembantaian lebih dari 6.000.000 jiwa orang-orang Yahudi di dalam sebuah prahara di bawah kekejaman pemerintahan Nazi Jerman.
Hal itu akan menjadi tekanan serta tahanan dari penganiayaan terhadap bangsa Yahudi yang akan mengirimkannya kembali ke tanah Palestina, ke tanah air mereka sendiri. Inilah yang sedang terjadi saat ini juga. Dan mereka akan berkumpul kembali untuk yang kedua kalinya di Israel.
Kitab Yesaya 11, dari ayatnya yang ke 11 mengatakan,
“Pada waktu itu Tuhan akan mengangkat pula tangan-Nya untuk menebus sisa-sisa umat-Nya yang tertinggal.”
Ayat 12, “Ia akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi.”
Pertama kali Tuhan mengumpulkan umat-Nya kembali adalah setelah peristiwa pembuangan ke Babel. Kali kedua Tuhan akan mengumpulkan umat-Nya kembali adalah di saat akhir zaman ini, sesuatu hal yang sedang terjadi di depan mata kita, sekarang ini.
Dan nubuat mengenai pengumpulan kembali bangsa Israel itu diulangi kembali dan kembali dan diluangi kembali. Saudara-saudara sekalian dapat membacanya di dalam kitab Yeremia 16:15. Saudara-saudara sekalian dapat membacanya di dalam kitab Yesaya 60:1-22. Saudara-saudara sekalian dapat membacanya di dalam kitab Ezekiel 20:34-38. Dan saudara-saudara sekalian dapat membacanya di dalam kitab Amos 9:14-15, juga di antara banyak bagian-bagian ayat di dalam Alkitab.
Di dalam kitab Matius 24:32-33, Tuhan berkata,
“Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.”
Pohon ara merupakan sebuah simbol dan sebuah pertanda dari orang-orang Yahudi. Hal itu jelas kelihatan dipergunakan di dalam kitab Lukas 13:6-9. Hal itu jelas kelihatan dipergunakan di dalam kitab Yöel 1:7. Hal itu jelas kelihatan dipergunakan di dalam kitab Yeremiah 24:1-10.
Lambang dari sebatang pohon ara, perumpamaan tentang pohon ara, kembalinya orang-orang Yahudi dari penyebaran mereka di antara bangsa-bangsa yang ada di dunia ini, kembali ke negeri mereka di tanah Palestina. Dan kita sedang menyaksikan peristiwa itu terjadi saat sekarang ini juga.
Pada tahun 1882, ada sekitar 24.000 jiwa orang Yahudi di Palestina dari jumlah penduduk total sebanyak 624.000 jiwa. Pada tahun 1890, jumlah mereka menjadi sebanyak 47.000 jiwa. Pada tahun 1914, jumlah mereka menjadi sebanyak 85.000 jiwa. Pada tahun 1927, jumlah mereka sudah menjadi 150.000 jiwa.
Pada tahun 1931 ada sebanyak 175.000 jiwa. Pada tahun 1936 ada sebanyak 404.000 jiwa. Pada tahun 1941 ada sebanyak 505.000 jiwa. Pada tahun 1945 ada sebanyak 600,000 jiwa. Pada tahun 1948, ketika negara itu diproklamirkan, ada sebanyak 650.000 orang Yahudi berada di sana. Pada saat ini, jumlah mereka sudah mencapai 3.000.000 jiwa.
Ini, seperti yang dikatakan oleh Yesus, merupakan pertanda akan mulai bertunasnya pohon ara. Dan ketika saudara-saudara melihatnya, saudara-saudara tahu, bahwa waktunya sudah dekat. Penderitaan yang paling menyiksa, biar seberapa banyakpun orang-orang Yahudi telah menderita selama bergenerasi-generasi yang sudah berlalu, penderitaan bangsa Israel yang paling menyiksa masih belum datang.
Di dalam kitab Daniel 12, dari ayatnya yang ke 4 dan 9, kepada Daniel telah diberikan kitab yang telah dimateraikan. Di dalam pasal yang ke dua belas, dari ayatnya yang ke 4, Tuhan Allah berkata, “Tetapi, engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan materaikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman.”
