DUA KEDATANGAN KRISTUS

(THE TWO COMINGS OF CHRIST)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Yesaya 9:6-7

12-20-92

 

 

Melalui radio dan melalui televisi, ini adalah pastor senior yang menyampaikan warta. Warta ini diberi judul Kedatangan Pertama dan Kedua Kristus: Kesulitan dan Kebingungan Murid-murid dan Nabi-Nabi.

 

Dan saya meminta kepada saudara-saudara sekalian untuk mendengarkan dengan pikiran saudara-saudara  begitu juga dengan hati saudara-saudara. Nas kita, nas latar belakang kita – hal yang paling luar biasa yang saya fikir pernah saya temukan di dalam Alkitab adalah demikian: Yohannes Pembaptis, yang memperkenalkan Kristus kepada dunia ini, di dalam penjara, mendengar tentang pekerjaan Tuhan.

 

Dan dia mengutus dua orang muridnya dan berkata, “Apakah Engkau Mesias itu, Yang dijanjikan akan datang itu atau kami harus mencari orang lain lagi? Apakah itu Engkau atau orang lain lagi?”

 

Saya tidak dapat membayangkannya. Ini adalah orang yang diutus Tuhan Allah untuk memberikan Tuhan Yesus Kristus Mesias itu kepada dunia, dan dia bertanya kepada-Nya, setelah melihat kepada-Nya dan mendengarkan Dia, “Apakah aku telah melakukan sebuah kekeliruan? Apakah itu Engkau, Mesias yang sudah dijanjikan itu, yang mau datang itu, atau apakah orang yang lain lagi?”

 

            Apakah saudara-saudara sekalian ingat judul yang telah saya berikan pada warta itu? Kesulitan dan Kebingungan Murid-murid dan Nabi-Nabi.

 

Baiklah, sebuah teks yang serupa. “Dari keselamatan ini,” Petrus menuliskannya di dalam kitab 1 Petrus, pasalnya yang pertama.

 

“Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.

Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberikan kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.” 

 

Bahkan para nabi itu tidak memahaminya. Dan di dalam pesan-pesan kenabian mereka, tanpa terkecuali, melalui seluruh isi dari kitab Perjanjian Lama, mereka tidak dapat memahami kedua kedatangan yang terpisah itu.

 

            Dan merupakan suatu hal yang luar biasa bagaimana hal tersebut mendapatkan melalui seluruh sijarah keagamaan. Keduanya terjaring dan tidak direncanakan sebelumnya, kita mendapatkannya saat ini, secara tidak sadar. Sebagai contoh, lihatlah puisi modern ini: 

 

Sekali waktu di kota kerajaan Daud

Berdiri sebuah bangsal ternak yang kumuh

Di mana seorang ibu melahirkan bayinya

Di dalam sebuah palungan sebagai tempat tidurnya

Maria adalah ibu dari Anak itu

Dan Yesus adalah bayi kecilnya itu. 

Dia datang turun dari sorga ke bumi

Dia yang Allah dan Tuhan dari segalanya. 

Tempat perlindungan-Nya adalah sebuah kandang

Dan ayunan-Nya adalah sebuah kandang. 

Dengan kemiskinan dan kekejaman dan kerendahan

Hidup di dunia, Juru Selamat kita yang kudus. 

 

Sekarang, demikianlah kelahiran dari Tuhan kita, kedatangan-Nya yang pertama kali. Sekarang, saudara-saudara sekalian lihat pada ayat yang berikutnya ini:

 

Dan kedua matamu akan melihat Dia

Melalui kasih penebusan-Nya sendiri

Karena anak itu begitu berharga dan lemah lembut

Adalah Tuhan kita di atas sorga sana. 

An Dia datang demi bangsa-Nya sendiri

Dari tempat yang pernah ditinggalkan-Nya. 

Tidak di dalam kandang miskin yang kumuh itu

Dengan lembu jantan yang bersiap sedia

Kita akan melihat Dia. 

Akan tetapi duduk di sorga sana

Di sisi kanan Allah yang Tinggi

Ketika seperti bintang-bintang anak-anak-Nya berkerumun

Berpakaian putih akan berkumpul bersama-sama. 