Dan di ayat yang ke 9 dikatakan, “Tetapi Ia menjawab, ‘Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.’”
Kitab yang termeterai itu digenggam di dalam tangan Daniel. Dan kitab yang termeterai itu diungkapkan di dalam kitab Wahyu. Dan kisah dramatis itu dikisahkan di dalam pasal yang ke lima dari kitab Wahyu ketika Anak Domba itu dibunuh, “Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.”
Lalu seluruh isi sorga penuh dengan nyanyian, “Sungguh Layak Anak Domba Itu,” ketika Dia mengambil kitab itu dan kemudian Dia membuka meterainya dan meterai iti adalah Siksaan Yang Mengerikan, dan kuasa Allah ketika Dia dinyatakan sebagai Raja Tertinggi dan Yang Mahakuasa di muka bumi ini.
Dan bahwa di dalam kitab Yeremiah 30, dari ayatnya yang ke 7 merupakan saat bagi kesesakan Yakub.
Di dalam kitab Matius 24:21 kita baca, “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.”
Dan kitab Wahyu 12:12, terbaca demikian, celakalah penduduk yang mendiami bumi karena Iblis telah turun,” dan dia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu – Kristus itu - Israel, dan dia memburu perempuan yang telah melahirkan anak laki-laki itu.
Pemburuan ini di dalam periode waktu Alkitab telah dijelaskan kepada kita oleh Daniel sebagai 70 minggu.
Isi dari kitab Daniel 9:24-27 merupakan salah satu kunci yang sangat luar biasa kepada nubuat-nubuat Allah yang ditemukan di dalam firman Tuhan.
Dan Daniel 9:24 terbaca, “Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus.”
Inilah kunci dari semua waktu yang ada. Tujuh puluh kali tujuh masa, berarti 490 tahun sampai dengan akhirnya, sampai dengan saat pemutusan sejarah dan permulaan dari keabadian.
Seluruhnya dari tujuh puluh kali tujuh masa, seluruhnya dari 490 tahun ini, dibagi ke dalam tiga bagian. Satu tujuh kali tujuh masa, yaitu 49 tahun, untuk membangun kembali kota Yerusalem dari perintah mengizinkan dari Artaxerxes, raja Persia yang dikeluarkan di dalan Nehemia pasal yang kedua pada tahun 450 SM.
62 kali tujuh masa yang berikutnya, yaitu sebanyak 434 tahun, menurut nubuat itu, membawa kita kepada saat ketika penghentiap terhadap Mesias. Yaitu ketika Yesus dibunuh. Dan sesuai dengan itu, kita akan sampai pada tahun 32 M.
Lalu kemudian tersisa satu kali tujuh masa lagi. Ada tujuh tahun yang tersisa, dan masa itu berpisah jauh dari dirinya sendiri di dalam nubuat itu. Tujuh kali tujuh masa yang pertama dan 62 kali tujuh masa yang kedua terjadi bersama-sama, secara berkelanjutan. Akan tetapi tujuh masa yang terakhir, minggu yang ke tujuh puluh, terpish jauh dari yang lainnya.
Nah, di sana ada tujuh hal yang digambarkan berkaitan dengan minggu yang ketujuh puluh itu, minggu yang terakhir dari nabi Daniel yang menjangkai sampai dengan akhir dari dunia ini. Ketika hal itu terjadi, ketika minggu yang ke tujuh puluh itu terjadi, ketika tujuh tahun yang terakhir itu terjadi, maka itulah saat akhir dari dunia ini, akhir dari sejarah.
Sekarang di dalam kitab Daniel 9:24, ada tujuh hal yang dikatakan akan terjadi di dalam minggu yang ketujuh puluh itu.
Yang pertama, pemberontakan akan diakhiri.
Yang kedua, tidak akan ada lagi dosa.
Yang ketiga, akan dibuat rekonsiliasi terhadap kejahatan.
Yang keempat, keadilan yang tidak berkesudahan akan dibawa masuk.
Yang kelima, penglihatan yang telah diberikan kepada Daniel akan menjadi kenyataan.
Yang keenam, nubuat-nubuat yang berkenaan dengan Israel akan digenapi.
Dan yang ketujuh, Mesias, Raja Yang Paling Kudus akan diurapi di dalam altar suci di kerajaan seribu tahun.
Nah, dari keseluruhan yang tujuh itu, tidak satupun yang sudah terjadi. Semuanya masih akan terjadi di masa yang mendatang. Semuanya itu tertulis di dalam kitab Wahyu, di dalam minggu yang ketujuh puluh. Dan minggu terakhir yang mengakhiri seluruh minggu yang ada di dalam sejarah ini, dibuat terpisah dari yang lainnya dan hal itu berkaitan dengan bangsa Israel.
Dan hal itu tertulis di dalam penyingkapan dari kitab yang termeteraikan itu. Dan ini merupakan waktu bagi bangsa Israel, bagi orang-orang Yahudi untuk masuk ke dalam hari-hari yang digambarkan di dalam kitab Yeremia 30 ayat yang 7 sebagai hari kesusahan bagi Yakub. Sekarang adalah waktu bagi bangsa Israel untuk memasuki waktu kesusahan tersebut.
Sekarang kita beralih kepada bangsa-bangsa yang bukan bangsa Yahudi, sekarang kita beralih kepada segenap bangsa di bumi ini, kepada kita sendiri. Ada tiga karakteristik dari Kesusahan itu yang berpengaruh secara mendalam kepada penduduk bangsa lain yang besar jumlahnya di dunia ini. Ada tiga karakterisitik Kesusahan yang mencirikan kita yang merupakan bangsa-bangsa selain bangsa Yahudi.
Nomor satu: seluruh bumi, kita semuanya, akan terkena pengaruh hukuman dari Tuhan Allah Yang Mahakuasa. Tidak ada suatu bangsapun, tidak ada satu orangpun, tidak ada satu suku bangsapun, tidak ada satu bahasapun, tidak ada satu kelompokpun, yang dapat melarikan diri. Kesusahan yang besar itu mempengaruhi keseluruhan habitat yang ada di muka bumi ini. Kesesakan itu mempengaruhi seluruh umat manusia. Kesusahan itu mempengaruhi semua orang.
Nomor dua, ketidakberdayaan dan keputus-asaan dunia, dari seluruh umat manusia yang menjadi tertekan dan masuk ke dalam jurang yang dalamnya tidak terukur. Kemampuan dari segenap bangsa di dunia untuk mengatasi segala masalah-masalah tragis yang mereka hadapi akan menjadi semakin berkurang dan berkurang.
Ada di dalam waktu itu bahwa pemburuan di seluruh penjuru bumi terhadap orang-orang Yahudi akan menggiring mereka kembali ke tanah Palestina. Dan ada di dalam waktu itu bahwa keputusasaan manusia, sebelum adanya masalah-masalah perang di dunia, ketidak-adilan serta tekanan secara ekonomi, kekerasan dan terorisme akan menggiring mereka.
Hal itu terjadi karena ketidakberdayaan mereka menyelesaikan masalah-masalah mereka sehingga segenap bangsa di dunia ini digiring kepada penerimaan terhadap seorang pemimpin yang mengatakan, “Saya dapat membawa perdamaian serta kesejahteraan dan keamanan kepada saudara-saudara.”
Dan dia adalah diktator dunia yang penghabisan, yang disebut di dalam Wahyu sebagai “binatang buas” dan di tempat lain disebut dengan “Antikristus.” Dan ketika dia datang di panggung dunia, dia mengikat perjanjian dengan orang-orang Yahudi yang tertekan itu, seperti yang tertulis di dalam kitab Daniel 9:27. Dia memberikan janji kepada mereka, bangsa yang diburu itu, dia menjanjikan kedamaian serta ketenangan dan pengharapan kepada mereka. “Apabila engkau mengikuti aku, aku akan membawa kesejahteraan dan keamanan bagi segenap bangsamu.”
Apabila saudara-saudara pernah berkunjung ke Israel, di sana ada satu seruan dari orang-orang Yahudi sepanjang siang dan malam, baik jika saudara-saudara berbicara kepada warga negara yang paling sederhana atau atau kepada pemimpin pemerintah yang paling tinggi pangkatnya, “Kami berdoa untuk perdamaian. Satu-satunya harapan bertahan hidup kami adalah dengan berada di dalam perdamaian.”