 

Di dalam nafas yang sama. Kedatangan yang pertama, kedatangan yang kedua, lahir di dalam kandang yang hina, sekarang Tuhan Allah dari bumi dan langit; keduanya telah terjerat. Sekarang, demikianlah saat sekarang ini. Jika hal itu merupakan kebenaran kepada kita saat ini – kedua kedatangan yang secara tidak sadar telah kita hubungkan - jika hal itu merupakan kebenaran kepada kita saat ini, berapa banyak lagi kebenarannya dengan mereka yang telah hidup sebelum kedatangan Tuhan kita dan di saat-saat Dia menjadi manusia?

 

            Saya telah mengilustrasikan, dan sebenarnya Reed telah mengingatkan saya bahwa saya telah mengatakannya kepada saudara-saudara sekalian sebelumnya. Saya sudah sering sekali mengilustrasikannya. Melihat ke dalamnya langit, ada sebuah bintang di sana, sebuah bintang yang penuh dengan keagungan, terang dan brilian. Akan tetapi apabila saudara-saudara  mengunjunginya, saudara-saudara  akan mengetahui bahwa sebenarnya bintang itu terdiri dari dua buah bintang, dan mereka terpisah oleh jarak sejauh satu miliar tahun cahaya. Meskipun demikian, ketika kita melihat mereka tersambung, kita melihatnya bagai satu buah bintang.

 

Atau kita mengambil ilustrasi yang lain lagi, apabila saudara-saudara sedang berada di dalam sebuah perjalanan dan dari kejauhan saudara-saudara  melihat sebuah gunung. Dan gunung itu kelihatan seolah-olah hanya satu gunung saja. Akan tetapi jika saudara-saudara  sampai di sana, saudara-saudara  akan melihat bahwa di sana terdapat sebuah lembah yang besar di antaranya dan gunung itu ternyata terdiri dari dua buah gunung.

 

            Demikianlah tepatnya bagaimana kita memberikan tanggapan di dalam Alkitab dan di dalam pengalaman hidup manusia terhadap datangnya Tuhan kita. Kelihatannya seolah-olah Dia datang – salah satu kunjungan yang agung, akan tetapi ketika kita tiba di sana, terdapat sebuah lembah yang besar, sebagai pemisah, diantaranya. Sebenarnya ada dua kali kedatangan.

 

Saya membaca apa yang dikatakan oleh Allah,

 

“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dengan perempuan ini, antara keturunanmu dengan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya.” 

 

Kedua kedatangan itu berada di dalam satu tarikan nafas dan di dalam satu kalimat yang sama. Dia akan meremukkan tumitmu – demikianlah kedatangannya yang pertama, ketika Iblis membunuh Dia di kayu salib. Akan tetapi Dia akan meremukkan kepalamu. Saudara-saudara sekalian dapat membacanya di dalam kitab Wahyu pasal yang kedua belas. Peristiwa itu pada saat penyempurnaan ketika dia telah ditundukkan untuk selama-lamanya dan dikeluarkan dari kemuliaan itu. Dan meskipun demikian, kedua kedatangan tersebut berada di dalam satu tarikan nafas yang sama.

 

            Saya membolak-balikkan kitab itu dan kemudian membaca, “Tongkat lambang kekuasaan itu tidak akan  berpisah daru Yehuda begitu juga dengan pemberi hukum di antara kedua kakinya sampai datangnya Tuhan, dan kepada Dia orang-orang akan berkumpul dan patuh.” Di dalam nafas yang sama.

 

Dia akan lahir dari keturunan Yehuda, lahir di dalam sebuah palungan, lahir di dalam sebuah kandang domba. Dan Yehuda akan berada di sini sampai hari mulia akan kedatangan-Nya itu tiba. Dan, di dalam nafas yang sama, semua bangsa Tuhan Allah akan berkumpul di dalam kemuliaan. Kedatangan-Nya yang pertama dan yang kedua. 

 

Saya membolak-balikkan halaman itu kembali. Di sini, di dalam nubuat Yesaya yang penuh dengan keagungan itu, dia berkata,

 

“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini..” 

Dan lihatlah, “Suatu tunas akan keluar dari tunggul sai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya. Tetapi Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran. Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.” 

 

Berbicara tentang kesudahan zaman ketika Yesus datang kembali. Dan walaupun berada di dalam kitab Yesaya ini, hal itu ada di dalam nafas yang sama. Ketika Dia datang, terhina di dalam sebuah kandang, dan ketika Dia datang kembali, untuk menjadi Tuhan dari seluruh permukaan bumi ini.