Demikianlah Israel, dan orang ini menjanjikan perdamaian serta keamanan bagi bangsa Israel. Lalu mereka mengikat perjanjian dengannya dan dia mengikat perjanjian dengan mereka.
Dia itu tidak terkalahkan, dia yang merupakan diktator terakhir di dunia ini, di dalam dunianya mencari kekuatan yang bersifat universal. Hal itu digambarkan di dalam kitab Wahyu 6:1-2, dan di dalam kitab Wahyu 13:1-8.
Dengan terpesonanya gereja dan dengan hilangnya gereja, dia tidak mendapatkan rintangan di dalam penaklukannya serta kebangkitannya untuk berkuasa. Setiap pengharapan dinyatakan di dalamnya, bukan di dalam Tuhan Allah. Mereka mengatakan, proses politik akan membawa perdamaian, kemajuan serta kesejahteraan yang bersifat universal.
Dan saya melihatnya lebih banyak lagi di dalam kehidupan, bahkan di Amerika sendiri. Kita sedang menantikan pemerintah untuk segera mencari penyelesaian terhadap masalah-masalah yang kita hadapi, bukan kepada Tuhan Allah.
Tidak seorangpun yang berfikir untuk mengumpulkan rakyat bersama-sama untuk bertobat dan berada di dalam keyakinan dan di dalam penyesalan yang mendalam serta memohon kepada Tuhan Allah untuk memberkati kita serta menolong kita serta menyelami kita.
Akan tetapi kita menantikan lebih banyak lagi bantuan dari pemerintah, dan untuk memberikan lebih banyak lagi hukum, serta lebih banyak lagi benda-benda But we’re looking to the government for more handouts, and more laws, and more of the yang kita duga dapat memberikan solusi tergadap segala permasalahan yang kita hadapi di dunia. Kita mulai melihat hal seperti itu terjadi.
Nah, di pertengahan minggu yang terakhir, minggu yang ketujuh puluh, di pertengahannya, setelah 3½ tahun, setelah 42 bulan, setelah 1.260 hari, dan setengah hari, dari waktu ke waktu, dan pembagian waktu lainnya – semua kelompok kata yang dipergunakan di dalam Alkitab untuk menjelaskan periode waktu tersebut.
Di pertengahan minggu yang terakhir dan penghabisan itu, diktator dunia yang hebat ini menjadi terpikat dengan kekuatannya dan dengan kehebatan dirinya sendiri yang tidak terkalahkan dan dia memproklamirkan dirinya sendiri sebagai allah. Dan dia duduk di dalam bait suci di kota Yerusalem sebagai allah, seperti yang tertulis di dalam kitab 2 Tessalonika 2 ayatnya yang ke 4.
Di hari-hari yang telah berlalu ketika saya masih lebih muda dari yang sekarang, saya melihat akan hal itu sebagai sesuatu yang sama sekali tidak masuk akal. Bagaimanakah seseorang, tidak menjadi masalah siapa dirinya, seorang diktator dunia, dapat meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia adalah allah dan dapat meyakinkan dunia bahwa dia adalah allah?
Lalu kemudian saya hidup untuk melihat kemunculan dari Adolf Hitler. Baru-baru ini saya berbincang-bincang dengan Rynal Kirsedon – saya berbincang-bincang dengannya pada hari Minggu yang lalu. Pria ini adalah seorang eksekutif pada Aliansi Gereja Baptis Sedunia. Salah seorang pria yang paling berbakat yang dapat saudara-saudara jumpai.
Dia dulunya adalah anggota dari kelompok Pemuda Hitler, yang menantikan hari ketika dia dapat bberbaris di dalam pasukan Hitler. Lalu kemudian Hitler terjatuh dan membunuh dirinya sendiri ketika pria ini masih berusia sekitar 13 atau 14 tahun. Dia dulu menantikannya, dan dia menggambarkan situasi pada saat itu, dia menantikan saat di mana dia boleh berbaris bersama-sama di dalam pasukan Hitler. Dan pria ini berfikir bahwa Hitler adalah seorang dewa.
An bukan hanya dia, akan tetapi ribuan dan ribuan lagi anggota Nazi lainnya memiliki pemikiran yang sama. Saya tidak pernah mendengarkan pengungkapan secara langsung di dalam hidup saya seperti ketika saya mengikuti, seperti yang telah saudara-saudara lakukan, kemunculan dari Hitler untuk berkuasa.
Itu merupakan sesuatu hal yang kecil apanila dibandingkan dengan kediktatoran hebat yang mendunia dari orang terakhir yang telah memproklamirkan dirinya sendiri sebagai allah Menurut Alkitab, ada tiga hal yang mendukung diktator dunia itu.
Ang pertama, sistem keagamaan dunia akan mendukung dia seperti yang tertulis di dalam kitab Wahyu 13:11-15 dan kitab Wahyu 17:1-18.
Saudara-saudara sekalian akan berkata, “Baiklah, bagaimana mungkin hal seperti itu terjadi?” Baca sajalah sejarah nasional bangsa Jerman dan lihatlah bagaimana Hitler telah menghancurkan para pekhotbah yang telah menentang dia di sana, dan semua sistem keagamaan yang mau menegakkan dia akan dimajukan serta disenangi. Sistem keagamaan dunia akan mendukung diktator dunia yang akan datang ini.
Yang kedua, kekerasan secara ekonomi akan menegakkan dia. Saudara-saudara sekalian tidak dapat membeli, saudara-saudara tidak dapat menjual tanpa tanda darinya.
Saya ingat di Istambul, Turki, mengunjungi Dr. Black, Pemimpin dari Perguruan Tinggi Roberts College, sekolah Presbiterian yang terkenal di kota Istambul. Dia telah menikah dengan seseorang yang berkewarganegaraan Bulgaria, dan dia berada di Bulgaria ketika kaum komunis mengambil alih negara itu.
Dan dia berkata kepada saya, “Apakah senjata yang paling kuat yang ada di dunia ini?” dan saya berfikir, apakah gerangan jawabannya? Apakah sebuah bom atom? Apakah gerangan jawabannya? Persenjataan, pasukanyang berbaris-baris? Saya menjadi tercengang.
Dia berkata, “Senjata kekerasan yang paling hebat di dunia ini adalah sebuah kartu ransum. “Selembar kartu ransum.” Saudara-saudara tidak dapat memperoleh makanan, keluarga saudara-saudara tidak dapat hidup, dan saudara-saudara tidak dapat bekerja tanpa kartu itu.
Itulah yang sedang terjadi disini. Kekerasan secara ekonomi menegakkan kekuatan dari diktator dunia itu. Tanpa adanya tanda dari dirinya, saudara-saudara tidak dapat membeli sesuatu, saudara-saudara tidak dapat menjual sesuatu, dan saudara-saudara bahkan tidak dapat hidup sama sekali.
Yang ketiga, Iblis mendukung dirinya. Dia adalah mahakarya Iblis yang terakhir. Begitu banyak pemimpin-pemimpin lalim di dunia ini, seperti Jengis Khan, Charlemagne, Caesar, Napoleon dan Hitler. Tetapi seandainya kesemuanya mereka digabungkan bersama-samapun, tidak akan sama seperti serangan dan gerakan serta kekuatan dari diktator yang penghabisan ini.
Nah, perburuan yang mengerikan terhadap mereka yang menolak untuk membungkukkan badan di hadapan Antikristus itu, seperti yang disebutkan oleh Alkitab terhadapnya, hampir-hampir tidak dapat dipercaya. Itulah yang disebutkan dengan Siksaan Yang Mengerikan itu. Sisa-sisa bangsa Yahudi yang menolak untuk membungkukkan badan. Orang-orang baik yang telah menerima Kristus itu, menolak untuk membungkukkan badan selama masa Siksaan Yang Mengerikan itu. Orang-orang pilihan Tuhan Allah menolak untuk membungkukkan badan.
Dan seperti yang tertulis di dalam kitab Wahyu 7:14 hal itu disebut dengan he thlipsis he megale, “Siksaan Yang Mengerikan.”
Karakteristik yang ketiga dari orang-orang yang bukan orang Yahudi, ketika kita memasuki masa Siksaan Yang Mengerikan itu, merupakan perjuangan hidup yang terhebat yang pernah saudara-saudara lihat di dunia ini. Dapatkah saudara-saudara sekalian mempercayainya?