              

Saya membolak-balikkan kitab itu kembali – dan ini sangat khas untuk diingat – di dalam kitab dari nabi Zakharia, dikatakan:

 

“Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang yang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung. Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido ketika Yosia dibunuh dan seluruh bangsa itu tunduk dalam penderitaan dan kesakitanPada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran.” 

 

Demikianlah yang terjadi ketika Dia datang. “Seseorang akan berkata, ‘Luka apa yang ada di tangan-Mu ini?’ Dan Dia akan berkata, ‘Luka-luka ini terjadi ketika Aku terluka di rumah sahabat-sahabat-Ku.’”

 

            Dan di dalam nafas yang sama - “dan pada hari itu kaki-Nya akan berdiri di gunung Zaitun, yang menghadap pada bagian timur Yerusalem. Di pada hari itu, air yang hidup akan mengalir dari Yerusalem dan Tuhan akan akan menjadi raja di seluruh permukaan bumi.” Nafas yang sama. Di dalam nubuatan yang sama. Kedatangan Tuhan kita ketika Dia terluka karena kejahatan-kejahatan kita, dan dia adalah sang Raja dan Tuhan semesta alam ini. Kedatangan agung kembali yang kedua dari Juru Selamat kita.

 

Mereka tidak pernah melihat jeda itu, waktu selang di antaranya. Jadi, ketika kita sampai pada kitab Perjanjian Baru, kombinasi kedua kedatangan Tuhan kita yang tidak direncanakan sebelumnya itu, yang tidak disadari itu, menetap di dalam hati para rasul itu. Sungguh suatu hal yang mengagumkan. Lihatlah kembali kepada Yohannes. Yohannes memberitakan kedatangan kedua Kristus di dalam pasal yang ketiga dari kitab Matius:

 

“Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.” 

Demikianlah kedatangan kedua Tuhan kita.

 

Lihatlah pada hal yang sama pada Yohannes Pembaptis. Di dalam pasal yang pertama dari kitab Yohannes, dia memberitakan:

 

“Lihatlah, Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” 

 

Pemberita yang sama. 

 

Lihatlah kembali kepada Rasul Petrus, “Ketika Yesus memulai untuk menunjukkan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia harus menderita, Petrus menarik Dia kesampingnya dan berkata, ‘Tuhan, tidak kepada-Mu. Tidak kepada-Mu. Hal ini tidak akan terjadi kepada-Mu.’” 

 

Tidak pernah memimpikan, tidak pernah memikirkan tentang kedatangan Kristus yang pertama untuk menderita bagi kita, sebelaum Dia menerima penyambutan-Nya yang penuh dengan keagungan di sorga.

 

            Atau lihatlah kembali, Yesus berkata, “Aku, jika aku diangkat nanti, Aku akan mengajak seluruh manusia untuk datang kepada-Ku. Hal ini dikatakan-Nya memberitahukan oleh kematian apa Dia akan mati.” Dan orang-orang itu menjawab Dia, “Kami telah membaca dari Hukum Taurat bahwa Kristus itu tetap untuk selamanya. Lalu kemudian bgaiamana Engkau dapat mengatakan, ‘Aku akan diangkat dari bumi ini?’”  Mereka tidak dapat memahami arti kedua kedatangan Tuhan kita itu – yang pertama untuk mati karena dosa-dosa kita dan yang lainnya untuk menjadi Raja dari seluruh ciptaan Tuhan Allah.

 

Hanya satu lagi yang lainnya, dan kita dapat menghabiskan waktu kita satu harian untuk melihat kepada yang satu ini. Di dalam pasal yang pertama dari kitab Kisah Para Rasul, Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ - murid-murid itu – “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Messias akan menjadi Tuhan dari seluruh bumi. Dan Israel akan menjadi bangsa yang pertama dari bumi ini. Dan Engkau sebagai pangeran mahkota dan Mesias bagi bangsa Israel seharusnya dipermuliakan di dalam sorga di atas sana dan di bumi di sini. Dan sekarang Engkau akan pergi. Maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?’”

 

Nah, orang-orang yang terkasih, saya ingin beralih sebentar dan saya ingin menunjukkan bagaimana sikap para ahli ilmu agama liberal itu. Di dalam kitab ini – dan omong-omong, ini adalah sebuah Alkitab yang begitu indah, alkitab yang telah diberikan untuk saya bertahun-tahun yang lalu. Di dalam kitab ini, di dalam kitab Tuhan Allah ini, melalui Alkitab ini – saya ulangi, melalui kitab ini, semuanya melalui Perjanjian Lama dan semuanya melalui Perjanjian Baru dan pada akhirnya di dalam penyempurnaan agung di dalam kitab Wahyu – tanpa terkecuali di dalam Alkitab, ada penyajian tanpa nama akan Firman Tuhan bahwa pilihan-Nya dari Israel akan menjadi pemimpin dari semua kerajaan Allah.

 

            Dan Tuhan akan memimpin Israel sendiri. Sekarang, apa yang dikatakan oleh kaum liberal itu, mereka menspiritualisasikan segalanya, dan mereka mengakui bahwa Israel tidak lagi berada di dalam penglihatan Tuhan Allah dibandingkan dengan orang-orang Afghanistan atau orang-orang dari Mongolia. Baiklah. Bagaimana cara saudara-saudara sekalian mengeluarkannya dari dalam Alkitab? Mereka Mereka menspiritualisasikannya. Sekarang, merohanikan adalah suatu cara untuk menyangkal kebenaran sesuatu benda dan menggantikannya dengan suatu kepercayaan spiritual yang sudah ada di dalam hati mereka sendiri.

 

Baiklah, sekarang saya ingin supaya saudara-saudara  melihat ini. Ini adalah sebuah Alkitab yang begitu indah, begitu mahal. Saya tidak akan membelinya, saudara-saudara  harus memberikannya kepada saya. Baiklah. Alkitab yang begitu indah ini, di bagian atas di sini, bagian atasnya, tertulis, “Gereja, dihibur dengan janji-jani Allah.”

 

            Maka, di dalam kitab Yesaya 43, saya mencarinya di sana untuk membaca apapun juga mengenai gereja, dan demikianlah yang telah saya baca: “Tetapi sekarang, beginilah Firman Tuhan yang menciptakan engkau, hai Yakub yang membentuk engkau, hai Israel:” – di bagian mana dia mengatakan sesuatu tentang gereja?

  

Baiklah, saya membalikkan halamannya dan di pasal yang ke 44: “gereja itu dikuatkan dengan janji-janji Allah.” Maka saya mencarinya di sini untuk kata gereja itu. “tetapi sekarang, dengarkanlah hai Yakub, hamba-Ku dan hai Israel, yang telah Kupilih! Beginilah Firman Tuhan yang menjadikan engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau; Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih.’”

           

Astaga! Saya membalikkan halamannya kembali dan di dalam pasal yang ke lima puluh dua dari kitab Yesaya, dari bagian atasnya di sini: “Kristus, sukacita gereja.” Maka saya membacanya di dalam sukacita gereja di sini. Apa yang saya baca? “Hai Yerusalem, hai puteri Sion yang tertawan, bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem.” 

           

Baiklah, saya membalikkan halamannya kembali. “Kasih Kristus terhadap gereja-Nya.” Maka, saya seharusnya membaca sesuatu tentang gereja itu di sebelah sini. “Aku akan menyinggung kasih sayang yang diperlihatkan oleh Tuhan dan kebaikan Allah yang luar biasa terhadap keluarga Israel. Kemudian Allah mengingat hari-hari yang sudah lama berlalu, mengenai Musda dan bangsa-Nya. Tidak diragukan lagi, Engkaulah Bapa kami, walaupun Abraham tidak akan memiliki kami. Engkau, ya Tuhan, walaupun Israel tidak akan memengakui kami, Engkau, ya Tuhan, adalah Bapa kaim dan Juru Selamat kami. Nama-Mu ada untuk selama-lamanya.” 

 

Apabila Tuhan Allah berdusta kepada Israel, bagaimana saya tahu bahwa Dia tidak akan berbohong kepada saya? Apabila Sia mengingkari janji-janji-Nya kepada bangsa pilhan-Nya, bagaimana saya tahu bahwa Dia tidak akan mengingkari janji-janjiNya kepada saya? 

Kitab itu – saya percaya kepada kitab itu. Lihatlah kembali ke dalam kitab Yeremia, bacalah dari ayat yang ke tiga puluh satu: “Keseimbangan Gereja.” Stabilitas Gereja. Maka, saya mencari sesuatu tentang gereja di sana. “Beginilah Firman Tuhan, yang memberi matahari untuk menerangi siang, yang menetapkan bulan dan bintang-bintang untuk menerangi malam. Tuhan semesta alam nama-Nya. “Sesungguhnya seperti ketetapan-ketetapan ini tidak akan beralih dari hadapan-Ku, demikianlah Firman Tuhan, demikianlah keturunan Israel juga tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk sepanjang waktu.’”