Kebangkitan dunia kembali; apa yang telah kita lihat di waktu-waktu yang telah berlalu dengan seorang seperti Billy Graham, atau dengan seorang seperti Billy Sunday, atau dengan seorang seperti George Whitefield, atau dengan seorang seperti John Wesley, atau dengan seorang seperti Savonarola, atau dengan seorang seperti John Hus tidak akan memiliki arti apa-apa dibandingkan dengan kebangkitan kembali yang hebat di saat-saat kesusahan tersebut.
Ke 144.000 orang pekabar Injil Yahudi yang dijelaskan kepada kita di dalam kitab Wahyu 7:1-8, Roh Allah berada di atas mereka dan tangan Tuhan berada bersama-sama dengan mereka. Dan mereka memberitakan Injil ke seluruh dunia.
Dan seperti yang tertulis di dalam kitab Wahyu 7:9-15 merupakan penjelasan yang paling luar biasa akan hasil dari perjuangan itu yang dapat saudara-saudara baca di dalam tulisan manusia. Saya ingin membacanya pagi hari ini akan tetapi saya tidak memiliki waktu yang cukup untuknya.
Ada banyak sekali, sehingga tidak dapat dihitung oleh manusia, orang yang memberikan dirinya kepada Tuhan. Bukankah itu merupakan hal yang paling mengagumkan di dunia ini? Kebangkitan kembali selalu memungkinkan. Selalu.
Tidak ada satu gereja pun yang begitu mati, kecuali gereja itu boleh menerima sebuah kebangkitan kembali yang besar, dan semoga. Tidak ada satu era pun yang begitu gelap sehingga terang pengenalan akan hadirat Allah dapat mendatanginya. Kebangkitan kembali senantiasa memungkinkan.
Umat Allah selalu dipenuhi dengan pengharapan serta optimisme. Wajah kita akan diangkat, penebusan kita akan ditarik lebih dekat lagi. Kita tidak mungkin kalah. Tuhan Allah bersama kita. Sekarang kita telah membicarakan tentang orang-orang Yahudi dan kita telah membicarakan tentang orang-orang yang bukan orang Yahudi.
Yang ketiga, kita membicarakan tentang jemaat Allah ketika kita masuk ke dalam masa Siksaan Yang Mengerikan, zaman gereja ini. Yang pertama, zaman gereja ini berlanjut sampai kitab 11:25, mengutip, “Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh - pleroma - dari bangsa-bangsa lain telah masuk.”
Di dalam Alkitab versi King James, kata pleroma itu diterjemahkan dengan “yang penuh.” Hal itu boleh saja terjadi, apabila saudara-saudara ingat bahwa yang penuh mengacu kepada jumlah yang penuh. Jemaat Allah itu akan terus ada sampai pleroma - jumlah yang penuh - dari bangsa-bangsa lain telah masuk.”
Di atas sana, di sorga sana, Allah memiliki sebuah kitab dan kitab itu bernama Kitab Kehidupan dan semua orang yang telah diselamatkan telah dituliskan namanya di dalam kitab tersebut. Dan kitab itu sudah dituliskan sebelum dasar bumi ini diletakkan. Sebelum saudara-saudara dilahirkan, Tuhan Allah telah mengenal saudara-saudara. Dia menyaksikan substansi saudara-saudara. Dia mengetahui segala sesuatu mengenai diri kita. Dan Dia menuliskan nama-nama kita di dalam Kitab Kehidupan itu.
Dan ketika orang yang terakhir berjalan melalui lorong tersebut, yang namanya telah dituliskan di dalam Kitab Kehidupan tersebut, jemaat Allah akan bersuka ria. Zaman gereja akan berakhir. Zaman itu akan diteruskan sampai pleroma dari bangsa-bangsa yang lain telah masuk.
Yang kedua mengenai zaman jemaat Allah ini, zaman gereja ini, zaman akan kasih karunia ini, zaman pemberitaan Injil ini diakhiri dengan sukaria. Gereja ditangkap lalu di bawa ke sorga, di bawa pergi dari bumi ini, seperti yang tertulis di dalam kitab 1 Tessalonika 4:13-18.