 

Astaga! “Beginilah Firman Tuhan: sesungguhnya, seperti langit di atas tidak terukur dan dasar-dasar bumi di bawah tidak terselidiki, demikian juga Aku tidak akan menolak segala keturunan Israel, karena segala apa yang dilakukan mereka, demikianlah Firman Tuhan.”

 

            Saya ingin bertanya kepada saudara-saudara sekalian seperti ribuan kali yang telah saya lakukan sebelumnya. Apakah saudara-saudara  pernah melihat seseorang dari kaum Edom? Apakah saudara-saudara  pernah melihat seseorang dari kaum Yebus? Apakah saudara-saudara  pernah melihat seseorang dari kaum Hitit? Apakah saudara-saudara  pernah melihat seseorang dari kaum Amori? Apakah saudara-saudara  pernah melihat seseorang dari kaum yang saya katakana tadi?” Akan tetapi di sini Tuhan Allah mengatakan bahwa But God says here that “Israel juga tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk sepanjang waktu.” 

 

Baiklah, omong-omong, saya akan berkunjung ke Isarel pada minggu yang ke dua bulan Juni nanti. Apakah saudara-saudara  mau pergi bersama-sama dengan saya? Marilah ikut. Ikutlah dengan saya.

 

            Dia berkata bahwa mereka tidak akan berhenti menjadi bangsa untuk sepanjang waktu. Demikianlah Tuhan Allah. Demikianlah Tuhan. Itulah arti dari apa yang dimaksudkan kalimat tersebut. “Tuhan yang terkasih, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?”

 

Baiklah, apa yang telah terjadi? Saya sudah menyebutkannya secara singkat beberapa saat yang lalu. Di antara kedatangan Tuhan kita yang pertama di Betlehem dan kedatangan Tuhan kita kembali untuk yang kedua kalinya di dalam keagungan, ada sebuah jeda yang besar di sana, ada sebuah kekosongan besar di dalamnya, dan nabi-nabi itu tidak pernah melihatnya.

 

            Paulus berkata di dalam pasal yang ketiga, di akhir pasal dari kitab Efesus, membahas akan hal tersebut – dia berkata bahwa ada sebuah musterion - rahasia yang besar,  musterion yang agung, “Yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi yang kudus.” Untuk membuat semua orang melihat apakah musterion – rahasia besar yang dari berbagai zaman telah disembunyikan di dalam Allah yang menciptakan segala sesuatunya melalui Yesus Kristus.” 

Musterion adalah sebuah kata dari bahasa Yunani yang artinya adalah sebuah rahasia yang telah disimpan oleh Allah di dalam hati-Nya sampi pada hari Dia akan mentingkapkannya kepada rasul-rasul-Nya yang kudus – masa jeda yang besar di antara kedatangan Tuhan kita yang pertama untuk menderita dan kedatangan Tuhan kita untuk yang kedua kalinya untuk memerintah di dalam kemenangan.

 

Masa jeda itu, kita menyebutnya dengan zaman gereja. Zaman di mana kita tinggal, nabi-nabi itu tidak pernah melihatnya. Tuhan Allah menyimpannya di dalam hati-Nya sebagai sebuah rahasia sampai pada waktu Dia menyingkapkannya kepadakita melalui rasul-rasul yang kudus dan melalui pembacaan dari kitab yang ajaib ini.

 

            Orang-orang yang terkasih, sungguh sebuah perkara yang luar biasa bagi kita! Kita sedang menantikan kedatangan kembali Tuhan kita. Kita akan hidup pada hari ketika Dia datang. Oh, sudah berapa kali Tuhan memperingatkan kita untuk senantiasa berjaga-jaga karena Dia akan datang kembali!

 

Dan jika Tuhan setia menepati janji-janjinya tentang kedatangan-Nya yang pertama, untuk mati demi dosa-dosa kita, Dia tidak akan mengurangi kesetiaan-Nya di dalam kedatangan-Nya yang kedua, di dalam kemenangan, untuk membangkitkan kita untuk Dia di dalam kemuliaan.

 

            Kitab Kisah Para Rasul 1:11 mengatakan, “Yesus yang sama I akan datang kembali sama seperti cara yang kamu lihat Dia naik ke sorga.”

 

Kitab 1 Tesalonika 4:16, “Karena Tuhan sendiri” – Tuhan Yesus yang sama - “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dulu bangkit.”

 

            Kitab Titus 2:13 menuliskan, “Dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan pernyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juru Selamat kita Yesus Kristus.”

 

Kitab Ibrani 9:28 berkata, “Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan kepada mereka, yang menantikan Dia. Karena sekalipun waktunya hanya sebentar saja, dan Dia yang akan datang nanti, akan datang dan tidak akan berdiam.”

 

            Nas dari kitab Wahyu 1:7, “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikan Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Dan aku melihat langit terbuka dan Dia yang duduk di atas kuda penaklukan itu yang benama “Yang Setia dan Yang Benar” Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: “RAJA SEGALA RAJA DAN TUAN DI ATAS SEGALA TUAN.” 

Dia telah datang untuk yang pertama kalinya sebagaimana dengan yang telah dijanjikan tentang Dia di dalam Kitab Suci dan kedatangan-Nya untuk yang kedua kalinya untuk mengmpulkan kita semua, beberapa diantaranya berasal dari kubur, beberapa di dantaranya di dalam perwujudan yang penuh dengan keagungan. Hari kemenangan yang agung itu adalah untuk bangsa Tuhan Allah.

 

            Saya harus mengakhirinya. Hal itu bukan untuk kita – menahan segalanya. Berapa lama lagi waktu yang saya miliki? Baiklah.

 

Saya ingin memberitahukan saudara-saudara sekalian mengapa saya menjadi seorang penunggu masa seribu tahun yang rajin? Ya, saya merupakan seorang pra-milenium yang sangat rajin. Di akhir dari pasal yang ketiga dari kitab Wahyu, kepada kita telah diterjemahkan arti sorga. Gereja bersorak-sorai. Kemudian akan datang zaman kesesakan itu.

 

            Akan tetapi saudara-saudara sekalian bersama-sama dengan saya akan diangkat ke atas kepada Tuhan Allah di sorga, dan kita tidak mencari perang Armagedon. Dan kita tidak akan mencari peperangan yang penghabisan. Dan kita tidak mencari orang-orang yang berdosa. Dan kita tidak mencari apa yang dituangkan dari guci kemurkaan itu. 

 

Apakah saudara-saudara  tahu tentang sesuatu? Saudara-saudara sekalian bersama-sama dengan saya akan mencari Yesus. Kita semua mencari Yesus. Itulah sebabnya mengapa saya mengatakan, bahwa saya merupakan seorang pra-milenium yang setia. 

 

Jadi, puisi tersebut:

 

Bukan kepada sebuah pertanda kita berjaga-jaga

Akan tetapi kepada keajaiban di atas dan di bawah. 

Dituangkannya hukuman dari tempatnya

Suara sangkakala akan kutukan. 

 

Bukan untuk satu hari kita menantikan

Bahkan bukan untuk suatu waktu yang belum terjadi

Ketika bumi ini akan dipenuhi

Dengan kemuliaan Allah seperti air yang menutupi lautan. 

 

Adalah bagi Raja Yesus kita merindukan

Untuk menciptakan kerajaan-Nya sendiri

Adalah untuk Hakim Yang akan memerintah

Bangsa-bangsa di dunia kepada takhta-Nya.

 

Kita menantikan Tuhan kita yang terkasih

Penghibur kita, Tuan kita dan Sahabat kita. 

Isi dari semua yang kita harapkan

Awal dan akhir dari imannya. 

Kita menantikan Juru Selamat dan pengantin pria kita

Yang mengasihi kita dan menjadikan kita milik-Nya. 

Untuk Dia kita menanti dan merindukan

Hanya untuk Yesus dan demi Yesus saja. 

 

Sungguh suatu jalan kemenangan untuk dijalani! Apapun perubahan dan penderitaan dan kesengsaraan hidup kita.

 

            Barusan saja ketika saya masuk ke dalam tempat yang kudus itu, “Pak Pendeta, berdoalah untuk kami. Dua orang yang terbaik dari antara kami sedang sekarat.”

 

Oh, Tuhan Allah, kami ini tidak berdaya di dalam keputus-asaan dan kegelapan dan kematian – tidak, kita sedang menantikan Dia, dan kebangkitan serta berkumpulnya orang-orang terpilih Tuhan Allah di dalam kemuliaan dan kemenangan kita di dalam kehidupan kita.

 

            Sungguh sebuah pesan yang penuh dengan keagungan dan sungguh merupakan suatu pesan yang luar biasa! Demikianlah kelahiran Kristus, kedatangan dari Tuhan kita.